Bangun Budaya Positif, Wujudkan Pembelajaran Berdiferensiasi
-
Bangun Budaya Positif, Wujudkan Pembelajaran Berdiferensiasi
Apakah mereka membaca buku yang sama?
Pembelajaran berdiferensiasi yang optimal tidak serta mer...
Ujian Nasional SMP Tahun 2016 telah berlalu. Meskipin demikian, baru sekarang, saya mencoba mereviewnya. Tepatnya mengingat-ingat antara apa yang selama ini diajarkan dengan soal yang keluar dalam UN IPA tahun 2016.
(Catatan : saya baru melihat 1 paket soal secara acak)
Soal No 1.
Diberikan gambar stopwatch dan ditanyakan waktu yang ditunjukkan dalam stopwatch tersebut dalam satuan detik. Dalam soal ini, siswa bisa menjadi salah karena tidak memperhatikan perbedaan antara jarum menit dan jarum detik.
Soal No.2
Soal no. 2 ini seharusnya dengan mudah dapat dikerjakan oleh siswa. Diberikan tabel volume, bentuk, gaya antar partikel dan jarak antar partikel. Ditanyakan sifat-sifat kayu yang tepat.
Soal No. 3
Soal no. 3 ini seharusnya bisa dikerjakan dengan baik. Meskipun perlu hati-hati.
Diketahui tabel tentang benda, massa dan volume kemudian ditanyakan posisi yang benar dari benda tersebut ketika dimasukkan ke dalam zat cair.
Soal No. 4
Soal no. 4 ini mengenai asam, basa dan garam. Diberikan perubahan warna lima lakmus dalam sebuah tabel. Kemudian ditanyakan larutan-larutan yang bersifat asam. (Paket soal yang lain belum dicek lo).
Soal No. 5
Ditanyakan gas-gas yang menyebabkan karat pada kaleng. Ya lumayan mudah sebenarnya. Sayang sekali, saya sendiri jarang menekankan materi tentang hal ini. Meskipun beberapa kali sering mengatakan kalau udara menyebabkan logam menjadi berkarat.
Soal No. 6
Diberikan empat buah pernyataan. Kemudian diminta memilih peristiwa yang menunjukkan perubahan kimia.
Soal No. 7
Diberikan nama bahan kimia yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, kemudian ditanyakan fungsi bahan kimia tersebut. Bahan kimia yang dikeluarkan pada paket soal yang saya pegang sekarang adalah fungsi senyawa sulfonat dalam deterjen.
Soal No. 8
Diberikan empat buah pernyataan dan ditanyakan efek dari kafein.
Soal No. 9
Diberikan gambar alat indikator muai panjang (Alat Muschenbroek) sebelum dan sesudah dipanaskan serta tabel koefisien muai panjang beberapa logam. Kemudian ditanyakan posisi logam yang benar berdasarkan gambar dan data pada tabel.
Soal No. 10
Diberikan tabel hubungan antara jarak dan waktu tempuh dari 2 buah benda. Selanjutnya ditanyakan jenis gerak yang terjadi pada benda 1 dan benda 2.
Kalau melihat kesepuluh soal tersebut. Nampak ada perbedaan antara soal UN IPA tahun 2016 dengan tahun-tahun sebelumnya.
Pertama, urutan SKL yang berbeda. Dari soal no 1 - 10 di atas dibedakan menjadi soal IPA Fisika dan Kimia. Dengan soal no.1 - 3 merupakan soal IPA Fisika, dan soal no. 4 - 8 merupakan soal tentang IPA Kimia. Baru pada soal no. 8 - 10 kembali ke IPA Fisika.
Kedua, sampai soal ke sepuluh ini belum ada satu pun soal yang menggunakan rumus (soal perhitungan). Soal no.1 tentang pengukuran lebih banyak ke pembacaan alat ukur bukan ke penghitungan.
Arsyad Riyadi Agustus 19, 2016 New Google SEO Bandung, Indonesia
(Catatan : saya baru melihat 1 paket soal secara acak)
Soal No 1.
Diberikan gambar stopwatch dan ditanyakan waktu yang ditunjukkan dalam stopwatch tersebut dalam satuan detik. Dalam soal ini, siswa bisa menjadi salah karena tidak memperhatikan perbedaan antara jarum menit dan jarum detik.
Soal No.2
Soal no. 2 ini seharusnya dengan mudah dapat dikerjakan oleh siswa. Diberikan tabel volume, bentuk, gaya antar partikel dan jarak antar partikel. Ditanyakan sifat-sifat kayu yang tepat.
Soal No. 3
Soal no. 3 ini seharusnya bisa dikerjakan dengan baik. Meskipun perlu hati-hati.
Diketahui tabel tentang benda, massa dan volume kemudian ditanyakan posisi yang benar dari benda tersebut ketika dimasukkan ke dalam zat cair.
Soal No. 4
Soal no. 4 ini mengenai asam, basa dan garam. Diberikan perubahan warna lima lakmus dalam sebuah tabel. Kemudian ditanyakan larutan-larutan yang bersifat asam. (Paket soal yang lain belum dicek lo).
Soal No. 5
Ditanyakan gas-gas yang menyebabkan karat pada kaleng. Ya lumayan mudah sebenarnya. Sayang sekali, saya sendiri jarang menekankan materi tentang hal ini. Meskipun beberapa kali sering mengatakan kalau udara menyebabkan logam menjadi berkarat.
Soal No. 6
Diberikan empat buah pernyataan. Kemudian diminta memilih peristiwa yang menunjukkan perubahan kimia.
Soal No. 7
Diberikan nama bahan kimia yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, kemudian ditanyakan fungsi bahan kimia tersebut. Bahan kimia yang dikeluarkan pada paket soal yang saya pegang sekarang adalah fungsi senyawa sulfonat dalam deterjen.
Soal No. 8
Diberikan empat buah pernyataan dan ditanyakan efek dari kafein.
Soal No. 9
Diberikan gambar alat indikator muai panjang (Alat Muschenbroek) sebelum dan sesudah dipanaskan serta tabel koefisien muai panjang beberapa logam. Kemudian ditanyakan posisi logam yang benar berdasarkan gambar dan data pada tabel.
Soal No. 10
Diberikan tabel hubungan antara jarak dan waktu tempuh dari 2 buah benda. Selanjutnya ditanyakan jenis gerak yang terjadi pada benda 1 dan benda 2.
Kalau melihat kesepuluh soal tersebut. Nampak ada perbedaan antara soal UN IPA tahun 2016 dengan tahun-tahun sebelumnya.
Pertama, urutan SKL yang berbeda. Dari soal no 1 - 10 di atas dibedakan menjadi soal IPA Fisika dan Kimia. Dengan soal no.1 - 3 merupakan soal IPA Fisika, dan soal no. 4 - 8 merupakan soal tentang IPA Kimia. Baru pada soal no. 8 - 10 kembali ke IPA Fisika.
Kedua, sampai soal ke sepuluh ini belum ada satu pun soal yang menggunakan rumus (soal perhitungan). Soal no.1 tentang pengukuran lebih banyak ke pembacaan alat ukur bukan ke penghitungan.
Arsyad Riyadi Agustus 19, 2016 New Google SEO Bandung, Indonesia
Terkait dengan Kisi UN IPA Fisika SMP tahun 2016 dengan materi pengukuran, ada 3 hal yang akan dibahas :
1. Siswa mampu memahami tentang pengukuran
2. Siswa mampu mengaplikasikan pengetahuan tentang pengukuran
3. Siswa mampu bernalar tentang pengukuran.
Ketiga hal tersebut berturut-turut didasarkan pada level kognitif pengetahuan dan pemahaman, level kognitif penalaran dan logika.
Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan besaran yang diukur dengan besaran lain yang menjadi satuan.
Misalnya :
1. Untuk mengisi air sebanyak 1 bak penuh dibutuhkan 100 ember air. Ember di sini dianggap sebagai satuan dari volume.
2. Untuk mengukur panjang tali kita menggunakan penggaris yang panjangnya 1 meter. Ternyata panjang tali tersebut panjang tali tersebut 2,5 nya dari panjang penggaris atau 2,5 meter. Meteran tersebut kita anggap sebagai satuan panjang.
Tentunya standar alat ukur harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Tetap, tidak mengalami perubahan dalam keadaan apa pun
2. Dapat digunakan secara internasional
3. Mudah ditiru
Sekarang marilah kita bahas standar dan alat ukur panjang, massa dan waktu
1. Standar dan Alat Ukur Panjang
Standar panjang internasional yang pertama kali dibuat adalah sebuah batang yang terbuat dari campuran platina-iridium yang disebut meter standar. Meter standar ini disimpan di Lembaga Berat dan Ukuran Internasional (The Internasional Bureau of Weights and Measures) Sevres, dekat Paris. Satu meter didefinisikan sebagai jarak antara dua goresan pada meter standar yang bersuhu 00C.
Standar meter tersebut tidak mudah ditiru dan tidak memadai sehingga diganti. Selanjutnya 1 meter didefinisikan sebagai 1 650 763,73 kali panjang gelombang sinar jingga yang dipancarkan oleh atom-atom gas krypton-86 pada suatu peristiwa lucutan listrik di ruang hampa.
Terakhir tahun 1983, satu meter didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh cahaya dalam ruang hampa dalam selang waktu sekon.
Alat ukur panjang dapat menggunakan mistar, jangka sorong dan mikrometer sekrup.
2. Standar dan Alat Ukur Masa
Standar internasional untuk massa adalah sebuah silinder platina-iridium yang tersimpan di Lembaga Berat dan Ukuran Internasional Sevres, dekat Paris. Kilogram standar tersebut memiliki massa 1 kilogram.
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai satuan yang lain, seperti ons, kuintal dan ton.
1 ons = 0,1 kg
1 kuintal = 100 kg
1 ton = 1.000 kg
Alat ukur massa disebut neraca. Misalnya neraca pasar, neraca dua lengan, neraca tiga lengan, neraca kamar mandi dan neraca elektronik.
3. Standar dan Alat Ukur Waktu
Standar satuan untuk waktua adalah sekon atau detik.
Awalnya 1 sekon ditentukan berdasarkan rotasi bumi. Sehingga 1 sekon dapat didefinisikan sebagai
Sejak ditemukannya jam atom, 1 sekon didefinisikan sebagai selang waktu yang diperlukan oleh atom cesium-133 untuk melakukan getaran sebanyak 9 192 631 770 kali.
Selain detik atau sekon, dalam kehidupan sehari-hari satuan lain yang dipakai adalah menit, jam, hari dan seterusnya.
1 menit = 60 sekon
1 jam = 60 menit = 60 x60 sekon = 3.600 s
1 hari = 24 jam = 24 x 3.600 s = 86.400 s
Alat ukur waktu yang bisa digunakan adalah jam matahari, jam pasir, arloji dan stopwatch serta jam atom.
Untuk contoh soal dan latihannya bersambung ya…
Arsyad Riyadi Oktober 21, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
1. Siswa mampu memahami tentang pengukuran
2. Siswa mampu mengaplikasikan pengetahuan tentang pengukuran
3. Siswa mampu bernalar tentang pengukuran.
Ketiga hal tersebut berturut-turut didasarkan pada level kognitif pengetahuan dan pemahaman, level kognitif penalaran dan logika.
Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan besaran yang diukur dengan besaran lain yang menjadi satuan.
Misalnya :
1. Untuk mengisi air sebanyak 1 bak penuh dibutuhkan 100 ember air. Ember di sini dianggap sebagai satuan dari volume.
2. Untuk mengukur panjang tali kita menggunakan penggaris yang panjangnya 1 meter. Ternyata panjang tali tersebut panjang tali tersebut 2,5 nya dari panjang penggaris atau 2,5 meter. Meteran tersebut kita anggap sebagai satuan panjang.
Tentunya standar alat ukur harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Tetap, tidak mengalami perubahan dalam keadaan apa pun
2. Dapat digunakan secara internasional
3. Mudah ditiru
Sekarang marilah kita bahas standar dan alat ukur panjang, massa dan waktu
1. Standar dan Alat Ukur Panjang
Standar panjang internasional yang pertama kali dibuat adalah sebuah batang yang terbuat dari campuran platina-iridium yang disebut meter standar. Meter standar ini disimpan di Lembaga Berat dan Ukuran Internasional (The Internasional Bureau of Weights and Measures) Sevres, dekat Paris. Satu meter didefinisikan sebagai jarak antara dua goresan pada meter standar yang bersuhu 00C.
Standar meter tersebut tidak mudah ditiru dan tidak memadai sehingga diganti. Selanjutnya 1 meter didefinisikan sebagai 1 650 763,73 kali panjang gelombang sinar jingga yang dipancarkan oleh atom-atom gas krypton-86 pada suatu peristiwa lucutan listrik di ruang hampa.
Terakhir tahun 1983, satu meter didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh cahaya dalam ruang hampa dalam selang waktu sekon.
Alat ukur panjang dapat menggunakan mistar, jangka sorong dan mikrometer sekrup.
Alat Ukur Panjang | Ketelitian | Kegunaan |
Mistar | 0,1 cm | Mengukur panjang sepeti meja, pensil dan sebagainya |
Jangka sorong | 0,01 cm | Mengukur dimensi dalam dan luar suatu benda,misalnya diameter dalam/luar cincin |
Mikrometer sekrup | 0,001 cm | Mengukur diameter luar benda maupun ketebalan benda yang sangat tipis, misalnya tebal kertas atau rambut |
2. Standar dan Alat Ukur Masa
Standar internasional untuk massa adalah sebuah silinder platina-iridium yang tersimpan di Lembaga Berat dan Ukuran Internasional Sevres, dekat Paris. Kilogram standar tersebut memiliki massa 1 kilogram.
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai satuan yang lain, seperti ons, kuintal dan ton.
1 ons = 0,1 kg
1 kuintal = 100 kg
1 ton = 1.000 kg
Alat ukur massa disebut neraca. Misalnya neraca pasar, neraca dua lengan, neraca tiga lengan, neraca kamar mandi dan neraca elektronik.
3. Standar dan Alat Ukur Waktu
Standar satuan untuk waktua adalah sekon atau detik.
Awalnya 1 sekon ditentukan berdasarkan rotasi bumi. Sehingga 1 sekon dapat didefinisikan sebagai
Sejak ditemukannya jam atom, 1 sekon didefinisikan sebagai selang waktu yang diperlukan oleh atom cesium-133 untuk melakukan getaran sebanyak 9 192 631 770 kali.
Selain detik atau sekon, dalam kehidupan sehari-hari satuan lain yang dipakai adalah menit, jam, hari dan seterusnya.
1 menit = 60 sekon
1 jam = 60 menit = 60 x60 sekon = 3.600 s
1 hari = 24 jam = 24 x 3.600 s = 86.400 s
Alat ukur waktu yang bisa digunakan adalah jam matahari, jam pasir, arloji dan stopwatch serta jam atom.
Untuk contoh soal dan latihannya bersambung ya…
Arsyad Riyadi Oktober 21, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Kisi-Kisi UN IPA Fisika SMP Tahun Pelajaran 2015/2016 sudah keluar berdasarkan Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Tentang Kisi-Kisi Ujian Nasional untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Kisi-Kisi UN yang dikembangkan oleh BSNP ini merupakan irisan materi kurikulum 2006 dan 2013. Hal ini terkait dengan terjadinya transisi kurikulum dengan adanya sebagian sekolah yang masih menggunakan lama (2006) dan ada yang menggunakan kurikulum baru (2013). Patut dicatat bahwa pada tahun yang lalu, banyak sekolah yang sudah menggunakan kurikulum 2013, tetapi hanya dilaksanakan selama 1 semester.
Apapun itu, yang lebih penting sekarang adalah bagaimana menyiapkan Ujian Nasional tahun 2016 dengan lebih dini lagi dan tetap mengacu kepada kisi-kisi yang baru.
Berikut kisi-kisi UN IPA Fisika SMP 2015/2016
- konsep zat dan wujudnya
- zat serta perubahannya
- zat aditif, zat adiktif, dan psikotropika
- partikel zat
- pencemaran
- campuran
- larutan
- usaha dan energi
- pesawat sederhana
- suhu dan kalor
- tekanan
- tata surya
- bunyi
- optik
- listrik dan magnet
(catatan : termasuk di dalamnya juga materi kimia)
Oke, mulai sekarang mulailah menyiapkan diri untuk menghadapi UN IPA 2016. Kita awali dengan membedah kisi-kisi UN-nya, mencari referensi, membuat catatan/ringkasan, membuat contoh soal yang sesuai, membuat prediksi sampai akhirnya siap untuk mengikuti UN.
Arsyad Riyadi Oktober 20, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Kisi-Kisi UN yang dikembangkan oleh BSNP ini merupakan irisan materi kurikulum 2006 dan 2013. Hal ini terkait dengan terjadinya transisi kurikulum dengan adanya sebagian sekolah yang masih menggunakan lama (2006) dan ada yang menggunakan kurikulum baru (2013). Patut dicatat bahwa pada tahun yang lalu, banyak sekolah yang sudah menggunakan kurikulum 2013, tetapi hanya dilaksanakan selama 1 semester.
Apapun itu, yang lebih penting sekarang adalah bagaimana menyiapkan Ujian Nasional tahun 2016 dengan lebih dini lagi dan tetap mengacu kepada kisi-kisi yang baru.
Berikut kisi-kisi UN IPA Fisika SMP 2015/2016
Kita bisa melihat adanya perbedaan yang mencolok antara kisi-kisi UN 2015/2016 dengan kisi-kisi UN sebelumnya. Tidak muncul istilah kompetensi maupun indikator. Tantangan buat kita semua, kalau pada kisi-kisi tahun sebelumnya melalu indikator soal-soal yang akan keluar bisa diprediksikan dengan peluang yang besar. Tetapi kalau melihat kisi-kisi sekarang yang seperti ini, nampaknya kesulitan untuk menebak soal mana yang akan keluar.
Pada kisi-kisi UN 2015/2016 dibedakan adanya tingkatan/level kognitif yaitu dari pengetahuan dan pemahaman, aplikasi serta penalaran dan logika. Level kognitif pengetahuan dan pemahaman mencakup pertanyaan mengidentifikasi, menyebutkan, menunjukkan, membedakan, mengelompokkan dan menjelaskan. Level kognitif aplikasi mencakup pertanyaan mengklasifikasi, menginterpretasi, menghitung, mendeskripsikan, memprediksi, mengurutkan, membandingkan, menerapkan dan memodifikasi. Sedangkan untuk level kognitif penalaran dan logika mencakup pertanyaan menemukan, menyimpulkan, menggabungkan, menganalis, memecahkan masalah dan merumuskan.
Untuk materi UN IPA Fisika sendiri dibedakan menjadi 3, yaitu :
1. Pengukuran, Zat dan Sifatnya
- pengukuran
- besaran dan satuan- konsep zat dan wujudnya
- zat serta perubahannya
- zat aditif, zat adiktif, dan psikotropika
- partikel zat
- pencemaran
- campuran
- larutan
2. Mekanika dan Tata Surya
- gerak lurus
- hukum newton- usaha dan energi
- pesawat sederhana
- suhu dan kalor
- tekanan
- tata surya
3. Gelombang, Listrik dan magnet
- getaran dan gelombang- bunyi
- optik
- listrik dan magnet
(catatan : termasuk di dalamnya juga materi kimia)
Oke, mulai sekarang mulailah menyiapkan diri untuk menghadapi UN IPA 2016. Kita awali dengan membedah kisi-kisi UN-nya, mencari referensi, membuat catatan/ringkasan, membuat contoh soal yang sesuai, membuat prediksi sampai akhirnya siap untuk mengikuti UN.
Arsyad Riyadi Oktober 20, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia