Buku Emotional Intelligence : Kecerdasan Emosional
-
Buku Emotional Intelligence : Kecerdasan Emosional
[image: Buku Emotional Intelligence : Kecerdasan Emosional]
Emotional Intelligence - Daniel GolemanBuku ...
Lebih mudah menancapkan paku yang runcing dari pada paku yang tumpul.
Lebih mudah mengiris daging dengan pisau tajam dari pada pisau yang tumpul.
Mengapa demikian?
Karena luas permukaan yang kecil (tajam) menyebabkan tekanan paku atau pisau tersebut besar.
Demikian juga sebuah balok yang berat akan menimbulkan bekas yang dalam jika dijatuhkan dibanding dengan balok yang ringan (dengan catatan kedua luas penampak kedua balok sama).
Mengapa demikian?
Karena semakin berat benda maka akan dihasilkan tekanan yang lebih besar.
Dari penjelasan dapat disimpulkan bahwa besarnya tekanan sebanding dengan berat benda dan berbanding terbalik dengan luas bidang tekannya.
Sehingga tekanan pada zat padat dapat didefinisikan sebagai hasil bagi gaya tekan dengan luas bidang tekan.
P = tekanan (N/m2 atau Pascal)
F = gaya tekan (N)
A = luas bidang tekan (m2)
Contoh :
Seorang siswa yang massanya 40 kg menggunakan sepatu yang masing-masing luasnya 10 cm2. Berapa tekanan siswa tersebut pada lantai ? (g = 10 m/s2)
Penyelesaian :
Diketahui :
m = 40 kg
g = 10 m/s2
A = 10 cm2
untuk dua kaki maka luasnya menjadi A = 20 cm2
Ditanya :
P = ?
Jawab :
Arsyad Riyadi Juli 28, 2011 New Google SEO Bandung, Indonesia
Membawa meja |
Menendang bola |
Dua orang siswa sedang membawa kursi panjang. Satunya mendorong dan satunya menarik. Kerja sama keduanya menyebabkan kursi tersebut dapat dipindahkan dengan mudah. Demikian pula, untuk menendang bola diperlukan gaya yang tepat agar bola sampai sasaran yang ditentukan.
Tarikan atau dorongan dalam fisika disebut dengan gaya. Dengan demikian, mengerjakan gaya pada suatu benda sama artinya dengan mendorong atau menarik benda tersebut.
Dua Jenis Gaya
Ada 2 jenis gaya, yaitu gaya sentuh dan gaya tidak sentuh.
1. Gaya sentuh
Gaya sentuh adalah gaya yang timbul karena persentuhan langsung secara fisika antara dua buah benda.
Contoh gaya sentuh : gaya gesek, gaya normal, gaya pegas, gaya otot dan sejenisnya.
Perhatikan gambar berikut.
Angkat besi |
Belajar memanah |
2. Gaya tak sentuh
Gaya tak sentuh adalah gaya yang timbul walaupun kedua benda tidak bergesekan secara fisik.
Contoh gaya tak sentuh : gaya gravitasi, gaya magnet dan gaya listrik.
Perhatikan gambar berikut.
Apel jatuh karen tertarik gravitasi bumi |
Rambut berdiri karena pengaruh listrik statis |
Perubahan-perubahan yang disebabkan oleh gaya
Ada empat perubahan yang dapat ditimbulkan oleh gaya :
1. Benda diam menjadi bergerak
2. Benda bergerak menjadi diam
3. Bentuk dan ukuran benda berubah
4. Arah gerak benda berubah
Mengukur gaya
Di dalam laboratorium, gaya diukur dengan menggunakan neraca pegas (dinamometer). Satuan gaya dalam dalam SI adalah Newton, sedangkan dalam cgs adalah dyne.
Berbagai bentuk dinamometer |
Referensi :
- Foster, Bob. 2004. Eksplorasi Sains Fisika SMP Jilid 1 untuk Kelas VII. Jakarta : Erlangga
- Kanginan, Marthen. 2004. Sains Fisika 1A untuk SMP Kelas VII. Jakarta : Erlangga
- Purwanto, Budi. 2007. Sains Fisika 2 Konsep dan Penerapannya untuk Kelas VIII SMP dan Mts. Solo : Tiga Serangkai
Sumber gambar :
- http://dbe.rti.org/news/index.cfm?id=162&fuseaction=detail
- https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2wzuRmiuXM6H7VU6oiaFjbj9A1ueb8kxcVjaOrdMpdbWeyutWg1UCkO0KcAW9RllP1rPPrUag8aW_k36Ya3XLy3pYEJ1-RVXfVQp7tH1Hm5jwuohQC66JoW0gU-gu6AwwUbda-PoPnThd/s320/beckham2.jpg
- http://sin.stb.s-msn.com/i/F6/F3D6B5356177C477DBE530EA79C43C.jpg
- http://v-images2.antarafoto.com/gor/1277689501/olahraga-belajar-memanah-01.jpg
- http://nanikhidayati.files.wordpress.com/2009/05/grav1.jpg?w=230&h=294
- https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMdqEeAPsZg_b7G1rSfz3ACS_S442-4T32q8etmn9omNLClnbfxMwW44nS1bfvWclMvUSwJ8WUykLGhELPH8mPJJCNt3GBJfwhMlyahXLNHHaE6jRtAcKB5pPAzyYPKedPHDsA7wxMM3I/s320/listrk+statis.JPG
- http://www.fenokulu.net/portal/sayfalar/resimgalerisi/ResimDosyalari/dinanometremodeli1.jpg
Seorang anak mendorong lemari yang sangat berat. Sekuat apapun dorongan anak itu, ternyata lemari tidak bergeser. Apakah anak tersebut dikatakan telah berusaha atau melakukan usaha?
Dalam kehidupan sehari-hari anak tersebut dikatakan telah melakukan usaha, artinya anak tersebut telah melakukan suatu tugas atau pekerjaan.
Pengertian usaha berbeda dalam kehidupan sehari-hari berbeda dengan pengertian usaha dalam fisika.
Dalam Fisika, usaha didefinisikan sebagai hasil kali antara gaya dan perpindahan. Jadi, misalkan ada seseorang yang mendorong meja tapi meja tersebut belum bergeser, dikatakan orang tersebut belum melakukan usaha.
Secara matematis, hubungan antara usaha, gaya, dan perpindahan dapat dirumuskan
F = gaya (Newton)
s = perpindahan (m)
Yang perlu diperhatikan di sini adalah perpindahan benda haruslah searah dengan gaya yang diberikan pada benda.
Contoh seorang anak kecil yang membawa kotak mainannya seperti pada gambar dikatakan tidak melakukan usaha. Karena arah gaya otot tangannya tegak lurus dengan arah perpindahannya. Arah otot arahnya ke atas, sedangkan perpindahan bebannya ke depan.
Anak tersebut baru dikatakan melakukan usaha ketika dia menurunkan beban tersebut atau saat mengangkat beban. Pada saat mengangkat atau menurunkan bebannya, arah gaya searah dengan arah perpindahannya (vertikal).
Contoh :
1.Sebuah kotak kayu yang terletak di lantai datar didorong dengan gaya 20 N sehingga kotak bergeser sejauh 5 m.
Berapa usaha yang dilakukan oleh gaya tersebut?
Penyelesaian :
Diketahui :
F = 20 N
s = 5 m
Ditanya :
W = ?
Jawab :
W = F s
W = 20 . 5 = 100 J
2. Andi dan Budi mendorong sebuah meja. Andi mendororong ke kanan dengan gaya 400 N dan Budi mendorong ke kiri dengan
gaya 300 N sehingga meja bergeser ke kanan sejauh 2 m. Berapa usaha yang dilakukan?
Penyelesaian :
Diketahui :
FA = 400 N ke kanan
FB = 300 N ke kiri
s = 2 m
Ditanya : W = ?
Jawab :
W = (FA - FB) . s
= (400 - 300). 2
= 100 . 2 = 200 J
Dalam kehidupan sehari-hari anak tersebut dikatakan telah melakukan usaha, artinya anak tersebut telah melakukan suatu tugas atau pekerjaan.
Pengertian usaha berbeda dalam kehidupan sehari-hari berbeda dengan pengertian usaha dalam fisika.
Dalam Fisika, usaha didefinisikan sebagai hasil kali antara gaya dan perpindahan. Jadi, misalkan ada seseorang yang mendorong meja tapi meja tersebut belum bergeser, dikatakan orang tersebut belum melakukan usaha.
Secara matematis, hubungan antara usaha, gaya, dan perpindahan dapat dirumuskan
W = F s
W = usaha (Joule atau kg m2/s2)F = gaya (Newton)
s = perpindahan (m)
Yang perlu diperhatikan di sini adalah perpindahan benda haruslah searah dengan gaya yang diberikan pada benda.
Seorang anak membawa kotak mainan |
Anak tersebut baru dikatakan melakukan usaha ketika dia menurunkan beban tersebut atau saat mengangkat beban. Pada saat mengangkat atau menurunkan bebannya, arah gaya searah dengan arah perpindahannya (vertikal).
Contoh :
1.Sebuah kotak kayu yang terletak di lantai datar didorong dengan gaya 20 N sehingga kotak bergeser sejauh 5 m.
Berapa usaha yang dilakukan oleh gaya tersebut?
Penyelesaian :
Diketahui :
F = 20 N
s = 5 m
Ditanya :
W = ?
Jawab :
W = F s
W = 20 . 5 = 100 J
2. Andi dan Budi mendorong sebuah meja. Andi mendororong ke kanan dengan gaya 400 N dan Budi mendorong ke kiri dengan
gaya 300 N sehingga meja bergeser ke kanan sejauh 2 m. Berapa usaha yang dilakukan?
Penyelesaian :
Diketahui :
FA = 400 N ke kanan
FB = 300 N ke kiri
s = 2 m
Ditanya : W = ?
Jawab :
W = (FA - FB) . s
= (400 - 300). 2
= 100 . 2 = 200 J
Referensi
Purwanto, Budi. 2007. Sains Fisika 2 Konsep dan Penerapannya untuk Kelas VIII SMP dan Mts. Solo : Tiga Serangkai
Kanginan, Marthen. Sains Fisika 1 B untuk Siswa Kelas VII. Jakarta : Erlangga
http://farm4.static.flickr.com/3018/2614545256_0d98505b8c_m.jpg
Arsyad Riyadi
Juli 27, 2011
New Google SEO
Bandung, IndonesiaKanginan, Marthen. Sains Fisika 1 B untuk Siswa Kelas VII. Jakarta : Erlangga
http://farm4.static.flickr.com/3018/2614545256_0d98505b8c_m.jpg
Menaiki tangga |
W = m . g. h = 50. 10. 5 = 2500 J
Seorang anak lain yang mempunyai massa yang sama menaiki tangga tersebut dan membutuhkan waktu 10 sekon. Usaha keduanya bernilai sama yaitu 2500 J yang tidak tergantung pada waktu yang dibutuhkan. Untuk membedakan waktu yang dibutuhkan suatu benda dalam melakukan perpindahan diperlukan besaran daya .
Daya didefinisikan sebagai usaha yang dilakukan oleh benda setiap detik. Daya ini berhubungan dengan kecepatan dalam melakukan usaha.
Daya dapat dirumuskan dengan :
P = daya (watt)
W = usaha (joule)
t = waktu (sekon)
Contoh :
Seorang anak menaiki tangga setinggi 3 meter membutuhkan waktu 5 sekon. Jika massa anak tersebut 50 kg, maka dibutuhkan usaha sebesar :
W = m g h = 50. 10. 3 = 1500 Joule.
Jika membutuhkan waktu 5 sekon maka dayanya :
Jika suatu saat anak tersebut sakit, sehingga untuk menaiki tangga tersebut membutuhkan waktu lebih panjang, misalnya 10 sekon (dengan menganggap massa anak tesebut masih sama).
Sehingga dayanya :
Dari contoh tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa jika waktu yang diperlukan oleh anak tersebut untuk melakukan suatu usaha lebih sedikit maka dikatakan anak tersebut mempunyai daya yang lebih besar.
Sehingga, daya dapat didefinisikan sebagai kecepatan untuk melakukan usaha, dan dirumuskan dengan :
v = kecepatan (m/s)
Selain dalam watt atau kilowatt, satuan daya yang lain dapat dinyatakan dalam bentuk daya kuda (horse power = hp), dengan 1 hp = 746 watt.
Referensi :
Purwanto, Budi. 2007. Sains Fisika 2 Konsep dan Penerapannya untuk Kelas VIII SMP dan Mts. Solo : Tiga SerangkaiKanginan, Marthen. Sains Fisika 1 B untuk Siswa Kelas VII. Jakarta : Erlangga
http://inikian.files.wordpress.com/2009/08/naik-tangga.jpg?w=300&h=240 Arsyad Riyadi Juli 27, 2011 New Google SEO Bandung, Indonesia
Seorang anak yang mendorong sebuah lemari akan merasakan bahwa semakin kuat dia mendorong, dia merasakan dorongan lemari kepadanya juga semakin besar. Ini terbukti dengan rasa sakit yang dirasakan anak tersebut ketika dia menekan dengan sangat kuat.
Newton menyatakan pasangan gaya aksi-reaksi ini dalam hukum ketiganya yang berbunyi :
"Untuk setiap gaya aksi yang dilakukan, selalu ada gaya reaksi yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan."
Atau
"Ketika suatu benda memberikan gaya pada benda kedua, benda kedua tersebut memberikan gaya yang besarnya sama tetapi berlawanan arah dengan benda pertama."
Hukum III Newton ini disebut juga sebagai Hukum Aksi-Reaksi.
Contoh lain, seorang anak yang sedang menendang bola
Jika kaki memberikan gaya ke bola, maka bola pun memberikan gaya yang besarnya sama dengan yang diberikan kaki dengan besar sama tapi arahnya berlawanan.
aksi : kaki mendorong tanah ke belakang
reaksi : tanah mendorong tubuh ke depan
(b) orang menendang bola
aksi : kaki memberikan gaya ke bola
reaksi : bola memberikan gaya ke kaki
(c) peluncuran roket
aksi : roket mendorong asap ke belakang
reaksi : asap mendorong roket ke atas
(d) mobil berjalan
aksi : ban mobil berputar ke belakang
reaksi : mobil bergerak ke depan
Bagaimana? Apakah sudah memahami materi ini dengan baik. Uji pemahaman Anda dengan mengerjakan kuis (klik di sini).
Arsyad Riyadi
Juli 25, 2011
New Google SEO
Bandung, IndonesiaBagaimana? Apakah sudah memahami materi ini dengan baik. Uji pemahaman Anda dengan mengerjakan kuis (klik di sini).
Dari Hukum I Newton, kita mengetahui bahwa jika resultan gaya sama dengan nol maka suatu benda diam atau bergerak lurus dengan kecepatan tetap (percepatan = 0). Bagaimana jika resultan gayanya tidak sama dengan nol? Bagaimana hubungan antara percepatan dan resultan gaya?
Hukum II Newton dapat dituliskan sebagai berikut.
“ Besarnya percepatan yang dialami benda berbanding lurus dengan gaya total yang bekerja padanya dan berbanding terbalik dengan massanya. Arah percepatan sama dengan arah gaya total yang bekerja padanya.”
Secara matematis dituliskan :
a = percepatan (m/s2)
∑F = gaya total (N)
m = massa benda (kg)
Marilah kita uji dengan melakukan percobaan.
Pada percobaan pertama, massanya dibuat bervariasi dan gaya yang menarik beban (berat) dibuat tetap.
Dari percobaan di atas diperoleh bahwa jika massa benda diperbesar maka percepatannya berkurang. Dengan kata lain dapat disimpulkan percepatan benda berbanding terbalik dengan massa benda.
Pada percobaan berikut, dibuat gaya yang bekerja pada benda (beban) berubah, sedangkan massanya di buat tetap.
Dari
percobaan tersebut diperoleh bahwa jika gaya diperbesar maka
percepatannya berkurang. Dengan kata lain dapat disimpulkan percepatan benda berbanding terbalik dengan massa benda.
Dari rumus hukum II Newton yaitu ∑F = m a kita dapat menyimpulkan bahwa gaya sebesar 1 Newton dapat menyebabkan percepatan sebesar 1 m/s2 pada sebuah benda yang bermassa 1 kg. Gaya sebesar 2 N dapat menyebabkan percepatan sebesar 1 m/s2 pada benda bermassa 2 kg atau percepatan sebesar 2 m/s2 pada benda bermassa 1 kg dan seterusnya.
2. Sebuah mobil balap mampu menghasilkan gaya sebesar 8000 N. Berapa percepatan mobil balap itu jika massa mobil 1500 kg dan total gesekan antara permukaan jalan dan gesekan angin 5000 N?
Penyelesaian
Pada mobil bekerja dua buah gaya yang saling berlawanan yaitu gaya mesin F dan gaya gesekan f.
Untuk memperdalam hubungan antara percepatan, gaya dan massa kerjakan kuis berikut (klik di sini)
Bagaimana? Apakah sudah memahami materi ini dengan baik. Uji pemahaman Anda dengan mengerjakan kuis (klik di sini).
Arsyad Riyadi
Juli 25, 2011
New Google SEO
Bandung, IndonesiaDari rumus hukum II Newton yaitu ∑F = m a kita dapat menyimpulkan bahwa gaya sebesar 1 Newton dapat menyebabkan percepatan sebesar 1 m/s2 pada sebuah benda yang bermassa 1 kg. Gaya sebesar 2 N dapat menyebabkan percepatan sebesar 1 m/s2 pada benda bermassa 2 kg atau percepatan sebesar 2 m/s2 pada benda bermassa 1 kg dan seterusnya.
Contoh Soal
1. Suatu benda yang massanya 2 kilogram dipercepat pada 2,5 m/s2. Berapa resultan gaya yang bekerja pada benda?
Penyelesaian
Diketahui :
m = 2 kg
a = 2,5 m/s2
Ditanya : F =?
Jawab
F = m a = 2. 2,5 = 5 N
2. Sebuah mobil balap mampu menghasilkan gaya sebesar 8000 N. Berapa percepatan mobil balap itu jika massa mobil 1500 kg dan total gesekan antara permukaan jalan dan gesekan angin 5000 N?
Penyelesaian
Pada mobil bekerja dua buah gaya yang saling berlawanan yaitu gaya mesin F dan gaya gesekan f.
Sehingga nilai resultan gayanya F = F - f = 8000 - 500 = 7500 N.
Dengan massa mobil sebesar 1500 kg, diperoleh percepatan
Untuk memperdalam hubungan antara percepatan, gaya dan massa kerjakan kuis berikut (klik di sini)
Bagaimana? Apakah sudah memahami materi ini dengan baik. Uji pemahaman Anda dengan mengerjakan kuis (klik di sini).
Balapan Mobil |
Berdasarkan hukum I Newton, setiap benda akan selalu mempertahankan kedudukannya. Inilah sebabnya sulit mengendalikan mobil yang melaju dengan kencang (mencegah tabrakan). Seperti kencangnya mobil-mobil balap di samping .
Bunyi hukum I Newton
“Suatu benda tetap berada dalam keadaan diam atau bergerak dengan kecepatan tetap jika tidak ada gaya luar yang bekerja padanya “
Tidak ada gaya luar yang bekerja, berarti resultan gaya sama dengan nol. Atau secara matematis dituliskan sebagai
Hukum I Newton ===> ∑F = 0 untuk benda diam atau benda bergerak lurus beraturan
Hukum I Newton juga menggambarkan bahwa suatu benda akan cenderung mempertahankan keadaan diam atau keadaan bergeraknya. Perhatikan animasi berikut!
Perhatikan animasi yang pertama
Sebuah
gelas yang diletakkan di atas meja. Dan di bawah gelas ditaruh selembar
kertas. Kertas ditarik dengan lebih lambat, gelas berpindah dari
posisinya. Hal ini disebabkan gaya yang diberikan cukup lama, sehingga gelas tersebut tidak dapat mempertahankan keadaan diamnya.
Perhatikan animasi kedua
Saat kertas ditarik dengan cepat, gelas tersebut tetap berada pada posisinya. Hal ini disebabkan gaya yang diberikan dalam waktu singkat (tidak ada gaya yang bekerja padanya). Sehingga gelas tidak bergerak sedikitpun.
Kecenderungan sebuah benda untuk mempertahankan keadaan diamnya disebut dengan inersia/kelembaman.
Sehingga Hukum I Newton disebut juga hukum inersia atau hukum kelembaman.
Besarnya inersia/kelembaman benda ditunjukkan dengan massa (ukuran inersia suatu benda).
Peristiwa sehari-hari yang berkaitan dengan hukum I Newton
Ketika kita berdiri dalam bus yang sedang melaju kencang, tiba-tiba bus direm, para penumpang akan terdorong ke depan. Demikian juga saat tiba-tiba bus dipercepat (di gas), para penumpang terlempar ke belakang.
Bagaimana? Apakah sudah memahami materi ini dengan baik. Uji pemahaman Anda dengan mengerjakan kuis (klik di sini).
Bagaimana? Apakah sudah memahami materi ini dengan baik. Uji pemahaman Anda dengan mengerjakan kuis (klik di sini).
Referensi :
Foster, Bob. 1997. Terpadu Fisika SMA 1A. Jakarta : Erlangga
Kanginan, Marthen. 2002. Fisika untuk SMA kelas X. Jakarta : Erlangga
Sumber gambar :
http://matanews.com/wp-content/uploads/BalapanMobil111009-590x377.jpg
Arsyad Riyadi
Juli 25, 2011
New Google SEO
Bandung, Indonesia
Pendapat Aristoteles
Aristoteles, ilmuwan Yunani, menyatakan pendapatnya bahwa :
- Benda yang yang lebih lebih berat akan jatuh lebih cepat daripada benda yang ringan.
- Benda akan terus bergerak sepanjang ada gaya yang mendorong atau menarik benda tersebut. Benda akan terhenti atau diam jika tidak ada gaya yang bekerja.
Perhatikan animasi berikut
Setelah melihat animasi di atas apakah Anda berpendapat sama seperti Aristoteles? Yaitu benda yang lebih berat akan sampai ke tanah terlebih dahulu dari pada benda yang lebih ringan.
Mainkan juga animasi berikut
Apakah Anda juga berpendapat yang sama bahwa untuk mempertahankan gerak benda tersebut diperlukan gaya dari luar? Bola tersebut akan terus bergerak jika ada gaya dari luar (misalnya ditendang kembali).
Percobaan Galileo
Galileo kemudian melakukan percobaan untuk menguji anggapan tersebut.
Galileo konon melakukan percobaannya dari menara Pisa. Dengan menjatuhkan dua benda, yang satu besar dan satunya kecil ternyata keduanya sampai ke dasar lantai dalam waktu yang sama.
Perhatikan animasi berikut.
Dengan demikian tumbanglah pendapat Archimedes yang pertama, bahwa benda yang lebih berat akan jatuh lebih dahulu daripada benda yang lebih ringan. Mengapa kejadian sehari-hari tidak demikian? Faktor gesekan udaralah yang menyebabkan daun sampai ke tanah lebih lambat.
Perhatikan juga percobaan berikut.
Galileo menggunakan bola yang digelindingkan pada lintasan yang melengkung, dengan kedua kelengkungan mempunyai ketinggian yang sama.
Percobaan (a)
Bola akan mencapai ketinggian yang relatif sama.
Percobaan (b)
Sudut kelengkungan dikurangi. Di sini bola juga mencapai ketinggian yang relatif sama tetapi membutuhkan lintasan yang lebih jauh. Semakin dikurangi kelengkungannya jarak yang dicapai bola lebih jauh lagi.
Percobaan (c)
Dengan kelengkungan nol (lintasan lurus) dapat dipastikan lintasan yang ditempuh bola akan sangat jauh (benda tidak akan berhenti). Berhentinya benda semata-mata disebabkan adanya gesekan antara bola dengan dasar lantainya.
Percobaan lebih lanjut
Untuk lebih jelas lagi, kita gunakan percobaan yang lain.
Coba mainkan animasi berikut.
Sebuah kertas dan penghapus yang dijatuhkan secara bersamaan.
Apa yang dapat Anda simpulkan?
Apakah dapat diambil kesimpulan umum , bahwa benda yang lebih berat jatuh terlebih dahulu daripada benda yang ringan?
Mari, kita mainkan animasi berikutnya.
Percobaan tadi diulangi, tapi kertasnya diremas-remas hingga menjadi kecil.
Bagaimana hasilnya?
Ternyata antara kertas dan penghapus jatuh dalam waktu yang bersamaan.
Pada percobaan sebelumnya penghapus lebih dulu jatuh sampai tanah bukan karena lebih berat. Tetapi gesekan udara pada kertas besar. Terbukti setelah kertas di remas-remas membentuk bola, kertas bisa jatuh ke tanah dengan waktu yang bersamaan.
Bagaimana dengan penjelasan di atas. Jika masih bingung baca kembali dan amati tiap animasi secara teliti. Miskonsepsi/kesalahan konsep adalah hal yang biasa. Seperti anak kecil yang belum memahami bahwa bumilah yang mengitari matahari.
Bagaimana? Apakah sudah memahami materi ini dengan baik. Uji pemahaman Anda dengan mengerjakan kuis (klik untuk mengerjakan kuis).
Referensi 1. Foster, Bob.1997. Terpadu Fisika SMA untuk kelas X. Jakarta : Erlangga 2. Kanginan, Marthen. 2002. Fisika untuk SMA Kelas X. Jakarta : Erlangga
Arsyad Riyadi
Juli 25, 2011
New Google SEO
Bandung, IndonesiaBagaimana? Apakah sudah memahami materi ini dengan baik. Uji pemahaman Anda dengan mengerjakan kuis (klik untuk mengerjakan kuis).
Referensi 1. Foster, Bob.1997. Terpadu Fisika SMA untuk kelas X. Jakarta : Erlangga 2. Kanginan, Marthen. 2002. Fisika untuk SMA Kelas X. Jakarta : Erlangga
BELAJAR IS FUN
Belajar is fun - foto koleksi penulis |
Asumsi Dasar
- Anda memiliki kekuatan pikiran yang luar biasa
- Otak Anda bisa sekelas otaknya ilmuwan, seperti Einstein maupun Hawking.
- Keahlian bisa dicapai melalui latihan yang terus diulang-ulang
- Belajar berarti menciptakan pengetahuan secara aktif, bukan pasif mengumpulkan informasi
- Bukan sendiri tetapi kerja sama sesama pembelajar akan meningkatkan hasil belajar
- Kegagalan akan menjadi jalan menuju keberhasilan
- Logis matematis
- Linguistik
- Interpersonal
- Intrapersonal
- Musikal
- Naturalis
- Spasial
- Kinestetis
Kenali Modalitas Belajar Anda
Visual : belajar dengan cara melihat
Auditorial : belajar dengan cara mendengar
Kinestetik : belajar dengan aktif bergerak maupun menyentuh
Ciptakan AMBAK = Apa Manfaatnya Bagi Ku
Segala sesuatu yang akan dikerjakan harus bermanfaat atau Anda tidak mau melakukannya.
Ketrampilan dalam belajar
1. Membaca
Halangan dalam membaca
- Membaca itu sulit
- Tidak boleh menggunakan jari
- Mengeja kata per kata
- Baca pelan-pelan untuk memahami isinya
- Siapkan diri
- Minimalkan gangguan
- Duduk dengan tegak
- Luangkan waktu lebih dulu untuk menenangkan pikiran
- Gunakan jari tangan atau penunjuk yang lain
- Lihat sekilas buku/bahan bacaan Anda sebelum mulai membaca
Cara Membuat Peta Pikiran
- Buat lingkaran di tengah-tengah kertas sebagai gagasan utama
- Tambahkan satu cabang dari pusat untuk tiap gagasan kunci (gunakan berbagai warna)
- Tuliskan kata kunci (boleh juga frase) pada tiap cabang. Kembangkan untuk menambah detailnya
- Tambahkan gambar, simbol atau ilustrasi lain
- Gunakan huruf kapital
- Gagasan penting ditulis dengan huruf besar
- Buatlah semenarik mungkin peta pikiran Anda
- Garis bawahi kata-kata kunci dan tebali
- Berani untuk berkreasi
- Gunakan bentuk acak
- Buat peta pikiran secara horizontal
Teknik Asosiasi
Akronim dan Kalimat-Kalimat Kreatif
Memainkan Violin Bisa Memunculkan Jalinan Suara Unik Namun (Pasti)
Memainkan Volley Ball Membuat Jantung Sehat Untuk Nenek (Peot)
Merkurius Venus Bumi Mars Jupiter Saturnus Uranus Neptunus Pluto
Tikus Suka Makan Termos Es
Troposfer Strafosfer MesosferTermosfer Eksosfer
Bagaimana Mempelajari Buku Teks
1. Cari gambaran besarnya dulu
- baca judul, kata pengantar maupun pendahuluan
- amati daftar isinya
- awali dari bab pertama dan baca sekilas buku itu
- pada akhir bab, baca ringkasannya
2. Mulai dari bab yang dibutuhkan
3. Bangun informasi sesuai kebutuhan
4. Libatkan emosi
Mengatur Waktu Belajar
1. Tetapkan sasaran yang SMART
Sasaran dibuat sesuai waktu yang tersedia
2. Tetapkan waktu belajar sesua kebutuhan
3. Manfaatkan sisa waktu
4. Buatlah kalender belajar
5. Rutin dalam belajar
6. Laksanakan sekarang
MENUNDA = MASALAH
- Buang alasan untuk menunda
- Gunakan kalimat positif
- Bagilah sasaran besar menjadi bagian-bagiannya
- Tetapkan prioritas
- Terorganisir
- Buatlah komitmen
- Rayakan kemenangan
- Buat peta belajar
- Belajar bersama
- Mengajar/memberitahu
Sekali Lagi Mengenai Belajar
- Temukan manfaat
- Beri pujian untuk diri sendiri
- Buat tempat yang nyaman untuk belajar
- Pahami gaya belajarmu
- Gunakan peta pikiran maupun catatan : TS
- Anggap menulis sebagai aktivitas yang menyenangkan
- Pahami kecepatan membacamu
- Selalu berpikir kreatif
- Ingat-ingat untuk selalu mengingat
Sumber Bacaan
De Porter, Bobbi. 1992. Quantum Learning : Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan (Terjemahan). Bandung : Kaifa
Gunawan, Adi W. 2003. Genius Learning Strategi : Petunjuk Praktis untuk Menerapkan Accelerated Learning. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Armstrong, Thomas. 2003. Sekolah Para Juara : Menerapkan Multiple Intelligences di Dunia Pendidikan (Terjemahan). Bandung : Kaifa
Madden, Thomas L. 2002. F.I.R.E – U.P Your Learning : an Accelerated Learning Action Guide (Terjemahan). Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Meier, Dave. 2002. The Accelerated Learning Handbook : Panduan Kreatif dan Efektif Merancang Program Pendidikan dan Pelatihan (Terjemahan). Bandung : Kaifa Arsyad Riyadi Juli 19, 2011 New Google SEO Bandung, Indonesia
Apakah Kecerdasan Itu?
Howard Gardner (Sumber : hu.wikipedia.org) |
Dalam teori Multiple Intelligence yang dikemukakan oleh Howard Gardner terdapat delapan jenis kecerdasan, yaitu :
1. Kecerdasan Linguistik
Kecerdasan linguistik berhubungan dengan keahlian menggunakan kata-kata/kalimat yang efektif. Misalnya ditemukan pada juru dongeng, penulis, editor, orator maupun wartawan.
2. Kecerdasan Matematis-Logis
Kecerdasan Matematis-Logis berhubungan dengan keahlian menggunakan angka dan melakukan penalaran. Ditemukan misalnya pada akuntan, ilmuwan, programer, ahli matematika dan ahli logika.
3. Kecerdasan Spasial
Kecerdasan Spasial; berhubungan keahlian dalam menangkap dunia spasial-visual serta menggambarkannya kembali. Ditemukan misalnya pada seniman, penemu, pemburu, pramuka, arsitek dan sebagainya.
4. Kecerdasan Kinestetis-Jasmani.
Kecerdasan kinestetis-jasmani berhubungan dengan keahlian menggunakan tubuh untuk mengekspersikan ide/peraasaan dan ketrampilan membuat sesuatu. Ditemukan misalnya pada aktor film, penari, atlet, pemating, dokter bedah dan lainnya.
5. Kecerdasan Musikal
Kecerdasan musikal berhubungan dengan cara menangani bentuk-bentuk musik, seperti mempersepsi, membedakan, menggubah sampai mengekspresikan. Ditemukan misalnya pada penyanyi, penikmat musik, komposer maupun kritikus musik.
6. Kecerdasan Interpersonal
Kecerdasan Interpersonal berhubungan dengan kemampuan memahami suasana hati, maksud, maupun perasaan orang lain. Kemampuan ini dapat dilihat pada konselor maupun pemimpin politik.
7. Kecerdasan Intrapersonal
Kecerdasan intrapersonal berhubungan dengan kemampuan memahami diri sendiri. Ditemukan misalnya pada psikoterapis dan pemimpin agama.
8. Kecerdasan Naturalis
Kecerdasan naturalis berhubungan dengan mengenali dan mengklasifikasi berbagai spesies hewan maupun tumbuhan. Ditemukan misalnya pada peneliti, ahli biologi maupu aktivis lingkungan.
Yang perlu disadari adalah setiap orang memiliki kedelapan kecerdasan itu. Dan kecerdasan tersebut bukan harga mati. Kecerdasan pada setiap orang sangat mungkin untuk tumbuh dan berkembang.
Tes IQ yang mungkin pernah kita lakukan hanyalah menggambarkan sedikit dari kecerdasan yang dimiliki manusia, khususnya untuk menguji kemampuan verbal dan logis matematis.
Menurut Gardner, kecerdasan berkaitan dengan (1) memecahkan masalah dan (2) menciptakan produk di lingkungan yang kondusif dan alamiah.
Ingat bahwa kedelapan kecerdasan tersebut mempunyai tingkat yang sama. Tidak ada yang lebih tinggi maupun lebih rendah.
Penelitian oleh pakar accelerated learning (pembelajaran yang dipercepat) menunjukkan bahwa bila semua kecerdasan itu ditumbuhkan dan dikembangkan akan meningkatkan efektivitas dan hasil pembelajaran.
Catatan : kedelapan kecerdasan tersebut terus bertambah, misalnya sudah muncul istilah kecerdasan eksistensial.
Sumber :
Armstrong, Thomas. 2003. Sekolah Para Juara : Menerapkan Multiple Intelligences di Dunia Pendidikan. Bandung : Kaifa
Gunawan, Adi W. 2003. Genius Learning Strategi : Petunjuk Praktis untuk Menerapkan Accelerated Learning. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama Arsyad Riyadi Juli 19, 2011 New Google SEO Bandung, Indonesia