Soal dan Pembahasan UN IPA Fisika SMP Tahun 2018/2019 (Bagian 1)
1. Percepatan merupakan salah satu besaran turunan yang diturunkan dari besaran pokok ….
A. Panjang dan waktu
B. Panjang dan suhu
C. Massa dan waktu
D. Massa dan suhu
Jawaban : A
Pembahasan :
Percepatan = perubahan kecepatan dibagi waktu = perubahan perpindahan/waktu kuadrat = m/s2.
m merupakan satuan panjang dan sekon merupakan satuan waktu.
2. Nabila meneliti sifat empat zat di laboratorium. Dari hasil penelitiannya, sifat gas yang benar adalah….
Jawaban : A
Pembahasan :
Sifat gas :
- Bentuk mengikuti wadahnya
- Volume tergantung pada tempatnya
- Susunan molekul tidak teratur dan sangat berjauhan
- Ikatan antar molekul sangat lemah
- Mudah dimampatkan
- Mudah mengalir
3. Perhatikan 4 kegiatan yang berkaitan dengan perubahan wujud berikut!
(1) Air sirup disimpan oleh Satria ke dalam kulkas sehingga menjadi es
(2) Uap hasil rebusan daun cengkeh diembunkan
(3) Mentega diletakkan pada wajan panas untuk menumis sayuran
(4) Harum kapur barus tercium Siti ketika masuk ke kamar mandi
Jenis perubahan wujud yang melepaskan kalor pada kegiatan tersebut ditunjukkan pada nomor….
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (4)
D. (3) dan (4)
Jawaban : A
Pembahasan :
Perubahan wujud yang memerlukan kalor :
- Mencair/melebur
- Menguap
- Menyublim
Perubahan wujud yang melepaskan kalor :
- Membeku
- Mengembun
- Mengristal/menghablur
4. Air dipanaskan dari suhu 200C sampai mendidih bersuhu 1000C. Perubahan suhu tersebut pada pengukuran dengan termometer Fahrenheit sama dengan….
A. 800F
B. 1120F
C. 1440F
D. 1760F
Jawaban : C
Pembahasan :
C : F – 32 = 5 : 9
200C ==> F = (9/5)*C + 32 = (9/5)*20 + 32= 36 + 32 = 68
1000C ==> F = (9/5)*100 + 32 = 180 + 32 = 212
∆F = 212 – 68 = 144
5. Perhatikan tabel berikut!
Larutan yang bersifat asam ditunjukkan oleh nomor….
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4)
Jawaban : A
Pembahasan :
Larutan asam akan mengubah lakmus biru menjadi warna merah. Ketika mengenai lakmus merah tentunya tidak akan mengubah warnanya/tetap.
6. Perhatikan contoh peristiwa!
(1) Kayu kering diubah menjadi kursi dan meja
(2) Pagar besi berkarat
(3) Kertas digunting menjadi potongan-potongan kecil
(4) Buah-buahan dibiarkan berhari-hari menjadi busuk
Perubahan fisika ditunjukkan oleh angka….
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (3)
D. (3) dan (4)
Jawaban : B
Pembahasan :
Perubahan fisika adalah perubahan yang tidak menimbulkan zat baru.
Misalnya perubahan wujud, perubahan bentuk maupun perubahan ukuran.
Perubahan kimia adalah perubahan yang menimbulkan zat baru.
Misalnya : pembusukan, perkaratan
7. Perhatikan gambar
P, Q, dan R secara berturut-turut diidentifikasikan sebagai….
A. Neutron, proton, dan elektron
B. Proton, elektron, dan neutron
C. Elektron, proton, dan neutron,
D. Neutron, elektron, dan proton
Jawaban : C
Pembahasan :
Proton : bermuatan positif
Elektron : bermuatan negatif
Neutron : tidak bermuatan
8. Perhatikan contoh zat!
(1) kopi
(2) tembakau
(3) teh
(4) rokok
Zat yang mengandung nikotin ditunjukkan oleh nomer….
A. (1) dan (3)
B. (1) dan (4)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4)
Jawaban : D
Pembahasan :
Tembakau dan rokok mengandung nikotin.
Kopi dan teh mengandung kafein
9. Perubahan iklim yang tidak menentu menyebabkan proses pembuatan garam menjadi terhambat. Pembentukan kristal garam dari air laut membutuhkan sinar matahari yang cukup. Metode pemisahan campuran garam dari air laut adalah….
A. Evaporasi
B. Distilasi
C. Filtrasi
D. Sublimasi
Jawaban : A
Pembahasan :
Evaporasi (penguapan) adalah memisahkan zat padat yang terlarut dari larutannya.
Filtrasi : memisahkan cairan dan padatan yang tidak larut dengan menggunakan penyaring (filter) berdasarkan perbedaan ukuran partikel. Misalnya menyaring air yang tercampur dengan pasir menggunakan kerta saring. Di sini pasir akan tertinggal di kertas saring.
Distilasi (penyulingan) : memisahkan campuran zat cair dari larutannya berdasarkan perbedaan titik didih. Jika larutan dipanaskan, maka komponen titik didihnya yang lebih rendah akan menguap terlebih dahulu. Distilasi digunakan untuk memisahkan air tawar dan air laut maupun proses pemisahan minyak bumi.
Sublimasi : memisahkan campuran sesama zat padat berdasarkan perubahan wujud zat. Contohnya seperti campuran iodin dengan garam dapat dipisahkan dengan cara pemanasan.
10. Kapal pengangkut barang beratnya dalam keadaan kosong 16.000 N, akan mengangkut beban barang yang beratnya 14.000 N serta beberapa orang termasuk penumpang dan anak buah kapal (ABK). Kapal dapat berlayar dengan aman jika volume lambung kapal yang berada di bawah permukaan air 4,2 m3. Berat rata-rata satu orang penumpang 600 N. Massa jenis air 1000 kg/m3 dan g = 10 m/s2, jumlah orang yang dapat ikut kapal paling banyak adalah….
A. 10 orang
B. 15 orang
C. 20 orang
D. 35 orang
Jawaban : C
Pembahasan :
Diketahui :
W0 = 16.000 N ==> m = 16.000/10 = 1600 kg
Wb = 14.000 N ==> m = 14.000/10 = 1400 kg
Vair = 4,2 m3
Worang = 600 N ==> m = 600/10 = 60 kg
ρair = 1000 kg/m3
g = 10 m/s2
Ditanya : jumlah orang yang dapat ikut di kapal?
Jawab :
Vair = 4,2 m3
ρairair = 1000 kg/m3
m = ρ.V = 4,2. 1000 = 4200 kg (massa keseluruhan)
massa keseluruhan = massa kapal kosong + massa beban barang + massa orang
4200 = 1600 + 1400 + massa orang
4200 = 3000 + massa orang
Massa orang = 4200 – 3000 = 1200 kg
Jika rata-rata berat 1 orang = 600 N atau 60 kg, maka banyaknya orang yang dapat diangkut sebesar : 1200/60 = 20 orang
Sampai di sini dulu ya untuk pembahasan soal UN IPA Fisika SMP. Tunggu pembahasan nomer selanjutnya. Arsyad Riyadi Maret 17, 2020 New Google SEO Bandung, Indonesia
Guna meningkatkan prestasi peserta didik di bidang akademis maupun non akademis sesuai dengan bakat dan minatnya dalam literasi sains, seni, olahraga dan penelitian ada berbagai event, yakni : 1. Kompetisi Sains Nasional (KSN); 2. Kompetisi Olahraga Siswa Nasional (O2SN); 3. Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N); 4. Gala Siswa Indonesia (GSI); 5. Lomba Penelitian Siswa Nasional (LPSN).
Sedangkan untuk Olimpiade/lomba/Akademi di tingkat internasional untuk jenjang SMP tahun 2020 antara lain : 1. International Junior Science Olympiad (IJSO); 2. International Mathematics Competition (IMC); 3. The Couple Internationale De Kayl ( karate) ; dan 4.Training and Development for Footballer and Trainer.
Kompetensi Sains Nasional yang diawali tahun 2002 di Yogyakarta (sebelumnya dikenal dengan istilah OSN atau Olimpiade Sains Nasional) ini merupakan kegiatan Kemendikbud tahunan guna memberikan ruang belajar, memfasilitasi peserta didik dalam menumbuhkembangkan
kecintaan terhadap Sains dan menstimulus para siswa dan guru yang berprestasi dan memiliki bakat minat agar dapat meningkatkan kemampuannya.
Dari berbagai rujukan seperti di atas jelas bahwa kompetensi sains nasional ditujukan bagi peserta didik maupun guru yang berprestasi dan memiliki bakat dan minat agar kemampuannya meningkat.
Pertanyaaannya adalah apakah dalam praktiknya Olimpiade Sains Nasional atau Kompetensi Sains Nasional bisa menjawab itu.
Sangat mungkin bisa. Jika siswa yang mengikuti kompetensi tersebut bukan produk dadakan atau karbitan. Apalagi jika harus mengundang pelatih dari luar.
Jika siswa hanya di drill soal, apakah ruh kegiatan olimpiade sains nasional itu bisa tertangkap. Apalagi jika hanya untuk meningkatkan prestise sekolah. Apakah siswa yang ikut bertambah cinta terhadap sains atau malah belajar seperti robot.
Apakah guru mata pelajaran yang bersangkutan ikut berperan atau sama sekali tidak dilibatkan karena lebih mempercayakan pembimbing..Entahlah.
Harapannya pelaksanaan kompetensi sains nasional ini bisa menjadi ajang untuk meningkatkan kemampuan dan motivasi siswa dalam belajar sains. Demikian juga guru mata pelajaran yang bersangkutan bisa belajar bersama-sama agar kemampuan mereka juga meningkat.
Bagi yang membutuhkan petunjuk dan silabus Kompetensi Sains Nasional SMP (KSN-SMP) Tahun 2020 silahkan download melalui link berikut.
Petunjuk Pelaksanaan Kompetisi Sains Nasional SMP (KSN-SMP) Tahun 2020
Silabus Kompetisi Sains Nasional SMP (KSN-SMP) Tahun 2020
Arsyad Riyadi Maret 11, 2020 New Google SEO Bandung, Indonesia
Dalam buku Materi Pendukung Literasi Sains yang dikeluarkan Kemendikbud dijelaskan bahwa literasi sains dapat diartikan sebagai pengetahuan dan kecakapan ilmiah untuk mampu mengidentifikasi pertanyaan, memperoleh pengetahuan baru, menjelaskan fenomena ilmiah, serta
mengambil simpulan berdasar fakta, memahami karakteristik sains, kesadaran bagaimana sains dan teknologi membentuk lingkungan alam, intelektual, dan budaya, serta kemauan untuk terlibat dan peduli terhadap isu-isu yang terkait sains (OECD, 2016). National Research Council (2012) menyatakan bahwa rangkaian kompetensi ilmiah yang dibutuhkan pada literasi sains mencerminkan pandangan bahwa sains adalah ansambel dari praktik sosial dan epistemik yang umum pada
semua ilmu pengetahuan, yang membingkai semua kompetensi sebagai tindakan.
Gerakan literasi sains ini bukan hanya dilaksanakan di sekolah tetapi juga di level keluarga dan masyarakat. Literasi sains merupakan bagian dari sains, bersifat praktis, berkaitan dengan isu-isu tentang sains dan ide-ide sains. Warga negara harus memiliki kepekaan terhadap kesehatan, sumber daya alam, kualitas lingkungan, dan bencana alam dalam konteks personal, lokal, nasional, dan global. Dari sini kita bisa melihat bahwa cakupan literasi sains sangat luas, tidak hanya dalam mata pelajaran sains, tetapi juga beririsan dengan literasi lainnya.
Bagaimana membangun literasi sains, khususnya di sekolah?
PISA menetapkan 3 dimensi besar literasi sains, yaitu konten sains, peoses sains, dan konteks aplikasi sains. Dalam konten sains ini peserta didik dapat memahami konsep kunci mengenai fenomena alam maupun perubahan-perubahan yang terjadi akibat aktivitas manusia. Proses literasi sains meliputi kemampuan untuk mencari, menafsirkan, dan mencari bukti-bukti berdasarkan pengetahuan dan pemahaman ilmiah yang dikuasai peserta didik. Sedangkan dalam konteks literasi, lebih banyak mengkaji permasalahan keseharian seperti bidang kehidupan dan kesehatan, bumi dan lingkungan serta teknologi.
Dalam proses pembelajarannya, membangun literasi sains pada peserta didik khususnya bersesuaian dengan pendekatan saintifik dalam kurikulum 2013. Meskipun demikian membangun literasi sains ini bukan merupakan hal yang baru. Pendekatan filosofisnya pun menggunakan teori konstrukstivisme yaitu bagaimana peserta didik membangun sendiri pengetahuannya dengan mengorganisasi pengalamannya yang kemudian menghasilkan konsep yang benar. Pada tahap ini sangat mungkin peserta didik mengalami miskonsepsi. Tugas gurulah agar bisa mengubah konsep yang salah ini menjadi konsep yang benar.
Model pembelajaran yang bisa dilakukan untuk membangun literasi sains dapat melalui pendekatan sains terpadu, pendekatan STM, pembelajaran kontekstual, pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran tuntas, menyusun RPP sains, dan melaksanakan pembelajaran berdasar RPP tersebut (Uus Toharudin, 2014 : 79 - 138).
Agar pembelajaran sesuai target, diperlukan adanya bahan ajar khusus yang telah ada maupun dirancang sendiri yang khusus untuk menyiapkan literasi sains bagi peserta didik. Bahan ajar maupun lembar kerja yang mengintegrasikan literasi sains juga dapat dipadukan dengan pembelajaran HOTS, ppk, 4c dan lainnya. Selamat mencoba.
Bahan Bacaan :
1. Materi Pendukung Literasi Sains - Kemdikbud
2. Buku Membangun Literasi Sains Peserta Didik yang ditulis oleh Uus Toharudin, Sri Hendrawati, Andrian Rustaman. Penerbit Humaniora (2011)
Arsyad Riyadi Maret 08, 2020 New Google SEO Bandung, Indonesia
Materi UN IPA SMP : Besaran dan Pengukuran
4. Diberikan besaran turunan, siswa dapat menentukan besaran tersebut diturunkan dari besaran pokok apa.
Untuk contoh materi dan soal mengenai besaran dan pengukuran ini silahkan klik link berikut.
1. Besaran dan Bukan Besaran
2. KISI UN IPA Fisika SMP 2016 : Pengukuran (1)
3. SKL UN IPA 1 : Besaran, Satuan, dan Pengukuran
Arsyad Riyadi Maret 07, 2020 New Google SEO Bandung, Indonesia
Membuka Adobe Flash Player di Chrome
Selamat mencoba, dan maaf untuk ketidaknyamanan ini. Selanjutnya kami akan mengusahakan untuk mengurangi konten swf dengan konten lain yang lebih bersahabat.
Terima kasih atas kepercayaan terhadap blog ini.
Ada beberapa ragam analisis yang dapat digunakan dalam menganalisis manajemen, yaitu :
- SWOT : analisis keadaan lingkungan internal dan eksternal.
- Force field analysis : analisis merencanakan perubahan.
- Brainstorming : teknik menggali ide, kreativitas menyelesaikan masalah.
- Diagram pohon masalah : model untuk merinci masalah dan sebab akibat.
- Diagram fishbone : model untuk mericnci dan sebab akibat
- Model causal map : untuk pemetaan sebab akibat.
- Model matriks : model untuk penyusunan fakta dan data
- Check sheet : lembar periksa keadaan atau faktor/ masalah
- Stratifikasi : pengelompokan kedalam berbagai kriteria
- Model skala nilai : model dalam menilai, membobot satu faktor
- Matriks USG : matriks dalam memilih prioritas masalah
- Diagram pareto : model penyajian dan pemilihan fakta dan data
- Model problem priority : model pemilihan prioritas masalah
- Teknik komparasi : teknik membandingkan atau evaluasi/menilai
- Cost benefit : model ratio antara biaya dan keuntungan/manfaat
Formulir Penilaian Kinerja Kepala SMP 2018
Panduan Literasi Digital Untuk Kepala Sekolah
Sumber gambar : https://www.hee.nhs.uk/our-work/digital-literacy |
- Penggunaan aplikasi office word untuk penyusunan laporan pengembangan 8 SNP
- Penggunaan aplikasi office excel untuk melakukan administrasi sarana, keuangan, dan pembelajaran
- Penggunaan aplikasi office power point untuk membuat bahan presentasi
- Membuat dan memanfaatkan e-mail
- Menyimpan file menggunakan google drive
- Memilih media sumber belajar digital dari interne
Pengembangan Rencana Kerja Sekolah (RKS)
- menjamin agar tujuan sekolah yang telah dirumuskan dapat dicapai dengan tingkat kepastian tinggi dan resiko kecil.
- memberikan arah kerja yang jelas tentang pengembangan sekolah
- acuan dalam mengidentifikasi dan mengajukan sumber daya pendidikan tang diperlukan dalam pengembangan sekolah
- menjamin keterkaitan dan konsistensi dalam perencaaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan
- mengoptimalkan partisipasi warga sekolah dan masyarakat, dan
- menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkesinambungan
- legitimasi
- pengarah
- minimalisasi ketidakpastian
- minimalisasi pemborosan sumber daya
- penetapan sumber kualitas
- Awali dengan pelaksanaan Evaluasi Diri Sekolah (EDS).
- Buatlah rekomendasi berdasar kelebihan dan kekurangan yang ditemukan dalam EDS untuk dilakukan perbaikan
- Lakukan monitoring dan evaluasi
- kesiswaan
- kurikulum dan kegiatan penyelenggaraan
- pendidik dan tenaga kependidikan serta pengembangannya
- sarana dan prasarana
- keuangan dan pembiayaan
- budaya dan lingkungan sekolah
- peran serta masyarakat dan kemitraan
- rencana-rencana kerja lain yang mengarah kepada peningkatan dan pengembangan mutu
- Analisis lingkungan strategis
- Analisis kondisi saat Ini dilihat dari keterlaksanaan SNP
- Analisis pendidikan 4 tahun mendatang
- Visi, misi, sekolah
- Tujuan sekolah 4 (empat) tahun mendatang
- Identifikasi tantangan nyata (kesenjangan kondisi antara kondisi saat ini terhadap kondisi pendidikan 4 tahun mendatang)
- Program strategis
- Rencana kerja yang mencakup 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan, meliputi program, kegiatan, indikator keberhasilan atau hasil yang diharapkan, waktu pelaksanaan, kebutuhan pembiayaan, penanggungjawab atau pelaksana.
- Jadwal kegiatan monitoring dan supervisi.
- Literasi Digital (Penunjang)
- Teknik Analisis Manajemen
- Pengembangan Rencana Kerja Sekolah
- Pengelolaan Keuangan Sekolah
- Pengelolaan Kurikulum
- Pengelolaan Sarana dan Prasarana Sekolah
- Pengelolaan Peserta Didik
- Pengelolaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
- Supervisi dan Penilaian Kinerja Guru
- Supervisi dan Penilaian Kinerja Tenaga Kependidikan
- Rencana Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
- Kepemimpinan Perubahan
- Pengembangan Kewirausahaan
- Pengembangan Sekolah Berdasarkan 8 SNP
Instruktur : Bapak Drs. Sri Harmianto, M.Pd dan Bapak Bangun Pracoyo, M.Pd |
Kelompok 3 : Saya, Pak Kusmandar, Pak Permana, P Eko Sulist, dan Bu Endang Kismaryani |
Yang berdiri Pak Azan - Ketua Kelas |
Sumber : https://upload.wikimedia.org /wikipedia/id/7/7f/Jangkasorongdigital.jpg |
1. Besaran Pokok
2. Besaran Turunan
3. Pengukuran
1. Besaran pokok
Besaran pokok merupakan besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu. Besaran pokok ini terdiri dari :
- Panjang (m)
- Massa (kg)
- Waktu (s)
- Suhu (K)
- Kuat arus (A)
- Intensitas cahaya (Cd)
- Jumlah zat (mol)
2. Besaran turunan
Besaran turunan merupakan besaran yang satuannya diturunkan dari besaran pokok.
Misalnya :
a. Luas = panjang x lebar = m x m = m2
b. Volume = panjang x lebar x tinggi = m x m x m = m3
c. Massa jenis = massa/volume = kg/m3
d. Kecepatan = jarak/waktu = m/s
e. Percepatan = kecepatan/waktu = (m/s)/s = m/s2
f. Gaya = massa x percepatan = kg. m/s2
g. Tekanan = Gaya/luas = (kg. m/s2)/m2 = kg. m3 /s2
h. Usaha = gaya x perpindahan = (kg. m/s2).m = kg. m2 /s2
i. Energi kinetik = 1/2 x massa x kecepatan x kecepatan = kg. m/s. m/s = kg. m2 /s2
g. Energi potensial = massa x percepatan gravitasi x ketinggian = kg. m/s2.m = kg. m2 /s2
3. Pengukuran
a. Pengukuran panjang
Pengukuran panjang bisa menggunakan penggaris/mistar, jangka sorong maupun mikrometer sekrup. Tetapi untuk SMP dibatasi pada penggunaan penggaris/mistar.
b. Pengukuran massa
Pengukuran massa menggunakan neraca
c. Pengukuran volume
Pengukuran volume menggunakan gelas ukur maupun gelas berpancuran
Contoh soal
1. Besaran kecepatan diturunkan dari satuan besaran ....
a. panjang dan massa
b. panjang dan waktu
c. massa dan waktu
d. massa dan suhu
Jawab : B
Kecepatan didefinisikan sebagai perpindahan dibagi waktu.
Perpindahan terwakili dengan besaran panjang. Sehingga kecepatan merupakan besaran turunan yang diturunkan dari besaran panjang dan waktu.
2. Massa jenis diturunkan dari satuan besaran pokok ....
a. panjang dan massa
b. volume dan massa
c. massa dan waktu
d. massa dan suhu
Jawab : A
Massa jenis didefinisikan sebagai massa dibagi volume. Volume diturunkan dari besaran panjang. Sehingga massa jenis diturunkan dari besaran panjang dan volume.
3. Besaran energi diturunkan dari besaran .....
a. panjang, massa, dan waktu
b. panjang, massa, dan suhu
c. massa, waktu, dan suhu
d. massa, suhu, dan kuat arus listrik
Jawab : A
Misalnya energi potensial yang dirumuskan sebagai massa x percepatan gravitasi x ketinggian.
Percepatan didefinisikan sebagai kecepatan dibagi waktu. Kecepatan didefinisikan sebagai perpindahan dibagi waktu.
Perpindahan sama dengan jarak sama dengan panjang.
Sehingga energi merupakan besaran yang diturunkan dari besaran panjang, massa, dan waktu.
Demikian dulu postingan mengenai kisi UN IPA SMP materi besaran dan pengukuran. Untuk contoh soal dan pembahasan mengenai materi besaran dan pengukuran ditunggu ya pada postingan berikutnya. Mohon koreksinya.
Selamat belajar.
Sumber : Model Silabus Mapel IPA, Kemdikbud, 2017 |
Penyajian materi yang lebih terpadu antara fisika dengan biologi pun nampak, misalnya pada pembahasan listrik statik yang dihubungkan dengan sistem saraf, kelistrikan dengan jantung, kelistrikan pada tulang, bahkan sampai pembahasan ikan-ikan yang mengandung listrik.
Contoh lain dalam pembahasan tekanan. Tekanan dalam fisika ini dihubungkan dengan tekanan pada tubuh manusia. Tekanan zat cair dihubungkan dengan tubuh manusia yang meliputi tekanan osmotik, tekanan darah, dan difusi pada alat pencernaan.
Dengan menghubungan teori/hukum/fenomena antara fisika dengan biologi dan tentunya dengan kimia, akan menjadikan IPA menjadi mata pelajaran yang benar-benar terpadu. Tentunya hal ini membutuhkan nalar yang lebih tinggi. Dengan pola penyajian yang seperti ini diharapkan siwa akan dapat memasuki ranah HOTS (Higher Order Thinking Skill) atau Kemampuan berpikir tingkat tinggi. Sesuai dengan taksonomi Bloom edisi revisi yaitu sampai tahap menganalisis (C3), mengevaluasi (C4), dan mencipta (C6).
Berikut ini adalah materi IPA dari kelas VII - IX
Ruang lingkup materi IPA kelas VII
1. Obyek ilmu alam dan pengamatannya
2. Klasifikasi makhluk hidup
3. Sistem organisasi kehidupan
4. Energi
5. Interaksi antarmakhluk hidup
6. Pencemaran lingkungan
7. Perubahan iklim
8. Lapisan bumi dan bencana
9. Tata surya
10. Unsur, senyawa, dan campuran
Ruang lingkup materi IPA kelas VIII
1. Gerak dan gaya
2. Usaha dan pesawat sederhana
3. Rangka dan Otot
4. Tekanan zat
5. Getaran, Gelombang, dan Bunyi
6. Cahaya
7. Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
8. Sistem pencemaran
9. Sistem peredaran darah
10. Sistem pernapasam
11. Sistem ekskresi
12. Zat aditif dan adiktif
Ruang lingkup materi kelas IX
1. Sifat bahan
2. Kelistrikan
3. Kemagnetan
4. Teknologi ramah lingkungan
5. Reproduksi
6. Perkembangbiakan hewan dan tumbuhan
7. Pewarisan sifat
8. Bioteknologi
9. Tanah
Arsyad Riyadi Januari 06, 2019 New Google SEO Bandung, Indonesia
Panduan Kerja Kepala Sekolah
Seorang kepala sekolah, khususnya kepala sekolah baru, seperti saya sangat membutuhkan buku panduan kerja sebagai penuntun dalam melaksanakan tugas pokok sebagai kepala sekolah. Sebagai kepala sekolah baru akan “gamang” ketika tidak paham apa yang dilakukan ketika dipasrahi tanggung jawab untuk mengelola sebuah sekolah. Mungkin “kegamangan” ini tidak berlaku bagi banyak kepala sekolah, tetapi bagi saya hal ini sangat penting sekali. Buku panduan kerja ini juga diperlukan untuk mempermudah kepala sekolah untuk mempersiapkan diri saat ada pembinaan atau penilaian dari pengawas maupun dinas pendidikan. (Jadi kepala sekolah tidak merdeka ternyata ya…ada penilaian dari atasan. Yach..tentu saja begitu bro).Standar nasional pendidikan (SNP) merupakan dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu. Standar nasional pendidikan (SNP) ini meliputi 8 standar, yaitu standar isi, proses, kompetensi lulusan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian. SNP ini telah diatur salam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 sebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Kepala sekolah, sebagai pemimpin memiliki peran strategis dalam meningkatkan profesionalitas guru dan mutu pendidikan di sekolah. Untuk itu, seorang kepala sekolah harus mampu : Mendorong timbulnya kemauan yang kuat dengan penuh semangat dan percaya diri kepada para guru, staf dan peserta didik dalam melaksanakan tugasnya masing-masing Memberikan bimbingan dan mengarahkan para guru, staf dan peserta didik, serta memberikan dorongan, memacu dan berdiri di depan demi kemajuan dan memberikan inspirasi dalam mencapai tujuan
Untuk dapat melaksanakan fungsinya tersebut seorang kepala sekolah harus :
- Memiliki strategi yang tepat untuk meningkatkan profesionalitas pendidikan dan tenaga kependidikan di sekolahnya
- Memiliki strategi yang tepat untuk memberdayakan pendidik dan tenaga kependidikan melalui kerja sama atau kooperatif, memberi kesempatan kepada pendidik dan tenaga kependidikan untuk meningkatkan kemampuan profesinya, dan mendorong keterlibatan pendidik dan tenaga kependidikan dalam berbagai kegiatan yang menunjang tujuan sekolah
- Memiliki hubungan sangat erat dengan berbagai pihak yang terkait dengan upaya peningkatan mutu sekolah dan mendukung keterlaksanaan seluruh program sekolah dan produktivitas sekolah
- Melakukan pengawasan dan pengendalian untuk meningkatkan kinerja pendidik dan tenaga kependidikan
- Mampu memberikan petunjuk dan pengarahan, meningkatkan kemampuan pendidik dan tenaga kependidikan, membuka komunikasi dua arah, dan mendelegasikan tugas secara proporsional
- Memiliki strategi yang tepat untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan, mencari gagasan baru, mengintegrasikan setiap kegiatan, memberikan teladan kepada seluruh pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah, dan mengembangkan model-model pembelajarn yang inovatif
- Menjadi figur teladan yang dapat dijadikan contoh dan teladan bagi pendidik dan tenaga kependidikan maupun peserta didik
Dalam melaksanakan tugasnya tersebut, seorang kepala sekolah akan dinilai kinerjannya. Penilaian kinerja kepala sekolah ini meliputi :
- Usaha pengembangan sekolah yang dilakukan selama menjabat sebagai kepala sekolah
- Peningkatan kualiatas sekolah berdasarkan 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan selama di bawah kepemimpinan yang bersangkutan
- Perencanaan, pelaksanaan, dan tindak lanjut pengawasan pembelajaran yang dilakukan kepala sekolah dalam upaya pembinaan dan bimbingan kepada guru
- Usaha pengembangan profesionalisme sebagai kepala sekolah
Kepemimpinan Kepala Sekolah
Kepemimpinan pembelajaran merupakan salah satu aspek kepemimpinan yang paling penting untuk dilakukan oleh seorang kepala sekolah. Sebenarnya sudah banyak penelitian yang membuktikan bahwa jika kepala sekolah melakukan kepemimpinan pembelajaran dengan baik maka prestasi belajar siswa akan maksimal.Dengan kepemimpinan pembelajaran yang efektif maka proses belajar mengajar pun akan menjadi lebih aktif serta iklim pembelajaran pun menjadi lebih kondusif. Hal ini tentunya akan berimbas kepada output yang dihasilkan pun baik. Output yang dimaksud ini bukan melulu bidang akademik tapi juga non akademik. Demikian juga ranah yang disentuh pun mencakup pengetahuan, sikap dan ketrampilan. "Tiada hasil yang menghianati proses" bukanlah sekedar kata-kata yang basi tetapi memang sesuai sekali. Pembelajaran yang efektif akan menghasilkan siswa yang optimal kemampuannya, baik di bidang akademik maupun non akademik.
Ironisnya, di antara apa yang dilakukan oleh kepala sekolah hanya 10 persen tindakan yang dilakukan terkait dengan kepemimpinan pembelajaran. Pernyataan ini didasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh Stronge (1988). Lemahnya kepemimpinan pembelajaran (instructional leader) ini karena kurangnya pelatihan, kurangnya waktu untuk melaksanakan kepemimpinan pembelajaran, kesibukan menyelesaikan administrasi dan adanya kesan bahwa tugas utama dari kepala sekolah sebagai manajer.
Arti kepemimpinan pembelajaran
Kepemimpinan pembelajaran atau instructional leadership adalah kepemimpinan yang memfokuskan pada pembelajaran. Komponen pembelajaran yang dimaksud meliputi kurikulum, proses belajar mengajar dan asesmen (penilaian hasil belajar). Kepemimpinan pembelajaran juga memfokuskan pada penilaian serta pengembangan guru, layanan prima dalam pembelajaran, dan pembangunan komunitas belajar di sekolah.
Kurikulum di sini mencangkup pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang meliputi kegiatan perumusan visi, misi dan tujuan sekolah; pengembangan struktur dan muatan kurikulum serta pembuatan kalender akademik.
Proses belajar mengajar meliputi penyusunan silabus, pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), pengembangan bahan ajar, pemilihan buku pelajaran, pemilihan metode mengajar dan metode belajar, penggunaan media pembelajaran dan fasilitas belajar lainnya, pengelolaan kelas, dan permotivasian kelas.
Asesmen (evaluasi hasil belajar) meliputi aspek yang dievaluasi, metode evaluasi, dan pelaporan.
Aspek kepemimpinan pembelajaran yang lain seperti penilaian dan pengembangan guru, layanan prima dalam pembelajaran dan pembangunan manusia pembelajar harus diperhatikan. Karena komponen-komponen kepemimpinan pembelajaran itu merupakan fondasi dasar dari cita-cita terbangunnya sekolah.
Ibaratnya sebuah sekolah tanpa gedung sekalipun yang utama pembelajarannya harus jalan. Dan kalau boleh diringkas hanya membutuhkan 3 komponen utama :
- adanya siswa
- adanya guru
- adanya kurikulum (apa yang diajarkan)
Jadi, marilah peran kepemimpinan pembelajaran di sekolah jadikanlah yang utama dibanding dengan kegiatan-kegiatan kepemimpinan yang lain. Kalau memang sudah dibantu oleh waka/urusan kurikulum bukan berarti kepala sekolah berlepas tangan. Apakah yakin waka/urusan kurikulum tersebut menerapkan prinsip kepemimpinan bukan sebagai manajer atau pelaksana saja. Silahkan untuk direnungi.
Berikut ini file presentasi dalam bentuk powerpoint (ppt) mengenai Kepemimpinan Pembelajaran yang saya buat. Smoga bermanfaat dan ditunggu respon/tanggapan/kritik dan sarannya, Trims
Catatan : Template PowerPointnya saya dapatkan dari bonus beli buku Microsoft PowerPoint 2010 for Expert yang ditulis oleh Cristopher Lee
Guru wajib ini memiliki ciri-ciri :
Sumber gambar : https://www.brilio.net/news/ini-14-guru-ganteng-dan-cantik-indonesia-bikin-kamu-betah-di-kelas-151125u.html
Transformator
Pengertian transformator
Transformator atau trafo adalah alat yang dapat mengubah tegangan arus bolak-balik (AC) dari satu nilai ke nilai lain yang diinginkan. Misalkan, kita memiliki televisi yang tegangannya 110 V AC, sedangkan tegangan PLN di rumah besarnya 220V AC. Untuk mengubah tegangan 220 V AC menjadi 110 V AC dibutuhkan transformator, yaitu trafo step down (penurun tegangan).
Transformator terdiri dari pasangan kumparan primer dan sekunder yang dipisahkan (diisolasi) dan dililitkan pada inti besi lunak. Inti besi lunak ini terdiri dari pelat yang berlapis-lapis untuk mengurangi daya yang hilang akibat arus pusar.
Prinsip kerja transformator
Prinsip kerja transformator (atau yang disebut trafo) seperti percobaan induksi yang dilakukan oleh Faraday. Arus induksi mengalir melalui rangkaian sekunder ketika saklar pada rangkaian primer ditutup atau dibuka.
Beberapa saat setelah saklar ditutup atau dibuka, arus induksi tidak lagi mengalir lagi melalui rangkaian sekunder. Peristiwa ini disebabkan oleh induksi magnetik yang melalui kumparan sekunder hanya berubah ketika saklar dibuka atau ditutup. Setelah beberapa saat saklar dibuka atau ditutup, besar induksi magnetik telah mencapai nilai tetapnya, sehingga tidak berubah lagi.
Transformator bekerja dengan cara di atas, hanya supaya ggl suatu arus induksi terus menerus (kontinyu) dibangkitkan pada rangkaian sekunder dihubungkan ke suatu sumber tegangan bolak-balik.
Rumus transformator
Besarnya GGL induksi (tegangan) sebanding dengan perbandingan lilitannya. Ingat kan? Salah satu cara untuk memperbesar GGL induksi dengan cara menambah jumlah lilitan kumparan. Sehingga dapat dituliskan :
VP, S = besarnya tegangan primer, sekunder
NP, S = besarnya lilitan primer, sekunder
Jika jumlah lilitan primer > jumlah lilitan sekunder (NP > NS) maka jumlah tegangan primer > tegangan sekunder (VP > VS), transformator ini disebut transformator penurun tegangan (step down).
Sebaliknya, Jika jumlah lilitan primer < jumlah lilitan sekunder (NP < NS) maka jumlah tegangan primer > tegangan sekunder (VP < VS), transformator ini disebut transformator penaik tegangan (step up).
Untuk transformator ideal (efisiensi (h) = 100 %), berlaku :
PP = PS
VPIP = VSIS
Atau
IS,P = kuat arus primer dan sekunder
Dari persamaan di atas tampak bahwa antara tegangan dan kuat arus saling berbanding terbalik (jangan salah dalam menuliskan/menggunakan rumus tersebut ya?)
Efisiensi sendiri dirumuskan dengan
Contoh soal
Sebuah transformator, kumparan primernya terdiri dari 200 lilitan dan kumparan sekundernya 1000 lilitan.
a. Jika kumparan primernya dihubungkan dengan sumber tegangan 110 V berapa tegangan sekundernya?
b. Berapa kuat arus primernya jika kuat arus sekundernya 8 A?
c. Apakah jenis transformatornya?
Penyelesaian
Diketahui
NP = 200 lilitan
NS = 1000 lilitan
VP = 110 V
IS = 8 A
Ditanya
a. VS
b. IP
c. Jenis trafo
Jawab
a. Tegangan sekunder
200 VS = 110.1000
VS = 550 Volt
b. Kuat arus primer
110 IP = 8.550
IP = 40 A
c. NP < NS, VP <VP maka jenis transformatornya step up
Referensi :
Kanginan, Martheen. 2003. Fisika 2000 Jilid 2A untuk SMU Kelas 2 Semester 1. Erlangga
Kanginan, Martheen. 2006. Fokus Fisika Seri Soal Siap Ujian Akhir untuk SMP/Madrasah Tsanawiyah. Erlangga
Sumber gambar :
http://kelaselektro.blogspot.co.id/2016/11/penjelasan-lengkap-tentang.html
Arsyad Riyadi Januari 01, 2018 New Google SEO Bandung, Indonesia