Buku Emotional Intelligence : Kecerdasan Emosional
-
Buku Emotional Intelligence : Kecerdasan Emosional
[image: Buku Emotional Intelligence : Kecerdasan Emosional]
Emotional Intelligence - Daniel GolemanBuku ...
Belajar Sains yang Atraktif ini merupakan cara belajar sains yang ditawarkan oleh buku"Dari Galileo sampai Einsten", seperti yang dituliskan oleh Chalis Setyadi.
Ada 5 cara untuk belajar sains yang atraktif, meliputi :
1. Belajar sains dengan melakukan percobaan
2. Belajar sains dengan membaca buku
3. Belajar sains dengan mengamati alam sekitar
4. Belajar sains dengan praktik lapangan
5. Belajar sains dengan alat peraga visual.
Tentunya ke-5 cara belajar sains ini bisa dilakukan secara bersama-sama maupun secara terpisah menyesuakan diri dengan topik yang akan dibahas. Misalnya dalam melakukan percobaan membuat model kapal uap, kita bisa menggabungkan dengan buku-buku fisika yang membahas konsep tekanan, hukum aksi reaksi maupin perubahan energi. Demikian juga sebelum melakukan percobaan-percobaan yang kompleks bisa terlebih dulu melihat video tutorial pada alat peraga visual sehingga sebelum melakukan percobaan sudah mempunyai gambaran awal yang lebih baik.
1. Belajar sains dengan melakukan percobaan
Melakukan berbagai percobaan merupakan salah satu cara terbaik dalam belajar sains. Dalam melakukan percobaan kita dilatih untuk melakukan berbagai tahapan agar tercapai tujuan yang ditargetkan. Misalnya kita melakukan percobaan mengenai cacat mata. Dengan menggunakan susunan lensa maupun layar, kita harus membuktikan bahwa untuk rabun dekat misalnya kita susun sedemikian rupa sehingga didapatkan titik dekat mata penderita tersebut. Setelah itu kita perlu memanipulasi percobaan sedemikian rupa agar bayangan terbentuk di belakang layar (sebagai retinanya). Selanjutnya kita menambahkan lensa cembung sedemikian hingga bayangan akhirnya menjadi jelas dan tepat di layar (retina). Lumayan bukan? Bukan sekedar menghapalkan tetapi akhirnya benar-benar memahami konsep fisika dengan benar.
2. Belajar sains dengan membaca buku
Membaca buku pun bisa menjadi cara yang efektif dalam belajar sains. Ada kalanya kita tidak mungkin melakukan percobaan dalam waktu yang singkat atau mungkin tidak memiliki alat yang dibutuhkan, baik karena langka maupun harganya yang tidak terjangkau. Atau kita sekedar membutuhkan data-data percobaan dengan cepat baik sebagai pembanding maupun data utama. Nah pada saat itulah, kita membutuhkan berbagai buku maupun berbagai jurnal. Buku dan jurnal ini tentunya harus dapat dipertanggungjawabkan isinya.
3. Belajar sains dengan mengamati alam sekitar
Alam sekitar akan menjadi tempat belajar yang menarik, murah, dan bermakna ketika kita mau merencakanan dan memanfaatkannya sebagai sumber belajar sains. Misalnya, adanya pelangi setelah hujan. Kita amati dan kita pikirkan apa yang menjadi penyebabnya, Ataukah ketika melihat air sungai yang tercemar. Kita mengamati dan menganalisa. Apa penyebab kotornya sungai tersebut? Bagaimana dampaknya bagi kehidupan ikan, katak, tumbuhan dan bahkan manusia? Bagaimana cara mengatasi tercemarnya sungai itu? Dan tentunya banyak pertanyaan lain yang bisa buat. Kuncinya adalah kita harus mau melakukan pengamatan secara sungguh-sungguh dan memunculkan sikap selalu ingin tahu serta kritis terhadap segala sesuatunya.
4. Belajar sains dengan praktik lapangan
Adakalanya kita belajar sains melalui praktik lapangan. Misalnya dengan melakukan kunjungan ke taman kota, kebun binatang, pabrik pengolahan limbah, pabrik jamu, pabrik pengolahan logam, sungai, danau, pantai, berbagai museum, taman pintar dan tempat lain. Tentunya segala sesuatunya harus direncanakan terlebih dahulu, Pertanyaan-pertanyaan yang akan ditanyakan maupun dicari jawabnnya sudah disiapkan. Target/tujuan jelas. Sehingga kegiatan yang ditargertkan akan tercapai secara efektif dan efisien. Karena banyak sekali kegiatan kunjungan/wisata/study tour yang akhirnya hanya membuang-buang waktu atau sekedar refreshing semata.
5. Belajar sains dengan alat peraga visual.
Berbagai alat peraga visual dapat kita manfaatkan dengan baik sehingga kita mempunyai gambaran yang lebih nyata. Misalnya model tata surya yang dibuat baik melalui simulasi/animasi komputer maupun model nyata akan menjadikan kita lebih jelas lagi dalam mengamati lintasan/orbit planet ketimbang melalui penjelasan dari guru atau buku.
Selain alat peraga yang dibuat baik menggunakan versi digital (video, animasi, simulasi dan sejenisnya) maupun model biasa (non digital) kita juga bisa memanfaatkan alat yang asli, misalnya melakukan kunjungan ke pabrik. Dan jangan lupakan alam semesta, seperti berbagai jenis batuan, hutan, sawah, perkebunan dan tempat lain merupakan "alat peraga visual" yang sangat baik. Bukan sekedar "alat peraga sebagai model" tetapi benar-benar asli.
Demikian dulu postingan mengenai cara belajar sains yang atraktif semoga bermanfaat dan bisa menjadi motivasi untuk terus belajar sains.
Sumber : Belajar Sains yang Atraktif Arsyad Riyadi Juli 22, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Ada 5 cara untuk belajar sains yang atraktif, meliputi :
1. Belajar sains dengan melakukan percobaan
2. Belajar sains dengan membaca buku
3. Belajar sains dengan mengamati alam sekitar
4. Belajar sains dengan praktik lapangan
5. Belajar sains dengan alat peraga visual.
Tentunya ke-5 cara belajar sains ini bisa dilakukan secara bersama-sama maupun secara terpisah menyesuakan diri dengan topik yang akan dibahas. Misalnya dalam melakukan percobaan membuat model kapal uap, kita bisa menggabungkan dengan buku-buku fisika yang membahas konsep tekanan, hukum aksi reaksi maupin perubahan energi. Demikian juga sebelum melakukan percobaan-percobaan yang kompleks bisa terlebih dulu melihat video tutorial pada alat peraga visual sehingga sebelum melakukan percobaan sudah mempunyai gambaran awal yang lebih baik.
1. Belajar sains dengan melakukan percobaan
Melakukan berbagai percobaan merupakan salah satu cara terbaik dalam belajar sains. Dalam melakukan percobaan kita dilatih untuk melakukan berbagai tahapan agar tercapai tujuan yang ditargetkan. Misalnya kita melakukan percobaan mengenai cacat mata. Dengan menggunakan susunan lensa maupun layar, kita harus membuktikan bahwa untuk rabun dekat misalnya kita susun sedemikian rupa sehingga didapatkan titik dekat mata penderita tersebut. Setelah itu kita perlu memanipulasi percobaan sedemikian rupa agar bayangan terbentuk di belakang layar (sebagai retinanya). Selanjutnya kita menambahkan lensa cembung sedemikian hingga bayangan akhirnya menjadi jelas dan tepat di layar (retina). Lumayan bukan? Bukan sekedar menghapalkan tetapi akhirnya benar-benar memahami konsep fisika dengan benar.
2. Belajar sains dengan membaca buku
Membaca buku pun bisa menjadi cara yang efektif dalam belajar sains. Ada kalanya kita tidak mungkin melakukan percobaan dalam waktu yang singkat atau mungkin tidak memiliki alat yang dibutuhkan, baik karena langka maupun harganya yang tidak terjangkau. Atau kita sekedar membutuhkan data-data percobaan dengan cepat baik sebagai pembanding maupun data utama. Nah pada saat itulah, kita membutuhkan berbagai buku maupun berbagai jurnal. Buku dan jurnal ini tentunya harus dapat dipertanggungjawabkan isinya.
3. Belajar sains dengan mengamati alam sekitar
Alam sekitar akan menjadi tempat belajar yang menarik, murah, dan bermakna ketika kita mau merencakanan dan memanfaatkannya sebagai sumber belajar sains. Misalnya, adanya pelangi setelah hujan. Kita amati dan kita pikirkan apa yang menjadi penyebabnya, Ataukah ketika melihat air sungai yang tercemar. Kita mengamati dan menganalisa. Apa penyebab kotornya sungai tersebut? Bagaimana dampaknya bagi kehidupan ikan, katak, tumbuhan dan bahkan manusia? Bagaimana cara mengatasi tercemarnya sungai itu? Dan tentunya banyak pertanyaan lain yang bisa buat. Kuncinya adalah kita harus mau melakukan pengamatan secara sungguh-sungguh dan memunculkan sikap selalu ingin tahu serta kritis terhadap segala sesuatunya.
4. Belajar sains dengan praktik lapangan
Adakalanya kita belajar sains melalui praktik lapangan. Misalnya dengan melakukan kunjungan ke taman kota, kebun binatang, pabrik pengolahan limbah, pabrik jamu, pabrik pengolahan logam, sungai, danau, pantai, berbagai museum, taman pintar dan tempat lain. Tentunya segala sesuatunya harus direncanakan terlebih dahulu, Pertanyaan-pertanyaan yang akan ditanyakan maupun dicari jawabnnya sudah disiapkan. Target/tujuan jelas. Sehingga kegiatan yang ditargertkan akan tercapai secara efektif dan efisien. Karena banyak sekali kegiatan kunjungan/wisata/study tour yang akhirnya hanya membuang-buang waktu atau sekedar refreshing semata.
5. Belajar sains dengan alat peraga visual.
Berbagai alat peraga visual dapat kita manfaatkan dengan baik sehingga kita mempunyai gambaran yang lebih nyata. Misalnya model tata surya yang dibuat baik melalui simulasi/animasi komputer maupun model nyata akan menjadikan kita lebih jelas lagi dalam mengamati lintasan/orbit planet ketimbang melalui penjelasan dari guru atau buku.
Selain alat peraga yang dibuat baik menggunakan versi digital (video, animasi, simulasi dan sejenisnya) maupun model biasa (non digital) kita juga bisa memanfaatkan alat yang asli, misalnya melakukan kunjungan ke pabrik. Dan jangan lupakan alam semesta, seperti berbagai jenis batuan, hutan, sawah, perkebunan dan tempat lain merupakan "alat peraga visual" yang sangat baik. Bukan sekedar "alat peraga sebagai model" tetapi benar-benar asli.
Demikian dulu postingan mengenai cara belajar sains yang atraktif semoga bermanfaat dan bisa menjadi motivasi untuk terus belajar sains.
Sumber : Belajar Sains yang Atraktif Arsyad Riyadi Juli 22, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Salah satu cara mempelajari sains, khususnya untuk pemula atau tingkat dasar dapat dimulai dengan mengenal berbagai benda dan kejadian yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Kejadian atau peristiwa dalam keseharian bukan sekedar sesuatu yang dibiarkan terjadi tetapi dengan penuh ketekunan, kita bisa banyak belajar mengenai berbagai pengetahuan dan sekaligus melakukan berbagai percobaan-percobaan sederhana dan perbandingan. Setiap orang, tidak terbatas pada umur, dapat menemukan rahasia dalam kehidupan sehari-hari dan sekaligus memecahkannya. Kuncinya hanya satu, yaitu ada keinginan yang besar untuk mau memahami/mengetahui sesuatu.
Berbagai kejadian atau peristiwa yang terkait dalam sains meliputi berbagai hal, seperti berikut ini :
Contoh sederhana yang berjudul "Pengaruh matahari" diceritakan sebuah mobil meluncur di jalan pedalaman dari arah utara ke selatan pada suatu hari di musim semi (Eropa). Salah seorang penumpang begitu kagum dengan indahnya pemandangan pohon-pohon apel yang sedang berbunga di pinggir jalan. Tetapi penumpang lainnya mengatakan bahwa jika kita melewati arah yang berlawanan (selatan ke utara) maka akan didapatkan pemandangan yang lebih menakjubkan.
Karena mobil yang ditumpangi mereka dari arah utara ke selatan, maka hanya bagian utara dari saja yang teramati. Tumbuhan-tumbuhan yang ke arah selatan memiliki cabang yang jauh lebih panjang, daun lebih rimbun serta bunga lebih banyak karena sinar matahari leluasa mengenai bagian itu. Begitu juga lingkaran tahunan dalam batangnya pada sebelah selatan lebih lebar dan lebih banyak jaringan untuk menyalurkan air dan zat makanan.
Buku Rahasia Sehari-hari dari Hans Jurgen Press, akan menjadi salah satu buku yang digunakan untuk mempelajari sains bagi pemula, khususnya pada blog sains media ini. Memang untuk saat ini, kami masih mengumpulkan berbagai referensi yang bisa berisi berbagai pengetahuan-pengetahuan tingkat dasar.
Sumber :
Kejadian atau peristiwa dalam keseharian bukan sekedar sesuatu yang dibiarkan terjadi tetapi dengan penuh ketekunan, kita bisa banyak belajar mengenai berbagai pengetahuan dan sekaligus melakukan berbagai percobaan-percobaan sederhana dan perbandingan. Setiap orang, tidak terbatas pada umur, dapat menemukan rahasia dalam kehidupan sehari-hari dan sekaligus memecahkannya. Kuncinya hanya satu, yaitu ada keinginan yang besar untuk mau memahami/mengetahui sesuatu.
Berbagai kejadian atau peristiwa yang terkait dalam sains meliputi berbagai hal, seperti berikut ini :
- Botani
- Kimia
- Listrik
- Gesekan
- Titik berat
- Tuas
- Kelembaman
- Gaya apung
- Gaya molekul
- Panas
- Hantaran panas
- Es
- Tekanan udara
- Aliran
- Bunyi
- Optik
- Pemantulan
- Pembelokan cahaya
- Mata
- Geometri
Contoh sederhana yang berjudul "Pengaruh matahari" diceritakan sebuah mobil meluncur di jalan pedalaman dari arah utara ke selatan pada suatu hari di musim semi (Eropa). Salah seorang penumpang begitu kagum dengan indahnya pemandangan pohon-pohon apel yang sedang berbunga di pinggir jalan. Tetapi penumpang lainnya mengatakan bahwa jika kita melewati arah yang berlawanan (selatan ke utara) maka akan didapatkan pemandangan yang lebih menakjubkan.
Karena mobil yang ditumpangi mereka dari arah utara ke selatan, maka hanya bagian utara dari saja yang teramati. Tumbuhan-tumbuhan yang ke arah selatan memiliki cabang yang jauh lebih panjang, daun lebih rimbun serta bunga lebih banyak karena sinar matahari leluasa mengenai bagian itu. Begitu juga lingkaran tahunan dalam batangnya pada sebelah selatan lebih lebar dan lebih banyak jaringan untuk menyalurkan air dan zat makanan.
Buku Rahasia Sehari-hari dari Hans Jurgen Press, akan menjadi salah satu buku yang digunakan untuk mempelajari sains bagi pemula, khususnya pada blog sains media ini. Memang untuk saat ini, kami masih mengumpulkan berbagai referensi yang bisa berisi berbagai pengetahuan-pengetahuan tingkat dasar.
Sumber :
Belajar Sains dari Rahasia Sehari-hari
Arsyad Riyadi Juli 21, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Buku Percobaan Sederhana Tentang Waktu dengan bahan Sehari-hari ini berisi berbagai percobaan-percobaan yang berhubungan dengan waktu mulai dari alat-alat yang kuno dan sederhana sampai yang modern dan canggih. Masalah waktu ini sangat mendasar sekali, terkait dengan fenomena alam seperti perputaran bumi pada porosnya maupun gerakan matahari mengelilingi matahari.
Buku Percobaan Sederhana Tentang Waktu ini menjadi salah satu referensi untuk mempelajari sains dengan cara menarik, sederhta.ana dan menyenangkan. Seperti bagaimana membuat jam air, jam bintang, jam matahari maupun percobaan lain dengan menggunakan bahan-bahan yang mudah didapatkan di sekitar kita.
Sebelum ditemukannya arloji/jam dari yang sederhana sampai jam atom yang canggih manusia zaman dahulu sudah bisa mengukur waktu meski tidak seakurat zaman sekarang. Misalnya saja mengamati fase bulan maupun pergerakan matahari dan bintang. Dengan berpegangan pada pergerakan benda-benda langit, nenek moyang kita dapat mengetahui kapan mulai menanam dan kapan mulai memanen.
Nenek moyang kita pun dapat memperkirakan waktu dengan melihat tinggi dan panjang bayangan yang dihasilkan dari sinar matahari. Secara sederhana pun kita bisa memperkirakan bukan? Misal ketika matahari tepat di ubun-ubun saat itu sekitar pukul 12.00 atau ketika bayangan mulai miring ke arah timur kita bisa memperkirakan kalau sudah pukul 14.00.
Lantas, bagaimana nenek moyang kita melakukan pengukuran waktu saat malam hari? Tanpa adanya bayangan matahari, mereka menggunakan berbagai alat dan bahan yang ada di rumah, misalnya menggunakan minyak, dupa atau lilin. Kok bisa? Mungkin di film-film kita pernah menyaksikan dupa dibakar untuk membatasi waktu. Misalnya ada seseorang yang harus mencari seseorang ataupun apa saja tetapi dibatasi oleh nyala dupa. Ketika dupa tersebut mati, dan orang tersebut belum mendapatkan apa yang diperintahkan kepadanya maka orang tersebut dikatakan gagal dalam melaksanakan tugas.
Atau juga kita bisa melihat di film adanya jam pasir. Pasir yang dimasukkan ke dalam sebuah wadah, kemudian wadah itu dibalik sehingga pasir tadi jatuh pelan-pelan sampai akhirnya lama-lama habis.
Demikian seterusnya, penemuan-penemuan tentang waktu akan terus berkembang. Seperti ditemukannya arloji biasa, kemudian ada jam digital. jam dalam bentuk software (di komputer, handphone dan sejenisnya), jam listrik, jam atom, jam kristal dan sebagainya.
Arsyad Riyadi Juli 20, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Buku Percobaan Sederhana Tentang Waktu ini menjadi salah satu referensi untuk mempelajari sains dengan cara menarik, sederhta.ana dan menyenangkan. Seperti bagaimana membuat jam air, jam bintang, jam matahari maupun percobaan lain dengan menggunakan bahan-bahan yang mudah didapatkan di sekitar kita.
Sebelum ditemukannya arloji/jam dari yang sederhana sampai jam atom yang canggih manusia zaman dahulu sudah bisa mengukur waktu meski tidak seakurat zaman sekarang. Misalnya saja mengamati fase bulan maupun pergerakan matahari dan bintang. Dengan berpegangan pada pergerakan benda-benda langit, nenek moyang kita dapat mengetahui kapan mulai menanam dan kapan mulai memanen.
Nenek moyang kita pun dapat memperkirakan waktu dengan melihat tinggi dan panjang bayangan yang dihasilkan dari sinar matahari. Secara sederhana pun kita bisa memperkirakan bukan? Misal ketika matahari tepat di ubun-ubun saat itu sekitar pukul 12.00 atau ketika bayangan mulai miring ke arah timur kita bisa memperkirakan kalau sudah pukul 14.00.
Lantas, bagaimana nenek moyang kita melakukan pengukuran waktu saat malam hari? Tanpa adanya bayangan matahari, mereka menggunakan berbagai alat dan bahan yang ada di rumah, misalnya menggunakan minyak, dupa atau lilin. Kok bisa? Mungkin di film-film kita pernah menyaksikan dupa dibakar untuk membatasi waktu. Misalnya ada seseorang yang harus mencari seseorang ataupun apa saja tetapi dibatasi oleh nyala dupa. Ketika dupa tersebut mati, dan orang tersebut belum mendapatkan apa yang diperintahkan kepadanya maka orang tersebut dikatakan gagal dalam melaksanakan tugas.
Atau juga kita bisa melihat di film adanya jam pasir. Pasir yang dimasukkan ke dalam sebuah wadah, kemudian wadah itu dibalik sehingga pasir tadi jatuh pelan-pelan sampai akhirnya lama-lama habis.
Demikian seterusnya, penemuan-penemuan tentang waktu akan terus berkembang. Seperti ditemukannya arloji biasa, kemudian ada jam digital. jam dalam bentuk software (di komputer, handphone dan sejenisnya), jam listrik, jam atom, jam kristal dan sebagainya.
Arsyad Riyadi Juli 20, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Buku Dari Galileo Sampai Einstein ditulis oleh Chalis Setyadi dengan maksud untuk meningkatkan mutu pengajaran ilmu pengetahuan (sains) melalui berbagai pengamatan dan eksperimen. Pengenalan sains ini memang harus dimulai sejak dini (pra sekolah), tingkat SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK bahkan sampai Perguruan Tinggi.
Pengenalan sains baik melalui pengamatan dan eksperimen bukanlah hal yang mudah meskipun tidak bisa dikatakan sulit jika ada bahan ajar yang bagus, menarik dan sederhana. Sederhana menjadi hal yang penting dalam arti kegiatan pengamatan maupun rancangan eksperimen dapat dilakukan oleh kebanyakan siswa/guru serta kesediaan alat atau bahannya mudah didapat.
Dalam buku ini ditawarkan 5 cara belajar sains secara atraktif, yaitu belajar sains melalui :
- percobaan
- membaca buku
- pengamatan alam sekitar
- melalui praktek lapangan
- alat peraga visual
Cara belajar sains dengan kelima cara tersebut selaras dengan teori konstruktvisme yang memandang pengetahuan bukanlah sesuatu yang didapat begitu saja dari guru/pembimbing tetapi hasil konstruk dari siswa itu sendiri. Tugas guru/pembimbing hanyalah memfasilisi agar tujuan pembelajaran yang diharapan akan tercapai dengan meminimalkan berbagai kesalahan konsep/miskonsepsi.
Dalam buku ini juga dipandu cara membuat alat pengukur massa baik menggunakan neraca maupun timbangan dacin. Berbagai alat-alat percobaan yang penting juga dikenalkan seperti tiruan vernier, kaki tiga sederhana, alat untuk mandi uap, pemanas, kalorimeter, statif dari kayu, generator gas otomatis, peralatan listrik untuk memotong botol dan tabung kaca dan lain-lain.
Yang penting dalam pembuatan alat-alat percobaan ini adalah menggunakan bahan-bahan yang banyak ditemukan di sekitar dengan tetap mempertahankan kualitas dari alat tersebut.
Berbagai percobaan yang dibahas di buku ini meliputi pengamatan terhadap tumbuhan (akar, batang, daun, buah dan biji), pengamatan terhadap bakteri, jamur, ragi, berbagai hewan, pengamatan terhadap berbagai batuan dan mineral, pengamatan terhadap udara dan sebagainya.
Di dalam percobaan-percobaan yang dilakukan menggunakan berbagai alat yang dapat dibuat sendiri. Misalnya pembuatan osmometer sederhana untuk mengamati pertumbuhan akar, pembuatan jam matahari, pembuatan model bumi dan bulan sederhana dan lain-lain.
Ya..kapan lagi kita bisa belajar sains secara menyenangkan sampai akhirnya kita menjadi termotivasi untuk terus belajar secara mandiri. Semoga kita bisa menjadi penerus para ilmuwan kelas dunia seperti Archimedes, Galileo, Newton, Darwin, Pascal, Einstein, Hawking dan banyak lagi. Tidak bisa menyamai mereka mungkin saja. Tetapi semangat untuk terus belajar, tidak mudah menyerah/putus asa serta kreatif menggunakan segenap kemampuan otak kita adalah hal yang utama.
Selamat belajar.
Arsyad Riyadi Juli 19, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Pengenalan sains baik melalui pengamatan dan eksperimen bukanlah hal yang mudah meskipun tidak bisa dikatakan sulit jika ada bahan ajar yang bagus, menarik dan sederhana. Sederhana menjadi hal yang penting dalam arti kegiatan pengamatan maupun rancangan eksperimen dapat dilakukan oleh kebanyakan siswa/guru serta kesediaan alat atau bahannya mudah didapat.
Dalam buku ini ditawarkan 5 cara belajar sains secara atraktif, yaitu belajar sains melalui :
- percobaan
- membaca buku
- pengamatan alam sekitar
- melalui praktek lapangan
- alat peraga visual
Cara belajar sains dengan kelima cara tersebut selaras dengan teori konstruktvisme yang memandang pengetahuan bukanlah sesuatu yang didapat begitu saja dari guru/pembimbing tetapi hasil konstruk dari siswa itu sendiri. Tugas guru/pembimbing hanyalah memfasilisi agar tujuan pembelajaran yang diharapan akan tercapai dengan meminimalkan berbagai kesalahan konsep/miskonsepsi.
Dalam buku ini juga dipandu cara membuat alat pengukur massa baik menggunakan neraca maupun timbangan dacin. Berbagai alat-alat percobaan yang penting juga dikenalkan seperti tiruan vernier, kaki tiga sederhana, alat untuk mandi uap, pemanas, kalorimeter, statif dari kayu, generator gas otomatis, peralatan listrik untuk memotong botol dan tabung kaca dan lain-lain.
Yang penting dalam pembuatan alat-alat percobaan ini adalah menggunakan bahan-bahan yang banyak ditemukan di sekitar dengan tetap mempertahankan kualitas dari alat tersebut.
Berbagai percobaan yang dibahas di buku ini meliputi pengamatan terhadap tumbuhan (akar, batang, daun, buah dan biji), pengamatan terhadap bakteri, jamur, ragi, berbagai hewan, pengamatan terhadap berbagai batuan dan mineral, pengamatan terhadap udara dan sebagainya.
Di dalam percobaan-percobaan yang dilakukan menggunakan berbagai alat yang dapat dibuat sendiri. Misalnya pembuatan osmometer sederhana untuk mengamati pertumbuhan akar, pembuatan jam matahari, pembuatan model bumi dan bulan sederhana dan lain-lain.
Ya..kapan lagi kita bisa belajar sains secara menyenangkan sampai akhirnya kita menjadi termotivasi untuk terus belajar secara mandiri. Semoga kita bisa menjadi penerus para ilmuwan kelas dunia seperti Archimedes, Galileo, Newton, Darwin, Pascal, Einstein, Hawking dan banyak lagi. Tidak bisa menyamai mereka mungkin saja. Tetapi semangat untuk terus belajar, tidak mudah menyerah/putus asa serta kreatif menggunakan segenap kemampuan otak kita adalah hal yang utama.
Selamat belajar.
Arsyad Riyadi Juli 19, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Sebagai besaran vektor, gaya Coulomb dapat digambarkan seperti halnya kalau kita menggambar resultan dari dua gaya atau lebih.
Yang perlu diperhatikan di sini adalah jika muatannya sejenis maka akan tolak-menolak dan jika muatannya tak sejenis akan tarik menarik. Artinya harus ada kesesuaian antara sifat tersebut dengan gambar yang dihasilkan nanti. Selanjutnya vektor gaya Coulomb F diletakkan pada garis hubung dari kedua muatan tersebut.
F12 adalah gaya Coulomb pada muatan 1 yang dikerjakan pada muatan 2 dan F21 adalah gaya Coulomb pada muatan 2 yang dikerjakan pada muatan 1. Kedua gaya ini merupakan pasangan aksi reaksi, sehingga berlaku F12 = - F21 dan F12 = F21 = F.
Gambar vektor gaya Coulomb di atas berturut-turut untuk (a) dan (b) jika muatannya saling tolak menolak dan gambar (c) jika muatannya saling tarik-menarik.
Pertanyaan yang muncul selanjutnya bagaimana jika letak muatan-muatannya tidak segaris?
Untuk selanjutnya dimisalkan ada muatan Q (positif) yang berada pada jarak a dari muatan q1(negatif) dan berjarak b dari muatan q2 (positif). Dengan Q, q1 dan q2 seperti pada gambar. Bagaimana gambar vektor gaya Coulomb yang dialami muatan Q tersebut.
Misalnya letak muatan Q, q1 dan q2 adalah sebagai berikut.
Maka vektor gaya Coulombnya dapat digambarkan sebagai berikut.
Muatan Q yang positif akan ditarik oleh q1 yang bermuatan negatif (arah gaya Coulomb ke atas). Muatan Q yang positif akan ditolak oleh muatan q2 yang positif juga (arah gaya Coulomb ke kiri). Sehingga diperoleh resultan F (lihat gambar berikut).
Arsyad Riyadi Juli 18, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Pada postingan sebelumnya kita telah mengetahui bahwa salah satu sifat muatan adalah akan tarik-menarik atau tolak menolak. Besarnya gaya tarik-menarik atau tolak menolak ini dihitung pertama kali oleh Charles Augustin Coulomb (1736 – 1806). Alat yang digunakan oleh Coulomb waktu itu mirip dengan neraca Cavendish.
Menurut hukum Coulomb, besarnya gaya tarik-menarik atau tolak-menolak yang disebabkan oleh muatan-muatan ini tergantung pada besar masing-masing muatan dan berbanding terbalik dengan jarak kedua muatan tersebut.
yang artinya harga mutlak q, atau q selalu positif.
k = konstanta = 8,98755178737 x 109 N.m2/c2 = 9 x 109 N.m2/c2
q = muatan (Coulomb)
r = jarak kedua muatan (m)
Konstanta k sering juga dituliskan sebagai
Dengan e0 disebut sebagai permitivitas ruang hampa yang besarnya
e0 = 8,85418781762 x 10-12 C2/N.m2
Hukum Coulomb ini berlaku untuk berlaku untuk benda-benda bermuatan yang berukuran kecil (muatan titik) yang terpisahkan pada jarak yang relatif jauh dibanding ukuran benda tersebut.
Gaya Coulomb sebagai vektor
Sebagai salah satu gaya maka gaya Coulomb ini juga merupakan besaran vektor. Yaitu selain memiliki besar, gaya Coulomb ini juga mempunyai arah. Tentunya jika sebuah muatan didekatkan dengan muatan yang muatannya sejenis akan berbeda arah gayanya jika didekatkan dengan muatan yang berbeda jenis.
Untuk sistem yang terdiri dari banyak muatan. Gaya yang bekerja pada q1 adalah
F1 = F12 + F13 + F14 + ….
Contoh
Tiga buah muatan positif diletakkan pada koordinat (0,0), (3,0) dan (6,0) dari suatu sistem koordinat (dalam meter). Jika muatan masing-masing besarnya 2mC, 3mC, dan 4mC. Tentukan besar gaya yang bekerja pada 3mC? (gunakan k = 9 x 109 Nm2/C2).
Penyelesaian :
Arah gaya-gaya yang bekerja pada muatan 3mC ditunjukkan pada gambar berikut.
F21 adalah gaya yang bekerja pada muatan 2 karena pengaruh muatan 1.
F23 adalah gaya yang bekerja pada muatan 2 karena pengaruh muatan 3.
F2 = F21 – F23 (bentuk vektor)
F2 = F21 – F23 (bentuk skalar)
Bahan Bacaan :
Surya, Yohanes. 1996. Olimpiade Fisika. Teori dan Latihan Fisika Menghadapi Masa Depan. PT Primatika Cipta Ilmu.
Arsyad Riyadi Juli 04, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Menurut hukum Coulomb, besarnya gaya tarik-menarik atau tolak-menolak yang disebabkan oleh muatan-muatan ini tergantung pada besar masing-masing muatan dan berbanding terbalik dengan jarak kedua muatan tersebut.
yang artinya harga mutlak q, atau q selalu positif.
k = konstanta = 8,98755178737 x 109 N.m2/c2 = 9 x 109 N.m2/c2
q = muatan (Coulomb)
r = jarak kedua muatan (m)
Konstanta k sering juga dituliskan sebagai
Dengan e0 disebut sebagai permitivitas ruang hampa yang besarnya
e0 = 8,85418781762 x 10-12 C2/N.m2
Hukum Coulomb ini berlaku untuk berlaku untuk benda-benda bermuatan yang berukuran kecil (muatan titik) yang terpisahkan pada jarak yang relatif jauh dibanding ukuran benda tersebut.
Gaya Coulomb sebagai vektor
Sebagai salah satu gaya maka gaya Coulomb ini juga merupakan besaran vektor. Yaitu selain memiliki besar, gaya Coulomb ini juga mempunyai arah. Tentunya jika sebuah muatan didekatkan dengan muatan yang muatannya sejenis akan berbeda arah gayanya jika didekatkan dengan muatan yang berbeda jenis.
Untuk sistem yang terdiri dari banyak muatan. Gaya yang bekerja pada q1 adalah
F1 = F12 + F13 + F14 + ….
Contoh
Tiga buah muatan positif diletakkan pada koordinat (0,0), (3,0) dan (6,0) dari suatu sistem koordinat (dalam meter). Jika muatan masing-masing besarnya 2mC, 3mC, dan 4mC. Tentukan besar gaya yang bekerja pada 3mC? (gunakan k = 9 x 109 Nm2/C2).
Penyelesaian :
Arah gaya-gaya yang bekerja pada muatan 3mC ditunjukkan pada gambar berikut.
F21 adalah gaya yang bekerja pada muatan 2 karena pengaruh muatan 1.
F23 adalah gaya yang bekerja pada muatan 2 karena pengaruh muatan 3.
F2 = F21 – F23 (bentuk vektor)
F2 = F21 – F23 (bentuk skalar)
Bahan Bacaan :
Surya, Yohanes. 1996. Olimpiade Fisika. Teori dan Latihan Fisika Menghadapi Masa Depan. PT Primatika Cipta Ilmu.
Arsyad Riyadi Juli 04, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Sebuah penggaris plastik yang digosok-gosokan pada rambut akan mampu menarik kertas-kertas kecil yang ada di dekatnya. Demikian juga sebuah balon yang sebelumnya digosok-gosokan pada kain wol akan menempel pada tembok.
Mengapa hal ini terjadi?
Kemampuan plastik dalam menarik kertas-kertas kecil maupun balon yang menempel pada tembok dikarenakan plastik dan balon tersebut telah menjadi benda yang bermuatan listrik.
Terkait dengan itu, dapat dijabarkan sifat-sifat muatan listrik, sebagai berikut :
1. Ada dua jenis muatan listrik , yaitu muatan positif dan muatan negatif
2. Muatan-muatan yang sejenis akan tolak-menolak dan muatan yang berbeda jenis akan tarik-menarik
3. Muatan bersifat kekal artinya muatan tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan. Ketika suatu benda digosok dengan benda lain, tidak ada muatan yang tercipta. Yang terjadi adalah perpindahan muatan dari benda yang satu ke benda yang lain.
Misalnya pada yang kaca digosok dengan sutra. Muatan negatif (elektron) akan mengalir dari kaca ke sutra. Akibatnya kaca akan menjadi bermuatan positif dan sutra menjadi bermuatan negatif. Kalau dihitung jumlah muatan totalnya ya sama saja.
4. Muatan terkuantisasi yang artinya muatan listrik dari suatu partikel atau benda merupakan kelipatan terkecil (muatan “fundamental”) e.
Secara umum muatan q dituliskan sebagai q = Ne, dengan N adalah bilangan bulat.
Satuan muatan dalam SI adalah Coulomb. Satuan ini diturunkan dari satuan besaran pokok arus listrik dan waktu atau dapat dituliskan :
1 coulomb = 1 Ampere. Detik
Berikut adalah tabel muatan dan massa elektron, proton, dan neutron
Partikel | muatan (C) | Massa (kg) |
Elektron e | -1,6022 x 10-19 | 9,1094 x 10-31 |
Proton p | +1,6022 x 10-19 | 1,67262 x 10-27 |
Neutron | 0 | 1,67493 x 10-27 |
Suatu atom terdiri dari proton, neutron dan elektron. Jumlah proton dan elektron dari suatu atom adalah sama. Dikatakan atom tersebut netral. Misalnya atom hidrogen terdiri dari 1 proton dan 1 elektron. Atom helium terdiri dari 2 proton, 2 elektron, dan 2 neutron.
Atom dapat menjadi bermuatan positif atau negatif dengan cara melepaskan atau menerima elektron. Ketika atom tersebut melepaskan elektron, maka atom akan kekurangan elektron (jumlah elektronnya lebih kecil dari jumlah protonnya). Dikatakan atom tersebut menjadi bermuatan positif. Sebaliknya jika atom tersebut menerima elektron, maka atom tersebut akan kelebihan elektron (jumlah elektron lebih besar dari jumlah proton). Dikatakan atom tersebut bermuatan negatif.
Atom yang bermuatan listrik ini selanjutnya dinamakann ion.
Bahan Bacaan :
Surya, Yohanes. 1996. Olimpiade Fisika. Teori dan Latihan Fisika Menghadapi Masa Depan. PT Primatika Cipta Ilmu.
Arsyad Riyadi Juni 30, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Postingan evaluasi soal UN IPA tahun 2014 - 2015 ini sebagai kelanjutan dari dua postingan sebelumnya yaitu evaluasi bagian 1 dan bagian 2.
15. Soal nomer 15 mengenai cara pembuatan magnet dengan cara digosok serta cara induksi. Pada soal ditunjukkan sebuah batang besi yang didekatkan dengan batang baja. Batang besi tersebut mengalami induksi sehingga menjadi magnet yang kutub-kutubnya sudah diketahui. Ditanyakan bagaimana pembentukan magnet batang baja agar sesuai dengan gambar. Pilihan jawabannya ditunjukkan pembuatan magnet dengan cara digosok.
Tipe soal yang lain, masih serupa tetapi pilihan jawabannya ditunjukkan pembuatan magnet dengan cara dialiri arus listrik (elektromagnetik).
Saya kira ini tidak ada perbedaan kesulitan yang dialami siswa ketika ada yang mendapatkan soal mengenai pembuatan magnet dengan cara digosok maupun dialiri listrik.
16. Soal nomer 16 mengenai transformator. Diketahui data mengenai dua buah transformator dengan besaran tegangan, kuat arus dan dayanya pada kedua kumparan (primer dan sekunder). Dari data tersebut ditanyakan jenis salah satu transformator tersebut beserta alasannya. Antara soal paket satu dengan yang lainnya, dibedakan angka-angkanya untuk besaran tegangan, kuat arus dan dayanya.
17. Soal nomer 17 ditanyakan mengenai benda langit. Ada 5 buah pernyataan, ada yang mendapatkan soal mengenai ciri-ciri komet, satelit, dan ada juga yang mengenai asteroid.
18. Soal nomer 18 mengenai atom, ion dan molekul. Misalnya diketahui suatu zat, misalnya Metana (CH4). Soalnya adalah zat tersebut termasuk golongan ion, atom, molekul unsur atau molekul senyawa. Ada juga yang mendapatkan soal mengenai helium (He), kemudian ditanyakan zat tersebut termasuk molekul, kation, atom atau anion. Satu lagi ada juga yang ditanyakan mengenai karbon (C) termasuk golongan yang mana.
19. Soal nomer 19 mengenai larutan asam, basa dan garam. Melalui tabel diberikan beberapa zat yang diuji dengan lakmus merah dan biru. Ditanyakan dari zat-zat tersebut manakah yang termasuk basa atau garam. Boleh jadi pada paket yang lain ditanyakan manakah yang termasuk asam.
20. Soal nomer 20 ditanyakan gas penyebab karat pada kaleng dengan pilihan jawaban hidrogen, oksigen, nitrogen dan helium. Dari berbagai paket yang saya baca, soal nomer 20 ini sama untuk semua paket.
21. Soal nomer 21 mengenai perubahan fisika dan kimia. Diberikan 4 buah pernyataan dan ditanyakan manakah yang termasuk perubahan fisika atau kimia. Gampang benar ya?
Eh...ternyata ada juga yang mendapatkan soal mengenai sifat fisika dan kimia. Ya..masih nyambung ding..hehehe.
22. Soal nomer 22 mengenai zat kimia dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya manakah yang termasuk pemanis sintesis pada sebuah produk minuman. Ada juga yang mendapatkan soal manakah bahan kimia yang terdapat pada produk sabun. Manakah yang termasuk pewarna hijau alami pada suatu produk makanan. Ada juga yang mendapatkan soal bahan kimia pada produk pasta gigi yang berfungsi menguatkan email gigi. Dan paket yang lain, saya yakin pun hampir sama. Zat-zat yang ditanyakan maupun produknya cukup familiar bagi siswa.
23. Soal nomer 23 mengenai zat adiktif dan psikotropika. Misalnya ditanyakan zat adiktif pada teh yang menimbulkan efek stimulan. Atau juga zat kimia pada rokok yang dapat mengiritasi sistem pernapasan. Ada juga yang mendapatkan soal mengenai zat pada ganja yang menimbulkan euforia, Soal yang ketiga ini mungkin agak sulit bagi sebagian siswa. Ya..hanya kurang beruntung saja kali ya mendapatkan soal seperti itu (hehehhe). Eh..ternyata ada juga soal mengenai zat kimia yang mudah terikat dalam hemoglobin, sehingga mengurangi darah mengikat oksigen. Jawabannya sih mudah..cuma heran zat yang dimaksud yaitu dari hasil pembakaran sempurna rokok (nyambung sama materi zat adiktif dan psikotropika) ataukah bentuk pembakaran tidak sempurna yang lain (misal pembakaran kayu, atau akibat knalpot bocor pada motor/mobil).
Untuk soal berikutnya yaitu soal nomer 24 - 40 mengenai biologi saya pending dulu ya?
Smoga postingan ini cukup bermanfaat, bisa menjadi acuan pada pembuatan prediksi UN IPA tahun 2016 mendatang. Tak usah khawatir karena sampai pada soal nomer 23, tidak ada perbedaan yang signifikan antar paket soal. Arsyad Riyadi Juni 07, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
15. Soal nomer 15 mengenai cara pembuatan magnet dengan cara digosok serta cara induksi. Pada soal ditunjukkan sebuah batang besi yang didekatkan dengan batang baja. Batang besi tersebut mengalami induksi sehingga menjadi magnet yang kutub-kutubnya sudah diketahui. Ditanyakan bagaimana pembentukan magnet batang baja agar sesuai dengan gambar. Pilihan jawabannya ditunjukkan pembuatan magnet dengan cara digosok.
Tipe soal yang lain, masih serupa tetapi pilihan jawabannya ditunjukkan pembuatan magnet dengan cara dialiri arus listrik (elektromagnetik).
Saya kira ini tidak ada perbedaan kesulitan yang dialami siswa ketika ada yang mendapatkan soal mengenai pembuatan magnet dengan cara digosok maupun dialiri listrik.
16. Soal nomer 16 mengenai transformator. Diketahui data mengenai dua buah transformator dengan besaran tegangan, kuat arus dan dayanya pada kedua kumparan (primer dan sekunder). Dari data tersebut ditanyakan jenis salah satu transformator tersebut beserta alasannya. Antara soal paket satu dengan yang lainnya, dibedakan angka-angkanya untuk besaran tegangan, kuat arus dan dayanya.
17. Soal nomer 17 ditanyakan mengenai benda langit. Ada 5 buah pernyataan, ada yang mendapatkan soal mengenai ciri-ciri komet, satelit, dan ada juga yang mengenai asteroid.
18. Soal nomer 18 mengenai atom, ion dan molekul. Misalnya diketahui suatu zat, misalnya Metana (CH4). Soalnya adalah zat tersebut termasuk golongan ion, atom, molekul unsur atau molekul senyawa. Ada juga yang mendapatkan soal mengenai helium (He), kemudian ditanyakan zat tersebut termasuk molekul, kation, atom atau anion. Satu lagi ada juga yang ditanyakan mengenai karbon (C) termasuk golongan yang mana.
19. Soal nomer 19 mengenai larutan asam, basa dan garam. Melalui tabel diberikan beberapa zat yang diuji dengan lakmus merah dan biru. Ditanyakan dari zat-zat tersebut manakah yang termasuk basa atau garam. Boleh jadi pada paket yang lain ditanyakan manakah yang termasuk asam.
20. Soal nomer 20 ditanyakan gas penyebab karat pada kaleng dengan pilihan jawaban hidrogen, oksigen, nitrogen dan helium. Dari berbagai paket yang saya baca, soal nomer 20 ini sama untuk semua paket.
21. Soal nomer 21 mengenai perubahan fisika dan kimia. Diberikan 4 buah pernyataan dan ditanyakan manakah yang termasuk perubahan fisika atau kimia. Gampang benar ya?
Eh...ternyata ada juga yang mendapatkan soal mengenai sifat fisika dan kimia. Ya..masih nyambung ding..hehehe.
22. Soal nomer 22 mengenai zat kimia dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya manakah yang termasuk pemanis sintesis pada sebuah produk minuman. Ada juga yang mendapatkan soal manakah bahan kimia yang terdapat pada produk sabun. Manakah yang termasuk pewarna hijau alami pada suatu produk makanan. Ada juga yang mendapatkan soal bahan kimia pada produk pasta gigi yang berfungsi menguatkan email gigi. Dan paket yang lain, saya yakin pun hampir sama. Zat-zat yang ditanyakan maupun produknya cukup familiar bagi siswa.
23. Soal nomer 23 mengenai zat adiktif dan psikotropika. Misalnya ditanyakan zat adiktif pada teh yang menimbulkan efek stimulan. Atau juga zat kimia pada rokok yang dapat mengiritasi sistem pernapasan. Ada juga yang mendapatkan soal mengenai zat pada ganja yang menimbulkan euforia, Soal yang ketiga ini mungkin agak sulit bagi sebagian siswa. Ya..hanya kurang beruntung saja kali ya mendapatkan soal seperti itu (hehehhe). Eh..ternyata ada juga soal mengenai zat kimia yang mudah terikat dalam hemoglobin, sehingga mengurangi darah mengikat oksigen. Jawabannya sih mudah..cuma heran zat yang dimaksud yaitu dari hasil pembakaran sempurna rokok (nyambung sama materi zat adiktif dan psikotropika) ataukah bentuk pembakaran tidak sempurna yang lain (misal pembakaran kayu, atau akibat knalpot bocor pada motor/mobil).
Untuk soal berikutnya yaitu soal nomer 24 - 40 mengenai biologi saya pending dulu ya?
Smoga postingan ini cukup bermanfaat, bisa menjadi acuan pada pembuatan prediksi UN IPA tahun 2016 mendatang. Tak usah khawatir karena sampai pada soal nomer 23, tidak ada perbedaan yang signifikan antar paket soal. Arsyad Riyadi Juni 07, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Baiklah kita lanjutkan saja evaluasi atau sedikit resume mengenai soal-soal UN IPA tahun pelajaran 2014-2015.
8. Soal nomer 8 mengenai hubungan antara massa jenis dengan posisi benda ketika dimasukkan ke dalam air. Sedikit kejutan ternyata yang dikeluarkan soal ini (hukum Archimedes). Kok bukan penerapan hukum Pascal, tekanan hidrostatis maupun yang lainnya. Di salah satu soal disajikan gambar dua buah benda yang berada di dalam zat cair yang diketahui massa jenisnya. Ditanyakan berapa perkiraan massa jenis kedua benda tersebut. Pada paket soal yang lain, malahan ditanyakan massa jenis dari dua buah benda yang dimasukkan ke dalam zat cair dan massa jenis zat cairnya juga. Bendanya sendiri ada yang tenggelam dan ada yang terapung.
9. Soal nomer 9 mengenai getaran. Lumayan juga, yang dikeluarkan pada tahun ini mengenai besaran pada getaran (frekuensi dan amplitudo). Mencari panjang gelombang maupun cepat rambatnya lewat di tahun ini. Sedikit bernapas lega pada sebagian siswa yang menganggap soal gelombang jauh lebih susah ketimbang soal getaran. Mudah-mudahan tidak ada yang terjebak, karena pada soal bandul diayunkan setengah getaran saja dan jarak yang diketahui adalah antara dua simpangan terjauh.
10. Soal nomer 10 mengenai manfaat pemantulan bunyi. Antara paket pun serupa, tidak ada yang menanyakan mengenai besaran fisisnya baik mencari kedalaman air laut mapun jarak 2 buah tebing.
11. Soal nomer 11mengenai cacat lensa dan jenis lensa kacamata yang dibutuhkan berdasarkan gambar pembentukan bayangan pada mata yang mengalami gangguan penglihatan (cacat). Tentunya bayangan yang terbentuk ada yang di depan atau di belakang retina. Dan yang mendapatkan soalnya ada 2 gambar, yaitu gambar sebelum seseorang pakai kacamata dan setelah kacamata semoga tidak menjadi bingung. Jauh lebih mendingan ketika soalnya mengenai besaran fisis, baik mengenai ukuran lensa kacamata yang dibutuhkan ataupun hubungan antara jarak fokus, jarak bayangan, perbesaran dan sifat bayangan pada cermin maupun lensa.
12. Soal nomer 12 mengenai peristiwa listrik statis, yaitu proses pemuatan listrik ketika ada dua benda yang digosokkan. Soalnya bisa dalam bentuk pernyataan/gambar, misalnya batang kaca digosokkan dengan kain sutra atau ada gambar sisir (plastik) beserta dua buah kain yaitu kain sutra dan kain wol. Ditanyakan seputar perpindahan elektron maupun muatan yang dihasilkan.
13. Soal nomer 13 mengenai hukum I Kirchoff. Hufff...yang keder dengan soal-soal rangkaian bisa bernapas lega. Entah apa itu hukum ohm, rangkaian seri..rangkaian paralel..mencari kuat arus utama maupun kuat arus tiap cabang. Belum lagi kalau ada GGL-nya...Aman.
Untuk soal hukum I Kirchoff ini masih sederhana, yaitu diberikan gambar dengan beberapa arus yang mengalir dengan berbagai arah, dan ditanyakan salah satu arusnya.
14. Soal nomet 14 mengenai besarnya energi listrik yang digunakan ketika 3 buah alat dengan spesifikasi tertentu dipakai. Besaran yang diketahui adalah kuat arus, waktu penggunaan dan tegangan listrik yang digunakan. Gampang bukan? Tetapi hati-hati dalam mengerjakan, karena satuan energi yang diinginkan dalam bentuk Joule. Artinya satuan waktunya dirubah dulu ke detik (kalau lupa...kebangetan 1 jam = 3600 detik).
Sampai ini dulu evaluasi soal-soal UN IPA tahun 2014 - 2015, kita tunggu kelanjutanya pada postingan mendatang. Semoga bermanfaat.
Arsyad Riyadi Juni 05, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Soal-soal yang diujikan pada UN IPA tanggal 7 Mei 2015 lalu banyak sekali yang sesuai dengan prediksi maupun kisi-kisi yang selama ini kita pelajari.
Sehingga tidak ada alasan jika siswa-siswa kita nanti, pada saat pengumuman (rencana tanggal 10 Juni 2015) akan mendapatkan nilai yang mengecewakan khususnya untuk UN Mapel IPA.
Kita amati dari beberapa soal dari sekian paket soal.
1. Soal nomer 1 mengenai besaran dan satuan yang sesuai. Tepatnya yang ditanyakan adalah manakah yang termasuk dalam kelompok besaran turunan dan satuannya dalam SI. Ternyata pula, dari 20 paket soal yang saya lihat, untuk nomer 1 semua paket sama soalnya. Di situ ada tabel besaran yaitu ada volume, kuat arus listrik, intensitas cahaya, tegangan listrik dan tekanan dengan berbagai satuan.
2. Soal nomer 2, mirip-mirip juga antar paketnya, yaitu mengenai sifat-sifat zat. Ada yang mendapatkan pertanyaan sifat zat padat, zat cair atau gas. Tetapi polanya sama, yaitu diberikan daftar sifat-sifat zat dan ditanyakan sifat-sifat manakah yang sesuai dengan zat yang ditanyakan.
3. Soal nomer 3, mengenai konversi suhu antara termometer skala C dan F. Ada yang diminta menentukan suhu dalam skala Celcius dan ada yang dalam skala Fahrenheit berdasarkan gambar 2 buah termometer yang hampir sama untuk tiap paket soal.
4. Soal nomer 4, mengenai kalor yaitu berdasarkan grafik pemasanan air, ditanyakan banyaknya kalor yang diperlukan (2 tahap). Secara sekilas, dari sekian paket soalnya sama persis. (Asyik donk...he2)
5. Soal nomer 5, pada semua paket yang saya lihat mendapatkan pertanyaan yang sama, yaitu mengenai kejadian yang berkaitan dengan hukum III Newton. Pertanyaannya sama, tetapi pernyataan berbeda.
6. Soal nomer 6, berkaitan dengan hubungan antara beberapa gaya yang bekerja, usaha yang dilakukan beserta jarak perpindahan benda. Dari sekian paket, yang ditanyakan adalah berapa jarak berpindahan benda. Tentunya dengan gambar dan angka yang berbeda untuk gaya-gaya yang bekerja serta besar usaha yang berbeda juga.
7. Soal nomer 7, mengenai tuas. Gambar tuas yang telah diketahui berat benda, kuasa F dan panjang lengan kuasnya. Pertanyaannya berapa panjang lengan bebannya? Eh...ternyata ada juga yang ditanyakan panjang lengan kuasanya ding. Untuk soal nomer 7 ini, variasi pertanyaan/gambarnya lumayan bervariasi, meskipun yang ditanyakan masalah tuas.
Demikian sekilas ulasan mengenai soal-soal UN IPA Tahun 2014-2015. Pada postingan selanjutnya akan dikupas lagi untuk soal-soal yang lain. Tetapi secara sekilas, tingkat kesulitan soal untuk tiap paket bisa dikatakan seimbang dengan urutan SKL yang sama.
Teringat beberapa tahun yang lalu, soal dibuat bagaimana agar tingkat kesulitannya sama, tetapi tiap paket punya urutan SKL yang berbeda. Hal ini tentunya akhirnya menjadi tidak adil, ketika ada siswa yang mendapatkan paket soal sesuai urutan SKL dan ada yang tidak. Apalagi SKL nya sudah tidak urut, malah soal-soal yang di depan termasuk SKL yang susah, Iya kan? Akhirnya menjadi tidak cukup adil, ketika ada yang mendapat SKL yang mudah sedangkan siswa lain menghadapi soal yang susah dulu,
Arsyad Riyadi Juni 03, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Sehingga tidak ada alasan jika siswa-siswa kita nanti, pada saat pengumuman (rencana tanggal 10 Juni 2015) akan mendapatkan nilai yang mengecewakan khususnya untuk UN Mapel IPA.
Kita amati dari beberapa soal dari sekian paket soal.
1. Soal nomer 1 mengenai besaran dan satuan yang sesuai. Tepatnya yang ditanyakan adalah manakah yang termasuk dalam kelompok besaran turunan dan satuannya dalam SI. Ternyata pula, dari 20 paket soal yang saya lihat, untuk nomer 1 semua paket sama soalnya. Di situ ada tabel besaran yaitu ada volume, kuat arus listrik, intensitas cahaya, tegangan listrik dan tekanan dengan berbagai satuan.
2. Soal nomer 2, mirip-mirip juga antar paketnya, yaitu mengenai sifat-sifat zat. Ada yang mendapatkan pertanyaan sifat zat padat, zat cair atau gas. Tetapi polanya sama, yaitu diberikan daftar sifat-sifat zat dan ditanyakan sifat-sifat manakah yang sesuai dengan zat yang ditanyakan.
3. Soal nomer 3, mengenai konversi suhu antara termometer skala C dan F. Ada yang diminta menentukan suhu dalam skala Celcius dan ada yang dalam skala Fahrenheit berdasarkan gambar 2 buah termometer yang hampir sama untuk tiap paket soal.
4. Soal nomer 4, mengenai kalor yaitu berdasarkan grafik pemasanan air, ditanyakan banyaknya kalor yang diperlukan (2 tahap). Secara sekilas, dari sekian paket soalnya sama persis. (Asyik donk...he2)
5. Soal nomer 5, pada semua paket yang saya lihat mendapatkan pertanyaan yang sama, yaitu mengenai kejadian yang berkaitan dengan hukum III Newton. Pertanyaannya sama, tetapi pernyataan berbeda.
6. Soal nomer 6, berkaitan dengan hubungan antara beberapa gaya yang bekerja, usaha yang dilakukan beserta jarak perpindahan benda. Dari sekian paket, yang ditanyakan adalah berapa jarak berpindahan benda. Tentunya dengan gambar dan angka yang berbeda untuk gaya-gaya yang bekerja serta besar usaha yang berbeda juga.
7. Soal nomer 7, mengenai tuas. Gambar tuas yang telah diketahui berat benda, kuasa F dan panjang lengan kuasnya. Pertanyaannya berapa panjang lengan bebannya? Eh...ternyata ada juga yang ditanyakan panjang lengan kuasanya ding. Untuk soal nomer 7 ini, variasi pertanyaan/gambarnya lumayan bervariasi, meskipun yang ditanyakan masalah tuas.
Demikian sekilas ulasan mengenai soal-soal UN IPA Tahun 2014-2015. Pada postingan selanjutnya akan dikupas lagi untuk soal-soal yang lain. Tetapi secara sekilas, tingkat kesulitan soal untuk tiap paket bisa dikatakan seimbang dengan urutan SKL yang sama.
Teringat beberapa tahun yang lalu, soal dibuat bagaimana agar tingkat kesulitannya sama, tetapi tiap paket punya urutan SKL yang berbeda. Hal ini tentunya akhirnya menjadi tidak adil, ketika ada siswa yang mendapatkan paket soal sesuai urutan SKL dan ada yang tidak. Apalagi SKL nya sudah tidak urut, malah soal-soal yang di depan termasuk SKL yang susah, Iya kan? Akhirnya menjadi tidak cukup adil, ketika ada yang mendapat SKL yang mudah sedangkan siswa lain menghadapi soal yang susah dulu,
Arsyad Riyadi Juni 03, 2015 New Google SEO Bandung, Indonesia