Bangun Budaya Positif, Wujudkan Pembelajaran Berdiferensiasi
-
Bangun Budaya Positif, Wujudkan Pembelajaran Berdiferensiasi
Apakah mereka membaca buku yang sama?
Pembelajaran berdiferensiasi yang optimal tidak serta mer...
Panduan Kerja Kepala Sekolah
Seorang kepala sekolah, khususnya kepala sekolah baru, seperti saya sangat membutuhkan buku panduan kerja sebagai penuntun dalam melaksanakan tugas pokok sebagai kepala sekolah. Sebagai kepala sekolah baru akan “gamang” ketika tidak paham apa yang dilakukan ketika dipasrahi tanggung jawab untuk mengelola sebuah sekolah. Mungkin “kegamangan” ini tidak berlaku bagi banyak kepala sekolah, tetapi bagi saya hal ini sangat penting sekali. Buku panduan kerja ini juga diperlukan untuk mempermudah kepala sekolah untuk mempersiapkan diri saat ada pembinaan atau penilaian dari pengawas maupun dinas pendidikan. (Jadi kepala sekolah tidak merdeka ternyata ya…ada penilaian dari atasan. Yach..tentu saja begitu bro).Standar nasional pendidikan (SNP) merupakan dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu. Standar nasional pendidikan (SNP) ini meliputi 8 standar, yaitu standar isi, proses, kompetensi lulusan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian. SNP ini telah diatur salam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 sebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Kepala sekolah, sebagai pemimpin memiliki peran strategis dalam meningkatkan profesionalitas guru dan mutu pendidikan di sekolah. Untuk itu, seorang kepala sekolah harus mampu : Mendorong timbulnya kemauan yang kuat dengan penuh semangat dan percaya diri kepada para guru, staf dan peserta didik dalam melaksanakan tugasnya masing-masing Memberikan bimbingan dan mengarahkan para guru, staf dan peserta didik, serta memberikan dorongan, memacu dan berdiri di depan demi kemajuan dan memberikan inspirasi dalam mencapai tujuan
Untuk dapat melaksanakan fungsinya tersebut seorang kepala sekolah harus :
- Memiliki strategi yang tepat untuk meningkatkan profesionalitas pendidikan dan tenaga kependidikan di sekolahnya
- Memiliki strategi yang tepat untuk memberdayakan pendidik dan tenaga kependidikan melalui kerja sama atau kooperatif, memberi kesempatan kepada pendidik dan tenaga kependidikan untuk meningkatkan kemampuan profesinya, dan mendorong keterlibatan pendidik dan tenaga kependidikan dalam berbagai kegiatan yang menunjang tujuan sekolah
- Memiliki hubungan sangat erat dengan berbagai pihak yang terkait dengan upaya peningkatan mutu sekolah dan mendukung keterlaksanaan seluruh program sekolah dan produktivitas sekolah
- Melakukan pengawasan dan pengendalian untuk meningkatkan kinerja pendidik dan tenaga kependidikan
- Mampu memberikan petunjuk dan pengarahan, meningkatkan kemampuan pendidik dan tenaga kependidikan, membuka komunikasi dua arah, dan mendelegasikan tugas secara proporsional
- Memiliki strategi yang tepat untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan, mencari gagasan baru, mengintegrasikan setiap kegiatan, memberikan teladan kepada seluruh pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah, dan mengembangkan model-model pembelajarn yang inovatif
- Menjadi figur teladan yang dapat dijadikan contoh dan teladan bagi pendidik dan tenaga kependidikan maupun peserta didik
Dalam melaksanakan tugasnya tersebut, seorang kepala sekolah akan dinilai kinerjannya. Penilaian kinerja kepala sekolah ini meliputi :
- Usaha pengembangan sekolah yang dilakukan selama menjabat sebagai kepala sekolah
- Peningkatan kualiatas sekolah berdasarkan 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan selama di bawah kepemimpinan yang bersangkutan
- Perencanaan, pelaksanaan, dan tindak lanjut pengawasan pembelajaran yang dilakukan kepala sekolah dalam upaya pembinaan dan bimbingan kepada guru
- Usaha pengembangan profesionalisme sebagai kepala sekolah
Ada 2 buku panduan kepala sekolah yang bisa dijadikan pedoman.
Buku yang sebelah kiri, meskipun diterbitkan tahun 2011 tetapi bagus juga buat dijadikan referensi. Silahkan download kedua buku tersebut dengan cara mengklik cover buku di bawah ini.
Kepemimpinan Kepala Sekolah
Kepemimpinan pembelajaran merupakan salah satu aspek kepemimpinan yang paling penting untuk dilakukan oleh seorang kepala sekolah. Sebenarnya sudah banyak penelitian yang membuktikan bahwa jika kepala sekolah melakukan kepemimpinan pembelajaran dengan baik maka prestasi belajar siswa akan maksimal.Dengan kepemimpinan pembelajaran yang efektif maka proses belajar mengajar pun akan menjadi lebih aktif serta iklim pembelajaran pun menjadi lebih kondusif. Hal ini tentunya akan berimbas kepada output yang dihasilkan pun baik. Output yang dimaksud ini bukan melulu bidang akademik tapi juga non akademik. Demikian juga ranah yang disentuh pun mencakup pengetahuan, sikap dan ketrampilan. "Tiada hasil yang menghianati proses" bukanlah sekedar kata-kata yang basi tetapi memang sesuai sekali. Pembelajaran yang efektif akan menghasilkan siswa yang optimal kemampuannya, baik di bidang akademik maupun non akademik.
Ironisnya, di antara apa yang dilakukan oleh kepala sekolah hanya 10 persen tindakan yang dilakukan terkait dengan kepemimpinan pembelajaran. Pernyataan ini didasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh Stronge (1988). Lemahnya kepemimpinan pembelajaran (instructional leader) ini karena kurangnya pelatihan, kurangnya waktu untuk melaksanakan kepemimpinan pembelajaran, kesibukan menyelesaikan administrasi dan adanya kesan bahwa tugas utama dari kepala sekolah sebagai manajer.
Arti kepemimpinan pembelajaran
Kepemimpinan pembelajaran atau instructional leadership adalah kepemimpinan yang memfokuskan pada pembelajaran. Komponen pembelajaran yang dimaksud meliputi kurikulum, proses belajar mengajar dan asesmen (penilaian hasil belajar). Kepemimpinan pembelajaran juga memfokuskan pada penilaian serta pengembangan guru, layanan prima dalam pembelajaran, dan pembangunan komunitas belajar di sekolah.
Kurikulum di sini mencangkup pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang meliputi kegiatan perumusan visi, misi dan tujuan sekolah; pengembangan struktur dan muatan kurikulum serta pembuatan kalender akademik.
Proses belajar mengajar meliputi penyusunan silabus, pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), pengembangan bahan ajar, pemilihan buku pelajaran, pemilihan metode mengajar dan metode belajar, penggunaan media pembelajaran dan fasilitas belajar lainnya, pengelolaan kelas, dan permotivasian kelas.
Asesmen (evaluasi hasil belajar) meliputi aspek yang dievaluasi, metode evaluasi, dan pelaporan.
Aspek kepemimpinan pembelajaran yang lain seperti penilaian dan pengembangan guru, layanan prima dalam pembelajaran dan pembangunan manusia pembelajar harus diperhatikan. Karena komponen-komponen kepemimpinan pembelajaran itu merupakan fondasi dasar dari cita-cita terbangunnya sekolah.
Ibaratnya sebuah sekolah tanpa gedung sekalipun yang utama pembelajarannya harus jalan. Dan kalau boleh diringkas hanya membutuhkan 3 komponen utama :
- adanya siswa
- adanya guru
- adanya kurikulum (apa yang diajarkan)
Jadi, marilah peran kepemimpinan pembelajaran di sekolah jadikanlah yang utama dibanding dengan kegiatan-kegiatan kepemimpinan yang lain. Kalau memang sudah dibantu oleh waka/urusan kurikulum bukan berarti kepala sekolah berlepas tangan. Apakah yakin waka/urusan kurikulum tersebut menerapkan prinsip kepemimpinan bukan sebagai manajer atau pelaksana saja. Silahkan untuk direnungi.
Berikut ini file presentasi dalam bentuk powerpoint (ppt) mengenai Kepemimpinan Pembelajaran yang saya buat. Smoga bermanfaat dan ditunggu respon/tanggapan/kritik dan sarannya, Trims
Catatan : Template PowerPointnya saya dapatkan dari bonus beli buku Microsoft PowerPoint 2010 for Expert yang ditulis oleh Cristopher Lee
Dalam buku tersebut, Yusron Aminullah memotret ada 5 kategori guru yaitu dari guru wajib, guru sunnah, guru makruh, guru mubah, dan guru haram.
1. Guru Wajib
Sumber gambar : https://www.brilio.net/news/ini-14-guru-ganteng-dan-cantik-indonesia-bikin-kamu-betah-di-kelas-151125u.html
Bahan bacaan :
Arsyad Riyadi
Mei 16, 2018
New Google SEO
Bandung, Indonesia
Guru wajib ini merupakan guru yang keberadaannya sangat dibutuhkan oleh murid dan sekolah.
Guru wajib ini memiliki ciri-ciri :
Guru wajib ini memiliki ciri-ciri :
- Jika tidak ada, murid dan sekolah akan merasa kehilangan
- Cara mengajarnya professional
- Cara hidupnya dapat menjadi teladan
- Sulit mencari gantinya
- Sosok yang menjadi panutan
- Selalu memelihara energi positif
2. Guru Sunnah
Guru sunnah ini merupakan guru yang keberadaannya sangat dibutuhkan oleh murid dan sekolah, namun bukan satu-satunya
Guru sunnah ini memiliki ciri-ciri :
- Jika tidak ada, murid dan sekolah akan merasa kehilangan
- Cara mengajarnya professional
- Cara hidupnya dapat menjadi teladan
- Tapi tidak sulit mencari gantinya
- Sosok yang menjadi panutan
- Selalu memelihara energi positif
3. Guru makruh
Guru makruh ini merupakan yang keberadaannya dianggap tidak penting oleh murid dan sekolah, bahkan bisa disebut menjadi beban
Guru makruh ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
- Jika tidak ada, murid dan sekolah merasa senang karena tidak membuat repot
- Cara mengajarnya di bawah standar
- Cara hidupnya tidak dapat menjadi teladan
- Tidak sulit mencari gantinya
- Sosok tidak bisa menjadi panutan
- Seringkali menunjukkan energi negatif
4. Guru Mubah
Guru mubah ini adalah guru yang keberadaannya biasa-biasa saja
Guru mubah ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
- Gurunya tidak istimewa
- Cara mengajarnya pas-pasan
- Cara hidupnya juga biasa, tidak bisa menjadi teladan
- Tidak sulit mencari gantinya
- Hidup dalam energi negatif
5. Guru Haram
Guru haram ini adalah guru yang keberadaannya sangat tidak dibutuhkan
Guru haram ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
- Tidak mengajar dan tidak berada di sekolah
- Cara mengajarnya tidak profesional
- Cara hidupnya tidak bisa menjadi teladan
- Sosok yang tidak layak menjadi panutan
- Selalu memelihara dan menunjukkan energi negatif
Di mana posisi Anda???
Tentunya diharapkan guru-guru di Indonesia berada dalam kategori 1 atau 2. Jangan sampai menjadi guru makruh, mubah, atau haram.
Sumber gambar : https://www.brilio.net/news/ini-14-guru-ganteng-dan-cantik-indonesia-bikin-kamu-betah-di-kelas-151125u.html
Aminullah, Yusron. 2014. Ubah Mindset Pembelajaran : 10 Langkah Mendidik Siswa Secara Kreatif dan Humanis. Aswaja Pressindo