Buku Emotional Intelligence : Kecerdasan Emosional
-
Buku Emotional Intelligence : Kecerdasan Emosional
[image: Buku Emotional Intelligence : Kecerdasan Emosional]
Emotional Intelligence - Daniel GolemanBuku ...
Pewarisan Sifat ini merupakan materi IPA Biologi kelas IX yang diajarkan pada semester genap. Dalam kehidupan sehari-hari kita tentunya sering melihat, menemukan bahkan mengamati kejadian sebagai berikut. Ada anak yang ternyata sama sekali tidak mirip sama sekali dengan orang tuanya. Akhirnya anak tersebut diejek alias diragukan anaknya siapa. Atau juga ada anak laki-laki malah miripnya sama ibunya, sedangkan anak perempuan mirip sama bapaknya. Atau juga kita melihat seekor kucing yang mirip-mirip dengan induknya, meskipun tidak semua.
Hal tersebut di atas bukti adanya pewarisan sifat yang diturunkan baik dari induk jantan dan induk betinanya. Dari kejadian itu, kemudian dikembangkan pada tanaman-tanaman agar diperoleh hasil seperti yang diinginkan.
Sebelum lebih jauh mendalami pewarisan sifat dengan Mendel sebagai tokohnya, marilah kita pahami dulu mengenai konsep gen.
Gen
Gen dapat diartikan sebagai unit hereditas yang mengontrol sifat-sifat individu. Gen ini terbentuk dari asam deoksiribunukleat (ADN) atau deoxyribonucleic acid (DNA). Di dalam DNA ini informasi genetik dari suatu individu dapat diketahui. Pembahasan mengenai DNA akan dikupas lebih lanjut dalam postingan yang lain. DNA ini memiliki susunan kimia makromolekuler kompleks yang terdiri atas molekul gula pentosa (deoksiribosa), asam fosfat, dan basa nitrogen.
Kembali ke Gen. Dulu ada anggapan bahwa keturunan diwariskan melalui darah. Maka dikenal ada keturunan berdarah Cina, berdarah Eropa, berdarah Indonesia, berdarah Jawa dan seterusnya. Bahkan kalau di Indonesia dikenal keturunan berdarah biru alias berdarah ningrat. Ya kalau orang biasa justru yang normal ya..berdarah merah. Ternyata hal ini benar-benar keliru ya? Misalnya ada orang Indonesia yang mendapat transfusi darah dari orang Eropa, ya ternyata ajeg-ajeg saja tidak ada perubahan. Sekali Indonesia ya tetap Indonesia...hihihihi. Atau orang miskin/awam agar agak-agak seperti priyayi minta ditransfusi darah dari keturunan raja. Ya tetap saja darah biru dari keturuanan raja itu tidak bakal menular.
Kita tentunya telah memahami bahwa dalam perkembangbiakan generatif (kawin) diawali dengan peleburan antara inti sel kelamin jantan dan inti sel kelamin betina. Di dalam inti sel terdapat kromosom. Di dalam kromosom inilah terdapat gen atau faktor pembawa sifat keturunan. Nah, jika keturunan yang dihasilkan merupakan hasil peleburan antara inti sel kelamin jantan dan sel kelamin betina tentunya sifat-sifat pada individu tersebut berasal atau membawa sifat-sifat dari kedua induknya.
Jika dalam sebuah keluarga yang terdiri dari 8 bersaudara, boleh jadi 8 anak berambut seperti ibunya, sedang yang 2 mirip bapaknya. Kalau ternyata tidak mirip dengan rambut kedua orang tuanya, bisa jadi dari induk sebelumnya (kakek neneknya) begitu seterusnya. Seperti fenomena anak kembar. Dipercaya kalau ada anak kembar boleh jadi karena orang tuanya ada yang kembar atau kalau tidak ada kakek/neneknya yang kembar atau kalau tidak ada ya kakek/nenek buyutnya ada yang kembar dan begitu selanjutnya.
Untuk konsep kromosom akan dibahas pada postingan berikutnya. Selamat belajar.
Referensi : Sunarto et al. 2004. Sains Biologi Jilid 3 untuk Kelas 3 SMP dan MTs. Tiga Serangkai
Sumber gambar : http://www.genetica4kids.nl/Gen4kids-joomla/images/artikelen/DNA-Gen.jpg
Arsyad Riyadi Februari 12, 2016 New Google SEO Bandung, Indonesia
Hal tersebut di atas bukti adanya pewarisan sifat yang diturunkan baik dari induk jantan dan induk betinanya. Dari kejadian itu, kemudian dikembangkan pada tanaman-tanaman agar diperoleh hasil seperti yang diinginkan.
Sebelum lebih jauh mendalami pewarisan sifat dengan Mendel sebagai tokohnya, marilah kita pahami dulu mengenai konsep gen.
Gen
Kembali ke Gen. Dulu ada anggapan bahwa keturunan diwariskan melalui darah. Maka dikenal ada keturunan berdarah Cina, berdarah Eropa, berdarah Indonesia, berdarah Jawa dan seterusnya. Bahkan kalau di Indonesia dikenal keturunan berdarah biru alias berdarah ningrat. Ya kalau orang biasa justru yang normal ya..berdarah merah. Ternyata hal ini benar-benar keliru ya? Misalnya ada orang Indonesia yang mendapat transfusi darah dari orang Eropa, ya ternyata ajeg-ajeg saja tidak ada perubahan. Sekali Indonesia ya tetap Indonesia...hihihihi. Atau orang miskin/awam agar agak-agak seperti priyayi minta ditransfusi darah dari keturunan raja. Ya tetap saja darah biru dari keturuanan raja itu tidak bakal menular.
Kita tentunya telah memahami bahwa dalam perkembangbiakan generatif (kawin) diawali dengan peleburan antara inti sel kelamin jantan dan inti sel kelamin betina. Di dalam inti sel terdapat kromosom. Di dalam kromosom inilah terdapat gen atau faktor pembawa sifat keturunan. Nah, jika keturunan yang dihasilkan merupakan hasil peleburan antara inti sel kelamin jantan dan sel kelamin betina tentunya sifat-sifat pada individu tersebut berasal atau membawa sifat-sifat dari kedua induknya.
Jika dalam sebuah keluarga yang terdiri dari 8 bersaudara, boleh jadi 8 anak berambut seperti ibunya, sedang yang 2 mirip bapaknya. Kalau ternyata tidak mirip dengan rambut kedua orang tuanya, bisa jadi dari induk sebelumnya (kakek neneknya) begitu seterusnya. Seperti fenomena anak kembar. Dipercaya kalau ada anak kembar boleh jadi karena orang tuanya ada yang kembar atau kalau tidak ada kakek/neneknya yang kembar atau kalau tidak ada ya kakek/nenek buyutnya ada yang kembar dan begitu selanjutnya.
Untuk konsep kromosom akan dibahas pada postingan berikutnya. Selamat belajar.
Referensi : Sunarto et al. 2004. Sains Biologi Jilid 3 untuk Kelas 3 SMP dan MTs. Tiga Serangkai
Sumber gambar : http://www.genetica4kids.nl/Gen4kids-joomla/images/artikelen/DNA-Gen.jpg
Arsyad Riyadi Februari 12, 2016 New Google SEO Bandung, Indonesia
Dalam sebuah bincang-bincang dengan siswa saya mengenai pelajaran fisika baru aku menyadari bahwa dalam banyak hal banyak konsep dari mereka yang tidak sesuai dengan konsep yang ada.
Kesalahan ini boleh jadi, karena dalam mengajarkan kurang berhati-hati atau terlalu menganggap materi yang diajarkan cukup mudah. Atau terlalu fokus pada rumus, sehingga hal yang mendasar terlewatkan.
Seperti saat membahas bidang miring.
Karena terlalu fokus pada gambar, rumus, hubungan antara panjang bidang miring, tinggi bidang miring, rumus keuntungan mekanis malah keliru dalam menafsirkan soal yang sederhana. Hal ini baru saya sadari ketika mereka harus memilih bidang miring mana yang memberikan keuntungan mekanis lebih besar (seperti gambar berikut).
Dalam satu kelas, tidak semua sepakat kalau bidang miring yang sebelah kanan memiliki keuntungan mekanis yang lebih besar.
Terutama siswa laki-laki atau siswa yang merasa memiliki kekuatan yang lebih. Mereka memilih gambar yang sebelah kanan, karena yang sebelah kanan lebih cepat untuk menaikan beban ke atas.
Ya, dipikir-pikir benar juga. Itu kalau bebannya ringan ya mendingan pakai yang kedua. Bahkan kalau perlu ndak usah pakai bidang miring.
Yang keliru dalam pikiran mereka adalah karena memisalkan bebannya kecil dan bidang miringnya hanya untuk menaikan beban yang tidak terlalu tinggi.
Atau secara ringkasnya rancu antara pengertian keuntungan mekanik dengan kecepatan melakukan usaha. Semakin pendek lintasan maka semakin untung. Tanpa memikirkan bebannya berat atau tidak.
Baru setelah dicontohkan kasus mereka harus menaikan beban yang cukup berat barulah tersadar bahwa dengan ketinggian yang sama, akan lebih nyaman menggunakan tangga/bidang miring yang lintasannya lebih panjang.
Tak terbayangkan juga kan, ketika bus mau mencapai puncak gunung dengan cara langsung tancap gas naik tanpa mau menggunakan jalanan yang melingkar. Dijamin gak bakal bus tersebut naik..bisa-bisa ngguling..masuk jurang...penumpangnya entah pergi ke alam lain yang mana.
Kebetulan di sekolah ada 2 tangga, yang satu lebih landai karena menghadap lapangan..dan satunya memang cukup curam karena keterbatasan lahan. Ya dari kedua tangga tersebut..siswa-siswa secara umum menganggap tangga yang landai (yang menghadap lapangan) lebih nyaman buat naik ketimbang tangga yang satunya. Nah lo...
Itulah keuntungan mekanis murid-murid
Arsyad Riyadi Oktober 21, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Kesalahan ini boleh jadi, karena dalam mengajarkan kurang berhati-hati atau terlalu menganggap materi yang diajarkan cukup mudah. Atau terlalu fokus pada rumus, sehingga hal yang mendasar terlewatkan.
Seperti saat membahas bidang miring.
Karena terlalu fokus pada gambar, rumus, hubungan antara panjang bidang miring, tinggi bidang miring, rumus keuntungan mekanis malah keliru dalam menafsirkan soal yang sederhana. Hal ini baru saya sadari ketika mereka harus memilih bidang miring mana yang memberikan keuntungan mekanis lebih besar (seperti gambar berikut).
Dalam satu kelas, tidak semua sepakat kalau bidang miring yang sebelah kanan memiliki keuntungan mekanis yang lebih besar.
Terutama siswa laki-laki atau siswa yang merasa memiliki kekuatan yang lebih. Mereka memilih gambar yang sebelah kanan, karena yang sebelah kanan lebih cepat untuk menaikan beban ke atas.
Ya, dipikir-pikir benar juga. Itu kalau bebannya ringan ya mendingan pakai yang kedua. Bahkan kalau perlu ndak usah pakai bidang miring.
Yang keliru dalam pikiran mereka adalah karena memisalkan bebannya kecil dan bidang miringnya hanya untuk menaikan beban yang tidak terlalu tinggi.
Atau secara ringkasnya rancu antara pengertian keuntungan mekanik dengan kecepatan melakukan usaha. Semakin pendek lintasan maka semakin untung. Tanpa memikirkan bebannya berat atau tidak.
Baru setelah dicontohkan kasus mereka harus menaikan beban yang cukup berat barulah tersadar bahwa dengan ketinggian yang sama, akan lebih nyaman menggunakan tangga/bidang miring yang lintasannya lebih panjang.
Tak terbayangkan juga kan, ketika bus mau mencapai puncak gunung dengan cara langsung tancap gas naik tanpa mau menggunakan jalanan yang melingkar. Dijamin gak bakal bus tersebut naik..bisa-bisa ngguling..masuk jurang...penumpangnya entah pergi ke alam lain yang mana.
Kebetulan di sekolah ada 2 tangga, yang satu lebih landai karena menghadap lapangan..dan satunya memang cukup curam karena keterbatasan lahan. Ya dari kedua tangga tersebut..siswa-siswa secara umum menganggap tangga yang landai (yang menghadap lapangan) lebih nyaman buat naik ketimbang tangga yang satunya. Nah lo...
Itulah keuntungan mekanis murid-murid
Arsyad Riyadi Oktober 21, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Terkait dengan Kisi UN IPA Fisika SMP tahun 2016 dengan materi pengukuran, ada 3 hal yang akan dibahas :
1. Siswa mampu memahami tentang pengukuran
2. Siswa mampu mengaplikasikan pengetahuan tentang pengukuran
3. Siswa mampu bernalar tentang pengukuran.
Ketiga hal tersebut berturut-turut didasarkan pada level kognitif pengetahuan dan pemahaman, level kognitif penalaran dan logika.
Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan besaran yang diukur dengan besaran lain yang menjadi satuan.
Misalnya :
1. Untuk mengisi air sebanyak 1 bak penuh dibutuhkan 100 ember air. Ember di sini dianggap sebagai satuan dari volume.
2. Untuk mengukur panjang tali kita menggunakan penggaris yang panjangnya 1 meter. Ternyata panjang tali tersebut panjang tali tersebut 2,5 nya dari panjang penggaris atau 2,5 meter. Meteran tersebut kita anggap sebagai satuan panjang.
Tentunya standar alat ukur harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Tetap, tidak mengalami perubahan dalam keadaan apa pun
2. Dapat digunakan secara internasional
3. Mudah ditiru
Sekarang marilah kita bahas standar dan alat ukur panjang, massa dan waktu
1. Standar dan Alat Ukur Panjang
Standar panjang internasional yang pertama kali dibuat adalah sebuah batang yang terbuat dari campuran platina-iridium yang disebut meter standar. Meter standar ini disimpan di Lembaga Berat dan Ukuran Internasional (The Internasional Bureau of Weights and Measures) Sevres, dekat Paris. Satu meter didefinisikan sebagai jarak antara dua goresan pada meter standar yang bersuhu 00C.
Standar meter tersebut tidak mudah ditiru dan tidak memadai sehingga diganti. Selanjutnya 1 meter didefinisikan sebagai 1 650 763,73 kali panjang gelombang sinar jingga yang dipancarkan oleh atom-atom gas krypton-86 pada suatu peristiwa lucutan listrik di ruang hampa.
Terakhir tahun 1983, satu meter didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh cahaya dalam ruang hampa dalam selang waktu sekon.
Alat ukur panjang dapat menggunakan mistar, jangka sorong dan mikrometer sekrup.
2. Standar dan Alat Ukur Masa
Standar internasional untuk massa adalah sebuah silinder platina-iridium yang tersimpan di Lembaga Berat dan Ukuran Internasional Sevres, dekat Paris. Kilogram standar tersebut memiliki massa 1 kilogram.
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai satuan yang lain, seperti ons, kuintal dan ton.
1 ons = 0,1 kg
1 kuintal = 100 kg
1 ton = 1.000 kg
Alat ukur massa disebut neraca. Misalnya neraca pasar, neraca dua lengan, neraca tiga lengan, neraca kamar mandi dan neraca elektronik.
3. Standar dan Alat Ukur Waktu
Standar satuan untuk waktua adalah sekon atau detik.
Awalnya 1 sekon ditentukan berdasarkan rotasi bumi. Sehingga 1 sekon dapat didefinisikan sebagai
Sejak ditemukannya jam atom, 1 sekon didefinisikan sebagai selang waktu yang diperlukan oleh atom cesium-133 untuk melakukan getaran sebanyak 9 192 631 770 kali.
Selain detik atau sekon, dalam kehidupan sehari-hari satuan lain yang dipakai adalah menit, jam, hari dan seterusnya.
1 menit = 60 sekon
1 jam = 60 menit = 60 x60 sekon = 3.600 s
1 hari = 24 jam = 24 x 3.600 s = 86.400 s
Alat ukur waktu yang bisa digunakan adalah jam matahari, jam pasir, arloji dan stopwatch serta jam atom.
Untuk contoh soal dan latihannya bersambung ya…
Arsyad Riyadi Oktober 21, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
1. Siswa mampu memahami tentang pengukuran
2. Siswa mampu mengaplikasikan pengetahuan tentang pengukuran
3. Siswa mampu bernalar tentang pengukuran.
Ketiga hal tersebut berturut-turut didasarkan pada level kognitif pengetahuan dan pemahaman, level kognitif penalaran dan logika.
Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan besaran yang diukur dengan besaran lain yang menjadi satuan.
Misalnya :
1. Untuk mengisi air sebanyak 1 bak penuh dibutuhkan 100 ember air. Ember di sini dianggap sebagai satuan dari volume.
2. Untuk mengukur panjang tali kita menggunakan penggaris yang panjangnya 1 meter. Ternyata panjang tali tersebut panjang tali tersebut 2,5 nya dari panjang penggaris atau 2,5 meter. Meteran tersebut kita anggap sebagai satuan panjang.
Tentunya standar alat ukur harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Tetap, tidak mengalami perubahan dalam keadaan apa pun
2. Dapat digunakan secara internasional
3. Mudah ditiru
Sekarang marilah kita bahas standar dan alat ukur panjang, massa dan waktu
1. Standar dan Alat Ukur Panjang
Standar panjang internasional yang pertama kali dibuat adalah sebuah batang yang terbuat dari campuran platina-iridium yang disebut meter standar. Meter standar ini disimpan di Lembaga Berat dan Ukuran Internasional (The Internasional Bureau of Weights and Measures) Sevres, dekat Paris. Satu meter didefinisikan sebagai jarak antara dua goresan pada meter standar yang bersuhu 00C.
Standar meter tersebut tidak mudah ditiru dan tidak memadai sehingga diganti. Selanjutnya 1 meter didefinisikan sebagai 1 650 763,73 kali panjang gelombang sinar jingga yang dipancarkan oleh atom-atom gas krypton-86 pada suatu peristiwa lucutan listrik di ruang hampa.
Terakhir tahun 1983, satu meter didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh cahaya dalam ruang hampa dalam selang waktu sekon.
Alat ukur panjang dapat menggunakan mistar, jangka sorong dan mikrometer sekrup.
Alat Ukur Panjang | Ketelitian | Kegunaan |
Mistar | 0,1 cm | Mengukur panjang sepeti meja, pensil dan sebagainya |
Jangka sorong | 0,01 cm | Mengukur dimensi dalam dan luar suatu benda,misalnya diameter dalam/luar cincin |
Mikrometer sekrup | 0,001 cm | Mengukur diameter luar benda maupun ketebalan benda yang sangat tipis, misalnya tebal kertas atau rambut |
2. Standar dan Alat Ukur Masa
Standar internasional untuk massa adalah sebuah silinder platina-iridium yang tersimpan di Lembaga Berat dan Ukuran Internasional Sevres, dekat Paris. Kilogram standar tersebut memiliki massa 1 kilogram.
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai satuan yang lain, seperti ons, kuintal dan ton.
1 ons = 0,1 kg
1 kuintal = 100 kg
1 ton = 1.000 kg
Alat ukur massa disebut neraca. Misalnya neraca pasar, neraca dua lengan, neraca tiga lengan, neraca kamar mandi dan neraca elektronik.
3. Standar dan Alat Ukur Waktu
Standar satuan untuk waktua adalah sekon atau detik.
Awalnya 1 sekon ditentukan berdasarkan rotasi bumi. Sehingga 1 sekon dapat didefinisikan sebagai
Sejak ditemukannya jam atom, 1 sekon didefinisikan sebagai selang waktu yang diperlukan oleh atom cesium-133 untuk melakukan getaran sebanyak 9 192 631 770 kali.
Selain detik atau sekon, dalam kehidupan sehari-hari satuan lain yang dipakai adalah menit, jam, hari dan seterusnya.
1 menit = 60 sekon
1 jam = 60 menit = 60 x60 sekon = 3.600 s
1 hari = 24 jam = 24 x 3.600 s = 86.400 s
Alat ukur waktu yang bisa digunakan adalah jam matahari, jam pasir, arloji dan stopwatch serta jam atom.
Untuk contoh soal dan latihannya bersambung ya…
Arsyad Riyadi Oktober 21, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Kisi-Kisi UN IPA Fisika SMP Tahun Pelajaran 2015/2016 sudah keluar berdasarkan Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Tentang Kisi-Kisi Ujian Nasional untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Kisi-Kisi UN yang dikembangkan oleh BSNP ini merupakan irisan materi kurikulum 2006 dan 2013. Hal ini terkait dengan terjadinya transisi kurikulum dengan adanya sebagian sekolah yang masih menggunakan lama (2006) dan ada yang menggunakan kurikulum baru (2013). Patut dicatat bahwa pada tahun yang lalu, banyak sekolah yang sudah menggunakan kurikulum 2013, tetapi hanya dilaksanakan selama 1 semester.
Apapun itu, yang lebih penting sekarang adalah bagaimana menyiapkan Ujian Nasional tahun 2016 dengan lebih dini lagi dan tetap mengacu kepada kisi-kisi yang baru.
Berikut kisi-kisi UN IPA Fisika SMP 2015/2016
- konsep zat dan wujudnya
- zat serta perubahannya
- zat aditif, zat adiktif, dan psikotropika
- partikel zat
- pencemaran
- campuran
- larutan
- usaha dan energi
- pesawat sederhana
- suhu dan kalor
- tekanan
- tata surya
- bunyi
- optik
- listrik dan magnet
(catatan : termasuk di dalamnya juga materi kimia)
Oke, mulai sekarang mulailah menyiapkan diri untuk menghadapi UN IPA 2016. Kita awali dengan membedah kisi-kisi UN-nya, mencari referensi, membuat catatan/ringkasan, membuat contoh soal yang sesuai, membuat prediksi sampai akhirnya siap untuk mengikuti UN.
Arsyad Riyadi Oktober 20, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Kisi-Kisi UN yang dikembangkan oleh BSNP ini merupakan irisan materi kurikulum 2006 dan 2013. Hal ini terkait dengan terjadinya transisi kurikulum dengan adanya sebagian sekolah yang masih menggunakan lama (2006) dan ada yang menggunakan kurikulum baru (2013). Patut dicatat bahwa pada tahun yang lalu, banyak sekolah yang sudah menggunakan kurikulum 2013, tetapi hanya dilaksanakan selama 1 semester.
Apapun itu, yang lebih penting sekarang adalah bagaimana menyiapkan Ujian Nasional tahun 2016 dengan lebih dini lagi dan tetap mengacu kepada kisi-kisi yang baru.
Berikut kisi-kisi UN IPA Fisika SMP 2015/2016
Kita bisa melihat adanya perbedaan yang mencolok antara kisi-kisi UN 2015/2016 dengan kisi-kisi UN sebelumnya. Tidak muncul istilah kompetensi maupun indikator. Tantangan buat kita semua, kalau pada kisi-kisi tahun sebelumnya melalu indikator soal-soal yang akan keluar bisa diprediksikan dengan peluang yang besar. Tetapi kalau melihat kisi-kisi sekarang yang seperti ini, nampaknya kesulitan untuk menebak soal mana yang akan keluar.
Pada kisi-kisi UN 2015/2016 dibedakan adanya tingkatan/level kognitif yaitu dari pengetahuan dan pemahaman, aplikasi serta penalaran dan logika. Level kognitif pengetahuan dan pemahaman mencakup pertanyaan mengidentifikasi, menyebutkan, menunjukkan, membedakan, mengelompokkan dan menjelaskan. Level kognitif aplikasi mencakup pertanyaan mengklasifikasi, menginterpretasi, menghitung, mendeskripsikan, memprediksi, mengurutkan, membandingkan, menerapkan dan memodifikasi. Sedangkan untuk level kognitif penalaran dan logika mencakup pertanyaan menemukan, menyimpulkan, menggabungkan, menganalis, memecahkan masalah dan merumuskan.
Untuk materi UN IPA Fisika sendiri dibedakan menjadi 3, yaitu :
1. Pengukuran, Zat dan Sifatnya
- pengukuran
- besaran dan satuan- konsep zat dan wujudnya
- zat serta perubahannya
- zat aditif, zat adiktif, dan psikotropika
- partikel zat
- pencemaran
- campuran
- larutan
2. Mekanika dan Tata Surya
- gerak lurus
- hukum newton- usaha dan energi
- pesawat sederhana
- suhu dan kalor
- tekanan
- tata surya
3. Gelombang, Listrik dan magnet
- getaran dan gelombang- bunyi
- optik
- listrik dan magnet
(catatan : termasuk di dalamnya juga materi kimia)
Oke, mulai sekarang mulailah menyiapkan diri untuk menghadapi UN IPA 2016. Kita awali dengan membedah kisi-kisi UN-nya, mencari referensi, membuat catatan/ringkasan, membuat contoh soal yang sesuai, membuat prediksi sampai akhirnya siap untuk mengikuti UN.
Arsyad Riyadi Oktober 20, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Catatan Mengikuti Bimbingan Teknis Peningkatan Kompetensi Pengelola Laboratorium ini dibuat sebagai bentuk tanggung jawab moral karena banyaknya hal yang didapat dan yang harus dikorbankan untuk mengikuti kegiatan tersebut.
Diawali dengan pemberitahuan dari Dinas Pendidikan Purbalingga agar saya sebagai kepala laboratorium mengikuti acara tersebut. Senang banget rasanya..karena seumur-umur menjadi guru IPA baru mendapat kesempatan mengikuti kegiatan yang sesuai dengan ke IPA an nya. Bukannya tidak pernah, tetapi yang dimaksud di sini adalah penyelenggarannya di luar kota. Kalau kegiatan-kegiatan di dalam kota itu sih biasa, misalnya lewat jalur MGMP IPA Purbalingga. Atau kegiatan di luar kota (misalnya di Semarang, Yogyakarta, Solo, Magelang) sering juga, tetapi lebih banyak berhubungan dengan multimedia/IT.
Kegiatan Bimbingan Teknik itu sendiri dilaksanakan tanggal 12 - 15 Agustus 2015 di Pusdiklat BKK Jawa Tengah, Jalann Supriyadi 37 Semarang. Check in dilaksanakan jam 11.00 - 16.30 WIB.Ya kalau melihat dari peta atau dari software MAPS.ME sudah ada gambaran di mana lokasi tempat kegiatan tersebut.
Lumayan capek juga sih, karena tanggal 8 -9 Agustus baru saja melaksanakan Persami SMP Negeri 2 Pengadegan. Sedangkan tanggal 11 sampai ke rumah pukul 17.30. Kok sampai sore? Pulang sekolah langsung mengikuti rapat dengan anggota BKM (Badan Keswadayaan Masyarakat) Tim 05 Purbalingga. Habis rapat menjembut ibu di terminal yang baru datang dari Kebumen.
Sampai di rumah, mengurusi anak lanang sampai tuntas, kemudian malam sekitar jam 20.00 WIB ke rumah teman (bendahara sekolah) bincang-bincang (sedikit-dikit nggarap) beberapa laporan yang belum selesai. Sekitar jam 22.30 WIB pamit dan pulang di rumah. Sampai rumah siap-siap, packin
Masalah baru muncul, ketika anak-anak kesayangan berkeberatan saya pergi sendiri (baca mereka mau ikut). Akhirnya keberangkatanku menjadi tertunda. Dari pada gugup, akhirnya aku berinisiatif naik motor. Ya..melenceng dari rencana semula untuk naik bus umum. Meski begitu, aku menikmati sekali karena bisa lebih santai berangkatnya, Jam 09.00 WIB kurang sedikit aku berangkat (dua anak saya masih sekolah), Lewat Bukateja yang baru dicor jalannya, Bannjarnegara, Wonosobo, Kretek, Temanggung dan akhirnya lewat Sumowono - Bandungan keluar di Ungaran. Niatnya sih mau lewat jalur bus, tetapi akhirnya lewat Sumowono sambil mengingat kembali perjalanan kurang lebih 1 setengan tahun lalu lewat daerah situ untuk pertama kalinya, Jujur pas dulu,.agak maras, kok gak sampai jalan utama padahal rasanya sudah sangat jauh mengendara. Perjalanan yang sekarang sih sudah sedikit santai.
Memasuki Ungaran, berhenti dulu di POM Bensin, sholat dhuhur + sholat Asyar (dijamak). Perut yang semakin keroncongan tak kupedulikan. Rasanya tidak bakal bisa makan kalau belum sampai tujuan..Kulanjutkan perjalananku. Banyumanik..Ngesrep..Jatingaleh..Metro..terus lurus. Kemudian ada pertigaan satunya ke arah Simpang Lima satunya ke arah Johar. Aku ambil jalan ke arah Johar...nah di sini kekeliruan jalur mulai muncul. Ya berdasarkan peta/maps yang kupunya dan dari tanya beberapa teman, posisinya dari Simpang Lima ke arah timur....terus..terus..kemudian carilah Jalan Supriyadi. Kalau naik bus ya minta turun di pertigaan Supriyadi. Kalau pakai taxi sih langsung ke tujuan.
Aku ambil arah Johar (kalau pengin aman sih ikuti arah ke Simpang Lima)..sedikit-dikit ambil resiko nyasar. Nyata...malah bablas. Tanya sama tukang parkir ya sudah bablas saja..ketemu bundaran muter, hitunglah lampu merah ke-5 kemudian belok kanan. Kususuri jalan yang dimaksud, tanya sama tukang parkir lagi ya...tinggal lampu merah ke-2 belok kanan. Ya oke..akhirnya sampai juga ke Gedung Pusdiklat BKK. Check ini. Dapat nasi box. Ngamar. Sekitar jam 15.20 WIB saat itu.
Siap-siap dan alhamdulillah bisa mengikuti Pembukaan Bimbingan Teknis Peningkatan Kompetensi Pengelola Laboratorium IPA, meskipun dapat duduk di bagian belakang. Posisi kamarku di nomerku 2, di lobby 19 lantai 2 bareng teman dari Boyolali dan Magelang Kota, Ya seneng juga sih..dapat teman baru. (bersambung)
Arsyad Riyadi Agustus 14, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia