Home » , , » Teori Asal-Usul Tata Surya

Teori Asal-Usul Tata Surya

Proses terbentuknya tata surya, sampai saat ini masih menjadi tanda tanya yang besar? Belum ada penjelasan yang sempurna tentang proses pembentukan tata surya ini.
Setidaknya dikenal beberapa teori mengenai terbentuknya tata surya, yaitu teori nebula (kabut), teori planetisimal, teori pasang surut, teori bintang kembar dan teori proto planet (kondensasi).

1. Teori kabut/nebula
Teori ini mula-mula dikenalkan oleh Rene Descartes (1644). Menurut Descartes, di alam semesta ini ada putaran gas yang berputar cepat sekali. Putaran ini menyebabkan materi terkonsentrasi. Materi inilah yang merupakan cikal bakal benda-benda langit.
Teori ini kemudian dikembangkan oleh Imanuel Kant dan P.S Laplace. Menurut mereka, tata surya ini terbentuk dari kabut besar yang berputar melalui beberapa proses. Gumpalan kabut ini perlahan-lahan berputar sehingga bagian tengah kabut itu berubah menjadi gumpalan gas yang kemudian membentuk matahari, dan bagian kabut di sekelilingnya membentuk planet, satelit, dan benda-benda langit lainnya.

2. Teori planetisimal
Thomas C. Chamberlin (1843 - 1928), seorang ilmuwan geologi dan Forest R. Moulton (1872 - 1952), seorang ilmuwan astronomi, mencetuskan teori yang dikenal dengan nama teori planetisimal (yang artinya planet kecil).
Menurut teori ini, matahari yang ada sekarang sudah ada sebelumnya. Kemudian pada suatu saat ada bintang melintas pada jarak yang tidak terlalu jauh dari matahari. Akibatnya, terjadi peristiwa pasang naik pada permukaan matahari maupun bintang itu, sehingga sebagian dari massa matahari tertarik ke arah bintang mirip lidah raksasa. Pada saat bintang menjauhi matahari, sebagian massa yang tertarik itu jatuh kembali ke permukaan matahari dan sebagian lagi terhambur ke angkasa di sekitar matahari menjadi planet-planet dan bintang lainnya.


3. Teori pasang surut
Sir James Jeans (1877 - 1946) dan Harold Jeffreys (1891), keduanya ilmuwan Inggris, mengemukakan teori pasang surut. Teori ini hampir sama dengan teori planetisimal. Jeans dan Jeffreys menggambarkan bahwa setelah bintang yang mendekat itu berlalu, massa matahari yang lepas membentuk bintang menyerupai cerutu yang terbentang ke arah bintang. Karena bintang bergerak menjauh, maka massa cerutu terputus-putus dan membentuk gumpalan gas di sekitar matahari. Gumpalan-gumpalann gas kemudian membeku dan terbentuklah planet-planet.

4. Teori bintang kembar
Teori ini dikemukakan tahun 1930, yang pada dasarnya mirip dengan teori Planetisimal. Menurut teori ini, awalnya ada dua bintang kembar, kemudian satu bintang meledak menjadi serpihan-serpihan kecil, Akibat pengaruh medan gravitasi bintang yang tidak meledak, serpihan-serpihan itu berputar mengelilinginya. Serpihan-serpihan ini kemudian dikenal sebagai planet-planet, satelit-satelit pengiring planet, dan benda-benda langit kecil lainnya, sedangkan bintang yang tetap utuh adalah matahari.

5. Teori proto planet (kondensasi)
Pada tahun 1940, Carl von Wiezsaeker, seorang ilmuwan Astronomi Jerman mengemukakan suatu teori yang disebut teori Proto Planet. Kemudian pada tahun 1959, teori ini disempurnakan oleh ilmuwan astronomi lain, yaitu Gerard P.Kuiper dan Subrahmanyan Chandrasekhar.
Pada prinsipnya, teori ini mengemukakan bahwa tata surya terbentuk dari proses pemampatan gumpalan awan dan debu. Peristiwa ini sudah berlangsung lebih dari lima miliar tahun yang lalu. Pada proses pemampatan itu, partikel-partilel debu tertarik ke bagian pusat awan, kemudian membentuk gumpalan bola yang dapat berputar.
Dalam selang waktu jutaan tahun gumpalan gas memipih menyerupai sebuah bentuk cakram, yaitu tebal di bagian tengah dan lebih tipis di bagian tepinya. Partikel-partikel di bagian tengah cakram mempunyai tekanan yang lebih tinggi sehingga menimbulkan panas dan berpijar, yang akhirnya menjadi matahari.
Sedangkan bagian yang paling luar berputar dengan sangat cepat, sehingga terpecah-pecah menhadi gumpalan gas dan debu yang lebih kecil, yang kemudian membeku dan menjadi planet-planet dan benda langit lainnya.

Sumber : Foster, Bob. 2004. Terpadu Fisika SMA Kelas X Semester 1. Erlangga

Thanks for reading & sharing Sains Multimedia

Previous
« Prev Post

0 Post a Comment:

Posting Komentar

Channel Youtube

Postingan Acak

Arsip Blog

Total Tayangan Halaman

Pengikut