1. Tata Surya adalah suatu sistem dengan matahari sebagai pusat dikitari planet dan benda-benda antar planet seperti asteroid, komet, dan meteroid
2. Planet yang dapat dilihat dengan mata telanjang : Merkurius, Venus, Mars, Jupiter dan Saturnus
3. Pengelompokan planet :
a. Bumi sebagai pembatas
1) Planet inferior : Merkurius dan Venus
2) Planet superior : Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, Pluto
b. Lintasan asteroid (terletak antara planet Mars dan Jupiter) sebagai pembatas
1) Planet dalam (inner planet) : Merkurius, Venus, Bumi, Mars
2) Planet luar (outer planet) : Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, Pluto
c. Ukuran dan komposisi bahan penyusunnya
1) Planet terrestial (kebumian) : Merkurius, Venus, Bumi, Mars
2) Planet Jovian (raksasa) : Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus
4. Hukum I Keppler : “Setiap planet bergerak dalam orbit ellips mengelilingi matahari, dengan matahari berada di salah satu titik fokusnya.”
Posisi pada orbit planet ketika planet berada pada posisi paling dekat dengan matahari disebut perihelium.
Posisi pada orbit planet ketika planet berada pada posisi paling jauh dengan matahari disebut aphelium.
5. Hukum II Keppler :”Garis penghubung planet ke matahari menyapu luas daerah yang sama dalam selang waktu yang sama.”
Kelajuan gerak planet-planet pada orbitnya bertambah besar ketika mendekati matahari dan bertambah kecil ketika menjauhi matahari.
6. Hukum III Keppler :”Pangkat dua periode planet mengelilingi matahari sebanding dengan pangkat tiga jarak rata-rata planet tersebut ke matahari.”
7. Gerak sebuah planet dalam orbitnya mengelilingi matahari disebut revolusi. Perputaran planet mengitari porosnya disebut rotasi.
8. Satelit adalah suatu planet kecil yang mengitari sebuah planet sebagai pengiring.
9. Asteroid adalah benda antar planet berupa bongkahan batu, yang terletak antara sabuk Mars dan Jupiter.
10. Komet adalah benda antarplanet berupa bongkahan es dan debu, yang meluncur sangat cepat melintasi tata surya.
Komet tampat paling terang dengan ekor paling panjang ketika berada di perihelium (titik terdekat dengan matahari).
11. Meteor adalah benda angkasa yang bergerak dengan cepat dan lintasannya tidak beraturan. Meteor yang sampai ke bumi disebut bintang jatuh atau meteroid.
12. Matahari mengandung 75% unsur hidrogen,20% unsur helium dan 2% unsur yang lebih berat (oksigen, karbon, dan neon)
Bumi Sebagai Planet
1. Bentuk bumi tidak bulat sempurna, tetapi agak pepat di kedua kutubnya dan agak mengembang di sekitar khatulistiwa.
2. Bumi berotasi satu kali mengitari porosnya dalam waktu 1 hari (23 jam 56 menit 4,09 detik) dengan arah “timur” yaitu dari barat ke timur dan berlawanan dengan arah perputaran jarum jam.
Akibat rotasi bumi :
a. pergantian siang dan malam
b. gerak semu harian benda langit
c. penggembungan di khatulistiwa dan pemepatan pada kedua kutub bumi
d. perbedaan waktu untuk tempat-tempat yang berbeda derajat bujurnya.
Setiap 10 berbeda 4 menit atau setiap 150 berbeda 1 jam.
3. Bumi berevolusi satu kali mengitari matahari dalam waktu 365 ¼ hari (tepatnya 365 hari 6 jam 9 menit 20 detik).
Akibat revolusi bumi :
a. pergantian musim
b. perubahan lamanya siang dan malam
c. gerak semu tahunan matahari
d. terjadinya rasi bintang yang berbeda dari bulan ke bulan
4. Kalender Masehi atau kalender surya didasarkan pada perhitungan revolusi bumi.
5. Bulan sebagai satelit bumi.
Bulan tidak memiliki atmosfer sehingga :
a. suhu di permukaan bulan dapat berubah dengan cepat
b. bunyi tidak dapat merambat
c. langit di bulan tampak hitam kelam
d. di bulan tidak ada kehidupan
Bentuk bulan yang berbeda-beda oleh pengamat di bumi disebabkan oleh perbedaan bagian sinar matahari yang mengenai separoh muka bulan yang menghadap bumi.
6. Tahun Hijriah atau tahun komariah didasarkan pada waktu yang diperlukan bulan atau keadaan bulan baru kembali ke keadaan bulan baru lagi.
7. Peristiwa terhalangnya sinar matahari menuju bulan oleh bumi disebut gerhana bulan.
Gerhana bulan terjadi malam hari saat bulan purnama.
8. Peristiwa terhalangnya sinar matahari menuju bumi oleh bulan ddisebut gerhana matahari.
Gerhana matahari terjadi siang hari saat bulan baru/perbani.
9. Penyebab utama pasang surut air laut adalah gravitasi bulan, disamping pengaruh gravitasi matahari.
Pasang besar terjadi pada saat bulan purnama atau bulan baru. Pasang kecil terjadi ketika bulan pada saat kuartir awal dan kuartir akhir.
10. Satelit buatan adalah pesawat antariksa tak berawak buatan manusia yang diluncurkan pada ketinggian tertentu untuk mengorbit mengitari sebuah planet dengan misi tertentu.
Berdasarkan fungsinya : satelit komunikasi, cuaca, navigasi, penelitian sumber bumi, penelitian dan militer.
Arsyad Riyadi Maret 28, 2015 New Google SEO Bandung, IndonesiaAlat optik yang akan dibahas meliputi mata, kamera, lup, mikroskop dan teleskop. Pada postingan kali akan diawali dengan pembahasan mengenai mata.
Bagian-bagian mata
Mata merupakan alat optik yang cukup kompleks. Mata ini terdiri dari kornea, pupil, iris, lensa, aqueous humour, vitreous humour, retina, dan otot siliar.
Kornea merupakan lapisan luar bola mata yang tidak berwarna (bening). Kornea ini berfungsi melindungi bagian-bagian mata yang ada di dalamnya. Kornea juga berfungsi sebagai penerima rangsang cahaya dan meneruskan ke bagian mata yang lebih dalam.
Pupil atau anak mata merupakan celah bundar yang berada di tengah iris. Pupil ini sebagai tempat lewatnya cahaya yang menuju ke retina.
Iris merupakan lapisan di depan lensa mata yang berwarna. Warna iris inilah yang menentukan warna mata seseorang. Iris berfungsi untuk mengatur lebar pupil sehingga banyaknya cahaya yang masuk bisa diatur.
Lensa mata meruoakan benda bening di dalam bola mata yang berbentuk cembung. Lensa mata berfungsi untuk memfokuskan cahaya atau bayangan agar jatuh tepat di retina. Untuk melihat benda-benda yang jauh, lensa mata akan memipih. Sedangkan untuk melihat benda-benda yang dekat, lensa mata akan menjadi cembung. Kemampuan lensa mata untuk menjadi cembung dan pipih disebut daya akomodasi.
Aqueous humour merupakan cairan yang terletak di antara kornea dan lensa mata. Vitreous humour terdapat di antara lensa mata dan retina, yang disebut juga dengan cairan kaca. Kedua cairan ini berfungsi untuk memberi bentuk dan kekokohan pada mata.
Retina merupakan lapisan terdalam dari dinding bola mata. Retina ini berfungsi sebagai penerima cahaya bayangan benda. Sifat bayangan yang diterima mata bersifat nyata, terbalik, dan diperkecil.
Otot siliar berfungsi untuk mengatur panjang fokus (kelengkungan) lensa mata.
Mata memiliki jarak penglihatan yang jelas pada daerah yang dibatasi oleh dua titik, yaitu titik dekat (punctum proximum = PP) dan titik jauh (punctum remotum = PR). Titik dekat adalah titik terdekat yang masih dapat dilihat dengan jelas oleh mata yang berakomodasi maksimum. Titik dekat mata normal antara 25 – 30 cm. Titik jauh merupakan titik terjaduh yang masih dapat dilihta dengan jelas oleh mata yang tidak berakomodasi. Titik jauh mata normal berada pada jarak yang tak terhingga (~).
Cacat Mata/Gangguan Penglihatan
Mata normal (emetropi)
Mata normal memiliki titik dekat (PP) = 25 – 30 cm dan titik jauh (PR) = tidak terhingga. Sehingga ketika benda berada di antara kedua titik tersebut akan tertangkap jelas oleh retina. Jika mata mengalami batas penglihatan yang berbeda dengan jangkauan mata normal, dikatakan mata tersebut mengalami gangguan/cacat mata.
a. Rabun jauh (miopi)
Penderita rabun jauh kesulitan dalam melihat benda-benda yang letaknya jauh. Penderita rabun jauh memiliki titik dekat yang lebih kecil dari titik dekat mata normal serta titik jauhnya lebih pendek dibanding titik jauh mata normal.
Pada penderita rabun jauh, bayangan jatuh di depan retina. Sehingga untuk penanganannya menggunakan kaca mata berlensa cekung (negatif).
Kekuatan lensa yang digunakan menggunakan persamaan :
Dengan P = kekuatan lensa (dioptri) dan PR = titik jauh mata.
Rumus di atas sebenarnya penyederhanaan dari rumus yang berlaku pada lensa, yaitu
Dengan
Dengan s’ (jarak bayangan) sebagai titik dekatnya (s’ = -sn = -PR) dan s (letak benda) berada pada jarak tak terhingga.
b. Rabun dekat (hipermetropi)
Penderita rabun dekat tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda yang letaknya dekat. Penderita hipermetropi ini memiliki titik dekat yang lebih besar dari pada titik dekat mata normal sedangkan titik jauhnya berada pada jarak tak terhingga. Pada penderita rabun jauh, bayangan jatuh di belakang retina. Sehingga untuk penanganannya menggunakan kaca mata berlensa cembung (positif).
Kekuatan lensa yang digunakan menggunakan persamaan :
Persamaan tersebut khusus jika jarak bacanya 25 cm.
Dengan P = kekuatan lensa (dioptri) dan PP = titik dekat mata (m).
Rumus di atas sebenarnya penyederhanaan dari rumus yang berlaku pada lensa, yaitu
Dengan
s = 25 cm (jarak baca normal).
Catatan : jika penderita akan membaca pada jarak normal 30 cm, gunakan rumus dasar
Sumber bacaan :
1. Buku Pegangan Guru PR Fisika Kelas SMU Tengah Tahun Kedua, Intan Pariwara, 2001.
2. Kanginan, Marthen. 1999. Seribu Pena Fisika SMU Kelas 2. Erlangga
Arsyad Riyadi Maret 27, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Fisika Modern mulai dikenalkan sejak SMA, khususnya di kelas XI. Di perguruan tinggi, Fisika Modern dimasukkan sebagian mata kuliah Fisika Dasar. Sedangkan untuk yang kuliah di jurusan Fisika bisa mendalaminya lewat mata kuliah Fisika Modern.
Sebagai pengantar, apa yang disajikan di sini tentunya tidak mendetail. Tetapi sebagai sedikit gambaran, apa sih Fisika Modern. Apa saja cakupannya? Apa yang membedakannya dengan fisika klasik dan seterusnya.
Beberapa hal yang yang dibahas dalam Fisika Modern, meliputi :
1. Teori Relativitas Khusus
2. Teori Kuantum
3. Struktur Atom dan Molekul
4. Fisika Zat Padat
Teori Relativitas Khusus
Untuk materi relativitas khusus sebagian sudah di kupas di sini. Teori relativitas khusus yang dikemukakan oleh Einstein (1905) berhasil menjelaskan peristiwa-peristiwa fisika yang berhubungan dengan kelajuan relativistik (mendekati kecepatan cahaya c). Hukum Newton berhasil dalam memberikan penjelasan yang memuaskan untuk menjawab peristiwa-peristiwa fisika yang berhubungan dengan kelajuan non relativistik, yaitu kelajuan benda yang jauh lebih kecil dari kecepatan cahaya dalam ruang vakum (c). Tetapi gagal dalam menjelaskan menjelaskan peristiwa fisika yang berhubungan dengan kelajuan relativistik.Teori ini dinamakan dengan nama teori relativitas khusus, dalam arti teori ini berlaku untuk kerangka acuan inersia, yaitu kerangka yang diam atau bergerak lurus dengan kecepatan/kelajuan tetap. Sehingga untuk kerangka acuan yang dipercepat, teori ini tidak berlaku.
Teori Relativitas Khusus ini didasarkan pada 2 postulat. Pertama, semua hukum fisika memilik bentuk yang sama pada semua kerangka acuan inersia. Kedua, cepat rambat cahaya dalam vakum memiliki nilai yang sama dalam semua kerangka acuan, yaitu c = 3,0 x 108 m/s.
Adanya 2 postulat ini berimplikasi pada berbagai peristiwa seperti penjumlahan kecepatan relativistik, kontraksi panjang, dilasi waktu, massa relativistik maupun momentum relativistik.
Dilasi Waktu
Kontraksi Lorentz
Teori Kuantum
Teori kuantum yang muncul pada permulaan abad ke-19 mengguncangkan perkembangan ilmu fisika. Diawali dengan hipotesa dari Max Planck (1900) kemudian memuncak dengan teori mekanika kuantum oleh Schrodinger dan Heisenber (1920) yang secara gamblang mampu menjelaskan struktur materi.Persamaan E = nhf, n = 1, 2, 3,….
Yang merupakan hipotesa kuantum Planck.
Pada tahun 1923, Louise de Broglie mengembangkan gagasan dualisme gelombang, yaitu jika cahaya berkelakuan sebagai gelombang dan juga sebagai partikel, sangat mungkin partikel lain seperti elektron juga berkelakuan sama. Untuk sebuah partikel bermassa m yang menjalar dengan kecepatan v, memiliki panjang gelombang sebesar
Yang merupakan panjang gelombang de Broglie dari sebuah partikel.
Struktur Atom dan Molekul
Model atom paling sederhana yang pernah dikemukakan oleh para ahli adalah model atom hidrogen. Rydberg menyatakan bahwa deret-deret dalam spektrum atom hidrogen dapat dinyatakan dengan persamaan :λ = panjang gelombang elektromagnetik yang dipancarkan
R = tetapan Rydberg = 1,097.107 m-1.
Untuk deret Lyman
Untuk deret Balmer
Untuk deret Paschen
Untuk deret Brachet
Untuk deret Pfund
Selain model atom hidrogen dari Balmer juga dikenal model atom lain seperti model atom hidrogen Dalton, J.J Thomson, Rutherford, dan Neils Bohr.
Fisika Zat Padat
Dalam fisika zat padat dibahas mengenai struktur kristal dari zat padat. Cabang ilmu fisika yang khusus mempelajari tentang susunan atom-atom pembentuknya secara geometri disebut dengan kristalografi. Kristalografi sendiri berkembang dengan pesat setelah keberhasilan percobaan difraksi sinar X pada kristal.Zat padat, berdasarkan struktur penyusunan atomnya dibedakan menjadi dua, yaitu zat padat kristal dan zat padat amorf. Pada zat padat kristal (misalnya pada es, garam dapur dan intan) didapatkan susunan atom-atom atau molekul yang memiliki keteraturan pada jarak panjang dan periodik (berulang). Sedangkan pada zat padat amorf (misalnya pada plastik, gelas dan aspal) memiliki susunan atom-atom atau molekul yang memiliki keteraturan pada jarak pendek.
Di dalam materi zat padat juga dibahas mengenai cacat kristal. Cacat kristal terjadi karena ada susunan atom-atom yang tidak teratur. Cacat ini bisa berbentuk cacat titik, yang terdiri dari kekosongan, interstisial, dan ketidakmurnian. Cacat yang umum terjadi adalah dislokasi yang disebabkan adanya sebaris atom yang terputus di suatu tempat.
Ikatan dalam zat padat dibedakan menjadi ikatan kovalen, ikatan ionik, ikatan logam, ikatan Van der Waals, dan ikatan hidrogen. Ikatan kovalen terjadi karena pemakaian bersama sepasang elektron atau lebih. Ikatan ionik terjadi karena adanya gaya tarik menarik elektrostatis antara ion positif dan ion negatif. Ikatan logam terjadi karena adanya gaya tarik menarik elektrostatis antara ion positif logam dengan awan elektron. Ikatan Van der Waals diakibatkan distribusi muatan yang tidak simetris. Ikatan hidrogen disebabkan akibat gaya tarik menarik elektrostatis kuat antara atom hidrogen dengan yang terikat pada suatu molekul dengan atom nitrogen, atom oksigen atau atom fluorin pada molekul lain.
Bahan Bacaan
Kanginan, Marthen. 2005. Seribu Pena Fisika SMA Jilid 3 Kelas XII. Erlangga.
Rumus Fisika : Cermin dan Lensa
Pada dasarnya rumus yang berlaku pada cermin dan lensa adalah sama, yaitu :
f = jarak fokus cermin atau lensa
R = jari-jari kelengkungan cermin atau lensa
s = jarak benda dari cermin atau lensa
s’ = jarak bayangan yang dihasilkan cermin atau lensa
h = tinggi benda
h’ = tinggi bayangan
M = perbesaran bayangan
(Catatan : dalam penulisan lain s dituliskan sebagai so dan s’ sebagai si)
Untuk lensa masih ada satu besaran yaitu kekuatan lensa (P) yang memiliki satuan dioptri (D), yang dinyatakan sebagai :
Atau
Perbedaan rumus pada cermin dan lensa terletak pada jari-jari maupun fokusnya apakah bernilai positif atau negatif.
Jari-jari R atau jarak fokus bernilai positif berlaku untuk cermin cekung dan lensa cembung.
Jari-jari R atau jarak fokus bernilai negatif berlaku untuk cermin cembung dan lensa cekung.
Untuk sifat bayangan yang dihasilkan mempunyai ciri yang sama,
Jika didapatkan s’ bernilai positif maka sifat bayangannya nyata dan terbalik, sedangan jika s’ bernilai negatif maka sifat bayangannya maya dan tegak.
Demikian juga untuk perbesaran bayangan berlaku, jika M kurang dari 1 bayangan yang dihasilkan diperkecil, jika M sama dengan 1 bayangan yang dihasilkan sama besar dan jika M lebih besar dari 1 bayangan yang dihasilkan diperbesar.
Untuk jelasnya, perhatikan contoh berikut :
1. Sebuah benda berada pada jarak 15 cm di depan cermin cekung yang jarak fokusnya 10 cm. Tentukan :
a. Jarak bayangan yang dihasilkan?
b. Perbesaran bayangan
c. Sifat bayangan
Penyelesaian :
Untuk cermin cekung f bernilai positif
Sehingga diketahui :
f = 10 cm
s = 15 cm
Ditanyakan :
a. s’
b. M
c. Sifat bayangan
Jawab :
a. Rumus cermin
s’ = 30 cm (bayangan nyata, terbalik)
b. Perbesaran bayangan
(bayangan diperbesar)
c. Sifat bayangan
Nyata, terbalik, diperbesar.
2. Sama dengan soal no.1 tetapi cerminnya diganti dengan cermin cekung.
Penyelesaian
Untuk cermin cekung berlaku f bernilai negatif, sehingga
Diketahui :
f = -10 cm
s = 15 cm
Ditanyakan :
a. s’
b. M
c. Sifat bayangan
Jawab :
a. Rumus cermin
s’ = -6 cm (bayangan maya, tegak)
b. Perbesaran bayangan
(bayangan diperkecil)
c. Sifat bayangan
Maya, tegak, diperkecil
Arsyad Riyadi Maret 26, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia- Pengukuran massa jenis (lihat di sini)
- Pompa air (lihat di sini)
- Cacat mata
- Induksi elektromagnetik (lihat di sini)
Untuk tahun ini, kami merencanakan ujian prakteknya untuk membuat alat peraga sederhana. Hal ini sebagai variasi sekaligus yang lebih penting lagi untuk menambah koleksi alat-alat laboratorium yang sangat terbatas. Dari sisi siswa sendiri, pembuatan alat peraga ini penting agar mereka memahami konsep fisika sesuai dengan peraga yang akan dibuatnya. Selain itu juga untuk meningkatkan motivasi mereka dalam belajar fisika. Tentunya bangga kan, jika berhasil membuat alat peraga sendiri.
Kendalanya memang, membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan. Demikian juga dalam merangkai alat maupun menghubungkan konsep fisika dengan alat peraga yang dibuatnya membutuhkan waktu dan energi tersendiri.
Berdasarkan hasil dari riset mbah google, banyak sekali alat peraga yang bisa dibuat oleh siswa-siswa.
1. Membuat alat ukur
Alat ukur yang bisa dibuat, seperti jangka sorong maupu mikrometer. Bahan yang dibutuhkan bisa dari kardus maupun kertas karton. Gambar jangka sorong di samping saya dapatkan dari wapikweb.org.
2. Alat Peraga Sederhana Fisika “Kapal Uap”
Judul ini saya dapatkan dari blog jewelpudiica.blogspot.com. Tujuan dari pembuatan alat peraga ini adalah untuk membuktikan hubungan antara hukum aksi reaksi, tekanan uap, massa jenis serta perpindahan kalor. Menarik bukan, dengan model kapal uap ini bisa mempelajari banyak hal tentang fisika.
3. Membuat model pompa air
Model pompa air sudah dibahas di blog ini pada postingan Percobaan Fisika : Pompa Air. Tentunya kita bisa mengganti alat dan bahan pada gambar di samping dengan bahan yang lebih mudah. Misalnya statif digantikan dengan papan, tabung erlenmeyer dan gelas beakernya diganti dengan gelas biasa atau pakai botol bekas. Demikian juga untuk selangnya menggunakan selang biasa yang biasa dijual di toko-toko bangunan.
4. Miniatur pompa hidrolik
Hampir sama dengan prinsip model pompa air, untuk alat peraga miniatur pompa hidrolik juga menggunakan prinsip tekanan. Gambar maupun cara kerjanya dapat dilihat di blog alatperagaaaa.blogspot.com.
Tentunya masih banyak alat peraga lain yang bisa dibuat, misalnya model pemanasan global, membuat elektromagnetik, membuat model kincir angin, model PLTA dan sebagainya.
Arsyad Riyadi Maret 13, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Pada bagian prakata buku tersebut, tertulis ada 18 cabang Fisika. Ke-18 cabang yang dimaksud adalah :
1. Akustik (A)
2. Bahan dan Termodinamika (B)
3. Keelektrikan (E)
4. Elektromagnetika (EM)
5. Fisika (F)
6. Fisika Atom (FA)
7. Fisika Nuklir (FN)
8. Fisika Plasma (FP)
9. Fisika Zarah (FZ)
10. Mekanika Kuantum (K)
11. Teori Kenisbian (Kn)
12. Mekanika (M)
13. Mekanika Statistik (MS)
14. Mekanika Zat Alir (MZ)
15. Nukleonika (N)
16. Optika (O)
17. Spektroskopi (S)
18. Fisika Zat Padat (Z)
Pengelompokan cabang fisika itu sangat penting, untuk membantu memahami makna istilah-istilah fisika dalam buku kamus ini. Misalnya ketika, ditemukan kata akromatik, dalam kamus tersebut dituliskan akromatik (O), yang artinya kata kromatik tersebut ada pada istilah Optika (O). Akselerator induksi (N) yang menunjukkan bahwa istilah tersebut berada pada bidang Fisika Nuklir. Koefisien muai volume (B) yang berarti istilah tersebut pada bidang Bahan dan Termodinamika (B) dan seterusnya. Tentunya di belakang kata-kata tersebut diiringi dengan istilah dalam bahasa Inggris dan artinya dalam bahasa Indonesia.
Bagi yang sedang mempelajari fisika, kamus ini penting untuk lebih memahami makna-makna istilah fisika. Di samping buku kamus fisika ini, kita juga bisa belajar banyak dari buku kamus besar bahasa Indonesia, Kamus Oxford, Kamus Longman dan sebagainya,
Dalam postingan selanjutnya akan kami coba sajikan istilah-istilah fisika yang sering dipakai baik dalam pembelajaran maupun istilah-istilah fisika lainnya. Arsyad Riyadi Maret 09, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Jika menghendaki soal-soal UAS menggunakan acuan kisi-kisi UN, bisa langsung mengakses pada soal Try Out UN.
Latihan Soal Ulangan Akhir Semester (UAS) IPA Fisika ini ada 2 versi, yaitu dalam versi interaktif yang dibuat menggunakan program flash maupun dalam versi html. Untuk versi html dapat diakses di alamat ini.
Oke..selamat belajar.
Bagaimana hasilnya? Apakah memuaskan? Jika belum, bisa mengulangi lagi maupun mempelajari lagi materi-materi yang akan diujikan dalam Ulangan Akhir Semester (UAS) IPA Fisika SMP Kelas IX, khususnya materi Tata Surya dan proses-proses yang terjadi di dalamnya.
Penilaian Kinerja Guru dilakukan untuk meningkatkan profesionalitas guru dalam menjalankan tugasnya. Di samping itu penilaian kinerja guru juga berdampak pada pembinaan karir, peningkatan kompetensi serta pada pemberian tunjangan profesi.
Berdasarkan Permendiknas No. 26 tahun 2008, disebutkan bahwa kepala laboratorium memiliki pendidikan minimal sarjan (S1) yang telah berpengalaman minimal 3 tahun dalam mengelola praktikum. Di samping itu, kepala laboratorium juga harus memiliki sertifikat sebagai kepala laboratorium dari perguruan tinggi maupun lembaga lain yang ditetapkan pemerintah.
Penilaian Kinerja Guru dengan tugas tambahan sebagai kepala laboratorium (dan juga kepala bengkel) terdiri dari 7 komponen dengan 46 kriteria kinerja dan 184 indikator/bukti sesuai dengan tugas sebagai kepala laboratorium/bengkel.
Fungsi Utama Penilaian Kinerja Guru
Penilaian Kinerja guru ini memiliki 2 fungsi utama, yaitu :
1. Untuk menilai kemampuan guru dalam menerapkan semua kompetensi dan keterampilan yang diperlukan pada proses pembelajaran, pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah.
2. Untuk menghitung angka kredit yang diperoleh guru atas kinerja pembelajaran, pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah yang dilakukan pada tahun tersebut.
Aspek Penilaian Kinerja
Aspek yang dinilai pada Penilaian Kinerja Guru dengan tugas tambahan sebagai kepala laboratorium/bengkel meliputi :
1. Komponen Kepribadian
2. Kompionen Sosial
3. Komponen Pengorganisasian Guru, Laboran/Teknisi
4. Komponen Pengelolaan Program dan Administrasi
5. Komponen Pengelolaan, Pemantauan dan Evaluasi
6. Komponen Pengembangan dan Inovasi
7. Komponen Pengelolaan Lingkungan dan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
Jenis Penilaian Kinerja
Penilaian yang dilakukan dalam penilaian kinerja guru dengan tugas tambahan kepala laboratorium/bengkel meliputi evaluasi diri, formatif dan sumatif.
Evaluasi diri dilakukan pada awal tahun pelajaran. Evaluasi diri ini digunakan untuk memetakan kompetensi serta penyusunan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB). Pada akhir tahun pelajaran, dilakukan penilaian sumatif yang merupakan penilaian kinerja guru tersebut. Hasil penilaian sumatif ini, akan dijadikan acuan untuk memetakan kembali program PKB di tahun berikutnya. Jika pada akhir tahun ajaran (sumatif), akumulai nilai yang diperlukan untuk kenaikan pangkat sudah tercapai, maka guru tersebut dapat mengajukan usulan kenaikan pangkatnya.
Sumber : Pedoman Penilaian Kinerja Guru dengan Tugas Tambahan Kepala Laboratorium/Bengkel Sekolah/Madrasah, 2012.
Untuk Pedoman Penilaian Kinerja Guru dengan Tugas Tambahan Kepala Laboratorium/Bengkel bisa download di sini.
Arsyad Riyadi Maret 07, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Try out UN IPA SMP 2015 ini dibuat menggunakan program Macromedia Flash 8. Jadi pastikan browser Anda sudah terinstal Flash Player.
Try Out UN IPA SMP ini didasarkan pada bedah kisi-kisi UN yang dikeluarkan BSNP. Untuk postingan prediksi soal UN ini berisi 20 soal, yang terdiri dari materi Fisika dan sebagaian materi Kimia.
Selamat mencoba, segala kritik dan saran kami tunggu demi kesempurnaan penyusunan Try Out UN IPA, khususnya tahun 2015.
Apapun itu, yang penting kita tidak menyia-nyiakan waktu kita menyongsong Ujian Nasional yang kian mendekat. Termasuk juga kita harus selalu siap menghadapi perubahan-perubahan. Anggap saja mengerjakan UAS sebagai modal awal untuk menghadapi UN mendatang.
Berikut adalah contoh soal UAS yang merupakan jabaran dari materi tatat surya dan proses-proses yang terjadi di dalamnya. Akhir kata, semoga contoh soal UAS ini akan bermanfaat.
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!
1. Teori yang menyatakan bahwa tata surya terbentuk akibat ada sebuah bintang yang melintas dekat dengan matahari. Sebagian massa matahari (mirip lidah raksasa) tertarik ke arah bintang tersebut. Setelah bintang menjauh, sebagian lidah raksasa itu jatuh kembali ke matahari dan sebagian lagi terhambur menjad gumpalan kecil/planetisimal. Teori ini dinamakan ….
A. Teori nebula
B. Teori bintang kembar
C. Teori planetisimal
D. Teori awan dan kabut
2. Pernyataan ini benar tentang tata surya, kecuali ….
A. Planet-planet mengitari matahari dalam arah yang sama
B. Lintasan planet-planet berbentuk ellips
C. Planet kebumian tersusun dari batuan kecil bermassa jenis besar
D. Dilihat dari kutub utara bumi, planet-planet mengitari matahari dengan arah jarum jam
3. Pernyataan berikut adalah benar tentang planet, kecuali ….
A. Planet venus dan bumi masing-masing memiliki 1 satelit
B. Planet saturrnus dan uranus termasuk planet jovian
C. Planet venus dan uranus berotasi dengan gerak terbalik
D. Planet-planet dapat dilihat karena memantulkan cahaya matahari
4. Perhatikan pernyataan berikut!
1) Komet adalah benda langit yang lintasannya yang sangat lonjong
2) Benda antar planet berupa bongkahan batu yang terletak antara Mars dan Jupiter disebut asteroid
3) Benda langit yang berpjar karena gesekan dengan atmosfer bumi disebut dengan meteor
4) Arah ekor komet selalu menjauhi matahari
Pernyataan yang benar adalah…
A. (1) dan (2) benar
B. (2) dan (4) benar
C. (1), (2) dan (3) benar
D. (1), (2), (3) dan (4) benar
5. Hukum Keppler II menyatakan bahwa ….
A. Lintasan planet berbentuk elips dan matahari berada di salah satu titik fokusnya
B. Adanya garis khayal yang menghubungkan matahari dengan planet menyapu luas juring yang sama dalam selang waktu yang sama
C. Semua planet selain berevolusi juga berotasi
D. Kuadrat kala revolusi dibagi pangkat tiga jarak planet terhadap matahari adalah tetap
6. Satu satuan astronomi adalah jarak antara ….
A. Bumi dengan bulan
B. Matahari dengan bumi
C. Matahari dengan planet terdekatnya
D. Planet dengan planet lainnya
7. Pernyataan berikut ini benar mengenai lapisan matahari, kecuali….
A. Lapisan-lapisan matahari tersusun dari inti, fotosfer, kromosfer dan korona
B. Inti matahari merupakan bagian yang paling panas dan paling padat
C. Korona adalah lapisan luar yang suhunya lebih kecil dari kromosfer
D. Fotosfer dapat dilihat dari bumi
8. Pernyataan berikut ini benar mengenai karakteristik bumi, kecuali….
A. Selain berevolusi bumi juga berputar pada porosnya
B. Rotasi bumi dari timur ke barat
C. Satu-satunya satelit alamiah bumi adalah bulan
D. Bumi mengitari matahari sekali dalam setiap tahunnya
9. Akibat rotasi bumi adalah sebagai berikut!
1) Terjadi pergantian musim
2) Terjadi pergantian siang dan malam
3) Terjadi pasang surut air laut
4) Terjadi perbedaan waktu di dua tempat yang berbda
Pernyataan yang benar adalah….
A. 1, 2, dan 3
B. 1 dan 3
C. 2 dan 4
D. 4 saja
10. Salah satu akibat revolusi bumi adalah….
A. Pergantian siang dan malam
B. Adanya pergantian musim
C. Terjadinya gerak semu harian matahari
D. Terjadinya pasang surut
11. Perhatikan gambar berikut.
1) Bayang-bayang bernomer 1 disebut umbra
2) Bayang-bayang bernomer 2 disebut penumbra
3) Gambar tersebut merupakan gerhana bulan
Pernyataan yang benar adalah ….
A. 1, 2, dan 3
B. 1 dan 2
C. 1 dan 3
D. 2 dan 3
12. Pernyataan berikut ini berkaitan dengan pasang surut air laut.
1) Gaya gravitasi bulan dan matahari mempengaruhi pasang surut air laut
2) Pasang paling tinggi terjadi pada saat bulan purnama dan bulan baru
3) Pasang paling rendah terjadi pada saat kuartir awal dan kuartir akhir
4) Matahari lebih mudah menarik air laut daripada bulan
Pernyataan yang benar adalah….
A. 1, 2, dan 3
B. 1 dan 3
C. 2 dan 4
D. 4 saja
13. Zat di bawah ini termasuk polutan, kecuali….
A. Raksa
B. Timbal
C. CFC
D. Oksigen
14. Proses pelapukan batuan dengan bantuan lumut kerak, sehingga batuan menjadi hancur disebut pelapukan….
A. Kimia
B. Mekanik
C. Fisika
D. Biologi
15. Pelapukan batuan secara kimia melalui faktor berikut, kecuali….
A. Air hujan
B. Asam
C. Erosi
D. Oksigen
16. Gas rumah kaca yang terbesar menyumbang pada pemanasan global adalah ….
A. Karbon oksida
B. Nitrogen dioksida
C. Kloro fluoro karbon
D. Metana
17. Salah satu penyebab terjadinya peningkatan suhu bumi adalah ….
A. Meningkatnya kadar infra merah matahari yang sampai ke bumi
B. Pembakaran bahan bakar fosil yang makin meningkat
C. Penebangan hutan yang tidak terkendali
D. Berkurangnya kadar oksigen pada atmosfer akibat kerusakan ozon
18. Perhatikan fenomena alam berikut.
1) Berkurangnya populasi ikan di laut
2) Perubahan iklim yang ekstrim
3) Meningkatnya kadar ultraviolet di bumi
4) Naiknya level permukaan laut
Fenomena alam yang disebabkan oleh pemanasan global adalah ….
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 4
D. 3 dan 4
19. Kegiatan manusia yang dapat berakibat pada penipisan lapisan ozon antara lain….
A. Membuang sampah plastik yang tidak dapat didaur ulang
B. Pengggunaan batu bara sebagai bahan bakar pembangkit listrik
C. Pembuangan gas rumah kaca ke atmosfer secara berlebihan
D. Penggunaan gas pendorong pada alat kecantikan dan obat nyamuk semprot
20. Polutan hasil buang kendaraan bermotor yang diduga dapat menyebabkan kanker adalah ….
A. Karbon monoksida
B. Karbon dioksida
C. Hidrokarbon
D. Timbal
Arsyad Riyadi Maret 03, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Keselamatan kerja di laboratorium harus diperhatikan oleh pengelola, dalam hal kepala laboratorium, laboran, teknisi, guru pengampu maupun siswa sebagai pengguna utama laboratorium.
Semua yang terlibat dalam pemanfaatan laboratorium harus memahami sumber-sumber bahaya yang mengancam keamanan dan keselamatan selama mereka bekerja di sana, Selain itu, memahami cara pencegahan terhadap faktor-faktor yang mengancam keamanan dan keselamatan kerja mereka juga harus dipahami dengan baik.
Berikut adalah sumber bahaya dan cara pencegahan agar keamanan dan keselamatan kerja di laboratorium terjamin dengan baik.
1. Pengaturan Alat
- Alat-alat yang tidak akan segera dipakai supaya disimpian di gudang atau dalam lemari
- Bahan yang mudah terbakar atau berbahaya jangan diletakkan di dekat jalan ke luar.
- Botol-botol yang berisi bahan kimia tidak disimpan pada tempat yang terkena cahaya matahari
- Membawa botol-botol besar yang berisi bahan kimia jangan pada leher botolnya
- Jika ada gelas/botol yang pecah, segera dibersihkan. Bisa menggunakan plastisin (jangan pakai tangan).
- Gunakan pipet untuk mengambil atau memindahkan zat cair dengan jumlah tepat.
- Jika memasukkan pipa kaca ke dalam lubang sumbat karet lakukan sesuai dengan caranya, yaitu basahi pipa kaca dengan air, pegang pipa dengan beralaskan kain dan masukkan pipa sedikit-sedikit sambil di putar.
- Segera bersihkan larutan/zat cair yang tumpah di lantai/meja. Sebelum dibersihkan , asam-asam pekat dinetralkan lebih dulu dengan serbuk natrium karbonat kemudian disiram dengan banyak air. Sebelum larutan pekat akan dibuang dalam bak cuci, lebih dahulu harus diencerkan dengan banyak air, kemudian disiram lagi dengan air.
- Jangan mengarahkan tabung reaksi yang sedang dipanaskan ke arah orang lain.
- Jangan melihat zat yang sedang dicampurkan atau dipanasi melalui mulut tabung reaksi mulut labu. Lihatlah campuran zat itu yang melalui dinding tabung.
- Jika akan membau zat ayau gas yang leluar dari tabung rekasi atau botol jangan langsung pada mulutnya. Kibas-kibaskan tangan di atas mulut tabung atau botol
Berikut ini adalah daftar zat-zat beracun :
Gas : Karbon monoksida (CO), Hidrogen sulfida (H2S), Nitrogen dioksida (NO2), Dinitrogen tetra oksida (N2O), Karbon disulfida (CS2), Klor (Cl2), Uap Brom, Uap raksa
Senyawa : Berilium, Raksa, Kadmium, Timbal, Antimon, Arsen, Barium, Sianida, Nitrobenzena, Benzena, Hidrogen fluorida, dan Karbon tetraklorida.
- Usahakan untuk kemasukan zat-zat beracun (melalui hidung, mulut, dan kulit) dengan cara tidak menghirup, cuci tangan sebelum makan, dan menutup luka ketika bekerja di laboratorium.
- Pada waktu menggunakan kasa asbes untuk memanasi suatu zat, usahakan debunya tidak terhirup masuk ke dalam tubuh.
- Bahan-bahan berikut berbahaya, karena kuatnya reaksi kimia yang dihasilkan.
1) Asam kuat dan basa kuat
2) Zat oksidator dengan serbuk logam atau dengan zat reduktor
3) Logam alkali, alkali tanah dengan air, asam dan pelarut menggunakan klor
4) Hibrida logam hidrokarbon dengan halogen, Asam kromat atau dengan Natrium peroksida
5) Asam nitrat dan alkohol
4. Listrik
- Putuskan arus listrik sebelum memperbaiki atau menyambung kabel.
- Putuskan segera sumber arus jika ada yang terkena kejutan listrik baru menolong orang yang terkena.
- Jangan memegang kabel atau kontak listrik dengan tangan basah.
- Jangan biarkan kabel-kabel bergantungan atau berserakan di lantai. Kawat pada ujung kabel harus terikat erat dengan terminalnya.
- Pada penggunaan kapasitor, buang dulu muatannya dengan cara membuat arus pendek setelah selesai digunakan.
- Periksa semua alat baru sebelum digunakan.
5. Silinder (tabung) gas
- Letakkan silinder gas dalam keadaan berdiri (vertikal) dan diikat pada alasnya, atau ditidurkan dengan diberi ganjal agar tidak tergulir.
- Kembalikan klep silinder yang bocor pada agen/penjualnya.
- Pasanglah regulator pada klepnya untuk mengatur tekanan gas keluar dari silinder.
- Selalu periksa saluran gas karena beresiko tinggi keracunan dan kebakaran ketika bocor.
- Tandai masing-masing silinder dengan berbagai isi yang berbeda (elpiji, Hidrogen, Oksigen, Nitrogen, Karbon dioksida, Klor,dan Astilen).
6. Hewan Percobaan
- Hati-hati dengan hewan percobaan karena bisa menyebabkan infeksi (salmonellosis, cacing gelang, dll). Infeksi bisa lewat gigitan, cakaran, atau dari pisau bedah yang digunakan.
- Bawalah hewan percobaan yang sehat.
- Hati-hati dengan bulu atau debu kulit hewan yang bisa menyebabkan orang alergi.
7. Mikroorganisme
- Pembenihan kultur organisme harus dilakukan dengan teknik yang benar, karena dimungkinkan terkontaminasi organisme patogen.
- Sterilkan alat-alat yang akan digunakan atau dibungkus dulu dengan kertas saring yang telah ditetesi formalin secukupnya.
- Sebelum kultur dibuang, musnahkan terlebih dahulu dalam otoklaf atau dengan disinfektan.
8. Api
- Perlakukan api dengan hati-hati. Api dan benda panas lainnya, selain menyebabkan bahaya kebakaran juga menyebabkan luka bakar.
- Jauhkan zat yang mudah terbakar (etil, alkohol, metanol, aseton, asetalhida, benzena, eter, petroleum eter, dan karbondioksida) dari sumber bahaya kebakaran (pembakar spritus, pembakar bensi, percikan listrik, benda panas, dan zat pengoksidan).
- Simpanlah zat yang mudah terbakar tidak melebihi 500 ml.
- Jangan membuang benda panas, benda terbakar, atau bahan kimia yang sangat reaktif di tempat sampah.
- Jangan memanasi zat cair yang mudah menguap dan mudah terbakar dengan api telanjang, panaskan dengan pemanas air. Awasi terus-menerus percobaan yang menggunakan sumber panas.
- Setelah selesai percobaaan, pastikan untuk mematikan semua api, menutup kran gas dan air, mencabut kontak listrik dan memadamkan lampu.
Pengukuran menjadi materi pertama dalam silabus OSN IPA SMP. Materi ini meliputi :
1. Besaran pokok dan besaran turunan.
2. Satuan pokok dan satuan turunan.
3. Sistem satuan
4. Standar satuan
5. Konversi satuan
Besaran Pokok dan satuannya dalam SI (Satuan Internasional)
No | Besaran Pokok | Satuan |
1. | Panjang | meter (m) |
2. | Massa | kilogram (kg) |
3. | Waktu | sekon (s) |
4. | Suhu | kelvin (K) |
5. | Kuat arus listrik | ampere (A) |
6. | Intensitas cahaya | kandela (cd) |
7. | Jumlah zat | mole (mol) |
Besaran Turunan dan satuannya dalam SI
No | Besaran Turunan | Satuan |
1. | Luas | m2 |
2. | Volume | m3 |
3. | Massa jenis | kg/m3 |
4. | Kecepatan | m/s |
5. | Percepatan | m/s2 |
6. | Gaya | kg.m/s2 atau Newton |
7. | Energi, Usaha | kg. m2/s2 atau Joule |
8. | Daya | kg. m2/s3 atau Watt |
9. | Tekanan | kg/m.s2 atau N/m2 atau Pascal |
10. | Muatan listrik | A.s atau Coulomb (c) |
11. | Hambatan listrik | Ohm (W |
12. | Frekuensi | Hertz (Hz) |
Perhatikan juga penulisan dalam bentuk seperti berikut :
Satuan kecepatan : m/s atau dituliskan dalam bentuk ms-1
Satuan percepatan : m/s2 atau dituliskan dalam bentuk ms-2
Satuan gaya : kg.m/s2 atau dituliskan dalam bentuk kg.m.s-2
Sistem Satuan
Untuk sistem satuan dibedakan menjadi dua, yaitu sistem MKS dan sistem CGS.
Sistem MKS (meter, kilogram, sekon)
Sistem CGS (centimeter, gram, sekon)
Misalnya satuan gaya dalam MKS adalah Newton dan dalam CGS adalah dyne, dengan hubungan :
1 N = 1 kg.m.s-2 = 1000 g. 100 cm.s-2 = 100000 g.cm.s-2 = 105 dyne
Atau 1 N = 1.105 dyne.
Konversi Satuan
Konversi satuan diperlukan untuk mengubah dari satu sistem satuan ke sistem satuan yang lain.
Contoh :
1. Konversikan satuan kecepatan dari 108 km/jam ke dalam m/s?
Penyelesaian :
108 km/jam = 108000 m/3600 s = 30 m/s
2. Konversikan satuan kecepatan dari 25 m/s ke dalam km/jam?
Penyelesaian :
Atau dengan mengingat 10 m/s = 36 km/jam,
maka kalau 25 m/s = (25/10).36 km/jam = 90 km/jam
3. Konversikan satuan massa jenis air dari 1 kg/m3 ke dalam m/s3?
1 kg/m3 = 1000 g/1000000 cm3 = 0,001 g/cm3 = 10-3 g/cm3
4. Konversikan satuan massa jenis dari 2 g/cm3 ke dalam kg/m3?
Penyelesaian :
Notasi Ilmiah
Notasi ilmiah digunakan untuk memudahkan kita ketika menuliskan bilangan yang sangat besar maupun sangat kecil.
Misalnya, jarak Saturnus ke matahari sejauh 1429,4 juta km atau 1 429 400 000 km bisa dituliskan sebagai 1,4294 x 109 km atau 1,4294 x 1012 m
Catatan : meskipun mengenai jarak suatu planet ke matahari lebih praktik lagi jika menggunakan satuan astronomi.
Berikut ini disajikan tabel bilangan, pangkat 10, awalan, serta simbolnya.
Bilangan | Pangkat 10 | Awalan | Simbol |
0,000 000 000 000 000 001 | 10-18 | atto | a |
0,000 000 000 000 001 | 10-15 | femto | f |
0,000 000 000 001 | 10-12 | piko | p |
0,000 000 001 | 10-9 | nano | n |
0,000 001 | 10-6 | mikro | m |
0,001 | 10-3 | mili | m |
0,01 | 10-2 | centi | c |
0,1 | 10-1 | desi | d |
1 | 100 | - | - |
10 | 101 | deka | da |
100 | 102 | hekto | h |
1000 | 103 | kilo | k |
1 000 000 | 106 | mega | M |
1 000 000 000 | 109 | giga | G |
1 000 000 000 000 | 1012 | tera | T |
1 000 000 000 000 000 | 1015 | peta | P |
1 000 000 000 000 000 000 | 1018 | eksa | E |
LPIR 2015 sudah di ambang mata. Berdasarkan buku panduan Lomba Penelitian Ilmiah Remaja 2015 SMP yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, naskah diterima paling lambat akhir bulan September 2015. Bagi adik-adik yang masih duduk di SMP maupun para guru pembimbing yang berminat, untuk menyiapkan lagi lebih dini.
Dengan ide-ide yang kreatif, orisinil serta didukung dengan penelitian ilmiah, jangan ragu-raguu tulis laporan Anda dan segera dikirimkan. LPIR ini tentunya cabang yang bergengsi, bukan saja untuk meningkatkan pemahaman kita pada IPTEKS, tetapi sebagai upaya ikut mengembangkan IPTEKS tersebut serta wadah komunikasi dengan bertemu teman-teman peneliti lain se Indonesia.
Tema LPIR 2015
"Meningkatkan Rasa Ingin Tahu Remaja melalui Penelitian Remaja"
Sub Tema :
"Memanfaatkan Sumber Daya yang tersedia di lingkungan sekitar Guna Menumbuhkembangkan inovasi, Invensi, dan Daya Cipta Remaja di Sekolah".
Kategori Lomba
1. Ilmu Pengetahuan Sosial Kemanusiaan dan Seni
2. Ilmu Pengetahuan Alam dan Lingkungan
3. Ilmu Pengetahuan Teknik dan Rekayasa
Sistematika Penulisan Karya Ilmiah
Bagian Awal
1. Halaman Judul
2. Lembar Pengesahan
3. Kata Pengantar
4. Daftar Isi dan daftar lain yang diperlukan
5. Abstrak hasil penelitian
Bagian Inti
1. Pendahuluan, yang meliputi :
a. Latar belakang masalah
b. Perumusan masalah
c. Tujuan dan manfaat penelitian
2. Telaah Pustaka
3. Metode Penelitian
4. Hasil dan Pembahasan
5. Kesimpulan dan Saran
Bagian Akhir
1. Daftar Pustaka
2. Daftar riwayat hidup
3. Lampiran
Karya ilmiah yang dilombakan dikirimkan kepada
Kita bisa mendapatkan ide-ide segar dengan cara lebih peka lagi terhadap lingkungan kita. Menemukan masalah di sana, berhipotesis, melakukan eksperimen, membuat kesimpulan dan jangan lupa tuliskan semuanya dalam bentuk karya ilmiah.
Sebagai rujukan, kita bisa menengok ke belakang karya-karya peneliti muda yang menjadi juara pada LPIR 2014, sebagai berikut :
A. Bidang Studi : Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan
- Kodaya DAYUCHI (Komik seni Budaya Cayak, Melayu, China) dapat meningkatkan wawasan siswa SMP Santu Petrus Pontianak terhadap seni budaya di Kalimantan Barat karya Theodorus Wijaya dari SMP Katolik Santu Petrus Pontianak Kalimantan Barat.
- Road show wayang dongeng tiga bahasa (Inggris, Indonsia dan Jawa)untuk menumbuhkan cinta pada pandangan pertama terhdap wayang dongeng karya Dewi Setyo Rini dari SMPN 3 Jatiyoso Kab. Karanganyar Jawa Tengah
- Transgender dalam seni pertunjukan Arja Bali karya Putu Dyah Intan Prathiwi dari SMP (SLUB) Saraswati 1 Denpasar Bali
- Upaya Melestarikan Motif Tato Suku Dayak Iban di Kalimantan Barat dengan "Smart", Simple and Creative Method (SSCM) karya Alfina dari SMPK Immanuel Pontianak Kalimantan Barat
- Ayahku di dalam akta kelahiranku (Study kasus akta kelahiran anak di luar nika etnis Tionghoa di Selatpanjang Riau) karya Hendi dari SMP Partia Dharma Kab. Kepulauan Meranti Riau
- Dade Ndate : Nyanyian Rakyat Kaili Sulawesi Tengah yang terlupakan oleh Nabila Triana dari SMP Al-Azhar Palu Sulawesi Tengah
- Pola eksistensi Tradisi Bauluak di Sungai Limau Kab.Padang Pariaman karya Alifia Wulandari dari SMPN 2 Kota Pariaman Sumatera Barat
- Anti Selfi Strategis Sebagai Upaya Pencegahan Prilaku Selfie Pada Siswa SMPN 19 Semarang karya Widya Julianingtyas dari SMPN 19 Semarang Jawa Tengah
- Penerapan Media Utak Utik Dalam Meningkatkan Pemahaman Anti Kekerasan Pada Siswa SD karya Ririn Afyara dari SMP Internat Al-Kausar Kab.Sukabumi Jawa Barat
- Budaya MOP sebagai sarana hiburan masyarakat Papua karya Nurul Shafira La Zinu dari SMPN 3 Sorong Kab. Sorong Papua Barat
- Memahami konflik gajah dan manusia di Taman Nasional Way Kambas dan upaya penanggulangannya karya Fadli Irham dari SMP IT Baitul Muslim Kab. Lampung Timur Lampung
- Mipit Kudu Amit, Ngala Kudu Menta Sebuah tradisi yang mengandung nilai-nilai luhur dalam pembentukan karakter positif masyarakat kampung Sampaleun 3 desa Haurgajrug Kec. Cipanas - Lebak karya Isti Afrilianti dari SMPN 2 Cipanas Kab. Lebak Banten
- Upaya Mengentaskan Kemiskinan Masyarakat Desa Hutan Melalui Program "Social Forestry" Dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat yang Berorientasi Pada Pelestarian Hutan karya Shafira Putri Faradina dari UPTD SMPN 1 Sawahan Kab. Nganjuk Jawa Timur
- Analisis Kesalahan Berbahasa Anak (Studi Kasus Terhadap Siswa SMP Methodist Binjai Dengan Bahasa Pertama Bahasa Hokkien) karya Tangge Maler dari SMP S Metodhist Binjai Kota Binjai Sumatera Utara
- Keunikan suku Paser di wilayah perbatasan Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan (Studi Folklor terhadap adat suku Paser di desa Binturung, Kec. Pamukan Utara, Kab. Kotabaru, Kalimantan Selatan karya Binawati dari SMP Bebunga Estate Kab. Kotabaru Kalimantan Selatan
- Keanekaragaman makrozoobentos sebagai indikator pencemaran perairan dampak dari pertambangan pasir besi di Pantai Muara Binuangeun karya Gina Caroline Apriliani dari SMPN 1 Wanasalam Kab. Lebak Banten
- Identifikasi Pencemaran Citarum Menggunakan Citra Peta Google dan Pengamatan Lapangan karya Ayubella Anggraini Leksono dari SMP Taruna Bakti Kota Bandung Jawa Barat
- Bentanol Solusi Cerdas Menurunkan Gas Buang Karbon Monoksida dan Menghemat Konsumsi Bensin karya Vany Citra Nabila dari SMPN 19 Semarang Kota Semarang Jawa Tengah
- Pemanfaatan Limbah Cair Hasil Pengolahan Basah Kopi Arabika Menjadi Bioetanol Sebagai Sumber Energi Terbarukan Di Kawasan Sentra Kopi Rakyat Kabupaten Bondowoso karya Diah Luluk Indriani dari SMPN 1 Maesan Kab. Bondowoso Jawa Timur
- Pemanfaatan Bambu Muda (Dendrocalamus Asper) Untuk Mempercepat Pertumbuhan Kecambah karya Kiki Widyawati dari SMP Permata Insani Islamic School Kab. Tangerang Banten
- Perilaku Laba - Laba Raksasa (Nephila Macculata) Dalam Menghadapi Tantangan Alam karya Muhammad Adam Prabasunu dari SMPN 2 Bantul Kab. Bantul D.I. Yogyakarta
- Pemanfaatan eks lahan pertambangan timah karya Erick Maulidan dari SMPN 9 Pangkalpinang Kota Pangkalpinang Bangka Belitung
- Diujung Kepunahan Korma Rawa (Phoenix Paludosa) Akibat Kerusakan Ekosistem Mangrove Di Kota Langsa karya Rahmad Syawal dari SMPN 5 Langsa Kota Langsa
- Pemanfaatan limbah kulit buah pisang (Musa paradisiaca) sebagai penetral tanah gambut karya Aji Baharsyah dari SMPN 1 Malinau Utara Kab. Malinau Kalimantan Utara
- Pengaruh Ekstrak Daun Kecubung (Datura Metel) Dalam Berbagai Konsentrasi Terhadap Mortalitas Rayap Tanah (Captotermes Kalsshoveni Kemner) Di SMPN 1 Maumere Flores karya Roswita Lodovika Wusu dari SMPN 1 Maumere Kab. Flores Nusa Tenggara Timur
- Minuman Berkhasiat dari Biji Pepaya karya Gregorius Ravendra Prasetyo dari SMP Bakti Idhata Kota Jakarta Selatan DKI Jakarta
- Karakter morfologi daun dan tipe stomata beberapa tanaman peneduh jalan di kota Denpasar karya Ni Ketut Ayu Juni Puspasari dari SMP (SLUB) Saraswati 1 Denpasar Kota Denpasar Bali
- Pengaruh kerapatan tanaman pagar Tehtehan (Acalypha microphylla) Bougenville (Bougenville spectabilis) dan bambu (Bambusa multiplex) dalam meredam kebisingan karya Riyandra Alifna dari SMP Garuda Cendekia Kota Jakarta Selatan DKI Jakarta
- Pemanfataan limbah lokan (polymesoda expansa) sebagai penjernih air gambut karya Ismi Nur Azizah dari SMPN 03 Mukomuko Kab.Mukomuko Bengkulu
- Pembuatan sabum mandi antiseptik semi padat dari daun mimba (Azadirachta indica) karya Citra Bella Septariya dari SMPN 2 Sungailiat Kab. Bangka Barat Bangka Belitung
- Angkota: Aplikasi Mobile Pemesanan dan Informasi Angkutan Umum Berbasis GPS dan Cloud Computing yang Dapat Diakses Dimana Saja dan Kapan Saja karya Mochammad Abdurrozaq H dari SMPN 1 Semarang Kota Semarang Jawa Tengah
- Paving Blok Plastik, Solusi Perkerasan Lahan yang Ramah Lingkungan karya Chisilia Forentina dari SMPN 1 Sukorame Kab. Lamongan Jawa Timur
- Alat pemurnian air laut menggunakan distilasi energi surya karya Hirza Safira dari SMPN 8 Tangerang Selatan Kota Tangerang Selatan Banten
- Pemanfaatan Campuran Buah Harendong, Buah Leunca, dan serai Sebagai Alternatif Bahan Pembuatan Tinta alami karya Muhamad Basit dari SMPN 1 Muncang Kab. Lebak Banten
- Kacamata Teraflu (Terapi Influenza) karya Ferris Prima Nugraha dari SMPK Imanuel Kota Pontianak Kalimantan Barat
- Rancangan Celana Sepatu (Celpa) Untuk Keselamatan Bekerja Petani Di Sawah karya Ika Setya Reynata dari SMPN 3 Candimulyo Kab. Magelang Jawa Tengah
- Rancang Bangun Helm PendeTEKsi Jarak Kenderaan D-Tech (Detector Technology) Sebagai Solusi Inovatif Mengantisipasi Kecalakaan Bagi Pengguna Sepeda Motor karya Syamsul Tamimi P.A dari SMPN 2 Semarang Kota Semarang Jawa Tengah
- Sensor Passive Infrared Receiver (PIR) untuk sistem kunci kamar mandi otomatis dan indikaor keberadaan pengguna karya Rahmat Hidayat dari SMPN 1 Palu Kota Palu Sulawesi Tengah
- Mematikan lampu riting sepeda motor secara otomatis dengan menggunakan rangkaian penunda waktu (Timer) dalam upaya menimimalisir angka kecelakaan lalu lintas akibat kesalahan informasi antar penggunaan kendaraan karya Rhabbeca Dwi Khrishna Dhevi dari SMPN 5 Ponorogo Kab. Ponorogo Jawa Timur
- Pemanfaatan limbah rak telur sebagai alternatif peredam suara genset karya Lailatu Fitriah dari SMP Darul Hijrah Putri Kab. Martapura Kalimantan Selatan
- "Box Exara" Tehnologi alat penyedot bau pada ruangan tertutup dengan koak exhaut fa - arang - sansiviera karya Diego Aryajat dari SMP Permata Insani Islamic School Kab. Tangerang Banten
- Sepatu modifikasi anti becek karya Aditya Pratama dari SMPN 1 Labuhan Badas Kab. Sumbawa Nusa Tenggara Barat
- Deterjen Ramah Limgkungan Dari Ekstra Daun Carica karya Ferizka Azalea Munaf dari SMPN 1 Wonosobo Kab. Wonosobo Jawa Tengah
- Simulasi Pembangkit Listrik Tenaga Angin Dilingkungan Persawahan Untuk Penerangan Lingkungan Sawah Dan Pengusir Burung karya Muhammad Rizqul Aktsar dari SMPN 1 Kota Palu Kota Palu Sulawesi Tengah
- Sarung tangan Refleksi karya Lazuardi Imani dari SMPN 1 Babat Kab. Lamongan Jawa Timur