Buku Emotional Intelligence : Kecerdasan Emosional
-
Buku Emotional Intelligence : Kecerdasan Emosional
[image: Buku Emotional Intelligence : Kecerdasan Emosional]
Emotional Intelligence - Daniel GolemanBuku ...
Dari Hukum I Newton, kita mengetahui bahwa jika resultan gaya sama dengan nol maka suatu benda diam atau bergerak lurus dengan kecepatan tetap (percepatan = 0). Bagaimana jika resultan gayanya tidak sama dengan nol? Bagaimana hubungan antara percepatan dan resultan gaya?
Hukum II Newton dapat dituliskan sebagai berikut.
“ Besarnya percepatan yang dialami benda berbanding lurus dengan gaya total yang bekerja padanya dan berbanding terbalik dengan massanya. Arah percepatan sama dengan arah gaya total yang bekerja padanya.”
Secara matematis dituliskan :
a = percepatan (m/s2)
∑F = gaya total (N)
m = massa benda (kg)
Marilah kita uji dengan melakukan percobaan.
Pada percobaan pertama, massanya dibuat bervariasi dan gaya yang menarik beban (berat) dibuat tetap.
Dari percobaan di atas diperoleh bahwa jika massa benda diperbesar maka percepatannya berkurang. Dengan kata lain dapat disimpulkan percepatan benda berbanding terbalik dengan massa benda.
Pada percobaan berikut, dibuat gaya yang bekerja pada benda (beban) berubah, sedangkan massanya di buat tetap.
Dari
percobaan tersebut diperoleh bahwa jika gaya diperbesar maka
percepatannya berkurang. Dengan kata lain dapat disimpulkan percepatan benda berbanding terbalik dengan massa benda.
Dari rumus hukum II Newton yaitu ∑F = m a kita dapat menyimpulkan bahwa gaya sebesar 1 Newton dapat menyebabkan percepatan sebesar 1 m/s2 pada sebuah benda yang bermassa 1 kg. Gaya sebesar 2 N dapat menyebabkan percepatan sebesar 1 m/s2 pada benda bermassa 2 kg atau percepatan sebesar 2 m/s2 pada benda bermassa 1 kg dan seterusnya.
2. Sebuah mobil balap mampu menghasilkan gaya sebesar 8000 N. Berapa percepatan mobil balap itu jika massa mobil 1500 kg dan total gesekan antara permukaan jalan dan gesekan angin 5000 N?
Penyelesaian
Pada mobil bekerja dua buah gaya yang saling berlawanan yaitu gaya mesin F dan gaya gesekan f.
Untuk memperdalam hubungan antara percepatan, gaya dan massa kerjakan kuis berikut (klik di sini)
Bagaimana? Apakah sudah memahami materi ini dengan baik. Uji pemahaman Anda dengan mengerjakan kuis (klik di sini).
Arsyad Riyadi
Juli 25, 2011
New Google SEO
Bandung, IndonesiaDari rumus hukum II Newton yaitu ∑F = m a kita dapat menyimpulkan bahwa gaya sebesar 1 Newton dapat menyebabkan percepatan sebesar 1 m/s2 pada sebuah benda yang bermassa 1 kg. Gaya sebesar 2 N dapat menyebabkan percepatan sebesar 1 m/s2 pada benda bermassa 2 kg atau percepatan sebesar 2 m/s2 pada benda bermassa 1 kg dan seterusnya.
Contoh Soal
1. Suatu benda yang massanya 2 kilogram dipercepat pada 2,5 m/s2. Berapa resultan gaya yang bekerja pada benda?
Penyelesaian
Diketahui :
m = 2 kg
a = 2,5 m/s2
Ditanya : F =?
Jawab
F = m a = 2. 2,5 = 5 N
2. Sebuah mobil balap mampu menghasilkan gaya sebesar 8000 N. Berapa percepatan mobil balap itu jika massa mobil 1500 kg dan total gesekan antara permukaan jalan dan gesekan angin 5000 N?
Penyelesaian
Pada mobil bekerja dua buah gaya yang saling berlawanan yaitu gaya mesin F dan gaya gesekan f.
Sehingga nilai resultan gayanya F = F - f = 8000 - 500 = 7500 N.
Dengan massa mobil sebesar 1500 kg, diperoleh percepatan
Untuk memperdalam hubungan antara percepatan, gaya dan massa kerjakan kuis berikut (klik di sini)
Bagaimana? Apakah sudah memahami materi ini dengan baik. Uji pemahaman Anda dengan mengerjakan kuis (klik di sini).
Balapan Mobil |
Berdasarkan hukum I Newton, setiap benda akan selalu mempertahankan kedudukannya. Inilah sebabnya sulit mengendalikan mobil yang melaju dengan kencang (mencegah tabrakan). Seperti kencangnya mobil-mobil balap di samping .
Bunyi hukum I Newton
“Suatu benda tetap berada dalam keadaan diam atau bergerak dengan kecepatan tetap jika tidak ada gaya luar yang bekerja padanya “
Tidak ada gaya luar yang bekerja, berarti resultan gaya sama dengan nol. Atau secara matematis dituliskan sebagai
Hukum I Newton ===> ∑F = 0 untuk benda diam atau benda bergerak lurus beraturan
Hukum I Newton juga menggambarkan bahwa suatu benda akan cenderung mempertahankan keadaan diam atau keadaan bergeraknya. Perhatikan animasi berikut!
Perhatikan animasi yang pertama
Sebuah
gelas yang diletakkan di atas meja. Dan di bawah gelas ditaruh selembar
kertas. Kertas ditarik dengan lebih lambat, gelas berpindah dari
posisinya. Hal ini disebabkan gaya yang diberikan cukup lama, sehingga gelas tersebut tidak dapat mempertahankan keadaan diamnya.
Perhatikan animasi kedua
Saat kertas ditarik dengan cepat, gelas tersebut tetap berada pada posisinya. Hal ini disebabkan gaya yang diberikan dalam waktu singkat (tidak ada gaya yang bekerja padanya). Sehingga gelas tidak bergerak sedikitpun.
Kecenderungan sebuah benda untuk mempertahankan keadaan diamnya disebut dengan inersia/kelembaman.
Sehingga Hukum I Newton disebut juga hukum inersia atau hukum kelembaman.
Besarnya inersia/kelembaman benda ditunjukkan dengan massa (ukuran inersia suatu benda).
Peristiwa sehari-hari yang berkaitan dengan hukum I Newton
Ketika kita berdiri dalam bus yang sedang melaju kencang, tiba-tiba bus direm, para penumpang akan terdorong ke depan. Demikian juga saat tiba-tiba bus dipercepat (di gas), para penumpang terlempar ke belakang.
Bagaimana? Apakah sudah memahami materi ini dengan baik. Uji pemahaman Anda dengan mengerjakan kuis (klik di sini).
Bagaimana? Apakah sudah memahami materi ini dengan baik. Uji pemahaman Anda dengan mengerjakan kuis (klik di sini).
Referensi :
Foster, Bob. 1997. Terpadu Fisika SMA 1A. Jakarta : Erlangga
Kanginan, Marthen. 2002. Fisika untuk SMA kelas X. Jakarta : Erlangga
Sumber gambar :
http://matanews.com/wp-content/uploads/BalapanMobil111009-590x377.jpg
Arsyad Riyadi
Juli 25, 2011
New Google SEO
Bandung, Indonesia
Pendapat Aristoteles
Aristoteles, ilmuwan Yunani, menyatakan pendapatnya bahwa :
- Benda yang yang lebih lebih berat akan jatuh lebih cepat daripada benda yang ringan.
- Benda akan terus bergerak sepanjang ada gaya yang mendorong atau menarik benda tersebut. Benda akan terhenti atau diam jika tidak ada gaya yang bekerja.
Perhatikan animasi berikut
Setelah melihat animasi di atas apakah Anda berpendapat sama seperti Aristoteles? Yaitu benda yang lebih berat akan sampai ke tanah terlebih dahulu dari pada benda yang lebih ringan.
Mainkan juga animasi berikut
Apakah Anda juga berpendapat yang sama bahwa untuk mempertahankan gerak benda tersebut diperlukan gaya dari luar? Bola tersebut akan terus bergerak jika ada gaya dari luar (misalnya ditendang kembali).
Percobaan Galileo
Galileo kemudian melakukan percobaan untuk menguji anggapan tersebut.
Galileo konon melakukan percobaannya dari menara Pisa. Dengan menjatuhkan dua benda, yang satu besar dan satunya kecil ternyata keduanya sampai ke dasar lantai dalam waktu yang sama.
Perhatikan animasi berikut.
Dengan demikian tumbanglah pendapat Archimedes yang pertama, bahwa benda yang lebih berat akan jatuh lebih dahulu daripada benda yang lebih ringan. Mengapa kejadian sehari-hari tidak demikian? Faktor gesekan udaralah yang menyebabkan daun sampai ke tanah lebih lambat.
Perhatikan juga percobaan berikut.
Galileo menggunakan bola yang digelindingkan pada lintasan yang melengkung, dengan kedua kelengkungan mempunyai ketinggian yang sama.
Percobaan (a)
Bola akan mencapai ketinggian yang relatif sama.
Percobaan (b)
Sudut kelengkungan dikurangi. Di sini bola juga mencapai ketinggian yang relatif sama tetapi membutuhkan lintasan yang lebih jauh. Semakin dikurangi kelengkungannya jarak yang dicapai bola lebih jauh lagi.
Percobaan (c)
Dengan kelengkungan nol (lintasan lurus) dapat dipastikan lintasan yang ditempuh bola akan sangat jauh (benda tidak akan berhenti). Berhentinya benda semata-mata disebabkan adanya gesekan antara bola dengan dasar lantainya.
Percobaan lebih lanjut
Untuk lebih jelas lagi, kita gunakan percobaan yang lain.
Coba mainkan animasi berikut.
Sebuah kertas dan penghapus yang dijatuhkan secara bersamaan.
Apa yang dapat Anda simpulkan?
Apakah dapat diambil kesimpulan umum , bahwa benda yang lebih berat jatuh terlebih dahulu daripada benda yang ringan?
Mari, kita mainkan animasi berikutnya.
Percobaan tadi diulangi, tapi kertasnya diremas-remas hingga menjadi kecil.
Bagaimana hasilnya?
Ternyata antara kertas dan penghapus jatuh dalam waktu yang bersamaan.
Pada percobaan sebelumnya penghapus lebih dulu jatuh sampai tanah bukan karena lebih berat. Tetapi gesekan udara pada kertas besar. Terbukti setelah kertas di remas-remas membentuk bola, kertas bisa jatuh ke tanah dengan waktu yang bersamaan.
Bagaimana dengan penjelasan di atas. Jika masih bingung baca kembali dan amati tiap animasi secara teliti. Miskonsepsi/kesalahan konsep adalah hal yang biasa. Seperti anak kecil yang belum memahami bahwa bumilah yang mengitari matahari.
Bagaimana? Apakah sudah memahami materi ini dengan baik. Uji pemahaman Anda dengan mengerjakan kuis (klik untuk mengerjakan kuis).
Referensi 1. Foster, Bob.1997. Terpadu Fisika SMA untuk kelas X. Jakarta : Erlangga 2. Kanginan, Marthen. 2002. Fisika untuk SMA Kelas X. Jakarta : Erlangga
Arsyad Riyadi
Juli 25, 2011
New Google SEO
Bandung, IndonesiaBagaimana? Apakah sudah memahami materi ini dengan baik. Uji pemahaman Anda dengan mengerjakan kuis (klik untuk mengerjakan kuis).
Referensi 1. Foster, Bob.1997. Terpadu Fisika SMA untuk kelas X. Jakarta : Erlangga 2. Kanginan, Marthen. 2002. Fisika untuk SMA Kelas X. Jakarta : Erlangga
BELAJAR IS FUN
Belajar is fun - foto koleksi penulis |
Asumsi Dasar
- Anda memiliki kekuatan pikiran yang luar biasa
- Otak Anda bisa sekelas otaknya ilmuwan, seperti Einstein maupun Hawking.
- Keahlian bisa dicapai melalui latihan yang terus diulang-ulang
- Belajar berarti menciptakan pengetahuan secara aktif, bukan pasif mengumpulkan informasi
- Bukan sendiri tetapi kerja sama sesama pembelajar akan meningkatkan hasil belajar
- Kegagalan akan menjadi jalan menuju keberhasilan
- Logis matematis
- Linguistik
- Interpersonal
- Intrapersonal
- Musikal
- Naturalis
- Spasial
- Kinestetis
Kenali Modalitas Belajar Anda
Visual : belajar dengan cara melihat
Auditorial : belajar dengan cara mendengar
Kinestetik : belajar dengan aktif bergerak maupun menyentuh
Ciptakan AMBAK = Apa Manfaatnya Bagi Ku
Segala sesuatu yang akan dikerjakan harus bermanfaat atau Anda tidak mau melakukannya.
Ketrampilan dalam belajar
1. Membaca
Halangan dalam membaca
- Membaca itu sulit
- Tidak boleh menggunakan jari
- Mengeja kata per kata
- Baca pelan-pelan untuk memahami isinya
- Siapkan diri
- Minimalkan gangguan
- Duduk dengan tegak
- Luangkan waktu lebih dulu untuk menenangkan pikiran
- Gunakan jari tangan atau penunjuk yang lain
- Lihat sekilas buku/bahan bacaan Anda sebelum mulai membaca
Cara Membuat Peta Pikiran
- Buat lingkaran di tengah-tengah kertas sebagai gagasan utama
- Tambahkan satu cabang dari pusat untuk tiap gagasan kunci (gunakan berbagai warna)
- Tuliskan kata kunci (boleh juga frase) pada tiap cabang. Kembangkan untuk menambah detailnya
- Tambahkan gambar, simbol atau ilustrasi lain
- Gunakan huruf kapital
- Gagasan penting ditulis dengan huruf besar
- Buatlah semenarik mungkin peta pikiran Anda
- Garis bawahi kata-kata kunci dan tebali
- Berani untuk berkreasi
- Gunakan bentuk acak
- Buat peta pikiran secara horizontal
Teknik Asosiasi
Akronim dan Kalimat-Kalimat Kreatif
Memainkan Violin Bisa Memunculkan Jalinan Suara Unik Namun (Pasti)
Memainkan Volley Ball Membuat Jantung Sehat Untuk Nenek (Peot)
Merkurius Venus Bumi Mars Jupiter Saturnus Uranus Neptunus Pluto
Tikus Suka Makan Termos Es
Troposfer Strafosfer MesosferTermosfer Eksosfer
Bagaimana Mempelajari Buku Teks
1. Cari gambaran besarnya dulu
- baca judul, kata pengantar maupun pendahuluan
- amati daftar isinya
- awali dari bab pertama dan baca sekilas buku itu
- pada akhir bab, baca ringkasannya
2. Mulai dari bab yang dibutuhkan
3. Bangun informasi sesuai kebutuhan
4. Libatkan emosi
Mengatur Waktu Belajar
1. Tetapkan sasaran yang SMART
Sasaran dibuat sesuai waktu yang tersedia
2. Tetapkan waktu belajar sesua kebutuhan
3. Manfaatkan sisa waktu
4. Buatlah kalender belajar
5. Rutin dalam belajar
6. Laksanakan sekarang
MENUNDA = MASALAH
- Buang alasan untuk menunda
- Gunakan kalimat positif
- Bagilah sasaran besar menjadi bagian-bagiannya
- Tetapkan prioritas
- Terorganisir
- Buatlah komitmen
- Rayakan kemenangan
- Buat peta belajar
- Belajar bersama
- Mengajar/memberitahu
Sekali Lagi Mengenai Belajar
- Temukan manfaat
- Beri pujian untuk diri sendiri
- Buat tempat yang nyaman untuk belajar
- Pahami gaya belajarmu
- Gunakan peta pikiran maupun catatan : TS
- Anggap menulis sebagai aktivitas yang menyenangkan
- Pahami kecepatan membacamu
- Selalu berpikir kreatif
- Ingat-ingat untuk selalu mengingat
Sumber Bacaan
De Porter, Bobbi. 1992. Quantum Learning : Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan (Terjemahan). Bandung : Kaifa
Gunawan, Adi W. 2003. Genius Learning Strategi : Petunjuk Praktis untuk Menerapkan Accelerated Learning. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Armstrong, Thomas. 2003. Sekolah Para Juara : Menerapkan Multiple Intelligences di Dunia Pendidikan (Terjemahan). Bandung : Kaifa
Madden, Thomas L. 2002. F.I.R.E – U.P Your Learning : an Accelerated Learning Action Guide (Terjemahan). Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Meier, Dave. 2002. The Accelerated Learning Handbook : Panduan Kreatif dan Efektif Merancang Program Pendidikan dan Pelatihan (Terjemahan). Bandung : Kaifa Arsyad Riyadi Juli 19, 2011 New Google SEO Bandung, Indonesia
Apakah Kecerdasan Itu?
Howard Gardner (Sumber : hu.wikipedia.org) |
Dalam teori Multiple Intelligence yang dikemukakan oleh Howard Gardner terdapat delapan jenis kecerdasan, yaitu :
1. Kecerdasan Linguistik
Kecerdasan linguistik berhubungan dengan keahlian menggunakan kata-kata/kalimat yang efektif. Misalnya ditemukan pada juru dongeng, penulis, editor, orator maupun wartawan.
2. Kecerdasan Matematis-Logis
Kecerdasan Matematis-Logis berhubungan dengan keahlian menggunakan angka dan melakukan penalaran. Ditemukan misalnya pada akuntan, ilmuwan, programer, ahli matematika dan ahli logika.
3. Kecerdasan Spasial
Kecerdasan Spasial; berhubungan keahlian dalam menangkap dunia spasial-visual serta menggambarkannya kembali. Ditemukan misalnya pada seniman, penemu, pemburu, pramuka, arsitek dan sebagainya.
4. Kecerdasan Kinestetis-Jasmani.
Kecerdasan kinestetis-jasmani berhubungan dengan keahlian menggunakan tubuh untuk mengekspersikan ide/peraasaan dan ketrampilan membuat sesuatu. Ditemukan misalnya pada aktor film, penari, atlet, pemating, dokter bedah dan lainnya.
5. Kecerdasan Musikal
Kecerdasan musikal berhubungan dengan cara menangani bentuk-bentuk musik, seperti mempersepsi, membedakan, menggubah sampai mengekspresikan. Ditemukan misalnya pada penyanyi, penikmat musik, komposer maupun kritikus musik.
6. Kecerdasan Interpersonal
Kecerdasan Interpersonal berhubungan dengan kemampuan memahami suasana hati, maksud, maupun perasaan orang lain. Kemampuan ini dapat dilihat pada konselor maupun pemimpin politik.
7. Kecerdasan Intrapersonal
Kecerdasan intrapersonal berhubungan dengan kemampuan memahami diri sendiri. Ditemukan misalnya pada psikoterapis dan pemimpin agama.
8. Kecerdasan Naturalis
Kecerdasan naturalis berhubungan dengan mengenali dan mengklasifikasi berbagai spesies hewan maupun tumbuhan. Ditemukan misalnya pada peneliti, ahli biologi maupu aktivis lingkungan.
Yang perlu disadari adalah setiap orang memiliki kedelapan kecerdasan itu. Dan kecerdasan tersebut bukan harga mati. Kecerdasan pada setiap orang sangat mungkin untuk tumbuh dan berkembang.
Tes IQ yang mungkin pernah kita lakukan hanyalah menggambarkan sedikit dari kecerdasan yang dimiliki manusia, khususnya untuk menguji kemampuan verbal dan logis matematis.
Menurut Gardner, kecerdasan berkaitan dengan (1) memecahkan masalah dan (2) menciptakan produk di lingkungan yang kondusif dan alamiah.
Ingat bahwa kedelapan kecerdasan tersebut mempunyai tingkat yang sama. Tidak ada yang lebih tinggi maupun lebih rendah.
Penelitian oleh pakar accelerated learning (pembelajaran yang dipercepat) menunjukkan bahwa bila semua kecerdasan itu ditumbuhkan dan dikembangkan akan meningkatkan efektivitas dan hasil pembelajaran.
Catatan : kedelapan kecerdasan tersebut terus bertambah, misalnya sudah muncul istilah kecerdasan eksistensial.
Sumber :
Armstrong, Thomas. 2003. Sekolah Para Juara : Menerapkan Multiple Intelligences di Dunia Pendidikan. Bandung : Kaifa
Gunawan, Adi W. 2003. Genius Learning Strategi : Petunjuk Praktis untuk Menerapkan Accelerated Learning. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama Arsyad Riyadi Juli 19, 2011 New Google SEO Bandung, Indonesia