Buku Emotional Intelligence : Kecerdasan Emosional
-
Buku Emotional Intelligence : Kecerdasan Emosional
[image: Buku Emotional Intelligence : Kecerdasan Emosional]
Emotional Intelligence - Daniel GolemanBuku ...
Sebagai besaran vektor, gaya Coulomb dapat digambarkan seperti halnya kalau kita menggambar resultan dari dua gaya atau lebih.
Yang perlu diperhatikan di sini adalah jika muatannya sejenis maka akan tolak-menolak dan jika muatannya tak sejenis akan tarik menarik. Artinya harus ada kesesuaian antara sifat tersebut dengan gambar yang dihasilkan nanti. Selanjutnya vektor gaya Coulomb F diletakkan pada garis hubung dari kedua muatan tersebut.
F12 adalah gaya Coulomb pada muatan 1 yang dikerjakan pada muatan 2 dan F21 adalah gaya Coulomb pada muatan 2 yang dikerjakan pada muatan 1. Kedua gaya ini merupakan pasangan aksi reaksi, sehingga berlaku F12 = - F21 dan F12 = F21 = F.
Gambar vektor gaya Coulomb di atas berturut-turut untuk (a) dan (b) jika muatannya saling tolak menolak dan gambar (c) jika muatannya saling tarik-menarik.
Pertanyaan yang muncul selanjutnya bagaimana jika letak muatan-muatannya tidak segaris?
Untuk selanjutnya dimisalkan ada muatan Q (positif) yang berada pada jarak a dari muatan q1(negatif) dan berjarak b dari muatan q2 (positif). Dengan Q, q1 dan q2 seperti pada gambar. Bagaimana gambar vektor gaya Coulomb yang dialami muatan Q tersebut.
Misalnya letak muatan Q, q1 dan q2 adalah sebagai berikut.
Maka vektor gaya Coulombnya dapat digambarkan sebagai berikut.
Muatan Q yang positif akan ditarik oleh q1 yang bermuatan negatif (arah gaya Coulomb ke atas). Muatan Q yang positif akan ditolak oleh muatan q2 yang positif juga (arah gaya Coulomb ke kiri). Sehingga diperoleh resultan F (lihat gambar berikut).
Arsyad Riyadi Juli 18, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Pada postingan sebelumnya kita telah mengetahui bahwa salah satu sifat muatan adalah akan tarik-menarik atau tolak menolak. Besarnya gaya tarik-menarik atau tolak menolak ini dihitung pertama kali oleh Charles Augustin Coulomb (1736 – 1806). Alat yang digunakan oleh Coulomb waktu itu mirip dengan neraca Cavendish.
Menurut hukum Coulomb, besarnya gaya tarik-menarik atau tolak-menolak yang disebabkan oleh muatan-muatan ini tergantung pada besar masing-masing muatan dan berbanding terbalik dengan jarak kedua muatan tersebut.
yang artinya harga mutlak q, atau q selalu positif.
k = konstanta = 8,98755178737 x 109 N.m2/c2 = 9 x 109 N.m2/c2
q = muatan (Coulomb)
r = jarak kedua muatan (m)
Konstanta k sering juga dituliskan sebagai
Dengan e0 disebut sebagai permitivitas ruang hampa yang besarnya
e0 = 8,85418781762 x 10-12 C2/N.m2
Hukum Coulomb ini berlaku untuk berlaku untuk benda-benda bermuatan yang berukuran kecil (muatan titik) yang terpisahkan pada jarak yang relatif jauh dibanding ukuran benda tersebut.
Gaya Coulomb sebagai vektor
Sebagai salah satu gaya maka gaya Coulomb ini juga merupakan besaran vektor. Yaitu selain memiliki besar, gaya Coulomb ini juga mempunyai arah. Tentunya jika sebuah muatan didekatkan dengan muatan yang muatannya sejenis akan berbeda arah gayanya jika didekatkan dengan muatan yang berbeda jenis.
Untuk sistem yang terdiri dari banyak muatan. Gaya yang bekerja pada q1 adalah
F1 = F12 + F13 + F14 + ….
Contoh
Tiga buah muatan positif diletakkan pada koordinat (0,0), (3,0) dan (6,0) dari suatu sistem koordinat (dalam meter). Jika muatan masing-masing besarnya 2mC, 3mC, dan 4mC. Tentukan besar gaya yang bekerja pada 3mC? (gunakan k = 9 x 109 Nm2/C2).
Penyelesaian :
Arah gaya-gaya yang bekerja pada muatan 3mC ditunjukkan pada gambar berikut.
F21 adalah gaya yang bekerja pada muatan 2 karena pengaruh muatan 1.
F23 adalah gaya yang bekerja pada muatan 2 karena pengaruh muatan 3.
F2 = F21 – F23 (bentuk vektor)
F2 = F21 – F23 (bentuk skalar)
Bahan Bacaan :
Surya, Yohanes. 1996. Olimpiade Fisika. Teori dan Latihan Fisika Menghadapi Masa Depan. PT Primatika Cipta Ilmu.
Arsyad Riyadi Juli 04, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Menurut hukum Coulomb, besarnya gaya tarik-menarik atau tolak-menolak yang disebabkan oleh muatan-muatan ini tergantung pada besar masing-masing muatan dan berbanding terbalik dengan jarak kedua muatan tersebut.
yang artinya harga mutlak q, atau q selalu positif.
k = konstanta = 8,98755178737 x 109 N.m2/c2 = 9 x 109 N.m2/c2
q = muatan (Coulomb)
r = jarak kedua muatan (m)
Konstanta k sering juga dituliskan sebagai
Dengan e0 disebut sebagai permitivitas ruang hampa yang besarnya
e0 = 8,85418781762 x 10-12 C2/N.m2
Hukum Coulomb ini berlaku untuk berlaku untuk benda-benda bermuatan yang berukuran kecil (muatan titik) yang terpisahkan pada jarak yang relatif jauh dibanding ukuran benda tersebut.
Gaya Coulomb sebagai vektor
Sebagai salah satu gaya maka gaya Coulomb ini juga merupakan besaran vektor. Yaitu selain memiliki besar, gaya Coulomb ini juga mempunyai arah. Tentunya jika sebuah muatan didekatkan dengan muatan yang muatannya sejenis akan berbeda arah gayanya jika didekatkan dengan muatan yang berbeda jenis.
Untuk sistem yang terdiri dari banyak muatan. Gaya yang bekerja pada q1 adalah
F1 = F12 + F13 + F14 + ….
Contoh
Tiga buah muatan positif diletakkan pada koordinat (0,0), (3,0) dan (6,0) dari suatu sistem koordinat (dalam meter). Jika muatan masing-masing besarnya 2mC, 3mC, dan 4mC. Tentukan besar gaya yang bekerja pada 3mC? (gunakan k = 9 x 109 Nm2/C2).
Penyelesaian :
Arah gaya-gaya yang bekerja pada muatan 3mC ditunjukkan pada gambar berikut.
F21 adalah gaya yang bekerja pada muatan 2 karena pengaruh muatan 1.
F23 adalah gaya yang bekerja pada muatan 2 karena pengaruh muatan 3.
F2 = F21 – F23 (bentuk vektor)
F2 = F21 – F23 (bentuk skalar)
Bahan Bacaan :
Surya, Yohanes. 1996. Olimpiade Fisika. Teori dan Latihan Fisika Menghadapi Masa Depan. PT Primatika Cipta Ilmu.
Arsyad Riyadi Juli 04, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Sebuah penggaris plastik yang digosok-gosokan pada rambut akan mampu menarik kertas-kertas kecil yang ada di dekatnya. Demikian juga sebuah balon yang sebelumnya digosok-gosokan pada kain wol akan menempel pada tembok.
Mengapa hal ini terjadi?
Kemampuan plastik dalam menarik kertas-kertas kecil maupun balon yang menempel pada tembok dikarenakan plastik dan balon tersebut telah menjadi benda yang bermuatan listrik.
Terkait dengan itu, dapat dijabarkan sifat-sifat muatan listrik, sebagai berikut :
1. Ada dua jenis muatan listrik , yaitu muatan positif dan muatan negatif
2. Muatan-muatan yang sejenis akan tolak-menolak dan muatan yang berbeda jenis akan tarik-menarik
3. Muatan bersifat kekal artinya muatan tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan. Ketika suatu benda digosok dengan benda lain, tidak ada muatan yang tercipta. Yang terjadi adalah perpindahan muatan dari benda yang satu ke benda yang lain.
Misalnya pada yang kaca digosok dengan sutra. Muatan negatif (elektron) akan mengalir dari kaca ke sutra. Akibatnya kaca akan menjadi bermuatan positif dan sutra menjadi bermuatan negatif. Kalau dihitung jumlah muatan totalnya ya sama saja.
4. Muatan terkuantisasi yang artinya muatan listrik dari suatu partikel atau benda merupakan kelipatan terkecil (muatan “fundamental”) e.
Secara umum muatan q dituliskan sebagai q = Ne, dengan N adalah bilangan bulat.
Satuan muatan dalam SI adalah Coulomb. Satuan ini diturunkan dari satuan besaran pokok arus listrik dan waktu atau dapat dituliskan :
1 coulomb = 1 Ampere. Detik
Berikut adalah tabel muatan dan massa elektron, proton, dan neutron
Partikel | muatan (C) | Massa (kg) |
Elektron e | -1,6022 x 10-19 | 9,1094 x 10-31 |
Proton p | +1,6022 x 10-19 | 1,67262 x 10-27 |
Neutron | 0 | 1,67493 x 10-27 |
Suatu atom terdiri dari proton, neutron dan elektron. Jumlah proton dan elektron dari suatu atom adalah sama. Dikatakan atom tersebut netral. Misalnya atom hidrogen terdiri dari 1 proton dan 1 elektron. Atom helium terdiri dari 2 proton, 2 elektron, dan 2 neutron.
Atom dapat menjadi bermuatan positif atau negatif dengan cara melepaskan atau menerima elektron. Ketika atom tersebut melepaskan elektron, maka atom akan kekurangan elektron (jumlah elektronnya lebih kecil dari jumlah protonnya). Dikatakan atom tersebut menjadi bermuatan positif. Sebaliknya jika atom tersebut menerima elektron, maka atom tersebut akan kelebihan elektron (jumlah elektron lebih besar dari jumlah proton). Dikatakan atom tersebut bermuatan negatif.
Atom yang bermuatan listrik ini selanjutnya dinamakann ion.
Bahan Bacaan :
Surya, Yohanes. 1996. Olimpiade Fisika. Teori dan Latihan Fisika Menghadapi Masa Depan. PT Primatika Cipta Ilmu.
Arsyad Riyadi Juni 30, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia