Buku Emotional Intelligence : Kecerdasan Emosional
-
Buku Emotional Intelligence : Kecerdasan Emosional
[image: Buku Emotional Intelligence : Kecerdasan Emosional]
Emotional Intelligence - Daniel GolemanBuku ...
A. Tujuan Percobaan
1. Menyebutkan organ-organ dalam sistem pencernaan manusia
2. Menjelaskan fungsi-fungsi organ pencernaan
3. Menjelaskan proses pencernaan dalam tubuh manusia
4. Mengidentifikasi peristiwa fisika pada organ pencernaan.
B. Alat dan Bahan
Poster/gambar sistem pencernaan
C. Dasar Teori
Pencernaan makanan terbagi atas dua macam, yaitu pencernaan mekanik dan pencernaan kimiawi. Pencernaan mekanik terjadi ketika makanan dikunyah, dicampur, dan diremas. Pencernaan mekanik contoh terjadi di dalam mulut, yaitu pada saat makanan dihancurkan oleh gigi. Pencernaan kimia terjadi ketika reaksi kimia yang menguraikan molekul besar makanan menjadi molekul yang lebih kecil. Pencernaan kimiawi pada proses pencernaan biasanya dilakukan dan dibantu oleh enzim-enzim pencernaan, seperti enzim amilase yang terdapat pada mulut.
Urutan jalur pencernaan makanan pada manusia diawali dari mulut, selanjutnya melewati kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan terakhir anus.
Proses fisika yang terjadi pada sistem pencernaaan makanan, meliputi gaya dan percepatan; energi/ kalor dan tekanan.
D. Langkah Kerja
1. Amati poster/gambar sistem pencernaan.
2. Diskusikan bersama teman sekelompokmu.
3. Isilah tabel berikut.
Tabel 1
Tabel 2
Tabel 3
*) berilah tanda centang (Ö) pada pilihan yang sesuai
E. Pertanyaan
1. Jelakan proses pencernaan dalam tubuh manusia?
2. Di bagian manakah, sistem gaya dan gerak dapat diterapkan pada sistem pencernaan manusia? Jelaskan.
3. Di bagian manakah, perubahan energi dapat diterapkan pada sistem pencernaan manusia? Jelaskan.
4. Di bagian manakah, sistem tekanan dapat diterapkan pada sistem pencernaan manusia? Jelaskan.
F. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan. Bagaimana kesimpulan yang bisa diambil? Arsyad Riyadi Desember 16, 2014 New Google SEO Bandung, Indonesia
1. Menyebutkan organ-organ dalam sistem pencernaan manusia
2. Menjelaskan fungsi-fungsi organ pencernaan
3. Menjelaskan proses pencernaan dalam tubuh manusia
4. Mengidentifikasi peristiwa fisika pada organ pencernaan.
B. Alat dan Bahan
Poster/gambar sistem pencernaan
C. Dasar Teori
Pencernaan makanan terbagi atas dua macam, yaitu pencernaan mekanik dan pencernaan kimiawi. Pencernaan mekanik terjadi ketika makanan dikunyah, dicampur, dan diremas. Pencernaan mekanik contoh terjadi di dalam mulut, yaitu pada saat makanan dihancurkan oleh gigi. Pencernaan kimia terjadi ketika reaksi kimia yang menguraikan molekul besar makanan menjadi molekul yang lebih kecil. Pencernaan kimiawi pada proses pencernaan biasanya dilakukan dan dibantu oleh enzim-enzim pencernaan, seperti enzim amilase yang terdapat pada mulut.
Urutan jalur pencernaan makanan pada manusia diawali dari mulut, selanjutnya melewati kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan terakhir anus.
Proses fisika yang terjadi pada sistem pencernaaan makanan, meliputi gaya dan percepatan; energi/ kalor dan tekanan.
D. Langkah Kerja
1. Amati poster/gambar sistem pencernaan.
2. Diskusikan bersama teman sekelompokmu.
3. Isilah tabel berikut.
Tabel 1
No | Nama Organ Pencernaan | Fungsi | |
Tabel 2
No | Nama Organ Pencernaan | Pencernaan Kimiawi | Keterangan | |
Enzim yang dihasilkan | Fungsi Enzim | |||
Tabel 3
No | Nama Organ Pencernaan | Prinsip Fisika *) | Keterangan | ||
Gaya dan Percepatan | Perubahan Energi | Tekanan | |||
*) berilah tanda centang (Ö) pada pilihan yang sesuai
E. Pertanyaan
1. Jelakan proses pencernaan dalam tubuh manusia?
2. Di bagian manakah, sistem gaya dan gerak dapat diterapkan pada sistem pencernaan manusia? Jelaskan.
3. Di bagian manakah, perubahan energi dapat diterapkan pada sistem pencernaan manusia? Jelaskan.
4. Di bagian manakah, sistem tekanan dapat diterapkan pada sistem pencernaan manusia? Jelaskan.
F. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan. Bagaimana kesimpulan yang bisa diambil? Arsyad Riyadi Desember 16, 2014 New Google SEO Bandung, Indonesia
Percobaan Fisika : Listrik Statis
A. Tujuan Percobaan
Menyelidiki gejala listrik statis pada benda
Menyelidiki gejala listrik statis pada benda
B. Alat dan Bahan
1. Plastik/mika
2. Potongan kertas
C. Langkah Kerja
1. Dekatkan plastik/mika pada potongan kertas. Amati apa yang terjadi.
2. Dekatkan plastik/mika pada plastik/mika yang lain. Amati apa yang terjadi.
3. Dekatkan plastik/mika pada tembok. Amati apa yang terjadi.
4. Gosokkan plastik/mika pada rambut yang kering.
5. Ulangi langkah 1 – 3. Amati apa yang terjadi. (Catatan : dalam mengulangi langkah 2, kedua plastik/mika digosok)
6. Catat hasil pengamatan pada tabel berikut.
Percobaan | Sebelum digosok | Setelah digosok |
Didekatkan pada potongan kertas | ||
Didekatkan pada plastik/mika lain | ||
Didekatkan pada tembok |
D. Pertanyaan
1. Apakah ada perbedaan antara plastik/mika yang belum digosok dengan setelah digosok dengan rambut kering?
2. Apa yang terjadi ketika plastik/mika yang sudah digosok didekatkan pada potongan kertas kecil. Jelaskan!
3. Apa yang terjadi ketika plastik/mika yang sudah digosok didekatkan pada plastik/mika lain yang juga digosok. Jelaskan!
4. Apa yang terjadi ketika plastik/mika yang sudah digosok didekatkan pada tembok. Jelaskan!
E. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan. Bagaimana kesimpulan yang bisa diambil?
Percepatan
Coba jalankan animasi berkut.
Tampak bahwa, mobil yang palinng bawah bergerak dengan lebih cepat.
Tercatat juga, pada selang waktu yang sama, misalnya 1 detik. Ketiga mobil tersebut mempunyai kecepatan akhir yang berbeda-beda.
Jika kecepatan awal yang sama, maka dapat dipastikan yang memiliki kecepatan akhir paling besar yang memiliki percepatan paling besar.
Arsyad Riyadi
Desember 14, 2014
New Google SEO
Bandung, IndonesiaCoba jalankan animasi berkut.
Tampak bahwa, mobil yang palinng bawah bergerak dengan lebih cepat.
Tercatat juga, pada selang waktu yang sama, misalnya 1 detik. Ketiga mobil tersebut mempunyai kecepatan akhir yang berbeda-beda.
Jika kecepatan awal yang sama, maka dapat dipastikan yang memiliki kecepatan akhir paling besar yang memiliki percepatan paling besar.
Sebelum mempelajari gerak lurus berubah beraturan (GLBB) kita harus memahami dulu pengertian percepatan.
Untuk memahami pengertian percepatan jalankan animasi berikut.
Tiga buah mobil bergerak dari keadaan diam (kecepatan awal = 0), menempuh lintasan lurus dalam arah yang sama. Dalam waktu 1 sekon, mobil A kecepatannya 8 m/s, mobil B kecepatannya 12 m/s dan mobil C kecepatannya 20 m/s.
Percepatan mobil di atas, berturut-turut dari atas ke bawah adalah 8 m/s2, 12 m/s2 dan 20 m/s2
Sebuah benda, misalnya mobil yang sedang bergerak terkadang mengubah kecepatannya, sehingga dikatakan benda atau mobiltersebut dipercepat atau diperlambat.
Percepatan didefinisikan sebagai hasil bagi perubahan kecepatan dengan selang waktu yang diperlukan.
a = percepatan (m/s2)
v1,2 = kecepatan awal, akhirContoh :
Sebuah mobil,selama 8 sekon berubah kecepatannya dari 4 m/s menjadi 16 m/s. Berapa percepatan yang dialami mobil tersebut?
t1,2 = waktu awal, akhir
Arsyad Riyadi
Desember 14, 2014
New Google SEO
Bandung, Indonesia
Untuk memahami pengertian percepatan jalankan animasi berikut.
Tiga buah mobil bergerak dari keadaan diam (kecepatan awal = 0), menempuh lintasan lurus dalam arah yang sama. Dalam waktu 1 sekon, mobil A kecepatannya 8 m/s, mobil B kecepatannya 12 m/s dan mobil C kecepatannya 20 m/s.
Percepatan mobil di atas, berturut-turut dari atas ke bawah adalah 8 m/s2, 12 m/s2 dan 20 m/s2
Sebuah benda, misalnya mobil yang sedang bergerak terkadang mengubah kecepatannya, sehingga dikatakan benda atau mobiltersebut dipercepat atau diperlambat.
Percepatan didefinisikan sebagai hasil bagi perubahan kecepatan dengan selang waktu yang diperlukan.
a = percepatan (m/s2)
v1,2 = kecepatan awal, akhirContoh :
Sebuah mobil,selama 8 sekon berubah kecepatannya dari 4 m/s menjadi 16 m/s. Berapa percepatan yang dialami mobil tersebut?
t1,2 = waktu awal, akhir
Berikut adalah animasi grafik gerak lurus beraturan, yaitu mengenai hubungan jarak (s) - waktu (t)
Dari grafik jarak terhadap waktu di atas, terlihat bahwa kemiringan garis 1 (merah) lebih besar dari kemiringan garis 2 (biru). Hal ini sesuai dengan data, bahwa kecepatan benda 1 (merah) lebih besar dari kecepatan benda 2 (biru).
Sekarang, bagaimana hubungan antara kecepatan (v) dengan waktu (t) dalam gerak lurus beraturan?
Karena, dalam gerak lurus beraturan kecepatannya konstan/tetap, tentu diperoleh grafik berupa garis mendatar untuk hubungan v -t.
Arsyad Riyadi
Desember 14, 2014
New Google SEO
Bandung, Indonesia
Dari grafik jarak terhadap waktu di atas, terlihat bahwa kemiringan garis 1 (merah) lebih besar dari kemiringan garis 2 (biru). Hal ini sesuai dengan data, bahwa kecepatan benda 1 (merah) lebih besar dari kecepatan benda 2 (biru).
Sekarang, bagaimana hubungan antara kecepatan (v) dengan waktu (t) dalam gerak lurus beraturan?
Karena, dalam gerak lurus beraturan kecepatannya konstan/tetap, tentu diperoleh grafik berupa garis mendatar untuk hubungan v -t.
Perhatikan mobil A, B, dan C dengan posisi sebagai berikut.
Mobil A diam. Mobil B dan C dihubungkan dengan tali. Jika mobil C bergerak ke kanan, maka mobil B ikut tertarik.
Dari animasi tersebut didapatkan bahwa jarak antara mobil C dan mobil B tidak berubah, sedangkan jarak antara mobil C dengan mobil A menjadi lebih besar.
Sehingga dapat disimpulkan, bahwa mobil C bergerak terhadap mobil A. Sedangkan, mobil C tidak bergerak terhadap mobil B.
Dapat dikatakan gerak itu bersifat relatif.
Arsyad Riyadi
Desember 14, 2014
New Google SEO
Bandung, Indonesia
Mobil A diam. Mobil B dan C dihubungkan dengan tali. Jika mobil C bergerak ke kanan, maka mobil B ikut tertarik.
Dari animasi tersebut didapatkan bahwa jarak antara mobil C dan mobil B tidak berubah, sedangkan jarak antara mobil C dengan mobil A menjadi lebih besar.
Sehingga dapat disimpulkan, bahwa mobil C bergerak terhadap mobil A. Sedangkan, mobil C tidak bergerak terhadap mobil B.
Dapat dikatakan gerak itu bersifat relatif.
Proses terbentuknya tata surya, sampai saat ini masih menjadi tanda tanya yang besar? Belum ada penjelasan yang sempurna tentang proses pembentukan tata surya ini.
Setidaknya dikenal beberapa teori mengenai terbentuknya tata surya, yaitu teori nebula (kabut), teori planetisimal, teori pasang surut, teori bintang kembar dan teori proto planet (kondensasi).
1. Teori kabut/nebula
Teori ini mula-mula dikenalkan oleh Rene Descartes (1644). Menurut Descartes, di alam semesta ini ada putaran gas yang berputar cepat sekali. Putaran ini menyebabkan materi terkonsentrasi. Materi inilah yang merupakan cikal bakal benda-benda langit.
Teori ini kemudian dikembangkan oleh Imanuel Kant dan P.S Laplace. Menurut mereka, tata surya ini terbentuk dari kabut besar yang berputar melalui beberapa proses. Gumpalan kabut ini perlahan-lahan berputar sehingga bagian tengah kabut itu berubah menjadi gumpalan gas yang kemudian membentuk matahari, dan bagian kabut di sekelilingnya membentuk planet, satelit, dan benda-benda langit lainnya.
2. Teori planetisimal
Thomas C. Chamberlin (1843 - 1928), seorang ilmuwan geologi dan Forest R. Moulton (1872 - 1952), seorang ilmuwan astronomi, mencetuskan teori yang dikenal dengan nama teori planetisimal (yang artinya planet kecil).
Menurut teori ini, matahari yang ada sekarang sudah ada sebelumnya. Kemudian pada suatu saat ada bintang melintas pada jarak yang tidak terlalu jauh dari matahari. Akibatnya, terjadi peristiwa pasang naik pada permukaan matahari maupun bintang itu, sehingga sebagian dari massa matahari tertarik ke arah bintang mirip lidah raksasa. Pada saat bintang menjauhi matahari, sebagian massa yang tertarik itu jatuh kembali ke permukaan matahari dan sebagian lagi terhambur ke angkasa di sekitar matahari menjadi planet-planet dan bintang lainnya.
3. Teori pasang surut
Sir James Jeans (1877 - 1946) dan Harold Jeffreys (1891), keduanya ilmuwan Inggris, mengemukakan teori pasang surut. Teori ini hampir sama dengan teori planetisimal. Jeans dan Jeffreys menggambarkan bahwa setelah bintang yang mendekat itu berlalu, massa matahari yang lepas membentuk bintang menyerupai cerutu yang terbentang ke arah bintang. Karena bintang bergerak menjauh, maka massa cerutu terputus-putus dan membentuk gumpalan gas di sekitar matahari. Gumpalan-gumpalann gas kemudian membeku dan terbentuklah planet-planet.
4. Teori bintang kembar
Teori ini dikemukakan tahun 1930, yang pada dasarnya mirip dengan teori Planetisimal. Menurut teori ini, awalnya ada dua bintang kembar, kemudian satu bintang meledak menjadi serpihan-serpihan kecil, Akibat pengaruh medan gravitasi bintang yang tidak meledak, serpihan-serpihan itu berputar mengelilinginya. Serpihan-serpihan ini kemudian dikenal sebagai planet-planet, satelit-satelit pengiring planet, dan benda-benda langit kecil lainnya, sedangkan bintang yang tetap utuh adalah matahari.
5. Teori proto planet (kondensasi)
Pada tahun 1940, Carl von Wiezsaeker, seorang ilmuwan Astronomi Jerman mengemukakan suatu teori yang disebut teori Proto Planet. Kemudian pada tahun 1959, teori ini disempurnakan oleh ilmuwan astronomi lain, yaitu Gerard P.Kuiper dan Subrahmanyan Chandrasekhar.
Pada prinsipnya, teori ini mengemukakan bahwa tata surya terbentuk dari proses pemampatan gumpalan awan dan debu. Peristiwa ini sudah berlangsung lebih dari lima miliar tahun yang lalu. Pada proses pemampatan itu, partikel-partilel debu tertarik ke bagian pusat awan, kemudian membentuk gumpalan bola yang dapat berputar.
Dalam selang waktu jutaan tahun gumpalan gas memipih menyerupai sebuah bentuk cakram, yaitu tebal di bagian tengah dan lebih tipis di bagian tepinya. Partikel-partikel di bagian tengah cakram mempunyai tekanan yang lebih tinggi sehingga menimbulkan panas dan berpijar, yang akhirnya menjadi matahari.
Sedangkan bagian yang paling luar berputar dengan sangat cepat, sehingga terpecah-pecah menhadi gumpalan gas dan debu yang lebih kecil, yang kemudian membeku dan menjadi planet-planet dan benda langit lainnya.
Sumber : Foster, Bob. 2004. Terpadu Fisika SMA Kelas X Semester 1. Erlangga Arsyad Riyadi Desember 14, 2014 New Google SEO Bandung, Indonesia
Setidaknya dikenal beberapa teori mengenai terbentuknya tata surya, yaitu teori nebula (kabut), teori planetisimal, teori pasang surut, teori bintang kembar dan teori proto planet (kondensasi).
1. Teori kabut/nebula
Teori ini mula-mula dikenalkan oleh Rene Descartes (1644). Menurut Descartes, di alam semesta ini ada putaran gas yang berputar cepat sekali. Putaran ini menyebabkan materi terkonsentrasi. Materi inilah yang merupakan cikal bakal benda-benda langit.
Teori ini kemudian dikembangkan oleh Imanuel Kant dan P.S Laplace. Menurut mereka, tata surya ini terbentuk dari kabut besar yang berputar melalui beberapa proses. Gumpalan kabut ini perlahan-lahan berputar sehingga bagian tengah kabut itu berubah menjadi gumpalan gas yang kemudian membentuk matahari, dan bagian kabut di sekelilingnya membentuk planet, satelit, dan benda-benda langit lainnya.
2. Teori planetisimal
Thomas C. Chamberlin (1843 - 1928), seorang ilmuwan geologi dan Forest R. Moulton (1872 - 1952), seorang ilmuwan astronomi, mencetuskan teori yang dikenal dengan nama teori planetisimal (yang artinya planet kecil).
Menurut teori ini, matahari yang ada sekarang sudah ada sebelumnya. Kemudian pada suatu saat ada bintang melintas pada jarak yang tidak terlalu jauh dari matahari. Akibatnya, terjadi peristiwa pasang naik pada permukaan matahari maupun bintang itu, sehingga sebagian dari massa matahari tertarik ke arah bintang mirip lidah raksasa. Pada saat bintang menjauhi matahari, sebagian massa yang tertarik itu jatuh kembali ke permukaan matahari dan sebagian lagi terhambur ke angkasa di sekitar matahari menjadi planet-planet dan bintang lainnya.
3. Teori pasang surut
Sir James Jeans (1877 - 1946) dan Harold Jeffreys (1891), keduanya ilmuwan Inggris, mengemukakan teori pasang surut. Teori ini hampir sama dengan teori planetisimal. Jeans dan Jeffreys menggambarkan bahwa setelah bintang yang mendekat itu berlalu, massa matahari yang lepas membentuk bintang menyerupai cerutu yang terbentang ke arah bintang. Karena bintang bergerak menjauh, maka massa cerutu terputus-putus dan membentuk gumpalan gas di sekitar matahari. Gumpalan-gumpalann gas kemudian membeku dan terbentuklah planet-planet.
4. Teori bintang kembar
Teori ini dikemukakan tahun 1930, yang pada dasarnya mirip dengan teori Planetisimal. Menurut teori ini, awalnya ada dua bintang kembar, kemudian satu bintang meledak menjadi serpihan-serpihan kecil, Akibat pengaruh medan gravitasi bintang yang tidak meledak, serpihan-serpihan itu berputar mengelilinginya. Serpihan-serpihan ini kemudian dikenal sebagai planet-planet, satelit-satelit pengiring planet, dan benda-benda langit kecil lainnya, sedangkan bintang yang tetap utuh adalah matahari.
5. Teori proto planet (kondensasi)
Pada tahun 1940, Carl von Wiezsaeker, seorang ilmuwan Astronomi Jerman mengemukakan suatu teori yang disebut teori Proto Planet. Kemudian pada tahun 1959, teori ini disempurnakan oleh ilmuwan astronomi lain, yaitu Gerard P.Kuiper dan Subrahmanyan Chandrasekhar.
Pada prinsipnya, teori ini mengemukakan bahwa tata surya terbentuk dari proses pemampatan gumpalan awan dan debu. Peristiwa ini sudah berlangsung lebih dari lima miliar tahun yang lalu. Pada proses pemampatan itu, partikel-partilel debu tertarik ke bagian pusat awan, kemudian membentuk gumpalan bola yang dapat berputar.
Dalam selang waktu jutaan tahun gumpalan gas memipih menyerupai sebuah bentuk cakram, yaitu tebal di bagian tengah dan lebih tipis di bagian tepinya. Partikel-partikel di bagian tengah cakram mempunyai tekanan yang lebih tinggi sehingga menimbulkan panas dan berpijar, yang akhirnya menjadi matahari.
Sedangkan bagian yang paling luar berputar dengan sangat cepat, sehingga terpecah-pecah menhadi gumpalan gas dan debu yang lebih kecil, yang kemudian membeku dan menjadi planet-planet dan benda langit lainnya.
Sumber : Foster, Bob. 2004. Terpadu Fisika SMA Kelas X Semester 1. Erlangga Arsyad Riyadi Desember 14, 2014 New Google SEO Bandung, Indonesia
Teringat pada buku jadul Olimpiade Fisika karangan Yohanes Surya, yang isinya diawali dengan Bab 0. Bab 0 ini berisi soal-soal matematika. Matematika diperlukan dalam perhitungan fisika. Ujilah kemampuan matematika Anda dengan soal-soal di bawah ini. Begitulah tulisan di buku tersebut.
Salah satu kendala yang dihadapi siswa dalam belajar fisika, selain kemampuan memamhami konsep fisika juga ditentukan oleh kemampuan teknis menghitungnya.
Menurut Vany Sugiono dalam bukunya Fisika : Menyongsong OSN SMP, konsep matematika yang perlu dikuasi dalam belajar fisika adalah sebagai berikut :
1. Operasi aljabar
Operasi aljabar secara sederhana dibagi menjadi empat bagian, yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.
Operasi aljabar ini meliputi konsep komutatif, asosiatif dan distributif
2. Variabel matematika
Dikenal ada dua macam, yaitu variabel bebas dan variabel terikat (yang nilainya tergantung dari variabel bebas).
3. Fungsi dan grafik fungsi
Fungsi ini berkaitan erat dengan variabel bebas dan variabel terikat.
4. Persamaan kuadrat
5. Deret bilangan.
Dikenal ada dua macam deret bilangan, yaitu deret aritmatik dan deret geometri
6. Trigonometri
Trigonometri adalah ilmu yang mempelajari tentang sudut dan segitiga.
7. Logaritma
Logaritma diartikan sebagai alat yang digunakan untuk mencari nilai pangkat dari sebuah persamaan matematika.
Bagaimana, sudahkah ke-7 kemampuan dasar matematika tersebut telah dikuasai dengan baik.
Berikut contoh-contoh soal, yang dituliskan dalam buku Olimpiade Fisika dari Yohanes Surya :
1. 12 -4 = ?
2. -12 + 4 = ?
3. -12 - (-4) = ?
4. 4 - (-12) = ?
5. 4 + (-12) = ?
6. 8 x (-6) = ?
7. (-8) x (-6) = ?
8. -10/2 = ?
9. -10/-2 = ?
dst.
Ya....diawali dari soal-soal yang sederhana dulu..hehehe Arsyad Riyadi Desember 14, 2014 New Google SEO Bandung, Indonesia
Salah satu kendala yang dihadapi siswa dalam belajar fisika, selain kemampuan memamhami konsep fisika juga ditentukan oleh kemampuan teknis menghitungnya.
Menurut Vany Sugiono dalam bukunya Fisika : Menyongsong OSN SMP, konsep matematika yang perlu dikuasi dalam belajar fisika adalah sebagai berikut :
1. Operasi aljabar
Operasi aljabar secara sederhana dibagi menjadi empat bagian, yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.
Operasi aljabar ini meliputi konsep komutatif, asosiatif dan distributif
2. Variabel matematika
Dikenal ada dua macam, yaitu variabel bebas dan variabel terikat (yang nilainya tergantung dari variabel bebas).
3. Fungsi dan grafik fungsi
Fungsi ini berkaitan erat dengan variabel bebas dan variabel terikat.
4. Persamaan kuadrat
5. Deret bilangan.
Dikenal ada dua macam deret bilangan, yaitu deret aritmatik dan deret geometri
6. Trigonometri
Trigonometri adalah ilmu yang mempelajari tentang sudut dan segitiga.
7. Logaritma
Logaritma diartikan sebagai alat yang digunakan untuk mencari nilai pangkat dari sebuah persamaan matematika.
Bagaimana, sudahkah ke-7 kemampuan dasar matematika tersebut telah dikuasai dengan baik.
Berikut contoh-contoh soal, yang dituliskan dalam buku Olimpiade Fisika dari Yohanes Surya :
1. 12 -4 = ?
2. -12 + 4 = ?
3. -12 - (-4) = ?
4. 4 - (-12) = ?
5. 4 + (-12) = ?
6. 8 x (-6) = ?
7. (-8) x (-6) = ?
8. -10/2 = ?
9. -10/-2 = ?
dst.
Ya....diawali dari soal-soal yang sederhana dulu..hehehe Arsyad Riyadi Desember 14, 2014 New Google SEO Bandung, Indonesia
Adalah peristiwa mulurnya waktu yang diamati oleh pengamat yang bergerak terhadap kejadian.
Berlaku :
Bagaimana dilasi waktu ini terjadi?
Misalnya ada dua kejadian A dan B yang terjadi pada kedudukan sama dalam suatu kerangka acuan tertentu. Selang waktu antara kedua kejadian tersebut adalah , diukur oleh sebuah jam O yang diam terhadap kejadian.
Jika selang waktu kejadian A dan B ini diukur oleh jam O’ yang bergerak dengan kecepatan v terhadap kejadian (kerangka acuan jam tidak sama dengan kerangka acuan kejadian), maka selang waktu ini disebut selang waktu relativistik (diberi lambang .
Selang waktu relativistik ini lebih lama dari pada selang waktu sejati.
Menurut pengamat di bumi, arloji di pesawat berjalan lebih lambat.
Kontraksi Panjang
Adalah efek berkurangnya panjang benda jika diukur oleh pengamat yang bergerak terhadap terhadap benda tersebut.
Berlaku :
L0 = panjang sejati (proper)
L = panjang relativistik
Menurut pengamat yang berada di bumi, pesawat tersebut akan nampak lebih pendek. Peristiwa ini dinamakan kontraksi panjang.
Contoh :
Sebuah persegi yang luasnya 25 cm2 diam dalam keranka acuan pengamat O. Pengamat O' bergerak relatif terhadap O' dengan laju 0,6c sejajar terhadap salah satu rusuk persegi.
Berapa keliling dan luas persegi itu menurut pengamat O'?
Adalah efek berkurangnya panjang benda jika diukur oleh pengamat yang bergerak terhadap terhadap benda tersebut.
Berlaku :
L0 = panjang sejati (proper)
L = panjang relativistik
Menurut pengamat yang berada di bumi, pesawat tersebut akan nampak lebih pendek. Peristiwa ini dinamakan kontraksi panjang.
Contoh :
Sebuah persegi yang luasnya 25 cm2 diam dalam keranka acuan pengamat O. Pengamat O' bergerak relatif terhadap O' dengan laju 0,6c sejajar terhadap salah satu rusuk persegi.
Berapa keliling dan luas persegi itu menurut pengamat O'?
Luas sejati A0 = 25 cm2
Panjang rusuk sejati L0 = 5 cm
Panjang
rusuk AB dan CD menjadi panjang relativistik L, dengan
Keliling persegi menurut pengamat O’ adalah
2L + 2L0 = 2.3 + 2.5 = 6 + 10 = 16 cm
Luas persegi menurut pengamat O’ adalah
LL0 = 3.5 = 15 cm2
Arsyad Riyadi
Desember 13, 2014
New Google SEO
Bandung, Indonesia
Turut menyukseskan Hari Anti Korupsi Sedunia yang diperingati tiap 9 Desember, kami mecoba menulis dengan tema Anti Korupsi dan Kurikulum 2013.
Beberapa waktu lalu pendidikan karakter telah banyak disosialisakan untuk diterapkan di sekolah, dari pendidikan dasar sampai perguruan tingga. Muncullah gagasan pendidikan yang berbasis karakter. Setelah itu, muncul juga pendidikan anti korupsi. Tidak berbeda jauh dengan pendidikan karakter, meskipun dengan nada yang "lebih ganas", pendidikan anti korupsi ini pun tidak sepenuhnya masuk ke lingkungan sekolah. Adem ayem lah.
Gagasan-gagasan Sekolah Masa Depan : Sekolah Bebas Korupsi seolah-olah hanya khayalan semata.
Penerapan kurikulum 2013 yang menegaskan kembali peranan pendidikan karakter membawa angin segar bagi terwujudnya generasiemas penerus bangsa.
Jelas, dalam kurikulum 2013, ada tiga jenis ranah penilaian, yaitu penilaian sikap (sosial dan spiritual), pengetahuan dan ketrampilan. Ketiga ranah ini, saling melengkapi tetapi penilaian diberikan terpisah. Ketiga ranah tersebut itu setara, tidak ada ranah yang lebih baik dibanding dengan ranah lainnya. Ranah sikap, pengetahuan dan ketrampilan memiliki proporsi yang sama.
Nilai-nilai anti korupsi diintegrasikan dalam pembelajaran di sekolah-sekolah dengan harapan untuk memutus mata rantai korupsi di negeri ini. Nilai-nilai anti korupsi yang dimaksud meliputi kerjasama, keadilan, tanggung jawab, kepedulian, kejujuran, kedisiplinan, keberanian, kegigihan, dan kesederhanaan.
Tentunya ada benang merah nilai-nilai anti korupsi ini dengan nilai sikap (spiritual dan sosial) yang ada di kurikulum 2013.
Menjadi tantangan tersendiri bagi guru untuk mengintegrasikan nilai-nilai anti korupsi atau sikap tersebut dalam pembelajaran. Nilai-nilai ini bukan saja diterapkan pada mata pelajaran agama maupun Pkn, tetapi semua pelajaran. Selain ini, nilai-nilai ini juga diintegrasikan melalui kegiatan ekstrakurikuler, misalnya pada pramuka.
Bagi guru IPA, menjadi tantangan sendiri untuk menghubungkan materi pelajaran dengan nilai-nilai tersebut. Misalnya, dalam pembelajaran di laboratorium. Peserta didik dituntut untuk melaporkan hasil pengukuran maupun pengamatan seperti yang dilakukannya. Hasil pengukuran/pengamatan ini tentunya tidak boleh dirubah/dimanipulasi. Selain hasilnya menjadi tidak valid, juga tindakan memanipulasi data ini bertentangan dengan nilai-nilai anti korupsi maupun sikap, yaitu kejujuran.
Kerja sama dalam kelompok juga harus terus digalakkan. Antar teman di kelas tidaklah saling menjatuhkan maupun menganggap teman yang lain sebagai saingan. Proses pembelajaran di sekolah bukanlah pertandingan dengan adanya satu pemenang. Pembelajaran merupakan proses agar semuanya berhasil mencapai tujuan. Semuanya harus menjadi juara, atau menang semua.
Untuk itu, kolaborasi dalam pembelajaran sangat diperlukan untuk menjembatani antara peserta didik yang "lemah" dengan peserta didik yang "kuat". Peserta didik yang "lemah" akan terbantu dan termotivasi oleh teman sekelompoknya yang lebih "kuat". Sedang yang "kuat" rela hati membagikan ilmunya kepada yang lebih "lemah". Dengan harapan dia akan semakin "kuat", semakin maju wawasannya. Pahamkan kepada golongan yang "high" atau "kuat" tadi, bahwa tidak ada yang hilang ketika berbagi ilmu. Yang ada malah pemahaman atas suatu pengetahuan akan semakin mantap. Dan kepercayaan diri pun akan meningkat.
Demikianlah, semoga dengan diterapkannya kurikulum 2013, maka pendidikan karakter maupun pendidikan anti korupsi akan menjiwai setiap mata pelajaran.
Arsyad Riyadi Desember 12, 2014 New Google SEO Bandung, Indonesia
Beberapa waktu lalu pendidikan karakter telah banyak disosialisakan untuk diterapkan di sekolah, dari pendidikan dasar sampai perguruan tingga. Muncullah gagasan pendidikan yang berbasis karakter. Setelah itu, muncul juga pendidikan anti korupsi. Tidak berbeda jauh dengan pendidikan karakter, meskipun dengan nada yang "lebih ganas", pendidikan anti korupsi ini pun tidak sepenuhnya masuk ke lingkungan sekolah. Adem ayem lah.
Gagasan-gagasan Sekolah Masa Depan : Sekolah Bebas Korupsi seolah-olah hanya khayalan semata.
Penerapan kurikulum 2013 yang menegaskan kembali peranan pendidikan karakter membawa angin segar bagi terwujudnya generasiemas penerus bangsa.
Jelas, dalam kurikulum 2013, ada tiga jenis ranah penilaian, yaitu penilaian sikap (sosial dan spiritual), pengetahuan dan ketrampilan. Ketiga ranah ini, saling melengkapi tetapi penilaian diberikan terpisah. Ketiga ranah tersebut itu setara, tidak ada ranah yang lebih baik dibanding dengan ranah lainnya. Ranah sikap, pengetahuan dan ketrampilan memiliki proporsi yang sama.
Nilai-nilai anti korupsi diintegrasikan dalam pembelajaran di sekolah-sekolah dengan harapan untuk memutus mata rantai korupsi di negeri ini. Nilai-nilai anti korupsi yang dimaksud meliputi kerjasama, keadilan, tanggung jawab, kepedulian, kejujuran, kedisiplinan, keberanian, kegigihan, dan kesederhanaan.
Tentunya ada benang merah nilai-nilai anti korupsi ini dengan nilai sikap (spiritual dan sosial) yang ada di kurikulum 2013.
Menjadi tantangan tersendiri bagi guru untuk mengintegrasikan nilai-nilai anti korupsi atau sikap tersebut dalam pembelajaran. Nilai-nilai ini bukan saja diterapkan pada mata pelajaran agama maupun Pkn, tetapi semua pelajaran. Selain ini, nilai-nilai ini juga diintegrasikan melalui kegiatan ekstrakurikuler, misalnya pada pramuka.
Bagi guru IPA, menjadi tantangan sendiri untuk menghubungkan materi pelajaran dengan nilai-nilai tersebut. Misalnya, dalam pembelajaran di laboratorium. Peserta didik dituntut untuk melaporkan hasil pengukuran maupun pengamatan seperti yang dilakukannya. Hasil pengukuran/pengamatan ini tentunya tidak boleh dirubah/dimanipulasi. Selain hasilnya menjadi tidak valid, juga tindakan memanipulasi data ini bertentangan dengan nilai-nilai anti korupsi maupun sikap, yaitu kejujuran.
Kerja sama dalam kelompok juga harus terus digalakkan. Antar teman di kelas tidaklah saling menjatuhkan maupun menganggap teman yang lain sebagai saingan. Proses pembelajaran di sekolah bukanlah pertandingan dengan adanya satu pemenang. Pembelajaran merupakan proses agar semuanya berhasil mencapai tujuan. Semuanya harus menjadi juara, atau menang semua.
Untuk itu, kolaborasi dalam pembelajaran sangat diperlukan untuk menjembatani antara peserta didik yang "lemah" dengan peserta didik yang "kuat". Peserta didik yang "lemah" akan terbantu dan termotivasi oleh teman sekelompoknya yang lebih "kuat". Sedang yang "kuat" rela hati membagikan ilmunya kepada yang lebih "lemah". Dengan harapan dia akan semakin "kuat", semakin maju wawasannya. Pahamkan kepada golongan yang "high" atau "kuat" tadi, bahwa tidak ada yang hilang ketika berbagi ilmu. Yang ada malah pemahaman atas suatu pengetahuan akan semakin mantap. Dan kepercayaan diri pun akan meningkat.
Demikianlah, semoga dengan diterapkannya kurikulum 2013, maka pendidikan karakter maupun pendidikan anti korupsi akan menjiwai setiap mata pelajaran.
Arsyad Riyadi Desember 12, 2014 New Google SEO Bandung, Indonesia
Operasi aljabar secara umum dibagi empat, yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.
Aturan dalam operasi angka penting adalah sebagai berikut :
1. Penjumlahan atau pengurangan dua bilangan penting atau lebih akan memiliki hasil dengan banyak angka penting terkecil.
Contoh :
Sebuah pengukuran 112,4 + 1234,5 = 1346,9. Jika menggunakan aturan angka penting diperoleh hasil 1347 (pembulatan dari 1346,9)
112,4( 4 angka penting)
1234,5 (5 angka penting)
Maka hasil penjumlahannya dari keduanya :
1347 (4 angka penting)
2. Perkalian atau pembagian dua bilangan penting atau lebih akan menghasilkan hasil dengan banyak angka penting terkecil.
Contoh :
Sebuah pengukuran 1,23 x 4,5 = 5,535. Jika menggunakan aturan angka penting maka dihasilkan 5,5.
1,23 ( 3 angka penting)
4,5 ( 2 angka penting)
Operasi perkalian keduanya akan menghasilkan :
5,5 (2 angka penting)
Tentunya aturan angka penting ini selalu dipegang, terutama dalam pengukuran.
Misalnya kita menggunakan penggaris untuk mengukur panjang dan lebar sebuah kertas, ternyata dihasilkan panjang = 21,4 cm dan lebar = 14,1 cm. Ditanyakan berapa luas kertas tersebut?
Dengan mudah diketahui bahwa luas kertas tersebut = panjang x lebar = 21,4 cm x 14,1 cm = 301,74 cm2.
Namun kalau dilihat dari aturan angka penting hasil ini tidak bisa diterima :
Bagaimana mungkin bilangan dengan 3 angka penting dikalikan dengan 3 angka penting, akan menghasilkan bilangan dengan angka penting sebanyak 5?
Dilihat dari alatnya, yaitu penggaris/mistar tidaklah mungkin menghasilkan angka penting dengan dua desimal dibelakang angkanya.
Di sinilah konsep kejujuran diterapkan. Telitilah dalam pengukuran, tetapi tidak boleh menambah tingkat ketelitian yang tidak sesuai dengan alat yang digunakan.
Arsyad Riyadi Desember 12, 2014 New Google SEO Bandung, Indonesia
Aturan dalam operasi angka penting adalah sebagai berikut :
1. Penjumlahan atau pengurangan dua bilangan penting atau lebih akan memiliki hasil dengan banyak angka penting terkecil.
Contoh :
Sebuah pengukuran 112,4 + 1234,5 = 1346,9. Jika menggunakan aturan angka penting diperoleh hasil 1347 (pembulatan dari 1346,9)
112,4( 4 angka penting)
1234,5 (5 angka penting)
Maka hasil penjumlahannya dari keduanya :
1347 (4 angka penting)
2. Perkalian atau pembagian dua bilangan penting atau lebih akan menghasilkan hasil dengan banyak angka penting terkecil.
Contoh :
Sebuah pengukuran 1,23 x 4,5 = 5,535. Jika menggunakan aturan angka penting maka dihasilkan 5,5.
1,23 ( 3 angka penting)
4,5 ( 2 angka penting)
Operasi perkalian keduanya akan menghasilkan :
5,5 (2 angka penting)
Tentunya aturan angka penting ini selalu dipegang, terutama dalam pengukuran.
Misalnya kita menggunakan penggaris untuk mengukur panjang dan lebar sebuah kertas, ternyata dihasilkan panjang = 21,4 cm dan lebar = 14,1 cm. Ditanyakan berapa luas kertas tersebut?
Dengan mudah diketahui bahwa luas kertas tersebut = panjang x lebar = 21,4 cm x 14,1 cm = 301,74 cm2.
Namun kalau dilihat dari aturan angka penting hasil ini tidak bisa diterima :
Bagaimana mungkin bilangan dengan 3 angka penting dikalikan dengan 3 angka penting, akan menghasilkan bilangan dengan angka penting sebanyak 5?
Dilihat dari alatnya, yaitu penggaris/mistar tidaklah mungkin menghasilkan angka penting dengan dua desimal dibelakang angkanya.
Di sinilah konsep kejujuran diterapkan. Telitilah dalam pengukuran, tetapi tidak boleh menambah tingkat ketelitian yang tidak sesuai dengan alat yang digunakan.
Arsyad Riyadi Desember 12, 2014 New Google SEO Bandung, Indonesia
Kisi-kisi ujian nasional untuk satuan pendidikan dasar dan menengah tahun 2014/2015 telah diterbitkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Kisi-kisi ujian nasional IPA SMP/Mts tahun 2014/2015 nampaknya tidak mengalami perubahan seperti tahun sebelumnya.
Untuk IPA SMP, khususnya Fisika ada 6 kompetensi yang dijabarkan menjadi dan jika dijabarkan menjadi 17 indikator.
Secara ringkasnya, materi IPA fisika dalam Ujian Nasional tahun 2014/205 meliputi :
Berikut kompetensi dan indikator dari kisi-kisi Ujian Nasional IPA SMP
Kompetensi 1 : Melakukan pengukuran dasar secara teliti dengan menggunakan alat ukur yang sesuai dan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Indikator : Menentukan besaran pokok, besaran turunan dan satuannya atau penggunaan alat ukur dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetensi 2 : Menerapkan konsep zat dan kalor serta kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
Indikator :
Indikator :
Kompetensi 4 : Memahami konsep-konsep dan penerapan, getaran, gelombang, bunyi, dan optik dalam produk teknologi sehari-hari.
Indikator :
Kompetensi 5 : Memahami konsep kelistrikan dan kemagnetan serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Indikator :
Kompetensi 6 : Memahami sistem tata surya dan proses yang terjadi di dalamnya.
Indikator : Menjelaskan ciri-ciri anggota tata surya atau peredaran bumi-bulan terhadap matahari.
Dengan kejelasan indikator-indikator tersebut, nampaknya tidak ada alasan bagi para siswa untuk gagal dalam menghadapi Ujian Nasional tahun 2015 ini. Tidak usah "gemrungsung" atau tergesa-gesa dalam belajar. Masih banyak waktu untuk menguasai ke-17 indikator di atas.
Bagi yang membutuhkan kisi-kisi ujian nasional 2014/2015 dapat mendownload pada link berikut.
Download Kisi-Kisi Ujian Nasional tahun 2014/2015
Arsyad Riyadi Desember 12, 2014 New Google SEO Bandung, Indonesia
Kisi-kisi ujian nasional IPA SMP/Mts tahun 2014/2015 nampaknya tidak mengalami perubahan seperti tahun sebelumnya.
Untuk IPA SMP, khususnya Fisika ada 6 kompetensi yang dijabarkan menjadi dan jika dijabarkan menjadi 17 indikator.
Secara ringkasnya, materi IPA fisika dalam Ujian Nasional tahun 2014/205 meliputi :
- Besaran, Satuan dan Pengukuran
- Zat dan Kalor
- Dasar-dasar mekanika
- Getaran, gelombang, bunyi dan optik
- Listrik Magnet
- Tata Surya
Berikut kompetensi dan indikator dari kisi-kisi Ujian Nasional IPA SMP
Kompetensi 1 : Melakukan pengukuran dasar secara teliti dengan menggunakan alat ukur yang sesuai dan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Indikator : Menentukan besaran pokok, besaran turunan dan satuannya atau penggunaan alat ukur dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetensi 2 : Menerapkan konsep zat dan kalor serta kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
Indikator :
- Menentukan sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya atau penerapan dalam kehidupan sehari-hari.
- Menentukan konversi suhu pada termometer.
- Menentukan besaran kalor dalam proses perubahan suhu atau penerapan perubahan wujud zat dalam kehidupan sehari-hari.
Indikator :
- Menentukan jenis gerak lurus atau penerapan hukum Newton dalam kehidupan sehari-hari.
- Menentukan besaran fisis pada usaha atau energi .
- Menentukan penerapan pesawat sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
- Menentukan besaran fisis yang terkait dengan tekanan pada suatu zat.
Kompetensi 4 : Memahami konsep-konsep dan penerapan, getaran, gelombang, bunyi, dan optik dalam produk teknologi sehari-hari.
Indikator :
- Menentukan besaran fisis pada getaran atau gelombang.
- Menjelaskan sifat bunyi atau penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
- Menentukan sifat cahaya, besaran-besaran yang berhubungan dengan cermin/lensa atau penerapan alat optik dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetensi 5 : Memahami konsep kelistrikan dan kemagnetan serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Indikator :
- Menjelaskan gejala listrik statis dalam penerapan kehidupan sehari-hari.
- Menentukan besaran-besaran listrik dinamis dalam suatu rangkaian (seri/paralel, Hukum Ohm atau Hukum Kirchhoff) serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
- Menentukan besaran fisis energi atau daya listrik dalam kehidupan sehari-hari.
- Menjelaskan cara pembuatan magnet dan kutub-kutub yang dihasilkan.
- Menjelaskan peristiwa induksi elektromagnetik atau penerapannya pada transformator.
Kompetensi 6 : Memahami sistem tata surya dan proses yang terjadi di dalamnya.
Indikator : Menjelaskan ciri-ciri anggota tata surya atau peredaran bumi-bulan terhadap matahari.
Dengan kejelasan indikator-indikator tersebut, nampaknya tidak ada alasan bagi para siswa untuk gagal dalam menghadapi Ujian Nasional tahun 2015 ini. Tidak usah "gemrungsung" atau tergesa-gesa dalam belajar. Masih banyak waktu untuk menguasai ke-17 indikator di atas.
Bagi yang membutuhkan kisi-kisi ujian nasional 2014/2015 dapat mendownload pada link berikut.
Download Kisi-Kisi Ujian Nasional tahun 2014/2015
Arsyad Riyadi Desember 12, 2014 New Google SEO Bandung, Indonesia
Tekanan bisa diartikan sebagai besarnya gaya persatuan luas. Satuannya adalah Pascal atau N/m2.
Dalam kedokteran, metode yang biasa digunakan untuk menunjukkan adanya tekanan adalah dengan melihat tinggi kolom udara merkuri (Hg). Ingat : 1 mmHg = 0,133Pa.
Sebagai contoh, tekanan darah tinggi yang terbaca sebagai 120 mm Hg (15,8 kPa) menunjukkan bahwa kolom merkuri pada ketinggian tersebut memiliki tekanan yang setara dengan tekanan sistolik pasien.
Alat klinis yag biasa digunakan untuk mengukur tekanan adalah sphygmomanometer, yang digunakan untuk mengukur tekanan darah. Ada dua jenis tekanan gauge yang dipergunakan pada sphygmomanometer. Pada manometer merkuri ,besarnya tekanan ditunjukkan tinggi kolom merkuri dalam tabung kaca. Sedangkan pada manometer aneroid, tekanan mengubah bentuk tabung flexible tertutup, yang menyebabkan jarum bergerak ke angka.
Tekanan pada otak
Otak berisi kurang lebih 150 cm3 cairan cerebprospinal (CSF). Peningkatan tekanan akan menyebabkan pembesaran tulang kepala. Kondisi ini disebut dnegan hydrocephalus (kepala air). Bila kondisi ini dideteksi secepatnya, maka dapat diatasi melalui operasi penambahan drainase untuk CSF.
Tekanan pada CSF ini dapat diketahui dengan mengukur lingkar kepala di atas telinga. Nilai normal untuk bayi yang baru lain adalah 0,32 – 0,37 m. Metode deteksi yang lain adalah melalui transillumination, yaitu menggunakan pemindaian/scan.
Tekanan pada Mata
Cairan benaing pada bola mata (acqueous dan vitreous humor), berada dalam tekanan dan mempertahankan bola mata pada bentuk dan ukuran yang tetap.
Ahli kedokteran zaman dulu merasakann tekanan pada mata depan dengan cara menekan mata menggunakan jari. Dalam ilmu kedokteran moderna, tekanan pada mata dapat dihitung menggunakan berbagai alat. Misalnya tonometer, yang digunakan untuk mengukur jumlah indentasi (lekukan) yang dihasilkan oleh gaya tertentu.
Pada tubuh lain, seperti ssitem pencernaan, tulang, kandung kemih juga ditemukan konsep-konsep tekanan. Misalnya Ketika akan ujian, kita stress sehingga seringkali ke belakang untuk buang air kecil. Hal ini disebabkan oleh meningkatknya tekanan pada kandung kemih karena tegang. Arsyad Riyadi Desember 12, 2014 New Google SEO Bandung, Indonesia
Dalam kedokteran, metode yang biasa digunakan untuk menunjukkan adanya tekanan adalah dengan melihat tinggi kolom udara merkuri (Hg). Ingat : 1 mmHg = 0,133Pa.
Sebagai contoh, tekanan darah tinggi yang terbaca sebagai 120 mm Hg (15,8 kPa) menunjukkan bahwa kolom merkuri pada ketinggian tersebut memiliki tekanan yang setara dengan tekanan sistolik pasien.
Alat klinis yag biasa digunakan untuk mengukur tekanan adalah sphygmomanometer, yang digunakan untuk mengukur tekanan darah. Ada dua jenis tekanan gauge yang dipergunakan pada sphygmomanometer. Pada manometer merkuri ,besarnya tekanan ditunjukkan tinggi kolom merkuri dalam tabung kaca. Sedangkan pada manometer aneroid, tekanan mengubah bentuk tabung flexible tertutup, yang menyebabkan jarum bergerak ke angka.
Tekanan pada otak
Otak berisi kurang lebih 150 cm3 cairan cerebprospinal (CSF). Peningkatan tekanan akan menyebabkan pembesaran tulang kepala. Kondisi ini disebut dnegan hydrocephalus (kepala air). Bila kondisi ini dideteksi secepatnya, maka dapat diatasi melalui operasi penambahan drainase untuk CSF.
Tekanan pada CSF ini dapat diketahui dengan mengukur lingkar kepala di atas telinga. Nilai normal untuk bayi yang baru lain adalah 0,32 – 0,37 m. Metode deteksi yang lain adalah melalui transillumination, yaitu menggunakan pemindaian/scan.
Tekanan pada Mata
Cairan benaing pada bola mata (acqueous dan vitreous humor), berada dalam tekanan dan mempertahankan bola mata pada bentuk dan ukuran yang tetap.
Ahli kedokteran zaman dulu merasakann tekanan pada mata depan dengan cara menekan mata menggunakan jari. Dalam ilmu kedokteran moderna, tekanan pada mata dapat dihitung menggunakan berbagai alat. Misalnya tonometer, yang digunakan untuk mengukur jumlah indentasi (lekukan) yang dihasilkan oleh gaya tertentu.
Pada tubuh lain, seperti ssitem pencernaan, tulang, kandung kemih juga ditemukan konsep-konsep tekanan. Misalnya Ketika akan ujian, kita stress sehingga seringkali ke belakang untuk buang air kecil. Hal ini disebabkan oleh meningkatknya tekanan pada kandung kemih karena tegang. Arsyad Riyadi Desember 12, 2014 New Google SEO Bandung, Indonesia
ostulat pertama : semua hukum fisika memiliki bentuk yang sama pada semua kerangka acuan inersia.
Postulat kedua : cepat rambat cahaya dalam vakum memiliki nilai sama, yaitu c = 2,99792458 x 108 m/s atau dibulatkan menjadi 3,0 x 108 m/s.
Penjumlahan kecepatan relativistik
Arsyad Riyadi
Desember 12, 2014
New Google SEO
Bandung, Indonesia
Postulat kedua : cepat rambat cahaya dalam vakum memiliki nilai sama, yaitu c = 2,99792458 x 108 m/s atau dibulatkan menjadi 3,0 x 108 m/s.
Untuk kecepatan-kecepatan yang mendekati c, transformasi Galileo yang berdasarkan penjumlahan kecepatan klasik memungkinkan hasil penjumlahan yang melebihi c (berlawanan dengan postulat kedua dari relativitas Einstein)
Transformasi yang memenuhi kedua postulat Einstein, selanjutnya disebut transformasi Lorentz.
Misalnya suatu kejadian P yang diamati oleh kerangka diam S dengan koordinat (x, y, z, t) dan kerangka bergerak S’ dengan koordinat( x’, y’, z’, t’) sebagai berikut.
Penjumlahan kecepatan relativistik
Terdapat kerangka acuan S dengan sistem koordinat (x, y, z) dan kerangka acuan S’ dengan sistem koordinat (x’, y’, z’).
Transformasi kebalikan
Transformasi Galileo untuk kecepatan
Kegagalan transformasi Galileo
Diberikan kejadian sebagai berikut.
Sebuah pesawat luar angkasa bergerak dengan kecepatan 0,6c meninggalkan bumi. Dari pesawat tersebut ditembakkan peluru dengan kecepatan 0,5c.
Menurut transformasi Galileo, kecepatan peluru menurut pengamat di bumi jika arah peluru searah pesawat adalah
vx = v’x + v = 0,6c + 0,5c = 1,1c
Tampak bahwa hasil ini tidak dapat diterima karena diperoleh kecepatan yang lebih besar dari kecepatan cahaya c.
Besarnya kecepatan cahaya yang tidak tergantung pada kerangka acuan yang dipakai menjadi kunci dari relativitas Einstein.
Hal ini berakibat bahwa yang namanya panjang dan waktu bukanlah sesuatu yang mutlak.
Dengan kata lain :
Dengan menganggap :
kelajuan = jarak dibagi waktu
Maka ketika kelajuan cahaya adalah konstan, maka satu-satunya yang mungkin adalah berubahnya jarak dan waktu yang tergantung pada gerakan pengamat
Transformasi kebalikan
Transformasi Galileo untuk kecepatan
Kegagalan transformasi Galileo
Diberikan kejadian sebagai berikut.
Sebuah pesawat luar angkasa bergerak dengan kecepatan 0,6c meninggalkan bumi. Dari pesawat tersebut ditembakkan peluru dengan kecepatan 0,5c.
Menurut transformasi Galileo, kecepatan peluru menurut pengamat di bumi jika arah peluru searah pesawat adalah
vx = v’x + v = 0,6c + 0,5c = 1,1c
Tampak bahwa hasil ini tidak dapat diterima karena diperoleh kecepatan yang lebih besar dari kecepatan cahaya c.
Besarnya kecepatan cahaya yang tidak tergantung pada kerangka acuan yang dipakai menjadi kunci dari relativitas Einstein.
Hal ini berakibat bahwa yang namanya panjang dan waktu bukanlah sesuatu yang mutlak.
Dengan kata lain :
Dengan menganggap :
kelajuan = jarak dibagi waktu
Maka ketika kelajuan cahaya adalah konstan, maka satu-satunya yang mungkin adalah berubahnya jarak dan waktu yang tergantung pada gerakan pengamat
Inilah premis utama dari teori spesial khusus.
Arsyad Riyadi
Desember 11, 2014
New Google SEO
Bandung, Indonesia
Tata Surya adalah susunan benda-benda langit yang terdiri dari matahari, planet-planet yang berputar mengelilingi matahari dan juga asteroid, komet serta benda-benda langit lainnya.
Semua bintang (misalnya matahari) dapat memancarkan cahayanya sendiri, sedangkan planet, asteroid, komet dan benda langit lainnya tidak dapat memancarkan cahanya sendiri.
Ada delapan planet yang dikenal, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Sedangkan Pluto dikenal sebagai planet kerdil yang berada di luar orbit planet.
Untuk menghapalkan planet-planet tersebut secara berurutan dari yang dekat matahari sampai yang paling jauh, dapat menggunakan singkatan. Misalnya :
Mengemudikan Vespa Bukan Mainan , Joni Sahabat Urip Nekat [Pergi]
ada juga yang menggunakan singkatan :
Memainkan Volley Ball Membuat Jantung Sehat Untuk Nenek [Peot]
( catatan : P = Pluto sudah tidak masuk dalam anggota tata surya)
Planet-planet tersebut ada yang yang dapat dilihat dengan mata telanjang, seperti Merkurius, Venus, Mars, Jupiter dan Saturnus
Pengelompokan planet :
Planet-planet dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a. Bumi sebagai pembatas
1) Planet inferior : Merkurius dan Venus
2) Planet superior : Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, Pluto
b. Lintasan asteroid (terletak antara planet Mars dan Jupiter) sebagai pembatas
1) Planet dalam (inner planet) : Merkurius, Venus, Bumi, Mars
2) Planet luar (outer planet) : Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, Pluto
c. Ukuran dan komposisi bahan penyusunnya
1) Planet terrestial (kebumian) : Merkurius, Venus, Bumi, Mars
2) Planet Jovian (raksasa) : Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus
Ini dulu pembahasan pengenalan tata surya. Masih banyak yang harus dipelajari pada postiongan mendatang. Arsyad Riyadi Desember 11, 2014 New Google SEO Bandung, Indonesia
Semua bintang (misalnya matahari) dapat memancarkan cahayanya sendiri, sedangkan planet, asteroid, komet dan benda langit lainnya tidak dapat memancarkan cahanya sendiri.
Ada delapan planet yang dikenal, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Sedangkan Pluto dikenal sebagai planet kerdil yang berada di luar orbit planet.
Sumber : http://www.astrobio.net/news-exclusive/solar-system-simulation-reveals-planetary-mystery/ |
Untuk menghapalkan planet-planet tersebut secara berurutan dari yang dekat matahari sampai yang paling jauh, dapat menggunakan singkatan. Misalnya :
Mengemudikan Vespa Bukan Mainan , Joni Sahabat Urip Nekat [Pergi]
ada juga yang menggunakan singkatan :
Memainkan Volley Ball Membuat Jantung Sehat Untuk Nenek [Peot]
( catatan : P = Pluto sudah tidak masuk dalam anggota tata surya)
Planet-planet tersebut ada yang yang dapat dilihat dengan mata telanjang, seperti Merkurius, Venus, Mars, Jupiter dan Saturnus
Pengelompokan planet :
Planet-planet dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a. Bumi sebagai pembatas
1) Planet inferior : Merkurius dan Venus
2) Planet superior : Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, Pluto
b. Lintasan asteroid (terletak antara planet Mars dan Jupiter) sebagai pembatas
1) Planet dalam (inner planet) : Merkurius, Venus, Bumi, Mars
2) Planet luar (outer planet) : Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, Pluto
c. Ukuran dan komposisi bahan penyusunnya
1) Planet terrestial (kebumian) : Merkurius, Venus, Bumi, Mars
2) Planet Jovian (raksasa) : Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus
Ini dulu pembahasan pengenalan tata surya. Masih banyak yang harus dipelajari pada postiongan mendatang. Arsyad Riyadi Desember 11, 2014 New Google SEO Bandung, Indonesia
Fisika Kedokteran : Fisika Tubuh Manusia |
Pernah dengar juga sih, kalau di kedokteran ada mata kuliah fisikanya. Tetapi, yang ada di benakku paling fisika dasar, yang memuat mekanika saja.
Itu saat tahun 1996 - 2001 aku kuliah. Nah, baru di tahun 2014 aku berkesempatan membaca buku Fisika Kedokteran, yaitu Fisika Tubuh Manusia. Buku ini merupakan edisi terjemahan yang diterbitkan CV. Sagung Seto, Jakarta. Pengarang aslinya John R. Cameron, James G. Skofronick dan Roderick M. Grant. Buku ini diterjemahkan oleh Dra. Lamyarni I, Sard, M. Eng.
Salah satu buku teks fisika, yang pertama kali membahas mengenai tubuh manusia ditulis oleh Neil Arnott, M.D yang berjudul Elements of Physics or Natural Phylosophy : General and Medical) yang diterbitkan di London tahun 1827.
Dalam bahasa Yunani, Fisika kedokteran dikenal dengan nama iatrophysics. Sedangkan ahli iatrophysics pertama adalah orang Italia yang bernama Giovanni Alfonso Borelli.
Dalam ilmu kedokteran, fisika dibagi dalam dua bidang yang luas, yaitu :
- aplikasi prinsip-prinsip fisika untuk memahami fungsi tubuh manusia dalam masalah kesehatan dan penyakit
- aplikasi fisika pada instrumentasi yang digunakan dalam diagnosa dan terapi.
Hal-hal yang dibahas dalam buku Fisika Tubuh Manusia ini meliputi :
- Energi, panas, kerja dan kekuatan tubuh
- Otot dan gaya
- Fisika tulang
- Tekanan pada tubuh
- Osmosis dan ginjal
- Fisika paru-paru dan pernafasan
- Fisika dari sistem kardiovaskular
- Sinyal elektris pada tubuh
- Suara dan ucapan
- Fisika telinga dan pendengaran
- Fisika mata dan penglihatan
Misalnya kerja sistem tulang dan otot pada tubuh yang berfungsi sebagai pengungkit (lihat gambar berikut). Pengungkit atau tuas sendiri dibedakan menjadi 3, yaitu tuas kelas pertama, tuas kelas kedua, dan tuas kelas ketiga, Tuas kelas ketiga biasanya terdapat pada tubuh, tuas kelas kedua berada pada tingkat berikutnya dan tuas tuas kelas satu yang jarang ada.
Hubungan Sistem Tulang dengan Pengungkit/Tuas |
Kompetensi 1
Melakukan pengukuran dasar secara teliti dengan menggunakan alat ukur yang sesuai dan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Indikator :
Menentukan besaran pokok, besaran turunan dan satuannya atau penggunaan alat ukur dalam
kehidupan sehari-hari.
Membaca kompetensi dan indikator di atas, nampaknya ada beberapa tipe soal yang mungkin dikeluarkan.
Misalnya :
- Menanyakan besaran pokok dan satuannya
- Menanyakan besaran turunan dan satuannya
- Menanyakan besaran pokok, besaran turunan dan satuannya
- Cara menggunakan alat ukur
- Atau bahkan memadukan antara besaran, satuan dan alat ukur yang digunakan
Tetapi, tentunya berbagai kemungkinan itu bukanlah hal yang sulit, jika kita sudah menyiapkan segala sesuatunya.
Hal pertama yang mutlak dan tidak dapat diganggu gugat adalah bisa menghapal atau memahami ke-7 besaran pokok.
Besaran pokok meliputi :
1. Panjang (m)
2. Massa (kg)
3. Waktu (s)
4. Suhu (K)
5. Kuat arus listrik (A)
6. Intensitas Cahaya (cd)
7. Jumlah Zat (mol)
Satuan yang sering ditanyakan, biasanya dalam SI (satuan internasional) atau MKS (meter, kilogram, sekon). Jadi, janganlah tergoda dengan satuan yang lain, seperti CGS (senti meter, gram, sekon).
Amati satuannya. Satuan seperti cm, km, mil, dm memang satuan panjang, tetapi bukan satuan panjang dalam SI.
Demikian juga ada gram, ons, kuintal, ton juga bukan satuan massa dalam SI.
Kesalahan lain, yaitu ketika ada soal menentukan satuan dari suhu. Masih banyak yang memilih derajat Celcius sebagai satuan dalam SI. Padahal jawaban yang benar adalah Kelvin.
Tentunya di samping Celcius, Kelvin masih ada Reamur dan Fahrenheit. Tetapi dalam SI, satuan yang dipakai adalah Kelvin (K).
Sampai di sini dulu pembahasan besaran pokoknya. Untuk besaran turunan maupun pengukurannya akan kita pelajari pada tulisan berikutnya.
Arsyad Riyadi Desember 10, 2014 New Google SEO Bandung, Indonesia
Melakukan pengukuran dasar secara teliti dengan menggunakan alat ukur yang sesuai dan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Indikator :
Menentukan besaran pokok, besaran turunan dan satuannya atau penggunaan alat ukur dalam
kehidupan sehari-hari.
Membaca kompetensi dan indikator di atas, nampaknya ada beberapa tipe soal yang mungkin dikeluarkan.
Misalnya :
- Menanyakan besaran pokok dan satuannya
- Menanyakan besaran turunan dan satuannya
- Menanyakan besaran pokok, besaran turunan dan satuannya
- Cara menggunakan alat ukur
- Atau bahkan memadukan antara besaran, satuan dan alat ukur yang digunakan
Tetapi, tentunya berbagai kemungkinan itu bukanlah hal yang sulit, jika kita sudah menyiapkan segala sesuatunya.
Hal pertama yang mutlak dan tidak dapat diganggu gugat adalah bisa menghapal atau memahami ke-7 besaran pokok.
Besaran pokok meliputi :
1. Panjang (m)
2. Massa (kg)
3. Waktu (s)
4. Suhu (K)
5. Kuat arus listrik (A)
6. Intensitas Cahaya (cd)
7. Jumlah Zat (mol)
Satuan yang sering ditanyakan, biasanya dalam SI (satuan internasional) atau MKS (meter, kilogram, sekon). Jadi, janganlah tergoda dengan satuan yang lain, seperti CGS (senti meter, gram, sekon).
Amati satuannya. Satuan seperti cm, km, mil, dm memang satuan panjang, tetapi bukan satuan panjang dalam SI.
Demikian juga ada gram, ons, kuintal, ton juga bukan satuan massa dalam SI.
Kesalahan lain, yaitu ketika ada soal menentukan satuan dari suhu. Masih banyak yang memilih derajat Celcius sebagai satuan dalam SI. Padahal jawaban yang benar adalah Kelvin.
Tentunya di samping Celcius, Kelvin masih ada Reamur dan Fahrenheit. Tetapi dalam SI, satuan yang dipakai adalah Kelvin (K).
Sampai di sini dulu pembahasan besaran pokoknya. Untuk besaran turunan maupun pengukurannya akan kita pelajari pada tulisan berikutnya.
Arsyad Riyadi Desember 10, 2014 New Google SEO Bandung, Indonesia
Dalam suatu pengukuran, dihasilkan angka-angka yang diyakini nilainya. Angka-angka ini dinamakan angka penting. Angka penting ini meliputi angka pasti dan angka taksiran (diragukan).
Berikut ini adalah aturan-aturan dalam penulisan angka penting.
1. Semua angka yang bukan nol adalah angka penting.
Contoh :
5,64 cm memiliki 3 angka penting
12,25 kg memiliki 4 angka penting
2. Semua angka nol yang terletak di antara angka bukan nol merupakan angka penting
Contoh :
1105 m memiliki 4 angka penting
1,0544 km memiliki 5 angka penting
3. Semua angka nol yang menunjukkan perpangkatan sepuluh bukan merupakan angka penting, kecuali diberi tanda khusus, misalnya diberi tanda garis bawah
Contoh :
0,00234 memiliki 3 angka penting
0,2145000 memiliki 7 angka penting (semua angka nol dibelakang angka 5 dianggap angka penting)
0,245000 memiliki 4 angka penting (angka nol yang dianggap angka penting hanya yang persis di belakang angka 5)
Sehingga jika ada angka 20000 bisa mempunyai angka penting sebanyak 1, 2, 3, 4 bahkan 5 kecuali ada penjelasan lain.
Agar kebingungan tidak terjadi, maka penulisan angka di atas menggunakan bentuk pangkat : 2 x 104 (1 angka penting), 2,0 x 104 (2 angka penting), 2,00 x 104 (3 angka penting) dan seterusnya.
Sumber :
Foster, Bob. 2004. Terpadu Fisika SMA Jilid 1A untuk kelas X. Erlangga
Surya, Yohanes. 1996. Olimpiade Fisika : Teori dan Latihan Fisika Menghadapi Masa Depan Sekolah Menengah Umum Catur Wulan Pertama Kelas 1. PT Primatika Cipta Ilmu
Arsyad Riyadi Desember 10, 2014 New Google SEO Bandung, Indonesia
Berikut ini adalah aturan-aturan dalam penulisan angka penting.
1. Semua angka yang bukan nol adalah angka penting.
Contoh :
5,64 cm memiliki 3 angka penting
12,25 kg memiliki 4 angka penting
2. Semua angka nol yang terletak di antara angka bukan nol merupakan angka penting
Contoh :
1105 m memiliki 4 angka penting
1,0544 km memiliki 5 angka penting
3. Semua angka nol yang menunjukkan perpangkatan sepuluh bukan merupakan angka penting, kecuali diberi tanda khusus, misalnya diberi tanda garis bawah
Contoh :
0,00234 memiliki 3 angka penting
0,2145000 memiliki 7 angka penting (semua angka nol dibelakang angka 5 dianggap angka penting)
0,245000 memiliki 4 angka penting (angka nol yang dianggap angka penting hanya yang persis di belakang angka 5)
Sehingga jika ada angka 20000 bisa mempunyai angka penting sebanyak 1, 2, 3, 4 bahkan 5 kecuali ada penjelasan lain.
Agar kebingungan tidak terjadi, maka penulisan angka di atas menggunakan bentuk pangkat : 2 x 104 (1 angka penting), 2,0 x 104 (2 angka penting), 2,00 x 104 (3 angka penting) dan seterusnya.
Sumber :
Foster, Bob. 2004. Terpadu Fisika SMA Jilid 1A untuk kelas X. Erlangga
Surya, Yohanes. 1996. Olimpiade Fisika : Teori dan Latihan Fisika Menghadapi Masa Depan Sekolah Menengah Umum Catur Wulan Pertama Kelas 1. PT Primatika Cipta Ilmu
Arsyad Riyadi Desember 10, 2014 New Google SEO Bandung, Indonesia
Dalam fisika, dikenal berbagai jenis gaya. Saat kita sekolah di SD, mungkin kita tidak bisa mengidentifikasikan jenis-jenisnya. Tetapi kita tahu, kalau ketapel yang ditarik bisa melontarkan sebuah batu. Magnet dapat menarik/menempel pada sebuah paku. Ataupun juga buah mangga jatuhnya ke bawah.
Sebenarnya, dari kejadian sehari-hari kita bisa mencoba untuk mengidentifikan berbagai jenis gaya. Kita cari tahu sendiri. Tanpa basa-basi, mari kita cari tahu berbagai jenis gaya yang ada di sekitar kita.
1. Gaya gravitasi
Mangga yang lepas, dari tangkainya akan jatuh ke bawah karena adanya gaya tarik gravitasi bumi. Gaya ini dinamakan gaya gravitasi.
Newton merumuskan gaya gravitasi adalah gaya tarik-menarik antara dua benda yang memiliki massa.
Dari definisi tersebut, keliru jika ada mangga yang jatuh hanya semata-mata hanya satu gaya yang bekerja, yaitu mangga ditarik oleh bumi. Sebenarnya bumi juga ditarik oleh mangga. Hanya saja, karena massa buah mangga jauh..jauh...jauh...lebih kecil dari massa bumi, maka buah manggalah yang ketarik ke bumi.
Dikaitkan dengan kelembaman/inersia, bumi yang memiliki massa jauh lebih besar dikatakan "malas" untuk bergerak menuju buah mangga tadi.
2. Gaya pegas
Sebuah ketapel yang ditarik, maka batu yang ada di dalamnya akan terlontar dengan kecepatan tertentu. Gaya yang dihasilkan oleh ketapel ini disebut dengan gaya pegas.
Tentunya tidak semua benda memiliki gaya pegas, Hanya benda-benda yang elastis yang memiliki, Misalnya karet yang bisa digunakan untuk menjepret temannya :) atau juga pentil yang ada di ketapel maupun busur tanah.
3. Gaya gesek
Gaya gesek sangat mudah ditemukan. Misalnya saat kita menarik kursi atau meja. Saat kita berjalan. Saat ban sepeda berputar di atas tanah atau aspal.
Intinya, gaya gesek ini ditimbulkan pada benda yang memiliki permukaan yang kasar.
Semakin kasar permukaan benda maka gaya geseknya semakin besar.
Misalnya gaya gesekan antara kelereng dengan tanah berbeda dengan gaya gesekan antara kelereng dengan lantai keramik.
Tentunya masih banyak lagi jenis-jenis gaya yang lain, seperti gaya tarik magnet, gaya elektrostatis, gaya adhesi-kohesi dan lain-lain yang akan kita pelajari lebih lanjut dalam postingan selanjutnya.
Tetapi, apapun gayanya satuan dalam SI-nya adalah Newton.
Arsyad Riyadi Desember 10, 2014 New Google SEO Bandung, Indonesia
Sebenarnya, dari kejadian sehari-hari kita bisa mencoba untuk mengidentifikan berbagai jenis gaya. Kita cari tahu sendiri. Tanpa basa-basi, mari kita cari tahu berbagai jenis gaya yang ada di sekitar kita.
1. Gaya gravitasi
Mangga yang lepas, dari tangkainya akan jatuh ke bawah karena adanya gaya tarik gravitasi bumi. Gaya ini dinamakan gaya gravitasi.
Newton merumuskan gaya gravitasi adalah gaya tarik-menarik antara dua benda yang memiliki massa.
Dari definisi tersebut, keliru jika ada mangga yang jatuh hanya semata-mata hanya satu gaya yang bekerja, yaitu mangga ditarik oleh bumi. Sebenarnya bumi juga ditarik oleh mangga. Hanya saja, karena massa buah mangga jauh..jauh...jauh...lebih kecil dari massa bumi, maka buah manggalah yang ketarik ke bumi.
Dikaitkan dengan kelembaman/inersia, bumi yang memiliki massa jauh lebih besar dikatakan "malas" untuk bergerak menuju buah mangga tadi.
2. Gaya pegas
Sebuah ketapel yang ditarik, maka batu yang ada di dalamnya akan terlontar dengan kecepatan tertentu. Gaya yang dihasilkan oleh ketapel ini disebut dengan gaya pegas.
Tentunya tidak semua benda memiliki gaya pegas, Hanya benda-benda yang elastis yang memiliki, Misalnya karet yang bisa digunakan untuk menjepret temannya :) atau juga pentil yang ada di ketapel maupun busur tanah.
3. Gaya gesek
Gaya gesek sangat mudah ditemukan. Misalnya saat kita menarik kursi atau meja. Saat kita berjalan. Saat ban sepeda berputar di atas tanah atau aspal.
Intinya, gaya gesek ini ditimbulkan pada benda yang memiliki permukaan yang kasar.
Semakin kasar permukaan benda maka gaya geseknya semakin besar.
Misalnya gaya gesekan antara kelereng dengan tanah berbeda dengan gaya gesekan antara kelereng dengan lantai keramik.
Tentunya masih banyak lagi jenis-jenis gaya yang lain, seperti gaya tarik magnet, gaya elektrostatis, gaya adhesi-kohesi dan lain-lain yang akan kita pelajari lebih lanjut dalam postingan selanjutnya.
Tetapi, apapun gayanya satuan dalam SI-nya adalah Newton.
Arsyad Riyadi Desember 10, 2014 New Google SEO Bandung, Indonesia
Pernahkan kita benar-benar memperhatikan angka yang didapat dari hasil pengukuran.
Arsyad Riyadi
Desember 10, 2014
New Google SEO
Bandung, Indonesia
Misalnya, ketika menggunakan mistar, kita dapatkan angka 2,4 cm atau 24 mm saat mengukur panjang suatu buku.
Beda halnya, ketika kita menggunakan jangka sorong untuk mengukur diameter tabung, misalnya didapatkan hasil 6,85 cm atau 68,5 mm.
Hasil yang berbeda, kita dapatkan ketika menggunakan mikrometer sekrup untuk mengukur tebal sebuah pelat, misalnya 6,33 mm.
Persamaan dari ketiga hasil pengukuran itu apa? Mungkin ada yang mengatakan angka awalnya bisa sama jika ketiganya mengukur benda yang sama. Cuma angka berikutnya akan berbeda. Dikatakan bahwa mikrometer sekrup lebih teliti dibanding dengan jangka sorong maupun mistar.
Okelah. Apapun persamaan dan perbedaaannya, yang jelas hasil pengukuran ketiga alat itu merupakan angka penting pengukuran.
Okelah. Apapun persamaan dan perbedaaannya, yang jelas hasil pengukuran ketiga alat itu merupakan angka penting pengukuran.
Pengukuran mistar (2,4 cm) memiliki 2 angka penting.
Pengukuran jangka sorong ( 6,85 cm) memiliki 3 angka penting.
Pengukuran mikrometer sekrup (6,33 mm) memiliki 3 angka penting.
Dalam pengukuran, yang kita laporkan dalam lembar data tentunya hasil apa adanya alias fakta, Bukan opini, perasaan atau pendapat kita sendiri. Jadi misalnya, penggaris yang kita pakai ternyata hanya mampu mengukur sampai 1 desimal di belakang angka (misalnya 2,4 cm), tidak boleh dituliskan dengan 2,45 cm misalnya. Dengan asumsi benda yang kita ukur ternyata berada di antara skala 2,4 - 2, 5 cm, sehingga kita tuliskan 2,45 cm.
Mungkin ada yang mengatakan, ya nggak apa-apalah, toh selisihnya sedikit...hehehhehe.
Tetapi, itulah bedanya ilmu pengukuran dengan ilmu perdagangan. Tahu kan, kalau di pasar, misalnya beli daging 1 kg belum tentu 1 kg tetapi ada unsur kira-kiranya lumayan tinggi dibanding mengukur di laboratorium. Bisa-bisa dimarahi pembelinya karenan kelamaan dalam menimbang.
Jujur dan teliti. Itulah kunci dari pengukuran.
Terkait dengan itu, tentunya ada aturan-aturan mengenai angka penting. Dalam postingan mendatang, akan kita pelajari lebih lanjut aturan-aturan penulisan angka penting dan pengoperasiannya.
Terkait dengan itu, tentunya ada aturan-aturan mengenai angka penting. Dalam postingan mendatang, akan kita pelajari lebih lanjut aturan-aturan penulisan angka penting dan pengoperasiannya.
Sebelum lebih lanjut mengenal teori relativitas Einstein, kita kenali dulu prinsip relativitas klasik. Prinsip ini dikenal juga dengan Prinsip Relaltivitas Galileo atau lebih lanjut dikenal sebagai Relativitas Newton.
Meskipun gerak bersifat relatif tergantung pada kerangka acuan yang dipilih tetapi prinsip atau hukum fisika berlaku sama.
Gerak relatif tetapi hukum harus sama. MUNGKINKAH?
Inilah prinsip relativitas Newton
"Semua hukum mekanika Newton berlaku sama untuk semua kerangka acuan inersial.
Sehingga, besaran akan sama saat diukur oleh pengamat yang diam dan pengamat yang bergerak.
Misalnya, buah apel yang jatuh dari pohonnya (yang diam) akan mengalami gerak lurus berubah beraturan dipercepat.
Demikian juga buah apel tersebut dijatuhkan dari sebuah mobil yang bergerak dengan kelajuan tetap juga akan mengalami jenis gerak yang sama (gerak lurus berubah beraturan) menurut pengamat yang berada di dalam mobil tersebut.
Arsyad Riyadi
Desember 10, 2014
New Google SEO
Bandung, Indonesia
Meskipun gerak bersifat relatif tergantung pada kerangka acuan yang dipilih tetapi prinsip atau hukum fisika berlaku sama.
Gerak relatif tetapi hukum harus sama. MUNGKINKAH?
Inilah prinsip relativitas Newton
"Semua hukum mekanika Newton berlaku sama untuk semua kerangka acuan inersial.
Sehingga, besaran akan sama saat diukur oleh pengamat yang diam dan pengamat yang bergerak.
Misalnya, buah apel yang jatuh dari pohonnya (yang diam) akan mengalami gerak lurus berubah beraturan dipercepat.
Demikian juga buah apel tersebut dijatuhkan dari sebuah mobil yang bergerak dengan kelajuan tetap juga akan mengalami jenis gerak yang sama (gerak lurus berubah beraturan) menurut pengamat yang berada di dalam mobil tersebut.
Pengertian Dasar
Kejadian
Kejadian adalah suatu peristiwa fisika yang terjadi dalam suatu ruang pada suatu waktu sesaat yang tertentu.
Contoh : buah yang jatuh dari pohon, tabrakan dua buah mobil dan sebagainya.
Pengamat
Pengamat adalah sesesorang yang mengamati suatu kejadian dan melakukan pengukuran. Alat ukur apa saja yang melakukan pengukuran terhadap suatu kejadian juga disebut pengamat.
Kerangka acuan
Kerangka acuan adalah suatu sistem koordinat , di mana seorang pengamat melakukan pengamatan terhadap suatu kejadian.
Contoh kejadian :
Sebuah kelereng dijatuhkan dari mobil yang bergerak dengan kelajuan tetap V terhadap orang yang diam di pinggir jalan.
Dalam kasus ini, setidaknya ada 2 pengamat yang mengamati kejadian tersebut.
Pengamat pertama adalah orang yang menjatuhkan kelereng (di dalam mobil), sedangkan pengamat kedua adalah orang yang berdiri di pinggir jalan.
Dari kejadian tersebut, manakah yang dianggap diam ? Apakah pengamat pertama atau pengamat kedua. Padahal keduanya berada di atas bumi yang sama-sama berputar mengelilingi matahari. Sedangkan matahari juga bergerak terhadap benda lain dalam galaksi bima sakti dan seterusnya.
Untuk itulah dibutuhkan Kerangka Acuan.
Kerangka acuan yang dimaksud dalam relativitas khusus adalah kerangka acuan inersial, yaitu kerangka acuan yang berada dalam keadaan diam atau bergerak lurus dengan kecepatan konstan.
Bumi dan semua benda di alam semesta saling bergerak relatif satu sama lain.
Ketika kita menganggap benda-benda tersebut bergerak, karena anggapan kita saat itu sebagai Kerangka Acuan. Arsyad Riyadi Desember 08, 2014 New Google SEO Bandung, Indonesia
Kejadian
Kejadian adalah suatu peristiwa fisika yang terjadi dalam suatu ruang pada suatu waktu sesaat yang tertentu.
Contoh : buah yang jatuh dari pohon, tabrakan dua buah mobil dan sebagainya.
Pengamat
Pengamat adalah sesesorang yang mengamati suatu kejadian dan melakukan pengukuran. Alat ukur apa saja yang melakukan pengukuran terhadap suatu kejadian juga disebut pengamat.
Kerangka acuan
Kerangka acuan adalah suatu sistem koordinat , di mana seorang pengamat melakukan pengamatan terhadap suatu kejadian.
Contoh kejadian :
Sebuah kelereng dijatuhkan dari mobil yang bergerak dengan kelajuan tetap V terhadap orang yang diam di pinggir jalan.
Dalam kasus ini, setidaknya ada 2 pengamat yang mengamati kejadian tersebut.
Pengamat pertama adalah orang yang menjatuhkan kelereng (di dalam mobil), sedangkan pengamat kedua adalah orang yang berdiri di pinggir jalan.
Dari kejadian tersebut, manakah yang dianggap diam ? Apakah pengamat pertama atau pengamat kedua. Padahal keduanya berada di atas bumi yang sama-sama berputar mengelilingi matahari. Sedangkan matahari juga bergerak terhadap benda lain dalam galaksi bima sakti dan seterusnya.
Untuk itulah dibutuhkan Kerangka Acuan.
Kerangka acuan yang dimaksud dalam relativitas khusus adalah kerangka acuan inersial, yaitu kerangka acuan yang berada dalam keadaan diam atau bergerak lurus dengan kecepatan konstan.
Bumi dan semua benda di alam semesta saling bergerak relatif satu sama lain.
Ketika kita menganggap benda-benda tersebut bergerak, karena anggapan kita saat itu sebagai Kerangka Acuan. Arsyad Riyadi Desember 08, 2014 New Google SEO Bandung, Indonesia
Apa itu relativitas?
Banyak orang yang mengakui jika Einstein itu jenius. Teori Relativitas adalah salah satu gagasan yang menunjukkan kejeniusannya.
Teori ini mampu memutarbalikkan pendapat/keyakinan masyarakat awam. Dari pemuluran waktu, penyusutan panjang, penambahan massa sampai hubungan antara massa energi yang dahsyat.
Di sini kita akan mempelajari teori relativitas khusus. Disebut "khusus", karena merupakan penyederhanaan dari teori relativitas umum yang sudah melibatkan pengaruh gravitasi dan percepatan.
Gerak adalah Relatif
Bagaimana kita harus menjelaskan kepada seorang anak kecil yang berada dalam mobil yang sedang melaju dengan kencang. Dia menganggap jika pohon, rumah, dan gedung-gedung di luar bergerak begitu cepat?
Sama halnya, dalam sejarah ilmu pengetahuan. Ribuan tahun yang lalu orang menganggap jika matahari, bumi, bulan dan benda-benda langit yang lain bergerak mengelilingi bumi. Hal ini yang mendasari munculnya teori Geosentris oleh Ptolemius.
Teori ini terus diakui, sampai akhirnya Copernicus (1532) mengajukan teori Heliosentris (matahari sebagai pusat tata surya).
Dalam teori relativitas, pandangan yang bertentangan tersebut sebenarnya tidak perlu. Karena keduanya, pada dasarnya ekuivalen satu sama lain. Arsyad Riyadi Desember 07, 2014 New Google SEO Bandung, Indonesia
Banyak orang yang mengakui jika Einstein itu jenius. Teori Relativitas adalah salah satu gagasan yang menunjukkan kejeniusannya.
Teori ini mampu memutarbalikkan pendapat/keyakinan masyarakat awam. Dari pemuluran waktu, penyusutan panjang, penambahan massa sampai hubungan antara massa energi yang dahsyat.
Di sini kita akan mempelajari teori relativitas khusus. Disebut "khusus", karena merupakan penyederhanaan dari teori relativitas umum yang sudah melibatkan pengaruh gravitasi dan percepatan.
Gerak adalah Relatif
Bagaimana kita harus menjelaskan kepada seorang anak kecil yang berada dalam mobil yang sedang melaju dengan kencang. Dia menganggap jika pohon, rumah, dan gedung-gedung di luar bergerak begitu cepat?
Sama halnya, dalam sejarah ilmu pengetahuan. Ribuan tahun yang lalu orang menganggap jika matahari, bumi, bulan dan benda-benda langit yang lain bergerak mengelilingi bumi. Hal ini yang mendasari munculnya teori Geosentris oleh Ptolemius.
Teori ini terus diakui, sampai akhirnya Copernicus (1532) mengajukan teori Heliosentris (matahari sebagai pusat tata surya).
Dalam teori relativitas, pandangan yang bertentangan tersebut sebenarnya tidak perlu. Karena keduanya, pada dasarnya ekuivalen satu sama lain. Arsyad Riyadi Desember 07, 2014 New Google SEO Bandung, Indonesia
Tidak ada yang berubah kecuali perubahan itu sendiri. Perubahan adalah keniscayaan.
Banyak orang yang mendambakan kemapanan. Sehingga ketika ada perubahan, maka reaksi mereka pun bermacam-macam. Sebagian menerima, sebagian menolak, dan sebagian lainnya acuh tak acuh.
Yang menerima pun bermacam-macam jenisnya. Ada yang benar-benar menerima dengan segala konsekwensinya (misalnya dengan belajar banyak hal) ataupun asal menerima. Demikian juga yang menolak, ada yang asal menolak karena tidak menyukai perubahan. Ada juga yang menolak karena merasa apa yang sudah ada masih layak untuk dipakai.
Demikianlah, berbagai tanggapan pro kontra terjadi ketika kurikulum 2013 akan diterapkan.
Dalam tulisan ini, kita akan menelisik ke belakang bagaimana kurikulum di Indonesia terus menerus mengalami perubahan.
(Imas Kurniasih, 2014) membagi kurikulum di Indonesia menjadi 3 kelompok, yaitu rencana pelajaran, kurikulum berbasis tujuan, dan kurikulum berorientasi kompetensi).
1. Kurikulum Rencana Pelajaran (1947 – 1968)
Meliputi kurikulum 1947, 1952, 1964, dan 1968.
2. Kurikulum Berorientasi Pencapaian Tujuan (1975 – 1994)
Meliputi perubahan kurikulum 1975, 1984, dan kurikulum 1994.
3. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004
4. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006
5. Kurikulum 2013
Kalau dihitung, sekurang-kurangnya, sejak kemerdekaan, Indonesia telah mengalami 10 kali perubahan kurikulum. Perubahan-perubahan ini didasarkan pada situasi kondisi berupa tantangan-tantangan yang dihadapi Indonesia saat itu.
Pada kurikulum 1947 (Rencana Pelajaran 1947), tujuannya lebih menekankan kepada pendidikan watak, kesadaran bernegara dan bermasyarakat.
Pada kurikulum 1952 (Rencana Pelajaran Terurai 1952), harus memperhatikan hal-hal berikut : pendidikan pikiran harus dikurangi, isi pelajaran harus dihubungkan terhadap kesenian, pendidikan watak, pendidikan jasmani serta kewarganegaraan dan masyarakat.
Pada kurikulum 1964 (Rencana Pendidikan 1964), menitikberatkan pada pengembangan cipta rasa, karsa, karya dan moral, yang kemudian dikenal dengan Pancawardhana.
Pada kurikulum 1968, pendidikan ditekankan pada upaya untuk membentuk manusia Pancasila yang sejati, kuat, dan sehat jasmani, mempertinggi kecerdasan dan ketrampilan jasmani, moral, budi pekerti, dan keyakinan beragama. Pada prinsipnya kelahiran kurikulum ini sangat bersifat politis, yaitu menggantu rencana pendidikan 1964 yang dicitrakan dengan produk orde lama.
Pada kurikulum 1975, untuk pertama kalinya terlihat dengan jelas tujuan pendidikan. Dari tujuan tersebut diuraikan tujuan-tujuan yang akan dicapai seperti tujuan instruksional umum, tujuan instruksional khusus, dan berbagai rincian lainnya.
Pada kurikulum 1984, terjadi penyempurnaan dari kurikulum 1975. Hal yang menonjol pada kurikulum 1984 adalah adanya CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) dan Sistem Spiral. Di sini pembelajaran mulai bergeser dari teacher oriented ke student oriented. Dan dengan sistem spiral, maka semakin tinggi jenjang pendidikannya, materi yang diberikan makin dalam dan detil.
Pada Kurikulum 1994, pembelajaran lebih menekankan materi pelajaran yang cukup padat. Dan dalam pelaksanannya, guru menggunakan strategi yang melibatkan siswa secara aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik, dan sosial.
Pada Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004, mencakup beberapa kompetensi dan seperangkat tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa.
Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006, guru dan sekolah lebih memiliki otoritas dalam mengembangkan kurikulum secara bebas dengan memperhatikan karakteristik siswa dan lingkungan di sekolah masing-masing.
Pada kurikulum 2013, menurut Mendikbud, lebih menekankan pada kompetensi berbasis sikap, ketrampilan, dan ketrampilan. Salah satu ciri pada kurikulum ini adalah guru dituntut untuk berpengetahuan sebanyak-banyaknya karena siswa lebih leluasa dalam mengakses berbagai informasi melalui perkembangan ICT/TIK.
Guru sebagai salah satu komponen penting penggerak kurikulum dituntut untuk mampu menerapkannya dalam rencana pembelajaran di kelas-kelas. Tentunya, ada yang siap dan ada yang tidak. Ada yang menerima dan ada yang menolak. Ada yang proaktif dan ada yang reaktif.
Belajar dari sejarah perkembangan kurikulum di atas, dapat disimpulkan bahwa perubahan kurikulum adalah keniscayaan. Tantangan setiap zaman berubah.
Dari dunia luar, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi begitu pesat. Berbagai tayangan lewat media televisi, majalah/surat kabar, internet yang begitu menarik menjadi saingan tersendiri bagi para siswa, ketimbang membaca buku-buku/LKS yang begitu-begitu saja. Untuk itulah sudah saatnya guru, bukan lagi belajar menggunakan komputer tetapi sudah sampai tahap memanfaatkan komputer untuk mendukung pembelajaran. Buatlah konten yang menarik, berupa video, animasi, simulasi, dan konten-konten lain yang sarat multimedia dan interaktif. Nah di sinilah guru dituntut untuk terus belajar. Belajar sepanjang hayat.. life long education..bisa menjadi jargon untuk mau dan mampu mengimplementasikan kurikulum 2013.
Demikian juga, adanya tantangan dari dalam pendidikan sendiri. Pendidikan sudah mengalami pergeseran, dari berorientasi guru ke arah berorientasi siswa. Kita sudah belajar tersebut sejak tahun 2004 melalui CBSA sampai sekarang. Tidak lagi saatnya menjadikan diri sebagai guru yang “menakutkan”. Menginginkan kelas yang “sunyi senyap”..kelas yang “tenang”. Dan ini tantangannya. Bagaimana mengembalikan kelas kepada situasi yang membuat siswa senang dan nyaman, sementara pembelajaran yang dilakukan juga bisa mencapai tujuannya.
“Masuklah ke dunia anak, baru perkenalkan dunia kita kepada mereka”. Inilah asas dari Quantum Teaching, yang bisa kita gunakan.
Hal ini senada dengan, “Mencoba mengerti dulu baru dimengerti”, sebagai kunci menjalin hubungan, seperti yang dikatakan oleh Stephen R. Covey.
Akhirnya, mari kita sambut kurikulum 2013 dengan terus-menerus memperbaharui diri. Sebuah filosofi Tao yang bagus, yang mengatakan “banyak melakukan tetapi tidak merasa melakukan”.
No losing of hope menyikapi perubahan-perubahan yang seringkapi tidak sesuai keinginan. Arsyad Riyadi Juli 30, 2014 New Google SEO Bandung, Indonesia
Banyak orang yang mendambakan kemapanan. Sehingga ketika ada perubahan, maka reaksi mereka pun bermacam-macam. Sebagian menerima, sebagian menolak, dan sebagian lainnya acuh tak acuh.
Yang menerima pun bermacam-macam jenisnya. Ada yang benar-benar menerima dengan segala konsekwensinya (misalnya dengan belajar banyak hal) ataupun asal menerima. Demikian juga yang menolak, ada yang asal menolak karena tidak menyukai perubahan. Ada juga yang menolak karena merasa apa yang sudah ada masih layak untuk dipakai.
Demikianlah, berbagai tanggapan pro kontra terjadi ketika kurikulum 2013 akan diterapkan.
Dalam tulisan ini, kita akan menelisik ke belakang bagaimana kurikulum di Indonesia terus menerus mengalami perubahan.
(Imas Kurniasih, 2014) membagi kurikulum di Indonesia menjadi 3 kelompok, yaitu rencana pelajaran, kurikulum berbasis tujuan, dan kurikulum berorientasi kompetensi).
1. Kurikulum Rencana Pelajaran (1947 – 1968)
Meliputi kurikulum 1947, 1952, 1964, dan 1968.
2. Kurikulum Berorientasi Pencapaian Tujuan (1975 – 1994)
Meliputi perubahan kurikulum 1975, 1984, dan kurikulum 1994.
3. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004
4. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006
5. Kurikulum 2013
Kalau dihitung, sekurang-kurangnya, sejak kemerdekaan, Indonesia telah mengalami 10 kali perubahan kurikulum. Perubahan-perubahan ini didasarkan pada situasi kondisi berupa tantangan-tantangan yang dihadapi Indonesia saat itu.
Pada kurikulum 1947 (Rencana Pelajaran 1947), tujuannya lebih menekankan kepada pendidikan watak, kesadaran bernegara dan bermasyarakat.
Pada kurikulum 1952 (Rencana Pelajaran Terurai 1952), harus memperhatikan hal-hal berikut : pendidikan pikiran harus dikurangi, isi pelajaran harus dihubungkan terhadap kesenian, pendidikan watak, pendidikan jasmani serta kewarganegaraan dan masyarakat.
Pada kurikulum 1964 (Rencana Pendidikan 1964), menitikberatkan pada pengembangan cipta rasa, karsa, karya dan moral, yang kemudian dikenal dengan Pancawardhana.
Pada kurikulum 1968, pendidikan ditekankan pada upaya untuk membentuk manusia Pancasila yang sejati, kuat, dan sehat jasmani, mempertinggi kecerdasan dan ketrampilan jasmani, moral, budi pekerti, dan keyakinan beragama. Pada prinsipnya kelahiran kurikulum ini sangat bersifat politis, yaitu menggantu rencana pendidikan 1964 yang dicitrakan dengan produk orde lama.
Pada kurikulum 1975, untuk pertama kalinya terlihat dengan jelas tujuan pendidikan. Dari tujuan tersebut diuraikan tujuan-tujuan yang akan dicapai seperti tujuan instruksional umum, tujuan instruksional khusus, dan berbagai rincian lainnya.
Pada kurikulum 1984, terjadi penyempurnaan dari kurikulum 1975. Hal yang menonjol pada kurikulum 1984 adalah adanya CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) dan Sistem Spiral. Di sini pembelajaran mulai bergeser dari teacher oriented ke student oriented. Dan dengan sistem spiral, maka semakin tinggi jenjang pendidikannya, materi yang diberikan makin dalam dan detil.
Pada Kurikulum 1994, pembelajaran lebih menekankan materi pelajaran yang cukup padat. Dan dalam pelaksanannya, guru menggunakan strategi yang melibatkan siswa secara aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik, dan sosial.
Pada Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004, mencakup beberapa kompetensi dan seperangkat tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa.
Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006, guru dan sekolah lebih memiliki otoritas dalam mengembangkan kurikulum secara bebas dengan memperhatikan karakteristik siswa dan lingkungan di sekolah masing-masing.
Pada kurikulum 2013, menurut Mendikbud, lebih menekankan pada kompetensi berbasis sikap, ketrampilan, dan ketrampilan. Salah satu ciri pada kurikulum ini adalah guru dituntut untuk berpengetahuan sebanyak-banyaknya karena siswa lebih leluasa dalam mengakses berbagai informasi melalui perkembangan ICT/TIK.
Guru sebagai salah satu komponen penting penggerak kurikulum dituntut untuk mampu menerapkannya dalam rencana pembelajaran di kelas-kelas. Tentunya, ada yang siap dan ada yang tidak. Ada yang menerima dan ada yang menolak. Ada yang proaktif dan ada yang reaktif.
Belajar dari sejarah perkembangan kurikulum di atas, dapat disimpulkan bahwa perubahan kurikulum adalah keniscayaan. Tantangan setiap zaman berubah.
Dari dunia luar, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi begitu pesat. Berbagai tayangan lewat media televisi, majalah/surat kabar, internet yang begitu menarik menjadi saingan tersendiri bagi para siswa, ketimbang membaca buku-buku/LKS yang begitu-begitu saja. Untuk itulah sudah saatnya guru, bukan lagi belajar menggunakan komputer tetapi sudah sampai tahap memanfaatkan komputer untuk mendukung pembelajaran. Buatlah konten yang menarik, berupa video, animasi, simulasi, dan konten-konten lain yang sarat multimedia dan interaktif. Nah di sinilah guru dituntut untuk terus belajar. Belajar sepanjang hayat.. life long education..bisa menjadi jargon untuk mau dan mampu mengimplementasikan kurikulum 2013.
Demikian juga, adanya tantangan dari dalam pendidikan sendiri. Pendidikan sudah mengalami pergeseran, dari berorientasi guru ke arah berorientasi siswa. Kita sudah belajar tersebut sejak tahun 2004 melalui CBSA sampai sekarang. Tidak lagi saatnya menjadikan diri sebagai guru yang “menakutkan”. Menginginkan kelas yang “sunyi senyap”..kelas yang “tenang”. Dan ini tantangannya. Bagaimana mengembalikan kelas kepada situasi yang membuat siswa senang dan nyaman, sementara pembelajaran yang dilakukan juga bisa mencapai tujuannya.
“Masuklah ke dunia anak, baru perkenalkan dunia kita kepada mereka”. Inilah asas dari Quantum Teaching, yang bisa kita gunakan.
Hal ini senada dengan, “Mencoba mengerti dulu baru dimengerti”, sebagai kunci menjalin hubungan, seperti yang dikatakan oleh Stephen R. Covey.
Akhirnya, mari kita sambut kurikulum 2013 dengan terus-menerus memperbaharui diri. Sebuah filosofi Tao yang bagus, yang mengatakan “banyak melakukan tetapi tidak merasa melakukan”.
No losing of hope menyikapi perubahan-perubahan yang seringkapi tidak sesuai keinginan. Arsyad Riyadi Juli 30, 2014 New Google SEO Bandung, Indonesia
Teringat ketika, saya masih SMP. Waktu itu memasuki kelas 2. Ada seorang guru perempuan yang katanya “killer”, meskipun di sisi lain kami merasa dekat dan merasa sedih ketika beliau pindah sekolah. Beliau cantik tetapi kalah kecantikannnya dengan kegalakannya. Ini menurut saya loh.
Waktu itu ada tugas mengerjakan PR dari buku paket. Tak terbayangkan saya hanya kekurangan 2 soal dari 20 soal, berakibat saya harus mengulangi mengerjakan PR tersebut sebanyak sepuluh kali. Seingat saya ini adalah soal pilihan ganda yang cara mengerjakannya, baik soal maupun jawaban harus ditulis lagi.
Usut punya usut, ternyata buku yang saya pakai adalah buku edisi lama. Sedangkan yang dipakai saat itu adalah buku revisi.
Kedua saat saya SMA. Ceritanya ada tugas meringkas dari buku. Entah perintahnya tidak jelas atau teman-teman yang tidak sempat (baca : agak malas), maka seminggu berikutnya hanya 2 orang yang menyelesaikan ringkasannya. Termasuk saya, yang mendapat nilai 90 dari sebuah ringkasan. Kesamaan dengan cerita “salah buku di SMP” adalah saya masih menggunakan buku edisi lama. Perbedaannya adalah di SMA saya sukses pakai buku edisi lama.
Apa yang menarik dari cerita di atas?
Waktu itu jelas, saya tidak memahami apa itu kurikulum. Tidak pernah guru-guru bercerita, kurikulum apa yang dipakai. Saya masuk SMP pada tahun 1990, berarti saat itu yang dipakai kurikulum 1984. Wajar dalam kurun waktu tersebut buku-buku terus direvisi. Baru ganti buku saya sudah merepotkan, apalagi ganti kurikulum.
Saya ingat betul, bahwa buku-buku yang saya pakai dari awal sekolah (MI), kemudian melanjutkan ke SMP dan SMA lebih banyak menggunakan buku-buku sisa peninggalan kakak saya. Dari yang selisih sekolahnya 10 tahun sampai yang 2 tingkat di atas saya. Dalam banyak hal saya mempunyai bahan bacaan yang berbeda dari teman-teman sekelas. Di sisi lain terasa merepotkan, karena harus juga menyesuaikan dengan referensi yang dipakai saat itu. Hal ini terasa bermasalah ketika pelajaran-pelajaran non eksak.
Tambahan sana-sini pada buku revisi harus ditulis, baik di buku saya yang lama maupun dalam catatan.
Penggunaan buku-buku lama tersebut terus berulang. Bahkan sampai mau UMPTN (Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri) dan sampai sekarang jadi guru. Sejak tahun 2004 – 2014, buku-buku kurikulum 1994.
Dan saya tidak menemukan masalah yang berarti, ketika harus memakai buku-buku lama tersebut. Misalnya ketika dulu mengajar di SMA/SMK tahun 2004, saya masih setia dengan buku-buku Olimpiade Fisika-nya Yohanes Surya yang diterbitkan tahun 1996. Olimpiade sendiri singkatan dari TeOri dan Latihan Fisika Menghadapi Masa Depan. Termasuk buku Fisika-nya Nyoman Kertiasa yang diterbitkan pertama kali tahun 1993 oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Bahkan seingat saya , buku Fisika waktu saya SMA (karangan Yohanes Surya yang diterbitkan oleh Intan Pariwara tahun 1986) juga masih dipakai.
Demikian juga ketika kurikulum 2004, 2006 dan sekarang kurikulum 2013. Buku-buku edisi lama pun masih bertengger dengan manisnya. Selalu siap menjadi salah satu referensi dalam mengajar.
Mungkin ada yang bertanya..Anda kan guru, bisa mengambil materi dari buku sana-sini. Bagaimana dengan para siswa?
Jawaban saya sederhana.
Apapun kurikulumnya, gurunya tetap. Perubahan apapun dalam kurikulum tidak serta merta mengorbankan apa yang telah dipunya sebelumnya.
Di perpustakaan banyak sekali buku-buku yang menumpuk. Siapa yang akan pakai? Yakinkah kita, kalau siswa-siswa mau meminjam buku-buku lama tersebut, kalau kita sebagai guru tidak mau memakainya. Padahal di banyak hal. Materi-materi di buku-buku terbaru masih banyak yang termuat di buku-buku lama tersebut. Bahkan beberapa isinya jauh lebih lengkap. Hitungannya sederhana. Ketika satu buku (misalnya buku BSE dan buku siswa kurikulum 2013) dipakai untuk 2 semester, yang memuat Fisika, Biologi dan Kimia untuk IPA SMP. Kita bandingkan dengan buku edisi lama, dengan 1 buku memuat 1 semester dan untuk 1 bidang saja (misalnya Fisika), tentunya buku yang lama relatif lebih lengkap isinya.
Dari gambaran tersebut, akan mengurangi anggapan adanya keharusan ganti buku saat ada pergantian kurikulum. Jangan sampai dengan ketersediaan buku-buku oleh pemerintah (dalam bentuk BSE, buku siswa maupun buku guru), membuat kita kehilangan kesempatan mendapatkan pengetahuan-pengetahuan tambahan karena segan untuk mencari informasi-informasi dari buku-buku lain. Arsyad Riyadi Juli 30, 2014 New Google SEO Bandung, Indonesia