Bangun Budaya Positif, Wujudkan Pembelajaran Berdiferensiasi
-
Bangun Budaya Positif, Wujudkan Pembelajaran Berdiferensiasi
Apakah mereka membaca buku yang sama?
Pembelajaran berdiferensiasi yang optimal tidak serta mer...
Belajar Sains dari Cerpen
Sains, terutama fisika dan kimia, bagi sebagaian siswa/orang bukanlah pelajaran menyenangkan. Selain karena disajikan secara teoritis, juga dianggap sulit dengan konsep-konsep yang abstrak dan rumus-rumus yang tidak dimengerti maksud maupun asal usulnya.
Tidak terlalu jauh, demikian juga dengan matematika yang dianggap sebagai deretan angka dan rumus-rumus yang membingungkan.
Untuk mengurangi kebingungan siswa atau siapapun yang ingin belajar sains dan matematika, cerita pendek tentang sains bisa menjadi salah satu alternatif untuk memahami keduanya.
Adalah Yoyok Dwi Prastyo, yang mencoba menuliskan cerpen bertema sains dan matematika bahkan komputer, dengan harapan agar ilmu-ilmu tersebut bisa dapat dipahami dengan mudah. Dengan mengamati kejadian sederhana dalam kehidupan sehari-hari, Yoyok, alumni Jurusan Bahasa dan Sastra Asing di salah satu perguruan tinggi ternama di Semarang, menghadirkan kumpulan cerpennya yang berjudul "Bahkan Einstein Pun Berduka".
Melalui cerpen yang berjudul "Magnitis Lithos", Yoyok mengenalkan asal-usul magnet sampai ke cara pembuatannya. Cerpennya yang berjudul "Mejikuhibiniu", menjelaskan mengenai spektrum warna.
Cara kerja Fluoresensi, pemadam kebakaran dari soda kue pun dikemas dalam cerpen yang apik. Peristiwa mengapung juga dijelaskan melalui cerpen yang berjudul Natrium Klorida. Tidak ketinggalan juga tokoh-tokoh dalam bidang sains juga diceritakan, seperti Al-Haytham, Al-Khazini, Al-Kindi, Maxwel, Newton dan banyak lagi.
Di bidang matematika dihadirkan cerpen yang berjudul Sang Peretas.
Bagaimana, tertarik untuk membaca buku ini atau bahkan lebih dari itu, Ikut membuat cerita pendek tentang sains, demi ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa. Kita tunggu kiprahnya.
Arsyad Riyadi Januari 22, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia