Bangun Budaya Positif, Wujudkan Pembelajaran Berdiferensiasi
-
Bangun Budaya Positif, Wujudkan Pembelajaran Berdiferensiasi
Apakah mereka membaca buku yang sama?
Pembelajaran berdiferensiasi yang optimal tidak serta mer...
Pada awal-awal pelaksanaan ekstrakurikuler, pemberian motivasi bagi peserta sangat penting. Apalagi terkait dengan masalah tulis-menulis. Untuk banyak membaca saja sulitnya minta ampun. Apa lagi kesan perpustakaan sekolah, sebagai tempat anak-anak yang bermasalah. Misalnya terlambat disuruh belajar di perpustakaan. Ada pelajaran kosong, misal tidak ada tugas, anak-anak disuruh belajar di perpustakaan dan seterusnya.
Ada beberapa faktor yang menjadi halangan bagi remaja untuk menulis , yaitu
Riset berarti mengumpulkan informasi. Informasi bisa didapatkan dari pengalaman, buku, majalah, internet maupun dari data penelitian yang sejenis.
Sebelum melakukan riset, terlebih dulu tentukan topiknya. Misal jika kita ingin mengamati mengapa roti lama-lama berjamur. Yang kita lakukan adalah riset mengenai perkembangbiakan jamur. Eksperimen yang kita lakukan, misalnya dengan menaruh roti kemudian kita amati dalam jangka waktu tertentu untuk mengamati pertumbuhan jamurnya. Hasil dari eksperimen ini akan dijadikan dasar buat mengidentifikasi masalah.
2. MASALAH
Masalah merupakan pertanyaan ilmiah yang akan dicari penyelesaiannya. Terkait dengan eksperimen pertumbuhan jamur pada roti, misalnya akan memunculkan masalah sebagai berikut. “Bagaimana pengaruh lampu dapat mempengaruhi perkembangbiakan jamur pada roti?”
Dalam merumuskan masalah, perhatikan hal berikut :
- Masalah dibatasi agar tidak melebar ke mana-mana
- Masalah yang diangkat bisa dipecahkan
3. HIPOTESIS
Hipotesis adalah gagasan yang dibuat untuk menyelesaikan masalah. Hipotesis ini sangat penting dalam mencapai keberhasilan eksperimen. Ya, karena eksperimen yang kita lakukan memang bertujuan menguji hipotesis yang kita buat.
Hipotesis ini menghubungkan 2 faktor. Pada contoh ini misalnya, ada 2 faktor yang akan diuji yaitu pemberian cahaya dan pertumbuhan jamur.
4. EKSPERIMEN
Eksperimen merupakan proses untuk menguji hipotesis yang sebelumnya telah kita buat. Ada 3 jenis variabel dalam eksperimen, yaitu variabel bebas (independent variable), variabel tidak bebas (dependent variable) dan variable pengontrol.
Variabel bebas (independent) adalah variabel yang bisa diubah, misalnya pemberian cahaya.
Variabel tidak bebas adalah variabel hasil pengamatan, yang nilainya bisa berubah karena dipengaruhi variabel bebas. Misalnya perkembang jamur.
Variabel pengontrol adalah variabel yang tidak berubah, misalnya suhu dan lingkungan.
5. KESIMPULAN
Kesimpulan merupakan hasil dari eksperimen. Dalam kesimpulan termuat penjelasan mengenai hubungan antara hipotesis dengan hasil eksperimen. Termasuk di dalamnya alasan-alasan ketika hipotesis tidak terbukti.
Contoh Judul Karya Tulis Ilmiah
1. Pengaruh Tempat Tinggal Siswa SMP ...... Terhadap Prestasi Belajar
2. Pemanfaatan Puntung Rokok untuk Membunuh Jentik Nyamuk Malaria
3. Pengaruh Deterjen terhadap Daya Penyusutan Kain
4. Pemanfaatan Fasilitas Handphone untuk Belajar Kelompok di SMP .......
5. Potensi Bahaya Kemasan Plastik Makanan
6. Pemanfaatan Limbah Tahu Menjadi Bakso
Sumber Bacaan :
Kelompok Ilmiah Remaja : Petunjuk Membimbing dan Meneliti bagi Remaja oleh Remigius Gunawan Susilowarno, PT Grasindo, 2003
Penelitian Ilmiah Remaja oleh Yohanes Surya, PT Bima Sumber Daya MIPA, 2004 Arsyad Riyadi Januari 23, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Ada beberapa faktor yang menjadi halangan bagi remaja untuk menulis , yaitu
- Merasa tidak mampu untuk menulis
- Takut salah atau disepelekan orang lain
- Tidak berani ambil resiko
- Malas menulis
- Tidak terbuka dengan pengalaman dan gagasan baru
- Mulailah menulis. Sekarang.
- Tentutan sasaran dan batas waktu penulisan
- Lupakan syndrome perfectionistik
- Yakinkan Anda bisa menulis
- Tidak putus asa
- Pahamilah menulis itu proses kreatif
- Lakukan Riset
- Identifikasi Masalah
- Rumuskan hipotesis
- Lakukan Eksperimen
- Buat kesimpulan
Riset berarti mengumpulkan informasi. Informasi bisa didapatkan dari pengalaman, buku, majalah, internet maupun dari data penelitian yang sejenis.
Sebelum melakukan riset, terlebih dulu tentukan topiknya. Misal jika kita ingin mengamati mengapa roti lama-lama berjamur. Yang kita lakukan adalah riset mengenai perkembangbiakan jamur. Eksperimen yang kita lakukan, misalnya dengan menaruh roti kemudian kita amati dalam jangka waktu tertentu untuk mengamati pertumbuhan jamurnya. Hasil dari eksperimen ini akan dijadikan dasar buat mengidentifikasi masalah.
2. MASALAH
Masalah merupakan pertanyaan ilmiah yang akan dicari penyelesaiannya. Terkait dengan eksperimen pertumbuhan jamur pada roti, misalnya akan memunculkan masalah sebagai berikut. “Bagaimana pengaruh lampu dapat mempengaruhi perkembangbiakan jamur pada roti?”
Dalam merumuskan masalah, perhatikan hal berikut :
- Masalah dibatasi agar tidak melebar ke mana-mana
- Masalah yang diangkat bisa dipecahkan
3. HIPOTESIS
Hipotesis adalah gagasan yang dibuat untuk menyelesaikan masalah. Hipotesis ini sangat penting dalam mencapai keberhasilan eksperimen. Ya, karena eksperimen yang kita lakukan memang bertujuan menguji hipotesis yang kita buat.
Hipotesis ini menghubungkan 2 faktor. Pada contoh ini misalnya, ada 2 faktor yang akan diuji yaitu pemberian cahaya dan pertumbuhan jamur.
4. EKSPERIMEN
Eksperimen merupakan proses untuk menguji hipotesis yang sebelumnya telah kita buat. Ada 3 jenis variabel dalam eksperimen, yaitu variabel bebas (independent variable), variabel tidak bebas (dependent variable) dan variable pengontrol.
Variabel bebas (independent) adalah variabel yang bisa diubah, misalnya pemberian cahaya.
Variabel tidak bebas adalah variabel hasil pengamatan, yang nilainya bisa berubah karena dipengaruhi variabel bebas. Misalnya perkembang jamur.
Variabel pengontrol adalah variabel yang tidak berubah, misalnya suhu dan lingkungan.
5. KESIMPULAN
Kesimpulan merupakan hasil dari eksperimen. Dalam kesimpulan termuat penjelasan mengenai hubungan antara hipotesis dengan hasil eksperimen. Termasuk di dalamnya alasan-alasan ketika hipotesis tidak terbukti.
Contoh Judul Karya Tulis Ilmiah
1. Pengaruh Tempat Tinggal Siswa SMP ...... Terhadap Prestasi Belajar
2. Pemanfaatan Puntung Rokok untuk Membunuh Jentik Nyamuk Malaria
3. Pengaruh Deterjen terhadap Daya Penyusutan Kain
4. Pemanfaatan Fasilitas Handphone untuk Belajar Kelompok di SMP .......
5. Potensi Bahaya Kemasan Plastik Makanan
6. Pemanfaatan Limbah Tahu Menjadi Bakso
Sumber Bacaan :
Kelompok Ilmiah Remaja : Petunjuk Membimbing dan Meneliti bagi Remaja oleh Remigius Gunawan Susilowarno, PT Grasindo, 2003
Penelitian Ilmiah Remaja oleh Yohanes Surya, PT Bima Sumber Daya MIPA, 2004 Arsyad Riyadi Januari 23, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Orientasi KELOMPOK ILMIAH REMAJA
Salah satu ekstrakuriler yang saya ampu adalah ekstrakurikuler KIR (Kelompok Ilmiah Remaja). Untuk mengawali kegiatan ekstrakurikuler ini, dalam 1 –3 kali pertemuan diberikan materi orientasi.
Pemberian orientasi ini bertujuan untuk mengenalkan kepada peserta apa itu KIR, kegiatan-kegiatan apa yang dilakukan dan bagaimana cara melakukan penelitian sampai cara pembuatan laporan.
Berikut ini sebagian materi orientasi ekstrakurikuler KIR.
Pengertian KIR
KIR (Kelompok Ilmiah Remaja) adalah kelompok remaja yang melakukan serangkaian aktivitas/kegiatan untuk menghasilkan karya ilmiah. Karya ilmiah ini dihasilkan melalui cara berpikir yang sesuai dengan kaidah ilmiah, seperti berpikir logis, sisitematis, rasional, obyektif, dan koheren (menyeluruh).
Tujuan KIR
Tujuan KIR antara lain untuk meningkatkan kemampuan dan kreativitas ilmiah, menyiapkan diri menjadi ilmuwan. meningkatkan rasa ingin tahu. Di samping itu juga untuk meningkatkan dan memotivasi reamaj untuk peduli, memiliki, dan mempunyai keinginan yang kuat menguasai IPTEK. Selain itu, remaja juga dilatih untuk dapat menerapkan berbagai kaidah/cara/teknik dalam melakukan penelitian.
Manfaat KIR
Manfaat yang diperoleh peserta ekstrakurikuler KIR adalah membangkitkan rasa ingin tahu, meningkatkan nalar, daya kreasi, daya kritis, menambah wawasan baik terhadap iptek maupun dalam berkomunikasi. Daya baca juga pasti meningkat sebagai tuntutan. Di samping itu peserta KIr juga mendapat manfaat mellaui cara berorganisasi akibatnya sikap dan kepribadian mereka pun tambah matang. Sikap-sikap ilmiah seperti jujur, optimis, pemberani, terbuka, obyektif, kreatif, kritis akan terpatri pada mereka. Dan masih banyak manfaat lain yang didapatkan dari ektrakurikuler KIR ini.
Mengenal Struktur Organisasi KIR
Seperti tertulis dalam diagram di atas, struktur organisasi KIR meliputi kepala sekolah selaku penanggung jawab, ada pembimbing, ketua KIR, Sekretaris, Bendahara dan Koordinatir bidang (IPA, Teknologi, IPS).
Dalam penerapannya, struktur organisasi ini disesuaikan dengan keadaan. Misalnya ada 20 peserta, maka strukturnya cukup ada ketua atau sekretaris. Bendahara menyesuaikan dibutuhkan atau tidak. Kemudian untuk koordinator per bidang digantikan oleh koordinator/ketua kelompok. Misalnya ada 20 peserta, maka dibuat 4 –5 kelompok.
Program Kerja KIR
Program Kerja KIR juga harus disampaikan, agar peserta ekstrakurikuler KIR mempunyai gambaran apa yang akan dilakukan sampai target yang akan dicapai. Contoh program kerja KIR seperti tabel berikut bisa dirubah sesuai kebutuhan. Program kerja ini berlaku untuk 1 tahun.
Sumber buku :
Gunawan, Remigius. 2003.Kelompok Ilmiah Remaja. Grasindo
Arsyad Riyadi Januari 21, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Salah satu ekstrakuriler yang saya ampu adalah ekstrakurikuler KIR (Kelompok Ilmiah Remaja). Untuk mengawali kegiatan ekstrakurikuler ini, dalam 1 –3 kali pertemuan diberikan materi orientasi.
Pemberian orientasi ini bertujuan untuk mengenalkan kepada peserta apa itu KIR, kegiatan-kegiatan apa yang dilakukan dan bagaimana cara melakukan penelitian sampai cara pembuatan laporan.
Berikut ini sebagian materi orientasi ekstrakurikuler KIR.
Pengertian KIR
KIR (Kelompok Ilmiah Remaja) adalah kelompok remaja yang melakukan serangkaian aktivitas/kegiatan untuk menghasilkan karya ilmiah. Karya ilmiah ini dihasilkan melalui cara berpikir yang sesuai dengan kaidah ilmiah, seperti berpikir logis, sisitematis, rasional, obyektif, dan koheren (menyeluruh).
Tujuan KIR
Tujuan KIR antara lain untuk meningkatkan kemampuan dan kreativitas ilmiah, menyiapkan diri menjadi ilmuwan. meningkatkan rasa ingin tahu. Di samping itu juga untuk meningkatkan dan memotivasi reamaj untuk peduli, memiliki, dan mempunyai keinginan yang kuat menguasai IPTEK. Selain itu, remaja juga dilatih untuk dapat menerapkan berbagai kaidah/cara/teknik dalam melakukan penelitian.
Manfaat KIR
Manfaat yang diperoleh peserta ekstrakurikuler KIR adalah membangkitkan rasa ingin tahu, meningkatkan nalar, daya kreasi, daya kritis, menambah wawasan baik terhadap iptek maupun dalam berkomunikasi. Daya baca juga pasti meningkat sebagai tuntutan. Di samping itu peserta KIr juga mendapat manfaat mellaui cara berorganisasi akibatnya sikap dan kepribadian mereka pun tambah matang. Sikap-sikap ilmiah seperti jujur, optimis, pemberani, terbuka, obyektif, kreatif, kritis akan terpatri pada mereka. Dan masih banyak manfaat lain yang didapatkan dari ektrakurikuler KIR ini.
Mengenal Struktur Organisasi KIR
Seperti tertulis dalam diagram di atas, struktur organisasi KIR meliputi kepala sekolah selaku penanggung jawab, ada pembimbing, ketua KIR, Sekretaris, Bendahara dan Koordinatir bidang (IPA, Teknologi, IPS).
Dalam penerapannya, struktur organisasi ini disesuaikan dengan keadaan. Misalnya ada 20 peserta, maka strukturnya cukup ada ketua atau sekretaris. Bendahara menyesuaikan dibutuhkan atau tidak. Kemudian untuk koordinator per bidang digantikan oleh koordinator/ketua kelompok. Misalnya ada 20 peserta, maka dibuat 4 –5 kelompok.
Program Kerja KIR
Program Kerja KIR juga harus disampaikan, agar peserta ekstrakurikuler KIR mempunyai gambaran apa yang akan dilakukan sampai target yang akan dicapai. Contoh program kerja KIR seperti tabel berikut bisa dirubah sesuai kebutuhan. Program kerja ini berlaku untuk 1 tahun.
No | Jenis Kegiatan | Waktu | Keterangan |
1 | Penerimaan anggota baru | 1 x pertemuan | Kelompok/Individu/Seleksi |
2 | Orientasi KIR | 1 x pertemuan | Klasikal (Ceramah/Diskusi) |
3 | Identifikasi Masalah | 2 x pertemuan | Kelompok/Individu (Diskusi) |
4 | Menyusun Usulan Penelitian | 2 x pertemuan | Kelompok/Individu (Kajian Pustaka) |
5 | Pelaksanaan Penelitian | Sesuai kebutuhan | Kelompok/Individu (Diskusi) |
6 | Analisis Data Hasil Penelitian | Sesuai kebutuhan | Kelompok/Individu (Diskusi) |
7 | Penyusunan Laporan Penelitian | 3 x pertemuan | Kelompok/Individu (Diskusi) |
8 | Persiapan dan Presentasi | 2 x pertemuan | Kelompok/Individu |
9 | Evaluasi | 1 x pertemuan | Klasikal/Kelompok/Individu |
10 | Seminar-Seminar | Sesuai Kebutuhan | Kelompok/Individu |
11 | Publikasi | Sesuai Kebutuhan | Kelompok (Pameran) |
12 | Kemah Ilmiah/Wisata Ilmiah | Sesuai Kebutuhan | Kelompok |
Sumber buku :
Gunawan, Remigius. 2003.Kelompok Ilmiah Remaja. Grasindo
Arsyad Riyadi Januari 21, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia