Bangun Budaya Positif, Wujudkan Pembelajaran Berdiferensiasi
-
Bangun Budaya Positif, Wujudkan Pembelajaran Berdiferensiasi
Apakah mereka membaca buku yang sama?
Pembelajaran berdiferensiasi yang optimal tidak serta mer...
Keselamatan kerja di laboratorium harus diperhatikan oleh pengelola, dalam hal kepala laboratorium, laboran, teknisi, guru pengampu maupun siswa sebagai pengguna utama laboratorium.
Semua yang terlibat dalam pemanfaatan laboratorium harus memahami sumber-sumber bahaya yang mengancam keamanan dan keselamatan selama mereka bekerja di sana, Selain itu, memahami cara pencegahan terhadap faktor-faktor yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja mereka juga harus dipahami dengan baik.
Berikut adalah sumber bahaya dan cara pencegahan agar keamanan dan keselamatan kerja di laboratorium terjamin dengan baik.
1. Pengaturan Alat
- Alat-alat yang tidak akan segera dipakai supaya disimpian di gudang atau dalam lemari
- Bahan yang mudah terbakar atau berbahaya jangan diletakkan di dekat jalan ke luar.
- Botol-botol yang berisi bahan kimia tidak disimpan pada tempat yang terkena cahaya matahari
- Membawa botol-botol besar yang berisi bahan kimia jangan pada leher botolnya
- Jika ada gelas/botol yang pecah, segera dibersihkan. Bisa menggunakan plastisin (jangan pakai tangan).
- Gunakan pipet untuk mengambil atau memindahkan zat cair dengan jumlah tepat.
- Jika memasukkan pipa kaca ke dalam lubang sumbat karet lakukan sesuai dengan caranya, yaitu basahi pipa kaca dengan air, pegang pipa dengan beralaskan kain dan masukkan pipa sedikit-sedikit sambil di putar.
- Segera bersihkan larutan/zat cair yang tumpah di lantai/meja. Sebelum dibersihkan , asam-asam pekat dinetralkan lebih dulu dengan serbuk natrium karbonat kemudian disiram dengan banyak air. Sebelum larutan pekat akan dibuang dalam bak cuci, lebih dahulu harus diencerkan dengan banyak air, kemudian disiram lagi dengan air.
- Jangan mengarahkan tabung reaksi yang sedang dipanaskan ke arah orang lain.
- Jangan melihat zat yang sedang dicampurkan atau dipanasi melalui mulut tabung reaksi mulut labu. Lihatlah campuran zat itu yang melalui dinding tabung.
- Jika akan membau zat ayau gas yang leluar dari tabung rekasi atau botol jangan langsung pada mulutnya. Kibas-kibaskan tangan di atas mulut tabung atau botol
Berikut ini adalah daftar zat-zat beracun :
Gas : Karbon monoksida (CO), Hidrogen sulfida (H2S), Nitrogen dioksida (NO2), Dinitrogen tetra oksida (N2O), Karbon disulfida (CS2), Klor (Cl2), Uap Brom, Uap raksa
Senyawa : Berilium, Raksa, Kadmium, Timbal, Antimon, Arsen, Barium, Sianida, Nitrobenzena, Benzena, Hidrogen fluorida, dan Karbon tetraklorida.
- Usahakan untuk kemasukan zat-zat beracun (melalui hidung, mulut, dan kulit) dengan cara tidak menghirup, cuci tangan sebelum makan, dan menutup luka ketika bekerja di laboratorium.
- Pada waktu menggunakan kasa asbes untuk memanasi suatu zat, usahakan debunya tidak terhirup masuk ke dalam tubuh.
- Bahan-bahan berikut berbahaya, karena kuatnya reaksi kimia yang dihasilkan.
1) Asam kuat dan basa kuat
2) Zat oksidator dengan serbuk logam atau dengan zat reduktor
3) Logam alkali, alkali tanah dengan air, asam dan pelarut menggunakan klor
4) Hibrida logam hidrokarbon dengan halogen, Asam kromat atau dengan Natrium peroksida
5) Asam nitrat dan alkohol
4. Listrik
- Putuskan arus listrik sebelum memperbaiki atau menyambung kabel.
- Putuskan segera sumber arus jika ada yang terkena kejutan listrik baru menolong orang yang terkena.
- Jangan memegang kabel atau kontak listrik dengan tangan basah.
- Jangan biarkan kabel-kabel bergantungan atau berserakan di lantai. Kawat pada ujung kabel harus terikat erat dengan terminalnya.
- Pada penggunaan kapasitor, buang dulu muatannya dengan cara membuat arus pendek setelah selesai digunakan.
- Periksa semua alat baru sebelum digunakan.
5. Silinder (tabung) gas
- Letakkan silinder gas dalam keadaan berdiri (vertikal) dan diikat pada alasnya, atau ditidurkan dengan diberi ganjal agar tidak tergulir.
- Kembalikan klep silinder yang bocor pada agen/penjualnya.
- Pasanglah regulator pada klepnya untuk mengatur tekanan gas keluar dari silinder.
- Selalu periksa saluran gas karena beresiko tinggi keracunan dan kebakaran ketika bocor.
- Tandai masing-masing silinder dengan berbagai isi yang berbeda (elpiji, Hidrogen, Oksigen, Nitrogen, Karbon dioksida, Klor,dan Astilen).
6. Hewan Percobaan
- Hati-hati dengan hewan percobaan karena bisa menyebabkan infeksi (salmonellosis, cacing gelang, dll). Infeksi bisa lewat gigitan, cakaran, atau dari pisau bedah yang digunakan.
- Bawalah hewan percobaan yang sehat.
- Hati-hati dengan bulu atau debu kulit hewan yang bisa menyebabkan orang alergi.
7. Mikroorganisme
- Pembenihan kultur organisme harus dilakukan dengan teknik yang benar, karena dimungkinkan terkontaminasi organisme patogen.
- Sterilkan alat-alat yang akan digunakan atau dibungkus dulu dengan kertas saring yang telah ditetesi formalin secukupnya.
- Sebelum kultur dibuang, musnahkan terlebih dahulu dalam otoklaf atau dengan disinfektan.
8. Api
- Perlakukan api dengan hati-hati. Api dan benda panas lainnya, selain menyebabkan bahaya kebakaran juga menyebabkan luka bakar.
- Jauhkan zat yang mudah terbakar (etil, alkohol, metanol, aseton, asetalhida, benzena, eter, petroleum eter, dan karbondioksida) dari sumber bahaya kebakaran (pembakar spritus, pembakar bensi, percikan listrik, benda panas, dan zat pengoksidan).
- Simpanlah zat yang mudah terbakar tidak melebihi 500 ml.
- Jangan membuang benda panas, benda terbakar, atau bahan kimia yang sangat reaktif di tempat sampah.
- Jangan memanasi zat cair yang mudah menguap dan mudah terbakar dengan api telanjang, panaskan dengan pemanas air. Awasi terus-menerus percobaan yang menggunakan sumber panas.
- Setelah selesai percobaaan, pastikan untuk mematikan semua api, menutup kran gas dan air, mencabut kontak listrik dan memadamkan lampu.
Sumber : aboutlabkes.wordpress.com |
Sebelum lebih jauh membahas mengenai keamanan dan keselamatan kerja di laboratorium, kita identifikasi awal berbagai sumber, berbagai akibat dan perkiraan fasilitas yang diperlukan.
Arsyad Riyadi
Februari 28, 2015
New Google SEO
Bandung, Indonesia
Sumber Bahaya di laboratorium
a. Pengaturan Alat
b. Alat-alat dari kaca (gelas)
c. Bahan Kimia
d. Listrik
e. Silinder (tabung) gas
f. Hewan Percobaan
g. Mikroorganisme
h. Api
Akibat dari kegiatan di laboratoriumb. Alat-alat dari kaca (gelas)
c. Bahan Kimia
d. Listrik
e. Silinder (tabung) gas
f. Hewan Percobaan
g. Mikroorganisme
h. Api
Hal-hal berbahaya yang diakibatkan dari kegiatan di laboratorium antara lain meliputi :
1. Luka
2. Terkena cairan korosif
3. Tertelan zat yang beracun
4. Pingsan
5. Terkena kejutan listrik
6. Gigitan hewan percobaan
7. Kemasukan bakteri patogen
2. Terkena cairan korosif
3. Tertelan zat yang beracun
4. Pingsan
5. Terkena kejutan listrik
6. Gigitan hewan percobaan
7. Kemasukan bakteri patogen
8. Kebakaran
Fasilitas di Laboratorium
Bahaya atau kecelakaan yang mungkin terjadi dalam laboratorium di atas dapat dihilangkan atau dikurangi terjadinya jika fasilitas laboratorium mencukupi kebutuhan.
1. Laboratorium cukup luas
2. Terdapat lorong-lorong yang cukup lebar
3. Tidak ada alat-alat yang menonjol ke lorong-lorong
4. Laboratorium memiliki lemari asap
5. Ventilasi cukup
6. Ada dua pintu keluar dan dapat dikunci dengan baik
7. Pipa air, pipa gas, dan kabel listrik dalam keadaan baik dan teratur pemasangannya
8. Menggunakan kabel listrik yang besarnya sesuai dengan arus yang melaluinya
9. Stop kontak tidak tersembunyi dan mudah diraih
10. Terjadinya fasilitas air yang cukup
11. Tersedianya tempat yang cukup untuk menyimpan alat dan bahan
12. Tersedianya kotak P3K dan alat/bahan untuk memadamkan kebakaran
Untuk penjelasan secara mendetail mengenai keamanan dan keselamatan kerja di laboratorium sekolah, khususnya laboratorium IPA akan dibahas pada postingan yang akan datang.
2. Terdapat lorong-lorong yang cukup lebar
3. Tidak ada alat-alat yang menonjol ke lorong-lorong
4. Laboratorium memiliki lemari asap
5. Ventilasi cukup
6. Ada dua pintu keluar dan dapat dikunci dengan baik
7. Pipa air, pipa gas, dan kabel listrik dalam keadaan baik dan teratur pemasangannya
8. Menggunakan kabel listrik yang besarnya sesuai dengan arus yang melaluinya
9. Stop kontak tidak tersembunyi dan mudah diraih
10. Terjadinya fasilitas air yang cukup
11. Tersedianya tempat yang cukup untuk menyimpan alat dan bahan
12. Tersedianya kotak P3K dan alat/bahan untuk memadamkan kebakaran
Untuk penjelasan secara mendetail mengenai keamanan dan keselamatan kerja di laboratorium sekolah, khususnya laboratorium IPA akan dibahas pada postingan yang akan datang.