Buku Emotional Intelligence : Kecerdasan Emosional
-
Buku Emotional Intelligence : Kecerdasan Emosional
[image: Buku Emotional Intelligence : Kecerdasan Emosional]
Emotional Intelligence - Daniel GolemanBuku ...
Buku Fisika Asyik : Cara Mudah dan Cepat Belajar Praktikum Fisika untuk Siswa SMP, SMK
Penulis : Samekto Budi Pramono
Hal : vi + 282 hlm
ISBN : 978-979-29-5344-2
Penerbit : Andi Yogyakarta
Tahun Terbit : 2016
Buku Fisika ini berisi panduan lengkap praktikum fisika yang memuat bahasan mengenai alat ukur, petunjuk praktikum, petunjuk peragaan pembuktian teori, pembelajaran kreatif, serta program penelitian.
Bagi penulis buku Fisika Asyik ini, pembelajaran akan lebih efektif jika melibatkan berbagai indra. Bukan sekedar ceramah yang didominasi dengan indra penglihatan dan pendengaran saja tetapi melalui metode praktikum.
Pada bagian 1 buku Fisika Asyik ini dikenalkan berbagai alat ukur seperti alat ukur panjang, massa, waktu, suhu, listrik, volume, massa jenis, gaya, tekanan udara dan alat ukur kecepatan alir air.
Pada bagian 2 buku Fisika Asyik dikenalkan berbagai petunjuk praktikum seperti bandul sederhana, tabung resonansi, massa jenis cairan, massa jenis padatan, elastisitas, gaya gesek, pesawat sederhana (tuas, bidang miring, katrol), lensa cembung, prisma, kalorimeter,dan jembatan Wheatstone.
Pada bagian 3 buku Fisika Asyik ini dikupas berbagai pembuktian konsep, seperti pembuktian putaran benda tegar, kesetimbangan, pembuktian tekanan udara, pembuktian kelembaman benda, tegangan permukaan, pembuktian konveksi udara, pembuktian kelembapan udara, pengaruh tekanan pada titik lebur,, pembuktian listrik statis, gaya lorentz, pembuktian elektromagnetik, pembuktian gaya listrik induksi, pembuktian tingkat terang warna serta percobaan Galileo.
Pada bagian 4 buku Fisika Asyik ini dibahas berbagai pembelajaran kreatif mengenai anomali air, tekanan, massa jenis, fluida, hukum Newton, alat optik, listrik dinamis, sifat fisis spektrum warna, sebaiknya anda tahu, penelitian sederhana, serta penyajian data percobaan.
Dalam buku ini juga digunakan pendekatan penggunaan cerpen sains untuk meningkatkan pemahaman siswa secara lebih nyata dan tentunya untuk menghilangkan kejenuhan siswa dalam belajar fisika.
Selamat membaca buku Fisika Asyik ini untuk menghasilkan pembelajaran yang lebih bermakna dan menyenangkan.
Arsyad Riyadi Desember 28, 2017 New Google SEO Bandung, Indonesia
Penulis : Samekto Budi Pramono
Hal : vi + 282 hlm
ISBN : 978-979-29-5344-2
Penerbit : Andi Yogyakarta
Tahun Terbit : 2016
Buku Fisika ini berisi panduan lengkap praktikum fisika yang memuat bahasan mengenai alat ukur, petunjuk praktikum, petunjuk peragaan pembuktian teori, pembelajaran kreatif, serta program penelitian.
Bagi penulis buku Fisika Asyik ini, pembelajaran akan lebih efektif jika melibatkan berbagai indra. Bukan sekedar ceramah yang didominasi dengan indra penglihatan dan pendengaran saja tetapi melalui metode praktikum.
Pada bagian 1 buku Fisika Asyik ini dikenalkan berbagai alat ukur seperti alat ukur panjang, massa, waktu, suhu, listrik, volume, massa jenis, gaya, tekanan udara dan alat ukur kecepatan alir air.
Pada bagian 2 buku Fisika Asyik dikenalkan berbagai petunjuk praktikum seperti bandul sederhana, tabung resonansi, massa jenis cairan, massa jenis padatan, elastisitas, gaya gesek, pesawat sederhana (tuas, bidang miring, katrol), lensa cembung, prisma, kalorimeter,dan jembatan Wheatstone.
Pada bagian 3 buku Fisika Asyik ini dikupas berbagai pembuktian konsep, seperti pembuktian putaran benda tegar, kesetimbangan, pembuktian tekanan udara, pembuktian kelembaman benda, tegangan permukaan, pembuktian konveksi udara, pembuktian kelembapan udara, pengaruh tekanan pada titik lebur,, pembuktian listrik statis, gaya lorentz, pembuktian elektromagnetik, pembuktian gaya listrik induksi, pembuktian tingkat terang warna serta percobaan Galileo.
Pada bagian 4 buku Fisika Asyik ini dibahas berbagai pembelajaran kreatif mengenai anomali air, tekanan, massa jenis, fluida, hukum Newton, alat optik, listrik dinamis, sifat fisis spektrum warna, sebaiknya anda tahu, penelitian sederhana, serta penyajian data percobaan.
Dalam buku ini juga digunakan pendekatan penggunaan cerpen sains untuk meningkatkan pemahaman siswa secara lebih nyata dan tentunya untuk menghilangkan kejenuhan siswa dalam belajar fisika.
Selamat membaca buku Fisika Asyik ini untuk menghasilkan pembelajaran yang lebih bermakna dan menyenangkan.
Arsyad Riyadi Desember 28, 2017 New Google SEO Bandung, Indonesia
Rumus UN Fisika SMP tahun 2017/2018
Rumus UN Fisika SMP ini dibuat sebagai salah satu referensi cepat bagi siswa agar dapat menyelesaikan soal-soal UN, khususnya yang melibatkan penggunaan rumus. Meskipun demikian, janganlah dipahami bahwa soal-soal UN Fisika SMP isinya mengenai penggunaan rumus saja tetapi banyak juga materi yang cukup memerlukan pemahami konsep saja.
Pada postingan mengenai rumus UN Fisika SMP ini dikelompokkan berdasarkan bab-bab atau materi yang diajarkan.
1. Besaran dan pengukuran
Pada materi besaran dan pengukuran tidak ada rumus fisika yang muncul. Pada materi ini lebih banyak pada konversi satuan. Rumus yang ada pada materi pengukuran bukan rumus fisika tetapi matematika, seperti saat menghitung luas maupun volume benda dari hasil pengukuran. Kalaupun harus menentukan massa jenis (massa jenis = massa dibagi volume) lebih difokuskan pada pengukuran massa dan penghitungan volume bendanya. Meskipun demikian, tidak ada salahnya rumus-rumus dasar matematika seperti menentukan luas dan volume benda harus dikuasai dengan baik. Jangan lupa konversi satuan dalam bentuk dasar, persegi (luas), maupun kubik (volume).
2. Zat dan Wujudnya
Pada materi zat dan wujudnya, satu-satunya rumus yang muncul adalah massa jenis. Massa jenis ini didefinisikan sebagai massa dibagi volume. Kadang juga muncul pertanyaan mengenai berat jenis (B.J). Berat jenis ini didefinisikan sebagai berat dibagi volume.
3. Suhu dan Pemuaian
Pada materi suhu sebenarnya lebih banyak ke matematika yaitu konversi satuan dari derajat C : F : R dan K. Asalkan memahami konsep dari dari satuan skala ini, yaitu dengan melihat batas atas-bawah atau perbandingan ke-4 satuan tersebut, akan mudah menyelesaikan soa-soal konversi suhu. Termasuk jika jika diketahui dua jenis termometer yang tidak diketahui skalanya pun akan dapat diselesaikan dengan muda.
Pada materi pemuaian, setidaknya ada 3 jenis rumus yakni pemuaian panjang, pemuaian luas dan pemuaian volume. Ketiga rumus ini sangat mudah dihapalkan karena memang bentuknya sama, hanya beda simbol saja. Misalnya L untuk panjang, A untuk luas dan V untuk volume. Dalam pemuaian panjang dikenal adanya koefisien muai panjang (α), dalam pemuaian luas dikenal adanya koefisien muai luas (β) serta koefisien muai volume (γ) yang ditemukan dalam pemuaian volume.
Ketiga koefisien itu sendiri mempunya hubungan γ = 3α dan β = 2α. Kalau melihat kedua hubungan tersebut bisa kan menentukan hubungan antara γ dan β?
4. Kalor
Pada materi kalor ada dua rumus dasar fisika yang perlu diketahui yaitu kalor yang dibutuhkan saat terjadi perubahan wujud serta kalor yang dibutuhkan saat perubahan suhu.
Saat terjadi perubahan wujud (suhu tetap) seperti saat melebur dikenal Q = m L sedangkan saat menguap dikenal dengan Q = m U. L artinya kalor lebur dan U artinya kalor uap (gampang kan dipahami).
Sedangkan saat terjadi kenaikan suhu (wujud tetap) dikenal rumus Q = m . c. Δt. Rumus ini juga gampang dipahami, karena terjadi perubahan suhu tentunya harus ada Δt (perubahan suhu) yang diartikan sebagai suhu akhir – suhu mula-mula. Namun menggunakan rumus ini juga harus hati-hati, untuk kalor jenis c dilihat apakah zat yang dimaksud berupa kalor jenis es atau kalor jenis air (khusus untuk air).
5. Gerak dan Gaya
Pada materi gerak, rumus fisika dasar yang wajib diketahui adalah hubungan antara perpindahan (atau jarak), kecepatan (atau kelajuan) dan waktu. Hubungan ini dalam gerak lurus beratur dikenal sebagai s = v. t atau v = s/t. Sedangkan untuk geral lurus berubah beraturan (GLBB) diawali dengan memahami konsep percepatan yang didefinisikan sebagai perubahan kecepatan dibagi waktu. Dari rumus ini dapat diturunkan rumus : vt = v0 + a.t atau s = v0.t + ½ at2.
Pada materi gaya, dikenal rumus F = m. a atau a = F/m. Rumus ini merupakan bentuk matematik dari hukum II Newton. Selain itu, konsep resultan gaya juga harus dipahami dengan baik. Secara sederhana resultan gaya diperoleh dengan cara menjumlahkan (jika gaya-gayanya searah) atau mengurangkan (gaya-gayanya berlawanan arah). Tentunya jika kedua gaya atau lebih membentuk sudut tertentu (selain 00 dan 1800) tidak bisa langsung menambah atau mengurangi.
Dalam beberapa kasus juga ditemukan soal-soal fisika yang membutuhkan hubungan antara gaya dengan gerak lurus berubah beraturan (GLBB).
6. Tekanan
Pada materi tekanan dapat dibagi dalam 3 materi yaitu tekanan zat padat, tekanan zat cair serta tekanan gas. Pada tekanan zat padat dikenal rumus P = F/A (tekanan sebagai hasil bagi gaya dengan bidang tekannya).
Pada tekanan zat cair dikenal adanya tekanan hidrostatis, hukum Pascal maupun hukum Archimedes. Ketiganya gampang untuk dibedakan dan pemahaman rumus dasar tekanan akan sangat membantu dalam memahami antara tekanan hidrostatis, hukum Pascal maupun Archimedes.
Pada tekanan gas dikenal hukum Boyle yang menyatakan antara hubungan tekanan (P) dengan volume (V) yang saling berbanding terbalik. (Kalau begitu rumus fisikanya kira-kira apa ya?)
7. Energi, Usaha dan Daya
Materi energi, usaha, dan daya dalam fisika merupakan materi yang saling berhubungan. Materi usaha juga berhubungan dengan gaya yang dapat dirumuskan sebagai : W =F. S (usaha = gaya x perpindahan). Usaha juga dapat diartikan sebagai perubahan energi. Terkait dengan materi energi ada 2 rumus fisika yang wajib diketahui yaitu energi potensial (EP = m g h) dengan energi kinetik (EK=½mv2). Dalam beberapa soal fisika, juga banyak yang menerapkan hukum kekekalan energi. Misalnya sebuah benda yang jatuh dari ketinggian tertentu. Ditanyakan berap energi potensial atau kinetik pada ketinggian tertentu. Atau bahkan mencari kecepatan benda pada saat mencapai posisi tertentu. Jadi pahamilah dengan baik konsep kekekalan energi ini, khususnya hukum kekekalan energi mekanik.
Bagaimana dengan daya? Daya dapat diartikan sebagai usaha dibagi waktu (P = W/t). Daya juga dapat diartikan sebagai kecepatan untuk melakukan usaha (P = F .v).
8. Getaran, Gelombang, dan Bunyi
Untuk materi getaran, rumus fisika dasar yang wajib dipahami dengan baik yaitu menentukan periode atau frekuensi serta hubungan di antara ke duanya.
Sedangkan untuk materi gelombang, selain memahami periode dan frekuensi juga harus memahami cepat rambat gelombang. Cepat rambat gelombang sebenarnya sama dengan rumus kecepatan yang biasa, yaitu v = s/t. Cuma dalam materi gelombang jarak s-nya diganti dengan panjang gelombang (λ), sedangkan waktu t digantikan dengan periode (T). Jadi bukan hal yang susah kan?
Pada materi bunyi sebenarnya mengulangi rumus gelombang. Bukankah bunyi merupakan salah satu bentuk gelombang? Cuma ketika ada kasus pemantulan bunyi ada sedikit penyesuaian, yaitu 2s = v.t atau s = (v.t)/2. Ada faktor angka 2, karena memang gerakannya bolak-balik.
9. Optik dan Alat Optik
Untuk materi optik dikenal hubungan antara jarak benda, jarak bayangan dan jarak fokus. Teman-teman tentunya hapal. Cuma kadang malas mengerjakan soal-soal optik karena harus menyamakan penyebutnya dan sebagainya. Di samping itu ada juga hubungan antara tinggi benda, tinggi bayangan, jarak benda, jarak bayangan dengan perbesaran bayangan (M).
Pada materi alat optik dikenal istilah kekuatan lensa. Ya memang menentukan kekuatan lensa ini sering ditanyakan dalam berbagai soal, termasuk juga variasi di dalamnya misalnya menentukan titik dekat mata ketika tidak memakai kacamata.
10. Listrik Statis
Salah satu rumus fisika yang agak “dihindari” adalah mengenai hukum Coulomb. Bukan karena tidak hapal rumusnya, tetapi pada proses penghitungannya yang dalam banyak hal menggunakan angka bilangan berpangkat. Ya aslinya gampang ketika bisa memahami operasi bilangan berpangkat untuk perkalian, pembagian atau bahkan dalam perpangkatan.
11. Listrik Dinamis
Konsep dasar materi listrik dinamis ini kudu memahami hukum Ohm (I = V/R) serta hukum Kirchoof (khususnya hukum I Kirchoof untuk level soal SMP). Hal lain yang perlu dikuasai dengan baik adalah hubungan antara V, I, dan R dalam rangkaian seri, paralel atau campuran.
Aplikasi lain yang sebenarnya hanya pengembangan yaitu mengenai materi energi serta daya listrik. Materi energi yang sering keluar pada soal UN sebelumnya ketika menentukan besarnya biaya rekening listrik yang harus dibayarkan.
12. Kemagnetan
Pada materi kemagnetan ini jarang menggunakan rumus untuk level SMP (seperti menentukan gaya Lorentz). Tapi ya untuk jaga-jaga harus paham rumus gaya Lorentz. Toh rumusnya gampang yaitu F = B . I . l saja.
Untuk materi induksi elektromagnetik kudu paham dengan baik hubungan antara jumlah lilitan, tegangan dan kuat arus pada transformator. Termasuk juga ketika ditanyakan daya pada rangkaian sekunder, ya ingat-ingat lagi rumus daya listrik.
13. Tata Surya
Pada materi tata surya, rumus yang muncul adalah hubungan antara jarak dan periode pada hukum III Keppler. Tetapi untuk soal UN level SMP kelihatannya belum deh.
Demikian sekilas mengenai rumus UN Fisika SMP tahun 2017/2018 yang harus dikuasi dengan baik. Detil penjabaran rumus ini beserta contoh soal dan pembahasannya, tunggu ya di postingan selanjutnya. Arsyad Riyadi Desember 27, 2017 New Google SEO Bandung, Indonesia
Rumus UN Fisika SMP ini dibuat sebagai salah satu referensi cepat bagi siswa agar dapat menyelesaikan soal-soal UN, khususnya yang melibatkan penggunaan rumus. Meskipun demikian, janganlah dipahami bahwa soal-soal UN Fisika SMP isinya mengenai penggunaan rumus saja tetapi banyak juga materi yang cukup memerlukan pemahami konsep saja.
Pada postingan mengenai rumus UN Fisika SMP ini dikelompokkan berdasarkan bab-bab atau materi yang diajarkan.
1. Besaran dan pengukuran
Pada materi besaran dan pengukuran tidak ada rumus fisika yang muncul. Pada materi ini lebih banyak pada konversi satuan. Rumus yang ada pada materi pengukuran bukan rumus fisika tetapi matematika, seperti saat menghitung luas maupun volume benda dari hasil pengukuran. Kalaupun harus menentukan massa jenis (massa jenis = massa dibagi volume) lebih difokuskan pada pengukuran massa dan penghitungan volume bendanya. Meskipun demikian, tidak ada salahnya rumus-rumus dasar matematika seperti menentukan luas dan volume benda harus dikuasai dengan baik. Jangan lupa konversi satuan dalam bentuk dasar, persegi (luas), maupun kubik (volume).
2. Zat dan Wujudnya
Pada materi zat dan wujudnya, satu-satunya rumus yang muncul adalah massa jenis. Massa jenis ini didefinisikan sebagai massa dibagi volume. Kadang juga muncul pertanyaan mengenai berat jenis (B.J). Berat jenis ini didefinisikan sebagai berat dibagi volume.
3. Suhu dan Pemuaian
Pada materi suhu sebenarnya lebih banyak ke matematika yaitu konversi satuan dari derajat C : F : R dan K. Asalkan memahami konsep dari dari satuan skala ini, yaitu dengan melihat batas atas-bawah atau perbandingan ke-4 satuan tersebut, akan mudah menyelesaikan soa-soal konversi suhu. Termasuk jika jika diketahui dua jenis termometer yang tidak diketahui skalanya pun akan dapat diselesaikan dengan muda.
Pada materi pemuaian, setidaknya ada 3 jenis rumus yakni pemuaian panjang, pemuaian luas dan pemuaian volume. Ketiga rumus ini sangat mudah dihapalkan karena memang bentuknya sama, hanya beda simbol saja. Misalnya L untuk panjang, A untuk luas dan V untuk volume. Dalam pemuaian panjang dikenal adanya koefisien muai panjang (α), dalam pemuaian luas dikenal adanya koefisien muai luas (β) serta koefisien muai volume (γ) yang ditemukan dalam pemuaian volume.
Ketiga koefisien itu sendiri mempunya hubungan γ = 3α dan β = 2α. Kalau melihat kedua hubungan tersebut bisa kan menentukan hubungan antara γ dan β?
4. Kalor
Pada materi kalor ada dua rumus dasar fisika yang perlu diketahui yaitu kalor yang dibutuhkan saat terjadi perubahan wujud serta kalor yang dibutuhkan saat perubahan suhu.
Saat terjadi perubahan wujud (suhu tetap) seperti saat melebur dikenal Q = m L sedangkan saat menguap dikenal dengan Q = m U. L artinya kalor lebur dan U artinya kalor uap (gampang kan dipahami).
Sedangkan saat terjadi kenaikan suhu (wujud tetap) dikenal rumus Q = m . c. Δt. Rumus ini juga gampang dipahami, karena terjadi perubahan suhu tentunya harus ada Δt (perubahan suhu) yang diartikan sebagai suhu akhir – suhu mula-mula. Namun menggunakan rumus ini juga harus hati-hati, untuk kalor jenis c dilihat apakah zat yang dimaksud berupa kalor jenis es atau kalor jenis air (khusus untuk air).
5. Gerak dan Gaya
Pada materi gerak, rumus fisika dasar yang wajib diketahui adalah hubungan antara perpindahan (atau jarak), kecepatan (atau kelajuan) dan waktu. Hubungan ini dalam gerak lurus beratur dikenal sebagai s = v. t atau v = s/t. Sedangkan untuk geral lurus berubah beraturan (GLBB) diawali dengan memahami konsep percepatan yang didefinisikan sebagai perubahan kecepatan dibagi waktu. Dari rumus ini dapat diturunkan rumus : vt = v0 + a.t atau s = v0.t + ½ at2.
Pada materi gaya, dikenal rumus F = m. a atau a = F/m. Rumus ini merupakan bentuk matematik dari hukum II Newton. Selain itu, konsep resultan gaya juga harus dipahami dengan baik. Secara sederhana resultan gaya diperoleh dengan cara menjumlahkan (jika gaya-gayanya searah) atau mengurangkan (gaya-gayanya berlawanan arah). Tentunya jika kedua gaya atau lebih membentuk sudut tertentu (selain 00 dan 1800) tidak bisa langsung menambah atau mengurangi.
Dalam beberapa kasus juga ditemukan soal-soal fisika yang membutuhkan hubungan antara gaya dengan gerak lurus berubah beraturan (GLBB).
6. Tekanan
Pada materi tekanan dapat dibagi dalam 3 materi yaitu tekanan zat padat, tekanan zat cair serta tekanan gas. Pada tekanan zat padat dikenal rumus P = F/A (tekanan sebagai hasil bagi gaya dengan bidang tekannya).
Pada tekanan zat cair dikenal adanya tekanan hidrostatis, hukum Pascal maupun hukum Archimedes. Ketiganya gampang untuk dibedakan dan pemahaman rumus dasar tekanan akan sangat membantu dalam memahami antara tekanan hidrostatis, hukum Pascal maupun Archimedes.
Pada tekanan gas dikenal hukum Boyle yang menyatakan antara hubungan tekanan (P) dengan volume (V) yang saling berbanding terbalik. (Kalau begitu rumus fisikanya kira-kira apa ya?)
7. Energi, Usaha dan Daya
Materi energi, usaha, dan daya dalam fisika merupakan materi yang saling berhubungan. Materi usaha juga berhubungan dengan gaya yang dapat dirumuskan sebagai : W =F. S (usaha = gaya x perpindahan). Usaha juga dapat diartikan sebagai perubahan energi. Terkait dengan materi energi ada 2 rumus fisika yang wajib diketahui yaitu energi potensial (EP = m g h) dengan energi kinetik (EK=½mv2). Dalam beberapa soal fisika, juga banyak yang menerapkan hukum kekekalan energi. Misalnya sebuah benda yang jatuh dari ketinggian tertentu. Ditanyakan berap energi potensial atau kinetik pada ketinggian tertentu. Atau bahkan mencari kecepatan benda pada saat mencapai posisi tertentu. Jadi pahamilah dengan baik konsep kekekalan energi ini, khususnya hukum kekekalan energi mekanik.
Bagaimana dengan daya? Daya dapat diartikan sebagai usaha dibagi waktu (P = W/t). Daya juga dapat diartikan sebagai kecepatan untuk melakukan usaha (P = F .v).
8. Getaran, Gelombang, dan Bunyi
Untuk materi getaran, rumus fisika dasar yang wajib dipahami dengan baik yaitu menentukan periode atau frekuensi serta hubungan di antara ke duanya.
Sedangkan untuk materi gelombang, selain memahami periode dan frekuensi juga harus memahami cepat rambat gelombang. Cepat rambat gelombang sebenarnya sama dengan rumus kecepatan yang biasa, yaitu v = s/t. Cuma dalam materi gelombang jarak s-nya diganti dengan panjang gelombang (λ), sedangkan waktu t digantikan dengan periode (T). Jadi bukan hal yang susah kan?
Pada materi bunyi sebenarnya mengulangi rumus gelombang. Bukankah bunyi merupakan salah satu bentuk gelombang? Cuma ketika ada kasus pemantulan bunyi ada sedikit penyesuaian, yaitu 2s = v.t atau s = (v.t)/2. Ada faktor angka 2, karena memang gerakannya bolak-balik.
9. Optik dan Alat Optik
Untuk materi optik dikenal hubungan antara jarak benda, jarak bayangan dan jarak fokus. Teman-teman tentunya hapal. Cuma kadang malas mengerjakan soal-soal optik karena harus menyamakan penyebutnya dan sebagainya. Di samping itu ada juga hubungan antara tinggi benda, tinggi bayangan, jarak benda, jarak bayangan dengan perbesaran bayangan (M).
Pada materi alat optik dikenal istilah kekuatan lensa. Ya memang menentukan kekuatan lensa ini sering ditanyakan dalam berbagai soal, termasuk juga variasi di dalamnya misalnya menentukan titik dekat mata ketika tidak memakai kacamata.
10. Listrik Statis
Salah satu rumus fisika yang agak “dihindari” adalah mengenai hukum Coulomb. Bukan karena tidak hapal rumusnya, tetapi pada proses penghitungannya yang dalam banyak hal menggunakan angka bilangan berpangkat. Ya aslinya gampang ketika bisa memahami operasi bilangan berpangkat untuk perkalian, pembagian atau bahkan dalam perpangkatan.
11. Listrik Dinamis
Konsep dasar materi listrik dinamis ini kudu memahami hukum Ohm (I = V/R) serta hukum Kirchoof (khususnya hukum I Kirchoof untuk level soal SMP). Hal lain yang perlu dikuasai dengan baik adalah hubungan antara V, I, dan R dalam rangkaian seri, paralel atau campuran.
Aplikasi lain yang sebenarnya hanya pengembangan yaitu mengenai materi energi serta daya listrik. Materi energi yang sering keluar pada soal UN sebelumnya ketika menentukan besarnya biaya rekening listrik yang harus dibayarkan.
12. Kemagnetan
Pada materi kemagnetan ini jarang menggunakan rumus untuk level SMP (seperti menentukan gaya Lorentz). Tapi ya untuk jaga-jaga harus paham rumus gaya Lorentz. Toh rumusnya gampang yaitu F = B . I . l saja.
Untuk materi induksi elektromagnetik kudu paham dengan baik hubungan antara jumlah lilitan, tegangan dan kuat arus pada transformator. Termasuk juga ketika ditanyakan daya pada rangkaian sekunder, ya ingat-ingat lagi rumus daya listrik.
13. Tata Surya
Pada materi tata surya, rumus yang muncul adalah hubungan antara jarak dan periode pada hukum III Keppler. Tetapi untuk soal UN level SMP kelihatannya belum deh.
Demikian sekilas mengenai rumus UN Fisika SMP tahun 2017/2018 yang harus dikuasi dengan baik. Detil penjabaran rumus ini beserta contoh soal dan pembahasannya, tunggu ya di postingan selanjutnya. Arsyad Riyadi Desember 27, 2017 New Google SEO Bandung, Indonesia
Bagi siswa-siswaku yang akan mengikuti Penilaian Tengah Semester (PTS) Gasal kelas VIII khususnya materi IPA Fisika, marilah kita review kembali materi gaya beserta aplikasinya.
Selain materi gaya, juga ada hukum Newton serta usaha dan energi. Tetapi untuk postingan kali ini kita akan belajar bersama-sama mereview materi gaya.
Pengertian Gaya
Gaya dapat diartikan sebagai dorongan atau tarikan. Gaya bisa dibedakan menjadi gaya sentuh dan gaya tak sentuh. Contoh gaya sentuh adalah gaya otot, gaya pegas maupun gaya gesekan. Gaya tak sentuh terjadi karena sentuhan tak langsung, misalnya gaya gravitasi, gaya gaya listrik, maupun gaya magnet. Gaya tak sentuh ini disebut juga dengan medan. Makanya dikenal istilah medan listrik, medan magnet maupun medan gravitasi.
Gaya sentuh disebut juga dengan gaya kontak sedangkan gaya tak sentuh disebut juga sebagai gaya medan.
Pengaruh Gaya
Gaya ini menyebabkan suatu benda yang diam menjadi bergerak. Benda yang bergerak menjadi diam. Benda yang bergerak bisa menjadi dipercepat maupun diperlambat. Gaya juga bisa menyebabkan arah gerak benda berubah. Gaya juga bisa menyebabkan bentuk dan ukuran benda berubah.
Menggambar Gaya
Gaya merupakan besaran vektor, yaitu besaran yang memiliki besar dan arah. Gaya ini dapat digambarkan dengan anak panah. Besar gaya ditunjukkan dengan panjang panah.
Resultan Gaya
Dua buah gaya atau lebih yang bekerja pada suatu vebda
Suatu benda dapat dikenai beberapa gaya sekaligus. Perpaduan gaya-gaya itu membentuk resultan atau gaya total. Gaya-gaya searah dijumlahkan, sedangkan gaya-gaya berlawanan dikurangkan. Untuk SMP materi resultan gaya tidak sampai membentuk sudut tertentu.
Soal-soal latihan
Soal no. 1
Gaya akan menyebabkan perubahan sebagai berikut, kecuali....
A. arah gerak benda
B. bentuk benda
C. berat benda
D. massa benda
Pembahasan
Jawaban D.
Massa benda selalu tetap, jadi tidak dipengaruhi oleh gaya.
Berat benda berubah-ubah dan dipengaruhi oleh gaya gravitasinya. Arah gerak maupun bentuk benda bisa berubah akibat pengaruh gaya.
Soal no. 2
Dua buah gaya yang besarnya masing-masing 30 N dan 40 N. Resultan gaya yang mungkin antara keduanya kecuali...
A. nol
B. 10 N
C. 50 N
D. 70 N
Pembahasan.
Jawaban A.
Gaya-gaya sebesar 30 N dan 40 N akan memiliki resultan sebesar :
10 N jika kedua gaya tersebut berlawanan
50 N jika kedua gaya saling membentuk sudut 900.
70 N jika kedua gaya searah
Soal no. 3
Dua buah gaya sebesar F1 = 50 N dan F2 = 60 N yang berlawanan arah, resultan gaya tersebut sama dengan ....
A. 10 N ke arah F1
B. 10 N ke arah F2
C. 110 N ke arah F1
D. 110 N ke arah F2
Pembahasan
Jawab. B
Resultan kedua gaya tersebut.
R = F1- F2
R = 50 - 60 N (arah ke F2)
Selamat belajar ya. Maaf banyak kekurangan. Ini juga meluangkan waktu menulis postingan ini di Perpusda.
Sumber gambar : https://previews.123rf.com/images/iserg/iserg0912/iserg091200002/6020144-men-push-box-on-white-background-Isolated-3D-image-Stock-Photo.jpg
Arsyad Riyadi September 15, 2017 New Google SEO Bandung, Indonesia
Selain materi gaya, juga ada hukum Newton serta usaha dan energi. Tetapi untuk postingan kali ini kita akan belajar bersama-sama mereview materi gaya.
Pengertian Gaya
Gaya dapat diartikan sebagai dorongan atau tarikan. Gaya bisa dibedakan menjadi gaya sentuh dan gaya tak sentuh. Contoh gaya sentuh adalah gaya otot, gaya pegas maupun gaya gesekan. Gaya tak sentuh terjadi karena sentuhan tak langsung, misalnya gaya gravitasi, gaya gaya listrik, maupun gaya magnet. Gaya tak sentuh ini disebut juga dengan medan. Makanya dikenal istilah medan listrik, medan magnet maupun medan gravitasi.
Gaya sentuh disebut juga dengan gaya kontak sedangkan gaya tak sentuh disebut juga sebagai gaya medan.
Pengaruh Gaya
Gaya ini menyebabkan suatu benda yang diam menjadi bergerak. Benda yang bergerak menjadi diam. Benda yang bergerak bisa menjadi dipercepat maupun diperlambat. Gaya juga bisa menyebabkan arah gerak benda berubah. Gaya juga bisa menyebabkan bentuk dan ukuran benda berubah.
Menggambar Gaya
Gaya merupakan besaran vektor, yaitu besaran yang memiliki besar dan arah. Gaya ini dapat digambarkan dengan anak panah. Besar gaya ditunjukkan dengan panjang panah.
Resultan Gaya
Dua buah gaya atau lebih yang bekerja pada suatu vebda
Suatu benda dapat dikenai beberapa gaya sekaligus. Perpaduan gaya-gaya itu membentuk resultan atau gaya total. Gaya-gaya searah dijumlahkan, sedangkan gaya-gaya berlawanan dikurangkan. Untuk SMP materi resultan gaya tidak sampai membentuk sudut tertentu.
Soal-soal latihan
Soal no. 1
Gaya akan menyebabkan perubahan sebagai berikut, kecuali....
A. arah gerak benda
B. bentuk benda
C. berat benda
D. massa benda
Pembahasan
Jawaban D.
Massa benda selalu tetap, jadi tidak dipengaruhi oleh gaya.
Berat benda berubah-ubah dan dipengaruhi oleh gaya gravitasinya. Arah gerak maupun bentuk benda bisa berubah akibat pengaruh gaya.
Soal no. 2
Dua buah gaya yang besarnya masing-masing 30 N dan 40 N. Resultan gaya yang mungkin antara keduanya kecuali...
A. nol
B. 10 N
C. 50 N
D. 70 N
Pembahasan.
Jawaban A.
Gaya-gaya sebesar 30 N dan 40 N akan memiliki resultan sebesar :
10 N jika kedua gaya tersebut berlawanan
50 N jika kedua gaya saling membentuk sudut 900.
70 N jika kedua gaya searah
Soal no. 3
Dua buah gaya sebesar F1 = 50 N dan F2 = 60 N yang berlawanan arah, resultan gaya tersebut sama dengan ....
A. 10 N ke arah F1
B. 10 N ke arah F2
C. 110 N ke arah F1
D. 110 N ke arah F2
Pembahasan
Jawab. B
Resultan kedua gaya tersebut.
R = F1- F2
R = 50 - 60 N (arah ke F2)
Selamat belajar ya. Maaf banyak kekurangan. Ini juga meluangkan waktu menulis postingan ini di Perpusda.
Sumber gambar : https://previews.123rf.com/images/iserg/iserg0912/iserg091200002/6020144-men-push-box-on-white-background-Isolated-3D-image-Stock-Photo.jpg
Arsyad Riyadi September 15, 2017 New Google SEO Bandung, Indonesia
Sehingga kalau ditemukan adanya ukuran-ukuran lain seperti kecantikan, kekayaan, kegantengan, kehalusan budi, kejujuran, kedisiplinan dianggap bukan besaran dalam fisika.
Seperti pada gambar di samping. Apakah ukuran kecantikannya? Seperti Agnes Monica? Jenifer Lopez? Madonna? Marilyn Monroy? Atau siapapun. Berapa nilai kecantikannya? 10, 80, 100 atau berapa? Terus alat ukurnya apa?
Demikian juga dengan kekayaan. Apakah yang dimaksud orang kaya adalah orang yang memiliki banyak rumah, banyak mobil-mobil mewah, punya apartemen di sana sini, dan sebagainya? Tentunya tidak ada alat ukurnya.
Hal ini berbeda dengan besaran dalam fisika, misalnya panjang. Panjang ini bisa ditunjukkan dengan satuan cm, m, dm,km, km, mil, bahkan tahun cahaya. Dan jelas yang namanya 100 m ya segitu. 1 meter ya segini dan seterusnya. Alat ukurnya pun jelas. Bisa mistar/penggaris, jangka sorong, mikrometer sekrup dan lainnya.
Secara ringkas berikut adalah besaran dan satuan dalam fisika.
1. Panjang memiliki satuan meter (m).
2. Massa memiliki satuan kilogram (kg)
3. Waktu memiliki satuan detik atau sekon (s)
4. Suhu memiliki satuan kelvin (K)
5. Kuat arus listrik memiliki satuan ampere (A)
6. Intensitas cahaya memiliki satuan kandela (Cd)
7. Jumlah zat memiliki satuan mol
Satuan yang dituliskan di atas dalam bentuk SI (Satuan Internasional) atau MKS (meter, kilogram, sekon). Selain ke-7 besaran di atas yang disebut sebagai besaran pokok, nanti akan dikenal juga istilah besaran turunan.
Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari satuan besaran pokok. Misalnya luas yang didefinisikan sebagai panjang x lebar. Lebar juga termasuk panjang, yaitu panjang ke samping. Tetapi lebar dimasukkan ke dalam besaran panjang. Besaran panjang lain selain lebar, misalnya tinggi, kedalaman, jarak, jari-jari, diagonal dan sejenisnya juga masuk besaran panjang.
Sehingga luas = panjang x lebar diturunkan dari besaran panjang.
Pembahasan mengenai besaran turunan bisa ditunggu pada postingan selanjutnya. Selamat belajar. Salam sains.
Sumber gambar :
http://www.akuratpost.com/wp-content/uploads/2015/09/Dapatkan-Kecantikan-Wajah.jpg
Purbalingga Sehati resmi dilaunching oleh Bupati Purbalingga, H Tasdi tepat pada tanntanggal 17 bulan 7 tahun 2017 jam 17.00 lebih 17 menit.
Slogan Purbalingga Sehati ini menggantikan slogan Purbalingga Perwira. Dalam launchingnya ini, bupati Purbalingga menjelaskan latar belakang mengapa ada pergantian. Yang memang sebenarnya selaras dengan visi dan misi kabupaten Purbalingga.
Sehati artinya Sejahtera, Harmonis, Aman, Tertib dan Indah.
Dalam launching Purbalingga Sehati ini, Bupati Purbalingga mengharapkan semua pejabat baik struktural maupun fungsional untuk sehati, satu visi, satu tujuan sehingga masyarakat pun akan melakukan hal yang senada dengan apa yang dilakukan para pimpinan tentunya.
Semoga dengan telah dilaunchingnya Purbalingga Sehati ini, akan membawa masyarakat Purbalingga yang mandiri, berdaya saing menuju masyarakat yang sejahtera dan berakhlak mulia.
Amiin.
Arsyad Riyadi Juli 17, 2017 New Google SEO Bandung, Indonesia
Slogan Purbalingga Sehati ini menggantikan slogan Purbalingga Perwira. Dalam launchingnya ini, bupati Purbalingga menjelaskan latar belakang mengapa ada pergantian. Yang memang sebenarnya selaras dengan visi dan misi kabupaten Purbalingga.
Sehati artinya Sejahtera, Harmonis, Aman, Tertib dan Indah.
Dalam launching Purbalingga Sehati ini, Bupati Purbalingga mengharapkan semua pejabat baik struktural maupun fungsional untuk sehati, satu visi, satu tujuan sehingga masyarakat pun akan melakukan hal yang senada dengan apa yang dilakukan para pimpinan tentunya.
Semoga dengan telah dilaunchingnya Purbalingga Sehati ini, akan membawa masyarakat Purbalingga yang mandiri, berdaya saing menuju masyarakat yang sejahtera dan berakhlak mulia.
Amiin.
Arsyad Riyadi Juli 17, 2017 New Google SEO Bandung, Indonesia