Buku Emotional Intelligence : Kecerdasan Emosional
-
Buku Emotional Intelligence : Kecerdasan Emosional
[image: Buku Emotional Intelligence : Kecerdasan Emosional]
Emotional Intelligence - Daniel GolemanBuku ...
Materi UN IPA Fisika SMP : Wujud Zat
Materi wujud zat dalam UN IPA Fisika SMP bisa dikategorikan sebagai materi yang mudah.
Materi yang dibahas meliputi :
- sifat zat padat, cair, dan gas
- perubahan wujud yang memerlukan kalor (mencair/melebur, menguap, menyublim)
- perubahan wujud yang melepaskan kalor (membeku, mengembun, mengkristal)
- gambar perubahan wujud
- massa jenis (hampir kelupaan)
- massa jenis (hampir kelupaan)
Soal-soal yang keluar dalam UN IPA SMP misalnya :
1. Diberikan tabel sifat-sifat zat, siswa dapat menentukan sifat yang sesuai untuk zat tertentu (cair, padat, gas)
2. Diberikan peristiwa perubahan wujud, siswa dapat menentukan peristiwa yang membutuhkan kalor atau melepaskan kalor
3. Diberikan pernyataan mengenai sifat-sifat zat, siswa dapat menentukan pernyataan yang betul tentang zat tertentu
4. Diberikan beberapa gambar, siswa dapat menentukan sifat yang tepat mengenai gambar tersebut menggunakan tabel
5. Diberikan beberapa gambar benda berada di dalam air, siswa dapat menentukan benda-benda atau zat cair yang memiliki massa jenis terbesar/terkecil.
6. Diberikan data nama, massa, dan volume dalam tabel, siswa dapat menentukan benda yang memiliki jenis dan sifat yang sama
5. Diberikan beberapa gambar benda berada di dalam air, siswa dapat menentukan benda-benda atau zat cair yang memiliki massa jenis terbesar/terkecil.
6. Diberikan data nama, massa, dan volume dalam tabel, siswa dapat menentukan benda yang memiliki jenis dan sifat yang sama
Untuk lebih lanjut bisa mempelajari materi berikut.
1. Wujud zat
Sumber gambar :
https://today.line.me/id/pc/article/Gunung+Es+Seluas+Dua+Kali+Pulau+Jawa+Pecah+dan+Tunjukkan+Pola+Berbeda-KQL8pN
Arsyad Riyadi
Maret 19, 2020
New Google SEO
Bandung, IndonesiaSoal dan Pembahasan UN IPA Fisika SMP Tahun 2018/2019 (Bagian 1)
Berikut adalah soal dan pembahasan UN IPA Fisika SMP tahun 2018/2019 yang bisa dijadikan bahan belajar dalam rangka sukses UNBK 2019/2020.
1. Percepatan merupakan salah satu besaran turunan yang diturunkan dari besaran pokok ….
A. Panjang dan waktu
B. Panjang dan suhu
C. Massa dan waktu
D. Massa dan suhu
Jawaban : A
Pembahasan :
Percepatan = perubahan kecepatan dibagi waktu = perubahan perpindahan/waktu kuadrat = m/s2.
m merupakan satuan panjang dan sekon merupakan satuan waktu.
2. Nabila meneliti sifat empat zat di laboratorium. Dari hasil penelitiannya, sifat gas yang benar adalah….
Jawaban : A
Pembahasan :
Sifat gas :
- Bentuk mengikuti wadahnya
- Volume tergantung pada tempatnya
- Susunan molekul tidak teratur dan sangat berjauhan
- Ikatan antar molekul sangat lemah
- Mudah dimampatkan
- Mudah mengalir
3. Perhatikan 4 kegiatan yang berkaitan dengan perubahan wujud berikut!
(1) Air sirup disimpan oleh Satria ke dalam kulkas sehingga menjadi es
(2) Uap hasil rebusan daun cengkeh diembunkan
(3) Mentega diletakkan pada wajan panas untuk menumis sayuran
(4) Harum kapur barus tercium Siti ketika masuk ke kamar mandi
Jenis perubahan wujud yang melepaskan kalor pada kegiatan tersebut ditunjukkan pada nomor….
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (4)
D. (3) dan (4)
Jawaban : A
Pembahasan :
Perubahan wujud yang memerlukan kalor :
- Mencair/melebur
- Menguap
- Menyublim
Perubahan wujud yang melepaskan kalor :
- Membeku
- Mengembun
- Mengristal/menghablur
4. Air dipanaskan dari suhu 200C sampai mendidih bersuhu 1000C. Perubahan suhu tersebut pada pengukuran dengan termometer Fahrenheit sama dengan….
A. 800F
B. 1120F
C. 1440F
D. 1760F
Jawaban : C
Pembahasan :
C : F – 32 = 5 : 9
200C ==> F = (9/5)*C + 32 = (9/5)*20 + 32= 36 + 32 = 68
1000C ==> F = (9/5)*100 + 32 = 180 + 32 = 212
∆F = 212 – 68 = 144
5. Perhatikan tabel berikut!
Larutan yang bersifat asam ditunjukkan oleh nomor….
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4)
Jawaban : A
Pembahasan :
Larutan asam akan mengubah lakmus biru menjadi warna merah. Ketika mengenai lakmus merah tentunya tidak akan mengubah warnanya/tetap.
6. Perhatikan contoh peristiwa!
(1) Kayu kering diubah menjadi kursi dan meja
(2) Pagar besi berkarat
(3) Kertas digunting menjadi potongan-potongan kecil
(4) Buah-buahan dibiarkan berhari-hari menjadi busuk
Perubahan fisika ditunjukkan oleh angka….
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (3)
D. (3) dan (4)
Jawaban : B
Pembahasan :
Perubahan fisika adalah perubahan yang tidak menimbulkan zat baru.
Misalnya perubahan wujud, perubahan bentuk maupun perubahan ukuran.
Perubahan kimia adalah perubahan yang menimbulkan zat baru.
Misalnya : pembusukan, perkaratan
7. Perhatikan gambar
P, Q, dan R secara berturut-turut diidentifikasikan sebagai….
A. Neutron, proton, dan elektron
B. Proton, elektron, dan neutron
C. Elektron, proton, dan neutron,
D. Neutron, elektron, dan proton
Jawaban : C
Pembahasan :
Proton : bermuatan positif
Elektron : bermuatan negatif
Neutron : tidak bermuatan
8. Perhatikan contoh zat!
(1) kopi
(2) tembakau
(3) teh
(4) rokok
Zat yang mengandung nikotin ditunjukkan oleh nomer….
A. (1) dan (3)
B. (1) dan (4)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4)
Jawaban : D
Pembahasan :
Tembakau dan rokok mengandung nikotin.
Kopi dan teh mengandung kafein
9. Perubahan iklim yang tidak menentu menyebabkan proses pembuatan garam menjadi terhambat. Pembentukan kristal garam dari air laut membutuhkan sinar matahari yang cukup. Metode pemisahan campuran garam dari air laut adalah….
A. Evaporasi
B. Distilasi
C. Filtrasi
D. Sublimasi
Jawaban : A
Pembahasan :
Evaporasi (penguapan) adalah memisahkan zat padat yang terlarut dari larutannya.
Filtrasi : memisahkan cairan dan padatan yang tidak larut dengan menggunakan penyaring (filter) berdasarkan perbedaan ukuran partikel. Misalnya menyaring air yang tercampur dengan pasir menggunakan kerta saring. Di sini pasir akan tertinggal di kertas saring.
Distilasi (penyulingan) : memisahkan campuran zat cair dari larutannya berdasarkan perbedaan titik didih. Jika larutan dipanaskan, maka komponen titik didihnya yang lebih rendah akan menguap terlebih dahulu. Distilasi digunakan untuk memisahkan air tawar dan air laut maupun proses pemisahan minyak bumi.
Sublimasi : memisahkan campuran sesama zat padat berdasarkan perubahan wujud zat. Contohnya seperti campuran iodin dengan garam dapat dipisahkan dengan cara pemanasan.
10. Kapal pengangkut barang beratnya dalam keadaan kosong 16.000 N, akan mengangkut beban barang yang beratnya 14.000 N serta beberapa orang termasuk penumpang dan anak buah kapal (ABK). Kapal dapat berlayar dengan aman jika volume lambung kapal yang berada di bawah permukaan air 4,2 m3. Berat rata-rata satu orang penumpang 600 N. Massa jenis air 1000 kg/m3 dan g = 10 m/s2, jumlah orang yang dapat ikut kapal paling banyak adalah….
A. 10 orang
B. 15 orang
C. 20 orang
D. 35 orang
Jawaban : C
Pembahasan :
Diketahui :
W0 = 16.000 N ==> m = 16.000/10 = 1600 kg
Wb = 14.000 N ==> m = 14.000/10 = 1400 kg
Vair = 4,2 m3
Worang = 600 N ==> m = 600/10 = 60 kg
ρair = 1000 kg/m3
g = 10 m/s2
Ditanya : jumlah orang yang dapat ikut di kapal?
Jawab :
Vair = 4,2 m3
ρairair = 1000 kg/m3
m = ρ.V = 4,2. 1000 = 4200 kg (massa keseluruhan)
massa keseluruhan = massa kapal kosong + massa beban barang + massa orang
4200 = 1600 + 1400 + massa orang
4200 = 3000 + massa orang
Massa orang = 4200 – 3000 = 1200 kg
Jika rata-rata berat 1 orang = 600 N atau 60 kg, maka banyaknya orang yang dapat diangkut sebesar : 1200/60 = 20 orang
Sampai di sini dulu ya untuk pembahasan soal UN IPA Fisika SMP. Tunggu pembahasan nomer selanjutnya. Arsyad Riyadi Maret 17, 2020 New Google SEO Bandung, Indonesia
Kompetensis Sains Nasional SMP (KSN-SMP) ini merupakan bagian integral dari kegiatan lomba, festival dan kompetisi yang diselenggarakan dari tingkat sekolah sampai tingkat nasional.
Guna meningkatkan prestasi peserta didik di bidang akademis maupun non akademis sesuai dengan bakat dan minatnya dalam literasi sains, seni, olahraga dan penelitian ada berbagai event, yakni : 1. Kompetisi Sains Nasional (KSN); 2. Kompetisi Olahraga Siswa Nasional (O2SN); 3. Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N); 4. Gala Siswa Indonesia (GSI); 5. Lomba Penelitian Siswa Nasional (LPSN).
Sedangkan untuk Olimpiade/lomba/Akademi di tingkat internasional untuk jenjang SMP tahun 2020 antara lain : 1. International Junior Science Olympiad (IJSO); 2. International Mathematics Competition (IMC); 3. The Couple Internationale De Kayl ( karate) ; dan 4.Training and Development for Footballer and Trainer.
Kompetensi Sains Nasional yang diawali tahun 2002 di Yogyakarta (sebelumnya dikenal dengan istilah OSN atau Olimpiade Sains Nasional) ini merupakan kegiatan Kemendikbud tahunan guna memberikan ruang belajar, memfasilitasi peserta didik dalam menumbuhkembangkan
kecintaan terhadap Sains dan menstimulus para siswa dan guru yang berprestasi dan memiliki bakat minat agar dapat meningkatkan kemampuannya.
Dari berbagai rujukan seperti di atas jelas bahwa kompetensi sains nasional ditujukan bagi peserta didik maupun guru yang berprestasi dan memiliki bakat dan minat agar kemampuannya meningkat.
Pertanyaaannya adalah apakah dalam praktiknya Olimpiade Sains Nasional atau Kompetensi Sains Nasional bisa menjawab itu.
Sangat mungkin bisa. Jika siswa yang mengikuti kompetensi tersebut bukan produk dadakan atau karbitan. Apalagi jika harus mengundang pelatih dari luar.
Jika siswa hanya di drill soal, apakah ruh kegiatan olimpiade sains nasional itu bisa tertangkap. Apalagi jika hanya untuk meningkatkan prestise sekolah. Apakah siswa yang ikut bertambah cinta terhadap sains atau malah belajar seperti robot.
Apakah guru mata pelajaran yang bersangkutan ikut berperan atau sama sekali tidak dilibatkan karena lebih mempercayakan pembimbing..Entahlah.
Harapannya pelaksanaan kompetensi sains nasional ini bisa menjadi ajang untuk meningkatkan kemampuan dan motivasi siswa dalam belajar sains. Demikian juga guru mata pelajaran yang bersangkutan bisa belajar bersama-sama agar kemampuan mereka juga meningkat.
Bagi yang membutuhkan petunjuk dan silabus Kompetensi Sains Nasional SMP (KSN-SMP) Tahun 2020 silahkan download melalui link berikut.
Petunjuk Pelaksanaan Kompetisi Sains Nasional SMP (KSN-SMP) Tahun 2020
Silabus Kompetisi Sains Nasional SMP (KSN-SMP) Tahun 2020
Arsyad Riyadi Maret 11, 2020 New Google SEO Bandung, Indonesia
Guna meningkatkan prestasi peserta didik di bidang akademis maupun non akademis sesuai dengan bakat dan minatnya dalam literasi sains, seni, olahraga dan penelitian ada berbagai event, yakni : 1. Kompetisi Sains Nasional (KSN); 2. Kompetisi Olahraga Siswa Nasional (O2SN); 3. Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N); 4. Gala Siswa Indonesia (GSI); 5. Lomba Penelitian Siswa Nasional (LPSN).
Sedangkan untuk Olimpiade/lomba/Akademi di tingkat internasional untuk jenjang SMP tahun 2020 antara lain : 1. International Junior Science Olympiad (IJSO); 2. International Mathematics Competition (IMC); 3. The Couple Internationale De Kayl ( karate) ; dan 4.Training and Development for Footballer and Trainer.
Kompetensi Sains Nasional yang diawali tahun 2002 di Yogyakarta (sebelumnya dikenal dengan istilah OSN atau Olimpiade Sains Nasional) ini merupakan kegiatan Kemendikbud tahunan guna memberikan ruang belajar, memfasilitasi peserta didik dalam menumbuhkembangkan
kecintaan terhadap Sains dan menstimulus para siswa dan guru yang berprestasi dan memiliki bakat minat agar dapat meningkatkan kemampuannya.
Dari berbagai rujukan seperti di atas jelas bahwa kompetensi sains nasional ditujukan bagi peserta didik maupun guru yang berprestasi dan memiliki bakat dan minat agar kemampuannya meningkat.
Pertanyaaannya adalah apakah dalam praktiknya Olimpiade Sains Nasional atau Kompetensi Sains Nasional bisa menjawab itu.
Sangat mungkin bisa. Jika siswa yang mengikuti kompetensi tersebut bukan produk dadakan atau karbitan. Apalagi jika harus mengundang pelatih dari luar.
Jika siswa hanya di drill soal, apakah ruh kegiatan olimpiade sains nasional itu bisa tertangkap. Apalagi jika hanya untuk meningkatkan prestise sekolah. Apakah siswa yang ikut bertambah cinta terhadap sains atau malah belajar seperti robot.
Apakah guru mata pelajaran yang bersangkutan ikut berperan atau sama sekali tidak dilibatkan karena lebih mempercayakan pembimbing..Entahlah.
Harapannya pelaksanaan kompetensi sains nasional ini bisa menjadi ajang untuk meningkatkan kemampuan dan motivasi siswa dalam belajar sains. Demikian juga guru mata pelajaran yang bersangkutan bisa belajar bersama-sama agar kemampuan mereka juga meningkat.
Bagi yang membutuhkan petunjuk dan silabus Kompetensi Sains Nasional SMP (KSN-SMP) Tahun 2020 silahkan download melalui link berikut.
Petunjuk Pelaksanaan Kompetisi Sains Nasional SMP (KSN-SMP) Tahun 2020
Silabus Kompetisi Sains Nasional SMP (KSN-SMP) Tahun 2020
Arsyad Riyadi Maret 11, 2020 New Google SEO Bandung, Indonesia
Literasi sains merupakan salah satu dari literasi dasar yang sedang digalakkan oleh pemerintah. Literasi dasar ada 6 yaitu literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, dan literasi budaya dan kewargaan.
Dalam buku Materi Pendukung Literasi Sains yang dikeluarkan Kemendikbud dijelaskan bahwa literasi sains dapat diartikan sebagai pengetahuan dan kecakapan ilmiah untuk mampu mengidentifikasi pertanyaan, memperoleh pengetahuan baru, menjelaskan fenomena ilmiah, serta
mengambil simpulan berdasar fakta, memahami karakteristik sains, kesadaran bagaimana sains dan teknologi membentuk lingkungan alam, intelektual, dan budaya, serta kemauan untuk terlibat dan peduli terhadap isu-isu yang terkait sains (OECD, 2016). National Research Council (2012) menyatakan bahwa rangkaian kompetensi ilmiah yang dibutuhkan pada literasi sains mencerminkan pandangan bahwa sains adalah ansambel dari praktik sosial dan epistemik yang umum pada
semua ilmu pengetahuan, yang membingkai semua kompetensi sebagai tindakan.
Gerakan literasi sains ini bukan hanya dilaksanakan di sekolah tetapi juga di level keluarga dan masyarakat. Literasi sains merupakan bagian dari sains, bersifat praktis, berkaitan dengan isu-isu tentang sains dan ide-ide sains. Warga negara harus memiliki kepekaan terhadap kesehatan, sumber daya alam, kualitas lingkungan, dan bencana alam dalam konteks personal, lokal, nasional, dan global. Dari sini kita bisa melihat bahwa cakupan literasi sains sangat luas, tidak hanya dalam mata pelajaran sains, tetapi juga beririsan dengan literasi lainnya.
Bagaimana membangun literasi sains, khususnya di sekolah?
PISA menetapkan 3 dimensi besar literasi sains, yaitu konten sains, peoses sains, dan konteks aplikasi sains. Dalam konten sains ini peserta didik dapat memahami konsep kunci mengenai fenomena alam maupun perubahan-perubahan yang terjadi akibat aktivitas manusia. Proses literasi sains meliputi kemampuan untuk mencari, menafsirkan, dan mencari bukti-bukti berdasarkan pengetahuan dan pemahaman ilmiah yang dikuasai peserta didik. Sedangkan dalam konteks literasi, lebih banyak mengkaji permasalahan keseharian seperti bidang kehidupan dan kesehatan, bumi dan lingkungan serta teknologi.
Dalam proses pembelajarannya, membangun literasi sains pada peserta didik khususnya bersesuaian dengan pendekatan saintifik dalam kurikulum 2013. Meskipun demikian membangun literasi sains ini bukan merupakan hal yang baru. Pendekatan filosofisnya pun menggunakan teori konstrukstivisme yaitu bagaimana peserta didik membangun sendiri pengetahuannya dengan mengorganisasi pengalamannya yang kemudian menghasilkan konsep yang benar. Pada tahap ini sangat mungkin peserta didik mengalami miskonsepsi. Tugas gurulah agar bisa mengubah konsep yang salah ini menjadi konsep yang benar.
Model pembelajaran yang bisa dilakukan untuk membangun literasi sains dapat melalui pendekatan sains terpadu, pendekatan STM, pembelajaran kontekstual, pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran tuntas, menyusun RPP sains, dan melaksanakan pembelajaran berdasar RPP tersebut (Uus Toharudin, 2014 : 79 - 138).
Agar pembelajaran sesuai target, diperlukan adanya bahan ajar khusus yang telah ada maupun dirancang sendiri yang khusus untuk menyiapkan literasi sains bagi peserta didik. Bahan ajar maupun lembar kerja yang mengintegrasikan literasi sains juga dapat dipadukan dengan pembelajaran HOTS, ppk, 4c dan lainnya. Selamat mencoba.
Bahan Bacaan :
1. Materi Pendukung Literasi Sains - Kemdikbud
2. Buku Membangun Literasi Sains Peserta Didik yang ditulis oleh Uus Toharudin, Sri Hendrawati, Andrian Rustaman. Penerbit Humaniora (2011)
Arsyad Riyadi Maret 08, 2020 New Google SEO Bandung, Indonesia
Dalam buku Materi Pendukung Literasi Sains yang dikeluarkan Kemendikbud dijelaskan bahwa literasi sains dapat diartikan sebagai pengetahuan dan kecakapan ilmiah untuk mampu mengidentifikasi pertanyaan, memperoleh pengetahuan baru, menjelaskan fenomena ilmiah, serta
mengambil simpulan berdasar fakta, memahami karakteristik sains, kesadaran bagaimana sains dan teknologi membentuk lingkungan alam, intelektual, dan budaya, serta kemauan untuk terlibat dan peduli terhadap isu-isu yang terkait sains (OECD, 2016). National Research Council (2012) menyatakan bahwa rangkaian kompetensi ilmiah yang dibutuhkan pada literasi sains mencerminkan pandangan bahwa sains adalah ansambel dari praktik sosial dan epistemik yang umum pada
semua ilmu pengetahuan, yang membingkai semua kompetensi sebagai tindakan.
Gerakan literasi sains ini bukan hanya dilaksanakan di sekolah tetapi juga di level keluarga dan masyarakat. Literasi sains merupakan bagian dari sains, bersifat praktis, berkaitan dengan isu-isu tentang sains dan ide-ide sains. Warga negara harus memiliki kepekaan terhadap kesehatan, sumber daya alam, kualitas lingkungan, dan bencana alam dalam konteks personal, lokal, nasional, dan global. Dari sini kita bisa melihat bahwa cakupan literasi sains sangat luas, tidak hanya dalam mata pelajaran sains, tetapi juga beririsan dengan literasi lainnya.
Bagaimana membangun literasi sains, khususnya di sekolah?
PISA menetapkan 3 dimensi besar literasi sains, yaitu konten sains, peoses sains, dan konteks aplikasi sains. Dalam konten sains ini peserta didik dapat memahami konsep kunci mengenai fenomena alam maupun perubahan-perubahan yang terjadi akibat aktivitas manusia. Proses literasi sains meliputi kemampuan untuk mencari, menafsirkan, dan mencari bukti-bukti berdasarkan pengetahuan dan pemahaman ilmiah yang dikuasai peserta didik. Sedangkan dalam konteks literasi, lebih banyak mengkaji permasalahan keseharian seperti bidang kehidupan dan kesehatan, bumi dan lingkungan serta teknologi.
Dalam proses pembelajarannya, membangun literasi sains pada peserta didik khususnya bersesuaian dengan pendekatan saintifik dalam kurikulum 2013. Meskipun demikian membangun literasi sains ini bukan merupakan hal yang baru. Pendekatan filosofisnya pun menggunakan teori konstrukstivisme yaitu bagaimana peserta didik membangun sendiri pengetahuannya dengan mengorganisasi pengalamannya yang kemudian menghasilkan konsep yang benar. Pada tahap ini sangat mungkin peserta didik mengalami miskonsepsi. Tugas gurulah agar bisa mengubah konsep yang salah ini menjadi konsep yang benar.
Model pembelajaran yang bisa dilakukan untuk membangun literasi sains dapat melalui pendekatan sains terpadu, pendekatan STM, pembelajaran kontekstual, pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran tuntas, menyusun RPP sains, dan melaksanakan pembelajaran berdasar RPP tersebut (Uus Toharudin, 2014 : 79 - 138).
Agar pembelajaran sesuai target, diperlukan adanya bahan ajar khusus yang telah ada maupun dirancang sendiri yang khusus untuk menyiapkan literasi sains bagi peserta didik. Bahan ajar maupun lembar kerja yang mengintegrasikan literasi sains juga dapat dipadukan dengan pembelajaran HOTS, ppk, 4c dan lainnya. Selamat mencoba.
Bahan Bacaan :
1. Materi Pendukung Literasi Sains - Kemdikbud
2. Buku Membangun Literasi Sains Peserta Didik yang ditulis oleh Uus Toharudin, Sri Hendrawati, Andrian Rustaman. Penerbit Humaniora (2011)
Arsyad Riyadi Maret 08, 2020 New Google SEO Bandung, Indonesia
Materi UN IPA SMP : Besaran dan Pengukuran
Materi UN IPA SMP, khususnya besaran dan pengukuran memiliki soal yang bervariasi tiap tahun.
Variasi soal yang dimaksud misalnya :
1. Diberikan tabel besaran dan satuannya, siswa dapat menentukan besaran dan satuan yang tepat. Besaran yang dimaksud bisa berupa besaran pokok, besaran turunan maupun gabungan keduanya.
2. Diberikan sebuah narasi, siswa dapat menentukan manakah yang merupakan besaran pokok/turunan beserta satuannya.
3. Diberikan tabel besaran, satuan, dan alat ukurnya siswa dapat menentukan data yang benar
4. Diberikan besaran turunan, siswa dapat menentukan besaran tersebut diturunkan dari besaran pokok apa.
4. Diberikan besaran turunan, siswa dapat menentukan besaran tersebut diturunkan dari besaran pokok apa.
5. Diberikan gambar pengukuran (panjang, massa, waktu, volume), siswa dapat menentukan hasil pengukuran yang tepat.
Pengukuran panjang bisa menggunakan mistar tetapi skala yang ditunjukkan tidak dimulai dari nol. Pengukuran massa biasanya menggunakan neraca tiga lengan.
Pengukuran waktu menggunakan stop watch. Dalam pengukuran menggunakan stop watch ini hati-hati dalam menentukan manakah yang menunjukkan menit dan detiknya.
Dalam pengukuran volume bisa menggunakan gelas ukur dan gelas berpancuran.
Pada dasarnya materi besaran dan pengukuran ini harusnya masuk kategori mudah. Artinya sangat sayang kalau dilewatkan. Toh..untuk level SMP memang belum melakukan pengukuran menggunakan mikrometer atau jangka sorong atau alat ukur lain yang lebih kompleks.
Untuk contoh materi dan soal mengenai besaran dan pengukuran ini silahkan klik link berikut.
1. Besaran dan Bukan Besaran
2. KISI UN IPA Fisika SMP 2016 : Pengukuran (1)
3. SKL UN IPA 1 : Besaran, Satuan, dan Pengukuran
Untuk contoh materi dan soal mengenai besaran dan pengukuran ini silahkan klik link berikut.
1. Besaran dan Bukan Besaran
2. KISI UN IPA Fisika SMP 2016 : Pengukuran (1)
3. SKL UN IPA 1 : Besaran, Satuan, dan Pengukuran
Untuk tambahan materi dan soal mengenai besaran dan pengukuran nusul ya..
Arsyad Riyadi Maret 07, 2020 New Google SEO Bandung, Indonesia
Membuka Adobe Flash Player di Chrome
Terlalu lama tidak mengunjungi blog ini, ada beberapa masalah dalam mengakses konten blog arsyadriyadi.blogspot.com karena konten swf nya (adobe flash player) tidak dapat dibaca. Ketika menggunakan chrome tertulis Adobe Flash Player diblokir (lihat gambar di atas).
Agar bisa mengakses konten flash tersebut, bloknya harus dibuka dengan cara sebagai berikut :
Untuk Chrome yang versi bahasa inggris.
1. Buka Chrome, dari menu Customize and Control Google Chrome (perhatikan 3 titik yang ada di pojok kanan atas browser kemudian klik)
2. Klik Settings
3. Klik Privacy and Security
4. Klik Site Settings
5. Klik Flash
Pindahkan/tarik slider "Block sites from running Flash (recommended)" keAsk first.
Dengan langkah ini maka halaman yang Adobe Flash Playernya diblok bisa dibuka
Chrome versi bahasa Indonesia
1. Klik tanda 3 titik pada pojok kanan browse (Kustom dan kontrol Chrome)
2. Klik Setelan
3. Klik Privasi dan Keamanan
4. Klik Setelan situs
Tarik slider Blokir situs agar tidak menjalankan Flash (disarankan) menjadi tanyakan dulu.
Dengan langkah ini akan membuka halaman yang flash playernya di blok.
Hasilnya seperti pada tampilan berikut dimana soal Besaran dan Satuan yang semula tertulis Adobe Flash Player diblokir sudah muncul kembali.
Selamat mencoba, dan maaf untuk ketidaknyamanan ini. Selanjutnya kami akan mengusahakan untuk mengurangi konten swf dengan konten lain yang lebih bersahabat.
Terima kasih atas kepercayaan terhadap blog ini.
atau bisa melihatnya diSoal Ulangan Harian Energi dan Daya Listrik
Arsyad Riyadi
Oktober 14, 2019
New Google SEO
Bandung, Indonesia
Teknik Analisis Manajemen (TAM) dapat diartikan sebagai cara menerapkan metode ilmiah dalam merinci dan menilai keadaan lingkungan secara komprehensif guna memperoleh informasi faktor kunci keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran organisasi, sehingga menghasilkan strategi, program, kegiatan yang tepat dilakukan.
Ada beberapa ragam analisis yang dapat digunakan dalam menganalisis manajemen, yaitu :
Ada beberapa ragam analisis yang dapat digunakan dalam menganalisis manajemen, yaitu :
- SWOT : analisis keadaan lingkungan internal dan eksternal.
- Force field analysis : analisis merencanakan perubahan.
- Brainstorming : teknik menggali ide, kreativitas menyelesaikan masalah.
- Diagram pohon masalah : model untuk merinci masalah dan sebab akibat.
- Diagram fishbone : model untuk mericnci dan sebab akibat
- Model causal map : untuk pemetaan sebab akibat.
- Model matriks : model untuk penyusunan fakta dan data
- Check sheet : lembar periksa keadaan atau faktor/ masalah
- Stratifikasi : pengelompokan kedalam berbagai kriteria
- Model skala nilai : model dalam menilai, membobot satu faktor
- Matriks USG : matriks dalam memilih prioritas masalah
- Diagram pareto : model penyajian dan pemilihan fakta dan data
- Model problem priority : model pemilihan prioritas masalah
- Teknik komparasi : teknik membandingkan atau evaluasi/menilai
- Cost benefit : model ratio antara biaya dan keuntungan/manfaat
Untuk di postingan ini akan difokuskan pada analisis SWOT
SWOT :
Strength (S) = kekuatan
Weakness (W) = kelemahan
Opportunity (O) = peluang
Threats (T) = ancaman
Dengan menggunakan matriks SWOT ini dapat dipetakan kekuatan dan kelemahan untuk membantu membantu para pengambil kekuatan untuk mengambangkan empat jenis strategi, yaitu :
SO (kekuatan - peluang) : memanfaatkan kekuatan internal untuk menarik keuntungan dari peluang eksternal.
WO (kelemahan - peluang) : memperbaiki kelemahan internal dengan cara mengambil keuntungan dari peluang eksternal.
ST (kekuatan - ancaman) : menggunakan kekuatan internal untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal.
WT (kelemahan - ancaman) : taktik defensif untuk mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman eksternal.
Contoh Format Analisis SWOT
1. Faktor Internal
a. Strenght (Kekuatan)
1. ………………………………………………………………………
2. ………………………………………………………………………
3. ………………………………………………………………………
4. ………………………………………………………………………
dst.
b. Weakness (Kelemahan)
1. ………………………………………………………………………
2. ……………………………………………………………………...
3. ………………………………………………………………….…..
4. ………………………………………………………………………
dst.
2. Faktor Eksternal
a. Opportunity (Kesempatan)
1. ……………………………………………………………………..
2. ……………………………………………………………………...
3. ……………………………………………………………………..
4. ……………………………………………………………………...
dst.
b. Threats (Ancaman)
1. ……………………………………………………………………..
2. ……………………………………………………………………...
3. ……………………………………………………………………...
4. ……………………………………………………………………..
dst.
Hasil analisis di atas dituliskan dalam matriks SWOT seperti di bawah ini. Setelah itu, tentukan strategi SO, ST, WO, dan WT.
Untuk detil pembahasan materi ini, silahkan download materi Teknis Analisis Manajemen ini.
Formulir Penilaian Kinerja Kepala SMP 2018
Beberapa kali mendapatkan pertanyaan, untuk PKKS (Penilaian Kinerja Kepala Sekolah) menggunakan instrumen yang mana?
Browsing sana-sini akhirnya menemukan formulir penilaian kinerja kepala SMP yang covernya seperti gambar di samping.
Dalam Permendiknas No 28 Tahun 2010 tentang penugasan guru sebagai kepala sekolah/madrasah, pada pasal 12 dinyatakan bahwa (1) Penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah dilakukan secara berkala setiap tahun atau secara kumulatif setiap empat tahun; (2) Penilaian kinerja tahunan dilaksanakan oleh pengawas sekolah/madrasah; (3) Penilaian kinerja empat tahunan dilaksanakan oleh atasan langsung dengan mempertimbangkan penilaian kinerja oleh tim penilai yang terdiri dari pengawas sekolah/madrasah, pendidik, tenaga kependidikan, dan komite sekolah/madrasah dari tempatnya bertugas; (4) Hasil penilaian kinerja dikategorikan dalam tingkatan amat baik, baik, cukup, sedang atau kurang.
Berdasarkan Formulir Penilaian Kinerja Kepala SMP yang dikeluarkan oleh Subdit Penilaian Kinerja & Pengembangan Karier Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Dasar dan Menengah Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud RI Tahun 2018, sasaran kerja kepala SMP dikelompokkan menjadi 4 bagian, yaitu :
1. Pelaksanaan Tugas Pokok
2. Pelaksanaan Tugas Tambahan
3. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
4. Kegiatan Penunjang
1. Pelaksanaan Tugas Pokok
Pelaksanaan tugas pokok kepala sekolah ini meliputi 3 hal yaitu :
a. Manajerial, yang terdiri dari 1) Perencanaan program sekolah; 2) Pengelolaan Standar Nasional Pendidikan; 3) Pengawasan dan Evaluasi; 4) Kepemimpinan Sekolah; dan 5) Sistem Informasi Manajemen.
b. Pengembangan Kewirausahaan, yang terdiri dari 1) perencanaan; 2) pelaksanaan; dan 3) evaluasi.
c. Supervisi guru dan tenaga kependidikan, yang terdiri dari 1) perencanaan; 2) pelaksanaan; dan 3) evaluasi.
2. Pelaksanaan Tugas Tambahan
Pelaksanaan tugas tambahan ini meliputi 2 hal, yaitu :
a. Pelaksanaan pembelajaran
b. Pelaksanaan Promosi Budaya Indonesia bagi Kepala SILN
3. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan ini meliputi :
a. Pengembangan diri, melalui diklat fungsional/teknis dan kegiatan kolektif kepala sekolah
b. Publikasi ilmiah
3. Karya inovatif
4. Kegiatan Penunjang
Kegiatan penunjang ini bisa dilihat dari 1) memiliki gelar/ijazah yang tidak sesuai dengan bidang yang diampunya; 2) melaksanakan tugas lain yang relevan (menjadi anggota/pengurus organisasi profesi, menjadi anggota/pengurus kegiatan kepramukaan, menjadi tim penilai angka kredit, dan menjadi tutor/pelatih/instruktur); 3) memperoleh penghargaan/tanda jasa Satya Lencana Karya Satya; dan 4) Melakukan bimbingan terhadap sekolah lain.
Detail kegiatan yang lain menunggu postingan berikutny atau langsung saja dengan mendownload Formulir Penilaian Kinerja Kepala SMP 2018.
Arsyad Riyadi
Oktober 10, 2019
New Google SEO
Bandung, IndonesiaPanduan Literasi Digital Untuk Kepala Sekolah
Sumber gambar : https://www.hee.nhs.uk/our-work/digital-literacy |
Literasi digital ini merupakan salah satu dari Gerakan Literasi Nasional yang dicanangkan oleh Pemerintah. Literasi digital, menurut Paul Gilster dalam bukunya yang berjudul Digital Literacy (1997), diartikan sebagai kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi dalam berbagai bentuk dari berbagai sumber yang sangat luas yang diakses melalui piranti komputer
Dengan menguasai literasi digital ini, kepala sekolah diharapkan dapat terbantu dalam melakukan pengembangan sekolah maupun peningkatan pencapaian standar nasional pendidikan, yang berbasis IT.
Materi yang harus dikuasai oleh kepala sekolah meliputi :
- Penggunaan aplikasi office word untuk penyusunan laporan pengembangan 8 SNP
- Penggunaan aplikasi office excel untuk melakukan administrasi sarana, keuangan, dan pembelajaran
- Penggunaan aplikasi office power point untuk membuat bahan presentasi
- Membuat dan memanfaatkan e-mail
- Menyimpan file menggunakan google drive
- Memilih media sumber belajar digital dari interne
Detail materinya bisa dengan cara mendownload materi Literasi Digital.
Pengembangan Rencana Kerja Sekolah (RKS)
Gagal membuat rencana sama artinya dengan menyiapkan kegagalan.
Sebuah kalimat yang seringkali kita dengar, karena memang perencanaan itu sebagai blue print ke arah mana sebuah sekolah akan dibawa. Mau dibentuk seperti apa sekolah yang dipimpin. Perencanaan yang baik merupakan awal dari sebuah keberhasilan.
Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan menjelaskan bahwa Rencana Kerja Sekolah (RKS) terdiri dari Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) yang menggambarkan apa yang akan dicapai sekolah dalam waktu 4 tahun, dan juga Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang merupakan rencana kerja kegiatan sekolah dalam setahun. RKT yang dibuat tentunya berdasarkan pada RKJM. Dalam pelaksaan RKT, maka perlu dianggarkan dalam bentuk Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS). RKJM, RKT, dan RKAS ini yang menjadi pedoman dalam pengelolaan sekolah agar bisa berjalan dengan baik, efektif, dan efisien demi pengembangan mutu pendidikan.
Dalam RKJM dimuat tujuan, program kegiatan, dan perkiraan sumber daya yang dibutuhkan selama 4 tahun. Sedangkan dalam RKT dimuat program jangka pendek/tahunan sebagai jabaran atau operasional RKJM.
Tujuan disusunnya RKJM
- menjamin agar tujuan sekolah yang telah dirumuskan dapat dicapai dengan tingkat kepastian tinggi dan resiko kecil.
- memberikan arah kerja yang jelas tentang pengembangan sekolah
- acuan dalam mengidentifikasi dan mengajukan sumber daya pendidikan tang diperlukan dalam pengembangan sekolah
- menjamin keterkaitan dan konsistensi dalam perencaaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan
- mengoptimalkan partisipasi warga sekolah dan masyarakat, dan
- menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkesinambungan
Fungsi RKS :
- legitimasi
- pengarah
- minimalisasi ketidakpastian
- minimalisasi pemborosan sumber daya
- penetapan sumber kualitas
Prosedur Pengembangan RKS
- Awali dengan pelaksanaan Evaluasi Diri Sekolah (EDS).
- Buatlah rekomendasi berdasar kelebihan dan kekurangan yang ditemukan dalam EDS untuk dilakukan perbaikan
- Lakukan monitoring dan evaluasi
Evaluasi Diri Sekolah (EDS) dilaksanakan dengan menggunakan instrumen mengenai Standar Nasional Pendidikan (SNP). Dari EDS ini dihasilkan peta mutu sekolah yang menggambarkan kondisi sekolah yang merupakan capaian SNP sekolah. Peta mutu ini juga dapat dilihat di rapor mutu sekolah.
Rekomendasi dari hasil EDS ini tentunya banyak jumlahnya. Untuk itu perlu dibuat prioritas dengan mengkaji masalah utama dalam mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Sehingga program yang dibuat benar-benar mengarah kepada perbaikan mutu pendidikan/sekolah.
Monitoring dapat dilakukan secara internal yang selanjutnya dalam jangka waktu tertentu dilakukan evaluasi. Hasil evaluali dituangkan dalam bentuk laporan sebagai wujud akuntabilitas manajemen penyelenggaraan sekolah. Laporan ini juga digunakan sebagai dasar kinerja serta dasar untuk melaksanakan perencanaan berikutnya.
Rencana Kerja Tahunan memuat ketentuan yang jelas mengenai :
- kesiswaan
- kurikulum dan kegiatan penyelenggaraan
- pendidik dan tenaga kependidikan serta pengembangannya
- sarana dan prasarana
- keuangan dan pembiayaan
- budaya dan lingkungan sekolah
- peran serta masyarakat dan kemitraan
- rencana-rencana kerja lain yang mengarah kepada peningkatan dan pengembangan mutu
RKJM yang baik minimal memenuhi komponen sebagai berikut :
- Analisis lingkungan strategis
- Analisis kondisi saat Ini dilihat dari keterlaksanaan SNP
- Analisis pendidikan 4 tahun mendatang
- Visi, misi, sekolah
- Tujuan sekolah 4 (empat) tahun mendatang
- Identifikasi tantangan nyata (kesenjangan kondisi antara kondisi saat ini terhadap kondisi pendidikan 4 tahun mendatang)
- Program strategis
- Rencana kerja yang mencakup 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan, meliputi program, kegiatan, indikator keberhasilan atau hasil yang diharapkan, waktu pelaksanaan, kebutuhan pembiayaan, penanggungjawab atau pelaksana.
- Jadwal kegiatan monitoring dan supervisi.
Contoh Sistematika RKJM
Bab I Pendahuluan, yang berisi : a) latar belakang; b) landasan hukum; c) tujuan; d) manfaat; dan e) ruang lingkup RKJM
Bab II Profil Sekolah, yang memuat visi, misi, tujuan sekolah, dan data penting sekolah lainnya.
Bab III Proses Penyusunan RKJM, yang berisi uraian rekomendasi hasil EDS atau hasil analisis lainnya dan proses penetapan skala prioritas.
Bab IV Rencana Kerja 4 tahun, yang berisi uraian rencana kerja empat tahun secara komprehensif. Biasanya dibuat dalam bentuk matriks, memuat program, kegiatan, indikator keberhasilan atau hasil yang diharapkan, waktu pelaksanaan, kebutuhan pembiayaan, penanggungjawab atau pelaksana.
Bab V Penutup, yang berisi tujuan, harapan, kebermanfaatan RKJM, rencana pengembangan dan rekomendasi.
Contoh sistematika RKT
Bab I Pendahuluan, yang berisi : a) latar belakang; b) landasan hukum; c) tujuan; d) manfaat; e) ruang lingkup RKT
Bab II Profil Sekolah, yang memuat visi, misi, tujuan sekolah, dan data penting sekolah lainnya.
Bab III Rencana Kerja tahun berjalan, yang menguraikan rencana kerja satu tahun, mencakup seluruh standar dalam SNP. Biasanya dibuat dalam bentuk matriks, berisi program, kegiatan, indikator keberhasilan atau hasil yang diharapkan, waktu pelaksanaan, kebutuhan pembiayaan, penanggung jawab atau pelaksana.
Bab IV Penutup, yang berisi tujuan, harapan, kebermanfaatan RKT, rencana pengembangan dan rekomendasi.
Untuk detilnya silahkan download Modul Pengembangan Kerja Sekolah (RKS) yang penulis dapatkan dari diklat Penguatan Kepala Sekolah 2019.
Diklat Penguatan Kepala Sekolah 2019
Arsyad Riyadi
Oktober 03, 2019
New Google SEO
Bandung, Indonesia
Pada tanggal 17 s.d 24 September 2019 bertempat di Hotel Moro Seneng, saya mengikuti diklat penguatan Kepala Sekolah yang diselenggarakan oleh Kemdikbud Lembaga Penyelenggara Diklat (LDP) FKIP UMP Purwokerto.
Meskipun banyak sekali ilmu, pengalaman, dan wawasan baru yang kudapatkan selama diklat ini, namun pada postingan kali ini tidak banyak yang bisa kukupas. Tapi yang jelas, menjadi kepala sekolah memasuki tahun ke-3 ini, kusadari banyak hal yang sebenarnya yang harus dilakukan oleh kepala sekolah untuk melakukan perubahan.
Di akhir diklat, kita diminta untuk membuat RTL (Rencana Tindak Lanjut) yang akan dilakukan setelah kembali ke sekolah masing-masing. Saya sendiri mengambil permasalahan mengenai "Pemanfaatan Media Pembelajaran Interaktif (MPI) berbasis Articulate Storyline". Dan juga masih ada PR untuk mengembangkan branding sekolah. Dan nampaknya saya akan menggeser citra sekolah yang sebelumnya fokus literasi baca tulis ke arah literasi budaya. Tunggu saja ceritanya....
Diklat Penguatan Kepala Sekolah ini pada dasarnya bertujuan agar kepala sekolah mampu :
1. Memimpin dan mengelola sekolah
2. Menguasai seluruh kompetensi yang harus dimiliki oleh kepala sekolah dalam menjalankan tugasnya
3. Menumbuhkembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan pada dimensi kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial
4. Memiliki performa sebagai kepala sekolah yang profesional bagi seluruh warga sekolah
5. Menjadi contoh ketangguhan, optimisme, dan kreatifitas bagi seluruh warga sekolah di satuan pendidikan yang dipimpin
(Dikutip dari Panduan Diklat Kepala Sekolah Kabupaten Purbalingga Provinsi Jawa Tengah Tahap 2).
Materi Diklat Kepala Sekolah ini dapat didownload dari link di bawah ini.
- Literasi Digital (Penunjang)
- Teknik Analisis Manajemen
- Pengembangan Rencana Kerja Sekolah
- Pengelolaan Keuangan Sekolah
- Pengelolaan Kurikulum
- Pengelolaan Sarana dan Prasarana Sekolah
- Pengelolaan Peserta Didik
- Pengelolaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
- Supervisi dan Penilaian Kinerja Guru
- Supervisi dan Penilaian Kinerja Tenaga Kependidikan
- Rencana Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
- Kepemimpinan Perubahan
- Pengembangan Kewirausahaan
- Pengembangan Sekolah Berdasarkan 8 SNP
Materi tersebut juga bisa dilihat/didownload di http://gg.gg/arsyadriyadi_penguatan_ks
Instruktur : Bapak Drs. Sri Harmianto, M.Pd dan Bapak Bangun Pracoyo, M.Pd |
Kelompok 3 : Saya, Pak Kusmandar, Pak Permana, P Eko Sulist, dan Bu Endang Kismaryani |
Yang berdiri Pak Azan - Ketua Kelas |
Sumber : https://upload.wikimedia.org /wikipedia/id/7/7f/Jangkasorongdigital.jpg |
1. Besaran Pokok
2. Besaran Turunan
3. Pengukuran
1. Besaran pokok
Besaran pokok merupakan besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu. Besaran pokok ini terdiri dari :
- Panjang (m)
- Massa (kg)
- Waktu (s)
- Suhu (K)
- Kuat arus (A)
- Intensitas cahaya (Cd)
- Jumlah zat (mol)
2. Besaran turunan
Besaran turunan merupakan besaran yang satuannya diturunkan dari besaran pokok.
Misalnya :
a. Luas = panjang x lebar = m x m = m2
b. Volume = panjang x lebar x tinggi = m x m x m = m3
c. Massa jenis = massa/volume = kg/m3
d. Kecepatan = jarak/waktu = m/s
e. Percepatan = kecepatan/waktu = (m/s)/s = m/s2
f. Gaya = massa x percepatan = kg. m/s2
g. Tekanan = Gaya/luas = (kg. m/s2)/m2 = kg. m3 /s2
h. Usaha = gaya x perpindahan = (kg. m/s2).m = kg. m2 /s2
i. Energi kinetik = 1/2 x massa x kecepatan x kecepatan = kg. m/s. m/s = kg. m2 /s2
g. Energi potensial = massa x percepatan gravitasi x ketinggian = kg. m/s2.m = kg. m2 /s2
3. Pengukuran
a. Pengukuran panjang
Pengukuran panjang bisa menggunakan penggaris/mistar, jangka sorong maupun mikrometer sekrup. Tetapi untuk SMP dibatasi pada penggunaan penggaris/mistar.
b. Pengukuran massa
Pengukuran massa menggunakan neraca
c. Pengukuran volume
Pengukuran volume menggunakan gelas ukur maupun gelas berpancuran
Contoh soal
1. Besaran kecepatan diturunkan dari satuan besaran ....
a. panjang dan massa
b. panjang dan waktu
c. massa dan waktu
d. massa dan suhu
Jawab : B
Kecepatan didefinisikan sebagai perpindahan dibagi waktu.
Perpindahan terwakili dengan besaran panjang. Sehingga kecepatan merupakan besaran turunan yang diturunkan dari besaran panjang dan waktu.
2. Massa jenis diturunkan dari satuan besaran pokok ....
a. panjang dan massa
b. volume dan massa
c. massa dan waktu
d. massa dan suhu
Jawab : A
Massa jenis didefinisikan sebagai massa dibagi volume. Volume diturunkan dari besaran panjang. Sehingga massa jenis diturunkan dari besaran panjang dan volume.
3. Besaran energi diturunkan dari besaran .....
a. panjang, massa, dan waktu
b. panjang, massa, dan suhu
c. massa, waktu, dan suhu
d. massa, suhu, dan kuat arus listrik
Jawab : A
Misalnya energi potensial yang dirumuskan sebagai massa x percepatan gravitasi x ketinggian.
Percepatan didefinisikan sebagai kecepatan dibagi waktu. Kecepatan didefinisikan sebagai perpindahan dibagi waktu.
Perpindahan sama dengan jarak sama dengan panjang.
Sehingga energi merupakan besaran yang diturunkan dari besaran panjang, massa, dan waktu.
Demikian dulu postingan mengenai kisi UN IPA SMP materi besaran dan pengukuran. Untuk contoh soal dan pembahasan mengenai materi besaran dan pengukuran ditunggu ya pada postingan berikutnya. Mohon koreksinya.
Selamat belajar.
Sumber : Model Silabus Mapel IPA, Kemdikbud, 2017 |
Penyajian materi yang lebih terpadu antara fisika dengan biologi pun nampak, misalnya pada pembahasan listrik statik yang dihubungkan dengan sistem saraf, kelistrikan dengan jantung, kelistrikan pada tulang, bahkan sampai pembahasan ikan-ikan yang mengandung listrik.
Contoh lain dalam pembahasan tekanan. Tekanan dalam fisika ini dihubungkan dengan tekanan pada tubuh manusia. Tekanan zat cair dihubungkan dengan tubuh manusia yang meliputi tekanan osmotik, tekanan darah, dan difusi pada alat pencernaan.
Dengan menghubungan teori/hukum/fenomena antara fisika dengan biologi dan tentunya dengan kimia, akan menjadikan IPA menjadi mata pelajaran yang benar-benar terpadu. Tentunya hal ini membutuhkan nalar yang lebih tinggi. Dengan pola penyajian yang seperti ini diharapkan siwa akan dapat memasuki ranah HOTS (Higher Order Thinking Skill) atau Kemampuan berpikir tingkat tinggi. Sesuai dengan taksonomi Bloom edisi revisi yaitu sampai tahap menganalisis (C3), mengevaluasi (C4), dan mencipta (C6).
Berikut ini adalah materi IPA dari kelas VII - IX
Ruang lingkup materi IPA kelas VII
1. Obyek ilmu alam dan pengamatannya
2. Klasifikasi makhluk hidup
3. Sistem organisasi kehidupan
4. Energi
5. Interaksi antarmakhluk hidup
6. Pencemaran lingkungan
7. Perubahan iklim
8. Lapisan bumi dan bencana
9. Tata surya
10. Unsur, senyawa, dan campuran
Ruang lingkup materi IPA kelas VIII
1. Gerak dan gaya
2. Usaha dan pesawat sederhana
3. Rangka dan Otot
4. Tekanan zat
5. Getaran, Gelombang, dan Bunyi
6. Cahaya
7. Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
8. Sistem pencemaran
9. Sistem peredaran darah
10. Sistem pernapasam
11. Sistem ekskresi
12. Zat aditif dan adiktif
Ruang lingkup materi kelas IX
1. Sifat bahan
2. Kelistrikan
3. Kemagnetan
4. Teknologi ramah lingkungan
5. Reproduksi
6. Perkembangbiakan hewan dan tumbuhan
7. Pewarisan sifat
8. Bioteknologi
9. Tanah
Arsyad Riyadi Januari 06, 2019 New Google SEO Bandung, Indonesia
Panduan Kerja Kepala Sekolah
Seorang kepala sekolah, khususnya kepala sekolah baru, seperti saya sangat membutuhkan buku panduan kerja sebagai penuntun dalam melaksanakan tugas pokok sebagai kepala sekolah. Sebagai kepala sekolah baru akan “gamang” ketika tidak paham apa yang dilakukan ketika dipasrahi tanggung jawab untuk mengelola sebuah sekolah. Mungkin “kegamangan” ini tidak berlaku bagi banyak kepala sekolah, tetapi bagi saya hal ini sangat penting sekali. Buku panduan kerja ini juga diperlukan untuk mempermudah kepala sekolah untuk mempersiapkan diri saat ada pembinaan atau penilaian dari pengawas maupun dinas pendidikan. (Jadi kepala sekolah tidak merdeka ternyata ya…ada penilaian dari atasan. Yach..tentu saja begitu bro).Standar nasional pendidikan (SNP) merupakan dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu. Standar nasional pendidikan (SNP) ini meliputi 8 standar, yaitu standar isi, proses, kompetensi lulusan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian. SNP ini telah diatur salam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 sebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Kepala sekolah, sebagai pemimpin memiliki peran strategis dalam meningkatkan profesionalitas guru dan mutu pendidikan di sekolah. Untuk itu, seorang kepala sekolah harus mampu : Mendorong timbulnya kemauan yang kuat dengan penuh semangat dan percaya diri kepada para guru, staf dan peserta didik dalam melaksanakan tugasnya masing-masing Memberikan bimbingan dan mengarahkan para guru, staf dan peserta didik, serta memberikan dorongan, memacu dan berdiri di depan demi kemajuan dan memberikan inspirasi dalam mencapai tujuan
Untuk dapat melaksanakan fungsinya tersebut seorang kepala sekolah harus :
- Memiliki strategi yang tepat untuk meningkatkan profesionalitas pendidikan dan tenaga kependidikan di sekolahnya
- Memiliki strategi yang tepat untuk memberdayakan pendidik dan tenaga kependidikan melalui kerja sama atau kooperatif, memberi kesempatan kepada pendidik dan tenaga kependidikan untuk meningkatkan kemampuan profesinya, dan mendorong keterlibatan pendidik dan tenaga kependidikan dalam berbagai kegiatan yang menunjang tujuan sekolah
- Memiliki hubungan sangat erat dengan berbagai pihak yang terkait dengan upaya peningkatan mutu sekolah dan mendukung keterlaksanaan seluruh program sekolah dan produktivitas sekolah
- Melakukan pengawasan dan pengendalian untuk meningkatkan kinerja pendidik dan tenaga kependidikan
- Mampu memberikan petunjuk dan pengarahan, meningkatkan kemampuan pendidik dan tenaga kependidikan, membuka komunikasi dua arah, dan mendelegasikan tugas secara proporsional
- Memiliki strategi yang tepat untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan, mencari gagasan baru, mengintegrasikan setiap kegiatan, memberikan teladan kepada seluruh pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah, dan mengembangkan model-model pembelajarn yang inovatif
- Menjadi figur teladan yang dapat dijadikan contoh dan teladan bagi pendidik dan tenaga kependidikan maupun peserta didik
Dalam melaksanakan tugasnya tersebut, seorang kepala sekolah akan dinilai kinerjannya. Penilaian kinerja kepala sekolah ini meliputi :
- Usaha pengembangan sekolah yang dilakukan selama menjabat sebagai kepala sekolah
- Peningkatan kualiatas sekolah berdasarkan 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan selama di bawah kepemimpinan yang bersangkutan
- Perencanaan, pelaksanaan, dan tindak lanjut pengawasan pembelajaran yang dilakukan kepala sekolah dalam upaya pembinaan dan bimbingan kepada guru
- Usaha pengembangan profesionalisme sebagai kepala sekolah
Ada 2 buku panduan kepala sekolah yang bisa dijadikan pedoman.
Buku yang sebelah kiri, meskipun diterbitkan tahun 2011 tetapi bagus juga buat dijadikan referensi. Silahkan download kedua buku tersebut dengan cara mengklik cover buku di bawah ini.
Kepemimpinan Kepala Sekolah
Kepemimpinan pembelajaran merupakan salah satu aspek kepemimpinan yang paling penting untuk dilakukan oleh seorang kepala sekolah. Sebenarnya sudah banyak penelitian yang membuktikan bahwa jika kepala sekolah melakukan kepemimpinan pembelajaran dengan baik maka prestasi belajar siswa akan maksimal.Dengan kepemimpinan pembelajaran yang efektif maka proses belajar mengajar pun akan menjadi lebih aktif serta iklim pembelajaran pun menjadi lebih kondusif. Hal ini tentunya akan berimbas kepada output yang dihasilkan pun baik. Output yang dimaksud ini bukan melulu bidang akademik tapi juga non akademik. Demikian juga ranah yang disentuh pun mencakup pengetahuan, sikap dan ketrampilan. "Tiada hasil yang menghianati proses" bukanlah sekedar kata-kata yang basi tetapi memang sesuai sekali. Pembelajaran yang efektif akan menghasilkan siswa yang optimal kemampuannya, baik di bidang akademik maupun non akademik.
Ironisnya, di antara apa yang dilakukan oleh kepala sekolah hanya 10 persen tindakan yang dilakukan terkait dengan kepemimpinan pembelajaran. Pernyataan ini didasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh Stronge (1988). Lemahnya kepemimpinan pembelajaran (instructional leader) ini karena kurangnya pelatihan, kurangnya waktu untuk melaksanakan kepemimpinan pembelajaran, kesibukan menyelesaikan administrasi dan adanya kesan bahwa tugas utama dari kepala sekolah sebagai manajer.
Arti kepemimpinan pembelajaran
Kepemimpinan pembelajaran atau instructional leadership adalah kepemimpinan yang memfokuskan pada pembelajaran. Komponen pembelajaran yang dimaksud meliputi kurikulum, proses belajar mengajar dan asesmen (penilaian hasil belajar). Kepemimpinan pembelajaran juga memfokuskan pada penilaian serta pengembangan guru, layanan prima dalam pembelajaran, dan pembangunan komunitas belajar di sekolah.
Kurikulum di sini mencangkup pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang meliputi kegiatan perumusan visi, misi dan tujuan sekolah; pengembangan struktur dan muatan kurikulum serta pembuatan kalender akademik.
Proses belajar mengajar meliputi penyusunan silabus, pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), pengembangan bahan ajar, pemilihan buku pelajaran, pemilihan metode mengajar dan metode belajar, penggunaan media pembelajaran dan fasilitas belajar lainnya, pengelolaan kelas, dan permotivasian kelas.
Asesmen (evaluasi hasil belajar) meliputi aspek yang dievaluasi, metode evaluasi, dan pelaporan.
Aspek kepemimpinan pembelajaran yang lain seperti penilaian dan pengembangan guru, layanan prima dalam pembelajaran dan pembangunan manusia pembelajar harus diperhatikan. Karena komponen-komponen kepemimpinan pembelajaran itu merupakan fondasi dasar dari cita-cita terbangunnya sekolah.
Ibaratnya sebuah sekolah tanpa gedung sekalipun yang utama pembelajarannya harus jalan. Dan kalau boleh diringkas hanya membutuhkan 3 komponen utama :
- adanya siswa
- adanya guru
- adanya kurikulum (apa yang diajarkan)
Jadi, marilah peran kepemimpinan pembelajaran di sekolah jadikanlah yang utama dibanding dengan kegiatan-kegiatan kepemimpinan yang lain. Kalau memang sudah dibantu oleh waka/urusan kurikulum bukan berarti kepala sekolah berlepas tangan. Apakah yakin waka/urusan kurikulum tersebut menerapkan prinsip kepemimpinan bukan sebagai manajer atau pelaksana saja. Silahkan untuk direnungi.
Berikut ini file presentasi dalam bentuk powerpoint (ppt) mengenai Kepemimpinan Pembelajaran yang saya buat. Smoga bermanfaat dan ditunggu respon/tanggapan/kritik dan sarannya, Trims
Catatan : Template PowerPointnya saya dapatkan dari bonus beli buku Microsoft PowerPoint 2010 for Expert yang ditulis oleh Cristopher Lee
Dalam buku tersebut, Yusron Aminullah memotret ada 5 kategori guru yaitu dari guru wajib, guru sunnah, guru makruh, guru mubah, dan guru haram.
1. Guru Wajib
Sumber gambar : https://www.brilio.net/news/ini-14-guru-ganteng-dan-cantik-indonesia-bikin-kamu-betah-di-kelas-151125u.html
Bahan bacaan :
Arsyad Riyadi
Mei 16, 2018
New Google SEO
Bandung, Indonesia
Guru wajib ini merupakan guru yang keberadaannya sangat dibutuhkan oleh murid dan sekolah.
Guru wajib ini memiliki ciri-ciri :
Guru wajib ini memiliki ciri-ciri :
- Jika tidak ada, murid dan sekolah akan merasa kehilangan
- Cara mengajarnya professional
- Cara hidupnya dapat menjadi teladan
- Sulit mencari gantinya
- Sosok yang menjadi panutan
- Selalu memelihara energi positif
2. Guru Sunnah
Guru sunnah ini merupakan guru yang keberadaannya sangat dibutuhkan oleh murid dan sekolah, namun bukan satu-satunya
Guru sunnah ini memiliki ciri-ciri :
- Jika tidak ada, murid dan sekolah akan merasa kehilangan
- Cara mengajarnya professional
- Cara hidupnya dapat menjadi teladan
- Tapi tidak sulit mencari gantinya
- Sosok yang menjadi panutan
- Selalu memelihara energi positif
3. Guru makruh
Guru makruh ini merupakan yang keberadaannya dianggap tidak penting oleh murid dan sekolah, bahkan bisa disebut menjadi beban
Guru makruh ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
- Jika tidak ada, murid dan sekolah merasa senang karena tidak membuat repot
- Cara mengajarnya di bawah standar
- Cara hidupnya tidak dapat menjadi teladan
- Tidak sulit mencari gantinya
- Sosok tidak bisa menjadi panutan
- Seringkali menunjukkan energi negatif
4. Guru Mubah
Guru mubah ini adalah guru yang keberadaannya biasa-biasa saja
Guru mubah ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
- Gurunya tidak istimewa
- Cara mengajarnya pas-pasan
- Cara hidupnya juga biasa, tidak bisa menjadi teladan
- Tidak sulit mencari gantinya
- Hidup dalam energi negatif
5. Guru Haram
Guru haram ini adalah guru yang keberadaannya sangat tidak dibutuhkan
Guru haram ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
- Tidak mengajar dan tidak berada di sekolah
- Cara mengajarnya tidak profesional
- Cara hidupnya tidak bisa menjadi teladan
- Sosok yang tidak layak menjadi panutan
- Selalu memelihara dan menunjukkan energi negatif
Di mana posisi Anda???
Tentunya diharapkan guru-guru di Indonesia berada dalam kategori 1 atau 2. Jangan sampai menjadi guru makruh, mubah, atau haram.
Sumber gambar : https://www.brilio.net/news/ini-14-guru-ganteng-dan-cantik-indonesia-bikin-kamu-betah-di-kelas-151125u.html
Aminullah, Yusron. 2014. Ubah Mindset Pembelajaran : 10 Langkah Mendidik Siswa Secara Kreatif dan Humanis. Aswaja Pressindo