Bangun Budaya Positif, Wujudkan Pembelajaran Berdiferensiasi
-
Bangun Budaya Positif, Wujudkan Pembelajaran Berdiferensiasi
Apakah mereka membaca buku yang sama?
Pembelajaran berdiferensiasi yang optimal tidak serta mer...
Contoh Ujian IPA Praktik Fisika 2021
Sebelumnya, saya akan mengingat-ingat Ujian Praktik yang pernah dilaksanakan dulu, khususnya di SMP Negeri 2 Pengadegan.
1. Menentukan percepatan gravitasi menggunakan ayunan matematis (pendulum)
Dalam ayunan matematis, berlaku bahwa
2. Percobaan ayunan dan pegas
Berbeda dengan percobaan sebelumya, pada percobaan kali ini ditentukan sifat-sifat ayunan dengan menggunakan pertanyaan sebagai berikut ;
1. Bagaimana pengaruh massa benda terhadap frekuensi dan periode ayunan
2. Bagaimana pengaruh panjang tali terhadap frekuensi dan periode ayunan
Tali bandul bisa juga diganti dengan pegas, dengan memvariasi massa bendanya diberikan pertanyaan bagaimana pengaruhnya terhadap frekuensi dan periodenya.
3. Membuat alat peraga
Alat peraga yang dibuat seperti tiruan jangka sorong dan mikrometer sekrup, Alat Peraga Sederhana Fisika “Kapal Uap”, Membuat model pompa air, Miniatur pompa hidrolik, model pemanasan global, membuat elektromagnetik, membuat model kincir angin, model PLTA dan sebagainya.
4. Praktikum IPA Fisika lainnya
Praktikum IPA Fisika lainnya yang bisa dilakukan seperti Pengukuran massa jenis
Pompa air, Cacat mata, Induksi elektromagnetik dan lainnya.
Untuk pengukuran massa jenis meliputi massa jenis benda teratur dan tidak teratur. Untuk menentukan volumenya benda teratur dengan cara menggunakan rumus (misalnya balok, kubus, bola, dan lainnya) serta volume benda tak teratur menggunakan gelas ukur atau gelas berpancuran.
Sumber : akikbacan.com |
Adanya porsi penilaian ketrampilan dan sikap membuat kita lebih nyaman dalam melaksanakan pembelajaran berbasis praktikum, tanpa takut kehilangan waktu atau dikejar-kejar materi.
Belum lagi adanya materi baru, yang tidak melulu materi di awang—awang. Materi yang dimaksud adalah mengenai sifat bahan dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari. Bahan yang dimaksud meliputi bahan serat, bahan karet, bahan tanah dan keramik, bahan kaca dan bahan kayu.
Dalam pembahasan materi kayu dikenalkan cara mengidentifikasi kekerasan kayu. Ketrampilan dasar yang diperlukan dalam praktikum ini adalah bisa menentukan massa benda dan volume benda untuk dicari kerapatannya.
Inilah praktikum yang diambilkan dari buku siswa Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VIII Semester Gasal.
Judul Praktikum : Identifikasi Kekerasan Kayu
A. Tujuan Percobaan
Mengidentifikasi kekerasan kayu
B. Alat dan Bahan
1. Potongan kayu berbentuk balok, kubus atau persegi panjang sebanyak 5 buah. Masing-masing potongan beri tanda dengan huruf (A, B, C, D, E)
2. Timbangan
3. Penggaris
C. Dasar Teori
Kayu mengandung komponen penting yaitu selulosa, lignin, dan senyawa ekstraktif (senyawa tertentu yang dapat diambil dari kayu). Selulosa merupakan senyawa polimer turunan dari glukosa, dapat mencapai 70% dari berat kayu. Selulosa merupakan bahan utama pembuatan kertas dan tekstil. Lignin merupakan komponen pembentuk kayu, meliputi 18-28% berat kayu. Secara kimiawi, kayu keras dan kayu lunak dibedakan pada jumlah dan jenis lignin yang terkandung di dalamnya.
Senyawa ekstraktif dapat berupa zat warna, getah, resin, lilin, dan lainnya, yang jumlah dan jenisnya tergantung spesies pohonnya. Senyawa ekstraktif ini memiliki manfaat seperti melindungi kayu dari hama. Senyawa ekstraktif merupakan salah satu dari hasil hutan nonkayu.
Berikut beberapa sifat kayu.
1. Bobot dan Berat Jenis
2. Keawetan
3. Warna
4. Tekstur
5. Kesan Raba
6. Bau dan Rasa
7. Nilai Dekoratif
8. Kekerasan atau Densitas
Densitas diukur dalam satuan kg/m3. Rata-rata densitas kayu yang adalah sekitar 320 - 720 kg/m3. Ada beberapa jenis kayu yang sangat lunak hingga 160 kg/m3 dan paling tinggi kekerasan kayu pada level 1.000 kg/m3.
D. Langkah Kerja
1. Ukurlah dengan penggaris (panjang, lebar, dan tinggi) masing-masing potongan kayu dengan teliti.
2. Hitunglah volume masing-masing potongan kayu.
3. Timbanglah dengan teliti massa masing-masing potongan kayu.
4. Catatlah data pada tabel yang disediakan.
5. Hitunglah densitas masing-masing potongan kayu menggunakan rumus
Tabel 4.6 Data hasil pengamatan
Sampel | Panjang (cm) | Lebar (cm) | Tinggi (cm) | Volume (cm3) | Massa (g) | Densitas (g/cm3) |
E. Pertanyaan
1. Potongan kayu manakah yang mempunyai densitas paling tinggi? Apa artinya?
2. Potongan kayu manakah yang mempunyai densitas paling rendah? Apa artinya?
3. Bila ada potongan kayu yang densitasnya sama, apa artinya?
F. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan. Bagaimana kesimpulan yang bisa diambil?
Sumber : Zubaidah, Siti, dkk. 2014. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP/MTs Kelas VIII Semester 1. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Arsyad Riyadi Januari 22, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Ketika mempelajari zat adiktif dan psikotropika ada beberapa kendala yang dihadapi sehingga pembelajaran cenderung diberikan secara teoritis. Paling pool kita mencari berbagai informasi baik melalui televisi, surat kabar, majalah maupun internet mengumpulkan beerbagai kasus penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika kemudian menganalisanya.
Zat adiktif sendiri bisa dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu (1) zat adiktif bukan narkotika dan psikotropika, (2) zat adiktif narkotika, dan (3) zat adiktif psikotropika.
Contoh zat adiktif bukan narkotika dan psikotropika adalah teh, kopi, rokok, minuman beralkohol, inhalan (lem, aerosol, pengharum ruangan, dan gas), obat bius, dan lain-lain. Contoh zat adiktif kelompok narkotika adalah candu, heroin, kokain, morfin, lisesic acid diethylamid, dan ganja. Contoh zat adiktif psikotropika adalah ekstasi, sabu-sabu, diazepam, dan LSD (Lysergic Acid Diethylaimide).
Menghadirkan zat-zat tersebut bagi saya sangat sulit, kecuali yang kategori pertama. Kalau sudah menemukan barangnya, lantas bagaimana mengujinya?
Saya baru menemukan satu buah praktikum mengenai zat adiktif, yaitu sebatas menguji adanya TAR pada rokok. Mudah-mudahan para pembaca ada yang mau berbagi informasi pengujian zat-zat lain. Tentunya zat yang mudah didapatkan.
Berikut praktikum yang dimaksud.
Tujuan : Mengetahui adanya TAR pada rokok
Alat dan Bahan :
1. Botol plastik
2. Pipa plastik
3. Kapas
4. Rokok putih, rokok kretek berfilter dan rokok kretek tanpa filter
Langka kerja
1. Susunlah perangkat percobaan seperti gambar berikut ini
2. Bakar/nyalakan rokoknya
3. Tekan botol hingga kempes, kemudian pasangkan rokok pada pipa dan lepaskan tekanan sehingga rokok terisap (lihat gambar). Lakuka beberapa kali kemudian amati perubahan warna kapas dan catat pada tabel
4. Lakukan kegiatan tersebut pada ketiga jenis rokok tersebut dan gantilah masing-masing jenis rokok
Tabel Pengamatan
+ = sedikit
++ = banyak
+++ = sangat banyak
Sumber praktikum: Penyusun, Tim. Panduan Kinerja Ilmiah IPA SMP. Wardhana
Sumber bacaan : Zubaidah, Siti, dkk. 2014. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP/MTs Kelas VIII Semester 1. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Arsyad Riyadi Januari 22, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Zat adiktif sendiri bisa dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu (1) zat adiktif bukan narkotika dan psikotropika, (2) zat adiktif narkotika, dan (3) zat adiktif psikotropika.
Contoh zat adiktif bukan narkotika dan psikotropika adalah teh, kopi, rokok, minuman beralkohol, inhalan (lem, aerosol, pengharum ruangan, dan gas), obat bius, dan lain-lain. Contoh zat adiktif kelompok narkotika adalah candu, heroin, kokain, morfin, lisesic acid diethylamid, dan ganja. Contoh zat adiktif psikotropika adalah ekstasi, sabu-sabu, diazepam, dan LSD (Lysergic Acid Diethylaimide).
Menghadirkan zat-zat tersebut bagi saya sangat sulit, kecuali yang kategori pertama. Kalau sudah menemukan barangnya, lantas bagaimana mengujinya?
Saya baru menemukan satu buah praktikum mengenai zat adiktif, yaitu sebatas menguji adanya TAR pada rokok. Mudah-mudahan para pembaca ada yang mau berbagi informasi pengujian zat-zat lain. Tentunya zat yang mudah didapatkan.
Berikut praktikum yang dimaksud.
Tujuan : Mengetahui adanya TAR pada rokok
Alat dan Bahan :
1. Botol plastik
2. Pipa plastik
3. Kapas
4. Rokok putih, rokok kretek berfilter dan rokok kretek tanpa filter
Langka kerja
1. Susunlah perangkat percobaan seperti gambar berikut ini
2. Bakar/nyalakan rokoknya
3. Tekan botol hingga kempes, kemudian pasangkan rokok pada pipa dan lepaskan tekanan sehingga rokok terisap (lihat gambar). Lakuka beberapa kali kemudian amati perubahan warna kapas dan catat pada tabel
4. Lakukan kegiatan tersebut pada ketiga jenis rokok tersebut dan gantilah masing-masing jenis rokok
Tabel Pengamatan
JENIS ROKOK | WARNA COKELAT PADA KAPAS |
Rokok Putih | |
Rokok kretek berfilter | |
Rokok kretek tanpa filter |
+ = sedikit
++ = banyak
+++ = sangat banyak
Sumber praktikum: Penyusun, Tim. Panduan Kinerja Ilmiah IPA SMP. Wardhana
Sumber bacaan : Zubaidah, Siti, dkk. 2014. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP/MTs Kelas VIII Semester 1. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Arsyad Riyadi Januari 22, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Salah satu kegiatan pembelajaran sains fisika yang disukai anak-anak adalah ketika berada di dalam laboratorium. Di sana mereka lebih aktif, banyak tertawa, riang gembira. Sembari memperkerjakan seluruh tubuhnya, bukan sekedar otaknya saja maka belajar akan lebih menyenangkan. Dan lembar kerja pun diselesaikan dengan riang. Saling berdiskusi.
Dalam kegiatan kali ini, para siswa akan melaksanakan praktikum/percobaan listrik statis. Bagaimana membuat benda menjadi bermuatan, dan bagaimana interaksi antara benda bermuatan.
Berikut adalah contoh videonya, meski agak bergoyang
Dan berikut inilah lembar kerja dari Praktikum Mengenai Gejala Listrik Statis pada Benda.
A. Tujuan Percobaan
Menyelidiki gejala listrik statis pada benda
B. Alat dan Bahan
1. Plastik/mika
2. Potongan kertas
C. Langkah Kerja
1. Dekatkan plastik/mika pada potongan kertas. Amati apa yang terjadi.
2. Dekatkan plastik/mika pada plastik/mika yang lain. Amati apa yang terjadi.
3. Dekatkan plastik/mika pada tembok. Amati apa yang terjadi.
4. Gosokkan plastik/mika pada rambut yang kering.
5. Ulangi langkah 1 – 3. Amati apa yang terjadi. (Catatan : dalam mengulangi langkah 2, kedua plastik/mika digosok)
6. Catat hasil pengamatan pada tabel berikut.
D. Pertanyaan
1. Apakah ada perbedaan antara plastik/mika yang belum digosok dengan setelah digosok dengan rambut kering?
2. Apa yang terjadi ketika plastik/mika yang sudah digosok didekatkan pada potongan kertas kecil. Jelaskan!
3. Apa yang terjadi ketika plastik/mika yang sudah digosok didekatkan pada plastik/mika lain yang juga digosok. Jelaskan!
4. Apa yang terjadi ketika plastik/mika yang sudah digosok didekatkan pada tembok. Jelaskan!
E. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan. Bagaimana kesimpulan yang bisa diambil? Arsyad Riyadi Januari 21, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Dalam kegiatan kali ini, para siswa akan melaksanakan praktikum/percobaan listrik statis. Bagaimana membuat benda menjadi bermuatan, dan bagaimana interaksi antara benda bermuatan.
Berikut adalah contoh videonya, meski agak bergoyang
Dan berikut inilah lembar kerja dari Praktikum Mengenai Gejala Listrik Statis pada Benda.
A. Tujuan Percobaan
Menyelidiki gejala listrik statis pada benda
B. Alat dan Bahan
1. Plastik/mika
2. Potongan kertas
C. Langkah Kerja
1. Dekatkan plastik/mika pada potongan kertas. Amati apa yang terjadi.
2. Dekatkan plastik/mika pada plastik/mika yang lain. Amati apa yang terjadi.
3. Dekatkan plastik/mika pada tembok. Amati apa yang terjadi.
4. Gosokkan plastik/mika pada rambut yang kering.
5. Ulangi langkah 1 – 3. Amati apa yang terjadi. (Catatan : dalam mengulangi langkah 2, kedua plastik/mika digosok)
6. Catat hasil pengamatan pada tabel berikut.
Percobaan | Sebelum digosok | Setelah digosok |
Didekatkan pada potongan kertas | ||
Didekatkan pada plastik/mika lain | ||
Didekatkan pada tembok |
D. Pertanyaan
1. Apakah ada perbedaan antara plastik/mika yang belum digosok dengan setelah digosok dengan rambut kering?
2. Apa yang terjadi ketika plastik/mika yang sudah digosok didekatkan pada potongan kertas kecil. Jelaskan!
3. Apa yang terjadi ketika plastik/mika yang sudah digosok didekatkan pada plastik/mika lain yang juga digosok. Jelaskan!
4. Apa yang terjadi ketika plastik/mika yang sudah digosok didekatkan pada tembok. Jelaskan!
E. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan. Bagaimana kesimpulan yang bisa diambil? Arsyad Riyadi Januari 21, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
A. Tujuan
Mengidentifikasi Ciri-ciri Serat
B. Alat dan Bahan
- Potongan-potongan kain perca sebanyak 5 macam
- Air
- Korek api
- Wadah
1. Bekerjalah dengan kelompokmu!
2. Kumpulkan 5 macam potongan-potongan kain perca yang terbuat dari bahan serat yang berbeda-beda berukuran lebih kurang 2 X 5 cm.
3. Beri nomor pada potongan bahan serat tersebut.
4. Teliti dan identifikasi sifat fisik bahan tersebut satu per-satu dengan cara berikut.
a. Rabalah potongan-potongan bahan tersebut untuk melihat kehalusan/kelembutan bahan.
b. Perhatikan permukaan potongan-potongan bahan untuk mengidentifikasi kemengkilapannya.
c. Remas-remaslah dengan tanganmu potongan-potongan bahan tersebut untuk melihat kekusutannya.
d. Tarik-tariklah potongan bahan itu untuk melihat elastisitasnya.
e. Celupkan secara pelan-pelan ke dalam gelas berisi air, mulailah dari ujung potongan bahan. Untuk melihat daya serap terhadap air, hitunglah waktu yang diperlukan untuk membasahi potongan kain sepanjang 2 cm.
f. Tarik-tariklah potongan bahan yang basah untuk melihat kekuatannya.
5. Catat data yang kamu peroleh ke dalam Tabel 1 dengan memberi tanda (√) pada kolom yang sesuai dengan sifat fisiknya.
Tabel 1 Sifat-sifat Fisik Bahan dari Serat Alam dan Sintetis
6. Perhatikan bila gurumu melakukan demonstrasi membakar potongan-potongan bahan serat di atas nyala lilin. Bagaimanakah bau dan bentuk sisa pembakaran?
7. Catat data yang kamu peroleh ke dalam Tabel 2 dengan memberi tanda (√) pada kolom yang sesuai dengan sifat fisiknya.
Tabel 2 Sifat-Sifat Bahan dari Serat Alam dan Sintetis Apabila Dibakar
Berdasarkan data pada Tabel 2, kerjakan tugas berikut.
1. Kelompokkan bahan-bahan yang termasuk serat alami dari selulosa.
2. Tuliskanlah sifat-sifat fisik produk dari serat alami (kapas).
3. Kelompokkan bahan-bahan yang termasuk serat alami dari sutera atau wol.
4. Tuliskanlah sifat-sifat fisik produk dari serat alami (wol dan sutera).
5. Kelompokkan bahan-bahan yang termasuk serat sintetis dari nilon dan
polyester.
6. Tuliskanlah sifat-sifat fisik produk dari serat sintetis (nilon dan polyester).
D. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan tuliskan kesimpulannya. Arsyad Riyadi Desember 16, 2014 New Google SEO Bandung, Indonesia
A. Tujuan Percobaan
1. Menyebutkan organ-organ dalam sistem pencernaan manusia
2. Menjelaskan fungsi-fungsi organ pencernaan
3. Menjelaskan proses pencernaan dalam tubuh manusia
4. Mengidentifikasi peristiwa fisika pada organ pencernaan.
B. Alat dan Bahan
Poster/gambar sistem pencernaan
C. Dasar Teori
Pencernaan makanan terbagi atas dua macam, yaitu pencernaan mekanik dan pencernaan kimiawi. Pencernaan mekanik terjadi ketika makanan dikunyah, dicampur, dan diremas. Pencernaan mekanik contoh terjadi di dalam mulut, yaitu pada saat makanan dihancurkan oleh gigi. Pencernaan kimia terjadi ketika reaksi kimia yang menguraikan molekul besar makanan menjadi molekul yang lebih kecil. Pencernaan kimiawi pada proses pencernaan biasanya dilakukan dan dibantu oleh enzim-enzim pencernaan, seperti enzim amilase yang terdapat pada mulut.
Urutan jalur pencernaan makanan pada manusia diawali dari mulut, selanjutnya melewati kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan terakhir anus.
Proses fisika yang terjadi pada sistem pencernaaan makanan, meliputi gaya dan percepatan; energi/ kalor dan tekanan.
D. Langkah Kerja
1. Amati poster/gambar sistem pencernaan.
2. Diskusikan bersama teman sekelompokmu.
3. Isilah tabel berikut.
Tabel 1
Tabel 2
Tabel 3
*) berilah tanda centang (Ö) pada pilihan yang sesuai
E. Pertanyaan
1. Jelakan proses pencernaan dalam tubuh manusia?
2. Di bagian manakah, sistem gaya dan gerak dapat diterapkan pada sistem pencernaan manusia? Jelaskan.
3. Di bagian manakah, perubahan energi dapat diterapkan pada sistem pencernaan manusia? Jelaskan.
4. Di bagian manakah, sistem tekanan dapat diterapkan pada sistem pencernaan manusia? Jelaskan.
F. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan. Bagaimana kesimpulan yang bisa diambil? Arsyad Riyadi Desember 16, 2014 New Google SEO Bandung, Indonesia
1. Menyebutkan organ-organ dalam sistem pencernaan manusia
2. Menjelaskan fungsi-fungsi organ pencernaan
3. Menjelaskan proses pencernaan dalam tubuh manusia
4. Mengidentifikasi peristiwa fisika pada organ pencernaan.
B. Alat dan Bahan
Poster/gambar sistem pencernaan
C. Dasar Teori
Pencernaan makanan terbagi atas dua macam, yaitu pencernaan mekanik dan pencernaan kimiawi. Pencernaan mekanik terjadi ketika makanan dikunyah, dicampur, dan diremas. Pencernaan mekanik contoh terjadi di dalam mulut, yaitu pada saat makanan dihancurkan oleh gigi. Pencernaan kimia terjadi ketika reaksi kimia yang menguraikan molekul besar makanan menjadi molekul yang lebih kecil. Pencernaan kimiawi pada proses pencernaan biasanya dilakukan dan dibantu oleh enzim-enzim pencernaan, seperti enzim amilase yang terdapat pada mulut.
Urutan jalur pencernaan makanan pada manusia diawali dari mulut, selanjutnya melewati kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan terakhir anus.
Proses fisika yang terjadi pada sistem pencernaaan makanan, meliputi gaya dan percepatan; energi/ kalor dan tekanan.
D. Langkah Kerja
1. Amati poster/gambar sistem pencernaan.
2. Diskusikan bersama teman sekelompokmu.
3. Isilah tabel berikut.
Tabel 1
No | Nama Organ Pencernaan | Fungsi | |
Tabel 2
No | Nama Organ Pencernaan | Pencernaan Kimiawi | Keterangan | |
Enzim yang dihasilkan | Fungsi Enzim | |||
Tabel 3
No | Nama Organ Pencernaan | Prinsip Fisika *) | Keterangan | ||
Gaya dan Percepatan | Perubahan Energi | Tekanan | |||
*) berilah tanda centang (Ö) pada pilihan yang sesuai
E. Pertanyaan
1. Jelakan proses pencernaan dalam tubuh manusia?
2. Di bagian manakah, sistem gaya dan gerak dapat diterapkan pada sistem pencernaan manusia? Jelaskan.
3. Di bagian manakah, perubahan energi dapat diterapkan pada sistem pencernaan manusia? Jelaskan.
4. Di bagian manakah, sistem tekanan dapat diterapkan pada sistem pencernaan manusia? Jelaskan.
F. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan. Bagaimana kesimpulan yang bisa diambil? Arsyad Riyadi Desember 16, 2014 New Google SEO Bandung, Indonesia
Percobaan Fisika : Listrik Statis
A. Tujuan Percobaan
Menyelidiki gejala listrik statis pada benda
Menyelidiki gejala listrik statis pada benda
B. Alat dan Bahan
1. Plastik/mika
2. Potongan kertas
C. Langkah Kerja
1. Dekatkan plastik/mika pada potongan kertas. Amati apa yang terjadi.
2. Dekatkan plastik/mika pada plastik/mika yang lain. Amati apa yang terjadi.
3. Dekatkan plastik/mika pada tembok. Amati apa yang terjadi.
4. Gosokkan plastik/mika pada rambut yang kering.
5. Ulangi langkah 1 – 3. Amati apa yang terjadi. (Catatan : dalam mengulangi langkah 2, kedua plastik/mika digosok)
6. Catat hasil pengamatan pada tabel berikut.
Percobaan | Sebelum digosok | Setelah digosok |
Didekatkan pada potongan kertas | ||
Didekatkan pada plastik/mika lain | ||
Didekatkan pada tembok |
D. Pertanyaan
1. Apakah ada perbedaan antara plastik/mika yang belum digosok dengan setelah digosok dengan rambut kering?
2. Apa yang terjadi ketika plastik/mika yang sudah digosok didekatkan pada potongan kertas kecil. Jelaskan!
3. Apa yang terjadi ketika plastik/mika yang sudah digosok didekatkan pada plastik/mika lain yang juga digosok. Jelaskan!
4. Apa yang terjadi ketika plastik/mika yang sudah digosok didekatkan pada tembok. Jelaskan!
E. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan. Bagaimana kesimpulan yang bisa diambil?