Contoh Ujian IPA Praktik Fisika 2021
Sebelumnya, saya akan mengingat-ingat Ujian Praktik yang pernah dilaksanakan dulu, khususnya di SMP Negeri 2 Pengadegan.
1. Menentukan percepatan gravitasi menggunakan ayunan matematis (pendulum)
Tali bandul bisa juga diganti dengan pegas, dengan memvariasi massa bendanya diberikan pertanyaan bagaimana pengaruhnya terhadap frekuensi dan periodenya.
Berbagai Jenis Ujian oleh Satuan Pendidikan
Meskipun Ujian Nasional sudah tidak ada, tetapi setiap siswa tetap harus menyiapkan berbagai ujian yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan atau sekolah. Ujian yang diselenggarakan satuan pendidikan atau sekolah meliputi Penilaian Akhir Semester (PAS), Penilaian Akhir Tahun (PAT), dan Ujian Sekolah (US).
Penilaian Akhir Semester (PAS) digunakan sebagai salah satu pertimbangan pencapaian belajar, Penilaian Akhir Tahun (PAT) sebagai salah satu pertimbangan kenaikan kelas, sedangkan Ujian Sekolah (US) sebagai salah satu pertimbangan kelulusan, yang menilai pencapaian standar kompetensi lulusan (SKL) semua mata pelajaran. Ketiganya merupakan suatu penilaian yang berkelanjutan yang meliputi penilaian pengetahuan, sikap, dan ketrampilan.
Sehingga apa yang diujikan pada ketiganya mencerminkan pada segala aspek seperti kecakapan literasi, berpikir kritis dan kreatif, serta kemampuan komunikasi siswa/peserta didik. Sehingga jenis ujiannya pun harus variatif dengan berbagai bentuk penilaian bukan hanya melalui tes tertulis semata. Apalagi membatasi pada tes tertulis pilihan ganda semata.
Secara umum, dalam menghadapi ujian apapun butuh filosofi yang sama
Siap Ujian karena sudah belajar bukan belajar karena mau ujian
Dengan berpegang pada filosofi itu, maka kita akan terhindar dari yang namanya "Belajar dengan sistem kebut semalam".
Belajar dengan sistem kebut semalam (SKS) ini jika tidak mampu mengontrol diri akan membawa dampak yang tidak menyenangkan. Belajar model seperti ini bikin stress. Apalagi kalau materinya banyak. Bisa jadi malah tambah panik. Hingga akhirnya cuma buka-buka buku, bolak-balik..baca sudah di bagian belakang akhirnya kembali. Mencoba mengerjakan soal eh bukannya tambah mahir malah tambah bingung karena banyak salahnya atau merasa banyak waktu yang terbuang.
Boleh ndak sih belajar dengan sistem kebut semalam. Menurutku sih boleh-boleh saja. Tetapi bukan belajar yang baru, tetapi sekedar mengingat kalau ada bagian yang lupa. Atau melatih biar lebih cepat dalam mengerjakan soal, khususnya soal hitungan. Tetapi sekali lagi, bukan belajar sesuatu yang belum pernah dipelajari. Sekedar mengingat gambaran secara lebih umum. Dan jelasnya belajar kebut semalam gak boleh bikin panik atau keringatan. Kalau seperti itu lupakan ide belajar kebut semalam.
Tetapi pertimbangkan untuk menghindari model kebut semalam ini. Stamina berkurang sedangkan tubuh butuh istirahat. Hal ini diakibatkan oleh stress, istirahat yang tidak cukup, pola makan tidak teratur ( baik terlalu banyak nyemil atau tidak mau makan), pikiran tegang, tidak bisa tenang serta berbagai penyebab lain.
Untuk itu dalam menghadapi ujian apapun termasuk ujian sekolah kita perlu melakukan hal-hal berikut
- Belajarlah secara efektif jauh-jauh hari
- Istirahat yang cukup
- Makan dan minum yang bergizi
- Olahraga teratur
- Ambil waktu untuk menenangkan diri/rileks secara teratur
- Siapkan perlengkapan yang dibutuhkan
- Lakukan uji coba/try out/simulasi secara mandiri
- Refleksikan hasil simulasi tersebut, khususnya bagian materi yang masih lemah.
- Pahamilah tipe/jenis soal yang biasa keluar dalam ujian sebelumnya. Hal ini terkait dengan materi kunci/esensial pada materi tersebut.
Kalian bisa menambahkan sendiri hal-hal lain yang positif atau menyenangkan sehingga ujian apapun menjadi asyik dengan hasil yang tetap maksi.
Di samping hal-hal yang disebutkan di atas, perlu dipahami bahwa berdasarkan Permendikbud RI No. 43 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ujian yang Diselenggarakan oleh Satuan Pendidikan dinyatakan bahwa Bentuk Ujian dapat berupa: a. portofolio;
b. penugasan;
c. tes tertulis; dan/atau
d. bentuk kegiatan lain yang ditetapkan Satuan Pendidikan sesuai dengan kompetensi yang diukur berdasarkan Standar Nasional Pendidikan.
1. Penilaian portofolio
Penilaian ini dilakukan dengan cara mengambil laporan hasil praktik/produk/proyek yang berisi hasil karya serta proses menghasilkan karya tersebut. Penilain ini sebagai bukti pencapaian kompetensi peserta didik sesuai dengan kompetensi dan indikator yang ada.
Secara umum, nilai portofolio ini diambilkan dari laporan terbaik dari kelas VII, VIII, dan IX serta disusun pertingkatan agar lebih runtut. Penilaian portofolio ini melihat dari perkembangan berbagai aspek, yaitu sistematika laporan, perumusan tujuan, penyiapan kelengkapan alat dan bahan, penyajian urutan langkah kerja, penyajian data, melakukan pembahasan, serta pembuatan kesimpulan.
2. Penugasan
Untuk penugasan diperlukan untuk membuat spesifikasi tugas, lembar tugas, serta lembar penilaian dan rubrik penilaian.
Tugas yang diberikan harus memiliki spesifikasi yang jelas, meliputi : kompetensi dasar yang akan diukur; level proses kognitif, kecakapan abad 21, serta kecakapan literasi; indikator pencapaian kompetensi (IPK), bentuk hasi tugas, kriteria penilaian, teknik penyelesaian tugas, jangka waktu penyelesaian tugas, serta cara pengumpulan tugas.
Pembuatan lembar tugas meliputi kisi-kisi penugasan, tujuan, bentuk tugas, teknik dan waktu penyelesaian tugas, format tugas serta instruksi tugas.
Penyusunan lembar penilaian dan rubrik penilaian meliputi lembar penilaian serta rubriknya.
3. Tes Tertulis
Dalam menyusun tes tertulis terlebih dahulu membuat spesifikasi butir soal (indikator, topik/materi, konteks, level kognitif, tingkat kesulitan serta bentuk soalnya) baru menyusun butir soalnya serta diakhiri dengan menbuat kunci/model jawaban serta rubrik penilaian dan pedoman penskorannya.
4. Tes Praktik
Tes praktik ini merupakan penilaian yang menuntut kemampuan/ketrampilan siswa dalam mengerjakan/melakukan tugas. Misalnya praktik melakukan pengukuran dalam mapel IPA.
Tahapan pembuatan tes praktik ini juga meliputi spesifikasi tes praktik, menyusun soal tes praktik serta menyusun instrumen (menggunakan check list atau angka).
5. Tugas Produk
Tugas produk ini berupa produk yang harus dibuat siswa untuk menguji ketrampilan siswa dengan kurun waktu serta kriteria yang ditetapkan. Dalam pembuatan tugas produk ini juga harus jelas spesifikasi, butir soal serta rubrik yang akan digunakan.
6. Tes Lisan
Tes lisan pun bisa dilakukan dengan tetap menentukan spesifikasi, butir soal (kisi-kisi, instrumen, serta rubriknya). Tes lisan ini bukan hanya mengambil unsur pengetahuan (hapalan) tetapi kearah kemampuan berpikir kritis, kreatif, serta pengambilan keputusan. Tes lisan ini sebaiknya tidak dilakukan secara tersendiri tetapi terintegrasi dengan penilaian proyek atau produk. Sehingga diperoleh gambaran yang lebih menyeluruh terhadap kemampuan siswa.
Catatan : Tes lisan ini bisa jadi uji orisinal tugas yang dibuat. Tetapi tujuannya bukan untuk mempermalukan siswa ketika diketahui produk/praktiknya tidak dilakukan sendiri.
7. Pameran
Tes atau ujian dalam bentuk pameran ini pun harus memiliki spesifikasi, butir soal (kisi-kisi, instrumen, serta rubrik yang jelas. Pada pameran ini, hasil karya siswa dilihat oleh masyarakat yang lebih luas (orang tua/wali wajib hadir ya?). Dalam pameran ini akan dinilai latar belakang (backdrop), material tampilan serta laporan penulisan.
Demikian, berbagai jenis ujian sekolah yang dilakukan. Bukan saja dalam bentuk ujian tertulis dan praktik secara sederhananya, tetapi meliputi penilaian portofolio, penugasan, tes tertulis, tes praktik, tugas produk, tes lisan, serta pameran.
Berikut contoh poster/backdrop pameran siswa. Wah keren khan?
Lemon Batery :
https://id.pinterest.com/pin/1970393569506360/
The Buble Gum Experiment :
https://id.pinterest.com/pin/605734218600883768/
Sistema Solar :
https://id.pinterest.com/pin/701646816933760178/