LPIR 2015 sudah di ambang mata. Berdasarkan buku panduan Lomba Penelitian Ilmiah Remaja 2015 SMP yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, naskah diterima paling lambat akhir bulan September 2015. Bagi adik-adik yang masih duduk di SMP maupun para guru pembimbing yang berminat, untuk menyiapkan lagi lebih dini.
Dengan ide-ide yang kreatif, orisinil serta didukung dengan penelitian ilmiah, jangan ragu-raguu tulis laporan Anda dan segera dikirimkan. LPIR ini tentunya cabang yang bergengsi, bukan saja untuk meningkatkan pemahaman kita pada IPTEKS, tetapi sebagai upaya ikut mengembangkan IPTEKS tersebut serta wadah komunikasi dengan bertemu teman-teman peneliti lain se Indonesia.
Tema LPIR 2015
"Meningkatkan Rasa Ingin Tahu Remaja melalui Penelitian Remaja"
Sub Tema :
"Memanfaatkan Sumber Daya yang tersedia di lingkungan sekitar Guna Menumbuhkembangkan inovasi, Invensi, dan Daya Cipta Remaja di Sekolah".
Kategori Lomba
1. Ilmu Pengetahuan Sosial Kemanusiaan dan Seni
2. Ilmu Pengetahuan Alam dan Lingkungan
3. Ilmu Pengetahuan Teknik dan Rekayasa
Sistematika Penulisan Karya Ilmiah
Bagian Awal
1. Halaman Judul
2. Lembar Pengesahan
3. Kata Pengantar
4. Daftar Isi dan daftar lain yang diperlukan
5. Abstrak hasil penelitian
Bagian Inti
1. Pendahuluan, yang meliputi :
a. Latar belakang masalah
b. Perumusan masalah
c. Tujuan dan manfaat penelitian
2. Telaah Pustaka
3. Metode Penelitian
4. Hasil dan Pembahasan
5. Kesimpulan dan Saran
Bagian Akhir
1. Daftar Pustaka
2. Daftar riwayat hidup
3. Lampiran
Karya ilmiah yang dilombakan dikirimkan kepada
Kita bisa mendapatkan ide-ide segar dengan cara lebih peka lagi terhadap lingkungan kita. Menemukan masalah di sana, berhipotesis, melakukan eksperimen, membuat kesimpulan dan jangan lupa tuliskan semuanya dalam bentuk karya ilmiah.
Sebagai rujukan, kita bisa menengok ke belakang karya-karya peneliti muda yang menjadi juara pada LPIR 2014, sebagai berikut :
A. Bidang Studi : Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan
- Kodaya DAYUCHI (Komik seni Budaya Cayak, Melayu, China) dapat meningkatkan wawasan siswa SMP Santu Petrus Pontianak terhadap seni budaya di Kalimantan Barat karya Theodorus Wijaya dari SMP Katolik Santu Petrus Pontianak Kalimantan Barat.
- Road show wayang dongeng tiga bahasa (Inggris, Indonsia dan Jawa)untuk menumbuhkan cinta pada pandangan pertama terhdap wayang dongeng karya Dewi Setyo Rini dari SMPN 3 Jatiyoso Kab. Karanganyar Jawa Tengah
- Transgender dalam seni pertunjukan Arja Bali karya Putu Dyah Intan Prathiwi dari SMP (SLUB) Saraswati 1 Denpasar Bali
- Upaya Melestarikan Motif Tato Suku Dayak Iban di Kalimantan Barat dengan "Smart", Simple and Creative Method (SSCM) karya Alfina dari SMPK Immanuel Pontianak Kalimantan Barat
- Ayahku di dalam akta kelahiranku (Study kasus akta kelahiran anak di luar nika etnis Tionghoa di Selatpanjang Riau) karya Hendi dari SMP Partia Dharma Kab. Kepulauan Meranti Riau
- Dade Ndate : Nyanyian Rakyat Kaili Sulawesi Tengah yang terlupakan oleh Nabila Triana dari SMP Al-Azhar Palu Sulawesi Tengah
- Pola eksistensi Tradisi Bauluak di Sungai Limau Kab.Padang Pariaman karya Alifia Wulandari dari SMPN 2 Kota Pariaman Sumatera Barat
- Anti Selfi Strategis Sebagai Upaya Pencegahan Prilaku Selfie Pada Siswa SMPN 19 Semarang karya Widya Julianingtyas dari SMPN 19 Semarang Jawa Tengah
- Penerapan Media Utak Utik Dalam Meningkatkan Pemahaman Anti Kekerasan Pada Siswa SD karya Ririn Afyara dari SMP Internat Al-Kausar Kab.Sukabumi Jawa Barat
- Budaya MOP sebagai sarana hiburan masyarakat Papua karya Nurul Shafira La Zinu dari SMPN 3 Sorong Kab. Sorong Papua Barat
- Memahami konflik gajah dan manusia di Taman Nasional Way Kambas dan upaya penanggulangannya karya Fadli Irham dari SMP IT Baitul Muslim Kab. Lampung Timur Lampung
- Mipit Kudu Amit, Ngala Kudu Menta Sebuah tradisi yang mengandung nilai-nilai luhur dalam pembentukan karakter positif masyarakat kampung Sampaleun 3 desa Haurgajrug Kec. Cipanas - Lebak karya Isti Afrilianti dari SMPN 2 Cipanas Kab. Lebak Banten
- Upaya Mengentaskan Kemiskinan Masyarakat Desa Hutan Melalui Program "Social Forestry" Dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat yang Berorientasi Pada Pelestarian Hutan karya Shafira Putri Faradina dari UPTD SMPN 1 Sawahan Kab. Nganjuk Jawa Timur
- Analisis Kesalahan Berbahasa Anak (Studi Kasus Terhadap Siswa SMP Methodist Binjai Dengan Bahasa Pertama Bahasa Hokkien) karya Tangge Maler dari SMP S Metodhist Binjai Kota Binjai Sumatera Utara
- Keunikan suku Paser di wilayah perbatasan Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan (Studi Folklor terhadap adat suku Paser di desa Binturung, Kec. Pamukan Utara, Kab. Kotabaru, Kalimantan Selatan karya Binawati dari SMP Bebunga Estate Kab. Kotabaru Kalimantan Selatan
- Keanekaragaman makrozoobentos sebagai indikator pencemaran perairan dampak dari pertambangan pasir besi di Pantai Muara Binuangeun karya Gina Caroline Apriliani dari SMPN 1 Wanasalam Kab. Lebak Banten
- Identifikasi Pencemaran Citarum Menggunakan Citra Peta Google dan Pengamatan Lapangan karya Ayubella Anggraini Leksono dari SMP Taruna Bakti Kota Bandung Jawa Barat
- Bentanol Solusi Cerdas Menurunkan Gas Buang Karbon Monoksida dan Menghemat Konsumsi Bensin karya Vany Citra Nabila dari SMPN 19 Semarang Kota Semarang Jawa Tengah
- Pemanfaatan Limbah Cair Hasil Pengolahan Basah Kopi Arabika Menjadi Bioetanol Sebagai Sumber Energi Terbarukan Di Kawasan Sentra Kopi Rakyat Kabupaten Bondowoso karya Diah Luluk Indriani dari SMPN 1 Maesan Kab. Bondowoso Jawa Timur
- Pemanfaatan Bambu Muda (Dendrocalamus Asper) Untuk Mempercepat Pertumbuhan Kecambah karya Kiki Widyawati dari SMP Permata Insani Islamic School Kab. Tangerang Banten
- Perilaku Laba - Laba Raksasa (Nephila Macculata) Dalam Menghadapi Tantangan Alam karya Muhammad Adam Prabasunu dari SMPN 2 Bantul Kab. Bantul D.I. Yogyakarta
- Pemanfaatan eks lahan pertambangan timah karya Erick Maulidan dari SMPN 9 Pangkalpinang Kota Pangkalpinang Bangka Belitung
- Diujung Kepunahan Korma Rawa (Phoenix Paludosa) Akibat Kerusakan Ekosistem Mangrove Di Kota Langsa karya Rahmad Syawal dari SMPN 5 Langsa Kota Langsa
- Pemanfaatan limbah kulit buah pisang (Musa paradisiaca) sebagai penetral tanah gambut karya Aji Baharsyah dari SMPN 1 Malinau Utara Kab. Malinau Kalimantan Utara
- Pengaruh Ekstrak Daun Kecubung (Datura Metel) Dalam Berbagai Konsentrasi Terhadap Mortalitas Rayap Tanah (Captotermes Kalsshoveni Kemner) Di SMPN 1 Maumere Flores karya Roswita Lodovika Wusu dari SMPN 1 Maumere Kab. Flores Nusa Tenggara Timur
- Minuman Berkhasiat dari Biji Pepaya karya Gregorius Ravendra Prasetyo dari SMP Bakti Idhata Kota Jakarta Selatan DKI Jakarta
- Karakter morfologi daun dan tipe stomata beberapa tanaman peneduh jalan di kota Denpasar karya Ni Ketut Ayu Juni Puspasari dari SMP (SLUB) Saraswati 1 Denpasar Kota Denpasar Bali
- Pengaruh kerapatan tanaman pagar Tehtehan (Acalypha microphylla) Bougenville (Bougenville spectabilis) dan bambu (Bambusa multiplex) dalam meredam kebisingan karya Riyandra Alifna dari SMP Garuda Cendekia Kota Jakarta Selatan DKI Jakarta
- Pemanfataan limbah lokan (polymesoda expansa) sebagai penjernih air gambut karya Ismi Nur Azizah dari SMPN 03 Mukomuko Kab.Mukomuko Bengkulu
- Pembuatan sabum mandi antiseptik semi padat dari daun mimba (Azadirachta indica) karya Citra Bella Septariya dari SMPN 2 Sungailiat Kab. Bangka Barat Bangka Belitung
- Angkota: Aplikasi Mobile Pemesanan dan Informasi Angkutan Umum Berbasis GPS dan Cloud Computing yang Dapat Diakses Dimana Saja dan Kapan Saja karya Mochammad Abdurrozaq H dari SMPN 1 Semarang Kota Semarang Jawa Tengah
- Paving Blok Plastik, Solusi Perkerasan Lahan yang Ramah Lingkungan karya Chisilia Forentina dari SMPN 1 Sukorame Kab. Lamongan Jawa Timur
- Alat pemurnian air laut menggunakan distilasi energi surya karya Hirza Safira dari SMPN 8 Tangerang Selatan Kota Tangerang Selatan Banten
- Pemanfaatan Campuran Buah Harendong, Buah Leunca, dan serai Sebagai Alternatif Bahan Pembuatan Tinta alami karya Muhamad Basit dari SMPN 1 Muncang Kab. Lebak Banten
- Kacamata Teraflu (Terapi Influenza) karya Ferris Prima Nugraha dari SMPK Imanuel Kota Pontianak Kalimantan Barat
- Rancangan Celana Sepatu (Celpa) Untuk Keselamatan Bekerja Petani Di Sawah karya Ika Setya Reynata dari SMPN 3 Candimulyo Kab. Magelang Jawa Tengah
- Rancang Bangun Helm PendeTEKsi Jarak Kenderaan D-Tech (Detector Technology) Sebagai Solusi Inovatif Mengantisipasi Kecalakaan Bagi Pengguna Sepeda Motor karya Syamsul Tamimi P.A dari SMPN 2 Semarang Kota Semarang Jawa Tengah
- Sensor Passive Infrared Receiver (PIR) untuk sistem kunci kamar mandi otomatis dan indikaor keberadaan pengguna karya Rahmat Hidayat dari SMPN 1 Palu Kota Palu Sulawesi Tengah
- Mematikan lampu riting sepeda motor secara otomatis dengan menggunakan rangkaian penunda waktu (Timer) dalam upaya menimimalisir angka kecelakaan lalu lintas akibat kesalahan informasi antar penggunaan kendaraan karya Rhabbeca Dwi Khrishna Dhevi dari SMPN 5 Ponorogo Kab. Ponorogo Jawa Timur
- Pemanfaatan limbah rak telur sebagai alternatif peredam suara genset karya Lailatu Fitriah dari SMP Darul Hijrah Putri Kab. Martapura Kalimantan Selatan
- "Box Exara" Tehnologi alat penyedot bau pada ruangan tertutup dengan koak exhaut fa - arang - sansiviera karya Diego Aryajat dari SMP Permata Insani Islamic School Kab. Tangerang Banten
- Sepatu modifikasi anti becek karya Aditya Pratama dari SMPN 1 Labuhan Badas Kab. Sumbawa Nusa Tenggara Barat
- Deterjen Ramah Limgkungan Dari Ekstra Daun Carica karya Ferizka Azalea Munaf dari SMPN 1 Wonosobo Kab. Wonosobo Jawa Tengah
- Simulasi Pembangkit Listrik Tenaga Angin Dilingkungan Persawahan Untuk Penerangan Lingkungan Sawah Dan Pengusir Burung karya Muhammad Rizqul Aktsar dari SMPN 1 Kota Palu Kota Palu Sulawesi Tengah
- Sarung tangan Refleksi karya Lazuardi Imani dari SMPN 1 Babat Kab. Lamongan Jawa Timur
Dalam pengenalan mengenai peralatan laboratoriun maupun bahan yang praktikum, dibahas :
- Nama alat/bahan
- Bagian-bagian alat
- Kelengkapan alat
- Spesifikasi alat/bahan
- Batas kemampuan alat
- Kegunaan alat/bahan
1. Daftar alat/bahan praktik fisika
No | Kode Alat | Nama | Keterangan |
1 | KAL.41.00 | Meter Dasar | Dilengkapi dengan shunt dan multiplier, digunakan sebagai galvanometer, ammeter atau voltmeter. |
2 | KAL.45 | Multitester | Alat ukur serba guna |
3 | KAL.60 | Catu Daya | Untuk menghasilkan arus litrik dengan tegangan rendah, AC atau DC |
4 | KAL.67/04 | Pemegang Baterai | Untuk baterai ukuran UMI |
5 | KAL.69/04 | Pemegang Bola Lampu | Untuk lampu Mes E10 |
6 | KAL.70/025 | Bola Lampu Mes. E10; 2,5 V - 0,3 A | |
7 | KAL.70/035 | Bola Lampu Mes. E10; 3,5 V - 0,3 A | |
8 | KAL.700/065 | Bola Lampu Mes. E10; 6,3 V - 0,2 A | |
9 | KAL.79/010 | Jepit buaya | Sebagai penghubung terminal |
10 | KAL.85/100 | Kabel kawat, hitam | |
11 | KAL.85/020 | Kabel kawat, merah | |
12 | KAL.88/250 | Kawat konstanta | Digunakan sebagai hambatan atau termokopel |
13 | KAL.90/250 | Kawat nikrom | Digunakan sebagai hambatan atau elemen pemanas |
14 | KAL.92/100 | Kawat Sekering | Untuk pembatas arus |
15 | KAL.94/500 | Kawat tembaga | Untuk membuat kumparan |
16 | KAL.96 | Saklar tipe pisau | Untuk menyambung dan memutuskan arus |
17 | KAL.98/010 | Steker tumpuk, hitam | |
18 | KAL.98/020 | Steker tumpuk, merah | |
19 | KAL.99/010 | Kabel dengan steker tumpuk, hitam | |
20 | KAL.99/020 | Kabel dengan steker tumpuk, merah | |
21 | KEK.15 | Elektrode | Pelat Cu dan Zn. Untuk eksperimen elektrolisis atau elemen Volta |
22 | KHD.21 | Hidrometer, 0,70 - 1,00x0,01 | Untuk mengukur massa jenis zat cair |
23 | KHD.22 | Hidrometer, 0,70 - 1,50x0,01 | Untuk mengukur massa jenis zat cair |
24 | KKA.55 | Kaki tiga | Sebagai penyangga untuk memanasi cawan arau labu |
25 | KKA.64/100 | Kasa | Dari baja anti karat, sebagai alas untuk memanaskan cawan atau labu |
26 | KKW.71 | Stopwatch | Untuk mengukur waktu |
27 | KMD.50 | Model molekul | Untuk menunjukkan ikatan-ikatan dalam molekul |
28 | KMS.15 | Mistar, panjang 1 m lebar 25 mm | |
29 | KNE.23 | Neraca, beban geser 311 g | |
30 | KCP.40 | Pemotong pipa kaca | Berbentuk pisau |
31 | KPK.87 | Penjepit G | Untuk menjepit benda pada papan |
32 | KPL.16/500 | Plastisin | Lilin mainan |
33 | KPP.24/005 | Pipa plastik, diameter 5 mm | |
34 | KPP.24/008 | Pipa plastik, diameter 8 mm | |
35 | KPP.75/010 | Pipet ukur | Untuk memindahkan atau mengambil zat cair dalam jumlah yang dapat diukur |
36 | KSL.32/050 | Silinder ukur plastik, 50 x 1 m3 | |
37 | KSL.32/100 | Silinder ukur plastik, 100 x 1 m3 | |
38 | KSL.40/010 | Silinder ukur kaca, 10 x 0,2 m3 | |
39 | KSL.40/025 | Silinder ukur kaca, 25x 0,5 m3 | |
40 | KSL.40/1000 | Silinder ukur kaca, 1000 x 10 m3 | |
41 | KTE.14 | Termometer tak berskala | Untuk eksperimen membuat termometer |
42 | KTE.40 | Termometer air raksa | |
43 | KTE.58 | Termometer badan | Untuk mengukur suhu badan |
44 | KTE.70 | Termometer dinding, isi alkohol | |
45 | KTE.76 | Termometer maks dan min | Untuk mengetahui suhu maksimum dan minimum pada suatu periode |
46 | FME.27.00 | Beban bercelah pada penggantung, set | Untuk eksperimen gaya |
47 | FME.27.01/001 | Beban bercelah cadangan FME.27.00; 50 g | |
48 | FME.27.02/050 | Beban 50 g | |
49 | FME.27.04/010 | Beban 20 g | |
50 | FME.31.00 | Beban 10 g | |
51 | FME.31.10/001 | Beban bercelah besi, set, penggantung 1 kg, dan beban 5 x 1 kg | |
52 | FME.31.02/002 | Beban | |
53 | FME.37 | Katrol satu roda | Untuk percobaan pesawat sederhana |
54 | FME.40 | Katrol dua roda | Untuk percobaan pesawat sederhana |
55 | FME.43 | Katrol meja berpenjepit | Untuk percobaan gaya dan gerak berubah beraturan |
56 | FME.50.00 | Kit tuas, set dilengkapi dengan pelat bujur sangkar logam | |
57 | FME.50.01/005 | Pelat bujur sangkar logam, pelengkap FME.50.00 | |
58 | FME.60 | Kereta dinamika | Untuk percobaan gaya, gerak, dan momentum |
59 | FME.66 | Pengetik waktu | Untuk mencatat waktu dan jarak tempuh benda |
60 | FME.69 | Pita kertas, kelengkapan FME.66 | |
61 | FSP.18 | Kubus material, 5 buah (alumunium, tembaga, kuningan, besi, plastik/kayu) | |
62 | FSP.26/005 | Dinamometer, 0 - 5x0,1 N | |
63 | FSP.26/010 | Dinamometer, 0 - 10x0,1 N | |
64 | FSP.26/100 | Dinamometer, 0 - 100x5 N | |
65 | FSC.13 | Penyelam kartesian | Untuk memperlihatkan pemindahan tekanan oleh zat cair |
66 | FSC.16.00 | Pesawat Hartl | Untuk menunjukkan tekanan zat cair pada kedalaman yang berbeda |
67 | FSC.35 | Pompa isap | Untuk memperlihatkan cara kerja pompa isap |
68 | FSC.38 | Pompa tekan | Untuk memperlihatkan cara kerja pompa tekan |
69 | FSG.12 | Barometer aneroid | Untuk menunjukkan tekanan udara |
70 | FSG.20 | Alat hukum Boyle | Untuk menunjukkan hubungan antara volume dan tekanan gas pada tempat tertutup |
71 | FSG.26 | Manometer terbuka | Untuk mengukur tekanan gas dalam ruang tertutup |
72 | FGE.16.00 | Sonometer | Untuk menunjukkan ketergantungan tinggi bunyi oada bahan, panjang, tebal dan tegangan senar |
73 | FGE.21 | Garputala | Digunakan dalam eksperimen bunyi |
74 | FGE.22 | Garputala, terpasang pada kotak suara | Untuk menujukkan layangan bunyi |
75 | FGE.35 | Slinki | Untuk menunjukkan berbagai jenis gelombang |
76 | FPT.13.00 | Bangku optik | Untuk percobaan optik |
77 | FPT.19.00 | Kotak cahaya, set | Untuk eksperimen mengenai pemantulan, pembiasan, dan pencampuran warna |
78 | FPT.19.01/012 | Bola lampu, 12 V -24W filamen vertikal untuk FPT.19.00 | |
79 | FPT.30 | Cermin datar | Untuk membuktikan hukum pemantulan cahaya |
80 | FPT.33/015 | Cermin cekung, f = 150 mm | |
81 | FPT.33/030 | Cermin cekung, f = 300 mm | |
82 | FPT.36/015 | Cermin cembung, f = 150 | |
83 | FPT.40 | Balok kaca | Untuk eksperimen pembiasan cahaya |
84 | FPT.50 | Prisma siku-siku (900x450x450) | Untuk eksperimen pembiasan cahaya |
85 | FPT.55 | Prima sama sisi | Untuk eksperimen pembiasan cahaya |
86 | FPT.60/50 | Lensa bikonveks, f = 50 mm, diameter 50 mm | |
87 | FPT.60/150 | Lensa bikonveks, f = 50 mm, diameter 50 mm | |
88 | FPT.60/500 | Lensa bikonveks, f = 50 mm, diameter 50 mm | |
89 | FPT.70/100 | Lensa bikonveks, f = 50 mm, diameter 50 mm | |
90 | FPT.80/100 | Lensa bikonveks, f = 50 mm, diameter 50 mm | |
91 | FCA.15 | Sel matahari | Untuk menunjukkan pengaruh cahaya/matahari yang dapat menghasilkan arus listrik |
92 | FCA.18 | Spektroskop | Untuk mengamati spektrum |
93 | FCA.48.00 | Cakram warna | Untuk menunjukkan perpaduan tujuh warna menjadi warna putih |
94 | FPA.15 | Alat konduksi kalor | Untuk eksperimen perambatan panas |
95 | FPA.21 | Alat konveksi dalam zat cair | Untuk menunjukkan aliran panas pada zat cair |
96 | FPA.34.00 | Alat muai zat cair | Untuk menunjukkan pengaruh kalor terhadap volum zat cair |
97 | FPA.34.01/003 | Bola kaca, cadangan FPA.34.00 | |
98 | FPA.38.00 | Alat muai panjang | Untuk menunjukkan pengaruh kalor terhadap panjang logam |
99 | FPA.38.01/003 | Batang logam, cadangan untuk FPA.38.00 | |
100 | FPA.45 | Bimetal | Untuk menunjukkan perbedaan pemuaian dua macam logam |
101 | FPA.70 | Mesin uap | Untuk menunjukkan prinsip kerja mesin uap |
102 | FLS.31/010 | Hambatan geser/Rheostat, 2 - 10 ohm, 4 A | |
103 | FLS.31/0102 | Hambatan geser/Rheostat, 10 - 100 ohm, 2 A | |
104 | FLS.49/050 | Hambatan tetap, 50 ohm | |
105 | FLS.49/100 | Hambatan tetap, 100 ohm | |
106 | FMA.21 | Magnet batang, berpasangan | |
107 | FMA.35 | Magnet bentuk U, alnico | |
108 | FMA.45 | Botol penabur lada | Untuk menaburkan serbuk besi dalam percobaan melihat garis gaya magnet |
109 | FMA.48 | Kompas pemetaan | Untuk pemetaan garis-garis magnet |
110 | FMA.58 | Kompas magnetik | Untuk mengetahui arah mata angin |
111 | FEM.15 | Bel listrik | Untuk menunjukkan prinsip kerja bel listrik |
112 | FEM.35 | Kumparan Faraday | Untuk eksperimen elektromagnet |
113 | FEM.40 | Motor listrik | Untuk menunjukkan prinsip kerja motor listrik |
114 | FEM.48/020 | Kumparan kawat tembaga, lilitan 300 | |
115 | FEM.48/050 | Kumparan kawat tembaga, lilitan 1200 | |
116 | FAL.40 | Osilator audio | Untuk memperlihatkan perubahan frekuensi yang diterima oleh pengamat apabila sumber bunyi mendekat atau menjauh |
117 | VSF.16 | Slaid, spektrum, 35 mm | Untuk memperlihatkan spektrum emisi yang kontinyu dan garis dan spektrum absorpsi |
118 | VSF.18 | Slaid, struktur atom, 35 mm | Untuk memperlihatkan contoh model-model struktur atom |
119 | FME.51.00 | Kit mekanika | Untuk eksperimen mekanika |
120 | FPA.12.00 | Kit Panas | Untuk eksperimen panas |
121 | FSP.11.00 | Kit Hidrostatika | Untuk eksperimen hidrostatika |
122 | FPT.16.00 | Kit Optika | Untuk eksperimen optika |
123 | FLS.20.00 | Kit Listrik | Untuk eksperimen listrik |
124 | KPK.61 | Perkakas elektronik, set | Untuk pemeliharaan alat elektronik |
125 | KPK.78 | Obeng tukang arloji ( 5 obeng) | |
126 | KPK.92 | Pemotong kaca | Untuk memotong lembaran kaca |
127 | KPK.94 | Pisau pemotong | |
128 | KPK.97 | Timah Solder |
|
Sumber : aboutlabkes.wordpress.com |
b. Alat-alat dari kaca (gelas)
c. Bahan Kimia
d. Listrik
e. Silinder (tabung) gas
f. Hewan Percobaan
g. Mikroorganisme
h. Api
2. Terkena cairan korosif
3. Tertelan zat yang beracun
4. Pingsan
5. Terkena kejutan listrik
6. Gigitan hewan percobaan
7. Kemasukan bakteri patogen
2. Terdapat lorong-lorong yang cukup lebar
3. Tidak ada alat-alat yang menonjol ke lorong-lorong
4. Laboratorium memiliki lemari asap
5. Ventilasi cukup
6. Ada dua pintu keluar dan dapat dikunci dengan baik
7. Pipa air, pipa gas, dan kabel listrik dalam keadaan baik dan teratur pemasangannya
8. Menggunakan kabel listrik yang besarnya sesuai dengan arus yang melaluinya
9. Stop kontak tidak tersembunyi dan mudah diraih
10. Terjadinya fasilitas air yang cukup
11. Tersedianya tempat yang cukup untuk menyimpan alat dan bahan
12. Tersedianya kotak P3K dan alat/bahan untuk memadamkan kebakaran
Untuk penjelasan secara mendetail mengenai keamanan dan keselamatan kerja di laboratorium sekolah, khususnya laboratorium IPA akan dibahas pada postingan yang akan datang.
Melalui buku ini, kita diajak untuk memahami ilmu-ilmu pengetahuan (fisika, kimia, biologi dan astronomi) secara mendasar. Permainan-permaian yang didemontrasikan dalam buku ini didasarkan pada hukum alam yang berlaku. Tentunya dasar pengetahuan akan terpahami dengan baik, jika kita sendiri yang mempraktekannya.
Ada 200 percobaan dalam buku tersebut yang terbagi dalam
- Dari dunia astronomi
- Percobaan dengan tumbuhan
- Kimia dalam rumah tangga
- Percobaan dengan arus listrik
- Bermain dengan listrik statis
- Percobaan dengan kemagnetan
- Tekanan dan aliran udara
- Percobaan dengan panas
- Mengatsir dan menguap
- Dingin dan es
- Berbagai permainan dengan zat cair
- Benda terapung dan gaya apung
- Titik berat dan gaya berat
- Permainan gaya teknik
- Kelembaman benda
- Bermain dengan bunyi dan nada
- Percobaan dengan cahaya
- Indera kita tertipu
Misalkan lagi pada percobaan mengenai tekanan dan aliran udara. Cukup menggunakan sapu tangan, gelas dan air dalam baskom. Untuk membuat roket udara cukup menggunakan botol plastik dan tutupnya, sedotan plastik, plastisin dan jerami. Untuk membuktikan adanya tekanan udara lawan berat angin cukup menggunakan corong, botol, jerami dan air.
Meskipun dengan menggunakan alat dan bahan yang sederhana, tetapi percobaan yang dilakukan pada buku bermain dengan pengetahuan ini sangat bagus menghantarkan bagi siapapun yang melakukan praktek agar dapat menguasai dasar-dasar sains dengan baik.
Selamat mencoba.
Ringkasan materi magnet ini, dibagi menjadi 2 bagian yaitu Kemangnetan dan Induksi Elektromagnet.
Kemagnetan1. Dua kutub magnet yang sejenis tolak menolak, sedangkan kutub yang tidak sejenis tarik-menarik
2. Cara membuat magnet
a. menggosok
b. menggunakan arus listik (elektromagnet)
c. induksi (mendekatkan magnet tanpa menyentuh)
3. Medan magnet adalah ruang di sekitar suatu magnet di mana magnet lain atau benda lain yang mudah dipengaruhi magnet akan mengalami gaya magnetik jika diletakkan dalam ruang tersebut.
4. Kemagnetan bumi
Kutub utara dari magnet batang imajiner terletak di dekat kutub selatan geografi dan kutub selatan dari magnet batang imajiner terletak di dekat kutub utara geografi.
Sudut yang terbentuk antara utara-selatan geografi dengan utara-selatan kompas disebut dudut deklinasi.
Sudut yang terbentuk antara medan magnetik (garis gaya magnet) dengan arah horizontal permukaan bumi disebut sudut inklinasi.
5. Percobaan Oersted
a. Di sekitar penghantar kawat berarus listrik terdapat medan magnet
b. Arah medan magnet bergantung pada arah arus listrik yang mengalir dalam kumparan
Menentukan arah induksi magnet : jika tangan kanan menggenggam penghantar lurus, ibu jari menunjukkan arah arus dan lipatan keempat jari lainnya menunjukkan arah induksi magnet.
6. Elektromagnetik :
Untuk memperkuat elektromagnetik :
- mengganti inti elektomagnetik dengan bahan yang lebih bersifat magnet
- memperbanyak lilitan kumparan
- memperbesar kuat arus
Manfaat :
- Mengangkat rongsokan besi-baja
- bel listrik
- relai magnetik
- pesawat telepon
7. Gaya Lorentz adalah gaya yang dialami penghantar berarus listrik dalam medan magnet.
Besarnya gaya Lorentz
F = B i l
F = gaya Lorentz (N)
B = medan magnet (wb/m2)
i = kuat arus listrik (A)
l = panjang kawat (m)
Arah gaya Lorentz : jika tangan kanan dibuka, ibu jari menunjukkan arah arus i, keempat jari menunjukkan arah medan magnetik B dan arah keluar dari telapak tangan menunjukkan arah F.
Penerapan : motor listrik dan galvanometer
Induksi Elektromagnetik
1. Induksi elektromagnetik disebabkan oleh perubahan jumlah garis gaya magnet yang dicakup dalam kumparan.2. Besarnya GGL induksi dipengaruhi oleh :
a. jumlah lilitan
b. kuat medan magnet yang digunakan
c. mempercepat gerak magnet
Dirumuskan dengan :
ε = ggl iduksi (volt)
N = jumlah lilitan
Φ = perubahan jumlah garis gaya magnet (Wb)
Δt = selang waktu (s)
3. Generator : mengubah energi kinetik menjadi energi gerak
Prinsip kerja : menghasilkan arus listrik dengan cara memutar kumparan di antara celah kutub utara-selatan sebuah magnet.
a. generator arus bolak-balik (AC atau alternator) : terdapat dua cincin luncur
b. generator arus searah (DC) : terdapat satu cincin belah (komutator)
Generator dalam prakteknya memiliki kumparan yang diam (stator) dan magnet yang bergerak (rotor).
Cara memperbesar ggl induksi pada generator :
a. menggunakan magnet yang lebih kuat
b. memakai kumparan dengan lilitan lebih banyak
c. melilit kumparan pada besi lunak
d. memutar kumparan lebih cepat
4. Transformator : mengubah besarnya tegangan AC (bolak-balik)
a. Transformator step-up (penaik tegangan)
VS > VP, NS > NP, IS < IP
b. Transformator step-down (penurun tegangan)
VS < VP, NS < NP, IS > IP
Berlaku :
untuk transformator ideal (ρ=1), berlaku
VP,S = tegangan primer, sekunder (V)
NP,S = jumlah lilitan primer, sekunder
IP,S = arus primer, sekunder (A)
PP,S = daya primer, sekunder (W)
ρ = efisiensi transformator
5. Transmisi listrik jarak jauh
a. dengan sistem tegangan rendah/kuat arus besar
Keuntungan : mengurangi tingkat bahaya
Kerugian :
- efisiensi penyaluran daya rendah : semakin besar arus yang lewat semakin besar energi listrik yang hilang menjadi energi kalor (W = I2Rt)
- tidak ekonomis : membutuhkan kabel yang lebih besar karena energi panas yang timbul besar
b. dengan sistem tegangan tinggi/kuat arus rendah
Keuntungan :
- efisiensi penyaluran daya tinggi : kuat arus yang kecil menyebabkan energi panasnya kecil
- lebih ekonomis : kawat yang dibutuhkan relatif kecil karena arus kecil.
Kelemahan : tingkat bahaya tinggi Arsyad Riyadi Februari 26, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Berikut adalah silabus OSN IPA Tahun 2015 berdasarkan buku panduan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama, Tahun 2014. Materi dari silabus ini merupakan penyempurnaan dari materi silabus tahun sebelumnya.
1. Pengukuran
Pengukuran berbagai besaran yang ada pada diri makhluk hidup, dan lingkungan fisik sekitar sebagai bagian dari observasi serta pentingnya perumusan satuan terstandar dalam pengukuran :
1) Besaran pokok dan besaran turunan.
2) Satuan pokok dan satuan turunan.
3) Sistem satuan
4) Standar satuan
5) Konversi satuan
Klik materinya di sini.
2. Zat dan kalor
Zat serta perubahan fisika dan kimia pada zat yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari :
1) Zat dan wujudnya :
a) Wujud zat dan perubahan wujud zat.
b) Titik lebur dan titik beku, titik didih dan titik embun, titik sublim.
2) Atom, unsur, molekul dan senyawa.
3) Larutan, campuran, asam, basa dan garam.
4) Zat aditif dan adiktif/ psikotropika.
5) Perubahan fisika :
a) Kalor dan perubahan temperatur (kalor jenis dan kapasitas kalor).
b) Kalor dan perubahan wujud (kalor laten, evaporasi).
c) Pemuaian
6) Perubahan kimia
a) Konsep reaksi kimia sederhana .
b) Kimia dalam kehidupan sehari-hari.
7) Perpindahan kalor :
a) Konduksi
b) Konveksi
c) Radiasi
3. Energi
Konsep energi, berbagai sumber energi, energi dari makanan, transformasi energi, metabolisme, pencernaan makanan dan homeostasis :
1) Konsep usaha, energi dan daya
2) Usaha
3) Energi kinetik
4) Energi potensial
5) Hubungan usaha dan perubahan energi mekanik
6) Metabolisme (Respirasi, fotosintesis)
7) Pencernaan makanan
8) Homeostasis
4. Gerak dan Gaya
Gerak dan pengaruh gaya terhadap gerak berdasarkan hukum Newton, serta penerapannya pada gerak
makhluk hidup dan gerak benda dalam kehidupan sehari-hari:
1) Besaran-besaran gerak
2) Gerak lurus
3) Gerak melingkar
4) Gerak parabola
5) Hukum-hukum Newton tentang gerak
6) Pesawat sederhana
7) Sistem gerak pada makhluk hidup
5. Tekanan
Tekanan pada zat cair serta penerapannya pada kehidupan sehari-hari, tekanan darah, difusi
pada peristiwa respirasi dan tekanan osmosis:
1) Tekanan hidrostatis
2) Prinsip Pascal
3) Prinsip Archimedes
4) Tegangan permukaan
5) Sistem peredaran darah
6) Sistem pernafasan
7) Sistem transport pada tumbuhan
6. Getaran, gelombang dan Bunyi
Konsep getaran, gelombang, bunyi, serta penerapannya dalam sistem pendengaran, sistem sonar
pada hewan, dan dalam kehidupan sehari-hari:
1) Getaran
2) Gelombang (mekanik)
3) Bunyi
4) Pendengaran
5) Sistem sonar hewan
7. Cahaya dan Optika
Sifat-sifat cahaya, pembentukan bayangan serta aplikasinya untuk menjelaskan penglihatan manusia,
proses pembentukan bayangan pada mata serangga, serta prinsip kerja alat optik:
1) Cahaya
2) Optik geometrik
3) Optik fisik
4) Alat-alat optik
8. Listrik Magnet
Konsep listrik statis, muatan listrik, potensial listrik, hantaran listrik, karakteristik rangkaian listrik, transmisi energi listrik, sumber-sumber energi listrik alternatif, konsep medan magnet, dan induksi elektromagnetik.
1) Elektrostatika
a) Gejala elektrifikasi
b) Muatan listrik
c) Hukum Coulomb
2) Konduktor, isolator, dan semikonduktor
3) Sumber gaya gerak listrik (ggl) primer dan sekunder
4) Arus dan hambatan listrik
5) Rangkaian sederhana arus searah (rangkaian satu simpal)
6) Rangkaian hambatan seri dan paralel
7) Hukum I dan II Kirchhoff
8) Energi dan daya listrik
9) Magnet dan sifat-sifatnya
10) Medan magnet di sekitar penghantar berarus listrik
11) Gaya magnet pada muatan yang bergerak dalam medan magnet
12) Gaya magnet pada penghantar berarus yang berada dalam medan magnet
13) Ggl induksi
14) Transformator
9. IPBA
Struktur bumi, fenomena gempa bumi, gunung api, dan sistem planet dalam tata surya
1) Sistem tata surya
2) Matahari, Bumi, dan Bulan
3) Litosfir dan Atmosfir
10. Ciri makhluk hidup
1) Asal usul makhluk hidup
2) Ciri-ciri makhluk hidup
3) Perbedaan makhluk hidup dan benda mati
4) Pengukuran pada makhluk hidup
11. Keanekaragaman dan pengelompokkan Makhluk Hidup
1) Dasar-dasar klasifikasi
2) Keanekaragaman tingkat gen, spesies, ekosistem
3) Lima dunia makhluk hidup (Regnum)
4) Penyebab terjadinya keanekaragaman mahkluk hidup
5) Usaha-usaha dan pentingnya pelestarian
12. Organisasi kehidupan
1) Struktur (bagian utama dan ,fungsi organel) dan fungsi sel
2) Perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan (Eukariota), serta sel bakteri (Prokariota)
3) Konsep tingkatan organisasi kehidupan (sel-jaringan-organ-sistem organ-individu)
13. Ekologi
1) Konsep spesies, populasi, komunitas, ekosistem dan biosfer.
2) Peran dan saling ketergantungan organisme dalam ekosistem.
3) Faktor-faktor yang mempengaruhi kelangsungan makhluk hidup
4) Siklus biogeokimia
5) Peranan organisme tanah
6) Pengukuran kesuburan tanah
7) Habitat dan adaptasi makhluk hidup
8) Konsep seleksi alam
9) Konsep pencemaran lingkungan dan usaha-usaha penanggulangannya
10) Hubungan kepadatan manusia terhadap kebutuhan air bersih, udara bersih, pangan, lahan.
11) Pengaruh kepadatan populasi manusia terhadap kerusakan lingkungan
12) Pemanasan global dan dampak bagi ekosistem
13) Pentingnya tanah dan organisme yang hidup di tanah untuk keberlanjutan kehidupan
14. Struktur dan fungsi tumbuhan
1) Sel, jaringan dan organ pada tumbuhan
2) Struktur serta fungsi organ tubuh tumbuhan
3) Pemanfaatan prinsip tekanan pada fisiologi tumbuhan
4) Difusi dan osmosis
5) Jenis hama dan penyakit yang umum menyerang tumbuhan
15. Sistem Ekskresi
1) Sel, jaringan, dan organ yang membentuk sistem ekskresi (struktur dan fungsinya)
2) Sistem ekskresi pada manusia
3) Sistem ekskresi pada hewan vertebrata dan invertebrata
4) Mekanisme pengaturan suhu tubuh
5) Kelainan dan penyakit pada sistem ekskresi manusia
6) Keterkaitan sistem ekskresi dengan sistem yang lainnya
16. Sistem Saraf dan Indera
1) Sel, jaringan, dan organ yang membentuk sistem saraf dan indera (struktur dan fungsinya)
2) Sistem saraf dan indera pada manusia
3) Sistem saraf dan indera pada hewan vertebrata dan invertebrata
4) Kelainan dan penyakit pada sistem saraf dan indera manusia
5) Keterkaiatan sistem saraf dan indera dengan sistem yang lainnya
17. Reproduksi Hewan dan Tumbuhan
1) Sel, jaringan, dan organ yang membentuk sistem reproduksi (struktur dan fungsinya)
2) Sistem reproduksi dan hormon-hormon spesifik yang terlibat
3) Fungsi reproduksi
4) Hubungan reproduksi dan pertumbuhan populasi
5) Penyakit yang berhubungan dengan reproduksi dan upaya pencegahannya
6) Keterkaitan sistem reproduksi dengan sistem yang lainnya.
18. Pewarisan sifat
1) Konsep materi genetik (genom, kromosom, DNA, dan gen)
2) Konsep resesif, dominan, dan intermediet (dominansi tak lengkap)
3) Prinsip dasar persilangan menurut hukum Mendel
4) Penyakit genetik
5) Penerapan pewarisan sifat pada pemuliaan makhluk hidup
19. Bioteknologi
1) Konsep bioteknologi dan cabang-cabang ilmu biologi yang berperan di dalamnya
2) Produk bioteknologi konvensional dan modern yang ramah lingkungan
3) Manfaat dan dampak bioteknologi
4) GMO (genetically modified organisms)
5) Aplikasi teknologi reproduksi
6) Aplikasi bioteknologi pada sektor pangan
20. Forensik
1) Penerapan sains untuk pengungkapan kasus kriminal
2) Sidik jari
3) Identifikasi dalam forensik
4) Penentuan jenis kelamin
5) Tanda-tanda kematian
6) Jenis-jenis kematian
7) Penyebab dan cara kematian
8) Perkiraan waktu kematian korban
9) Pemeriksaan korban kriminalitas
10) Pengambilan sampel
Keterangan : untuk Ilmu Pengetahuan Alam
1. Untuk seleksi kabupaten/kota materi 1 sampai dengan 16
2. Untuk seleksi tingkat provinsi materi 1 sampai dengan 19
3. Untuk seleksi tingkat nasional materi 1 sampai dengan 20
Download Silabus OSN SMP Tahun 2015.
Arsyad Riyadi Februari 25, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Berikut adalah ringkasan materi listrik, yang terdiri dari listrik statis dan listrik dinamis.
Listrik Statis1. Atom terdiri dari inti atom (nukleon) dan elektron (muatan negatif) yang mengelilinginya. Inti atom terdiri dari proton (bermuatan positif) dan neutron (tak bermuatan).
2. Atom bermuatan positif jika kekurangan elektron (jumlah elektron < jumlah proton)
Atom bermuatan negatif jika kelebihan elektron (jumlah elektron > jumlah proton)
Atom bermuatan netral jika jumlah proton = jumlah elektron
3. Cara memberi muatan listrik
a. dengan digosok
Misalnya penggaris plastik yang digosok dengan kain wol akan bermuatan negatif karena elektron dari kain wol pindah ke penggaris.
Batang kaca yang digosok dengan sutra akan bermuatan positif karena elektron dari kaca pindah ke sutra.
b. dengan metode konduksi
Misalnya, dengan menyentuhkan batang bermuatan positif ke ujung logam
c. dengan cara induksi
4. Sifat muatan listrik
Muatan yang sejenis tolak-menolak dan muatan yang tidak sejenis tarik-manarik.
5. Hukum Coulumb :
q = muatan listrik (C)
r = jarak kedua muatan listrik (m)
k = 9.109 N m2/C2
6. Medan listrik adalah daerah di sekitar suatu benda bermuatan listrik di mana benda bermuatan listrik lain yang berada di ruangannya akan mengalami gaya listrik.
7. Induksi listrik adalah pemisahan muatan listrik di dalam suatu penghantar karena penghantar didekati oleh (tanpa menyentuh) benda bermuatan listrik
8. Elektroskop digunakan untuk mengetahui suatu benda bermuatan listrik atau tidak
Elektroskop negatif, jika didekati benda negatif daunnya akan mekar.
Elektroskop negatif, jika didekati benda positif daunnya akan menguncup.
9. Suatu benda yang bermuatan listrik negatif jika dihubungkan ke bumi akan netral karena eklektron dari benda mengalir ke bumi.
Suatu benda yang bermuatan listrik positif jika dihubungkan ke bumi akan netral karena eklektron dari bumi mengalir ke benda.
10. Pada konduktor berongga, muatan listrik hanya tersebar pada bagian luarnya.
Muatan paling rapat terdapat pada bagian permukaan luar konduktor yang paling runcing.
Listrik dinamis
1. Beda potensial listrikatau W = V Q
V = beda potensial (Volt)
W = energi (Joule)
Q = muatan (Coulomb)
2. Sumber arus listrik
a. Elemen Volta
Anoda : pelat tembaga (Cu)
Katoda : pelat seng (Zn)
Lar. elektrolit : asam sulfat encer (H2SO4)
Terjadi polarisasi, yaitu menempelnya gelembung-gelembung gas hidrogen di sekitar pelat tembaga
b. Akumulator
Anoda : timbal dioksida (PbO2)
Katoda : timbal (Pb)
Larutanelektrolit : asam sulfat encer (H2SO4)
Pada saat dipakai terjadi perubahan energi kimia menjadi energi listrik.
Pada saat diisi terjadi perubahan energi listrik menjadi energi kimia.
c. Batu baterai
Anoda : batang karbon (C)
Katoda : pelat seng (Zn)
Larutan elektrolit : pasta amonium klorida (NH4Cl)
Depolarisator : campuran mangan dioksida dan serbuk karbon
3. Untuk mengukur tegangan listrik digunakan voltmeter yang dipasang secara paralel dan untuk mengukur kuat arus listrik digunakan amperemeter yang dipasang secara seri.
4. Gaya gerak listrik (GGL) adalah beda potensial antara kutub-kutub sumber arus listrik ketika tidak mengalirkan arus listrik (saklar terbuka)
Tegangan jepit adalah beda potensial antara kutub-kutub sumber arus listrik ketika mengalirkan arus listrik (saklar tertutup)
Tegangan jepit < ggl
5. Arus listrik didefinisikan sebagai aliran muatan listrik positif (arus konvensional) yang mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah.
Aliran elektron (muatan listrik negatif) mengalir dari potensial rendah ke potensial tinggi.
6. Arus listrik mengalir karena adanya beda potensial.
Besarnya kuat arus listrik :
I = kuat arus listrik (A)
q = muatan (C)
t = selang waktu (s)
7. Hambatan listrik pada kawat penghantar
a. sebanding dengan hambat jenis kawat (ρ)
b. sebanding dengan panjang kawat (l)
c. berbanding terbalik dengan luas penampang kawat (A)
8. Hukum Ohm :
V = I R atau
V = tegangan (Volt)
I = kuat arus listrik (A)
R = hambatan (ohm atau W)
9. Hukum I Kirchoff : ΣImasuk = ΣIkeluar
10. Rangkaian seri resistor (pembagi tegangan)
· I = I1 = I2 = I3
· V = V1 + V2 + V3
· RS = R1 + R2 + …
· untuk n hambatan yang sama berlaku :
RS = n R
11. Rangkaian paralel resistor (pembagi arus)
· V = V1 = V2 = V3
· I = I1 + I2 + I3
·
· untuk n hambatan yang sama :
· untuk dua buah hambatan :
12. GGL dan tegangan jepit :
Vjepit = ε - I r = IR
ε = ggl, r = hambatan dalam
13. Gabungan sumber tegangan :
a. Gabungan seri :
εs = ε1 + ε2 + ε3; rs = r1 + r2 + r3
b. Gabungan paralel :
εp = ε1 = ε2 = ε3
14. Energi dan daya listrik
W = energi listrik (J)
V = tegangan (V)
I = kuat arus listrik (A)
t = waktu (s)
R = hambatan (ohm atau W)
15. Hambatan peralatan listrik
dengan R tetap berlaku
16. Besarnya biaya rekening yang harus dibayarkan ditentukan oleh besarnya energi yang digunakan.
satuan :
1 kwH (kilowatt hour) = 3.600.000 J
Demikianlah ringkasan materi listrik, khususnya untuk tingkat SMP. Semoga bermanfaat.
Arsyad Riyadi Februari 25, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Dalam buku tersebut, pembelajaran fisika dapat dibagi menjadi 6 bagian, yaitu :
1. Mekanika klasik
2. Relativitas
3. Termodinamika
4. Elektromagnet
5. Optik
6. Mekanika Kuantum
Pada mekanika dipelajari materi sebagai berikut :
- Fisika dan pengukurannya
- Gerak dalam 1 Dimensi
- Vektor
- Gerak dalam 2 Dimensi
- Hukum-Hukum tentang Gerak
- Gerak Melingkar dan Penerapan Hukum Newton
- Energi dan Perpindahannya
- Energi Potensial
- Momentum Linier dan Tumbukan
- Rotasi Benda Tegar
- Momentum Angular
- Kesetimbangan Statik dan Elastisitas
- Gravitasi Umum
- Mekanika Fluida
- Gerak Osilasi/Getaran
- Gelombang
- Gelombang Bunyi
- Superposisi dan Gelombang Berdiri
- Suhu
- Panas dan Hukum I Termodinamika
- Teori Kinetik Gas
- Mesin Pemanas, Entropi dan Hukum II Termodinamika
- Medan Listrik
- Hukum Gauss
- Potensial Listrik
- Kapasitansi dan Dielektrik
- Kuat Arus dan Hambatan Listrik
- Arus Searah
- Medan Magnet
- Sumber Medan Magnet
- Hukum Faraday
- Induktasi
- Arus Bolak-Balik
- Gelombang Elektromagnetik
Pada Cahaya dan Optik dipelajari materi sebagai berikut :
- Asal-Usul Cahaya dan Hukum Optik Geometri
- Formasi Image
- Interferensi Gelombang Cahaya
- Pola Difraksi dan Polarisasi
Pada Fisika Modern, dipelajari materi sebagai berikut :
Relativitas
Wow, ternyata fisika dasar cakupannya sangat banyak dan kompleks, Kabar baiknya, hal tersebut bisa dipelajari. Banyak sumber dan sudah ada dasar-dasar yang diberikan saat belajar di tingkat sekolah menengah atas, sekolah menengah pertama bahkan sekolah dasar. Hanya masalah waktu dan pertimbangan kebutuhan serta kesesuaian perkembangan intelektual, sehingga materi fisika itu terus dipelajari dan dikembangkan.
Semangat belajar Fisika ya?
Arsyad Riyadi Februari 25, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Materi tekanan meliputi tekanan pada zat padat, zat cair dan gas.
Persamaaan tekanan :
F = gaya (newton);
A = luas bidang tekan (m2)
P = tekanan (Pascal atau N/m2)
Bejana Berhubungan
Berlaku persamaan :
ρ1 h1 = ρ2 h2
Tekanan Hidrostatis
P = ρ g h
P = tekanan hidrostatis (N/m2)
ρ = massa jenis zat cair (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = kedalaman (m)
Hukum Pascal
Berlaku :
F1 = gaya yang bekerja pada bidang 1 (N)
F2 = gaya yang bekerja pada bidang 2 (N)
A1 = gaya yang bekerja pada bidang 1 (m2)
A2 = gaya yang bekerja pada bidang 1 (m2)
Hukum Archimedes
“Benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair akan mendapatkan gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan.”
FA = ρc g Vc
FA = WU - WA
FA = besar gaya ke atas (N)
ρc = massa jenis zat cair (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
VC = volume benda yang tercelup ke dalam air (m3)
WU = berat benda di udara(N)
WA = berat benda di air (N)
Tekanan Udara
Tekanan udara di permukaan laut rata-rata 1 atm atau 76 cm Hg. Setiap kenaikan 100 m, tekanan udara turun sebesar 1 cm Hg.
Berikut contoh prediksi soal UN IPA SMP tahun 2015 untuk tekanan.
1. Sebuah balok bermassa 120 kg terletak di atas tanah seperti gambar berikut!
Tekanan balok terhadap tanah jika percepatan gravitasi bumi 10 m/s2 adalah ….
A. 125 Pa
B. 250 Pa
C. 1250 Pa
D. 2500 Pa
2. Perhatikan gambar berikut !
Jika percepatan gravitasi di tempat ini sebesar 10 N/kg, maka tekanan hidrostatis tepat mulut ikan tersebut sebesar….
A. 2500 N/m²
B. 3500 N/m²
C. 6000 N/m²
D. 8500 N/m²
3. Perhatikan gambar berikut!
Alat pengangkat hidrolik pada gambar memiliki pengisap, masing-masing dengan luas A1 = 10 cm² dan A2 = 2000 cm². Berat mobil yang akan diangkat 15000 N. Berapa besar gaya F yang harus diberikan pada pengisap kecil ….
A. 7,5 N
B. 50 N
C. 75 N
D. 125 N
4. Sebuah bejana berhubungan diisi air dan minyak seperti pada gambar berikut !
Massa jenis air 1 gr/cm³ dan massa jenis minyak 0,9 gr/cm³, serta ketinggian air 18 cm. Tentukan nilai x!
A. 9 cm
B. 10 cm
C. 18 cm
D. 20 cm
5. Berat benda di udara 20 N ketika dicelupkan ke dalam air mengalami gaya ke atas sebesar 2 N, berat benda sekarang adalah …..
A. 22 N
B. 20 N
C. 18 N
D. 10 N
Untuk sementara kami sajikan 5 soal terlebih dahulu yang bisa dijadikan acuan/prediksi untuk menghadapi UN IPA SMP 2015, khususnya materi tekanan. Selamat belajar.
Arsyad Riyadi Februari 24, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia