Buku Emotional Intelligence : Kecerdasan Emosional
-
Buku Emotional Intelligence : Kecerdasan Emosional
[image: Buku Emotional Intelligence : Kecerdasan Emosional]
Emotional Intelligence - Daniel GolemanBuku ...
Hari ini (Selasa, 10/8), saya mengisi IPA kelas IX A. Materi yang saya ajarkan mengenai listrik statis. Setelah minggu kemarin, berkutat dengan teori tentang lisrik statis, sekarang saatnya melakukan praktikum/percobaan.
Pagi-pagi bangun, menyiapkan lembar kerja dan alat bahan yang diperlukan dengan harapan nantinya akan lancar dalam mengajar.
Pelajaran dimulai pukul 09.05. Saya masuk kelas. Seperti biasa, masih ada siswa, terutama yang laki-laki masih di luar kelas.
Diawali dengan memberikan apersepsi dulu. Saya coba menghubungkan materi yang saya ajarkan pada hari ini dengan pertemuan sebelumnya.
Materi yang akan dibahas kali ini adalah mengenai listrik statis. Sebelumnya siswa-siswa dibimbing untuk mengetahui tujuan pembelajaran kali ini. Pelan-pelan tapi pasti, siswa-siswa kelas IX A dapat merumuskannya, yaitu :
- Cara membuat benda bermuatan
- Cara membuktikan suatu benda bermuatan atau tidak
- Cara membuktikan interaksi antara dua benda yang bermuatan.
Setelah itu, siswa-siswa saya bentuk menjadi 6 kelompok, dengan jumlah kelompok 4 - 5 orang, meski ternyata ada yang 6 orang untuk siswa putranya. Lembar kerja dan alat bahan dibagi.
Alat bahan yang diperlukan :
- Plastik mika
- Sobekan kertas-kertas kecil
Ada yang menanyakan mengapa tidak pakai penggaris? Ya memang yang termasuk kategori plastik bisa penggaris maupun sisir plastik. Menggunakan plastik mika lebih menguntungkan menurut saya. Pertama, harganya murah..cukup 300 perak tiap lembar. Dan untuk 6 kelompok saya butuh 12 potong. Dengan 1 lembar menghasilkan 6 potongan. Jadi untuk satu kelas butuh 2 x 300 = 600 rupiah. Cukup murah bukan. Bandingkan jika menggunakan penggaris tipis seharga 500 rupiah x 12 = 6000 rupiah. Ya..tentunya bukan hanya pertimbangan itu saja.
Kedua, untuk percobaan pertama yang hanya menggosok-gosokan plastik ke rambut kemudian didekatkan dengan sobekan-sobekan kertas tidak masalah pakai penggaris ataupun plastik mika. Cuma untuk membuktikan adanya interaksi 2 benda bermuatan, saya ndak yakin kalau menggunakan penggaris bisa berhasil dengan baik, jika muatan yang dihasilkan kedua penggaris tidak kuat.
Apalagi jika yang melakukan gosokan siswa perempuan. Pengalaman tahun lalu...tidak sebagus hasil siswa laki-laki.
Yang sering disalahpahami, ketika menggosok rata-rata menggunakan rambut. Padahal tidak seperti itu. Apalagi untuk siswa perempuan. Tidak lucu kan harus menyibakkan jilbabnya. Cukup plastik/mika tersebut digosokkan pada pinggiran meja atau kursi cukuplah. Yang penting plastik/mika tersebut menjadi bermuatan. Buktinya ya bisa menarik sobekan kertas-kertas kecil. Atau juga timbul gaya tolak menolak jika kedua plastik/mika yang sudah digosokan ke rambut/meja/kursi saling tolak menolak.
Ya, masih satu lagi percobaannya, yaitu mendekatkan plastik/mika yang sudah digosok-gosokan ke rambut/meja/kursi ke dekat tembok. Kalau berhasil maka plastik/mika ini akan menempel ke tembok. Percobaan yang ketiga ini, sekaligus membuktikan adanya induksi listrik. Yaitu pemisahan muatan benda benda bermuatan menjadi negatif dan positif. Dapat dinalar, mengapa plastik/mika dapat menempel di tembok. Karena muatan negatif dan positif tembok saling terpisah. Dan muatan positif tembok mengumpul dekat dengan plastik/mika yang bermuatan negatif.
Ya..meski lewat percobaan yang sederhana. Harapannya, muncul motivasi setidaknya rasa senang bagi para siswa dalam mempelajari IPA, khususnya Fisika, khususnya lagi materi listrik statis. Bukan sekedar meminta mereka memahami bahkan menghapalkan saja jika muatan yang sejenis akan tolak menolak dan muatan yang tak sejenis akan tarik menarik.
Selamat belajar IPA ...
Arsyad Riyadi Agustus 10, 2016 New Google SEO Bandung, Indonesia
Pagi-pagi bangun, menyiapkan lembar kerja dan alat bahan yang diperlukan dengan harapan nantinya akan lancar dalam mengajar.
Pelajaran dimulai pukul 09.05. Saya masuk kelas. Seperti biasa, masih ada siswa, terutama yang laki-laki masih di luar kelas.
Diawali dengan memberikan apersepsi dulu. Saya coba menghubungkan materi yang saya ajarkan pada hari ini dengan pertemuan sebelumnya.
Materi yang akan dibahas kali ini adalah mengenai listrik statis. Sebelumnya siswa-siswa dibimbing untuk mengetahui tujuan pembelajaran kali ini. Pelan-pelan tapi pasti, siswa-siswa kelas IX A dapat merumuskannya, yaitu :
- Cara membuat benda bermuatan
- Cara membuktikan suatu benda bermuatan atau tidak
- Cara membuktikan interaksi antara dua benda yang bermuatan.
Setelah itu, siswa-siswa saya bentuk menjadi 6 kelompok, dengan jumlah kelompok 4 - 5 orang, meski ternyata ada yang 6 orang untuk siswa putranya. Lembar kerja dan alat bahan dibagi.
Alat bahan yang diperlukan :
- Plastik mika
- Sobekan kertas-kertas kecil
Ada yang menanyakan mengapa tidak pakai penggaris? Ya memang yang termasuk kategori plastik bisa penggaris maupun sisir plastik. Menggunakan plastik mika lebih menguntungkan menurut saya. Pertama, harganya murah..cukup 300 perak tiap lembar. Dan untuk 6 kelompok saya butuh 12 potong. Dengan 1 lembar menghasilkan 6 potongan. Jadi untuk satu kelas butuh 2 x 300 = 600 rupiah. Cukup murah bukan. Bandingkan jika menggunakan penggaris tipis seharga 500 rupiah x 12 = 6000 rupiah. Ya..tentunya bukan hanya pertimbangan itu saja.
Kedua, untuk percobaan pertama yang hanya menggosok-gosokan plastik ke rambut kemudian didekatkan dengan sobekan-sobekan kertas tidak masalah pakai penggaris ataupun plastik mika. Cuma untuk membuktikan adanya interaksi 2 benda bermuatan, saya ndak yakin kalau menggunakan penggaris bisa berhasil dengan baik, jika muatan yang dihasilkan kedua penggaris tidak kuat.
Apalagi jika yang melakukan gosokan siswa perempuan. Pengalaman tahun lalu...tidak sebagus hasil siswa laki-laki.
Yang sering disalahpahami, ketika menggosok rata-rata menggunakan rambut. Padahal tidak seperti itu. Apalagi untuk siswa perempuan. Tidak lucu kan harus menyibakkan jilbabnya. Cukup plastik/mika tersebut digosokkan pada pinggiran meja atau kursi cukuplah. Yang penting plastik/mika tersebut menjadi bermuatan. Buktinya ya bisa menarik sobekan kertas-kertas kecil. Atau juga timbul gaya tolak menolak jika kedua plastik/mika yang sudah digosokan ke rambut/meja/kursi saling tolak menolak.
Ya, masih satu lagi percobaannya, yaitu mendekatkan plastik/mika yang sudah digosok-gosokan ke rambut/meja/kursi ke dekat tembok. Kalau berhasil maka plastik/mika ini akan menempel ke tembok. Percobaan yang ketiga ini, sekaligus membuktikan adanya induksi listrik. Yaitu pemisahan muatan benda benda bermuatan menjadi negatif dan positif. Dapat dinalar, mengapa plastik/mika dapat menempel di tembok. Karena muatan negatif dan positif tembok saling terpisah. Dan muatan positif tembok mengumpul dekat dengan plastik/mika yang bermuatan negatif.
Ya..meski lewat percobaan yang sederhana. Harapannya, muncul motivasi setidaknya rasa senang bagi para siswa dalam mempelajari IPA, khususnya Fisika, khususnya lagi materi listrik statis. Bukan sekedar meminta mereka memahami bahkan menghapalkan saja jika muatan yang sejenis akan tolak menolak dan muatan yang tak sejenis akan tarik menarik.
Selamat belajar IPA ...
Arsyad Riyadi Agustus 10, 2016 New Google SEO Bandung, Indonesia
Judul : Metodologi Pendidikan Pembelajaran IPA
Penulis : Widi Wisudawati dan Eka Sulistyowati
Penerbit : Bumi Aksara
Tahun Terbit : 2014
Metodologi Pembelajaran IPA merupakan salah satu buku yang
perlu dibaca oleh mahasiswa/calon guru, guru, maupun pemerhati dunia pendidikan
(khususnya mata pelajaran IPA) agar dapat melaksanakan proses pembelajaran yang
menarik pada konsep IPA.
Bab 1 Pembelajaran IPA :
Sebuah Pendahuluan. Bab ini memuat arti penting pembelajaran IPA atau sains
serta sejarah pendidikan atau kurikulum di Indonesia.
Bab 2 Bagaimana Proses Pembelajaran IPA. Bab ini memuat sub
bab IPA ilmu yang terkontruksi secara personal dan sosial, peran guru IPA
terhadap proses pembelajaran IPA, pedagogical content knowledge (PCK) IPA serta
perencanaan desaian proses pembelajaran IPA.
Bab 3 Hakikat IPA dan Pembelajaran IPA. Bab ini memuat
hakikat IPA dan hakikat pembelajaran IPA
Bab 4 Konsep Belajar dan Pembelajaran IPA. Bab ini memuat
konsep belajar IPA dan teori belajar IPA.
Bab 5 Model Pembelajaran IPA. Bab ini memuat model
pembelajaran kontekstual, model pembelajaran kooperatif (Cooperatif Learning),
model pembelajaran Science, Environment, Technology, Society (SETS), model
pembelajaran Iqro, model pembelajaran discovery inquiry, model pembelajaran PBL
(Problem Based Learning), model pembelajaran IPA terpadu serta mode
pembelajaran direct instruction (DI).
Bab 6 Pendekatan Pembelajaran IPA. Bab ini membahas
pengertian dan jenis-jenis pendekatan pembelajaran IPA.
Bab 7 Strategi Pembelajaran IPA. Bab ini memuat strategi
pembelajaran induktif dan deduktif.
Bab 8 Metode Pembelajaran IPA. Bab ini memuat metode
ceramah, metode diskusi-presentasi, metode demontrasi, metode simulasi/role
playing, metode simulasi dengan virtual laboratory (virtual labs), metode
eksperimen serta metode pembelajaran IPA yang sesuai dengan kurikulum 2013.
Bab 9 Teknik Pembelajaran IPA. Bab ini memuat teknik
bertanya, teknik menghafal dan teknik mencatat.
Bab 10 Pendidikan Karakter dalam Proses Pembelajaran IPA.
Bab ini memuat urgensi pendidikan karakter serta integrasi nilai-nilai pendidikan karakter
dalam proses pembelajaran IPA.
Bab 10 Aplikasi Proses Pembelajaran IPA dalam Bentuk
Pedagogical Content Knowledge (PCK). Contoh materi yang dibahas dalam kemasan Pedagogical
Content Knowledge (PCK) adalah ciri-ciri kehidupan, klasifikasi makhluk hidup,
struktur jaringan tumbuhan, fenomena gunung api dan sistem ekskresi pada
manusia.
Bab 11 Miskonsepsi IPA. Bab ini membahas latar belakang
miskonsepsi serta berbagai miskonsepsi IPA SMP yang ditemukan dalam berbagai
penelitian.
Buku Metodologi Pembelajaran IPA tentunya bisa menjadi
pelengkap buku-buku seputar pendidikan IPA yang lain seperti Buku Metodologi
Pembelajaran IPA maupun buku Metode Penelitian Pendidikan IPA yang keduanya
ditulis oleh Paul Suparno. Selamat membaca.
Istilah-istilah dalam pewarisan sifat perlu kita pahami dengan baik sebelum lebih jauh mempelajari materi persilangan/pewarisan sifat. Istilah-istilah tersebut misalnya induk/parental, keturunan/filial, dominan, resesif, intermediat, homozigot, heterozigot dan sebagainya.
Parental (P) artinya induk atau tetua
Filial (F) artinya keturunan yang dihasilkan dari perkawinan induknya (anak)
Genotipe artinya susunan gen di dalam kromosom suatu individu. Genotipe ini tidak nampak dari luar. Contohnya pada tumbuhan antara lain gen pembawa warna bunga, gen pembawa bentuk biji, dan gen pembawa rasa. contoh genotipe pada hewan antara lain gen pembawa warna bulu atau rambut dan gen pembawa ukuran tubuh. Contoh genotipe pada manusia antara lain gen pembawa warna kulit, gen pembawa bentuk rambut dan gen pembawa warna rambut. Genotipe dalam individu ini dilambangkan dengan dua huruf karena setiap individu umumnya bersifat diploid. Misalnya MM dan Mm.
Fenotipe artinya sifat yang tampak atau muncul pada suatu individu dan dapat diamati dengan panca indera. Contoh fenotipe pada tumbuhan diantaranya bentuk buah, rasa buah, warna bunga, bentuk biji, bentuk batang dan ukuran batang. Contoh fenotipe pada hewan antara lain warna bulu atau rambut, ukuran tubuh, dan bentuk tubuh. Contoh fenotipe pada manusia antara lain warna rambut, bentuk rambut, warna kulit, bentuk telinga dan bentuk hidung.
Fenotipe dua individu bisa sama, tetapi genotipenya belum tentu sama, misalnya bunga berwarna merah genotipenya bisa MM atau Mm.
Homozigot artinya individu yang genotipenya terdiri dari pasangan gen yang sama, misalnya MM, KK dan sebagainya.
Heterozigot artinya individu yang genotipenya terdiri dari pasangan gen yang tidak sama, misalnya Mm, Kk dan sebagainya.
Dominan adalah suatu sifat yang mengalahkan sifat yang lainnya dan tampak dalam keturunannya. Misalnya dalam persilangan antara bunga berwarna merah dan putih ternyata menghasilkan tumbuhan berwarna merah. Dalam hal ini, gen pembawa warna merah bersifat dominan dan gen pembawa warna putih bersifat resesif. Gen yang bersifat dominan ini dilambangkan dengan huruf besar atau kapital.
Resesif adalah sifat yang terttutupi atau dikalahkan dari gen pasangannya. Gen yang bersifat resesif ini dilambangkan dengan huruf kecil.
Intermediat adalah sifat yang memiliki kekuatan yang sama dan sama-sama muncul pada keturunannya. Misalnya dalam persilangan antara tanaman berwarna merah disilangkan dengan tanaman berwarna putih ternyata dihasilkan keturunan tanaman yang berwarna merah muda. Sifat merah muda ini merupakan percampuran dari induk yang berwarna merah dan induk berwarna putih yang sama-sama kuatnya.
Terkait dengan sifat intermediat ini, kita bersyukur sekali pencampuran dari sifat-sifat induknya terpadu secara merata. Bayangnya jika ada seorang anak yang memiliki rambut sisi sebelah kanan lurus sedangkan sisi kedua kiri keriting hanya gara-gara mewarisi gen dari pasangan orang tua yang berambut keriting dan satunya lurus. Kalau gen dari orang tua berambut keriting dan berambut lurus yang muncul keturunan yang rambutnya berombak. Gitu kali ya..
Demikianlah istilah-istilah yang perlu diketahui sebelum mempelajai materi pewarisan sifat ini. Jangan lupa juga untuk menambah wawasan cari juga informasi tentang Gregor Johann Mendel atau Mendel sebagai Bapak Genetika.
Arsyad Riyadi Februari 14, 2016 New Google SEO Bandung, Indonesia
Parental (P) artinya induk atau tetua
Filial (F) artinya keturunan yang dihasilkan dari perkawinan induknya (anak)
Genotipe artinya susunan gen di dalam kromosom suatu individu. Genotipe ini tidak nampak dari luar. Contohnya pada tumbuhan antara lain gen pembawa warna bunga, gen pembawa bentuk biji, dan gen pembawa rasa. contoh genotipe pada hewan antara lain gen pembawa warna bulu atau rambut dan gen pembawa ukuran tubuh. Contoh genotipe pada manusia antara lain gen pembawa warna kulit, gen pembawa bentuk rambut dan gen pembawa warna rambut. Genotipe dalam individu ini dilambangkan dengan dua huruf karena setiap individu umumnya bersifat diploid. Misalnya MM dan Mm.
Fenotipe artinya sifat yang tampak atau muncul pada suatu individu dan dapat diamati dengan panca indera. Contoh fenotipe pada tumbuhan diantaranya bentuk buah, rasa buah, warna bunga, bentuk biji, bentuk batang dan ukuran batang. Contoh fenotipe pada hewan antara lain warna bulu atau rambut, ukuran tubuh, dan bentuk tubuh. Contoh fenotipe pada manusia antara lain warna rambut, bentuk rambut, warna kulit, bentuk telinga dan bentuk hidung.
Fenotipe dua individu bisa sama, tetapi genotipenya belum tentu sama, misalnya bunga berwarna merah genotipenya bisa MM atau Mm.
Homozigot artinya individu yang genotipenya terdiri dari pasangan gen yang sama, misalnya MM, KK dan sebagainya.
Heterozigot artinya individu yang genotipenya terdiri dari pasangan gen yang tidak sama, misalnya Mm, Kk dan sebagainya.
Dominan adalah suatu sifat yang mengalahkan sifat yang lainnya dan tampak dalam keturunannya. Misalnya dalam persilangan antara bunga berwarna merah dan putih ternyata menghasilkan tumbuhan berwarna merah. Dalam hal ini, gen pembawa warna merah bersifat dominan dan gen pembawa warna putih bersifat resesif. Gen yang bersifat dominan ini dilambangkan dengan huruf besar atau kapital.
Resesif adalah sifat yang terttutupi atau dikalahkan dari gen pasangannya. Gen yang bersifat resesif ini dilambangkan dengan huruf kecil.
Intermediat adalah sifat yang memiliki kekuatan yang sama dan sama-sama muncul pada keturunannya. Misalnya dalam persilangan antara tanaman berwarna merah disilangkan dengan tanaman berwarna putih ternyata dihasilkan keturunan tanaman yang berwarna merah muda. Sifat merah muda ini merupakan percampuran dari induk yang berwarna merah dan induk berwarna putih yang sama-sama kuatnya.
Terkait dengan sifat intermediat ini, kita bersyukur sekali pencampuran dari sifat-sifat induknya terpadu secara merata. Bayangnya jika ada seorang anak yang memiliki rambut sisi sebelah kanan lurus sedangkan sisi kedua kiri keriting hanya gara-gara mewarisi gen dari pasangan orang tua yang berambut keriting dan satunya lurus. Kalau gen dari orang tua berambut keriting dan berambut lurus yang muncul keturunan yang rambutnya berombak. Gitu kali ya..
Demikianlah istilah-istilah yang perlu diketahui sebelum mempelajai materi pewarisan sifat ini. Jangan lupa juga untuk menambah wawasan cari juga informasi tentang Gregor Johann Mendel atau Mendel sebagai Bapak Genetika.
Arsyad Riyadi Februari 14, 2016 New Google SEO Bandung, Indonesia
Pewarisan Sifat ini merupakan materi IPA Biologi kelas IX yang diajarkan pada semester genap. Dalam kehidupan sehari-hari kita tentunya sering melihat, menemukan bahkan mengamati kejadian sebagai berikut. Ada anak yang ternyata sama sekali tidak mirip sama sekali dengan orang tuanya. Akhirnya anak tersebut diejek alias diragukan anaknya siapa. Atau juga ada anak laki-laki malah miripnya sama ibunya, sedangkan anak perempuan mirip sama bapaknya. Atau juga kita melihat seekor kucing yang mirip-mirip dengan induknya, meskipun tidak semua.
Hal tersebut di atas bukti adanya pewarisan sifat yang diturunkan baik dari induk jantan dan induk betinanya. Dari kejadian itu, kemudian dikembangkan pada tanaman-tanaman agar diperoleh hasil seperti yang diinginkan.
Sebelum lebih jauh mendalami pewarisan sifat dengan Mendel sebagai tokohnya, marilah kita pahami dulu mengenai konsep gen.
Gen
Gen dapat diartikan sebagai unit hereditas yang mengontrol sifat-sifat individu. Gen ini terbentuk dari asam deoksiribunukleat (ADN) atau deoxyribonucleic acid (DNA). Di dalam DNA ini informasi genetik dari suatu individu dapat diketahui. Pembahasan mengenai DNA akan dikupas lebih lanjut dalam postingan yang lain. DNA ini memiliki susunan kimia makromolekuler kompleks yang terdiri atas molekul gula pentosa (deoksiribosa), asam fosfat, dan basa nitrogen.
Kembali ke Gen. Dulu ada anggapan bahwa keturunan diwariskan melalui darah. Maka dikenal ada keturunan berdarah Cina, berdarah Eropa, berdarah Indonesia, berdarah Jawa dan seterusnya. Bahkan kalau di Indonesia dikenal keturunan berdarah biru alias berdarah ningrat. Ya kalau orang biasa justru yang normal ya..berdarah merah. Ternyata hal ini benar-benar keliru ya? Misalnya ada orang Indonesia yang mendapat transfusi darah dari orang Eropa, ya ternyata ajeg-ajeg saja tidak ada perubahan. Sekali Indonesia ya tetap Indonesia...hihihihi. Atau orang miskin/awam agar agak-agak seperti priyayi minta ditransfusi darah dari keturunan raja. Ya tetap saja darah biru dari keturuanan raja itu tidak bakal menular.
Kita tentunya telah memahami bahwa dalam perkembangbiakan generatif (kawin) diawali dengan peleburan antara inti sel kelamin jantan dan inti sel kelamin betina. Di dalam inti sel terdapat kromosom. Di dalam kromosom inilah terdapat gen atau faktor pembawa sifat keturunan. Nah, jika keturunan yang dihasilkan merupakan hasil peleburan antara inti sel kelamin jantan dan sel kelamin betina tentunya sifat-sifat pada individu tersebut berasal atau membawa sifat-sifat dari kedua induknya.
Jika dalam sebuah keluarga yang terdiri dari 8 bersaudara, boleh jadi 8 anak berambut seperti ibunya, sedang yang 2 mirip bapaknya. Kalau ternyata tidak mirip dengan rambut kedua orang tuanya, bisa jadi dari induk sebelumnya (kakek neneknya) begitu seterusnya. Seperti fenomena anak kembar. Dipercaya kalau ada anak kembar boleh jadi karena orang tuanya ada yang kembar atau kalau tidak ada kakek/neneknya yang kembar atau kalau tidak ada ya kakek/nenek buyutnya ada yang kembar dan begitu selanjutnya.
Untuk konsep kromosom akan dibahas pada postingan berikutnya. Selamat belajar.
Referensi : Sunarto et al. 2004. Sains Biologi Jilid 3 untuk Kelas 3 SMP dan MTs. Tiga Serangkai
Sumber gambar : http://www.genetica4kids.nl/Gen4kids-joomla/images/artikelen/DNA-Gen.jpg
Arsyad Riyadi Februari 12, 2016 New Google SEO Bandung, Indonesia
Hal tersebut di atas bukti adanya pewarisan sifat yang diturunkan baik dari induk jantan dan induk betinanya. Dari kejadian itu, kemudian dikembangkan pada tanaman-tanaman agar diperoleh hasil seperti yang diinginkan.
Sebelum lebih jauh mendalami pewarisan sifat dengan Mendel sebagai tokohnya, marilah kita pahami dulu mengenai konsep gen.
Gen
Kembali ke Gen. Dulu ada anggapan bahwa keturunan diwariskan melalui darah. Maka dikenal ada keturunan berdarah Cina, berdarah Eropa, berdarah Indonesia, berdarah Jawa dan seterusnya. Bahkan kalau di Indonesia dikenal keturunan berdarah biru alias berdarah ningrat. Ya kalau orang biasa justru yang normal ya..berdarah merah. Ternyata hal ini benar-benar keliru ya? Misalnya ada orang Indonesia yang mendapat transfusi darah dari orang Eropa, ya ternyata ajeg-ajeg saja tidak ada perubahan. Sekali Indonesia ya tetap Indonesia...hihihihi. Atau orang miskin/awam agar agak-agak seperti priyayi minta ditransfusi darah dari keturunan raja. Ya tetap saja darah biru dari keturuanan raja itu tidak bakal menular.
Kita tentunya telah memahami bahwa dalam perkembangbiakan generatif (kawin) diawali dengan peleburan antara inti sel kelamin jantan dan inti sel kelamin betina. Di dalam inti sel terdapat kromosom. Di dalam kromosom inilah terdapat gen atau faktor pembawa sifat keturunan. Nah, jika keturunan yang dihasilkan merupakan hasil peleburan antara inti sel kelamin jantan dan sel kelamin betina tentunya sifat-sifat pada individu tersebut berasal atau membawa sifat-sifat dari kedua induknya.
Jika dalam sebuah keluarga yang terdiri dari 8 bersaudara, boleh jadi 8 anak berambut seperti ibunya, sedang yang 2 mirip bapaknya. Kalau ternyata tidak mirip dengan rambut kedua orang tuanya, bisa jadi dari induk sebelumnya (kakek neneknya) begitu seterusnya. Seperti fenomena anak kembar. Dipercaya kalau ada anak kembar boleh jadi karena orang tuanya ada yang kembar atau kalau tidak ada kakek/neneknya yang kembar atau kalau tidak ada ya kakek/nenek buyutnya ada yang kembar dan begitu selanjutnya.
Untuk konsep kromosom akan dibahas pada postingan berikutnya. Selamat belajar.
Referensi : Sunarto et al. 2004. Sains Biologi Jilid 3 untuk Kelas 3 SMP dan MTs. Tiga Serangkai
Sumber gambar : http://www.genetica4kids.nl/Gen4kids-joomla/images/artikelen/DNA-Gen.jpg
Arsyad Riyadi Februari 12, 2016 New Google SEO Bandung, Indonesia
Dalam sebuah bincang-bincang dengan siswa saya mengenai pelajaran fisika baru aku menyadari bahwa dalam banyak hal banyak konsep dari mereka yang tidak sesuai dengan konsep yang ada.
Kesalahan ini boleh jadi, karena dalam mengajarkan kurang berhati-hati atau terlalu menganggap materi yang diajarkan cukup mudah. Atau terlalu fokus pada rumus, sehingga hal yang mendasar terlewatkan.
Seperti saat membahas bidang miring.
Karena terlalu fokus pada gambar, rumus, hubungan antara panjang bidang miring, tinggi bidang miring, rumus keuntungan mekanis malah keliru dalam menafsirkan soal yang sederhana. Hal ini baru saya sadari ketika mereka harus memilih bidang miring mana yang memberikan keuntungan mekanis lebih besar (seperti gambar berikut).
Dalam satu kelas, tidak semua sepakat kalau bidang miring yang sebelah kanan memiliki keuntungan mekanis yang lebih besar.
Terutama siswa laki-laki atau siswa yang merasa memiliki kekuatan yang lebih. Mereka memilih gambar yang sebelah kanan, karena yang sebelah kanan lebih cepat untuk menaikan beban ke atas.
Ya, dipikir-pikir benar juga. Itu kalau bebannya ringan ya mendingan pakai yang kedua. Bahkan kalau perlu ndak usah pakai bidang miring.
Yang keliru dalam pikiran mereka adalah karena memisalkan bebannya kecil dan bidang miringnya hanya untuk menaikan beban yang tidak terlalu tinggi.
Atau secara ringkasnya rancu antara pengertian keuntungan mekanik dengan kecepatan melakukan usaha. Semakin pendek lintasan maka semakin untung. Tanpa memikirkan bebannya berat atau tidak.
Baru setelah dicontohkan kasus mereka harus menaikan beban yang cukup berat barulah tersadar bahwa dengan ketinggian yang sama, akan lebih nyaman menggunakan tangga/bidang miring yang lintasannya lebih panjang.
Tak terbayangkan juga kan, ketika bus mau mencapai puncak gunung dengan cara langsung tancap gas naik tanpa mau menggunakan jalanan yang melingkar. Dijamin gak bakal bus tersebut naik..bisa-bisa ngguling..masuk jurang...penumpangnya entah pergi ke alam lain yang mana.
Kebetulan di sekolah ada 2 tangga, yang satu lebih landai karena menghadap lapangan..dan satunya memang cukup curam karena keterbatasan lahan. Ya dari kedua tangga tersebut..siswa-siswa secara umum menganggap tangga yang landai (yang menghadap lapangan) lebih nyaman buat naik ketimbang tangga yang satunya. Nah lo...
Itulah keuntungan mekanis murid-murid
Arsyad Riyadi Oktober 21, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Kesalahan ini boleh jadi, karena dalam mengajarkan kurang berhati-hati atau terlalu menganggap materi yang diajarkan cukup mudah. Atau terlalu fokus pada rumus, sehingga hal yang mendasar terlewatkan.
Seperti saat membahas bidang miring.
Karena terlalu fokus pada gambar, rumus, hubungan antara panjang bidang miring, tinggi bidang miring, rumus keuntungan mekanis malah keliru dalam menafsirkan soal yang sederhana. Hal ini baru saya sadari ketika mereka harus memilih bidang miring mana yang memberikan keuntungan mekanis lebih besar (seperti gambar berikut).
Dalam satu kelas, tidak semua sepakat kalau bidang miring yang sebelah kanan memiliki keuntungan mekanis yang lebih besar.
Terutama siswa laki-laki atau siswa yang merasa memiliki kekuatan yang lebih. Mereka memilih gambar yang sebelah kanan, karena yang sebelah kanan lebih cepat untuk menaikan beban ke atas.
Ya, dipikir-pikir benar juga. Itu kalau bebannya ringan ya mendingan pakai yang kedua. Bahkan kalau perlu ndak usah pakai bidang miring.
Yang keliru dalam pikiran mereka adalah karena memisalkan bebannya kecil dan bidang miringnya hanya untuk menaikan beban yang tidak terlalu tinggi.
Atau secara ringkasnya rancu antara pengertian keuntungan mekanik dengan kecepatan melakukan usaha. Semakin pendek lintasan maka semakin untung. Tanpa memikirkan bebannya berat atau tidak.
Baru setelah dicontohkan kasus mereka harus menaikan beban yang cukup berat barulah tersadar bahwa dengan ketinggian yang sama, akan lebih nyaman menggunakan tangga/bidang miring yang lintasannya lebih panjang.
Tak terbayangkan juga kan, ketika bus mau mencapai puncak gunung dengan cara langsung tancap gas naik tanpa mau menggunakan jalanan yang melingkar. Dijamin gak bakal bus tersebut naik..bisa-bisa ngguling..masuk jurang...penumpangnya entah pergi ke alam lain yang mana.
Kebetulan di sekolah ada 2 tangga, yang satu lebih landai karena menghadap lapangan..dan satunya memang cukup curam karena keterbatasan lahan. Ya dari kedua tangga tersebut..siswa-siswa secara umum menganggap tangga yang landai (yang menghadap lapangan) lebih nyaman buat naik ketimbang tangga yang satunya. Nah lo...
Itulah keuntungan mekanis murid-murid
Arsyad Riyadi Oktober 21, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Terkait dengan Kisi UN IPA Fisika SMP tahun 2016 dengan materi pengukuran, ada 3 hal yang akan dibahas :
1. Siswa mampu memahami tentang pengukuran
2. Siswa mampu mengaplikasikan pengetahuan tentang pengukuran
3. Siswa mampu bernalar tentang pengukuran.
Ketiga hal tersebut berturut-turut didasarkan pada level kognitif pengetahuan dan pemahaman, level kognitif penalaran dan logika.
Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan besaran yang diukur dengan besaran lain yang menjadi satuan.
Misalnya :
1. Untuk mengisi air sebanyak 1 bak penuh dibutuhkan 100 ember air. Ember di sini dianggap sebagai satuan dari volume.
2. Untuk mengukur panjang tali kita menggunakan penggaris yang panjangnya 1 meter. Ternyata panjang tali tersebut panjang tali tersebut 2,5 nya dari panjang penggaris atau 2,5 meter. Meteran tersebut kita anggap sebagai satuan panjang.
Tentunya standar alat ukur harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Tetap, tidak mengalami perubahan dalam keadaan apa pun
2. Dapat digunakan secara internasional
3. Mudah ditiru
Sekarang marilah kita bahas standar dan alat ukur panjang, massa dan waktu
1. Standar dan Alat Ukur Panjang
Standar panjang internasional yang pertama kali dibuat adalah sebuah batang yang terbuat dari campuran platina-iridium yang disebut meter standar. Meter standar ini disimpan di Lembaga Berat dan Ukuran Internasional (The Internasional Bureau of Weights and Measures) Sevres, dekat Paris. Satu meter didefinisikan sebagai jarak antara dua goresan pada meter standar yang bersuhu 00C.
Standar meter tersebut tidak mudah ditiru dan tidak memadai sehingga diganti. Selanjutnya 1 meter didefinisikan sebagai 1 650 763,73 kali panjang gelombang sinar jingga yang dipancarkan oleh atom-atom gas krypton-86 pada suatu peristiwa lucutan listrik di ruang hampa.
Terakhir tahun 1983, satu meter didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh cahaya dalam ruang hampa dalam selang waktu sekon.
Alat ukur panjang dapat menggunakan mistar, jangka sorong dan mikrometer sekrup.
2. Standar dan Alat Ukur Masa
Standar internasional untuk massa adalah sebuah silinder platina-iridium yang tersimpan di Lembaga Berat dan Ukuran Internasional Sevres, dekat Paris. Kilogram standar tersebut memiliki massa 1 kilogram.
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai satuan yang lain, seperti ons, kuintal dan ton.
1 ons = 0,1 kg
1 kuintal = 100 kg
1 ton = 1.000 kg
Alat ukur massa disebut neraca. Misalnya neraca pasar, neraca dua lengan, neraca tiga lengan, neraca kamar mandi dan neraca elektronik.
3. Standar dan Alat Ukur Waktu
Standar satuan untuk waktua adalah sekon atau detik.
Awalnya 1 sekon ditentukan berdasarkan rotasi bumi. Sehingga 1 sekon dapat didefinisikan sebagai
Sejak ditemukannya jam atom, 1 sekon didefinisikan sebagai selang waktu yang diperlukan oleh atom cesium-133 untuk melakukan getaran sebanyak 9 192 631 770 kali.
Selain detik atau sekon, dalam kehidupan sehari-hari satuan lain yang dipakai adalah menit, jam, hari dan seterusnya.
1 menit = 60 sekon
1 jam = 60 menit = 60 x60 sekon = 3.600 s
1 hari = 24 jam = 24 x 3.600 s = 86.400 s
Alat ukur waktu yang bisa digunakan adalah jam matahari, jam pasir, arloji dan stopwatch serta jam atom.
Untuk contoh soal dan latihannya bersambung ya…
Arsyad Riyadi Oktober 21, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
1. Siswa mampu memahami tentang pengukuran
2. Siswa mampu mengaplikasikan pengetahuan tentang pengukuran
3. Siswa mampu bernalar tentang pengukuran.
Ketiga hal tersebut berturut-turut didasarkan pada level kognitif pengetahuan dan pemahaman, level kognitif penalaran dan logika.
Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan besaran yang diukur dengan besaran lain yang menjadi satuan.
Misalnya :
1. Untuk mengisi air sebanyak 1 bak penuh dibutuhkan 100 ember air. Ember di sini dianggap sebagai satuan dari volume.
2. Untuk mengukur panjang tali kita menggunakan penggaris yang panjangnya 1 meter. Ternyata panjang tali tersebut panjang tali tersebut 2,5 nya dari panjang penggaris atau 2,5 meter. Meteran tersebut kita anggap sebagai satuan panjang.
Tentunya standar alat ukur harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Tetap, tidak mengalami perubahan dalam keadaan apa pun
2. Dapat digunakan secara internasional
3. Mudah ditiru
Sekarang marilah kita bahas standar dan alat ukur panjang, massa dan waktu
1. Standar dan Alat Ukur Panjang
Standar panjang internasional yang pertama kali dibuat adalah sebuah batang yang terbuat dari campuran platina-iridium yang disebut meter standar. Meter standar ini disimpan di Lembaga Berat dan Ukuran Internasional (The Internasional Bureau of Weights and Measures) Sevres, dekat Paris. Satu meter didefinisikan sebagai jarak antara dua goresan pada meter standar yang bersuhu 00C.
Standar meter tersebut tidak mudah ditiru dan tidak memadai sehingga diganti. Selanjutnya 1 meter didefinisikan sebagai 1 650 763,73 kali panjang gelombang sinar jingga yang dipancarkan oleh atom-atom gas krypton-86 pada suatu peristiwa lucutan listrik di ruang hampa.
Terakhir tahun 1983, satu meter didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh cahaya dalam ruang hampa dalam selang waktu sekon.
Alat ukur panjang dapat menggunakan mistar, jangka sorong dan mikrometer sekrup.
Alat Ukur Panjang | Ketelitian | Kegunaan |
Mistar | 0,1 cm | Mengukur panjang sepeti meja, pensil dan sebagainya |
Jangka sorong | 0,01 cm | Mengukur dimensi dalam dan luar suatu benda,misalnya diameter dalam/luar cincin |
Mikrometer sekrup | 0,001 cm | Mengukur diameter luar benda maupun ketebalan benda yang sangat tipis, misalnya tebal kertas atau rambut |
2. Standar dan Alat Ukur Masa
Standar internasional untuk massa adalah sebuah silinder platina-iridium yang tersimpan di Lembaga Berat dan Ukuran Internasional Sevres, dekat Paris. Kilogram standar tersebut memiliki massa 1 kilogram.
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai satuan yang lain, seperti ons, kuintal dan ton.
1 ons = 0,1 kg
1 kuintal = 100 kg
1 ton = 1.000 kg
Alat ukur massa disebut neraca. Misalnya neraca pasar, neraca dua lengan, neraca tiga lengan, neraca kamar mandi dan neraca elektronik.
3. Standar dan Alat Ukur Waktu
Standar satuan untuk waktua adalah sekon atau detik.
Awalnya 1 sekon ditentukan berdasarkan rotasi bumi. Sehingga 1 sekon dapat didefinisikan sebagai
Sejak ditemukannya jam atom, 1 sekon didefinisikan sebagai selang waktu yang diperlukan oleh atom cesium-133 untuk melakukan getaran sebanyak 9 192 631 770 kali.
Selain detik atau sekon, dalam kehidupan sehari-hari satuan lain yang dipakai adalah menit, jam, hari dan seterusnya.
1 menit = 60 sekon
1 jam = 60 menit = 60 x60 sekon = 3.600 s
1 hari = 24 jam = 24 x 3.600 s = 86.400 s
Alat ukur waktu yang bisa digunakan adalah jam matahari, jam pasir, arloji dan stopwatch serta jam atom.
Untuk contoh soal dan latihannya bersambung ya…
Arsyad Riyadi Oktober 21, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Kisi-Kisi UN IPA Fisika SMP Tahun Pelajaran 2015/2016 sudah keluar berdasarkan Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Tentang Kisi-Kisi Ujian Nasional untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Kisi-Kisi UN yang dikembangkan oleh BSNP ini merupakan irisan materi kurikulum 2006 dan 2013. Hal ini terkait dengan terjadinya transisi kurikulum dengan adanya sebagian sekolah yang masih menggunakan lama (2006) dan ada yang menggunakan kurikulum baru (2013). Patut dicatat bahwa pada tahun yang lalu, banyak sekolah yang sudah menggunakan kurikulum 2013, tetapi hanya dilaksanakan selama 1 semester.
Apapun itu, yang lebih penting sekarang adalah bagaimana menyiapkan Ujian Nasional tahun 2016 dengan lebih dini lagi dan tetap mengacu kepada kisi-kisi yang baru.
Berikut kisi-kisi UN IPA Fisika SMP 2015/2016
- konsep zat dan wujudnya
- zat serta perubahannya
- zat aditif, zat adiktif, dan psikotropika
- partikel zat
- pencemaran
- campuran
- larutan
- usaha dan energi
- pesawat sederhana
- suhu dan kalor
- tekanan
- tata surya
- bunyi
- optik
- listrik dan magnet
(catatan : termasuk di dalamnya juga materi kimia)
Oke, mulai sekarang mulailah menyiapkan diri untuk menghadapi UN IPA 2016. Kita awali dengan membedah kisi-kisi UN-nya, mencari referensi, membuat catatan/ringkasan, membuat contoh soal yang sesuai, membuat prediksi sampai akhirnya siap untuk mengikuti UN.
Arsyad Riyadi Oktober 20, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Kisi-Kisi UN yang dikembangkan oleh BSNP ini merupakan irisan materi kurikulum 2006 dan 2013. Hal ini terkait dengan terjadinya transisi kurikulum dengan adanya sebagian sekolah yang masih menggunakan lama (2006) dan ada yang menggunakan kurikulum baru (2013). Patut dicatat bahwa pada tahun yang lalu, banyak sekolah yang sudah menggunakan kurikulum 2013, tetapi hanya dilaksanakan selama 1 semester.
Apapun itu, yang lebih penting sekarang adalah bagaimana menyiapkan Ujian Nasional tahun 2016 dengan lebih dini lagi dan tetap mengacu kepada kisi-kisi yang baru.
Berikut kisi-kisi UN IPA Fisika SMP 2015/2016
Kita bisa melihat adanya perbedaan yang mencolok antara kisi-kisi UN 2015/2016 dengan kisi-kisi UN sebelumnya. Tidak muncul istilah kompetensi maupun indikator. Tantangan buat kita semua, kalau pada kisi-kisi tahun sebelumnya melalu indikator soal-soal yang akan keluar bisa diprediksikan dengan peluang yang besar. Tetapi kalau melihat kisi-kisi sekarang yang seperti ini, nampaknya kesulitan untuk menebak soal mana yang akan keluar.
Pada kisi-kisi UN 2015/2016 dibedakan adanya tingkatan/level kognitif yaitu dari pengetahuan dan pemahaman, aplikasi serta penalaran dan logika. Level kognitif pengetahuan dan pemahaman mencakup pertanyaan mengidentifikasi, menyebutkan, menunjukkan, membedakan, mengelompokkan dan menjelaskan. Level kognitif aplikasi mencakup pertanyaan mengklasifikasi, menginterpretasi, menghitung, mendeskripsikan, memprediksi, mengurutkan, membandingkan, menerapkan dan memodifikasi. Sedangkan untuk level kognitif penalaran dan logika mencakup pertanyaan menemukan, menyimpulkan, menggabungkan, menganalis, memecahkan masalah dan merumuskan.
Untuk materi UN IPA Fisika sendiri dibedakan menjadi 3, yaitu :
1. Pengukuran, Zat dan Sifatnya
- pengukuran
- besaran dan satuan- konsep zat dan wujudnya
- zat serta perubahannya
- zat aditif, zat adiktif, dan psikotropika
- partikel zat
- pencemaran
- campuran
- larutan
2. Mekanika dan Tata Surya
- gerak lurus
- hukum newton- usaha dan energi
- pesawat sederhana
- suhu dan kalor
- tekanan
- tata surya
3. Gelombang, Listrik dan magnet
- getaran dan gelombang- bunyi
- optik
- listrik dan magnet
(catatan : termasuk di dalamnya juga materi kimia)
Oke, mulai sekarang mulailah menyiapkan diri untuk menghadapi UN IPA 2016. Kita awali dengan membedah kisi-kisi UN-nya, mencari referensi, membuat catatan/ringkasan, membuat contoh soal yang sesuai, membuat prediksi sampai akhirnya siap untuk mengikuti UN.
Arsyad Riyadi Oktober 20, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Catatan Mengikuti Bimbingan Teknis Peningkatan Kompetensi Pengelola Laboratorium ini dibuat sebagai bentuk tanggung jawab moral karena banyaknya hal yang didapat dan yang harus dikorbankan untuk mengikuti kegiatan tersebut.
Diawali dengan pemberitahuan dari Dinas Pendidikan Purbalingga agar saya sebagai kepala laboratorium mengikuti acara tersebut. Senang banget rasanya..karena seumur-umur menjadi guru IPA baru mendapat kesempatan mengikuti kegiatan yang sesuai dengan ke IPA an nya. Bukannya tidak pernah, tetapi yang dimaksud di sini adalah penyelenggarannya di luar kota. Kalau kegiatan-kegiatan di dalam kota itu sih biasa, misalnya lewat jalur MGMP IPA Purbalingga. Atau kegiatan di luar kota (misalnya di Semarang, Yogyakarta, Solo, Magelang) sering juga, tetapi lebih banyak berhubungan dengan multimedia/IT.
Kegiatan Bimbingan Teknik itu sendiri dilaksanakan tanggal 12 - 15 Agustus 2015 di Pusdiklat BKK Jawa Tengah, Jalann Supriyadi 37 Semarang. Check in dilaksanakan jam 11.00 - 16.30 WIB.Ya kalau melihat dari peta atau dari software MAPS.ME sudah ada gambaran di mana lokasi tempat kegiatan tersebut.
Lumayan capek juga sih, karena tanggal 8 -9 Agustus baru saja melaksanakan Persami SMP Negeri 2 Pengadegan. Sedangkan tanggal 11 sampai ke rumah pukul 17.30. Kok sampai sore? Pulang sekolah langsung mengikuti rapat dengan anggota BKM (Badan Keswadayaan Masyarakat) Tim 05 Purbalingga. Habis rapat menjembut ibu di terminal yang baru datang dari Kebumen.
Sampai di rumah, mengurusi anak lanang sampai tuntas, kemudian malam sekitar jam 20.00 WIB ke rumah teman (bendahara sekolah) bincang-bincang (sedikit-dikit nggarap) beberapa laporan yang belum selesai. Sekitar jam 22.30 WIB pamit dan pulang di rumah. Sampai rumah siap-siap, packin
Masalah baru muncul, ketika anak-anak kesayangan berkeberatan saya pergi sendiri (baca mereka mau ikut). Akhirnya keberangkatanku menjadi tertunda. Dari pada gugup, akhirnya aku berinisiatif naik motor. Ya..melenceng dari rencana semula untuk naik bus umum. Meski begitu, aku menikmati sekali karena bisa lebih santai berangkatnya, Jam 09.00 WIB kurang sedikit aku berangkat (dua anak saya masih sekolah), Lewat Bukateja yang baru dicor jalannya, Bannjarnegara, Wonosobo, Kretek, Temanggung dan akhirnya lewat Sumowono - Bandungan keluar di Ungaran. Niatnya sih mau lewat jalur bus, tetapi akhirnya lewat Sumowono sambil mengingat kembali perjalanan kurang lebih 1 setengan tahun lalu lewat daerah situ untuk pertama kalinya, Jujur pas dulu,.agak maras, kok gak sampai jalan utama padahal rasanya sudah sangat jauh mengendara. Perjalanan yang sekarang sih sudah sedikit santai.
Memasuki Ungaran, berhenti dulu di POM Bensin, sholat dhuhur + sholat Asyar (dijamak). Perut yang semakin keroncongan tak kupedulikan. Rasanya tidak bakal bisa makan kalau belum sampai tujuan..Kulanjutkan perjalananku. Banyumanik..Ngesrep..Jatingaleh..Metro..terus lurus. Kemudian ada pertigaan satunya ke arah Simpang Lima satunya ke arah Johar. Aku ambil jalan ke arah Johar...nah di sini kekeliruan jalur mulai muncul. Ya berdasarkan peta/maps yang kupunya dan dari tanya beberapa teman, posisinya dari Simpang Lima ke arah timur....terus..terus..kemudian carilah Jalan Supriyadi. Kalau naik bus ya minta turun di pertigaan Supriyadi. Kalau pakai taxi sih langsung ke tujuan.
Aku ambil arah Johar (kalau pengin aman sih ikuti arah ke Simpang Lima)..sedikit-dikit ambil resiko nyasar. Nyata...malah bablas. Tanya sama tukang parkir ya sudah bablas saja..ketemu bundaran muter, hitunglah lampu merah ke-5 kemudian belok kanan. Kususuri jalan yang dimaksud, tanya sama tukang parkir lagi ya...tinggal lampu merah ke-2 belok kanan. Ya oke..akhirnya sampai juga ke Gedung Pusdiklat BKK. Check ini. Dapat nasi box. Ngamar. Sekitar jam 15.20 WIB saat itu.
Siap-siap dan alhamdulillah bisa mengikuti Pembukaan Bimbingan Teknis Peningkatan Kompetensi Pengelola Laboratorium IPA, meskipun dapat duduk di bagian belakang. Posisi kamarku di nomerku 2, di lobby 19 lantai 2 bareng teman dari Boyolali dan Magelang Kota, Ya seneng juga sih..dapat teman baru. (bersambung)
Arsyad Riyadi Agustus 14, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Sains perlu diajarkan sejak dini. Sains ini pun diajarkan secara menyenangkan. Sains diberikan menggunakan contoh-contoh konkret yang ada dalam keseharian.
Amati gambar di samping. Kita paham, kalau itu gambaran dari pencemaran lingkungan. Anak-anak pun tahu kalau itu gambaran pencemaran udara. Tetapi apakah pengetahuan seperti itu cukup memberikan kesadaran agar anak-anak kita tidak melakukan hal sama.
Memahami sains sekaligus menggunakannya secara bijaksana. Sehingga anak-anak kita pun semakin peduli dengan lingkungan. Tidak mau membuang sampah sembarangan. Tidak sembarang mengkonsumsi makanan yang tidak jelas bahannya. Selain itu, dengan berlandaskan pengetahuan sains yang diterimanya, anak-anak dimungkinkan mampu membuat berbagai model alat-alat yang berguna demi kemudahan belajar sains.
Sains harus membumi. Tidak saatnya lagi konsep sains berada di awang-awang. Sains adalah milik kita semua. Sains bukan hanya bisa dikuasai/dipelajari oleh orang-orang yang punya intelektual yang baik.
Arsyad Riyadi
Juli 24, 2015
New Google SEO
Bandung, IndonesiaAmati gambar di samping. Kita paham, kalau itu gambaran dari pencemaran lingkungan. Anak-anak pun tahu kalau itu gambaran pencemaran udara. Tetapi apakah pengetahuan seperti itu cukup memberikan kesadaran agar anak-anak kita tidak melakukan hal sama.
Memahami sains sekaligus menggunakannya secara bijaksana. Sehingga anak-anak kita pun semakin peduli dengan lingkungan. Tidak mau membuang sampah sembarangan. Tidak sembarang mengkonsumsi makanan yang tidak jelas bahannya. Selain itu, dengan berlandaskan pengetahuan sains yang diterimanya, anak-anak dimungkinkan mampu membuat berbagai model alat-alat yang berguna demi kemudahan belajar sains.
Sains harus membumi. Tidak saatnya lagi konsep sains berada di awang-awang. Sains adalah milik kita semua. Sains bukan hanya bisa dikuasai/dipelajari oleh orang-orang yang punya intelektual yang baik.
Berikut materi sains yang perlu diketahui sebagai dasar untuk belajar sains pada tahap berikutmya.
Fisika dalam Kehidupan Kita
- Apa itu Fisika?
- Besaran dan Pengukuran
- Wujud Zat
- Suhu dan Kalor
- Gerak
- Gaya
- Energi dan Daya
- Pesawat Sederhana
- Getaran, Gelombang, dan Bunyi
- Cahaya
- Alat Optik
- Listrik Statis
- Energi dan Daya Listik
- Magnet
- Elektromagnet
Fisika Bumi dan Antariksa dalam Kehidupan Kita
- Tata Surya
- Alam Semesta
- Matahari
- Bumi
- Atmosfer Bumi
- Hidrosfer
- Litosfer
- Bencana Alam Kebumian
Kimia dalam Kehidupan Kita
- Apa itu Sains Kimia?
- Atom, Ion, Molekul
- Pemisahan Campuran
- Reaksi Kimia
- Perubahan Fisika dan Perubahan Kimia
- Asam, Basa, Garam
- Bahan Kimia dalam Rumah Tangga
- Bahan Kimia pada Makanan
- Zat adiktif dan Psikotropika
- Kimia Karbon
Biologi dalam Kehidupan Kita
- Apa itu Sains Biologi?
- Ciri-Ciri Makhluk Hidup
- Klasifikasi Makhluk Hidup
- Organisasi Kehidupan
- Ekosistem
- Sistem dalam Kehidupan Tumbuhan
- Sistem Gerak pada Manusia
- Sistem Pencernaan Manusia
- Sistem Pernapasan Manusia
- Sistem Peredaran Manusia
- Sistem Ekskresi Manusia
- Sistem Reproduksi Manusia
- Sistem Saraf dan Indra Manusia
- Adaptasi dan Seleksi Alam
- Pewarisan Sifat
- Teknologi Reproduksi dan Bioteknologi
Sumber : Sains bagi Pemula
Sumber : www.sheknows.com |
Meskipun demikian, dalam melakukan eksperimen/percobaan sains, tidak selalu menggunakan alat-alat yang mahal atau canggih. Bisa juga menggunakan peralatan sederhana yang kita buat sendiri maupun dari barang-barang bekas.
Di perpustakaan sekolah sendiri, banyak ditemukan buku-buku yang membahas tentang percobaan-percobaan tentang sains. Belum lagi kalau kita browsing di internet, tak terkira banyaknya yang membahas mengenai percobaan/eksperimen sains.
Berikut ini adalah buku-buku mengenai percobaan/eksperimen sains ditemukan di perpustakaan sekolah tempat saya belajar dan mengajar :
Seri Sains untuk Pemula
Buku ini berupaya memperkenalkan sains melalui berbagai percobaan yang menyenangkan. Melalui buku ini, kita diajak belajar berpikir, belajar kreatif, belajar bekerja sama, belajar aplikasi teknologi, dan agar lebih mencintai sains.
Ada 10 seri dari buku ini, yaitu :
- Mari Bermain Gerak
- Mari Bermain Keseimbangan
- Mari Bermain Kelembaman dan Gesekan
- Mari Bermain Pesawat Sederhana
- Mari Bermain Bunyi
- Mari Bermain Cahaya
- Mari Bermain Listrik Statis
- Mari Bermain Magnet
- Mari Bermain Elektromagnetik
- Mari Bermain Molekul
Buku ini merupakan buku edisi terjemahan tentang berbagai percobaan sains. Tema-tema yang dibahas pada buku ini meliputi :
- Dunia Sekitar Kita
- Kehidupan Air
- Kehidupan Tanah
- Tumbuhan dan Pertumbuhan
- Bunga
- Pohon
- Hewan Kecil
- Burung-Burung
- Tubuh Manusia
Buku Seri Percobaan Sains ini ada beberapa judul, yaitu :
- Seri Percobaan Sains 1 : Percobaan Terhadap Air
- Seri Percobaan Sains 2: Percobaan terhadap Cahaya
- Seri Percobaan Sains 3: Percobaan terhadap Listrik
- Seri Percobaan Sains 4: Percobaan terhadap Magnet
- Seri Percobaan Sains 5: Percobaan terhadap Udara dan Bunyi
- Seri Percobaan Sains 6: Percobaan terhadap Zat
90 Eksperimen
Buku ini merupakan buku terjemahan dari 365 Experimenten Fur Jeden Tag. Ada 90 percobaan yang terbagi dalam 4 kategori, yaitu :
- Perlambatan, Keadaan Diam, atau Pergerakan
- Hangat, Panas, dan Pendinginan
- Angi, Kilat, dan Guntur
- Mengenal Serangga
Tentunya masih puluhan bahkan ratusan sumber belajar sains yang lain. Terkait dengan eksperimen sains, setelah membaca buku-buku tentang hal tersebut, kita coba untuk mempraktekannya. Sehingga pemahaman kita tentang sains akan lebih baik lagi. Saat melakukan percobaan mungkin saja kita mengalami kegagalan atau kesalahan. Kita bisa mencobanya, mendiskusikan dengan teman kita atau bertanya pada orang tua atau guru. Bisa saja, kita yang salah atau panduan dari buku yang salah. Dan alangkah baiknya juga, kita bisa berpikir untuk membuat percobaan sains yang lebih kreatif dan menantang.
Sumber : Percobaan Sains
Arsyad Riyadi
Juli 23, 2015
New Google SEO
Bandung, Indonesia
Belajar Sains yang Atraktif ini merupakan cara belajar sains yang ditawarkan oleh buku"Dari Galileo sampai Einsten", seperti yang dituliskan oleh Chalis Setyadi.
Ada 5 cara untuk belajar sains yang atraktif, meliputi :
1. Belajar sains dengan melakukan percobaan
2. Belajar sains dengan membaca buku
3. Belajar sains dengan mengamati alam sekitar
4. Belajar sains dengan praktik lapangan
5. Belajar sains dengan alat peraga visual.
Tentunya ke-5 cara belajar sains ini bisa dilakukan secara bersama-sama maupun secara terpisah menyesuakan diri dengan topik yang akan dibahas. Misalnya dalam melakukan percobaan membuat model kapal uap, kita bisa menggabungkan dengan buku-buku fisika yang membahas konsep tekanan, hukum aksi reaksi maupin perubahan energi. Demikian juga sebelum melakukan percobaan-percobaan yang kompleks bisa terlebih dulu melihat video tutorial pada alat peraga visual sehingga sebelum melakukan percobaan sudah mempunyai gambaran awal yang lebih baik.
1. Belajar sains dengan melakukan percobaan
Melakukan berbagai percobaan merupakan salah satu cara terbaik dalam belajar sains. Dalam melakukan percobaan kita dilatih untuk melakukan berbagai tahapan agar tercapai tujuan yang ditargetkan. Misalnya kita melakukan percobaan mengenai cacat mata. Dengan menggunakan susunan lensa maupun layar, kita harus membuktikan bahwa untuk rabun dekat misalnya kita susun sedemikian rupa sehingga didapatkan titik dekat mata penderita tersebut. Setelah itu kita perlu memanipulasi percobaan sedemikian rupa agar bayangan terbentuk di belakang layar (sebagai retinanya). Selanjutnya kita menambahkan lensa cembung sedemikian hingga bayangan akhirnya menjadi jelas dan tepat di layar (retina). Lumayan bukan? Bukan sekedar menghapalkan tetapi akhirnya benar-benar memahami konsep fisika dengan benar.
2. Belajar sains dengan membaca buku
Membaca buku pun bisa menjadi cara yang efektif dalam belajar sains. Ada kalanya kita tidak mungkin melakukan percobaan dalam waktu yang singkat atau mungkin tidak memiliki alat yang dibutuhkan, baik karena langka maupun harganya yang tidak terjangkau. Atau kita sekedar membutuhkan data-data percobaan dengan cepat baik sebagai pembanding maupun data utama. Nah pada saat itulah, kita membutuhkan berbagai buku maupun berbagai jurnal. Buku dan jurnal ini tentunya harus dapat dipertanggungjawabkan isinya.
3. Belajar sains dengan mengamati alam sekitar
Alam sekitar akan menjadi tempat belajar yang menarik, murah, dan bermakna ketika kita mau merencakanan dan memanfaatkannya sebagai sumber belajar sains. Misalnya, adanya pelangi setelah hujan. Kita amati dan kita pikirkan apa yang menjadi penyebabnya, Ataukah ketika melihat air sungai yang tercemar. Kita mengamati dan menganalisa. Apa penyebab kotornya sungai tersebut? Bagaimana dampaknya bagi kehidupan ikan, katak, tumbuhan dan bahkan manusia? Bagaimana cara mengatasi tercemarnya sungai itu? Dan tentunya banyak pertanyaan lain yang bisa buat. Kuncinya adalah kita harus mau melakukan pengamatan secara sungguh-sungguh dan memunculkan sikap selalu ingin tahu serta kritis terhadap segala sesuatunya.
4. Belajar sains dengan praktik lapangan
Adakalanya kita belajar sains melalui praktik lapangan. Misalnya dengan melakukan kunjungan ke taman kota, kebun binatang, pabrik pengolahan limbah, pabrik jamu, pabrik pengolahan logam, sungai, danau, pantai, berbagai museum, taman pintar dan tempat lain. Tentunya segala sesuatunya harus direncanakan terlebih dahulu, Pertanyaan-pertanyaan yang akan ditanyakan maupun dicari jawabnnya sudah disiapkan. Target/tujuan jelas. Sehingga kegiatan yang ditargertkan akan tercapai secara efektif dan efisien. Karena banyak sekali kegiatan kunjungan/wisata/study tour yang akhirnya hanya membuang-buang waktu atau sekedar refreshing semata.
5. Belajar sains dengan alat peraga visual.
Berbagai alat peraga visual dapat kita manfaatkan dengan baik sehingga kita mempunyai gambaran yang lebih nyata. Misalnya model tata surya yang dibuat baik melalui simulasi/animasi komputer maupun model nyata akan menjadikan kita lebih jelas lagi dalam mengamati lintasan/orbit planet ketimbang melalui penjelasan dari guru atau buku.
Selain alat peraga yang dibuat baik menggunakan versi digital (video, animasi, simulasi dan sejenisnya) maupun model biasa (non digital) kita juga bisa memanfaatkan alat yang asli, misalnya melakukan kunjungan ke pabrik. Dan jangan lupakan alam semesta, seperti berbagai jenis batuan, hutan, sawah, perkebunan dan tempat lain merupakan "alat peraga visual" yang sangat baik. Bukan sekedar "alat peraga sebagai model" tetapi benar-benar asli.
Demikian dulu postingan mengenai cara belajar sains yang atraktif semoga bermanfaat dan bisa menjadi motivasi untuk terus belajar sains.
Sumber : Belajar Sains yang Atraktif Arsyad Riyadi Juli 22, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Ada 5 cara untuk belajar sains yang atraktif, meliputi :
1. Belajar sains dengan melakukan percobaan
2. Belajar sains dengan membaca buku
3. Belajar sains dengan mengamati alam sekitar
4. Belajar sains dengan praktik lapangan
5. Belajar sains dengan alat peraga visual.
Tentunya ke-5 cara belajar sains ini bisa dilakukan secara bersama-sama maupun secara terpisah menyesuakan diri dengan topik yang akan dibahas. Misalnya dalam melakukan percobaan membuat model kapal uap, kita bisa menggabungkan dengan buku-buku fisika yang membahas konsep tekanan, hukum aksi reaksi maupin perubahan energi. Demikian juga sebelum melakukan percobaan-percobaan yang kompleks bisa terlebih dulu melihat video tutorial pada alat peraga visual sehingga sebelum melakukan percobaan sudah mempunyai gambaran awal yang lebih baik.
1. Belajar sains dengan melakukan percobaan
Melakukan berbagai percobaan merupakan salah satu cara terbaik dalam belajar sains. Dalam melakukan percobaan kita dilatih untuk melakukan berbagai tahapan agar tercapai tujuan yang ditargetkan. Misalnya kita melakukan percobaan mengenai cacat mata. Dengan menggunakan susunan lensa maupun layar, kita harus membuktikan bahwa untuk rabun dekat misalnya kita susun sedemikian rupa sehingga didapatkan titik dekat mata penderita tersebut. Setelah itu kita perlu memanipulasi percobaan sedemikian rupa agar bayangan terbentuk di belakang layar (sebagai retinanya). Selanjutnya kita menambahkan lensa cembung sedemikian hingga bayangan akhirnya menjadi jelas dan tepat di layar (retina). Lumayan bukan? Bukan sekedar menghapalkan tetapi akhirnya benar-benar memahami konsep fisika dengan benar.
2. Belajar sains dengan membaca buku
Membaca buku pun bisa menjadi cara yang efektif dalam belajar sains. Ada kalanya kita tidak mungkin melakukan percobaan dalam waktu yang singkat atau mungkin tidak memiliki alat yang dibutuhkan, baik karena langka maupun harganya yang tidak terjangkau. Atau kita sekedar membutuhkan data-data percobaan dengan cepat baik sebagai pembanding maupun data utama. Nah pada saat itulah, kita membutuhkan berbagai buku maupun berbagai jurnal. Buku dan jurnal ini tentunya harus dapat dipertanggungjawabkan isinya.
3. Belajar sains dengan mengamati alam sekitar
Alam sekitar akan menjadi tempat belajar yang menarik, murah, dan bermakna ketika kita mau merencakanan dan memanfaatkannya sebagai sumber belajar sains. Misalnya, adanya pelangi setelah hujan. Kita amati dan kita pikirkan apa yang menjadi penyebabnya, Ataukah ketika melihat air sungai yang tercemar. Kita mengamati dan menganalisa. Apa penyebab kotornya sungai tersebut? Bagaimana dampaknya bagi kehidupan ikan, katak, tumbuhan dan bahkan manusia? Bagaimana cara mengatasi tercemarnya sungai itu? Dan tentunya banyak pertanyaan lain yang bisa buat. Kuncinya adalah kita harus mau melakukan pengamatan secara sungguh-sungguh dan memunculkan sikap selalu ingin tahu serta kritis terhadap segala sesuatunya.
4. Belajar sains dengan praktik lapangan
Adakalanya kita belajar sains melalui praktik lapangan. Misalnya dengan melakukan kunjungan ke taman kota, kebun binatang, pabrik pengolahan limbah, pabrik jamu, pabrik pengolahan logam, sungai, danau, pantai, berbagai museum, taman pintar dan tempat lain. Tentunya segala sesuatunya harus direncanakan terlebih dahulu, Pertanyaan-pertanyaan yang akan ditanyakan maupun dicari jawabnnya sudah disiapkan. Target/tujuan jelas. Sehingga kegiatan yang ditargertkan akan tercapai secara efektif dan efisien. Karena banyak sekali kegiatan kunjungan/wisata/study tour yang akhirnya hanya membuang-buang waktu atau sekedar refreshing semata.
5. Belajar sains dengan alat peraga visual.
Berbagai alat peraga visual dapat kita manfaatkan dengan baik sehingga kita mempunyai gambaran yang lebih nyata. Misalnya model tata surya yang dibuat baik melalui simulasi/animasi komputer maupun model nyata akan menjadikan kita lebih jelas lagi dalam mengamati lintasan/orbit planet ketimbang melalui penjelasan dari guru atau buku.
Selain alat peraga yang dibuat baik menggunakan versi digital (video, animasi, simulasi dan sejenisnya) maupun model biasa (non digital) kita juga bisa memanfaatkan alat yang asli, misalnya melakukan kunjungan ke pabrik. Dan jangan lupakan alam semesta, seperti berbagai jenis batuan, hutan, sawah, perkebunan dan tempat lain merupakan "alat peraga visual" yang sangat baik. Bukan sekedar "alat peraga sebagai model" tetapi benar-benar asli.
Demikian dulu postingan mengenai cara belajar sains yang atraktif semoga bermanfaat dan bisa menjadi motivasi untuk terus belajar sains.
Sumber : Belajar Sains yang Atraktif Arsyad Riyadi Juli 22, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Salah satu cara mempelajari sains, khususnya untuk pemula atau tingkat dasar dapat dimulai dengan mengenal berbagai benda dan kejadian yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Kejadian atau peristiwa dalam keseharian bukan sekedar sesuatu yang dibiarkan terjadi tetapi dengan penuh ketekunan, kita bisa banyak belajar mengenai berbagai pengetahuan dan sekaligus melakukan berbagai percobaan-percobaan sederhana dan perbandingan. Setiap orang, tidak terbatas pada umur, dapat menemukan rahasia dalam kehidupan sehari-hari dan sekaligus memecahkannya. Kuncinya hanya satu, yaitu ada keinginan yang besar untuk mau memahami/mengetahui sesuatu.
Berbagai kejadian atau peristiwa yang terkait dalam sains meliputi berbagai hal, seperti berikut ini :
Contoh sederhana yang berjudul "Pengaruh matahari" diceritakan sebuah mobil meluncur di jalan pedalaman dari arah utara ke selatan pada suatu hari di musim semi (Eropa). Salah seorang penumpang begitu kagum dengan indahnya pemandangan pohon-pohon apel yang sedang berbunga di pinggir jalan. Tetapi penumpang lainnya mengatakan bahwa jika kita melewati arah yang berlawanan (selatan ke utara) maka akan didapatkan pemandangan yang lebih menakjubkan.
Karena mobil yang ditumpangi mereka dari arah utara ke selatan, maka hanya bagian utara dari saja yang teramati. Tumbuhan-tumbuhan yang ke arah selatan memiliki cabang yang jauh lebih panjang, daun lebih rimbun serta bunga lebih banyak karena sinar matahari leluasa mengenai bagian itu. Begitu juga lingkaran tahunan dalam batangnya pada sebelah selatan lebih lebar dan lebih banyak jaringan untuk menyalurkan air dan zat makanan.
Buku Rahasia Sehari-hari dari Hans Jurgen Press, akan menjadi salah satu buku yang digunakan untuk mempelajari sains bagi pemula, khususnya pada blog sains media ini. Memang untuk saat ini, kami masih mengumpulkan berbagai referensi yang bisa berisi berbagai pengetahuan-pengetahuan tingkat dasar.
Sumber :
Kejadian atau peristiwa dalam keseharian bukan sekedar sesuatu yang dibiarkan terjadi tetapi dengan penuh ketekunan, kita bisa banyak belajar mengenai berbagai pengetahuan dan sekaligus melakukan berbagai percobaan-percobaan sederhana dan perbandingan. Setiap orang, tidak terbatas pada umur, dapat menemukan rahasia dalam kehidupan sehari-hari dan sekaligus memecahkannya. Kuncinya hanya satu, yaitu ada keinginan yang besar untuk mau memahami/mengetahui sesuatu.
Berbagai kejadian atau peristiwa yang terkait dalam sains meliputi berbagai hal, seperti berikut ini :
- Botani
- Kimia
- Listrik
- Gesekan
- Titik berat
- Tuas
- Kelembaman
- Gaya apung
- Gaya molekul
- Panas
- Hantaran panas
- Es
- Tekanan udara
- Aliran
- Bunyi
- Optik
- Pemantulan
- Pembelokan cahaya
- Mata
- Geometri
Contoh sederhana yang berjudul "Pengaruh matahari" diceritakan sebuah mobil meluncur di jalan pedalaman dari arah utara ke selatan pada suatu hari di musim semi (Eropa). Salah seorang penumpang begitu kagum dengan indahnya pemandangan pohon-pohon apel yang sedang berbunga di pinggir jalan. Tetapi penumpang lainnya mengatakan bahwa jika kita melewati arah yang berlawanan (selatan ke utara) maka akan didapatkan pemandangan yang lebih menakjubkan.
Karena mobil yang ditumpangi mereka dari arah utara ke selatan, maka hanya bagian utara dari saja yang teramati. Tumbuhan-tumbuhan yang ke arah selatan memiliki cabang yang jauh lebih panjang, daun lebih rimbun serta bunga lebih banyak karena sinar matahari leluasa mengenai bagian itu. Begitu juga lingkaran tahunan dalam batangnya pada sebelah selatan lebih lebar dan lebih banyak jaringan untuk menyalurkan air dan zat makanan.
Buku Rahasia Sehari-hari dari Hans Jurgen Press, akan menjadi salah satu buku yang digunakan untuk mempelajari sains bagi pemula, khususnya pada blog sains media ini. Memang untuk saat ini, kami masih mengumpulkan berbagai referensi yang bisa berisi berbagai pengetahuan-pengetahuan tingkat dasar.
Sumber :
Belajar Sains dari Rahasia Sehari-hari
Arsyad Riyadi Juli 21, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Buku Percobaan Sederhana Tentang Waktu dengan bahan Sehari-hari ini berisi berbagai percobaan-percobaan yang berhubungan dengan waktu mulai dari alat-alat yang kuno dan sederhana sampai yang modern dan canggih. Masalah waktu ini sangat mendasar sekali, terkait dengan fenomena alam seperti perputaran bumi pada porosnya maupun gerakan matahari mengelilingi matahari.
Buku Percobaan Sederhana Tentang Waktu ini menjadi salah satu referensi untuk mempelajari sains dengan cara menarik, sederhta.ana dan menyenangkan. Seperti bagaimana membuat jam air, jam bintang, jam matahari maupun percobaan lain dengan menggunakan bahan-bahan yang mudah didapatkan di sekitar kita.
Sebelum ditemukannya arloji/jam dari yang sederhana sampai jam atom yang canggih manusia zaman dahulu sudah bisa mengukur waktu meski tidak seakurat zaman sekarang. Misalnya saja mengamati fase bulan maupun pergerakan matahari dan bintang. Dengan berpegangan pada pergerakan benda-benda langit, nenek moyang kita dapat mengetahui kapan mulai menanam dan kapan mulai memanen.
Nenek moyang kita pun dapat memperkirakan waktu dengan melihat tinggi dan panjang bayangan yang dihasilkan dari sinar matahari. Secara sederhana pun kita bisa memperkirakan bukan? Misal ketika matahari tepat di ubun-ubun saat itu sekitar pukul 12.00 atau ketika bayangan mulai miring ke arah timur kita bisa memperkirakan kalau sudah pukul 14.00.
Lantas, bagaimana nenek moyang kita melakukan pengukuran waktu saat malam hari? Tanpa adanya bayangan matahari, mereka menggunakan berbagai alat dan bahan yang ada di rumah, misalnya menggunakan minyak, dupa atau lilin. Kok bisa? Mungkin di film-film kita pernah menyaksikan dupa dibakar untuk membatasi waktu. Misalnya ada seseorang yang harus mencari seseorang ataupun apa saja tetapi dibatasi oleh nyala dupa. Ketika dupa tersebut mati, dan orang tersebut belum mendapatkan apa yang diperintahkan kepadanya maka orang tersebut dikatakan gagal dalam melaksanakan tugas.
Atau juga kita bisa melihat di film adanya jam pasir. Pasir yang dimasukkan ke dalam sebuah wadah, kemudian wadah itu dibalik sehingga pasir tadi jatuh pelan-pelan sampai akhirnya lama-lama habis.
Demikian seterusnya, penemuan-penemuan tentang waktu akan terus berkembang. Seperti ditemukannya arloji biasa, kemudian ada jam digital. jam dalam bentuk software (di komputer, handphone dan sejenisnya), jam listrik, jam atom, jam kristal dan sebagainya.
Arsyad Riyadi Juli 20, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Buku Percobaan Sederhana Tentang Waktu ini menjadi salah satu referensi untuk mempelajari sains dengan cara menarik, sederhta.ana dan menyenangkan. Seperti bagaimana membuat jam air, jam bintang, jam matahari maupun percobaan lain dengan menggunakan bahan-bahan yang mudah didapatkan di sekitar kita.
Sebelum ditemukannya arloji/jam dari yang sederhana sampai jam atom yang canggih manusia zaman dahulu sudah bisa mengukur waktu meski tidak seakurat zaman sekarang. Misalnya saja mengamati fase bulan maupun pergerakan matahari dan bintang. Dengan berpegangan pada pergerakan benda-benda langit, nenek moyang kita dapat mengetahui kapan mulai menanam dan kapan mulai memanen.
Nenek moyang kita pun dapat memperkirakan waktu dengan melihat tinggi dan panjang bayangan yang dihasilkan dari sinar matahari. Secara sederhana pun kita bisa memperkirakan bukan? Misal ketika matahari tepat di ubun-ubun saat itu sekitar pukul 12.00 atau ketika bayangan mulai miring ke arah timur kita bisa memperkirakan kalau sudah pukul 14.00.
Lantas, bagaimana nenek moyang kita melakukan pengukuran waktu saat malam hari? Tanpa adanya bayangan matahari, mereka menggunakan berbagai alat dan bahan yang ada di rumah, misalnya menggunakan minyak, dupa atau lilin. Kok bisa? Mungkin di film-film kita pernah menyaksikan dupa dibakar untuk membatasi waktu. Misalnya ada seseorang yang harus mencari seseorang ataupun apa saja tetapi dibatasi oleh nyala dupa. Ketika dupa tersebut mati, dan orang tersebut belum mendapatkan apa yang diperintahkan kepadanya maka orang tersebut dikatakan gagal dalam melaksanakan tugas.
Atau juga kita bisa melihat di film adanya jam pasir. Pasir yang dimasukkan ke dalam sebuah wadah, kemudian wadah itu dibalik sehingga pasir tadi jatuh pelan-pelan sampai akhirnya lama-lama habis.
Demikian seterusnya, penemuan-penemuan tentang waktu akan terus berkembang. Seperti ditemukannya arloji biasa, kemudian ada jam digital. jam dalam bentuk software (di komputer, handphone dan sejenisnya), jam listrik, jam atom, jam kristal dan sebagainya.
Arsyad Riyadi Juli 20, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Buku Dari Galileo Sampai Einstein ditulis oleh Chalis Setyadi dengan maksud untuk meningkatkan mutu pengajaran ilmu pengetahuan (sains) melalui berbagai pengamatan dan eksperimen. Pengenalan sains ini memang harus dimulai sejak dini (pra sekolah), tingkat SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK bahkan sampai Perguruan Tinggi.
Pengenalan sains baik melalui pengamatan dan eksperimen bukanlah hal yang mudah meskipun tidak bisa dikatakan sulit jika ada bahan ajar yang bagus, menarik dan sederhana. Sederhana menjadi hal yang penting dalam arti kegiatan pengamatan maupun rancangan eksperimen dapat dilakukan oleh kebanyakan siswa/guru serta kesediaan alat atau bahannya mudah didapat.
Dalam buku ini ditawarkan 5 cara belajar sains secara atraktif, yaitu belajar sains melalui :
- percobaan
- membaca buku
- pengamatan alam sekitar
- melalui praktek lapangan
- alat peraga visual
Cara belajar sains dengan kelima cara tersebut selaras dengan teori konstruktvisme yang memandang pengetahuan bukanlah sesuatu yang didapat begitu saja dari guru/pembimbing tetapi hasil konstruk dari siswa itu sendiri. Tugas guru/pembimbing hanyalah memfasilisi agar tujuan pembelajaran yang diharapan akan tercapai dengan meminimalkan berbagai kesalahan konsep/miskonsepsi.
Dalam buku ini juga dipandu cara membuat alat pengukur massa baik menggunakan neraca maupun timbangan dacin. Berbagai alat-alat percobaan yang penting juga dikenalkan seperti tiruan vernier, kaki tiga sederhana, alat untuk mandi uap, pemanas, kalorimeter, statif dari kayu, generator gas otomatis, peralatan listrik untuk memotong botol dan tabung kaca dan lain-lain.
Yang penting dalam pembuatan alat-alat percobaan ini adalah menggunakan bahan-bahan yang banyak ditemukan di sekitar dengan tetap mempertahankan kualitas dari alat tersebut.
Berbagai percobaan yang dibahas di buku ini meliputi pengamatan terhadap tumbuhan (akar, batang, daun, buah dan biji), pengamatan terhadap bakteri, jamur, ragi, berbagai hewan, pengamatan terhadap berbagai batuan dan mineral, pengamatan terhadap udara dan sebagainya.
Di dalam percobaan-percobaan yang dilakukan menggunakan berbagai alat yang dapat dibuat sendiri. Misalnya pembuatan osmometer sederhana untuk mengamati pertumbuhan akar, pembuatan jam matahari, pembuatan model bumi dan bulan sederhana dan lain-lain.
Ya..kapan lagi kita bisa belajar sains secara menyenangkan sampai akhirnya kita menjadi termotivasi untuk terus belajar secara mandiri. Semoga kita bisa menjadi penerus para ilmuwan kelas dunia seperti Archimedes, Galileo, Newton, Darwin, Pascal, Einstein, Hawking dan banyak lagi. Tidak bisa menyamai mereka mungkin saja. Tetapi semangat untuk terus belajar, tidak mudah menyerah/putus asa serta kreatif menggunakan segenap kemampuan otak kita adalah hal yang utama.
Selamat belajar.
Arsyad Riyadi Juli 19, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Pengenalan sains baik melalui pengamatan dan eksperimen bukanlah hal yang mudah meskipun tidak bisa dikatakan sulit jika ada bahan ajar yang bagus, menarik dan sederhana. Sederhana menjadi hal yang penting dalam arti kegiatan pengamatan maupun rancangan eksperimen dapat dilakukan oleh kebanyakan siswa/guru serta kesediaan alat atau bahannya mudah didapat.
Dalam buku ini ditawarkan 5 cara belajar sains secara atraktif, yaitu belajar sains melalui :
- percobaan
- membaca buku
- pengamatan alam sekitar
- melalui praktek lapangan
- alat peraga visual
Cara belajar sains dengan kelima cara tersebut selaras dengan teori konstruktvisme yang memandang pengetahuan bukanlah sesuatu yang didapat begitu saja dari guru/pembimbing tetapi hasil konstruk dari siswa itu sendiri. Tugas guru/pembimbing hanyalah memfasilisi agar tujuan pembelajaran yang diharapan akan tercapai dengan meminimalkan berbagai kesalahan konsep/miskonsepsi.
Dalam buku ini juga dipandu cara membuat alat pengukur massa baik menggunakan neraca maupun timbangan dacin. Berbagai alat-alat percobaan yang penting juga dikenalkan seperti tiruan vernier, kaki tiga sederhana, alat untuk mandi uap, pemanas, kalorimeter, statif dari kayu, generator gas otomatis, peralatan listrik untuk memotong botol dan tabung kaca dan lain-lain.
Yang penting dalam pembuatan alat-alat percobaan ini adalah menggunakan bahan-bahan yang banyak ditemukan di sekitar dengan tetap mempertahankan kualitas dari alat tersebut.
Berbagai percobaan yang dibahas di buku ini meliputi pengamatan terhadap tumbuhan (akar, batang, daun, buah dan biji), pengamatan terhadap bakteri, jamur, ragi, berbagai hewan, pengamatan terhadap berbagai batuan dan mineral, pengamatan terhadap udara dan sebagainya.
Di dalam percobaan-percobaan yang dilakukan menggunakan berbagai alat yang dapat dibuat sendiri. Misalnya pembuatan osmometer sederhana untuk mengamati pertumbuhan akar, pembuatan jam matahari, pembuatan model bumi dan bulan sederhana dan lain-lain.
Ya..kapan lagi kita bisa belajar sains secara menyenangkan sampai akhirnya kita menjadi termotivasi untuk terus belajar secara mandiri. Semoga kita bisa menjadi penerus para ilmuwan kelas dunia seperti Archimedes, Galileo, Newton, Darwin, Pascal, Einstein, Hawking dan banyak lagi. Tidak bisa menyamai mereka mungkin saja. Tetapi semangat untuk terus belajar, tidak mudah menyerah/putus asa serta kreatif menggunakan segenap kemampuan otak kita adalah hal yang utama.
Selamat belajar.
Arsyad Riyadi Juli 19, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Sebagai besaran vektor, gaya Coulomb dapat digambarkan seperti halnya kalau kita menggambar resultan dari dua gaya atau lebih.
Yang perlu diperhatikan di sini adalah jika muatannya sejenis maka akan tolak-menolak dan jika muatannya tak sejenis akan tarik menarik. Artinya harus ada kesesuaian antara sifat tersebut dengan gambar yang dihasilkan nanti. Selanjutnya vektor gaya Coulomb F diletakkan pada garis hubung dari kedua muatan tersebut.
F12 adalah gaya Coulomb pada muatan 1 yang dikerjakan pada muatan 2 dan F21 adalah gaya Coulomb pada muatan 2 yang dikerjakan pada muatan 1. Kedua gaya ini merupakan pasangan aksi reaksi, sehingga berlaku F12 = - F21 dan F12 = F21 = F.
Gambar vektor gaya Coulomb di atas berturut-turut untuk (a) dan (b) jika muatannya saling tolak menolak dan gambar (c) jika muatannya saling tarik-menarik.
Pertanyaan yang muncul selanjutnya bagaimana jika letak muatan-muatannya tidak segaris?
Untuk selanjutnya dimisalkan ada muatan Q (positif) yang berada pada jarak a dari muatan q1(negatif) dan berjarak b dari muatan q2 (positif). Dengan Q, q1 dan q2 seperti pada gambar. Bagaimana gambar vektor gaya Coulomb yang dialami muatan Q tersebut.
Misalnya letak muatan Q, q1 dan q2 adalah sebagai berikut.
Maka vektor gaya Coulombnya dapat digambarkan sebagai berikut.
Muatan Q yang positif akan ditarik oleh q1 yang bermuatan negatif (arah gaya Coulomb ke atas). Muatan Q yang positif akan ditolak oleh muatan q2 yang positif juga (arah gaya Coulomb ke kiri). Sehingga diperoleh resultan F (lihat gambar berikut).
Arsyad Riyadi Juli 18, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Pada postingan sebelumnya kita telah mengetahui bahwa salah satu sifat muatan adalah akan tarik-menarik atau tolak menolak. Besarnya gaya tarik-menarik atau tolak menolak ini dihitung pertama kali oleh Charles Augustin Coulomb (1736 – 1806). Alat yang digunakan oleh Coulomb waktu itu mirip dengan neraca Cavendish.
Menurut hukum Coulomb, besarnya gaya tarik-menarik atau tolak-menolak yang disebabkan oleh muatan-muatan ini tergantung pada besar masing-masing muatan dan berbanding terbalik dengan jarak kedua muatan tersebut.
yang artinya harga mutlak q, atau q selalu positif.
k = konstanta = 8,98755178737 x 109 N.m2/c2 = 9 x 109 N.m2/c2
q = muatan (Coulomb)
r = jarak kedua muatan (m)
Konstanta k sering juga dituliskan sebagai
Dengan e0 disebut sebagai permitivitas ruang hampa yang besarnya
e0 = 8,85418781762 x 10-12 C2/N.m2
Hukum Coulomb ini berlaku untuk berlaku untuk benda-benda bermuatan yang berukuran kecil (muatan titik) yang terpisahkan pada jarak yang relatif jauh dibanding ukuran benda tersebut.
Gaya Coulomb sebagai vektor
Sebagai salah satu gaya maka gaya Coulomb ini juga merupakan besaran vektor. Yaitu selain memiliki besar, gaya Coulomb ini juga mempunyai arah. Tentunya jika sebuah muatan didekatkan dengan muatan yang muatannya sejenis akan berbeda arah gayanya jika didekatkan dengan muatan yang berbeda jenis.
Untuk sistem yang terdiri dari banyak muatan. Gaya yang bekerja pada q1 adalah
F1 = F12 + F13 + F14 + ….
Contoh
Tiga buah muatan positif diletakkan pada koordinat (0,0), (3,0) dan (6,0) dari suatu sistem koordinat (dalam meter). Jika muatan masing-masing besarnya 2mC, 3mC, dan 4mC. Tentukan besar gaya yang bekerja pada 3mC? (gunakan k = 9 x 109 Nm2/C2).
Penyelesaian :
Arah gaya-gaya yang bekerja pada muatan 3mC ditunjukkan pada gambar berikut.
F21 adalah gaya yang bekerja pada muatan 2 karena pengaruh muatan 1.
F23 adalah gaya yang bekerja pada muatan 2 karena pengaruh muatan 3.
F2 = F21 – F23 (bentuk vektor)
F2 = F21 – F23 (bentuk skalar)
Bahan Bacaan :
Surya, Yohanes. 1996. Olimpiade Fisika. Teori dan Latihan Fisika Menghadapi Masa Depan. PT Primatika Cipta Ilmu.
Arsyad Riyadi Juli 04, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Menurut hukum Coulomb, besarnya gaya tarik-menarik atau tolak-menolak yang disebabkan oleh muatan-muatan ini tergantung pada besar masing-masing muatan dan berbanding terbalik dengan jarak kedua muatan tersebut.
yang artinya harga mutlak q, atau q selalu positif.
k = konstanta = 8,98755178737 x 109 N.m2/c2 = 9 x 109 N.m2/c2
q = muatan (Coulomb)
r = jarak kedua muatan (m)
Konstanta k sering juga dituliskan sebagai
Dengan e0 disebut sebagai permitivitas ruang hampa yang besarnya
e0 = 8,85418781762 x 10-12 C2/N.m2
Hukum Coulomb ini berlaku untuk berlaku untuk benda-benda bermuatan yang berukuran kecil (muatan titik) yang terpisahkan pada jarak yang relatif jauh dibanding ukuran benda tersebut.
Gaya Coulomb sebagai vektor
Sebagai salah satu gaya maka gaya Coulomb ini juga merupakan besaran vektor. Yaitu selain memiliki besar, gaya Coulomb ini juga mempunyai arah. Tentunya jika sebuah muatan didekatkan dengan muatan yang muatannya sejenis akan berbeda arah gayanya jika didekatkan dengan muatan yang berbeda jenis.
Untuk sistem yang terdiri dari banyak muatan. Gaya yang bekerja pada q1 adalah
F1 = F12 + F13 + F14 + ….
Contoh
Tiga buah muatan positif diletakkan pada koordinat (0,0), (3,0) dan (6,0) dari suatu sistem koordinat (dalam meter). Jika muatan masing-masing besarnya 2mC, 3mC, dan 4mC. Tentukan besar gaya yang bekerja pada 3mC? (gunakan k = 9 x 109 Nm2/C2).
Penyelesaian :
Arah gaya-gaya yang bekerja pada muatan 3mC ditunjukkan pada gambar berikut.
F21 adalah gaya yang bekerja pada muatan 2 karena pengaruh muatan 1.
F23 adalah gaya yang bekerja pada muatan 2 karena pengaruh muatan 3.
F2 = F21 – F23 (bentuk vektor)
F2 = F21 – F23 (bentuk skalar)
Bahan Bacaan :
Surya, Yohanes. 1996. Olimpiade Fisika. Teori dan Latihan Fisika Menghadapi Masa Depan. PT Primatika Cipta Ilmu.
Arsyad Riyadi Juli 04, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Sebuah penggaris plastik yang digosok-gosokan pada rambut akan mampu menarik kertas-kertas kecil yang ada di dekatnya. Demikian juga sebuah balon yang sebelumnya digosok-gosokan pada kain wol akan menempel pada tembok.
Mengapa hal ini terjadi?
Kemampuan plastik dalam menarik kertas-kertas kecil maupun balon yang menempel pada tembok dikarenakan plastik dan balon tersebut telah menjadi benda yang bermuatan listrik.
Terkait dengan itu, dapat dijabarkan sifat-sifat muatan listrik, sebagai berikut :
1. Ada dua jenis muatan listrik , yaitu muatan positif dan muatan negatif
2. Muatan-muatan yang sejenis akan tolak-menolak dan muatan yang berbeda jenis akan tarik-menarik
3. Muatan bersifat kekal artinya muatan tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan. Ketika suatu benda digosok dengan benda lain, tidak ada muatan yang tercipta. Yang terjadi adalah perpindahan muatan dari benda yang satu ke benda yang lain.
Misalnya pada yang kaca digosok dengan sutra. Muatan negatif (elektron) akan mengalir dari kaca ke sutra. Akibatnya kaca akan menjadi bermuatan positif dan sutra menjadi bermuatan negatif. Kalau dihitung jumlah muatan totalnya ya sama saja.
4. Muatan terkuantisasi yang artinya muatan listrik dari suatu partikel atau benda merupakan kelipatan terkecil (muatan “fundamental”) e.
Secara umum muatan q dituliskan sebagai q = Ne, dengan N adalah bilangan bulat.
Satuan muatan dalam SI adalah Coulomb. Satuan ini diturunkan dari satuan besaran pokok arus listrik dan waktu atau dapat dituliskan :
1 coulomb = 1 Ampere. Detik
Berikut adalah tabel muatan dan massa elektron, proton, dan neutron
Partikel | muatan (C) | Massa (kg) |
Elektron e | -1,6022 x 10-19 | 9,1094 x 10-31 |
Proton p | +1,6022 x 10-19 | 1,67262 x 10-27 |
Neutron | 0 | 1,67493 x 10-27 |
Suatu atom terdiri dari proton, neutron dan elektron. Jumlah proton dan elektron dari suatu atom adalah sama. Dikatakan atom tersebut netral. Misalnya atom hidrogen terdiri dari 1 proton dan 1 elektron. Atom helium terdiri dari 2 proton, 2 elektron, dan 2 neutron.
Atom dapat menjadi bermuatan positif atau negatif dengan cara melepaskan atau menerima elektron. Ketika atom tersebut melepaskan elektron, maka atom akan kekurangan elektron (jumlah elektronnya lebih kecil dari jumlah protonnya). Dikatakan atom tersebut menjadi bermuatan positif. Sebaliknya jika atom tersebut menerima elektron, maka atom tersebut akan kelebihan elektron (jumlah elektron lebih besar dari jumlah proton). Dikatakan atom tersebut bermuatan negatif.
Atom yang bermuatan listrik ini selanjutnya dinamakann ion.
Bahan Bacaan :
Surya, Yohanes. 1996. Olimpiade Fisika. Teori dan Latihan Fisika Menghadapi Masa Depan. PT Primatika Cipta Ilmu.
Arsyad Riyadi Juni 30, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Postingan evaluasi soal UN IPA tahun 2014 - 2015 ini sebagai kelanjutan dari dua postingan sebelumnya yaitu evaluasi bagian 1 dan bagian 2.
15. Soal nomer 15 mengenai cara pembuatan magnet dengan cara digosok serta cara induksi. Pada soal ditunjukkan sebuah batang besi yang didekatkan dengan batang baja. Batang besi tersebut mengalami induksi sehingga menjadi magnet yang kutub-kutubnya sudah diketahui. Ditanyakan bagaimana pembentukan magnet batang baja agar sesuai dengan gambar. Pilihan jawabannya ditunjukkan pembuatan magnet dengan cara digosok.
Tipe soal yang lain, masih serupa tetapi pilihan jawabannya ditunjukkan pembuatan magnet dengan cara dialiri arus listrik (elektromagnetik).
Saya kira ini tidak ada perbedaan kesulitan yang dialami siswa ketika ada yang mendapatkan soal mengenai pembuatan magnet dengan cara digosok maupun dialiri listrik.
16. Soal nomer 16 mengenai transformator. Diketahui data mengenai dua buah transformator dengan besaran tegangan, kuat arus dan dayanya pada kedua kumparan (primer dan sekunder). Dari data tersebut ditanyakan jenis salah satu transformator tersebut beserta alasannya. Antara soal paket satu dengan yang lainnya, dibedakan angka-angkanya untuk besaran tegangan, kuat arus dan dayanya.
17. Soal nomer 17 ditanyakan mengenai benda langit. Ada 5 buah pernyataan, ada yang mendapatkan soal mengenai ciri-ciri komet, satelit, dan ada juga yang mengenai asteroid.
18. Soal nomer 18 mengenai atom, ion dan molekul. Misalnya diketahui suatu zat, misalnya Metana (CH4). Soalnya adalah zat tersebut termasuk golongan ion, atom, molekul unsur atau molekul senyawa. Ada juga yang mendapatkan soal mengenai helium (He), kemudian ditanyakan zat tersebut termasuk molekul, kation, atom atau anion. Satu lagi ada juga yang ditanyakan mengenai karbon (C) termasuk golongan yang mana.
19. Soal nomer 19 mengenai larutan asam, basa dan garam. Melalui tabel diberikan beberapa zat yang diuji dengan lakmus merah dan biru. Ditanyakan dari zat-zat tersebut manakah yang termasuk basa atau garam. Boleh jadi pada paket yang lain ditanyakan manakah yang termasuk asam.
20. Soal nomer 20 ditanyakan gas penyebab karat pada kaleng dengan pilihan jawaban hidrogen, oksigen, nitrogen dan helium. Dari berbagai paket yang saya baca, soal nomer 20 ini sama untuk semua paket.
21. Soal nomer 21 mengenai perubahan fisika dan kimia. Diberikan 4 buah pernyataan dan ditanyakan manakah yang termasuk perubahan fisika atau kimia. Gampang benar ya?
Eh...ternyata ada juga yang mendapatkan soal mengenai sifat fisika dan kimia. Ya..masih nyambung ding..hehehe.
22. Soal nomer 22 mengenai zat kimia dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya manakah yang termasuk pemanis sintesis pada sebuah produk minuman. Ada juga yang mendapatkan soal manakah bahan kimia yang terdapat pada produk sabun. Manakah yang termasuk pewarna hijau alami pada suatu produk makanan. Ada juga yang mendapatkan soal bahan kimia pada produk pasta gigi yang berfungsi menguatkan email gigi. Dan paket yang lain, saya yakin pun hampir sama. Zat-zat yang ditanyakan maupun produknya cukup familiar bagi siswa.
23. Soal nomer 23 mengenai zat adiktif dan psikotropika. Misalnya ditanyakan zat adiktif pada teh yang menimbulkan efek stimulan. Atau juga zat kimia pada rokok yang dapat mengiritasi sistem pernapasan. Ada juga yang mendapatkan soal mengenai zat pada ganja yang menimbulkan euforia, Soal yang ketiga ini mungkin agak sulit bagi sebagian siswa. Ya..hanya kurang beruntung saja kali ya mendapatkan soal seperti itu (hehehhe). Eh..ternyata ada juga soal mengenai zat kimia yang mudah terikat dalam hemoglobin, sehingga mengurangi darah mengikat oksigen. Jawabannya sih mudah..cuma heran zat yang dimaksud yaitu dari hasil pembakaran sempurna rokok (nyambung sama materi zat adiktif dan psikotropika) ataukah bentuk pembakaran tidak sempurna yang lain (misal pembakaran kayu, atau akibat knalpot bocor pada motor/mobil).
Untuk soal berikutnya yaitu soal nomer 24 - 40 mengenai biologi saya pending dulu ya?
Smoga postingan ini cukup bermanfaat, bisa menjadi acuan pada pembuatan prediksi UN IPA tahun 2016 mendatang. Tak usah khawatir karena sampai pada soal nomer 23, tidak ada perbedaan yang signifikan antar paket soal. Arsyad Riyadi Juni 07, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
15. Soal nomer 15 mengenai cara pembuatan magnet dengan cara digosok serta cara induksi. Pada soal ditunjukkan sebuah batang besi yang didekatkan dengan batang baja. Batang besi tersebut mengalami induksi sehingga menjadi magnet yang kutub-kutubnya sudah diketahui. Ditanyakan bagaimana pembentukan magnet batang baja agar sesuai dengan gambar. Pilihan jawabannya ditunjukkan pembuatan magnet dengan cara digosok.
Tipe soal yang lain, masih serupa tetapi pilihan jawabannya ditunjukkan pembuatan magnet dengan cara dialiri arus listrik (elektromagnetik).
Saya kira ini tidak ada perbedaan kesulitan yang dialami siswa ketika ada yang mendapatkan soal mengenai pembuatan magnet dengan cara digosok maupun dialiri listrik.
16. Soal nomer 16 mengenai transformator. Diketahui data mengenai dua buah transformator dengan besaran tegangan, kuat arus dan dayanya pada kedua kumparan (primer dan sekunder). Dari data tersebut ditanyakan jenis salah satu transformator tersebut beserta alasannya. Antara soal paket satu dengan yang lainnya, dibedakan angka-angkanya untuk besaran tegangan, kuat arus dan dayanya.
17. Soal nomer 17 ditanyakan mengenai benda langit. Ada 5 buah pernyataan, ada yang mendapatkan soal mengenai ciri-ciri komet, satelit, dan ada juga yang mengenai asteroid.
18. Soal nomer 18 mengenai atom, ion dan molekul. Misalnya diketahui suatu zat, misalnya Metana (CH4). Soalnya adalah zat tersebut termasuk golongan ion, atom, molekul unsur atau molekul senyawa. Ada juga yang mendapatkan soal mengenai helium (He), kemudian ditanyakan zat tersebut termasuk molekul, kation, atom atau anion. Satu lagi ada juga yang ditanyakan mengenai karbon (C) termasuk golongan yang mana.
19. Soal nomer 19 mengenai larutan asam, basa dan garam. Melalui tabel diberikan beberapa zat yang diuji dengan lakmus merah dan biru. Ditanyakan dari zat-zat tersebut manakah yang termasuk basa atau garam. Boleh jadi pada paket yang lain ditanyakan manakah yang termasuk asam.
20. Soal nomer 20 ditanyakan gas penyebab karat pada kaleng dengan pilihan jawaban hidrogen, oksigen, nitrogen dan helium. Dari berbagai paket yang saya baca, soal nomer 20 ini sama untuk semua paket.
21. Soal nomer 21 mengenai perubahan fisika dan kimia. Diberikan 4 buah pernyataan dan ditanyakan manakah yang termasuk perubahan fisika atau kimia. Gampang benar ya?
Eh...ternyata ada juga yang mendapatkan soal mengenai sifat fisika dan kimia. Ya..masih nyambung ding..hehehe.
22. Soal nomer 22 mengenai zat kimia dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya manakah yang termasuk pemanis sintesis pada sebuah produk minuman. Ada juga yang mendapatkan soal manakah bahan kimia yang terdapat pada produk sabun. Manakah yang termasuk pewarna hijau alami pada suatu produk makanan. Ada juga yang mendapatkan soal bahan kimia pada produk pasta gigi yang berfungsi menguatkan email gigi. Dan paket yang lain, saya yakin pun hampir sama. Zat-zat yang ditanyakan maupun produknya cukup familiar bagi siswa.
23. Soal nomer 23 mengenai zat adiktif dan psikotropika. Misalnya ditanyakan zat adiktif pada teh yang menimbulkan efek stimulan. Atau juga zat kimia pada rokok yang dapat mengiritasi sistem pernapasan. Ada juga yang mendapatkan soal mengenai zat pada ganja yang menimbulkan euforia, Soal yang ketiga ini mungkin agak sulit bagi sebagian siswa. Ya..hanya kurang beruntung saja kali ya mendapatkan soal seperti itu (hehehhe). Eh..ternyata ada juga soal mengenai zat kimia yang mudah terikat dalam hemoglobin, sehingga mengurangi darah mengikat oksigen. Jawabannya sih mudah..cuma heran zat yang dimaksud yaitu dari hasil pembakaran sempurna rokok (nyambung sama materi zat adiktif dan psikotropika) ataukah bentuk pembakaran tidak sempurna yang lain (misal pembakaran kayu, atau akibat knalpot bocor pada motor/mobil).
Untuk soal berikutnya yaitu soal nomer 24 - 40 mengenai biologi saya pending dulu ya?
Smoga postingan ini cukup bermanfaat, bisa menjadi acuan pada pembuatan prediksi UN IPA tahun 2016 mendatang. Tak usah khawatir karena sampai pada soal nomer 23, tidak ada perbedaan yang signifikan antar paket soal. Arsyad Riyadi Juni 07, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Baiklah kita lanjutkan saja evaluasi atau sedikit resume mengenai soal-soal UN IPA tahun pelajaran 2014-2015.
8. Soal nomer 8 mengenai hubungan antara massa jenis dengan posisi benda ketika dimasukkan ke dalam air. Sedikit kejutan ternyata yang dikeluarkan soal ini (hukum Archimedes). Kok bukan penerapan hukum Pascal, tekanan hidrostatis maupun yang lainnya. Di salah satu soal disajikan gambar dua buah benda yang berada di dalam zat cair yang diketahui massa jenisnya. Ditanyakan berapa perkiraan massa jenis kedua benda tersebut. Pada paket soal yang lain, malahan ditanyakan massa jenis dari dua buah benda yang dimasukkan ke dalam zat cair dan massa jenis zat cairnya juga. Bendanya sendiri ada yang tenggelam dan ada yang terapung.
9. Soal nomer 9 mengenai getaran. Lumayan juga, yang dikeluarkan pada tahun ini mengenai besaran pada getaran (frekuensi dan amplitudo). Mencari panjang gelombang maupun cepat rambatnya lewat di tahun ini. Sedikit bernapas lega pada sebagian siswa yang menganggap soal gelombang jauh lebih susah ketimbang soal getaran. Mudah-mudahan tidak ada yang terjebak, karena pada soal bandul diayunkan setengah getaran saja dan jarak yang diketahui adalah antara dua simpangan terjauh.
10. Soal nomer 10 mengenai manfaat pemantulan bunyi. Antara paket pun serupa, tidak ada yang menanyakan mengenai besaran fisisnya baik mencari kedalaman air laut mapun jarak 2 buah tebing.
11. Soal nomer 11mengenai cacat lensa dan jenis lensa kacamata yang dibutuhkan berdasarkan gambar pembentukan bayangan pada mata yang mengalami gangguan penglihatan (cacat). Tentunya bayangan yang terbentuk ada yang di depan atau di belakang retina. Dan yang mendapatkan soalnya ada 2 gambar, yaitu gambar sebelum seseorang pakai kacamata dan setelah kacamata semoga tidak menjadi bingung. Jauh lebih mendingan ketika soalnya mengenai besaran fisis, baik mengenai ukuran lensa kacamata yang dibutuhkan ataupun hubungan antara jarak fokus, jarak bayangan, perbesaran dan sifat bayangan pada cermin maupun lensa.
12. Soal nomer 12 mengenai peristiwa listrik statis, yaitu proses pemuatan listrik ketika ada dua benda yang digosokkan. Soalnya bisa dalam bentuk pernyataan/gambar, misalnya batang kaca digosokkan dengan kain sutra atau ada gambar sisir (plastik) beserta dua buah kain yaitu kain sutra dan kain wol. Ditanyakan seputar perpindahan elektron maupun muatan yang dihasilkan.
13. Soal nomer 13 mengenai hukum I Kirchoff. Hufff...yang keder dengan soal-soal rangkaian bisa bernapas lega. Entah apa itu hukum ohm, rangkaian seri..rangkaian paralel..mencari kuat arus utama maupun kuat arus tiap cabang. Belum lagi kalau ada GGL-nya...Aman.
Untuk soal hukum I Kirchoff ini masih sederhana, yaitu diberikan gambar dengan beberapa arus yang mengalir dengan berbagai arah, dan ditanyakan salah satu arusnya.
14. Soal nomet 14 mengenai besarnya energi listrik yang digunakan ketika 3 buah alat dengan spesifikasi tertentu dipakai. Besaran yang diketahui adalah kuat arus, waktu penggunaan dan tegangan listrik yang digunakan. Gampang bukan? Tetapi hati-hati dalam mengerjakan, karena satuan energi yang diinginkan dalam bentuk Joule. Artinya satuan waktunya dirubah dulu ke detik (kalau lupa...kebangetan 1 jam = 3600 detik).
Sampai ini dulu evaluasi soal-soal UN IPA tahun 2014 - 2015, kita tunggu kelanjutanya pada postingan mendatang. Semoga bermanfaat.
Arsyad Riyadi Juni 05, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Soal-soal yang diujikan pada UN IPA tanggal 7 Mei 2015 lalu banyak sekali yang sesuai dengan prediksi maupun kisi-kisi yang selama ini kita pelajari.
Sehingga tidak ada alasan jika siswa-siswa kita nanti, pada saat pengumuman (rencana tanggal 10 Juni 2015) akan mendapatkan nilai yang mengecewakan khususnya untuk UN Mapel IPA.
Kita amati dari beberapa soal dari sekian paket soal.
1. Soal nomer 1 mengenai besaran dan satuan yang sesuai. Tepatnya yang ditanyakan adalah manakah yang termasuk dalam kelompok besaran turunan dan satuannya dalam SI. Ternyata pula, dari 20 paket soal yang saya lihat, untuk nomer 1 semua paket sama soalnya. Di situ ada tabel besaran yaitu ada volume, kuat arus listrik, intensitas cahaya, tegangan listrik dan tekanan dengan berbagai satuan.
2. Soal nomer 2, mirip-mirip juga antar paketnya, yaitu mengenai sifat-sifat zat. Ada yang mendapatkan pertanyaan sifat zat padat, zat cair atau gas. Tetapi polanya sama, yaitu diberikan daftar sifat-sifat zat dan ditanyakan sifat-sifat manakah yang sesuai dengan zat yang ditanyakan.
3. Soal nomer 3, mengenai konversi suhu antara termometer skala C dan F. Ada yang diminta menentukan suhu dalam skala Celcius dan ada yang dalam skala Fahrenheit berdasarkan gambar 2 buah termometer yang hampir sama untuk tiap paket soal.
4. Soal nomer 4, mengenai kalor yaitu berdasarkan grafik pemasanan air, ditanyakan banyaknya kalor yang diperlukan (2 tahap). Secara sekilas, dari sekian paket soalnya sama persis. (Asyik donk...he2)
5. Soal nomer 5, pada semua paket yang saya lihat mendapatkan pertanyaan yang sama, yaitu mengenai kejadian yang berkaitan dengan hukum III Newton. Pertanyaannya sama, tetapi pernyataan berbeda.
6. Soal nomer 6, berkaitan dengan hubungan antara beberapa gaya yang bekerja, usaha yang dilakukan beserta jarak perpindahan benda. Dari sekian paket, yang ditanyakan adalah berapa jarak berpindahan benda. Tentunya dengan gambar dan angka yang berbeda untuk gaya-gaya yang bekerja serta besar usaha yang berbeda juga.
7. Soal nomer 7, mengenai tuas. Gambar tuas yang telah diketahui berat benda, kuasa F dan panjang lengan kuasnya. Pertanyaannya berapa panjang lengan bebannya? Eh...ternyata ada juga yang ditanyakan panjang lengan kuasanya ding. Untuk soal nomer 7 ini, variasi pertanyaan/gambarnya lumayan bervariasi, meskipun yang ditanyakan masalah tuas.
Demikian sekilas ulasan mengenai soal-soal UN IPA Tahun 2014-2015. Pada postingan selanjutnya akan dikupas lagi untuk soal-soal yang lain. Tetapi secara sekilas, tingkat kesulitan soal untuk tiap paket bisa dikatakan seimbang dengan urutan SKL yang sama.
Teringat beberapa tahun yang lalu, soal dibuat bagaimana agar tingkat kesulitannya sama, tetapi tiap paket punya urutan SKL yang berbeda. Hal ini tentunya akhirnya menjadi tidak adil, ketika ada siswa yang mendapatkan paket soal sesuai urutan SKL dan ada yang tidak. Apalagi SKL nya sudah tidak urut, malah soal-soal yang di depan termasuk SKL yang susah, Iya kan? Akhirnya menjadi tidak cukup adil, ketika ada yang mendapat SKL yang mudah sedangkan siswa lain menghadapi soal yang susah dulu,
Arsyad Riyadi Juni 03, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Sehingga tidak ada alasan jika siswa-siswa kita nanti, pada saat pengumuman (rencana tanggal 10 Juni 2015) akan mendapatkan nilai yang mengecewakan khususnya untuk UN Mapel IPA.
Kita amati dari beberapa soal dari sekian paket soal.
1. Soal nomer 1 mengenai besaran dan satuan yang sesuai. Tepatnya yang ditanyakan adalah manakah yang termasuk dalam kelompok besaran turunan dan satuannya dalam SI. Ternyata pula, dari 20 paket soal yang saya lihat, untuk nomer 1 semua paket sama soalnya. Di situ ada tabel besaran yaitu ada volume, kuat arus listrik, intensitas cahaya, tegangan listrik dan tekanan dengan berbagai satuan.
2. Soal nomer 2, mirip-mirip juga antar paketnya, yaitu mengenai sifat-sifat zat. Ada yang mendapatkan pertanyaan sifat zat padat, zat cair atau gas. Tetapi polanya sama, yaitu diberikan daftar sifat-sifat zat dan ditanyakan sifat-sifat manakah yang sesuai dengan zat yang ditanyakan.
3. Soal nomer 3, mengenai konversi suhu antara termometer skala C dan F. Ada yang diminta menentukan suhu dalam skala Celcius dan ada yang dalam skala Fahrenheit berdasarkan gambar 2 buah termometer yang hampir sama untuk tiap paket soal.
4. Soal nomer 4, mengenai kalor yaitu berdasarkan grafik pemasanan air, ditanyakan banyaknya kalor yang diperlukan (2 tahap). Secara sekilas, dari sekian paket soalnya sama persis. (Asyik donk...he2)
5. Soal nomer 5, pada semua paket yang saya lihat mendapatkan pertanyaan yang sama, yaitu mengenai kejadian yang berkaitan dengan hukum III Newton. Pertanyaannya sama, tetapi pernyataan berbeda.
6. Soal nomer 6, berkaitan dengan hubungan antara beberapa gaya yang bekerja, usaha yang dilakukan beserta jarak perpindahan benda. Dari sekian paket, yang ditanyakan adalah berapa jarak berpindahan benda. Tentunya dengan gambar dan angka yang berbeda untuk gaya-gaya yang bekerja serta besar usaha yang berbeda juga.
7. Soal nomer 7, mengenai tuas. Gambar tuas yang telah diketahui berat benda, kuasa F dan panjang lengan kuasnya. Pertanyaannya berapa panjang lengan bebannya? Eh...ternyata ada juga yang ditanyakan panjang lengan kuasanya ding. Untuk soal nomer 7 ini, variasi pertanyaan/gambarnya lumayan bervariasi, meskipun yang ditanyakan masalah tuas.
Demikian sekilas ulasan mengenai soal-soal UN IPA Tahun 2014-2015. Pada postingan selanjutnya akan dikupas lagi untuk soal-soal yang lain. Tetapi secara sekilas, tingkat kesulitan soal untuk tiap paket bisa dikatakan seimbang dengan urutan SKL yang sama.
Teringat beberapa tahun yang lalu, soal dibuat bagaimana agar tingkat kesulitannya sama, tetapi tiap paket punya urutan SKL yang berbeda. Hal ini tentunya akhirnya menjadi tidak adil, ketika ada siswa yang mendapatkan paket soal sesuai urutan SKL dan ada yang tidak. Apalagi SKL nya sudah tidak urut, malah soal-soal yang di depan termasuk SKL yang susah, Iya kan? Akhirnya menjadi tidak cukup adil, ketika ada yang mendapat SKL yang mudah sedangkan siswa lain menghadapi soal yang susah dulu,
Arsyad Riyadi Juni 03, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia