Buku Emotional Intelligence : Kecerdasan Emosional
-
Buku Emotional Intelligence : Kecerdasan Emosional
[image: Buku Emotional Intelligence : Kecerdasan Emosional]
Emotional Intelligence - Daniel GolemanBuku ...
Kebakaran dan Alat Pemadam Kebakaran merupakan salah satu materi/pengetahuan yang perlu dikuasi oleh seorang laboran/teknisi maupun kepala laboratorium IPA.
Kebakaran dalam laboratorium dapat terjadi jika ada tiga faktor di bawah ini :
1. Bahan yang terbakar, yang berupa zat padat, cair dan gas.
2. Panas yang cukup untuk menaikkan suhu bahan sampai ke titik bakarnya.
3. Oksigen (udara).
Ketiga faktor tersebut dikenal sebagai segitiga api.
Segitiga api
Untuk dapat menanggulangi kebakaran yang kecil, maka kita perlu menyiapkan alat-alat sebagai berikut :
1. Aliran air atau bak berisi air.
2. Ember berisi pasir dengan skopnya.
3. Selimut, bila mungkin yang terbuat dari bahan tahan api.
4. Tabung pemadam kebakaran.
Alat atau bahan yang digunakan untuk memadamkan kebakaran tergantung pada jenis kebakaran yang terjadi.
a. Pemadam kebakaran jenis air
b. Pemadam kebakaran jenis karbon dioksida
c. Pemadam kebakaran jenis busa
d. Pemadam kebakaran jenis zat cair yang menguap
e. Pemadam kebakaran jenis serbuk
f. Pemadam kebakaran jenis selimut
Pemadam kebakaran jenis air
Pemadam kebakaran jenis karbon dioksida
Pemadam kebakaran jenis serbuk
Pemadam kebakaran mana yang sesuai untuk digunakan tergantung pada jenis kebakarannya.
Kebakaran dapat digolongkan menjadi empat jenis.
1. Jenis A, yaitu kebakaran yang disebabkan oleh bahan-bahan yang mudah terbakar, seperti kertas, kayu, dan plastik.
Kebakaran jenis A, sebaiknya dipadamkan dengan menggunakan air.
2. Jenis B, yaitu kebakaran yang disebabkan oleh zat cair yang mudah terbakar, seperti minyak tanah, bensin, alkohol, dan eter.
Kebakaran jenis B, tergantung pada besar dan letak kebakaran itu. Jenis pemadam kebakaran yang dapat digunakan :
1) Selimut
2) Pemadam jenis karbon dioksida, atau jenis zat cair yang menguap
3) Pemadam jenis busa, dengan cara mengarahkan semprot busa ke belakang api kemudian maju ke depan api, ke arah pemadam
4) Pemadam jenis serbuk, sebaiknya dimulai dari pinggir api, berkeliling makin lama makin ke tengah.
Peringatan : jangan sekali-kali menggunakan air untuk kebakaran jenis B.
3. Jenis C, yaitu kebakaran yang diakibatkan oleh arus listrik.
Pada kebakaran jenis ini, yang pertama dilakukan ialah memutuskan arus listrik yang menimbulkan kebakaran itu. Setelah itu dapat menggunakan pemadam jenis karbon dioksida atau jenis cair menguap.
4. Jenis D, yaitu kebakaran yang disebabkan oleh logam terbakar.
Kebakaran jenis ini menggunakan pemadam kebakaran jenis serbuk
Demikian uraian mengenai kebakaran dan alat pemadam kebakaran yang mungkin dijumpai dalam laboratorium IPA kita.
Bacaan lebih lanjut
Kebakaran dalam laboratorium dapat terjadi jika ada tiga faktor di bawah ini :
1. Bahan yang terbakar, yang berupa zat padat, cair dan gas.
2. Panas yang cukup untuk menaikkan suhu bahan sampai ke titik bakarnya.
3. Oksigen (udara).
Ketiga faktor tersebut dikenal sebagai segitiga api.
Segitiga api
Untuk dapat menanggulangi kebakaran yang kecil, maka kita perlu menyiapkan alat-alat sebagai berikut :
1. Aliran air atau bak berisi air.
2. Ember berisi pasir dengan skopnya.
3. Selimut, bila mungkin yang terbuat dari bahan tahan api.
4. Tabung pemadam kebakaran.
Alat atau bahan yang digunakan untuk memadamkan kebakaran tergantung pada jenis kebakaran yang terjadi.
a. Pemadam kebakaran jenis air
b. Pemadam kebakaran jenis karbon dioksida
c. Pemadam kebakaran jenis busa
d. Pemadam kebakaran jenis zat cair yang menguap
e. Pemadam kebakaran jenis serbuk
f. Pemadam kebakaran jenis selimut
Pemadam kebakaran jenis air
Pemadam kebakaran jenis karbon dioksida
Pemadam kebakaran jenis serbuk
Pemadam kebakaran mana yang sesuai untuk digunakan tergantung pada jenis kebakarannya.
Kebakaran dapat digolongkan menjadi empat jenis.
1. Jenis A, yaitu kebakaran yang disebabkan oleh bahan-bahan yang mudah terbakar, seperti kertas, kayu, dan plastik.
Kebakaran jenis A, sebaiknya dipadamkan dengan menggunakan air.
2. Jenis B, yaitu kebakaran yang disebabkan oleh zat cair yang mudah terbakar, seperti minyak tanah, bensin, alkohol, dan eter.
Kebakaran jenis B, tergantung pada besar dan letak kebakaran itu. Jenis pemadam kebakaran yang dapat digunakan :
1) Selimut
2) Pemadam jenis karbon dioksida, atau jenis zat cair yang menguap
3) Pemadam jenis busa, dengan cara mengarahkan semprot busa ke belakang api kemudian maju ke depan api, ke arah pemadam
4) Pemadam jenis serbuk, sebaiknya dimulai dari pinggir api, berkeliling makin lama makin ke tengah.
Peringatan : jangan sekali-kali menggunakan air untuk kebakaran jenis B.
3. Jenis C, yaitu kebakaran yang diakibatkan oleh arus listrik.
Pada kebakaran jenis ini, yang pertama dilakukan ialah memutuskan arus listrik yang menimbulkan kebakaran itu. Setelah itu dapat menggunakan pemadam jenis karbon dioksida atau jenis cair menguap.
4. Jenis D, yaitu kebakaran yang disebabkan oleh logam terbakar.
Kebakaran jenis ini menggunakan pemadam kebakaran jenis serbuk
Demikian uraian mengenai kebakaran dan alat pemadam kebakaran yang mungkin dijumpai dalam laboratorium IPA kita.
Bacaan lebih lanjut
Purwadi,
Sarosa. 1981. Pengelolaan Laboratorium
IPA. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Lubis,
M. Muhsin. 1993. Materi Pokok
Laboratorium IPA; 1-9; PGPA3930/3 SKS; Modul 1 – 9. Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan
Arsyad Riyadi
November 26, 2016
New Google SEO
Bandung, Indonesia
Bagian-bagian yang paling kecil dari makhluk hidup disebut sel. Sel-sel yang memiliki bentuk dan sama akan berkelompok membentuk jaringan. Berbagai jaringan ini selanjutnya akan menjadi organ. Organ-organ ini akan saling berhubungan dan menjalankan fungsi tertentu yang disebut dengan sistem organ. Akhirnya, sistem organ ini akan bergabung membentuk organisme/makhluk hidup.
A. Sel
Sel merupakan satuan terkecil yang menyusun makhluk hidup. Tubuh makhluk hidup sendiri ada yang tersusun dari satu sel (uniseluler) dan ada juga yang tersusun dari banyak sel (multiseluler). Ukuran sel sangat kecil, sehingga untuk melihatnya menggunakan mikroskop.
Bentuk sel-sel makhluk hidup beraneka ragam, ada yang berbentuk bulat, segi empat, pipih, silinder, memanjang bahkan tidak teratur. Meskipun memiliki bentuk, ukuran dan susunan yang bervariasi, tetapi masing-masing sel mempunyai struktur dasar yang sama, yaitu membran sel, plasma sel/protoplasm dan inti sel.
Bagian-bagian sel
1. Selaput plasma atau membran plasma
Pada sel hewan, selaput/membran plasma ini menjadi bagian sel yang paling luar. Selaput plasma atau membran plasma ini berfungsi untuk mengatur masuknya zat makanan dan oksigen ke dalam sel serta keluarnya zat-zat sisa. Pada sel tumbuhan, selain membran sel juga terdapat dinding sel. Dinding sel tumbuhan tersusun oleh serat selulosa sehingga kuat dan bentuknya tetap. Sel hewan sendiri tidak memiliki dinding sel.
2. Protoplasma
Protoplasma berupa cairan-cairan yang tersusun dari air, protein, karbohidrat, lemak, garam-garam mineral dan vitamin. Protoplasma dibedakan menjadi dua, yaitu sitoplasma dan nukleoplasma. Nukleoplasma terdapat di dalam inti sel, sedangkan sitoplasma berada di luar inti sel. Pada sitoplasma terdapat organel-organel sel seperti mitokondria, ribosom, retikulum endoplasma dan badan golgi.
a. mitokondroa
Mitokondria merupakan organel sel yang berukuran antara 0,2 – 0,3 mikron. Mitokondria berfungsi sebagai tempat terjadinya proses oksidasi sel dan menghasilkan energi untuk aktivitas sel.
b. Ribosom
Ribosom merupakan partikel berbentuk bulat di dalam sitoplasma yang juga dapat ditemukan melekat pada dinding selaput retikulum endoplasma bagian dalam. Ribosom ini fungsinya berhubungan dengan proses sintesis protein.
c. Retikulum endoplasma
Retikulum endoplasma merupakan saluran kecil dengan sistem membran yang terdapat dalam sitoplasma. Retikulum endoplasma ini berfungsi antara lain melaksanakan sintesis dan sekresi protein dan lemak.
d. Badan golgi
Badan golgi terdiri dari tumpukan kantong-kantong pipih yang dikelilingi oleh gelembung-gelembung sebagai alat ekskresi sel dalam bentuk cair. Kantong-kantong ini menampung dan mengumpulkan protein dan lipid dari retikulum endoplasma.
3. Inti sel
Di dalam inti sel terdapat kromosom yang membawa penentu sifat yang diturunkan. Inti sel merupakan pusat pengatur seluruh kegiatan sel terutama perkembangbiakan sel. Di bagian dalam inti sel hewan dan tumbuhan terdapat kromatin. Pada waktu sel akan membelah, kromatin yang berbentuk benang ini akan menebal dan disebut kromosom. Kromosom ini merupakan faktor pembawa keturunan (gen).
Berikut perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan
B. Jaringan
Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama.
1. Jaringan pada hewan
a. Jaringan epitel
Jaringan epitel berfungsi sebagai pelindung jaringan di bawahnya.
b. Jaringan ikat atau konektif
Sesuai fungsinya, jaringan ikat dibagi menjadi :
- Jaringan ikat penunjang, berfungsi memberi kekuatan dan perlindungan organ tubuh yang lemah. Misalnya tulang rawan dan tulang keras.
- Jaringan ikat penghubung, berfungsi menghubungkan bagian-bagian tubuh. Misalnya tendon dan ligamen.
- Jaringan ikat berserat, berfungsi sebagai bantalan bagi organ tubuh dan tempat melintas pembuluh darah dan saraf. Misalnya jaringan lemak.
- Jaringan hematopoietik (darah), berfungsi sebagai pembentukan sel darah. Misalnya sumsum tulang.
c. Jaringan otot
Jaringan otot dibedakan menjadi :
- Otot rangka/lurik
- Otot halus
- Otot jantung
d. Jaringan saraf
Jaringan saraf (neuron) berfungsi menerima, menghantarkan, dan menanggapi impuls rangsangan.
2. Jaringan pada tumbuhan
C. Organ
Organ adalah kumpulan beberapa jaringan yang bekerja sama untuk melakukan tugas tertentu.
Misalnya :
- Mata, organ yang berfungsi untuk melihat, terbentuk dari jaringan otot dan saraf
- Jantung, organ yang berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Jantung terdiri dari jaringan otot, jaringan saraf, dan jaringan pembuluh darah.
Contoh organ yang ada pada tumbuhan :
- Daun, sebagai organ yang berfungsi sebagai tempat fotosintesis dan organ pernafasan
- Akar, berfungsi menyerap air dan mineral tanah serta sebagai organ pernapasan.
D. Sistem Organ
Sistem organ adalah beberapa organ yang berhubungan dalam melakukan fungsi tertentu pada tubuh makhluk hidup.
Sistem organ pada manusia
Sistem pencernaan, berfungsi untuk mencerna makanan. Sistem pencernaan ini terdiri dari organ mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan empedu.
Sistem pernapasan, berfungsi mengambil O2 dan mengeluarkan CO2 serta uap air. Sistem pernapasan meliputi organ hidung, tenggorokan, bronkus, dan paru-paru.
Sistem ekskresi, berfungsi mengeluarkan zat-zat sisa. Sistem ekskresi meliputi ginjal, saluran kemih, dan kandung kemih.
Untuk detail rincian dari sel, jaringan, organ, dan sistem organ tunggu di postingan selanjutnya.
Sumber referensi
Karnoto, Bambang K. 2004. Fokus Biologi. Penerbit Erlangga
Sumarwan dkk. 2002. Sains Biologi SLTP Jilid 1B Kelas 1 Semester 2. Penerbit Erlangga
Daroji dan Haryati. 2007. Sukses Belajar Ilmu Pengetahuan Alam 1 untuk Kelas VII SMP dan Mts. Tiga Serangkai
Sumber gambar.
Sel hewan dan tumbuhan : http://www.zonasiswa.com/2015/03/sel-hewan-sel-tumbuhan-beserta-gambarnya.html Arsyad Riyadi November 25, 2016 New Google SEO Bandung, Indonesia
A. Sel
Sel merupakan satuan terkecil yang menyusun makhluk hidup. Tubuh makhluk hidup sendiri ada yang tersusun dari satu sel (uniseluler) dan ada juga yang tersusun dari banyak sel (multiseluler). Ukuran sel sangat kecil, sehingga untuk melihatnya menggunakan mikroskop.
Bentuk sel-sel makhluk hidup beraneka ragam, ada yang berbentuk bulat, segi empat, pipih, silinder, memanjang bahkan tidak teratur. Meskipun memiliki bentuk, ukuran dan susunan yang bervariasi, tetapi masing-masing sel mempunyai struktur dasar yang sama, yaitu membran sel, plasma sel/protoplasm dan inti sel.
Bagian-bagian sel
1. Selaput plasma atau membran plasma
Pada sel hewan, selaput/membran plasma ini menjadi bagian sel yang paling luar. Selaput plasma atau membran plasma ini berfungsi untuk mengatur masuknya zat makanan dan oksigen ke dalam sel serta keluarnya zat-zat sisa. Pada sel tumbuhan, selain membran sel juga terdapat dinding sel. Dinding sel tumbuhan tersusun oleh serat selulosa sehingga kuat dan bentuknya tetap. Sel hewan sendiri tidak memiliki dinding sel.
2. Protoplasma
Protoplasma berupa cairan-cairan yang tersusun dari air, protein, karbohidrat, lemak, garam-garam mineral dan vitamin. Protoplasma dibedakan menjadi dua, yaitu sitoplasma dan nukleoplasma. Nukleoplasma terdapat di dalam inti sel, sedangkan sitoplasma berada di luar inti sel. Pada sitoplasma terdapat organel-organel sel seperti mitokondria, ribosom, retikulum endoplasma dan badan golgi.
a. mitokondroa
Mitokondria merupakan organel sel yang berukuran antara 0,2 – 0,3 mikron. Mitokondria berfungsi sebagai tempat terjadinya proses oksidasi sel dan menghasilkan energi untuk aktivitas sel.
b. Ribosom
Ribosom merupakan partikel berbentuk bulat di dalam sitoplasma yang juga dapat ditemukan melekat pada dinding selaput retikulum endoplasma bagian dalam. Ribosom ini fungsinya berhubungan dengan proses sintesis protein.
c. Retikulum endoplasma
Retikulum endoplasma merupakan saluran kecil dengan sistem membran yang terdapat dalam sitoplasma. Retikulum endoplasma ini berfungsi antara lain melaksanakan sintesis dan sekresi protein dan lemak.
d. Badan golgi
Badan golgi terdiri dari tumpukan kantong-kantong pipih yang dikelilingi oleh gelembung-gelembung sebagai alat ekskresi sel dalam bentuk cair. Kantong-kantong ini menampung dan mengumpulkan protein dan lipid dari retikulum endoplasma.
3. Inti sel
Di dalam inti sel terdapat kromosom yang membawa penentu sifat yang diturunkan. Inti sel merupakan pusat pengatur seluruh kegiatan sel terutama perkembangbiakan sel. Di bagian dalam inti sel hewan dan tumbuhan terdapat kromatin. Pada waktu sel akan membelah, kromatin yang berbentuk benang ini akan menebal dan disebut kromosom. Kromosom ini merupakan faktor pembawa keturunan (gen).
Berikut perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan
Sel Hewan | Sel Tumbuhan | |
Dinding sel | Tidak memiliki, hanya memiliki membran sel yang tipis | Tebal dan kuat. Dinding sel tersusun oleh zat selulosa sehingga bentuknya tetap |
Sitoplasma | Tidak mengandung kloroplas | Mengandung plastida atau butir pembawa zat warna seperti kloroplas. Kloroplas pada daun mengandung klorofil atau zat hijau daun yang berperan dalam proses fotosintesis |
Vakuola (Rongga sel) | Tidak memiliki rongga sel, jika ada ukurannya kecil dan bersifat sementara | Lebih besar karena berfungsi sebagai tempat penyimpanan bahan makanan |
Sentrosom | Terdapat sentrosom yang berperan dalam pembelahan sel | Tidak terdapat sentrosom |
B. Jaringan
Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama.
1. Jaringan pada hewan
a. Jaringan epitel
Jaringan epitel berfungsi sebagai pelindung jaringan di bawahnya.
b. Jaringan ikat atau konektif
Sesuai fungsinya, jaringan ikat dibagi menjadi :
- Jaringan ikat penunjang, berfungsi memberi kekuatan dan perlindungan organ tubuh yang lemah. Misalnya tulang rawan dan tulang keras.
- Jaringan ikat penghubung, berfungsi menghubungkan bagian-bagian tubuh. Misalnya tendon dan ligamen.
- Jaringan ikat berserat, berfungsi sebagai bantalan bagi organ tubuh dan tempat melintas pembuluh darah dan saraf. Misalnya jaringan lemak.
- Jaringan hematopoietik (darah), berfungsi sebagai pembentukan sel darah. Misalnya sumsum tulang.
c. Jaringan otot
Jaringan otot dibedakan menjadi :
- Otot rangka/lurik
- Otot halus
- Otot jantung
d. Jaringan saraf
Jaringan saraf (neuron) berfungsi menerima, menghantarkan, dan menanggapi impuls rangsangan.
2. Jaringan pada tumbuhan
Jenis Jaringan | Tempat | Fungsi |
Epidermis | Permukaan akar, batang dan daun | Pelindung |
Parenkim | Akar, batang, dan daun | Tempat menyimpan makanan |
Pembuluh kayu (xilem) | Akar, batang, dan daun | Mengalirkan air dan garam mineral dari tanah ke daun |
Pembuluh tapis (floem) | Akar, batang, dan daun | Mengalirkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan |
Meristem | Titik tumbuh akar, batang, dan kambium | Menghasilkan sel baru untuk pertumbuhan |
Organ adalah kumpulan beberapa jaringan yang bekerja sama untuk melakukan tugas tertentu.
Misalnya :
- Mata, organ yang berfungsi untuk melihat, terbentuk dari jaringan otot dan saraf
- Jantung, organ yang berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Jantung terdiri dari jaringan otot, jaringan saraf, dan jaringan pembuluh darah.
Contoh organ yang ada pada tumbuhan :
- Daun, sebagai organ yang berfungsi sebagai tempat fotosintesis dan organ pernafasan
- Akar, berfungsi menyerap air dan mineral tanah serta sebagai organ pernapasan.
D. Sistem Organ
Sistem organ adalah beberapa organ yang berhubungan dalam melakukan fungsi tertentu pada tubuh makhluk hidup.
Sistem organ pada manusia
Sistem pencernaan, berfungsi untuk mencerna makanan. Sistem pencernaan ini terdiri dari organ mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan empedu.
Sistem pernapasan, berfungsi mengambil O2 dan mengeluarkan CO2 serta uap air. Sistem pernapasan meliputi organ hidung, tenggorokan, bronkus, dan paru-paru.
Sistem ekskresi, berfungsi mengeluarkan zat-zat sisa. Sistem ekskresi meliputi ginjal, saluran kemih, dan kandung kemih.
Untuk detail rincian dari sel, jaringan, organ, dan sistem organ tunggu di postingan selanjutnya.
Sumber referensi
Karnoto, Bambang K. 2004. Fokus Biologi. Penerbit Erlangga
Sumarwan dkk. 2002. Sains Biologi SLTP Jilid 1B Kelas 1 Semester 2. Penerbit Erlangga
Daroji dan Haryati. 2007. Sukses Belajar Ilmu Pengetahuan Alam 1 untuk Kelas VII SMP dan Mts. Tiga Serangkai
Sumber gambar.
Sel hewan dan tumbuhan : http://www.zonasiswa.com/2015/03/sel-hewan-sel-tumbuhan-beserta-gambarnya.html Arsyad Riyadi November 25, 2016 New Google SEO Bandung, Indonesia
Dalam pembuangan limbah kimia tentunya memperhatikan berbagai faktor. Jangan sampai membuang limbah kimia malah akhirnya menimbulkan masalah baru.
Limbah kimia yang dimaksud di sini kimia adalah bahan sisa pakai dari suatu eksperimen atau bahan kimia yang rusak (tidak dapat dipakai lagi).
Ada beberapa cara untuk membuang limbah kimia laboratorium, yaitu :
a. Ditimbun dalam tanah
b. Dituang dalam saluran air
c. Diuapkan dalam lemari asap atau di udara terbuka
d. Dilarutkan dalam suatu pelarut
e. Dibakar
Limbah cair
- Asam dan basa, sebelum dibuang dinetralkan lebih dulu. Asam dinetralkan dengan larutan NaOH atau air kapur, sedangkan basa dinetralkan dengan larutan HCl encer. Setelah itu diencerkan dengan air banyak kemudian dibuang ke tempat pembuangan air.
- Larutan logam berat, seperti senyawa raksa, barium, kadmium, arsen, timbal, perak, dan tembaga. Senyawa-senyawa ini beracun. Pembuangannya ditampung di tempat khusus, kemudian ditimbun dalam tanah. Cara ini juga dilakukan untuk senyawa yang padat.
- Pelarut organik. Pelarut organik biasanya mudah sekali terbakar. Jika jumlahnya sedikit dapat dibakar di tempat terbuka sedikit-demi sedikit. Jika jumlah cukup banyak ditimbun dalam tanah.
Limbah padat
- Limbah padat mudah terbakar, seperti natrium dan fosfor. Dibakar sedikit demi sedikit di tempat terbuka.
- Limbah padat organik. Ditampung dalam wadah khusus, kemudian dibakar. Tetapi bila nantinya menghasilkan uap atau asap yang berbahaya, ditimbun dalam tanah.
- Limbah padat yang larut dalam air. Dilarutkan lebih dahulu dalam air, diencerkan, kemudian dibuang di pembuangan air.
- Limbah padat yang tidak larut dalam air. Dikumpulkan dalam wadah khusus, kemudian ditimbun dalam tanah.
Limbah radioaktif
Dikumpulkan pada tempat yang khusus, kemudian dikembalikan kepada tempat pemasok.
Bacaan lebih lanjut.
Sumber gambar
http://m.greenpeace.org/seasia/id/ReSizes/MobileHighTierFullscreen/PageFiles/648578/limbah%20citarum2.jpg Arsyad Riyadi November 25, 2016 New Google SEO Bandung, Indonesia
Limbah kimia yang dimaksud di sini kimia adalah bahan sisa pakai dari suatu eksperimen atau bahan kimia yang rusak (tidak dapat dipakai lagi).
Ada beberapa cara untuk membuang limbah kimia laboratorium, yaitu :
a. Ditimbun dalam tanah
b. Dituang dalam saluran air
c. Diuapkan dalam lemari asap atau di udara terbuka
d. Dilarutkan dalam suatu pelarut
e. Dibakar
Limbah cair
- Asam dan basa, sebelum dibuang dinetralkan lebih dulu. Asam dinetralkan dengan larutan NaOH atau air kapur, sedangkan basa dinetralkan dengan larutan HCl encer. Setelah itu diencerkan dengan air banyak kemudian dibuang ke tempat pembuangan air.
- Larutan logam berat, seperti senyawa raksa, barium, kadmium, arsen, timbal, perak, dan tembaga. Senyawa-senyawa ini beracun. Pembuangannya ditampung di tempat khusus, kemudian ditimbun dalam tanah. Cara ini juga dilakukan untuk senyawa yang padat.
- Pelarut organik. Pelarut organik biasanya mudah sekali terbakar. Jika jumlahnya sedikit dapat dibakar di tempat terbuka sedikit-demi sedikit. Jika jumlah cukup banyak ditimbun dalam tanah.
Limbah padat
- Limbah padat mudah terbakar, seperti natrium dan fosfor. Dibakar sedikit demi sedikit di tempat terbuka.
- Limbah padat organik. Ditampung dalam wadah khusus, kemudian dibakar. Tetapi bila nantinya menghasilkan uap atau asap yang berbahaya, ditimbun dalam tanah.
- Limbah padat yang larut dalam air. Dilarutkan lebih dahulu dalam air, diencerkan, kemudian dibuang di pembuangan air.
- Limbah padat yang tidak larut dalam air. Dikumpulkan dalam wadah khusus, kemudian ditimbun dalam tanah.
Limbah radioaktif
Dikumpulkan pada tempat yang khusus, kemudian dikembalikan kepada tempat pemasok.
Bacaan lebih lanjut.
Purwadi,
Sarosa. 1981. Pengelolaan Laboratorium
IPA. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Lubis,
M. Muhsin. 1993. Materi Pokok
Laboratorium IPA; 1-9; PGPA3930/3 SKS; Modul 1 – 9. Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan
http://m.greenpeace.org/seasia/id/ReSizes/MobileHighTierFullscreen/PageFiles/648578/limbah%20citarum2.jpg Arsyad Riyadi November 25, 2016 New Google SEO Bandung, Indonesia
Gaya gesekan dapat menguntungkan dan merugikan. Jika menguntungkan, tentunya gaya gesekan ini akan terus dipakai. Sebaliknya jika merugikan, maka gaya gesekan ini akan diatasi atau dikurangi tingkat kerugiannya.Misalnya, untuk mengurangi aus pada mesin motor perlu diberikan oli secara teratur.
Pada postingan ini, akan diberikan beberapa manfaat gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari.
1. Rem Sepeda
Pernahkan kita mengamati bagaimana peristiwa gesekan pada rem sepeda? Ya, ketika rem ditarik maka akan terjadi gesekan antara karet rem dengan pelek logamnya. Sehingga sepeda akan berhenti. Tentunya dalam mengerem jangan mendadak, karena kalau tidak stabil/setimbang antara rem roda depan dan roda belakang malah bisa terjungkal sepedanya.
Dalam kasus ini, gaya gesekan bermanfaat untuk menghambat laju sepeda tersebut. Prinsip rem sepeda ini sama juga pada motor atau mobil. Intinya menghambat roda untuk berjalan. Bagi pengguna motor matic, banyak loh kejadian roda terpeleset akhirnya roboh karena rem kanan dan kirinya tidak berbarengan yang membuat motor tidak stabil.
2. Ban motor/mobil
Ban motor/mobil yang sudah halus sangat membahayakan. Apalagi dalam kecepatan yang tinggi, kemudian tiba-tiba menikung sangat mudah sekali mobil/motor akan terpelanting. Belum lagi kalau melaju di jalanan yang licin, sangat mudah sekali terpeleset.
Untuk itu, baik ban mobil atau motor dibuat bergerigi. Itu pun kadang masih terpeleset, ketika jalannya licin.
3. Sepatu
Sepatu yang licin sangat mudah sekali membuat seseorang terpeleset. Seperti pemain sepak bola yang sepatunya dilengkapi dengan pol. Pol-pol tersebut bermanfaat untuk memperbesar gesekan antara sepatu dengan tanah lapangan.
4. Bantalan peluru (poros) sepeda
Bantalan peluru sepeda diberi gotri (logam bulat kecil) yang diberi vaselin. Hal ini bertujuan untuk mengurangi gesekan sehingga roda akan lebih mudah berputar.
Tentunya pemanfaatan gaya gesek ini masih banyak lagi. Misalnya dalam pembuatan magnet salah satu caranya dengan menggosokan magnet pada bahan bukan magnet, sehingga bahan yang bukan magnet akan menjadi magnet. Bahkan gesekan ini juga digunakan untuk membuat listrik statis, yaitu ketika penggaris plastik digosok ke rambut sehingga nanti penggaris plastik bisa bermuatan.
Bacaan lebih lanjut
Purwanto, Budi. 2007. Sains Fisika 2 : Konsep dan Penerapannya. PT Tiga Serangkai
Sumber gambar :
Rem sepeda : http://pad1.whstatic.com/images/thumb/d/d5/Fix-Brakes-on-a-Bike-Step-1-Version-2.jpg/728px-Fix-Brakes-on-a-Bike-Step-1-Version-2.jpg
Ban mobil : http://www.myotomotif.com/wp-content/uploads/2013/05/Ban-Mobil-Bridgestone.jpg
Sepatu bola : http://www.sportku.com/uploads/article-images/sepatu-emas-untuk-cristiano-ronaldo-20140411085131-7951.jpeg
Bantalan peluru : http://www.iecltd.co.uk/Uploads/Image/bearings.jpg
Arsyad Riyadi November 24, 2016 New Google SEO Bandung, Indonesia
Pada postingan ini, akan diberikan beberapa manfaat gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari.
1. Rem Sepeda
Pernahkan kita mengamati bagaimana peristiwa gesekan pada rem sepeda? Ya, ketika rem ditarik maka akan terjadi gesekan antara karet rem dengan pelek logamnya. Sehingga sepeda akan berhenti. Tentunya dalam mengerem jangan mendadak, karena kalau tidak stabil/setimbang antara rem roda depan dan roda belakang malah bisa terjungkal sepedanya.
Dalam kasus ini, gaya gesekan bermanfaat untuk menghambat laju sepeda tersebut. Prinsip rem sepeda ini sama juga pada motor atau mobil. Intinya menghambat roda untuk berjalan. Bagi pengguna motor matic, banyak loh kejadian roda terpeleset akhirnya roboh karena rem kanan dan kirinya tidak berbarengan yang membuat motor tidak stabil.
2. Ban motor/mobil
Ban motor/mobil yang sudah halus sangat membahayakan. Apalagi dalam kecepatan yang tinggi, kemudian tiba-tiba menikung sangat mudah sekali mobil/motor akan terpelanting. Belum lagi kalau melaju di jalanan yang licin, sangat mudah sekali terpeleset.
Untuk itu, baik ban mobil atau motor dibuat bergerigi. Itu pun kadang masih terpeleset, ketika jalannya licin.
3. Sepatu
Sepatu yang licin sangat mudah sekali membuat seseorang terpeleset. Seperti pemain sepak bola yang sepatunya dilengkapi dengan pol. Pol-pol tersebut bermanfaat untuk memperbesar gesekan antara sepatu dengan tanah lapangan.
4. Bantalan peluru (poros) sepeda
Bantalan peluru sepeda diberi gotri (logam bulat kecil) yang diberi vaselin. Hal ini bertujuan untuk mengurangi gesekan sehingga roda akan lebih mudah berputar.
Tentunya pemanfaatan gaya gesek ini masih banyak lagi. Misalnya dalam pembuatan magnet salah satu caranya dengan menggosokan magnet pada bahan bukan magnet, sehingga bahan yang bukan magnet akan menjadi magnet. Bahkan gesekan ini juga digunakan untuk membuat listrik statis, yaitu ketika penggaris plastik digosok ke rambut sehingga nanti penggaris plastik bisa bermuatan.
Bacaan lebih lanjut
Purwanto, Budi. 2007. Sains Fisika 2 : Konsep dan Penerapannya. PT Tiga Serangkai
Sumber gambar :
Rem sepeda : http://pad1.whstatic.com/images/thumb/d/d5/Fix-Brakes-on-a-Bike-Step-1-Version-2.jpg/728px-Fix-Brakes-on-a-Bike-Step-1-Version-2.jpg
Ban mobil : http://www.myotomotif.com/wp-content/uploads/2013/05/Ban-Mobil-Bridgestone.jpg
Sepatu bola : http://www.sportku.com/uploads/article-images/sepatu-emas-untuk-cristiano-ronaldo-20140411085131-7951.jpeg
Bantalan peluru : http://www.iecltd.co.uk/Uploads/Image/bearings.jpg
Arsyad Riyadi November 24, 2016 New Google SEO Bandung, Indonesia
Penerapan hukum Newton sangatlah luas, di antaranya bisa kita temukan pada peristiwa gesekan antar permukaan zat padat. Gaya gesek ini termasuk gaya sentuh yang terjadi karena ada dua permukaan zat padat yang saling bersentuhan secara fisik.
Gaya gesek ini sejajar dengan permukaan bidang sentuh dan memilik arah yang berlawanan dengan kecederungan gerak benda. Misalnya, sebuah bola dilempar menyusuri tanah ke arah selatan. Gaya gesekannya arahnya ke kiri. Karena gaya gesekan tersebut memang menghambat gerak dari bola.
Gaya gesekan ini memegang peranan penting dalam menjaga kesetimbangan gaya. Gaya gesekan statik cenderung mempertahankan keadaan diam suatu benda diam ketika ada gaya yang bekerja padanya. Sedangkan gaya gesek kinetik (dinamis) menjaga kecenderungan benda yang sedang bergerak.
Gaya gesekan statik maksimun diperoleh ketika benda sudah nyaris mau bergerak. Pada saat gaya dorong pada sebuah benda sama dengan dengan gaya gesek statik maksimum maka benda tepat akan bergerak. Dengan adanya tambahan gaya dorong sedikit saja, dapat dipastikan benda tersebut akan bergerak. Ketika benda tersebut sudah bergerak, maka sudah tidak diperlukan gaya dorong sebesar gaya statik maksimal tersebut.
Gaya gesekan mulai dari nol akhirnya membesar sampai harga maksimal (gaya gesek statik maksimal) sampai akhirnya gaya gesekan akan menurun sampai mencapai nilai tetap, yaitu gaya gesekan kinetik.
Rumus Gaya Gesek
Besarnya gaya gesek antara dua permukaan yang bersentuhan dapat dirumuskan dengan
Arsyad Riyadi November 20, 2016 New Google SEO Bandung, Indonesia
Gaya gesek ini sejajar dengan permukaan bidang sentuh dan memilik arah yang berlawanan dengan kecederungan gerak benda. Misalnya, sebuah bola dilempar menyusuri tanah ke arah selatan. Gaya gesekannya arahnya ke kiri. Karena gaya gesekan tersebut memang menghambat gerak dari bola.
Gaya gesekan ini memegang peranan penting dalam menjaga kesetimbangan gaya. Gaya gesekan statik cenderung mempertahankan keadaan diam suatu benda diam ketika ada gaya yang bekerja padanya. Sedangkan gaya gesek kinetik (dinamis) menjaga kecenderungan benda yang sedang bergerak.
Gaya gesekan statik maksimun diperoleh ketika benda sudah nyaris mau bergerak. Pada saat gaya dorong pada sebuah benda sama dengan dengan gaya gesek statik maksimum maka benda tepat akan bergerak. Dengan adanya tambahan gaya dorong sedikit saja, dapat dipastikan benda tersebut akan bergerak. Ketika benda tersebut sudah bergerak, maka sudah tidak diperlukan gaya dorong sebesar gaya statik maksimal tersebut.
Gaya gesekan mulai dari nol akhirnya membesar sampai harga maksimal (gaya gesek statik maksimal) sampai akhirnya gaya gesekan akan menurun sampai mencapai nilai tetap, yaitu gaya gesekan kinetik.
Rumus Gaya Gesek
Besarnya gaya gesek antara dua permukaan yang bersentuhan dapat dirumuskan dengan
fs ≤ µs N
dengan µs adalah koefisien gaya statik dan N adalah gaya normal.
Ketika benda akan bergerak berlaku : fs = fsmaks = µs N
Besarnya gata gesekan kinetik yang bekerja pada suatu benda bernilai tetap dan dapat dirumuskan dengan
dengan µs adalah koefisien gaya statik dan N adalah gaya normal.
Ketika benda akan bergerak berlaku : fs = fsmaks = µs N
Besarnya gata gesekan kinetik yang bekerja pada suatu benda bernilai tetap dan dapat dirumuskan dengan
fk = µk
N
dengan µk adalah koefisien gesekan kinetik.
Besarnya µs dan µk ini tergantung pada sifat kekasaran kedua permukaan yang bersentuhan, tetapi umumnya µk < µs .
Demikian postingan mengenai penerapan hukum Newton pada gesekan antara dua buah permukaan zat padat. Penerapan hukum Newton pada kasus lain, seperti permasalahan pada benda yang terhubung dengan katrol, gerak benda pada bidang miring, dua benda yang bertumpukan, gerak benda menikung pada permukaan mendatar maupun lintasan miring akan dijabarkan pada postingan selanjutnya.
Selamat belajar.
dengan µk adalah koefisien gesekan kinetik.
Besarnya µs dan µk ini tergantung pada sifat kekasaran kedua permukaan yang bersentuhan, tetapi umumnya µk < µs .
Demikian postingan mengenai penerapan hukum Newton pada gesekan antara dua buah permukaan zat padat. Penerapan hukum Newton pada kasus lain, seperti permasalahan pada benda yang terhubung dengan katrol, gerak benda pada bidang miring, dua benda yang bertumpukan, gerak benda menikung pada permukaan mendatar maupun lintasan miring akan dijabarkan pada postingan selanjutnya.
Selamat belajar.
Arsyad Riyadi November 20, 2016 New Google SEO Bandung, Indonesia