Model anomali, ini saya dapatkan dari buku Metodologi Pembelajaran Fisika : Konstruktivistik dan Menyenangkan, karangan Paul Suparno.
Anomali sendiri berasal dari bahasa latin, anomalia, yaitu kekecualian. Misalnya, ketika di kelas sejumlah siswa rata-rata kulitnya sawo matang, khas kulit Indonesia. Ketika ada seseorang yang ternyata berkulit putih bersih, maka anak tersebut masuk dalam perkecualian. Bahkan mungkin bukan dianggap orang Indonesia asli.
Mengamati hal yang aneh, sesuatu yang berbeda menjadi daya tarik tersendiri dalam pembelajaran Fisika.
Dalam pembelajaran model anomali ini, siswa dihadapkan pada kejadian yang berbeda seperti yang diyakini oleh siswa secara kebanyakan.
Misalnya, air yang dipanaskan ternyata tidak memuai. Hal ini tidak sesuai dengan keyakinan siswa bahwa suatu benda yang dipanaskan akan memuai.
Ternyata, ada kasus khusus pada air, yaitu ketika dipanaskan dari suhu 0 - 40C malah menyusut. Peristiwa penyusutan ini, akan membuat siswa bertanya-tanya dan berpikir lebih mendalam, "mengapa hal ini terjadi?"
Model anomali ini sangat baik untuk membantu siswa melakukan perubahan konsep serta memperbaiki konsep yang selama ini kurang tepat atau tidak benar. Dengan konsep anomali ini, siswa menjadi sadar bahwa konsep yang selama ini mereka ketahui ternyata masih ada yang salah.
Bagaimana langka pembelajaran Anomali?
Paul Suparno dalam bukunya tersebut menuliskan sebagai berikut.
- Persoalan yang sering menimbulkan gagasan tidak benar atau miskonsepsi dalam fisika diungkapkan olehh guru
- Siswa diminta mengungkapkan gagasan mereka tentang persoalan itu
- Peristiwa atau kejadian anomali yang bertentangan dengan gagasan siswa ditunjukkan atau dipresentasikan pada siswa
- Siswa diminta mengamati, meneliti, kejadian itu dalam-dalam
- Siswa dapat diberi pertanyaan:"Apakah gejaka itu salah? Apakah benar? Kalau benar mengapa demikian?"
- Siswa diminta untuk mengungkapkan lagi jawaban mereka tentang pertanyaan awal, apakah sudah berubah atau masih tetap sama.
- Siswa dibantu oleh guru mencoba menyimpulkann gagasan atau konsep yang baru berdasarkan peristiwa anomali tersebut.
- Catatan : model ini dapat digabung dengan model diskusi
yang harus dipersiapkan :
- Guru harus mengerti gagasan siswa yang sering kurang tepat atau salah.
- Guru perlu memilih peristiwa atau kejadian yang berlawanan dengan gagasan umum siswa secara teliti
- Ujilah peristiwa anomali tersebut sebelum ditunjukkan ke siswa
- Kadang yang ditemukan sebagai anomal, sebenarnya bukanlah anomali tetapi hanya karena aneh atau tidak biasa bagi siswa, Di sini tugas guru untuk menjelaskan.
Bila es mencair semua, apakah air di dalam gelas akan tumpah?
Sumber : http://pangeranmenulis.blogspot.com/2013/09/es-teh-manis.html |
Thanks for reading & sharing Sains Multimedia
0 Post a Comment:
Posting Komentar