Contoh Soal dan Pembahasan Numerik Aljabar dalam Asesmen Kompetesi Minimum (AKM)
![]() |
https://explore.firstinmath.com/program-content/algebra-suite/ |
Contoh soal berikut ini diambilkan dari buku Framework Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dari kemdikbudristek edisi revisi 2023.
Kafein dalam Minuman
Kopi merupakan salah satu minuman yang langsung terpikirkan jika berbicara tentang kafein. Kafein dapat berperan sebagai antioksidan yang melindungi tubuh dari serangan penyakit. Selain itu, kafein memiliki kandungan asam klorogenat yang menurunkan risiko penyakit jantung dan diabetes. Kafein juga bisa menekan nafsu makan serta menghilangkan rasa kantuk.
Tapi yang perlu diingat, kafein yang masuk ke dalam tubuh tidak boleh berlebihan. Batas konsumsi kafein yang terbilang aman untuk sebagian besar orang dewasa adalah 400 mg. Kafein terdapat di beberapa jenis makanan dan minuman. Misalnya, terdapat 155 mg kafein dalam 2 buah cangkir kopi dan sepotong kue tiramisu.
Namun ternyata tidak hanya kopi saja yang mengandung kafein. Terdapat beberapa minuman lain yang juga mengandung kafein, contohnya saja sebagai berikut:
Pertanyaan 1. Kafein dalam Minuman
Diketahui sepotong kue tiramisu akan mengandung 25 mg kafein. Kandungan kafein pada satu cangkir kopi adalah …mg.
Kunci Jawaban: 65
Pembahasan
Pertanyaan 2. Kafein dalam Minuman
Konsumsi kafein dapat mengganggu penyerapan dan metabolisme kalsium di dalam tubuh. Tubuh kehilangan sekitar 2 mg kalsium setiap mengonsumsi 40 mg kafein.
Pasangkanlah jumlah beberapa cangkir teh pada kolom di sebelah kiri dengan
kandungan kalsium yang hilang dalam tubuh setiap mengonsumsinya pada kolom di sebelah kanan!
KUNCI
1-b, 2-c, 3-d, 4-e
Pembahasan pertanyaan no.1
Untuk mengetahui banyaknya kandungan kafein pada satu cangkir kopi dapat dilihat dengan mencermati bacaan di atas. Pada bacaan di atas dituliskan : "... terdapat 155 mg kafein dalam 2 buah cangkir kopi dan sepotong kue tiramisu."
Yang dapat dituliskan :
155 mg = 2 cangkir kopi + sepotong tiramisu.
Sedangkan, dalam sepotong tiramisu (dari pertanyaan nomer 1) mengandung 25 mg kafein. Sehingga, dapat dituliskan :
155 mg = 2 cangkir kopi + 25 mg
2 cangkir kopi = 155 mg - 25 mg = 125 mg
Sehingga dalam 1 cangkir kopi akan mengandung 125 mg/2 = 65 mg.
Dalam menyelesaikan soal numerik ini tidak harus menggunakan simbol-simbol seperti matematika tetapi yang utama adalah menggunakan pola pikir matematika.
Dengan menggunakan simbol dalam matematika, misalnya :
Kandungan kafein dalam secangkir kopi = x
Kandungan kafein dalam sepotong tiramisu = y
Sehingga, teks "...terdapat 155 mg kafein dalam 2 buah cangkir kopi dan sepotong kue tiramisu.", dapat dituliskan sebagai :
2x + y = 155
y = 25
Sehingga,
2x + 25 = 155
2x = 155 - 25 = 125
x = 125/2 = 65
Sehingga, kandungan kafein dalam satu cangkir kopi adalah 65 kg.
Catatan : terkait dengan simbol atau lambang tidak harus menggunakan kode x, y atau a, b atau k untuk kopi dan t untuk tiramisu. Bahkan, juga bisa menggunakan gambar/ikon/visual lain yang menunjukkan satu cangkir kopi dan sepotong kue tiramisu.
Pembahasan pertanyaan no. 2
Untuk menjawab pertanyaan no. 2, perlu dilihat banyaknya kandungan kafein pada banyaknya teh yang dikonsumsi. Untuk itu perlu menggunakan data berikut.
Jika kandungan kafein pada secangkir teh disimbolkan dengan tk dan kandungan kafein pada secangkir coklat hangat disimbolkan dengan ck ,maka tabel di atas dapat dituliskan dalam bahasa matematika :
3 tk + 2 tk = 210 .... persamaan (1)
4 tk + tk = 205 ...... persamaan (2)
Persamaan 2 dikalikan dengan 2, sehingga dapat dituliskan
3 tk + 2 tk = 210
8 tk + 2tk = 410
Persamaan (1) dikurangi persamaan (2) diperoleh
- 5 tk = - 200, sehingga diperoleh
tk = 200/5 = 40 mg
Jadi, banyaknya kandungan kafein pada 1 cangkir kopi adalah 40 mg.
Selanjutnya perhatikan pernyataan berikut :
"Tubuh kehilangan sekitar 2 mg kalsium setiap mengonsumsi 40 mg kafein."
Yang artinya setiap kali mengonsumsi 20 mg maka tubuh akan kehilangan kalsium sebanyak 1 mg.
Sehingga akan dapat diketahui banyaknya kandungan kalsium yang hilang sebagai berikut.
2 cangkir teh akan mengandung 2 x 40 mg = 80 mg atau kandungan kalsium yang hilang sebanyak 80/20 = 4 mg.
4 cangkir teh akan mengandung 4 x 40 mg = 160 mg atau kandungan kalsium yang hilang sebanyak 160/20 = 8 mg.
5 cangkir teh akan mengandung 5 x 40 mg = 200 mg atau kandungan kalsium yang hilang sebanyak 200/20 = 10 mg.
Contoh Soal dan Pembahasan Numerasi Bilangan pada Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)
![]() |
https://nsd.co.id/posts/pengertian-kemampuan-numerik.html |
Berikut adalah contoh soal numerasi dengan domain bilangan, yakni :
- mengurutkan bilangan termasuk bilangan bulat negatif, desimal, persentase dan pecahan
- operasi pada bilangan (bilangan bulat, pecahan, desimal, persen, dan bilangan berpangkat bulat)
Pertanyaan 2. Tabungan Pertama Alika
Alika membuka celengannya di rumah untuk setoran awal. Isi celengannya terlihat pada gambar berikut.
Pada hari yang sama, Alika mendapatkan hadiah lomba melukis sebesar Rp2.200.000,00 dan ia langsung menabung semua uang hadiah lomba tersebut di bank. Setahun kemudian, Alika ingin menggunakan uang tabungannya untuk membeli sepeda seharga Rp2.600.000,00. Alika membuat perencanaan menabung di beberapa bank. Tentukan Cukup atau Tidak Cukup uang tabungan Alika untuk membeli sepeda! Klik pada kotak yang sesuai!
Kunci Jawaban :
Tidak Cukup- Cukup-Tidak Cukup
Pembahasan Soal No.1
Dalam menghadapi soal numerasi maupun literasi, kita perlu memperhatikan stimulusnya, yakni mengenai tabungan pertama Alika. Pada bacaan dijelaskan ada seeorang anak yang bernama Alika mencari tabungan untuk anak di bawah 17 tahun.
Untuk memilih bank tempat menabung perlu memperhatikan suku bunga maupun jumlah setoran awalnya.
Dari data di atas, diketahui bahwa setoran awal masing-masing bank adalah sebagai berikut.
Bank A : Rp 300.000,00
Bank B : Rp 200.000,00
Bank C : Rp 150.000,00 (paling rendah)
Bank D : Rp 350.000,00 (paling tinggi)
Atau dapat diurutkan terlebih dulu dari yang terkecil, yakni :
150.000 - 200.000 - 300.000 - 350.000
(Bank C)
Sedangkan, suku bunga jika diurutkan dari masing-masing bank adalah sebagai berikut.
Bank A : 2,54% per tahun
Bank B : 2,35% per tahun (paling rendah)
Bank C : 2,55% per tahun (paling tinggi)
Bank D : 2,5% per tahun
Atau dapat diurutkan terlebih dulu dari yang terkecil, yakni :
2,35 - 2,5 - 2,54 - 2,55
(Bank C)
Jadi, Alika memilih bank C untuk mendapatkan suku bunga paling tinggi dan setoran awal paling rendah.
Apakah keputusan yang diambil Alika tepat untuk memutuskan mengambil bank C? Mari kita lihat pada soal berikutnya.
Pembahasan Soal No.2
Isi celengan Alika :
6 lembar 5 ribuan = Rp 30.000,00
5 lembar 10 ribuan = Rp 50.000,00
3 lembar 20 ribuan = Rp 60.000,00
2 lembar 50 ribuan = Rp 100.000,00
1 lembar 100 ribuan = Rp 100.000,00
Jumlah isi celengan Alika = Rp 340.000,00
Hadiah lomba melukis = Rp 2.200.000,00
Total tabungan Alika = Rp 2.540.000,00
Jika Alika ingin menggunakan tabungan tersebut untuk membeli sepeda seharga Rp 2.600.000,00 pada satu tahun kemudian, maka Alika harus memilih bank yang tepat untuk menabung.
Menabung di Bank B
Setoran awal terpenuhi dan tabungannya menjadi :
2.540.000 + 2,35% x 2.540.000 = 2.540.000 + 59.690 = Rp 2.599.600 (tidak cukup)
Menabung di Bank C
Setoran awalnya tidak terpenuhi dan tabungannya menjadi :
2.540.000 + 2,55% x 2.540.000 = 2.540.000 + 64.770 = Rp 2.604.770 (cukup) dengan asumsi uang dapat diambil tanpa melihat saldo yang ditinggalkan.
Jika menabung di Bank D
Setoran awalnya kurang Rp 10.000 (uang celengan Rp 340.000 dan setoran awal minimalnya adalah Rp 350.000)
Jadi, jawaban yang mungkin adalah menabung di Bank C.
Tolong koreksinya jika ada yang keliru.
Mengenal Soal AKM (Asesmen Kompetensi Minimum)
Demikian juga soal di atas, maka jawabannya lebih dari satu.