Home » , , , , » Percobaan Kimia : Identifikasi Kekerasan Kayu

Percobaan Kimia : Identifikasi Kekerasan Kayu

Sumber : akikbacan.com
Salah satu hal yang saya sukai dari kurikulum 2013 adalah banyaknya praktikum-praktikum dalam pelajaran IPA. Dengan adanya 3 aspek penilaian, yaitu pengetahuan, sikap, dan ketrampilan plus jam belajar yang ditambah per minggunya membuat kita lebih leluasa dalam mengeksplorasi pembelajaran IPA, pada khususnya.
Adanya porsi penilaian ketrampilan dan sikap membuat kita lebih nyaman dalam melaksanakan pembelajaran berbasis praktikum, tanpa takut kehilangan waktu atau dikejar-kejar materi.
Belum lagi adanya materi baru, yang tidak melulu materi di awang—awang. Materi yang dimaksud adalah mengenai sifat bahan dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari. Bahan yang dimaksud meliputi bahan serat, bahan karet, bahan tanah dan keramik, bahan kaca dan bahan kayu.
Dalam pembahasan materi kayu dikenalkan cara mengidentifikasi kekerasan kayu. Ketrampilan dasar yang diperlukan dalam praktikum ini adalah bisa menentukan massa benda dan volume benda untuk dicari kerapatannya.
Inilah praktikum yang diambilkan dari buku siswa Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VIII Semester Gasal.

Judul Praktikum : Identifikasi Kekerasan Kayu


A. Tujuan Percobaan
Mengidentifikasi kekerasan kayu
B. Alat dan Bahan
1. Potongan kayu berbentuk balok, kubus atau persegi panjang sebanyak 5 buah. Masing-masing potongan beri tanda dengan huruf (A, B, C, D, E)
2. Timbangan
3. Penggaris
C. Dasar Teori
Kayu mengandung komponen penting yaitu selulosa, lignin, dan senyawa ekstraktif (senyawa tertentu yang dapat diambil dari kayu). Selulosa merupakan senyawa polimer turunan dari glukosa, dapat mencapai 70% dari berat kayu. Selulosa merupakan bahan utama pembuatan kertas dan tekstil. Lignin merupakan komponen pembentuk kayu, meliputi 18-28% berat kayu. Secara kimiawi, kayu keras dan kayu lunak dibedakan pada jumlah dan jenis lignin yang terkandung di dalamnya.
Senyawa ekstraktif dapat berupa zat warna, getah, resin, lilin, dan lainnya, yang jumlah dan jenisnya tergantung spesies pohonnya. Senyawa ekstraktif ini memiliki manfaat seperti melindungi kayu dari hama. Senyawa ekstraktif merupakan salah satu dari hasil hutan nonkayu.
Berikut beberapa sifat kayu.
1. Bobot dan Berat Jenis
2. Keawetan
3. Warna
4. Tekstur
5. Kesan Raba
6. Bau dan Rasa
7. Nilai Dekoratif
8. Kekerasan atau Densitas
Densitas diukur dalam satuan kg/m3. Rata-rata densitas kayu yang adalah sekitar 320 - 720 kg/m3. Ada beberapa jenis kayu yang sangat lunak hingga 160 kg/m3 dan paling tinggi kekerasan kayu pada level 1.000 kg/m3.
D. Langkah Kerja
1. Ukurlah dengan penggaris (panjang, lebar, dan tinggi) masing-masing potongan kayu dengan teliti.
2. Hitunglah volume masing-masing potongan kayu.
3. Timbanglah dengan teliti massa masing-masing potongan kayu.
4. Catatlah data pada tabel yang disediakan.
5. Hitunglah densitas masing-masing potongan kayu menggunakan rumus
Tabel 4.6 Data hasil pengamatan
Sampel Panjang (cm) Lebar (cm) Tinggi (cm) Volume (cm3) Massa (g) Densitas (g/cm3)

E. Pertanyaan

1. Potongan kayu manakah yang mempunyai densitas paling tinggi? Apa artinya?
2. Potongan kayu manakah yang mempunyai densitas paling rendah? Apa artinya?
3. Bila ada potongan kayu yang densitasnya sama, apa artinya?
F. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan. Bagaimana kesimpulan yang bisa diambil?

Sumber : Zubaidah, Siti, dkk. 2014. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP/MTs Kelas VIII Semester 1.  Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Thanks for reading & sharing Sains Multimedia

Previous
« Prev Post

0 Post a Comment:

Posting Komentar

Channel Youtube

Postingan Acak

Arsip Blog

Total Tayangan Halaman

Pengikut