Buku Emotional Intelligence : Kecerdasan Emosional
-
Buku Emotional Intelligence : Kecerdasan Emosional
[image: Buku Emotional Intelligence : Kecerdasan Emosional]
Emotional Intelligence - Daniel GolemanBuku ...
Kimia mulai dikenalkan di tingkat SMP/Mts. Kalau dulu kimia, saya dapatkan saat sekolah di tingkat menengah atas (SMA) atau di MA.
Dalam blog ini, memang materi kimia masih sangat minim. Akhirnya, diawali dengan membaca silabus IPA Kimia untuk SMP, sedikit-demi sedikit materi ini akan kami susun.
Kimia sendiri dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang komposisi dan sifat zat/materi. Ilmu kimia sendiri dibagi dalam beberapa bidang kajian, seperti kimia analitik, kimia organik, kimia anorganik, biokimia maupun energi nuklir. Untuk SMP tentunya kimia lebih ke arah pengenalan yang akan menjadi dasar pada tingkat selanjutnya.
Apa saja sih, yang dipelajari dalam Kimia tingkat SMP?
Klasifikasi zat
Dalam kimia, zat dapat dibagi menjadi 3 golongan yaitu asam, basa dan garam. Sebenatnya dalam kehidupan sehari-hari kita pun sering menemukannya bahkan mengkonsumsinya. Misalnya asam yang terdapat dalam berbagai buah-buahan dengan ciri khas asam rasanya. Basa bisa kita temukan dalam berbagai produk rumah tangga, seperti sabun mandi, detergen maupun obat maag. Ciri khasnya pahit. Kemudian ada garam yang bisa ditemukan dalam bentuk garam dapur, misalnya.
Dalam mengklasifikasi zat juga mulai dikenalkan berbagai nama dan unsur kimia sederhana. Misalnya H (Hidrogen), O (Oksigen), C (Karbon), Fe (Ferum), Pb (Timbal), Ag (Argentum/Perak), Au (Aurum/Emas), Pt (Platina) dan sebagainya.
Zat-zat juga dapat dikelompokkan sebagai unsur, senyawa, atau campuran.
Contoh unsur sudah disebutkan di atas. Senyawa diperoleh dari gabungan dua unsur atau lebih. Tentunya melalui reaksi kimia. Misalnya Hidrogen + Oksigen membentuk Air, Natrium dan Klor membentuk Natrium klorida (NaCl) dan sebagainya.
Bagaimana dengan campuran? Dalam campuran sifat-sifat penyusunnya tanpak pada campuran yang dihasilkan. Misalnya air kopi. Dalam air kopi tampak jelas sifat cairnya (dari air), pahit (dari kopi) dan manis (dari gulanya). Bandingkan dengan senyawa? Misalnya garam dapur yang tersusun dari logam nastrium dan gas klor yang berbahaya. Tetapi ketika bereaksi menjadi NaCl sama sekali bukan zat yang berbahaya
Sifat-Sifat dalam Perubahan Fisika dan Kimia
Selanjutnya dikenalkan mengenai berbagai sifat fisika dan kimia pada suatu zat. Misalnya, bentuk, ukuran, massa jenis, warna merupakan contoh sifat fisika. Tetapi mudah berkarat maupun mudah terbakar merupakan contoh sifat kimia suatu zat.
Di alam ini ada dua jenis perubahan, yaitu perubahan fisika dan perubahan kimia. Perubahan fisika lebih kepada perubahan yang tidak menimbulkan zat baru. Misalnya es menjadi air kemudian menjadi uap. Atau batangan emas berubah menjadi kalung/liontin, cincin maupun perhiasan lain yang semuanya hanyalah terjadi perubahan bentuk.
Contoh perubahan kimia misalnya besi berkarat, makanan membusuk. kayu terbakar dan lainnya. Dalam perubahan kimia ini akan dihasilkan zat baru. Misalnya pada kayu terbakar, beda kan antara kayu dengan arang yang dihasilkan.
Terkait dengan sifat dalam perubahan fisika dan kimia juga dibahas mengenai pemisahan campuran. Berbagai cara memisahkan campuran yang dipelajari meliputi filtrasi (penyaringan), dekantasi, sentrifugasi, evaporasi (penguapan), distilasi (penyulingan), corong pisah, kromatografi, sublimasi, ekstraksi (penyarian) dan daya tarik listrik juga dipelajari dalam kimia SMP.
Semoga dengan mengenal kimia lebih dini, maka pemahaman kita mengenai ilmu kimia akan lebih baik, khususnya ketika melihat/menemui penerapan kimia dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam mempelajari kimia pada tingkat selanjutnya.
Arsyad Riyadi
November 02, 2016
New Google SEO
Bandung, Indonesia
Dalam blog ini, memang materi kimia masih sangat minim. Akhirnya, diawali dengan membaca silabus IPA Kimia untuk SMP, sedikit-demi sedikit materi ini akan kami susun.
Kimia sendiri dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang komposisi dan sifat zat/materi. Ilmu kimia sendiri dibagi dalam beberapa bidang kajian, seperti kimia analitik, kimia organik, kimia anorganik, biokimia maupun energi nuklir. Untuk SMP tentunya kimia lebih ke arah pengenalan yang akan menjadi dasar pada tingkat selanjutnya.
Apa saja sih, yang dipelajari dalam Kimia tingkat SMP?
Klasifikasi zat
Dalam kimia, zat dapat dibagi menjadi 3 golongan yaitu asam, basa dan garam. Sebenatnya dalam kehidupan sehari-hari kita pun sering menemukannya bahkan mengkonsumsinya. Misalnya asam yang terdapat dalam berbagai buah-buahan dengan ciri khas asam rasanya. Basa bisa kita temukan dalam berbagai produk rumah tangga, seperti sabun mandi, detergen maupun obat maag. Ciri khasnya pahit. Kemudian ada garam yang bisa ditemukan dalam bentuk garam dapur, misalnya.
Dalam mengklasifikasi zat juga mulai dikenalkan berbagai nama dan unsur kimia sederhana. Misalnya H (Hidrogen), O (Oksigen), C (Karbon), Fe (Ferum), Pb (Timbal), Ag (Argentum/Perak), Au (Aurum/Emas), Pt (Platina) dan sebagainya.
Zat-zat juga dapat dikelompokkan sebagai unsur, senyawa, atau campuran.
Contoh unsur sudah disebutkan di atas. Senyawa diperoleh dari gabungan dua unsur atau lebih. Tentunya melalui reaksi kimia. Misalnya Hidrogen + Oksigen membentuk Air, Natrium dan Klor membentuk Natrium klorida (NaCl) dan sebagainya.
Bagaimana dengan campuran? Dalam campuran sifat-sifat penyusunnya tanpak pada campuran yang dihasilkan. Misalnya air kopi. Dalam air kopi tampak jelas sifat cairnya (dari air), pahit (dari kopi) dan manis (dari gulanya). Bandingkan dengan senyawa? Misalnya garam dapur yang tersusun dari logam nastrium dan gas klor yang berbahaya. Tetapi ketika bereaksi menjadi NaCl sama sekali bukan zat yang berbahaya
Sifat-Sifat dalam Perubahan Fisika dan Kimia
Selanjutnya dikenalkan mengenai berbagai sifat fisika dan kimia pada suatu zat. Misalnya, bentuk, ukuran, massa jenis, warna merupakan contoh sifat fisika. Tetapi mudah berkarat maupun mudah terbakar merupakan contoh sifat kimia suatu zat.
Di alam ini ada dua jenis perubahan, yaitu perubahan fisika dan perubahan kimia. Perubahan fisika lebih kepada perubahan yang tidak menimbulkan zat baru. Misalnya es menjadi air kemudian menjadi uap. Atau batangan emas berubah menjadi kalung/liontin, cincin maupun perhiasan lain yang semuanya hanyalah terjadi perubahan bentuk.
Contoh perubahan kimia misalnya besi berkarat, makanan membusuk. kayu terbakar dan lainnya. Dalam perubahan kimia ini akan dihasilkan zat baru. Misalnya pada kayu terbakar, beda kan antara kayu dengan arang yang dihasilkan.
Terkait dengan sifat dalam perubahan fisika dan kimia juga dibahas mengenai pemisahan campuran. Berbagai cara memisahkan campuran yang dipelajari meliputi filtrasi (penyaringan), dekantasi, sentrifugasi, evaporasi (penguapan), distilasi (penyulingan), corong pisah, kromatografi, sublimasi, ekstraksi (penyarian) dan daya tarik listrik juga dipelajari dalam kimia SMP.
Semoga dengan mengenal kimia lebih dini, maka pemahaman kita mengenai ilmu kimia akan lebih baik, khususnya ketika melihat/menemui penerapan kimia dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam mempelajari kimia pada tingkat selanjutnya.
Sumber gambar : https://btiasanshary.files.wordpress.com/2016/04/kimia-dasar.jpg
Sumber : akikbacan.com |
Adanya porsi penilaian ketrampilan dan sikap membuat kita lebih nyaman dalam melaksanakan pembelajaran berbasis praktikum, tanpa takut kehilangan waktu atau dikejar-kejar materi.
Belum lagi adanya materi baru, yang tidak melulu materi di awang—awang. Materi yang dimaksud adalah mengenai sifat bahan dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari. Bahan yang dimaksud meliputi bahan serat, bahan karet, bahan tanah dan keramik, bahan kaca dan bahan kayu.
Dalam pembahasan materi kayu dikenalkan cara mengidentifikasi kekerasan kayu. Ketrampilan dasar yang diperlukan dalam praktikum ini adalah bisa menentukan massa benda dan volume benda untuk dicari kerapatannya.
Inilah praktikum yang diambilkan dari buku siswa Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VIII Semester Gasal.
Judul Praktikum : Identifikasi Kekerasan Kayu
A. Tujuan Percobaan
Mengidentifikasi kekerasan kayu
B. Alat dan Bahan
1. Potongan kayu berbentuk balok, kubus atau persegi panjang sebanyak 5 buah. Masing-masing potongan beri tanda dengan huruf (A, B, C, D, E)
2. Timbangan
3. Penggaris
C. Dasar Teori
Kayu mengandung komponen penting yaitu selulosa, lignin, dan senyawa ekstraktif (senyawa tertentu yang dapat diambil dari kayu). Selulosa merupakan senyawa polimer turunan dari glukosa, dapat mencapai 70% dari berat kayu. Selulosa merupakan bahan utama pembuatan kertas dan tekstil. Lignin merupakan komponen pembentuk kayu, meliputi 18-28% berat kayu. Secara kimiawi, kayu keras dan kayu lunak dibedakan pada jumlah dan jenis lignin yang terkandung di dalamnya.
Senyawa ekstraktif dapat berupa zat warna, getah, resin, lilin, dan lainnya, yang jumlah dan jenisnya tergantung spesies pohonnya. Senyawa ekstraktif ini memiliki manfaat seperti melindungi kayu dari hama. Senyawa ekstraktif merupakan salah satu dari hasil hutan nonkayu.
Berikut beberapa sifat kayu.
1. Bobot dan Berat Jenis
2. Keawetan
3. Warna
4. Tekstur
5. Kesan Raba
6. Bau dan Rasa
7. Nilai Dekoratif
8. Kekerasan atau Densitas
Densitas diukur dalam satuan kg/m3. Rata-rata densitas kayu yang adalah sekitar 320 - 720 kg/m3. Ada beberapa jenis kayu yang sangat lunak hingga 160 kg/m3 dan paling tinggi kekerasan kayu pada level 1.000 kg/m3.
D. Langkah Kerja
1. Ukurlah dengan penggaris (panjang, lebar, dan tinggi) masing-masing potongan kayu dengan teliti.
2. Hitunglah volume masing-masing potongan kayu.
3. Timbanglah dengan teliti massa masing-masing potongan kayu.
4. Catatlah data pada tabel yang disediakan.
5. Hitunglah densitas masing-masing potongan kayu menggunakan rumus
Tabel 4.6 Data hasil pengamatan
Sampel | Panjang (cm) | Lebar (cm) | Tinggi (cm) | Volume (cm3) | Massa (g) | Densitas (g/cm3) |
E. Pertanyaan
1. Potongan kayu manakah yang mempunyai densitas paling tinggi? Apa artinya?
2. Potongan kayu manakah yang mempunyai densitas paling rendah? Apa artinya?
3. Bila ada potongan kayu yang densitasnya sama, apa artinya?
F. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan. Bagaimana kesimpulan yang bisa diambil?
Sumber : Zubaidah, Siti, dkk. 2014. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP/MTs Kelas VIII Semester 1. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Arsyad Riyadi Januari 22, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
A. Tujuan
Mengidentifikasi Ciri-ciri Serat
B. Alat dan Bahan
- Potongan-potongan kain perca sebanyak 5 macam
- Air
- Korek api
- Wadah
1. Bekerjalah dengan kelompokmu!
2. Kumpulkan 5 macam potongan-potongan kain perca yang terbuat dari bahan serat yang berbeda-beda berukuran lebih kurang 2 X 5 cm.
3. Beri nomor pada potongan bahan serat tersebut.
4. Teliti dan identifikasi sifat fisik bahan tersebut satu per-satu dengan cara berikut.
a. Rabalah potongan-potongan bahan tersebut untuk melihat kehalusan/kelembutan bahan.
b. Perhatikan permukaan potongan-potongan bahan untuk mengidentifikasi kemengkilapannya.
c. Remas-remaslah dengan tanganmu potongan-potongan bahan tersebut untuk melihat kekusutannya.
d. Tarik-tariklah potongan bahan itu untuk melihat elastisitasnya.
e. Celupkan secara pelan-pelan ke dalam gelas berisi air, mulailah dari ujung potongan bahan. Untuk melihat daya serap terhadap air, hitunglah waktu yang diperlukan untuk membasahi potongan kain sepanjang 2 cm.
f. Tarik-tariklah potongan bahan yang basah untuk melihat kekuatannya.
5. Catat data yang kamu peroleh ke dalam Tabel 1 dengan memberi tanda (√) pada kolom yang sesuai dengan sifat fisiknya.
Tabel 1 Sifat-sifat Fisik Bahan dari Serat Alam dan Sintetis
6. Perhatikan bila gurumu melakukan demonstrasi membakar potongan-potongan bahan serat di atas nyala lilin. Bagaimanakah bau dan bentuk sisa pembakaran?
7. Catat data yang kamu peroleh ke dalam Tabel 2 dengan memberi tanda (√) pada kolom yang sesuai dengan sifat fisiknya.
Tabel 2 Sifat-Sifat Bahan dari Serat Alam dan Sintetis Apabila Dibakar
Berdasarkan data pada Tabel 2, kerjakan tugas berikut.
1. Kelompokkan bahan-bahan yang termasuk serat alami dari selulosa.
2. Tuliskanlah sifat-sifat fisik produk dari serat alami (kapas).
3. Kelompokkan bahan-bahan yang termasuk serat alami dari sutera atau wol.
4. Tuliskanlah sifat-sifat fisik produk dari serat alami (wol dan sutera).
5. Kelompokkan bahan-bahan yang termasuk serat sintetis dari nilon dan
polyester.
6. Tuliskanlah sifat-sifat fisik produk dari serat sintetis (nilon dan polyester).
D. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan tuliskan kesimpulannya. Arsyad Riyadi Desember 16, 2014 New Google SEO Bandung, Indonesia