Soal Hubungan Massa, Berat, dan Volume
Sumber : https://icon-icons.com/id/download/59608/PNG/512/ |
B. Beban yang dibawa oleh Ahmad lebih berat dibanding yang dibawa oleh Budi
C. Volume air yang dibawa oleh Ahmad lebih kecil dibanding volume pasir yang dibawa oleh Budi
D. Volume air yang dibawa oleh Ahmad sama dengan volume pasir yang dibawa oleh Budi
Bahan |
Massa Jenis (kg/m3) |
Pasir basah |
1922 |
Pasir basah acked |
2082 |
Pasir dengan Kerikil basah |
2020 |
Pasir dengan kerikil kering |
1650 |
Pasir kering |
1602 |
Pasir kuarsa |
1201 |
Pasir longgar |
1442 |
Pasir menabrak |
1682 |
(Sumber : https://rumushitung.com/2013/05/31/tabel-massa-jenis-dan-berat-jenis/)
Berikut massa jenis berbagai baha bangunan
Bahan |
Massa Jenis (kg/m3) |
Batu alam |
2600 |
Batu belah, batu bulat, batu gunung |
1500 |
Batu karang |
700 |
Batu pecah |
1450 |
Kerikil, Koral, Split (kering/lembab) |
1800 |
Pasir |
1400 |
Sumber : https://www.kitasipil.com/2017/06/daftar-berat-jenis-material-konstruksi.html
Soal dan Pembahasan Konversi Suhu
Sumber : https://mafia.mafiaol.com/2012/08/menetapkan-skala-termometer.html |
Sumber : https://www.pinterpandai.com/rumus-termometer-celcius-fahrenheit-reaumur-kelvin/ |
Perhatikan skala F dan R
SKL UN/S IPA SMP
- Besaran dan Satuan
- Wujud Zat
- Konversi Suhu
- Kalor
- Gerak Lurus dan Hukum Newton
- Usaha dan Energi
- Pesawat Sederhana
- Tekanan
- Getaran dan Gelombang
- Bunyi
- Optik
- Listrik Statis
- Rangkaian Listrik
- Energi dan Daya Listrik
- Cara Membuat Magnet
- Induksi Elektromagnet
- Tata Surya
- Atom. Ion, dan Molekul
- Asam, Basa, dan Garam
- Unsur, Senyawa, dan Campuran
- Sifat Kimia dan Fisika
- Sifat Kimia dalam Kehidupan Sehari-Hari (1) dan Sifat Kimia dalam Kehidupan Sehari-Hari (2)
- Zat Adiktif dan Psikotropika
- Ciri-Ciri Makhluk Hidup
- Klasifikasi Makhluk Hidup
- Ekosistem
- Upaya Mengatasi Pencemaran/Kerusakan Lingkungan
- Kepadatan Populasi Manusia dan Pengelolaan Lingkungan
- Sistem Organ Manusia
- Sistem Pencernaan Manusia
- Sistem Pernapasan Manusia
- Sistem Peredaran Darah Manusia
- Sistem Ekskresi Manusia (1) dan Sistem Ekskresi Manusia (2)
- Sistem Reproduksi Manusia (1) dan Sistem Reproduksi Manusia (2)
- Sistem Saraf Pada Manusia (1) dan Sistem Saraf Pada Manusia (2)
- Sistem Indra Pada Manusia (1) dan Sistem Indra Pada Manusia (2)
- Gerak Pada Tumbuhan
- Fotosintesis
- Adaptasi Makhluk Hidup dan Seleksi Alam
- Hukum Mendel
- Bioteknologi
Contoh Ujian IPA Praktik Fisika 2021
Sebelumnya, saya akan mengingat-ingat Ujian Praktik yang pernah dilaksanakan dulu, khususnya di SMP Negeri 2 Pengadegan.
1. Menentukan percepatan gravitasi menggunakan ayunan matematis (pendulum)
Tali bandul bisa juga diganti dengan pegas, dengan memvariasi massa bendanya diberikan pertanyaan bagaimana pengaruhnya terhadap frekuensi dan periodenya.
Peta konsep Partikel Materi
Peta Konsep Partikel Materi |
Referensi :
https://www.toppr.com/ask/content/story/amp/thomsons-model-of-atom-55210/
https://www.seekpng.com/png/detail/347-3475492_daltons-model-of-the-atom-dalton-atomic-model.png
https://www.britannica.com/science/Bohr-model
https://www.britannica.com/science/Rutherford-model
http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu/hbase/Nuclear/nucnot.html
https://arsyadriyadi.blogspot.com/2015/01/skl-un-ipa-18-atom-ion-dan-molekul.html
AKM Numerasi Level Pembelajaran 4 (Kelas 8)
AKM numerasi pada jenjang SMP/MTS terdiri dari 1 level pembelajaran yaitu kelas 8. AKM numerasi ini terdiri dari level pembelajaran 1 (kelas 2), level 2 (kelas 4), level 3 (kelas 6), level 4 (kelas 8), dan level 5 (kelas 8).
Hal ini berbeda dengan AKM literasi membaca (teks fiksi dan informasi) yang terdiri dari level pembelajaran 1 (kelas 1 dan 2), level 2 (kelas 3 dan 4), level 3 (kelas 5 dan 6), leve; 4 (kelas 7 dan 8), level 5 (kelas 9 dan 10), serta level 6 (kelas 11 dan 12). Jadi dalam literasi membaca untuk SMP terdiri dari 2 level pembelajaran yaitu level 4 (kelas 7 dan 8) serta level 5 (kelas 9).
Siswa dalam level SMP/Mts mempelajari 4 konten pembelajaran, yaitu bilangan, geometri dan pengukuran, aljabar serta data dan ketidakpastian.
4 Konten AKM Numerasi SMP |
Level Pembelajaran 4 ( Kelas 8 )
A. Bilangan
1. Representasi
Memahami bilangan cacah (maks. enam angka).
Domain bilangan ini meliputi subdomain representasi, urutan, dan operasi. Representas dalam bentuk bilangan cacah dan pecahan. Levelnya juga akan ditingkatkan sampai bilangan bulat (khususnya negatif), bilangan desimal dan persen. Dalam level ini selain peserta didik mengurutkan juga menghitung hasil operasi dari bilangan pecahan atau desimal termasuk pangkat dua (kuadrat) atau pangkat tiga (kubik) dari suatu bilangan dengan 1 angka di belakang koma.
B. Geometri dan Pengukuran
1. Bangun Geometri
• Memahami sifat-sifat bangun datar dan hubungan antara bangun datar serta serta dapat menggunakan Teorema Pythagoras
• Menghitung volume bangun ruang dan luas permukaan(balok, kubus, prisma segitiga, tabung, dan bentuk kompositnya).
Pada level ini, peserta didik harus mengenal berbagai jenis bangun datar hingga menghitung luas permukaan dan volume benda dalam kehidupan sehari-hari. Termasuk juga menilai pemahaman mengenai pengukuran panjang, berat, waktu, dan volume dan debit, serta satuan luas menggunakan satuan baku.
C. Aljabar
1. Persamaan dan Pertaksamaan
• Menyelesaikan pertaksamaan linier 1 variabel atau sistem persamaan linear 2 variabel.
2. Relasi dan Fungsi (termasuk Pola Bilangan)
• Memahami pola pada barisan bilangan dan konfigurasi obyek
• Memahami fungsi linier dan grafiknya, serta sifat-sifatnya.
3. Rasio dan Proporsi
• Memecahkan masalah aritmetika sosial yang terkait dengan rasio/persentase.
Pada subdomain persamaan dan pertidaksamaan, peserta didik akan diuji pemahamannya dalam menyelesaikan persamaan sederhana. Penggunaan sistem persamaan dan pertidaksamaan kuadrat serta sistem persamaan linier 2 atau 3 variabel diujikan untuk kelas 10.
Pada subdomain relasi dan pola, peserta didik akan diuji mengenai pengenalan pola gambar dan objek serta pola bilangan. Untuk level yang lebih tinggi akan sampai pada penyelesaian masalah menggunakan konsep fungsi.
Pada subdomain rasio dan proporsi, peserta didik akan dinilai pemahamannya mengenai bagaimana menyelesaikan permasalahan sehari-hari termasuk aritmetika sosial.
D. Data dan Ketidakpastian
1. Data dan Representasinya
• Menentukan dan menggunakan mean, median, dan modus.
2. Ketidakpastian dan Peluang
• Menghitung peluang kejadian sederhana.
Pemahaman mengenai data dan representasinya sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari. Data yang dimaksud meliputi data penggunaan internet, data perdagangan, data kerusakan hutan, data kenakalan remaja, data penggunaan media sosial serta berbagai data lainnya. Demikian juga mengenai ketidakpastian dan peluang dapat ditemukan, misalnya untuk memprediksi suatu fenomena alam, ramalan cuaca, kecenderungan pasar, dan sebagainya.
Untuk itu siswa atau peserta didik harus mengenai berbagai cara merepresentasikan data baik dalam bentuk diagram, data dalam tabel, maupun grafik. Materi ketidakpastian suatu kejadian dapat berupa menggunakan ukuran memusat (kelas 8), penyebaran (kelas 10), serta rata-rata dan variasi suatu data.
Yang perlu ditegaskan di sini, meskipun AKM numerasi berkaitan erat dengan matematika tetapi peserta didik atau siswa tidak boleh terjebak pada konten. Berbagai materi yang disebutkan di atas sebagai pijakan atau dasar agar peserta didik atau siswa dapat menerapkan konsep matematika untuk mempermudah dalam menyelesaikan persoalan sehari-hari.
AKM literasi bukan permasalahan konten, tetapi bagaimana menggunakan kemampuan numerasi untuk menyelesaikan berbagai persoalan kehidupan.
Soal dan Pembahasan AKM : Memahami Fungsi Linier dan Grafiknya
Pada grafik di atas, titik awalnya diawali dengan angka 40 pada sumbu y-nya, sedangkan sumbu x-nya dimulai dari angka nol. Sehingga dapat dibaca kapasitas baterai mula-mula 40% atau 0,4. Jadi, hati-hati grafik tidak selalu diawali dengan titik (0,0) atau dalam bahasa matematika-nya y = mx + c, c nya tidak bernilai nol (tetapi bernilai 40 pada grafik tersebut).
Soal 2
Perhatikan grafik kapasitas baterai (persen) vs waktu (menit) dari pengisian ponsel milik Toni .
Toni mengecas ponselnya sebanyak 2 kali setiap hari hingga penuh. Toni biasa mengecas jika baterai ponselnya tinggal 10 persen. Berapa watt yang diperlukan oleh Toni dalam 1 bulan (30 hari) jika setiap 1 jam pengecasan memerlukan daya sebesar 2 Watt?
Pembahasan.
Dari grafik terlihat bahwa setiap 1 menit baterai ponsel akan bertambah sebanyak sebanyak 30 menit/ (100-40) persen = 30 menit/60 persen = 0,5 menit/1 persen atau setiap menit akan naik sebanyak 2 persen.
Baterai ponsel 10 persen sehingga butuh (100 – 10) persen = 90 persen untuk penuh.
Waktu yang dibutuhkan = 90 persen x 0,5 menit/persen = 45 menit
Dalam 1 hari membutuhkan waktu 2 x 45 menit = 90 menit
1 bulan membutuhkan waktu = 30 x 90 menit = 2700 menit = (2700/60) jam = 45 jam
Sehingga setiap bulan akan memerlukan daya sebanyak 45 x 2 = 90 watt.
Berbagai Jenis Ujian oleh Satuan Pendidikan
Meskipun Ujian Nasional sudah tidak ada, tetapi setiap siswa tetap harus menyiapkan berbagai ujian yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan atau sekolah. Ujian yang diselenggarakan satuan pendidikan atau sekolah meliputi Penilaian Akhir Semester (PAS), Penilaian Akhir Tahun (PAT), dan Ujian Sekolah (US).
Penilaian Akhir Semester (PAS) digunakan sebagai salah satu pertimbangan pencapaian belajar, Penilaian Akhir Tahun (PAT) sebagai salah satu pertimbangan kenaikan kelas, sedangkan Ujian Sekolah (US) sebagai salah satu pertimbangan kelulusan, yang menilai pencapaian standar kompetensi lulusan (SKL) semua mata pelajaran. Ketiganya merupakan suatu penilaian yang berkelanjutan yang meliputi penilaian pengetahuan, sikap, dan ketrampilan.
Sehingga apa yang diujikan pada ketiganya mencerminkan pada segala aspek seperti kecakapan literasi, berpikir kritis dan kreatif, serta kemampuan komunikasi siswa/peserta didik. Sehingga jenis ujiannya pun harus variatif dengan berbagai bentuk penilaian bukan hanya melalui tes tertulis semata. Apalagi membatasi pada tes tertulis pilihan ganda semata.
Secara umum, dalam menghadapi ujian apapun butuh filosofi yang sama
Siap Ujian karena sudah belajar bukan belajar karena mau ujian
Dengan berpegang pada filosofi itu, maka kita akan terhindar dari yang namanya "Belajar dengan sistem kebut semalam".
Belajar dengan sistem kebut semalam (SKS) ini jika tidak mampu mengontrol diri akan membawa dampak yang tidak menyenangkan. Belajar model seperti ini bikin stress. Apalagi kalau materinya banyak. Bisa jadi malah tambah panik. Hingga akhirnya cuma buka-buka buku, bolak-balik..baca sudah di bagian belakang akhirnya kembali. Mencoba mengerjakan soal eh bukannya tambah mahir malah tambah bingung karena banyak salahnya atau merasa banyak waktu yang terbuang.
Boleh ndak sih belajar dengan sistem kebut semalam. Menurutku sih boleh-boleh saja. Tetapi bukan belajar yang baru, tetapi sekedar mengingat kalau ada bagian yang lupa. Atau melatih biar lebih cepat dalam mengerjakan soal, khususnya soal hitungan. Tetapi sekali lagi, bukan belajar sesuatu yang belum pernah dipelajari. Sekedar mengingat gambaran secara lebih umum. Dan jelasnya belajar kebut semalam gak boleh bikin panik atau keringatan. Kalau seperti itu lupakan ide belajar kebut semalam.
Tetapi pertimbangkan untuk menghindari model kebut semalam ini. Stamina berkurang sedangkan tubuh butuh istirahat. Hal ini diakibatkan oleh stress, istirahat yang tidak cukup, pola makan tidak teratur ( baik terlalu banyak nyemil atau tidak mau makan), pikiran tegang, tidak bisa tenang serta berbagai penyebab lain.
Untuk itu dalam menghadapi ujian apapun termasuk ujian sekolah kita perlu melakukan hal-hal berikut
- Belajarlah secara efektif jauh-jauh hari
- Istirahat yang cukup
- Makan dan minum yang bergizi
- Olahraga teratur
- Ambil waktu untuk menenangkan diri/rileks secara teratur
- Siapkan perlengkapan yang dibutuhkan
- Lakukan uji coba/try out/simulasi secara mandiri
- Refleksikan hasil simulasi tersebut, khususnya bagian materi yang masih lemah.
- Pahamilah tipe/jenis soal yang biasa keluar dalam ujian sebelumnya. Hal ini terkait dengan materi kunci/esensial pada materi tersebut.
Kalian bisa menambahkan sendiri hal-hal lain yang positif atau menyenangkan sehingga ujian apapun menjadi asyik dengan hasil yang tetap maksi.
Di samping hal-hal yang disebutkan di atas, perlu dipahami bahwa berdasarkan Permendikbud RI No. 43 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ujian yang Diselenggarakan oleh Satuan Pendidikan dinyatakan bahwa Bentuk Ujian dapat berupa: a. portofolio;
b. penugasan;
c. tes tertulis; dan/atau
d. bentuk kegiatan lain yang ditetapkan Satuan Pendidikan sesuai dengan kompetensi yang diukur berdasarkan Standar Nasional Pendidikan.
1. Penilaian portofolio
Penilaian ini dilakukan dengan cara mengambil laporan hasil praktik/produk/proyek yang berisi hasil karya serta proses menghasilkan karya tersebut. Penilain ini sebagai bukti pencapaian kompetensi peserta didik sesuai dengan kompetensi dan indikator yang ada.
Secara umum, nilai portofolio ini diambilkan dari laporan terbaik dari kelas VII, VIII, dan IX serta disusun pertingkatan agar lebih runtut. Penilaian portofolio ini melihat dari perkembangan berbagai aspek, yaitu sistematika laporan, perumusan tujuan, penyiapan kelengkapan alat dan bahan, penyajian urutan langkah kerja, penyajian data, melakukan pembahasan, serta pembuatan kesimpulan.
2. Penugasan
Untuk penugasan diperlukan untuk membuat spesifikasi tugas, lembar tugas, serta lembar penilaian dan rubrik penilaian.
Tugas yang diberikan harus memiliki spesifikasi yang jelas, meliputi : kompetensi dasar yang akan diukur; level proses kognitif, kecakapan abad 21, serta kecakapan literasi; indikator pencapaian kompetensi (IPK), bentuk hasi tugas, kriteria penilaian, teknik penyelesaian tugas, jangka waktu penyelesaian tugas, serta cara pengumpulan tugas.
Pembuatan lembar tugas meliputi kisi-kisi penugasan, tujuan, bentuk tugas, teknik dan waktu penyelesaian tugas, format tugas serta instruksi tugas.
Penyusunan lembar penilaian dan rubrik penilaian meliputi lembar penilaian serta rubriknya.
3. Tes Tertulis
Dalam menyusun tes tertulis terlebih dahulu membuat spesifikasi butir soal (indikator, topik/materi, konteks, level kognitif, tingkat kesulitan serta bentuk soalnya) baru menyusun butir soalnya serta diakhiri dengan menbuat kunci/model jawaban serta rubrik penilaian dan pedoman penskorannya.
4. Tes Praktik
Tes praktik ini merupakan penilaian yang menuntut kemampuan/ketrampilan siswa dalam mengerjakan/melakukan tugas. Misalnya praktik melakukan pengukuran dalam mapel IPA.
Tahapan pembuatan tes praktik ini juga meliputi spesifikasi tes praktik, menyusun soal tes praktik serta menyusun instrumen (menggunakan check list atau angka).
5. Tugas Produk
Tugas produk ini berupa produk yang harus dibuat siswa untuk menguji ketrampilan siswa dengan kurun waktu serta kriteria yang ditetapkan. Dalam pembuatan tugas produk ini juga harus jelas spesifikasi, butir soal serta rubrik yang akan digunakan.
6. Tes Lisan
Tes lisan pun bisa dilakukan dengan tetap menentukan spesifikasi, butir soal (kisi-kisi, instrumen, serta rubriknya). Tes lisan ini bukan hanya mengambil unsur pengetahuan (hapalan) tetapi kearah kemampuan berpikir kritis, kreatif, serta pengambilan keputusan. Tes lisan ini sebaiknya tidak dilakukan secara tersendiri tetapi terintegrasi dengan penilaian proyek atau produk. Sehingga diperoleh gambaran yang lebih menyeluruh terhadap kemampuan siswa.
Catatan : Tes lisan ini bisa jadi uji orisinal tugas yang dibuat. Tetapi tujuannya bukan untuk mempermalukan siswa ketika diketahui produk/praktiknya tidak dilakukan sendiri.
7. Pameran
Tes atau ujian dalam bentuk pameran ini pun harus memiliki spesifikasi, butir soal (kisi-kisi, instrumen, serta rubrik yang jelas. Pada pameran ini, hasil karya siswa dilihat oleh masyarakat yang lebih luas (orang tua/wali wajib hadir ya?). Dalam pameran ini akan dinilai latar belakang (backdrop), material tampilan serta laporan penulisan.
Demikian, berbagai jenis ujian sekolah yang dilakukan. Bukan saja dalam bentuk ujian tertulis dan praktik secara sederhananya, tetapi meliputi penilaian portofolio, penugasan, tes tertulis, tes praktik, tugas produk, tes lisan, serta pameran.
Berikut contoh poster/backdrop pameran siswa. Wah keren khan?
Lemon Batery :
https://id.pinterest.com/pin/1970393569506360/
The Buble Gum Experiment :
https://id.pinterest.com/pin/605734218600883768/
Sistema Solar :
https://id.pinterest.com/pin/701646816933760178/
Soal dan Pembahasan Kemagnetan (Bagian 1)
1. Bahan yang terbuat dari baja bisa dijadikan magnet permanen atau tetap dibandingkan dengan besi karena memiliki susunan magnet elementer yang ....
A. mudah diatur sehingga cepat menjadi magnet
B. teratur sehingga sudah mengandung magnet
C. acak tetapi mudah dijadikan magnet
D. sulit diatur tetapi akan menjadi lebih bertahan lama
Pembahasan
Jawaban D
Pada besi magnet elementernya mudah diatur tetapi mudah kembali menjadi tidak teratur. Sedangkan magnet elementer baja sulit diatur, tetapi saat sudah menjadi magnet juga susah kembali ke semula. Membuat magnet pada dasarnya adalah mengubah magnet elementer yang semula acak menjadi sejajar.
2. Berikut pernyataan yang benar cara membuat magnet.
1) lebih mudah mengubah besi biasa menjadi magnet dibandingkan baja
2) besi dan baja bisa dijadikan magnet yang permanen melalui cara induksi
3) kemagnetan yang dibuat menggunakan arus listrik bersifat sementara
4) besi atau baja dijadikan magnet dengan cara digosok bolak-balik secara teratur
Pernyataan di atas yang tepat adalah ...
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 4
D. 3 dan 4
Pembahasan
B.
1) Besi mudah dijadikan magnet tetapi cepat kehilangan kemagnetannya.
2) Kemagnetan yang dihasilkan dengan cara menggosok maupun induksi bersifat sementara untuk besi dan permanen untuk baja
3) Kemagnetan yang dibuat dengan cara dialiri arus listrik bersifat sementara, ketika arusnya diputus kemagnetannya akan hilang
4) Pembuatan magnet menggosok dilakukan secara searah. Jika dilakukan bolak-balik maka susunan magnet elementer susah menjadi teratur.
3. Perhatikan gambar berikut.
https://www.matrapendidikan.com/2017/01/cara-menentukan-kutub-magnet.html |
Soal dan Pembahasan Tekanan Hidrostatis
1. Perhatikan pernyataan berikut:
1) berbanding lurus dengan percepatan gravitasi
2) berbanding lurus terhadap kedalaman zat cair
3) berbanding lurus terhadap massa jenis zat cair
4) berbanding lurus dengan massa benda
5) berbanding lurus dengan gaya tekan
Pernyataan yang benar mengenai besarnya tekanan hidrostatis adalah ....
A. 1 dan 2
B. 1 dan 4
C. 2 dan 3
D. 3 dan 4
Pembahasan
C.
Besarnya tekanan hidrostatis dirumuskan dengan P = ρ g h.
Dengan ρ = massa jenis, g = percepatan gravitasi bumi, dan h = kedalaman.
Mengapa A bukan merupakan jawaban yang benar. Karena pernyataannya adalah sebanding berhubungan dengan variabel, yang berarti jika sisi kanan rumus bertambah maka yang kanan bertambah besarnya dan sebaliknya. Tetapi besar percepatan gravitasi dianggap tetap (bukan variabel). Berbeda jika yang ditanyakan faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan hidrostatis, maka jawabannya 1, 2, dan 3. (Mungkin ada pendapat lain?)
2. Sebuah benda yang berada dalam sebuah wadah seperti pada gambar.
P = ρ g h = 1200.10.0,4 = 4800 Pa
3. Perhatikan gambar berikut.