Operasi aljabar secara umum dibagi empat, yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.
Aturan dalam operasi angka penting adalah sebagai berikut :
1. Penjumlahan atau pengurangan dua bilangan penting atau lebih akan memiliki hasil dengan banyak angka penting terkecil.
Contoh :
Sebuah pengukuran 112,4 + 1234,5 = 1346,9. Jika menggunakan aturan angka penting diperoleh hasil 1347 (pembulatan dari 1346,9)
112,4( 4 angka penting)
1234,5 (5 angka penting)
Maka hasil penjumlahannya dari keduanya :
1347 (4 angka penting)
2. Perkalian atau pembagian dua bilangan penting atau lebih akan menghasilkan hasil dengan banyak angka penting terkecil.
Contoh :
Sebuah pengukuran 1,23 x 4,5 = 5,535. Jika menggunakan aturan angka penting maka dihasilkan 5,5.
1,23 ( 3 angka penting)
4,5 ( 2 angka penting)
Operasi perkalian keduanya akan menghasilkan :
5,5 (2 angka penting)
Tentunya aturan angka penting ini selalu dipegang, terutama dalam pengukuran.
Misalnya kita menggunakan penggaris untuk mengukur panjang dan lebar sebuah kertas, ternyata dihasilkan panjang = 21,4 cm dan lebar = 14,1 cm. Ditanyakan berapa luas kertas tersebut?
Dengan mudah diketahui bahwa luas kertas tersebut = panjang x lebar = 21,4 cm x 14,1 cm = 301,74 cm2.
Namun kalau dilihat dari aturan angka penting hasil ini tidak bisa diterima :
Bagaimana mungkin bilangan dengan 3 angka penting dikalikan dengan 3 angka penting, akan menghasilkan bilangan dengan angka penting sebanyak 5?
Dilihat dari alatnya, yaitu penggaris/mistar tidaklah mungkin menghasilkan angka penting dengan dua desimal dibelakang angkanya.
Di sinilah konsep kejujuran diterapkan. Telitilah dalam pengukuran, tetapi tidak boleh menambah tingkat ketelitian yang tidak sesuai dengan alat yang digunakan.
Thanks for reading & sharing Sains Multimedia
0 Post a Comment:
Posting Komentar