Buku Emotional Intelligence : Kecerdasan Emosional
-
Buku Emotional Intelligence : Kecerdasan Emosional
[image: Buku Emotional Intelligence : Kecerdasan Emosional]
Emotional Intelligence - Daniel GolemanBuku ...
Revolusi Pembelajaran
Pembelajaran merupakan hasil kolaborasi yang baik antara guru, siswa, dan kurikulum. Guru yang berperan sebagai penanggung jawab jalannya pembelajaran (baca : sebagai salah satu sumber belajar maupun sebagai fasilitator), siswa yang berperan sebagai pencari pengetahuan (baca : sebagai pengkonstruk pengetahuan menurut teori konstruktivisme), dan kurikulum sebagai isi dari materi itu sendiri.
Beberapa "penyakit" utama abad ke-19, telah menjangkiti para pendidik, di berbagai belahan dunia. Penyakit yang dimaksud adalah : puritanisme, individualisme, model pabrik, pemikiran ilmiah barat, pemisahan pikiran/tubuh, dominasi pria, dan media cetak.
"Penyakit" tersebut secara ringkas dapat dilihat pada tabel berikut :
PENYAKIT
|
GEJALA
|
OBAT
|
Puritanisme
|
Serius, suram, kering, kaku, dan berpusat pada guru
|
Belajar yang menggembirakan, mengasuh, dan berpusat pada pembelajar
|
Individualisme
|
Persaingan di antara pembelajar. Keterasingan dan putusnya hubungan
|
Kerja sama di antara pembelajar dalam komunitas belajar
|
Model Pabrik
|
Belajar jalur perakitan satu ukuran untuk semua. Berdasarkan waktu dan patuh pada petunjuk
|
Prasmanan berbagai pilihan. Berdasar hasil dan kreatif
|
Pemikiran Ilmiah Barat
|
Pendekatan belajar linier, mekanistik, dan terkotak-kotak
|
Pendekatan belajar holistik, kontekstual, dan saling berkaitan
|
Pemisahan Pikiran/Tubuh
|
Belajar yang kognitif, verbal, menekankan otak-kiri dan pasif secara fisik
|
Belajar yang memanfaatkan seluruh otak, multi-indra, dan aktif secara fisik
|
Dominasi pria
|
Tekanan pada kontrol, kecerdasan rasional, dan proses berurutan
|
Tekanan pada pengasuhan, kecerdasan seluruh otak, dan proses simultan
|
Media Cetak
|
Kata-kata dan konsep abstrak sebagai landasan belajar
|
Gambar dan pengalaman konkret sebagai landasan belajar
|
Sebuah revolusi pembelajaran ditawarkan oleh Program Accelerated Learning. Salah satu pendekatan yang ditawarkan oleh Accelerated Learning adalah belajar melalui pendekatan SAVI.
SAVI singkatan dari (Somatis, Auditori, Visual, dan Intelektual).
1. Somatis : belajar dengan bergerak dan berbuat
2. Auditori : belajar dengan berbicara dan mendengar
3. Visual : belajar dengan mengamati dan menggambarkan
4. Intelektual : belajar dengan memecahkan masalah dan merenung
Belajar menjadi optimal jika keempat unsur SAVI terjadi dalam satu kegiatan pembelajaran. Misalnya, orang bisa belajar sedikit dengan menyaksikan presentasi (V), tetapi mereka dapat belajar banyak jika dapat melakukan sesuatu ketika presentasi sedang berlangsung (S), membicarakan apa yang sedang mereka pelajari (A) dan memikirkan cara menerapkan informasi dalam presentasi tersebut pada pekerjaan mereka (I).
Referensi :
Meier, Dave. 2003. The Accelerated Learning Handbook. Panduan Kreatif dan Efektif Merancang Program Pendidikan dan Pelatihan (terjemahan). Bandung : Kaifa.
Sumber gambar : http://www.tspectrum.com/images/savilogo.jpg Arsyad Riyadi Juni 22, 2012 New Google SEO Bandung, Indonesia
Memberi Muatan Listrik
Ada tiga cara memberi muatan listrik :
1. Cara menggosok
2. Cara konduksi
3. Cara induksi
1. Memberi Muatan Listrik Dengan Cara Menggosok
Mula-mula, balon dan kain wol keduanya memiliki muatan netral. Setelah digosok, elektron mengalir dari kain wol menuju balon. Balon menjadi bermuatan listrik negatif, karena mendapat tambahan elektron.(jumlah elektron lebih banyak daripada jumlah protonnya). Kain wol menjadi bermuatan listrik positif karena jumlah elektronnya lebih sedikit daripada jumlah protonnya.
Jenis muatan listrik yang diperoleh dengan menggosokkan dua jenis benda yang berbeda jenis.
- Plastik dan ebonit akan bermuatan listrik negatif jika digosok dengan kain wol
- Kaca akan bermuatan listrik positif jika digosok dengan kain sutra
2. Memberi Muatan Listrik Dengan Cara Konduksi
Pada peristiwa konduksi ini, terjadi kontak langsung dari kedua benda sehingga elektron mengalir melalui satu benda ke benda lainnya.
Beberapa bahan yang tergolong konduktor dan isolator
a. Konduktor
- Konduktor baik : berbagai jenis logam (perak, tembaga, logam)
- Konduktor jelek : air, tanah, badan manusia
b. Isolator : karet, berbagai plastik (PVC, politen, perspeks)
Pada bahan-bahan yang tergolong isolator, elektron-elektron pada setiap atom diikat dengan kuat, sehingga dalam keadaan normal, elektron-elektron tidak bebas bergerak. Akibatnya bahan isolator sukar menghantarkan muatan listrik.
2. Memberi Muatan Listrik Dengan Cara Induksi
Induksi listrik adalah pemisahan muatan listrik di dalam suatu penghantar karena penghantar itu didekati oleh (tanpa menyentuh) benda bermuatan listrik.
Contoh :
Sebuah balon yang telah digosokkan pada rambut seseorang disentuhkan ke suatu dinding netral dan ternyata balon tetap menempel pada dinding.
Bagaimana prosesnya?
Perhatikan gambar berikut.
Balon yang telah digosokkan pada rambut seseorang akan bermuatan negatif, sedangkan dinding mula-mula netral [gambar (a)]. Ketika balon mendekati dinding, maka elektron-elektron dinding ditolak menjauhi muatan negatif balon. Akibatnya dinding yang bersentuhan dengan balon berpolaritas positif. Hal ini menyebabkan balon dapat menempel cukup lama di dinding [gambar (b)].
Prinsip kerja induksi listrik ini, menjadi dasar bagi pembuatan elektroskop. Elektroskop adalah suatu alat yang digunakan untuk mengetahui suatu benda bermuatan listrik atau tidak.
Arsyad Riyadi Juni 22, 2012 New Google SEO Bandung, Indonesia
Ada tiga cara memberi muatan listrik :
1. Cara menggosok
2. Cara konduksi
3. Cara induksi
1. Memberi Muatan Listrik Dengan Cara Menggosok
Gosokan memisahkan muatan, menyebabkan balon bermuatan negatif dan kain wol bermuatan positif |
Jenis muatan listrik yang diperoleh dengan menggosokkan dua jenis benda yang berbeda jenis.
- Plastik dan ebonit akan bermuatan listrik negatif jika digosok dengan kain wol
- Kaca akan bermuatan listrik positif jika digosok dengan kain sutra
2. Memberi Muatan Listrik Dengan Cara Konduksi
Pada peristiwa konduksi ini, terjadi kontak langsung dari kedua benda sehingga elektron mengalir melalui satu benda ke benda lainnya.
Sebuah logam dapat diberi muatan listrik negatif (a) atau positif (b) dengan cara konduksi |
Beberapa bahan yang tergolong konduktor dan isolator
a. Konduktor
- Konduktor baik : berbagai jenis logam (perak, tembaga, logam)
- Konduktor jelek : air, tanah, badan manusia
b. Isolator : karet, berbagai plastik (PVC, politen, perspeks)
Pada bahan-bahan yang tergolong isolator, elektron-elektron pada setiap atom diikat dengan kuat, sehingga dalam keadaan normal, elektron-elektron tidak bebas bergerak. Akibatnya bahan isolator sukar menghantarkan muatan listrik.
2. Memberi Muatan Listrik Dengan Cara Induksi
Induksi listrik adalah pemisahan muatan listrik di dalam suatu penghantar karena penghantar itu didekati oleh (tanpa menyentuh) benda bermuatan listrik.
Contoh :
Sebuah balon yang telah digosokkan pada rambut seseorang disentuhkan ke suatu dinding netral dan ternyata balon tetap menempel pada dinding.
Bagaimana prosesnya?
Perhatikan gambar berikut.
Balon yang telah digosok menempel pada dinding |
Prinsip kerja induksi listrik ini, menjadi dasar bagi pembuatan elektroskop. Elektroskop adalah suatu alat yang digunakan untuk mengetahui suatu benda bermuatan listrik atau tidak.
Arsyad Riyadi Juni 22, 2012 New Google SEO Bandung, Indonesia
A. Tujuan
Memahami resultan gaya-gaya segaris dan searah
B. Dasar Teori
Resultan gaya adalah perpaduan dua gaya atau lebih. Untuk menentukan resultan gaya ini bisa menggunakan diagram vektor gaya.
C. Alat dan Bahan
- Neraca pegas
- Anak timbangan
- Statip
D. Cara kerja
- Susunlah alat dan bahan seperti pada gambar
neraca pegas |
- Gantungkan anak timbangan 1 kg dan bacalah beratnya pada skala neraca pegas
- Ulangi percobaan untuk massa yang berbeda
E. Data Percobaan
No
|
Massa anak timbangan
|
Berat (N)
|
1
|
1 kg
| |
2
|
2 kg
| |
3
|
1 kg + 2 kg
|
F. Pertanyaan
1. Bagaimana menentukan resultan gaya dari gaya-gaya yang segaris?
Jawab :
2. Gambarkan diagram vektor gaya dari percobaan ini?
Jawab :
G. Kesimpulan
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
Percobaan Fisika : Hubungan Antara Massa dan Berat
1. Menentukan hubungan antara massa dan berat
2. Menyelidiki perbedaan antara massa dan berat
B. Dasar Teori
Massa adalah ukuran banyaknya materi (zat) yang dikandung oleh suatu benda. Berat adalah besarnya gaya gravitasi bumi yang bekerja pada suatu benda.
Besarnya berat dirumuskan dengan :
W = m.g
W = berat (N)
m = massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
C. Alat dan Bahan
- Neraca pegas
- Lima buah anak timbangan
- Kertas grafik
D. Cara kerja
- Susunlah alat dan bahan seperti pada gambar
neraca pegas |
- Gantungkan beban 1 kg dan catat jarum yang ditunjukkan oleh neraca pegas
- Ulangi percobaan untuk anak timbangan yang berbeda
E. Data Percobaan
No
|
Massa (kg)
|
Berat (N)
|
Berat/massa
|
1
| |||
2
| |||
3
| |||
4
| |||
5
|
F. Pertanyaan
1. Bagaimana hubungan antara massa dan berat?
Jawab :
2. Jelaskan perbedaan antara massa dan berat?
Jawab :
G. Kesimpulan
………………………………………………………………………………………..
....……………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
Sumber gambar :
http://www.e-dukasi.net/file_storage/materi_pokok/MP_73/Image/image4.jpg Arsyad Riyadi Juni 21, 2012 New Google SEO Bandung, Indonesia
Percobaan Fisika : Massa Jenis
A. TujuanMengetahui besarnya massa jenis balok
B. Dasar Teori
Massa jenis menunjukkan ciri khas suatu zat. Zat-zat yang sejenis memiliki memiliki massa jenis yang sama dan zat-zat yang berbeda memiliki massa jenis yang berbeda.
Massa jenis didefinisikan sebagai massa dibagi volume benda.
ρ = massa jenis (kg/m3)
m = massa benda (kg)
v = volume (m3)
C. Alat dan Bahan
- Mistar
- Neraca
- Balok 5 buah
D. Cara kerja
- Ukurlah panjang, lebar, dan tinggi masing-masing balok
- Hitunglah volumenya
- Ukurlah massa tiap-tiap balok dengan menggunakan neraca
- Hitunglah hasil bagi massa dengan volumenya
E. Data Percobaan
No
|
Panjang
|
Lebar
|
Tinggi
|
Volume
|
Massa
|
Massa/volume
|
1
| ||||||
2
| ||||||
3
| ||||||
4
| ||||||
5
|
F. Pertanyaan
1. Mengapa massa jenis tiap-tiap balok tersebut berbeda?
Jawab :
2. Apakah yang dimaksud dengan besaran massa jenis?
Jawab :
G. Kesimpulan
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………….. Arsyad Riyadi Juni 21, 2012 New Google SEO Bandung, Indonesia