Buku Emotional Intelligence : Kecerdasan Emosional
-
Buku Emotional Intelligence : Kecerdasan Emosional
[image: Buku Emotional Intelligence : Kecerdasan Emosional]
Emotional Intelligence - Daniel GolemanBuku ...
Teknik Analisis Manajemen (TAM) dapat diartikan sebagai cara menerapkan metode ilmiah dalam merinci dan menilai keadaan lingkungan secara komprehensif guna memperoleh informasi faktor kunci keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran organisasi, sehingga menghasilkan strategi, program, kegiatan yang tepat dilakukan.
Ada beberapa ragam analisis yang dapat digunakan dalam menganalisis manajemen, yaitu :
Ada beberapa ragam analisis yang dapat digunakan dalam menganalisis manajemen, yaitu :
- SWOT : analisis keadaan lingkungan internal dan eksternal.
- Force field analysis : analisis merencanakan perubahan.
- Brainstorming : teknik menggali ide, kreativitas menyelesaikan masalah.
- Diagram pohon masalah : model untuk merinci masalah dan sebab akibat.
- Diagram fishbone : model untuk mericnci dan sebab akibat
- Model causal map : untuk pemetaan sebab akibat.
- Model matriks : model untuk penyusunan fakta dan data
- Check sheet : lembar periksa keadaan atau faktor/ masalah
- Stratifikasi : pengelompokan kedalam berbagai kriteria
- Model skala nilai : model dalam menilai, membobot satu faktor
- Matriks USG : matriks dalam memilih prioritas masalah
- Diagram pareto : model penyajian dan pemilihan fakta dan data
- Model problem priority : model pemilihan prioritas masalah
- Teknik komparasi : teknik membandingkan atau evaluasi/menilai
- Cost benefit : model ratio antara biaya dan keuntungan/manfaat
Untuk di postingan ini akan difokuskan pada analisis SWOT
SWOT :
Strength (S) = kekuatan
Weakness (W) = kelemahan
Opportunity (O) = peluang
Threats (T) = ancaman
Dengan menggunakan matriks SWOT ini dapat dipetakan kekuatan dan kelemahan untuk membantu membantu para pengambil kekuatan untuk mengambangkan empat jenis strategi, yaitu :
SO (kekuatan - peluang) : memanfaatkan kekuatan internal untuk menarik keuntungan dari peluang eksternal.
WO (kelemahan - peluang) : memperbaiki kelemahan internal dengan cara mengambil keuntungan dari peluang eksternal.
ST (kekuatan - ancaman) : menggunakan kekuatan internal untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal.
WT (kelemahan - ancaman) : taktik defensif untuk mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman eksternal.
Contoh Format Analisis SWOT
1. Faktor Internal
a. Strenght (Kekuatan)
1. ………………………………………………………………………
2. ………………………………………………………………………
3. ………………………………………………………………………
4. ………………………………………………………………………
dst.
b. Weakness (Kelemahan)
1. ………………………………………………………………………
2. ……………………………………………………………………...
3. ………………………………………………………………….…..
4. ………………………………………………………………………
dst.
2. Faktor Eksternal
a. Opportunity (Kesempatan)
1. ……………………………………………………………………..
2. ……………………………………………………………………...
3. ……………………………………………………………………..
4. ……………………………………………………………………...
dst.
b. Threats (Ancaman)
1. ……………………………………………………………………..
2. ……………………………………………………………………...
3. ……………………………………………………………………...
4. ……………………………………………………………………..
dst.
Hasil analisis di atas dituliskan dalam matriks SWOT seperti di bawah ini. Setelah itu, tentukan strategi SO, ST, WO, dan WT.
Untuk detil pembahasan materi ini, silahkan download materi Teknis Analisis Manajemen ini.
Formulir Penilaian Kinerja Kepala SMP 2018
Beberapa kali mendapatkan pertanyaan, untuk PKKS (Penilaian Kinerja Kepala Sekolah) menggunakan instrumen yang mana?
Browsing sana-sini akhirnya menemukan formulir penilaian kinerja kepala SMP yang covernya seperti gambar di samping.
Dalam Permendiknas No 28 Tahun 2010 tentang penugasan guru sebagai kepala sekolah/madrasah, pada pasal 12 dinyatakan bahwa (1) Penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah dilakukan secara berkala setiap tahun atau secara kumulatif setiap empat tahun; (2) Penilaian kinerja tahunan dilaksanakan oleh pengawas sekolah/madrasah; (3) Penilaian kinerja empat tahunan dilaksanakan oleh atasan langsung dengan mempertimbangkan penilaian kinerja oleh tim penilai yang terdiri dari pengawas sekolah/madrasah, pendidik, tenaga kependidikan, dan komite sekolah/madrasah dari tempatnya bertugas; (4) Hasil penilaian kinerja dikategorikan dalam tingkatan amat baik, baik, cukup, sedang atau kurang.
Berdasarkan Formulir Penilaian Kinerja Kepala SMP yang dikeluarkan oleh Subdit Penilaian Kinerja & Pengembangan Karier Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Dasar dan Menengah Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud RI Tahun 2018, sasaran kerja kepala SMP dikelompokkan menjadi 4 bagian, yaitu :
1. Pelaksanaan Tugas Pokok
2. Pelaksanaan Tugas Tambahan
3. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
4. Kegiatan Penunjang
1. Pelaksanaan Tugas Pokok
Pelaksanaan tugas pokok kepala sekolah ini meliputi 3 hal yaitu :
a. Manajerial, yang terdiri dari 1) Perencanaan program sekolah; 2) Pengelolaan Standar Nasional Pendidikan; 3) Pengawasan dan Evaluasi; 4) Kepemimpinan Sekolah; dan 5) Sistem Informasi Manajemen.
b. Pengembangan Kewirausahaan, yang terdiri dari 1) perencanaan; 2) pelaksanaan; dan 3) evaluasi.
c. Supervisi guru dan tenaga kependidikan, yang terdiri dari 1) perencanaan; 2) pelaksanaan; dan 3) evaluasi.
2. Pelaksanaan Tugas Tambahan
Pelaksanaan tugas tambahan ini meliputi 2 hal, yaitu :
a. Pelaksanaan pembelajaran
b. Pelaksanaan Promosi Budaya Indonesia bagi Kepala SILN
3. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan ini meliputi :
a. Pengembangan diri, melalui diklat fungsional/teknis dan kegiatan kolektif kepala sekolah
b. Publikasi ilmiah
3. Karya inovatif
4. Kegiatan Penunjang
Kegiatan penunjang ini bisa dilihat dari 1) memiliki gelar/ijazah yang tidak sesuai dengan bidang yang diampunya; 2) melaksanakan tugas lain yang relevan (menjadi anggota/pengurus organisasi profesi, menjadi anggota/pengurus kegiatan kepramukaan, menjadi tim penilai angka kredit, dan menjadi tutor/pelatih/instruktur); 3) memperoleh penghargaan/tanda jasa Satya Lencana Karya Satya; dan 4) Melakukan bimbingan terhadap sekolah lain.
Detail kegiatan yang lain menunggu postingan berikutny atau langsung saja dengan mendownload Formulir Penilaian Kinerja Kepala SMP 2018.
Arsyad Riyadi
Oktober 10, 2019
New Google SEO
Bandung, IndonesiaPanduan Literasi Digital Untuk Kepala Sekolah
Sumber gambar : https://www.hee.nhs.uk/our-work/digital-literacy |
Literasi digital ini merupakan salah satu dari Gerakan Literasi Nasional yang dicanangkan oleh Pemerintah. Literasi digital, menurut Paul Gilster dalam bukunya yang berjudul Digital Literacy (1997), diartikan sebagai kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi dalam berbagai bentuk dari berbagai sumber yang sangat luas yang diakses melalui piranti komputer
Dengan menguasai literasi digital ini, kepala sekolah diharapkan dapat terbantu dalam melakukan pengembangan sekolah maupun peningkatan pencapaian standar nasional pendidikan, yang berbasis IT.
Materi yang harus dikuasai oleh kepala sekolah meliputi :
- Penggunaan aplikasi office word untuk penyusunan laporan pengembangan 8 SNP
- Penggunaan aplikasi office excel untuk melakukan administrasi sarana, keuangan, dan pembelajaran
- Penggunaan aplikasi office power point untuk membuat bahan presentasi
- Membuat dan memanfaatkan e-mail
- Menyimpan file menggunakan google drive
- Memilih media sumber belajar digital dari interne
Detail materinya bisa dengan cara mendownload materi Literasi Digital.
Pengembangan Rencana Kerja Sekolah (RKS)
Gagal membuat rencana sama artinya dengan menyiapkan kegagalan.
Sebuah kalimat yang seringkali kita dengar, karena memang perencanaan itu sebagai blue print ke arah mana sebuah sekolah akan dibawa. Mau dibentuk seperti apa sekolah yang dipimpin. Perencanaan yang baik merupakan awal dari sebuah keberhasilan.
Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan menjelaskan bahwa Rencana Kerja Sekolah (RKS) terdiri dari Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) yang menggambarkan apa yang akan dicapai sekolah dalam waktu 4 tahun, dan juga Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang merupakan rencana kerja kegiatan sekolah dalam setahun. RKT yang dibuat tentunya berdasarkan pada RKJM. Dalam pelaksaan RKT, maka perlu dianggarkan dalam bentuk Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS). RKJM, RKT, dan RKAS ini yang menjadi pedoman dalam pengelolaan sekolah agar bisa berjalan dengan baik, efektif, dan efisien demi pengembangan mutu pendidikan.
Dalam RKJM dimuat tujuan, program kegiatan, dan perkiraan sumber daya yang dibutuhkan selama 4 tahun. Sedangkan dalam RKT dimuat program jangka pendek/tahunan sebagai jabaran atau operasional RKJM.
Tujuan disusunnya RKJM
- menjamin agar tujuan sekolah yang telah dirumuskan dapat dicapai dengan tingkat kepastian tinggi dan resiko kecil.
- memberikan arah kerja yang jelas tentang pengembangan sekolah
- acuan dalam mengidentifikasi dan mengajukan sumber daya pendidikan tang diperlukan dalam pengembangan sekolah
- menjamin keterkaitan dan konsistensi dalam perencaaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan
- mengoptimalkan partisipasi warga sekolah dan masyarakat, dan
- menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkesinambungan
Fungsi RKS :
- legitimasi
- pengarah
- minimalisasi ketidakpastian
- minimalisasi pemborosan sumber daya
- penetapan sumber kualitas
Prosedur Pengembangan RKS
- Awali dengan pelaksanaan Evaluasi Diri Sekolah (EDS).
- Buatlah rekomendasi berdasar kelebihan dan kekurangan yang ditemukan dalam EDS untuk dilakukan perbaikan
- Lakukan monitoring dan evaluasi
Evaluasi Diri Sekolah (EDS) dilaksanakan dengan menggunakan instrumen mengenai Standar Nasional Pendidikan (SNP). Dari EDS ini dihasilkan peta mutu sekolah yang menggambarkan kondisi sekolah yang merupakan capaian SNP sekolah. Peta mutu ini juga dapat dilihat di rapor mutu sekolah.
Rekomendasi dari hasil EDS ini tentunya banyak jumlahnya. Untuk itu perlu dibuat prioritas dengan mengkaji masalah utama dalam mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Sehingga program yang dibuat benar-benar mengarah kepada perbaikan mutu pendidikan/sekolah.
Monitoring dapat dilakukan secara internal yang selanjutnya dalam jangka waktu tertentu dilakukan evaluasi. Hasil evaluali dituangkan dalam bentuk laporan sebagai wujud akuntabilitas manajemen penyelenggaraan sekolah. Laporan ini juga digunakan sebagai dasar kinerja serta dasar untuk melaksanakan perencanaan berikutnya.
Rencana Kerja Tahunan memuat ketentuan yang jelas mengenai :
- kesiswaan
- kurikulum dan kegiatan penyelenggaraan
- pendidik dan tenaga kependidikan serta pengembangannya
- sarana dan prasarana
- keuangan dan pembiayaan
- budaya dan lingkungan sekolah
- peran serta masyarakat dan kemitraan
- rencana-rencana kerja lain yang mengarah kepada peningkatan dan pengembangan mutu
RKJM yang baik minimal memenuhi komponen sebagai berikut :
- Analisis lingkungan strategis
- Analisis kondisi saat Ini dilihat dari keterlaksanaan SNP
- Analisis pendidikan 4 tahun mendatang
- Visi, misi, sekolah
- Tujuan sekolah 4 (empat) tahun mendatang
- Identifikasi tantangan nyata (kesenjangan kondisi antara kondisi saat ini terhadap kondisi pendidikan 4 tahun mendatang)
- Program strategis
- Rencana kerja yang mencakup 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan, meliputi program, kegiatan, indikator keberhasilan atau hasil yang diharapkan, waktu pelaksanaan, kebutuhan pembiayaan, penanggungjawab atau pelaksana.
- Jadwal kegiatan monitoring dan supervisi.
Contoh Sistematika RKJM
Bab I Pendahuluan, yang berisi : a) latar belakang; b) landasan hukum; c) tujuan; d) manfaat; dan e) ruang lingkup RKJM
Bab II Profil Sekolah, yang memuat visi, misi, tujuan sekolah, dan data penting sekolah lainnya.
Bab III Proses Penyusunan RKJM, yang berisi uraian rekomendasi hasil EDS atau hasil analisis lainnya dan proses penetapan skala prioritas.
Bab IV Rencana Kerja 4 tahun, yang berisi uraian rencana kerja empat tahun secara komprehensif. Biasanya dibuat dalam bentuk matriks, memuat program, kegiatan, indikator keberhasilan atau hasil yang diharapkan, waktu pelaksanaan, kebutuhan pembiayaan, penanggungjawab atau pelaksana.
Bab V Penutup, yang berisi tujuan, harapan, kebermanfaatan RKJM, rencana pengembangan dan rekomendasi.
Contoh sistematika RKT
Bab I Pendahuluan, yang berisi : a) latar belakang; b) landasan hukum; c) tujuan; d) manfaat; e) ruang lingkup RKT
Bab II Profil Sekolah, yang memuat visi, misi, tujuan sekolah, dan data penting sekolah lainnya.
Bab III Rencana Kerja tahun berjalan, yang menguraikan rencana kerja satu tahun, mencakup seluruh standar dalam SNP. Biasanya dibuat dalam bentuk matriks, berisi program, kegiatan, indikator keberhasilan atau hasil yang diharapkan, waktu pelaksanaan, kebutuhan pembiayaan, penanggung jawab atau pelaksana.
Bab IV Penutup, yang berisi tujuan, harapan, kebermanfaatan RKT, rencana pengembangan dan rekomendasi.
Untuk detilnya silahkan download Modul Pengembangan Kerja Sekolah (RKS) yang penulis dapatkan dari diklat Penguatan Kepala Sekolah 2019.
Diklat Penguatan Kepala Sekolah 2019
Arsyad Riyadi
Oktober 03, 2019
New Google SEO
Bandung, Indonesia
Pada tanggal 17 s.d 24 September 2019 bertempat di Hotel Moro Seneng, saya mengikuti diklat penguatan Kepala Sekolah yang diselenggarakan oleh Kemdikbud Lembaga Penyelenggara Diklat (LDP) FKIP UMP Purwokerto.
Meskipun banyak sekali ilmu, pengalaman, dan wawasan baru yang kudapatkan selama diklat ini, namun pada postingan kali ini tidak banyak yang bisa kukupas. Tapi yang jelas, menjadi kepala sekolah memasuki tahun ke-3 ini, kusadari banyak hal yang sebenarnya yang harus dilakukan oleh kepala sekolah untuk melakukan perubahan.
Di akhir diklat, kita diminta untuk membuat RTL (Rencana Tindak Lanjut) yang akan dilakukan setelah kembali ke sekolah masing-masing. Saya sendiri mengambil permasalahan mengenai "Pemanfaatan Media Pembelajaran Interaktif (MPI) berbasis Articulate Storyline". Dan juga masih ada PR untuk mengembangkan branding sekolah. Dan nampaknya saya akan menggeser citra sekolah yang sebelumnya fokus literasi baca tulis ke arah literasi budaya. Tunggu saja ceritanya....
Diklat Penguatan Kepala Sekolah ini pada dasarnya bertujuan agar kepala sekolah mampu :
1. Memimpin dan mengelola sekolah
2. Menguasai seluruh kompetensi yang harus dimiliki oleh kepala sekolah dalam menjalankan tugasnya
3. Menumbuhkembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan pada dimensi kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial
4. Memiliki performa sebagai kepala sekolah yang profesional bagi seluruh warga sekolah
5. Menjadi contoh ketangguhan, optimisme, dan kreatifitas bagi seluruh warga sekolah di satuan pendidikan yang dipimpin
(Dikutip dari Panduan Diklat Kepala Sekolah Kabupaten Purbalingga Provinsi Jawa Tengah Tahap 2).
Materi Diklat Kepala Sekolah ini dapat didownload dari link di bawah ini.
- Literasi Digital (Penunjang)
- Teknik Analisis Manajemen
- Pengembangan Rencana Kerja Sekolah
- Pengelolaan Keuangan Sekolah
- Pengelolaan Kurikulum
- Pengelolaan Sarana dan Prasarana Sekolah
- Pengelolaan Peserta Didik
- Pengelolaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
- Supervisi dan Penilaian Kinerja Guru
- Supervisi dan Penilaian Kinerja Tenaga Kependidikan
- Rencana Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
- Kepemimpinan Perubahan
- Pengembangan Kewirausahaan
- Pengembangan Sekolah Berdasarkan 8 SNP
Materi tersebut juga bisa dilihat/didownload di http://gg.gg/arsyadriyadi_penguatan_ks
Instruktur : Bapak Drs. Sri Harmianto, M.Pd dan Bapak Bangun Pracoyo, M.Pd |
Kelompok 3 : Saya, Pak Kusmandar, Pak Permana, P Eko Sulist, dan Bu Endang Kismaryani |
Yang berdiri Pak Azan - Ketua Kelas |